Teknik Digital-KUL 1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 31

PENGANTAR TEKNIK

DIGITAL
1

MATA KULIAH: TEKNIK DIGITAL


VITA NURDINAWATI, MT
Pendahuluan
2

⚫ Di dalam science, teknologi, bisnis dan berbagai bidang ilmu yang lain,

manusia selalu berurusan dengan besaran. Besaran-bsaran ini diukur,


dimonitor, dicatat, dan dimanipulasi secara aritmetik.
⚫ 2 cara untuk merepresentasikan nilai besaran

ANALOG DIGITAL
REPRESENTASI ANALOG
3

⚫ Besaran dinyatakan oleh besaran lain yang berbanding lurus

dengan besaran yang pertama tersebut.


⚫ Contoh: Jarum speedometer kendaraan bergerak sebanding

degn kecepatan kendaraan tersebut.


REPRESENTASI DIGITAL
4

⚫ Besarannya bukan diwakili besaran lain yang sebanding,

melainkan oleh lambing yang disebut angka (digit).


⚫ Contoh: Jam digital, kalkulator
5
cont….
6
⚫ Sistem digital: Susunan peralatan yang dirancang untuk
mengolah besaran fisik yang diwakili oleh besaran digital, yaitu
oleh nilai diskret.
⚫ Unsur diskret 🡪 angka (digit), pulsa listrik, huruf abjad dll.
⚫ Komponen Semikonduktor (dioda, transistor)🡪 rangkaian
elektronika (chip/IC)🡪 sistem digital
⚫ IC berbasis elemen-elemen logika🡪 rangkaian logika🡪 prinsip
digital
⚫ Prinsip digital: perhitungan – Sistem Bilangan
⚫ Sistem Bilangan:
1. Bilangan desimal
2. Bilangan Biner
3. Bilangan Oktal
4. Bilangan Heksadesimal
Bilangan Desimal
7

⚫ Adalah bilangan yang menggunakan basis 10 yaitu:


0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
⚫ Memiliki 10 suku angka (basis atau radiks)

⚫ Basis: banyaknya suku angka atau digit yang digunakan dalam


sistem bilangan.
⚫ Penulisan : 17 = 1710

28 = 2810
⚫ Contoh: 6 = 10º x 6

17 = 10¹x1 + 10ºx7
Bilangan Biner (Binary number)
8

⚫ Sistem bilangan biner adalah susunan bilangan yang


mempunyai radiks (basis) 2 sebab sistem bilangan ini diwakili
deretan angka 0 dan 1 atau diwakili dengan 2 angka yang berbeda
yaitu 0 dan 1.
⚫ Kedua angka tersebut merupakan perwakilan dua keadaan dalam
rangkaian logika: hidup dan mati atau ada tiadanya sinyal
(pulsa) atau tegangan tinggi (HIGH) dan tegangan rendah
(LOW).
⚫ Angka-angka biner (0 atau 1) disebut sebagai bit.

⚫ Penulisan : 1102 ,112


KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BINER

⚫ Langkah-langkah untuk mengubah bilangan desimal menjadi

bilangan biner dengan pembagian berurutan:


a. Berturut-turut bagi bilangan yang diketahui dengan 2.
b. Letakkan hasil baginya tepat dibawah bilangan yang dibagi itu.
c. Letakkan sisa pembagian itu disamping kanan hasil bagi
tersebut.

d. Bilangan biner setaranya akan terbentuk oleh sisa pembagian


itu dengan sisa terakhir menjadi angka pertama dan sisa
pertama menjadi angka terakhir.

9
⚫ Ada cara yang lebih mudah untuk mengubah bilangan

desimal ke bilangan biner yaitu berdasarkan nilai tempat


kedudukan

...... 16 8 4 2 1
...... 24 23 22 21 20

Contoh:
Ubahlah bilangan desimal 10 ke bilangan biner!

10
Bilangan Oktal
11
⚫ Sistem bilangan oktal adalah suatu sistem bilangan dengan

basis 8.
⚫ Sistem oktal tersebut mempunyai delapan lambang atau angka

yaitu: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7.

