Tugas 2, Kelompok 7 Sastra Nusantara
Tugas 2, Kelompok 7 Sastra Nusantara
Tugas 2, Kelompok 7 Sastra Nusantara
CERITA RAKYAT
Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok pada Mata Kuliah Sasta Nusantara
Disusun Oleh :
KELOMPOK 7
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2024
DAFTAR ISI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cerita rakyat merupakan kebudayaan yang berasal dan berkembang di masyarakat pada
masa lampau yang menjadi ciri khas setiap daerah. Keanekaragaman kultur budaya yang dimiliki
oleh masing-masing bangsa mencangkup suatu kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki. Cerita
rakyat pada dasarnya disebarkan dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi
secara lisan maupun tulisan. Cerita rakyat merupakan sebuah karya sastra lisan yang mengandung
sebuah nilai kehidupan yang ideal dan masih relevan dengan nilai-nilai masa kini. Cerita rakyat
pada umumnya menceritakan mengenai suatu kejadian atau asal-usul suatu tempat. Tidak hanya
memiliki unsur menghibur, tetapi cerita rakyat pula memiliki unsur pembelajaran yang
bermanfaat bagi perkembangan anak dikarenakan cerita rakyat mengandung nilai-nilai positif
yang dapat diambil.
Indonesia memiliki berbagai macam kisah cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun
sehingga menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia. Indonesia memiliki berbagai
macam cerita rakyat dan hampir semua daerah memiliki cerita rakyat, salah satunya adalah cerita
rakyat Batu Menangis yang berasal dari Kalimantan Barat. Mengisahkan tentang seorang anak
yang durhaka terhadap ibunya. Setiap harinya anaknya hanya bisa menghabiskan waktunya
dengan bersolek di depan cermin, bahkan anaknya tidak pernah menghargai kerja keras ibunya,
anaknya lebih mementingkan kecantikannya, tak heran jika anaknya lebih cantik dibandingkan
ibunya, hal itu menyebabkan anaknya selalu membandingkan dirinya dengan ibunya. Pada suatu
ketika anaknya meminta uang kepada ibunya untuk membeli pakaian padahal baju yang
dimilikinya masih banyak dan juga bewarna-warni, namun sang anak tetap bersikeras untuk
membeli pakaian baru dikarenakan baju yang dimilikinya sudah kuno. Sang anak juga tidak
mengakui ibu kandungnya sendiri, malah mengakui sebagai dayangku.
Pada hakikatnya, cerita rakyat sendiri tidak lepas dari sebuah mitos. Cerita rakyat dibentuk
untukmenjelaskan hal-hal yang berkembang di masyarakat dan belum bisa dijelaskan secara
ilmiah.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari cerita rakyat?
2. Apa saja macam - macam cerita rakyat ?
3. Apa saja jenis - jenis cerita rakyat?
4. Berapa karakteristik yang dimiliki oleh cerita rakyat?
5. Apa saja contoh dari cerita rakyat ?
1.3 Tujuan
1. Mampu memahami pengertian cerita rakyat
2. Mampu menentuukan macam-macam cerita rakyat
3. Dapat menjelaskan jenis-jenis cerita rakyat yang ada
4. Dapat mendefinisikan ciri-ciri maupun karakteristik yang dimiliki oleh cerita rakyat
5. Mampu menghafal dan menentukan contoh yang termasuk dari cerita rakyat
3
BAB 2
PEMBAHASAN
4
Cerita jenaka memiliki maksud sebagai sebuah cerita rakyat yang mengisahkan tentang
kebodohan dan memiliki unsur humor, sehingga membuat seorang yang membaca menjadi
tertawa dan bahagia.
3. Paralel
Paralel merupakan salah satu cerita rakyat yang di dalam penceritaannya terdapat tokoh
berwujud manusia dan juga tokoh yang berupa hewan.
4. Parabel
Parabel sendiri adalah salah satu cerita rakyat yang menyajikan kisah yang mengandung
pesan moral sebuah benda mati. Benda mati dalam parabel memiliki peran sebagai tokoh
utama.
