PMT Penyluhan Bayi 6-59 Bulan
PMT Penyluhan Bayi 6-59 Bulan
PMT Penyluhan Bayi 6-59 Bulan
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga telah
tersusun Buku Saku Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan Balita 6-59 Bulan bagi Kader
Kesehatan. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan merupakan upaya edukasi dalam pemberian
makanan kepada balita dan stimulan kehadiran balita di posyandu untuk menimbang berat badan dan mengukur
tinggi badan secara rutin. Apabila berat badan tidak naik, segera rujuk balita ke dokter di Puskesmas.
Buku saku ini dipersiapkan sebagai sumber informasi dan acuan untuk penyelenggaraan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Penyuluhan sesuai ketersediaan pangan lokal yang bergizi. Pemenuhan gizi seimbang yang
memenuhi kecukupan gizi pada balita merupakan salah satu prasyarat untuk mencapai tujuan pembangunan sumber
daya manusia yang merupakan kunci dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Posyandu sebagai bentuk upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat, memiliki peran penting sebagai pemberi informasi dan penggerak masyarakat
untuk perbaikan pola konsumsi sejak dini sebagai perwujudan upaya perbaikan gizi dan kesehatan masyarakat.
Semoga kehadiran buku saku ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh berbagai pihak, mulai dari kader,
aparat desa, TP PKK, organisasi kemasyarakatan, masyarakat, dan keluarga untuk penyelenggaraan PMT penyuluhan.
Pada anak usia 24-59 bulan, kebutuhan gizi anak dipenuhi dari
makanan keluarga dengan memperhatikan prinsip gizi seimbang.
4
Mengapa MP-ASI harus diberikan saat bayi
memasuki usia 6 bulan?
Pada usia 0-6 bulan,
ASI memenuhi kebutuhan
energi dan zat gizi lainnya
pada bayi.
Mulai usia 6 bulan, Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI)
diperlukan untuk memenuhi
energi, protein, dan zat gizi
lainnya yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan
perkembangan yang tidak
dapat dipenuhi oleh ASI saja
seiring bertambahnya usia.
Pemberian MP-ASI kepada balita harus memenuhi standar sesuai usia dalam hal frekuensi,
jumlah, tekstur, dan keragaman, termasuk mengandung pangan hewani.
5
2 Dalam kegiatan posyandu, perlu diberikan contoh/edukasi dalam
pemberian makanan bagi balita dalam bentuk PMT Penyuluhan.
PMT Penyuluhan
adalah makanan tambahan (di luar MP-ASI/makanan keluarga yang
dikonsumsi sehari-hari) yang diberikan kepada balita 6-59 bulan
berbahan pangan lokal sebagai contoh makanan tambahan yang baik
untuk edukasi dalam perbaikan pola konsumsi sesuai gizi seimbang.
*)Gula dan garam tidak dianjurkan untuk usia kurang dari 1 tahun.
7
Pemberian Makan Bayi dan Anak (usia 6-59 Bulan) Sekali Makan
Konsistensi/
Usia Jumlah Setiap Kali Makan
Tekstur
Variasi
2-3 sendok Bahan makanan dalam satu menu minimal mengandung 5 dari
makan sampai Mulai dengan kelompok bahan makanan lokal berikut:
6-8
½ mangkok bubur kental,
bulan
makanan lumat
ukuran 250 ml
125 ml
Makanan yang
9-11 ½ sampai ¾ dicincang halus
mangkok dan makanan
bulan yang dapat
ukuran 250 ml
125–200 ml dipegang bayi
¾ sampai 1
12-23 mangkok Makanan
bulan ukuran keluarga
200-250 ml 250 ml
10
PMT Penyuluhan
Disarankan Tidak Disarankan
Diutamakan pangan lokal Makanan tinggi gula dan garam
dan diolah sendiri Contoh : Permen, jelly, coklat, biskuit kemasan, wafer,
Contoh : Bubur manado, arem-arem ayam, makanan ringan (keripik), makanan cepat saji (burger,
jalangkote (pastel telur sayur), barongko pisang fried chicken, pizza, hotdog), susu kemasan, kental manis
Kaya protein hewani Makanan olahan berpengawet
Contoh : Siomay ayam udang, Contoh : Sosis, otak-otak, nugget kemasan, mie instan,
gadon daging cincang, panada ikan tongkol, MP-ASI kemasan, makanan kalengan, ikan asin, dll