⚫ Hubungan antara oktal dengan biner diperoleh dengan

menghitung sampai dengan tujuh dalam masing-masing


sistemnya:

000 001 010 011 100 101 110 111 setara biner

0 1 2 3 4 5 6 7 oktal
KONVERSI BILANGAN BINER KE OKTAL
Pengubahan bilangan biner ke oktal juga tidak sukar, hanya
memerlukan proses kebalikannya. Yang perlu diingat adalah
untuk mengubahnya harus mengelompokkan bilangan biner
itu tiga demi tiga mulai dari tanda binernya, kemudian
mengubah masing-masing kelompok tersebut menjadi setara
oktalnya.

Contoh :

Ubahlah bilangan oktal 45 menjadi bilangan biner setaranya

Ubahlah 1101.1101012 = .......8

Berapakah setara biner untuk bilangan desimal 103?


Ubahlah menjadi oktal terlebih dahulu sebelum diubah menjadi
bilangan biner! 12
Bilangan Heksadesimal
13

⚫ Bilangan heksadesimal adalah suatu sistem bilangan dengan


basis 16.
⚫ Bilangan heksadesimal mempunyai enambelas angka dari 0
sampai 9 ditambah dengan A, B, C, D, E dan F.
⚫ Misalnya untuk mengubah 4BF16 menjadi biner, maka:
4 B F
0100 1011 1111
⚫ Dalam hal ini setiap angka heksadesimal diubah menjadi setara
binernya, pengelompokan disini adalah 4 bit.
⚫ Dalam sistem heksadesimal, dua angka dapat dengan rapi
mewakili byte (8-bit), dan 2n angka mewakili suatu kata n-byte.
Suatu angka heksadesimal dengan 4 bit kadang-kadang disebut
sebagai nibble.
Bilangan dengan basis yang berbeda

Decimal Binary Octal Hexadecimal


( base 10 ) ( base 2) ( base 8 ) ( base 16 )
00 0000 00 0
01 0001 01 1
02 0010 02 2
03 0011 03 3
04 0100 04 4
05 0101 05 5
06 0110 06 6
07 0111 07 7
08 1000 10 8
09 1001 11 9
10 1010 12 A
11 1011 13 B
12 1100 14 C
13 1101 15 D
14 1110 16 E
15 1111 17 F
14
DIAGRAM KONVERSI SISTEM BILANGAN
15
Contoh Konversi dari biner ke Octal Dan ke
Hexadecimal
16

▪ 10 110 001 101 011, 111 1002 = 26153, 748


2 6 1 5 3 7 4

▪ 10 1110 0110 1011, 1111 00102 = 2E6B,F216


2 E 6 B F 2
Tugas Mandiri Sistem Bilangan
1. Berapa banyak angka yang terdapat dalam suatu sistem
bilangan desimal?
2. Berapa banyak angka yang terdapat dalam suatu sistem
bilangan oktal?
3. Apakah arti kata “bit” yang sering dijumpai dalam dunia
komputer digital?
4. Tulislah dua puluh bilangan desimal yang pertama dalam suatu
sistem bilangan bilangan heksadesimal
5. Konversikan sistem bilangan berikut:
a. 10001101102 =…… 8= ……..16 =……..10
b. 9F5D16 =…………10 =……….2

c. 9910 =………….2 =…… 8= ……..16


d. 735 =………… =……….
8 10 2

17
Aritmatika Biner
18

⚫ Penjumlahan
⚫ Pengurangan
⚫ Perkalian
⚫ Pembagian
Penjumlahan Bilangan Biner
19

⚫ 0+0=0 Hasil 0 Simpanan 0


⚫ 0+1 =1 Hasil 1 Simpanan 0
⚫ 1 +0=1 Hasil 1 Simpanan 0
⚫ 1 + 1 = 10 Hasil 0 Simpanan 1

⚫ Contoh:
100 110
10 11
----------+ ---------+
110 1001
Pengurangan Bilangan Biner
20

⚫ 0-0 =0
⚫ 1 -1 =0
⚫ 1 -0 =1
⚫ 10 - 1 = 1

⚫ Contoh:
100 110
10 11
---------- - -------- -
10 1 1
Perkalian Bilangan Biner
21
⚫ 0x0=0
⚫ 0x1 =0
⚫ 1 x0=0
⚫ 1 x1 =1
⚫ Contoh:
100 1 1 0
1 0 1 1
-------- x --------- x
000 1 1 0
100 1 1 0
-------- + ------------ +
1000 1 0 0 1 0
Pembagian Bilangan Biner
22