5. Fabel
Fabel dapat dipahami sebagai sebuah cerita rakyat tentang binatang yang berperan sebagai
tokoh utama. Cerita yang disajikan fabel pada dasarnya mirip cerita manusia, hanya saja
cerita fabel semuanya diperankan oleh binatang.
6. Legenda
Legenda sendiri memiliki arti sebagai cerita rakyat yang menceritakan riwayat
terbentuknya suatu tempat di Indonesia yang menyimpan cerita tentang asal usul
kelahirannya.
7. Mite (Mitos)
Mite sendiri dapat didefinisikan sebagai cerita dewa - dewi atau kisah yan mengandung
nilai sakral dan banyak menggunakan nilai mistis.
8. Sage
Sage dapat diartikan sebagai salah satu cerita rakyat yang megandung nlai sejarah.
7
2.4 Ciri - Ciri atau Karakteristik Cerita Rakyat
Cerita rakyat merupakan sebuah teks narasi yang berbeda dengan narasi lain. Dengan
karakteristik atau ciri - ciri sebagai berikut :
1. Kemustahilan
Kemustahilan berarti hal yang tidak logis atau tidak bisa dinalar.
2. Kesaktian
Selain kemustahilan, seringkali dapat ditemukan kesaktian para tokoh dalam cerita rakyat.
3. Anonim
Anonim berarti tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau pengarang. Hal tersebut
disebabkan cerita disampaikan secara lisan.
4. Istana Sentris
Cerita rakyat seringkali bertema dan berlatar kerajaan.
5. Penyebarannya Secara Lisan
Penyebaran budaya dan cerita secara lisan dianggap mempercepat tersebarnya cerita
dibandingkan dengan menggunakan media tulisan.
6. Tradisional
Seringkali cerita rakyat masih mempertahankan kebiasaan masyarakat zaman dulu atau
menggunakan adat istiadat.
Pada zaman dahulu terdapat kerajaan di daerah Jawa Barat yaitu Kerajaan Pakuan Pajajaran
yang dipimpin oleh Prabu Siliwangi, ia memiliki banyak anak salah satunya bernama Putri
Kandita. Putri Kandita merupakan anak dari permaisuri sang Raja yang memiliki paras sangat
cantik, karena kecantikannya ia menjadi putri kesayangan sang Raja. Kemudian sang Raja ingin
8
menurunkan tahtanya pada Putri Kandita, hal itu membuat para selir dan anak-anak yang lain
tidak setuju. Kemudian para selir datang mengunjungi seorang penyihir untuk menyingkirkan
Putri Kandita dan ibunya agar tidak menjadi pewaris tahta dari sang Raja.
sang Penyihir melaksanakan pekerjaannya dengan menyihir Putri Kandita dan Ibunya supaya
menderita kusta.
Tubuh Putri dan Ibunya yang semula mulus berubah menjadi buruk dan mengeluarkan bau
busuk. sang Raja yang bingung dengan penyakit yang tiba-tiba muncul tersebut menyuruh tabib
untuk datang ke Istana, sayangnya setelah diberi berbagai ramuan, tidak ada perubahan yang
dialami oleh sang Permaisuri dan Putri Kandita. tubuh sang Permaisuri yang semakin lemah
membuatnya meninggal dunia. Sedangkan, Putri Kandita masih dapat bertahan melawan penyakit
kusta tersebut.
Hingga pada suatu hari, para Selir dan anak-anaknya datang menemui Raja dan menghasut
agar Putri Kandita diusir dari Istana, dengan alasan takut penyakit yang dideritanya menular, sang
Raja pun menyetujui permohonan itu. Tanpa disadari, Putri Kandita mendengar obrolan itu dan
pergi meninggalkan istana. Putri Kandita yang tidak mempunyai tujuan akhirnya tiba di pesisir
pantai selatan Pulau Jawa. Kemudian Putri Kandita tertidur, dalam mimpinya ada suara gaib yang
menyuruhnya untuk berendam di laut. Setelah berendam, penyakit yang diderita Putri Kandita
tiba-tiba hilang dan parasnya menjadi sangat cantik.