telur dadar isi daging cincang
Kaya Gizi Makanan mengandung lemak jenuh
Contoh : Kroket ayam sayur, rogut ayam, Contoh : Makanan yang diolah menggunakan margarin,
bubur kacang hijau dengan santan, lemak sapi/kambing, biskuit/makanan ringan kemasan
talam ubi daging cincang, kolak pisang
Minuman dengan pemanis tinggi
Kaya Vitamin dan Mineral Contoh : Minuman kemasan dengan perasa (coklat,
Contoh : Aneka buah sesuai kemampuan stroberi, vanila, dll), minuman bersoda, jus buah kemasan
kunyah anak
Cukup Karbohidrat Tidak beragam dan tanpa protein
Contoh : Arem-arem ikan, semar mendhem Contoh : roti saja, buah saja, bubur hanya dengan sayur,
(lemper ayam lapis telur dadar) bubur kacang hijau tanpa santan/susu
11
4 Contoh Menu Kudapan untuk PMT Penyuluhan
Menurut Kelompok Umur
Puding telur tahu Bola nasi isi ikan suwir
Barongko telur ayam santan Dimsum ayam udang
Puding kentang daging
Puding telur jagung
6-8 12-23 Nugget tempe ayam wortel
Tekwan ikan tahu
Puding telur ubi ungu Bulan Bulan Lemper mie isi sayur ayam
Bubur jagung bose ikan suwir Rolade daging isi wortel
Menu untuk usia lebih muda juga dapat diberikan untuk kelompok usia yang lebih tua,
misalnya menu untuk usia 6-8 bulan juga boleh diberikan untuk usia 9 bulan ke atas.
Menu untuk usia lebih tua jika akan diberikan ke usia lebih muda harus disertai edukasi kesesuaian tekstur,
misalnya untuk usia 6-8 bulan disaring dan usia 9-11 bulan dicincang. 12
Contoh Jadwal Menu Makanan Lengkap untuk PMT Penyuluhan
dalam 1 Tahun Menurut Kelompok Umur
Kelompok
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Umur
6-8 Bubur sup Bubur hati Bubur Bubur Bubur ikan Bubur soto Bubur Bubur Bubur Bubur Bubur Bubur
telur ayam + sari udang kentang jagung + ayam kentang ayam dan pepes tahu liwet ayam tepung manado
bulan
daging jeruk tahu + ayam + sari santan daging telur ikan lele + wortel jagung daging
kacang pepaya pisang semangka brokoli puyuh pisang ikan cincang
merah gurami
9-11 Tim daging Tim sayur Nasi tim Gadon Nasi tim Nasi tim Tim nasi Mie kukus Nasi tim Nasi tim Nasi tim Tim bubur
cincang lodeh hati udang kentang ikan wortel pepes kentang isi telur ikan lele wortel ikan tahu manado
bulan
lapis telur ayam + sari tahu ayam + + ayam daging puyuh dan tahu ayam sayuran + daging +
kocok jeruk sayuran pisang semangka sayur cincang ayam cincang + cincang semangka buah naga
sayuran cincang pisang
12-23 Nasi sup Nasi Nasi baso Nasi ayam Nasi ikan Nasi soto Nasi sup Nasi sup Nasi cah Nasi sup Sup ikan Nasi rolade
telur tongseng udang saus asam kuah ayam kuah bola2 kimlo tahu baso ayam tahu sutra daging
bulan
daging hati ayam tahu manis + kuning + kuning daging ayam telur sayuran + sayuran + cincang
kacang + buah rambutan pisang semangka brokoli puyuh + ikan lele semangka bayam +
hijau jeruk jeruk fillet buah naga
24-59 Nasi rolade Nasi hati Nasi sup Nasi sup Nasi bakar Nasi ayam Nasi tumis Nasi sup Nasi ikan Mie goreng Nasi ikan Nasi gadon
telur ayam saus bola2 ayam ikan suwir + daging telur lele katsu sehat isi bakar daging
bulan
daging + mentega + udang + sayuran + tongkol + tumis sayuran + puyuh ceria + ayam santan + bayam +
tumis buah jeruk perkedel pisang semangka sayuran pepaya bola2 pisang sayuran tumis buah naga
sayuran tahu ayam sayuran
Apabila sumber daya terbatas, makanan tambahan dapat dibuat dalam 1 menu dengan tetap memperhatikan tekstur dan
porsi untuk setiap kelompok umur disertai edukasi. Contoh: untuk usia 6-8 bulan disaring dan usia 9-11 bulan dicincang. 13
Komunikasi Antar Pribadi (KAP) pada PMT Penyuluhan
5 Komunikasi dilakukan dengan “SAJI” (Salam, Ajak bicara, Jelaskan, Ingatkan)
INGATKAN
Kader mengingatkan Ibu untuk dapat memberikan makanan kepada
anak seperti contoh makanan tambahan yang dibagikan.
