Gerakan Pembaharuan Islam Di Indonesia
Gerakan Pembaharuan Islam Di Indonesia
Gerakan Pembaharuan Islam Di Indonesia
Kemajuan umat Islam di Indonesia tidak lepas dari peran tokoh dan berbagai organisasi
keislaman yang secara aktif melakukan kegiatan amal usaha yang meliputi bidang
agama, pendidikan, kemasyarakatan, dan lain sebagainya. Munculnya tokoh dan
berbagai organisasi Islam merupakan pendorong bagi proses transformasi sosial dan
budaya yang signifikan dalam sejarah Bangsa Indonesia. Kolonialisme dan kehidupan
masyarakat dalam masa tradisional feodal ditengarai sebagai faktor pendorong yang
dominan bagi lahirnya berbagai organisasi keagamaan yang pada umumnya ingin
menggunakan organisasi tersebut sebagai wadah gerakan sosial keagamaan.
Masyarakat kolonial yang eksploitatif dan penguasa feodal yang opresif dianggap
sebagai biang keladi bagi kemiskinan dan keterbelakangan yang melilit kehidupan
masyarakat pada umumnya. Kemiskinan dan keterbelakangan menimbulkan berbagai
penyakit masyarakat seperti bid’ah, tahyul, khurafat,serta perilaku yang bertentangan
dengan agama Islam. Masalah masyarakat yang kompleks itu menjadi setting bagi
munculnya berbagai gerakan sosial keagamaan di berbagai tempat di Indonesia. Dalam
tulisan ini, diketengahkan kondisi bagi lahirnya beberapa gerakan sosial islam, kegiatan
amal usaha yang dilakukan, serta peran kaum modernis dalam transformasi sosial yang
terjadi di negeri ini.
Abad ke-20 dinilai sebagai awal terjadinya gerakan untuk menegakkan Islam demi
kemuliaan agama Islam sebagai idealita dan kejayaan umat sebagai realita dapat
diwujudkan secara konkret dengan menggunakan organi- sasi sebagai alat
perjuangannya. Kesadaran baru yang muncul saat itu adalah keyakinan bahwa cita-cita
yang besar dan berat itu hanya dapat direalisasikan dengan organisasi yang efisien dan
efektif (Pasha dan Darban, 2002). Disadari pula gagasan baru itu hanya akan tersebar
luas jika digunakan media yaitu majalah. Gagasan perlunya pembaharuan memang
telah muncul sebelum abad ke-20, yaitu sejalan dengan pulangnya ulama yang telah
menuntut ilmu di Mekah yang bersamaan pula dengan berkembangnya gerakan Wahabi
yang menginginkan pemurnian pelaksanaan ajaran Islam. Gerakan yang muncul mulai
dari upaya perseorangan dengan membuka surau atau madrasah, penerbitan majalah,
serta pembentukan organisasi sosial,