Kecantikan milik Putri Kandita menjadi sangat terkenal sehingga banyak sekali pangeran dari
berbagai kerajaan yang ingin melamarnya. Sayangnya, harapan para pangeran itu pupus karena
syarat menjadi suaminya harus bisa mengalahkan kesakitan Putri Kandita dengan beradu
kesaktian melawan ombak laut pantai selatan. Lalu, jika para pangeran tersebut kalah, mereka
harus setia mengabdi pada Putri Kandita.
2. Mahabarata
Mahabharata adalah kisah perang saudara antara 100 Korawa dan 5 Pandawa. Perselisihan itu
bermula ketika terjadi perselisihan mengenai siapa putra mahkota penerus Kerajaan Hastinapura.
Duryodhana berhak melanjutkan tahta karena ayahnya adalah raja sementara pada saat itu dan
menggantikan ayah Pandawa. Namun, Yudhistira, putra Pandawa juga lebih tua dari Duryodhana
9
dan karenanya berhak menjadi raja. Konflik terus berkembang hingga klimaks menjadi
permainan dadu. Permainan ini ditipu oleh Kurawa yang dibantu oleh pamannya (Sengkuni).
Kemudian terjadilah perang saudara (Bharatayudha) yang berlangsung selama 18 hari. Pada hari
terakhir, hanya tersisa lima Pandawa dan tiga manusia lainnya.
3. Si Kabayan
Dongeng ini menceritakan tentang sosok laki-laki pemalas yang bernama Kabayan. Dalam
kehidupan sehari-harinya, Kabayan dikenal sebagai sosok orang gemar rebahan. Dia hanya tidur
dan melamun tanpa ada kegiatan lain yang bermanfaat untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
Hingga suatu hari, sang istri yang bernama Iteung, meminta Kabayan untuk mencari tutut di
sawah. Kabayan akhirnya mengiyakan dan memilih pergi mencari tutut. Namun, sampai larut
sore, Kabayan tidak kunjung kembali ke rumah. Lalu, Iteung yang merasa khawatir, akhirnya
pergi menyusul Kabayan ke sawah.
Saat di sawah, Iteung melihat si Kabayan yang sedang mengorek-ngorek tutut dari pematang
sawah. Kabayan mengaku tidak mau turun ke sawah karena sawahnya cukup dalam. Kemudian,
karena kesal dengan ulah sang suami, Iteung mendorong si Kabayan ke dalam sawah hingga
membuat laki-laki itu basah kuyup.
Pada zaman dahulu akan terjadi kemarau panjang. Semua semut mencari makanan dan
minuman untuk persediaan saat musim kemarau. Suatu hari semut memberitahu belalang yang
selalu sibuk dengan bergembira, dan bersenang senang bahwa sebentar lagi akan terjadi kemarau
panjang, tetapi belalang tidak menghirau perkataan semut tersebut, justru ia terus bernyanyi.
Hingga suatu hari kemarau panjang telah tiba, belalang kelaparan dan tidak ada makanan sedikit
pun untuk dimakan belalang. Ia meminta tolong dan terus meminta tolong agar mendapatkan
makanan, dan sampai pada akhirnya belalang pun pingsan dan belalang dibawa kerumah semut
dan setelah belalang sadar dari pingsannya, ia diberi makanan dan minuman yang cukup. Setelah
itu, belalang pun menyadari bahwa perilakunya itu tidak benar dan berjanji untuk tidak
10
mengulanginya lagi.
Cerita ini berkisah tentang seorang anak yang memerhatikan sang Nenek yang sedang asik
menulis dengan pensil tua dan kemudian mendapatkan pesan-pesan yang cukup inspiratif yaitu:
Pertama : Kau sanggup melakukan hal – hal yang besar, tetapi jangan pernah lupa bahwa ada
tangan yang membimbing setiap langkahmu. Kita menyebutnya tangan Tuhan. Dia selalu
membimbing kita sesuai dengan kehendak-Nya. Selalu libatkan Tuhan dalam setiap kegiatanmu.