Contoh: “Ibu, nanti di rumah dapat memberikan Budi berbagai jenis telur seperti
yang dibagikan hari ini untuk memenuhi kebutuhan gizinya.”
1 Langkah Registrasi
4
Kader: Luar biasa. Saya catat dulu
ya. Beres. Silahkan ke langkah
berikutnya ya Ibu Budi. Langkah Pelayanan Kesehatan
Lanjut….
15
Berikut adalah contoh praktik Komunikasi Antar Pribadi untuk mengajak Ibu balita menyiapkan MP-ASI
atau Makanan Pendamping ASI dari bahan makanan alami di lingkungannya.
Nakes: Betul! Bisa tahu, tempe, kacang Ibu: Lahap. Makannya sampai belepotan…
hijau, kacang merah. Trus apa lagi?
Ibu: Makanan pokok?
Nakes: Seperti?
Kader: Waah, lahap ya. Nah, kalau Ibu Budi kenapa sukanya kasih bubur itu?
Ibu: Karena gizinya lengkap, Bu Maya. Kan, dari gambarnya kelihatan. Ada sayur
dan buahnya macam-macam. Juga mengandung ayam, telur dan ikannya juga.
“
Ibu: Nasi, ubi, singkong…? Kader: Wah, Ibu Budi perhatian juga sama gizi anak ya.
Nakes: Betul! Lalu ada apa lagi? Makanya, maunya kasih makan yang mengandung beragam Di samping mendengarkan,
Ibu: Sayur mayur dan buah? jenis makanan. Tadi di sebelah, saya mendengar Ibu Budi bisa kader juga memberi apresiasi
Nakes: Wah lengkap! Tos! sebut beragam kelompok makanan. Makanan pokok, lauk terhadap pengetahuan Ibu
Nah, bulan ini Budi dapat vitamin A ya. pauk, sayur mayur, buah, kacang-kacangan, dll. Keren! yang cukup luas. Apresiasi
Yuk, kita tetesin yuk… Ibu: Iya, demi anak, saya jadi suka baca-baca juga.
Kader: Wah, itu penting. Membaca membuat luas
pengetahuan kita tentang gizi anak.
“
membuat Ibu merasa semakin
senang karena dihargai.
Lanjutan Langkah Penyuluhan Kesehatan….(1) Kader: Iya. Apalagi kan namanya orang usaha itu
5
Kader: Nah, Ibu Budi, saya sebetulnya punya info prinsipnya mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan
tentang makanan anak. Mau saya ceritakan ke modal sekecil-kecilnya. Sekarang harga telur sebiji berapa?
Ibu Budi tapi boleh ga ya? Ibu: 2 ribu?
Ibu: Ya, boleh dong. Masa ibu kadernya Budi ga Kader: Kalau 1 sachet bubur berapa?
boleh berbagi cerita..? Ibu: 2 ribu. Iya ya? Bagaimana bisa? Belum lagi ayam, ikan,
Kader: Budi kan usianya 7 bulan ya. Berarti makannya sayur mayur, buah? Kok bisa 2 ribu?
yang masih disaring begitu ya. Kalau makanan yang sudah Kader: Maka itu. Bagusan mana? Masak sendiri atau
disaring itu, kelihatan tidak bahan makanannya apa saja?
Ibu: Sulit ya Bu Maya. Kan udah nyampur kaya bubur gitu..
Kader: Nah, betul itu. Kalau Ibu Budi yang masak sendiri,
sachetan?
Ibu: Buat sendiri ya?
“ Lanjut….
kira-kira tau ga apa isi bubur itu?