⚫ Caranya hampir sama dengan bilangan desimal


⚫ Contoh:
10
11 1 1 0
11
----------- -
000
Komplemen 1 dan Komplemen 2
23

⚫ Komplemen 1 dan komplemen 2 dalam bilangan biner


digunakan untuk membuat bilangan negatif.
⚫ Komplemen 1 🡪 mengubah bit 0 menjadi 1 dan 1 menjadi 0
⚫ Contoh:
Bilangan Biner 🡪 1 1 0 1 0 0 1

Komplemen 1 🡪 0 0 1 0 1 1 0
⚫ Komplemen 2 🡪 komplemen 1 + 1
⚫ Contoh:
Bilangan Biner 🡪 1 1 0 1 0 0 1

Komplemen 1 🡪 0 0 1 0 1 1 0
• + 1
• ------------------------
• 0 0 1 0 1 1 1
Tugas Mandiri Aritmatika dan Komplemen Biner
24

1. Jika diketahui a = 10110 dan b = 111001 dalam bilangan biner,


hitunglah:
⚫ a+b
⚫ b–a
⚫ ab
⚫ a/b
2. Komplemen-2 untuk 11001102 adalah....
3. Komplemen-2 untuk 112 adalah....
4. Komplemen-1 untuk 1011002 adalah…
5. Komplemen-1 untuk 1101012 adalah…
Sandi Biner BCD
25

⚫ Sandi biner 🡪 Himpunan n-bit yang mewakili bilangan desimal


atau hal lain.
⚫ Kombinasi nilai n-bit 🡪 kata sandi (code word)
⚫ BCD (Binary Coded Decimal-desimal yang disandikan biner) 🡪
setiap digit desimal direpresentasikan dengan 4 bit biner.
⚫ Contoh: 390610 =…………BCD
3 9 0 6
11 1001 0000 0110
⚫ Sandi BCD digunakan dalam mesin digital bila informasi
desimal diperlukan sebagai masukan atau diperagakan sebagai
keluaran, misalnya: voltmeter digital, kalkulator
Pada kalkulator menggunakan BCD karena bilangan
masukannya diberikan dalam bentuk desimal dari
tombol-tombolnya dan keluarannya diperagakan dalam bentuk
desimal.
Sandi Alfanumerik
26

⚫ Dalam komputer digital yang ditangani bukan hanya angka dan


bilangan saja, tetapi komputer juga harus mampu mengolah
data berupa huruf, tanda baca dan karakter lain (fungsi kendali
misal ENTER dan ESC) 🡪 sandi alfanumerik.
⚫ Ada 2:
1. ASCII (American Standard Code for Information Interchange) :
Sandi 7 bit = 128 sandi. Komputer modern menggunakan sandi
ASCII 8 bit (extended ASCII) yang merupakan perluasan dari
ASCII 7 bit dengan tambahan 128 karakter lagi yang umumnya
digunakan mewakili karakter grafik.
2. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) :
Sandi 8 bit dikembangkan oleh IBM
Tabel Sandi ASCII
27
Error Detecting Code
28

⚫ Untuk mendeteksi error pada komunikasi dan prosessing data


indikasi deteksi error untuk setiap karakter informasi / ASCII
ditambah 1 bit parity (even, odd)
⚫ Bit paritas 🡪 suatu bit tambahan yang dicantumkan pada suatu
kata sedemikian rupa sehingga membuat banyaknya angka 1
dalam kata itu menjadi genap atau ganjil
⚫ Contoh:
ASCII A= 1000001 🡪 paritas genap: 01000001
🡪 paritas ganjil: 11000001
ASCII T= 1010100 🡪 paritas genap: 11010100
🡪 paritas ganjil: 01010100
Peragaan Alfanumerik
29

⚫ Salah satu peralatan yang memperagakan alfanumerik adalah


7-segmen
⚫ Terdiri dari 7 buah LED yang membentuk angka 8 dan 1 LED
untuk titik. Angka yang ditampilkan di 7-segmen ini dari 0-9
⚫ Sering dijumpai pada jam digital, petunjuk antrian, display
angka digital dah termometer digital.
⚫ LED adalah komponen dioda yang dapat memancarkan cahaya.
Kondisi On bila sisi anoda mendapat sumber positif dari Vcc
dan katoda mendapat sumber negatif dari ground.
⚫ 7- segmen ada 2 :
common katoda: ON pada kondisi high 1 dan OFF pada kondisi
low 0
Common anoda: ON pada kondisi low 0 dan OFF pada kondisi
high 1
7-Segmen
30
31

Anda mungkin juga menyukai