Kedua : Sesekali Nenek mesti berhenti menulis dan meraut pensil ini. Pensil ini akan merasa
sakit sedikit, tetapi sesudahnya dia menjadi jauh lebih tajam. Begitu pula denganmu, kau harus
belajar menanggung beberapa penderitaan dan kesedihan, sebab penderitaan dan kesedihan akan
menjadikanmu orang yang lebih baik.
Ketiga : Pensil ini tidak keberatan kalau kita menggunakan penghapus untuk menghapus
kesalahan – kesalahan yang kita buat. Ini berarti, tidak apa – apa kalau kita memperbaiki sesuatu
yang pernah kita lakukan. Kita jadi tetap berada di jalan yang benar untuk menuju keadilan.
Keempat : Yang paling penting pada sebatang pensil bukanlah bagian luarnya yang dari kayu,
melainkan bahan grafit di dalamnya. Jadi, perhatikan selalu apa yang sedang berlangsung di
dalam dirimu.
Kelima : Pensil ini selalu meninggalkan bekas. Begitu pula apa yang kau lakukan. Kau harus
tahu bahwa segala sesuatu yang kau lakukan dalam hidupmu akan meninggalkan bekas, maka
berusahalah untuk menyadari hal tersebut dalam setiap tindakanmu.
Pada suatu hari, seekor kancil menyeberangi sungai untuk pergi ke hutan guna mencari
makan. Setelah Kancil kenyang, tiba-tiba hujan turun dengan sangat lebat hingga membuat sungai
banjir. Kancil yang tak bisa menyebrangi sungai lantas meminta bantuan pada Buaya yang berada
di tepi sungai. Kancil menawarkan kesepakatan menjadi sahabat sehati sejiwa jika Buaya
membantu Kancil menyeberangi sungai. Buaya tak langsung percaya pada tawaran Kancil
11
tersebut. Buaya yang merasa ragu, bertanya kembali apa hubungan mereka jika Buaya
membantu Kancil. Kancil konsisten dengan jawaban bahwa mereka akan menjadi sahabat sehati
sejiwa. Jawaban Kancil yang konsisten lantas membuat Buaya setuju dan membawa Kancil
menyeberangi sungai di atas punggungnya. Selama perjalanan, Buaya beberapa kali bertanya apa
hubungan mereka. Kancil pun selalu menjawab bahwa mereka sahabat sehati sejiwa. Akan tetapi,
saat hampir sampai di tepi sungai, Kancil tiba-tiba mengubah jawabannya. Kancil tak lagi
menyebut hubungannya dengan Buaya sebagai sahabat sejati sejiwa, melainkan sebagai "sahabat
pantat". Setelah menjawab demikian, Kancil dengan cepat melompat ke tepi sungai dan melarikan
diri. Tindakan Kancil membuat Buaya merasa marah dan bersumpah akan membalas dendam
kepada Kancil.
7. Malin Kundang
Seorang anak laki-laki semata wayang hidup bersama ibunya. Mereka tergolong keluarga
miskin sehingga si anak pun memutuskan untuk merantau dengan menumpang kapal saudagar.
Sayangnya perjalanan tersebut gagal. Kapal yang ia tumpangi mengalami musibah dan ia
kemudian terdampar di sebuah pulau. Di pulau itu ia memulai hidup baru, bekerja giat hingga
sukses. Ketika sukses ia menikah dengan wanita jelita dan kemudian melakukan pelayaran. Suatu
hari ia tiba di pulau tempat ibunya tinggal. Namun sikap angkuh Malin Kundang membuat ia
malu mengakui ibunya. Ibunya pun sakit hati lalu menyumpahinya. Sumpah serapah ibu Malin
Kundang dikabulkan sehingga Malin pun menjadi batu.
8. Ciung Wanara
Dalam cerita ini akan didapatkan pemahaman bahwa masyarakat Sunda dan Jawa adalah
bersaudara, karena keturunan – keturunan galuh akhirnya menjadi raja di Jawa dan Sunda.