Ibu: Ya, tahu dong. Kan kita sendiri yang belanja dan Setelah Ibu merasa senang karena
masak. Kalau rebus ayam, ya ayam yang kita rebus. Kan, didengarkan, kader kemudian
kita yang memasak sendiri ya? meminta ijin untuk menjelaskan. Saat
Kader: Nah itu dia. Sama seperti bubur instan atau sasetan Ibu membolehkan, sebetulnya Ibu
itu. Kita tidak tahu isinya apa. Yang buat kan orang lain. sudah membuka dirinya untuk
Pabrik. Kita tidak tahu di mana dan bahannya apa saja. mendengarkan pesan kader. Kader
Ibu: Kan ada gambar-gambar di bungkusnya? menjelaskan makanan buatan sendiri
Kader: Percaya 100% dengan gambar-gambar itu?
Ibu: Ga juga sih. Kan ga lihat langsung, ya? Gambar sih bisa
diambil dari internet ya?
“
yang lebih baik dari makanan instan
dengan banyak bertanya untuk
memancing daya kritis si Ibu.
17
Berikut adalah contoh praktik Komunikasi Antar Pribadi untuk mengajak Ibu balita menyiapkan MP-ASI
“
atau Makanan Pendamping ASI dari bahan makanan alami di lingkungannya.
Lanjutan Langkah Penyuluhan Kesehatan….(2)
5
Kader: Ibu Budi mau pilih yang mana? Bagian terakhir ini adalah upaya mengunci
Ibu: Masak sendiri saja ya? komitmen. Biasanya orang agak sulit
Kader: Karena apa? mengatakan tidak karena tidak ingin dipandang
Ibu: Ya lebih pasti. Telurnya. Ayamnya. Sayurnya. tidak sopan. Jadi, mengatakan iya atau mau
Kan kita sendiri yang buat, kita tahu pasti isinya apa. belum tentu iya atau mau betulan. Untuk itulah,
Kader: Mau masak sendiri, demi siapa? kader berusaha mengunci komitmen.
Ibu: Demi Budi, anak saya dong.
Kader: Bener nih mau buat sendiri makanan adik Budi?
Pertama, kader berusaha agar Si Ibu mengucapkan sendiri
Ibu: Bener bu Maya…setelah tahu, lebih baik buat sendiri sih.
perilaku yang disarankan (menyiapkan sendiri MPASI) dan
Kader: Hmm…di sini sih bilangnya mau-mau buat sendiri tapi jangan-
jangan nanti di rumah lupa? alasannya. Ingat, orang lebih mudah terikat dengan kata-
Ibu: Ya ga lupa dong Bu Maya. Kan sudah tahu dan paham sekarang. katanya sendiri daripada kata-kata orang lain.
Kader: Tapi nanti di rumah mager, malas gerak belanja, masak-masak
di dapur? Pengennya yang ringkas-ringkas saja? Kedua, kader berusaha meragukan demi meneguhkan
Ibu: Ga deh, Bu Maya. Repot dikit ga apa-apa deh. komitmen. Kader mempertanyakan apakah betul Ibu
Kader: Demi siapa? mau menyiapkan MPASI sendiri. Kader menyinggung
Ibu: Anakku, Budi! sejumlah halangan yang mungkin dialami Ibu.
Kader: Syukurlah kalau mau masak sendiri. Kapan mulai masak?
Ibu: Sehabis ini saya mau ke warung. Buat masak makanan Budi. Terakhir, kader berusaha menspesifikkan perilaku dengan
Kader: Siang ini langsung masak?
Ibu: Iya, Bu Maya!
Kader: Salaman deh kalau begitu. Moga-moga lancar masaknya ya.
Nanti bulan depan kita ngobrol-ngobrol lagi tentang makanan anak.
bertanya: kapan mau memasak sendiri MPASI. Saat Ibu “
dapat menjawab waktu secara spesifik, maka kita boleh
berharap Ibu memiliki komitmen yang cukup kuat.
Ibu: Iya, Bu Maya. Terima kasih ya. 18
6 Hal yang Sering Ditanyakan (1)
19
Hal yang Sering Ditanyakan (2)
? Bolehkah memberikan PMT berupa biskuit, roti selai kemasan, atau puding?