Ciung Wanara dalam bahasa sunda memiliki arti dan makna tertentu. Masyarakat Jawa Barat,
khususnya suku Sunda, pada umumnya mempunyai kebiasaan dalam mengartikan dan memaknai
sesuatu. Hal ini terjadi karena kedekatan yang begitu erat dengan alam sekitar, flora maupun
fauna. Dengan demikian kebiasaan ini masih banyak dipakai dan dipercayai oleh sebagian besar
12
masyarakat suku Sunda. Ciung merupakan sebuah nama dari jenis burung, kata ciung ini
daiartikan atau dimaknai sebagai sebuah sifat kepandaian dalam berbicara, luwes, bentuk yang
indah, terampil dan bersahabat. Wanara merupakan sebutan dari bahasa sunda untuk kera, wanara
di beri makna sebagai sifat yang baik, gesit, tekun dan pekerja keras.
Cerita rakyat Ciung Wanara menceritakan sosok tokoh yang pantas diteladani karena memiliki
sifat yang baik hati, sabar, ramah dan tekun. Ciung Wanara diceritakan sebagi seorang tokoh raja
dari kerajaan Galuh, yang pada akhirnya kerajaan tersebut dibagi dua menjadi Galuh barat (
Pajajaran ) yang dipimpin oleh Ciung Wanara, dan Galuh Timur ( Majapahit ) dipimpin oleh
saudaranya Aria Banga.
13
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan definisi yang diberikan oleh beberapa sumber yang disebutkan, cerita rakyat
adalah ekspresi budaya yang disampaikan secara lisan dan berkaitan dengan berbagai aspek
kehidupan mayarakat, seperti agama, kepercayaan, undang-undang, kegiatan ekonomi, struktur
keluarga, dan nilai-nilai sosial. Cerita rakyat merupakan bagian dari kesastraan masyarakat dan
disebarkan secara lisan dari generasi ke generasi.
Sebagai hasil dari pembagian macam-macam cerita rakyat, dapat disimpulkan bahwa
cerita rakyat adalah warisan budaya yang kaya akan berbagai jenis cerita yang berbeda,
masing-masing dengan fungsi dan fitur unik. Seperti epos, cerita jenaka, paralel, parabel, fabel,
legenda, mitos, dan sage. Berbagai jenis cerita rakyat memberikan hiburan, pengetahuan, moral,
dan pelajaran sejarah kepada masyarakat. Kesimpulannya, cerita rakyat adalah bagian penting
dari kekayaan budaya suatu bangsa atau masyarakat, dan membantu memperkuat dan
mempertahankan identitas dan nilai-nilai masyarakat.
Berdasarkan pembagian cerita rakyat menurut Minyi (2016), dapat disimpulkan bahwa
cerita rakyat memiliki beragam jenis yang masing-masing memiliki ciri dan karakteristiknya
sendiri. Meskipun berbeda jenis, semua cerita rakyat memiliki peran penting dalam menjaga dan
mewariskan budaya serta nilai-nilai suatu masyarakat dari generasi ke generasi.
14
Daftar Pustaka
Riadi, Muchlisin. (2023). Cerita Rakyat - Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Nilai Moral.
KAJIANPUSTAKA.
https://www.kajianpustaka.com/2023/08/cerita-rakyat.html
Rosa, Nikita. (2023). Apa Itu Cerita Rakyat? Ini Pengertian, Nilai, Karakteristik, dan Contohnya.
Detikedu.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6719909/apa-itu-cerita-rakyat-ini-pengertian-nilai-karakt
eristik-dan-contohnya
Natasya, Nadia Irvana. (2024). Cerita Rakyat: Pengertian, Unsur dan Jenisnya. HaloEdukasi.com
https://haloedukasi.com/cerita-rakyat
Nandy. (t.t). Macam Cerita Rakyat : Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, serta Contohnya. Gramedia
Blog.
https://www.gramedia.com/literasi/macam-cerita-rakyat/
15