Jawaban : Sebaiknya tidak memberikan biskuit, roti selai kemasan, atau
puding karena memiliki kandungan gula yang tinggi.
20
Hal yang Sering Ditanyakan (3)
? Apakah contoh menu PMT Penyuluhan yang sederhana tapi sudah mengandung
minimal 5 kelompok bahan makanan?
Contoh
Kroket ayam keju
Kelompok 1
Makanan pokok:
Kelompok 2
Daging
Kelompok 3 Kelompok 4
Sayur kaya
Kelompok 5
Sayur lainnya:
Produk susu: keju
sayur kentang ayam vitamin A: wortel buncis
Nugget tempe Makanan pokok: Kacang- Sayur kaya
Ikan Telur
ikan wortel tepung kacangan: tempe vitamin A: wortel
Telur gulung isi Daging Kacang- Sayur kaya Sayur lainnya:
Telur
tahu ayam sayur ayam kacangan: tahu vitamin A: wortel buncis
21
Penutup
Pemberian makanan tambahan (PMT)
penyuluhan di Posyandu diberikan kepada balita usia
6-59 bulan sebagai salah satu media edukasi kepada
ibu/pengasuh balita dalam menerapkan pola konsumsi
bergizi seimbang sejak dini. Pemberian makanan bayi
dan balita diharapkan dapat memenuhi 4 standar emas
Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) melalui
edukasi terus-menerus oleh kader di Posyandu dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk
mendukung balita mengkonsumsi makanan beraneka
ragam serta mengandung protein hewani yang tinggi
dalam pemenuhan gizi seimbang yang optimal untuk
generasi emas penerus bangsa.
23
Lampiran Contoh Resep Makanan Tambahan Penyuluhan
Nilai Gizi per 1 Porsi Usia 6-8 bulan
BUBUR IKAN JAGUNG
Energi 190,6 kkal
Nilai Gizi per 1 Porsi
Bahan Protein 7,5 gr TAHU SIOMAY
• 15 gr (1 ½ sdm) tepung jagung Lemak 6,8 gr Energi 131 kkal IKAN TUNA
• 10 gr (1 sdm) ikan, haluskan Protein 20 gr
• 5 gr (1 sdt) tempe, haluskan Lemak 4,2 gr
Bahan
• 25 gr pisang kepok, potong kecil
• Tahu putih 250 gr
• 20 gr daun kangkung, iris tipis • Ikan tuna cincang 50 gr
• 1 sdt minyak kelapa • Bawang putih 1 siung
• Air matang secukupnya • Daun seledri cincang 1 batang
• Tepung maizena 1 sdm
Cara membuat
• Garam secukupnya
1. Rebus ikan, tempe, pisang hingga matang.
2. Sesaat akan matang, masukkan daun kangkung, Cara membuat
angkat lalu saring. 1. Campur semua bahan isian selain tahu.
3. Cairkan tepung jagung dengan sedikit air, lalu masak
2. Masukan adonan ke dalam tahu yang telah diiris
dengan air dan tambahkan minyak.
tengahnya dan padatkan.
4. Setelah matang dan kental, masukkan hasil saringan
3. Kukus selama 30 menit
nomor 2, aduk hingga rata, siap dihidangkan. 4. Angkat dan sajikan, bila perlu dapat disaring.
-Resep ini untuk 1 porsi- -Resep ini untuk 2 porsi- 24
Contoh Resep Makanan Tambahan Penyuluhan
Usia 9-11 bulan Nilai Gizi per 1 Porsi NASI TIM
Energi 186,3 kkal IKAN SAYURAN
Nilai Gizi per 1 Porsi Protein 7,8 gr
ROLADE IKAN PATIN Energi 291,95 kkal Lemak 6,5 gr Bahan
Protein 34 gr • 50 gr (5 sdm) nasi
Bahan Lemak 11 gr • 20 gr (2 butir) telur puyuh, kocok
• Fillet ikan patin cincang 300 gr • 7,5 gr (1 sdm) ikan kembung
• Telur ayam 2 butir • 10 gr (1 sdm) sawi hijau, iris
• Bawang bombay ½ buah • 20 gr (2 sdm) tomat, cincang
• Bawang putih 3 siung • 300 ml kaldu ayam
• Garam secukupnya • 2,5 ml (1 sdt) minyak kelapa