Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pelajar Dengan Tindakan Pencegahan DBD Pada Siswa SMA Kristen
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pelajar Dengan Tindakan Pencegahan DBD Pada Siswa SMA Kristen
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pelajar Dengan Tindakan Pencegahan DBD Pada Siswa SMA Kristen
Abstrak
Data dari Kementerian Kesehatan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia mencapai 13.683
orang, di NTT yang menderita DBD sebanyak 1.337. Angka tersebut terus meningkat menjadi 1.563 orang.
Kebaruan dalam penelitian ini karena menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap pelajar dengan
tindakan pencegahan DBD pada siswa SMA Kristen. Tujuan penelitian menganalisis hubungan
pengetahuan dan sikap pelajar dengan tindakan pencegahan DBD pada siswa SMA Kristen. Metode
penelitian kuantitatif dengan rancangan analitik observasional. Teknik Analisa data analisis univariat,
bivariat, dan multivariat. Uji dua variabel menggunakan chi-square untuk mengetahui hubungan di antara
variabel. Uji banyak variabel menggunakan regresi logistik biner mendapatkan nilai rasio odds (OR), 95%
CI, dan nilai p, di mana setiap variabel dengan nilai p< 0,25 diikutsertakan dalam uji banyak variabel
menggunakan metode ENTER. Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar mempunyai
pengetahuan yang kurang baik yaitu 70%, sikap yang kurang baik yaitu 60%. Analisis bivariat
menunjukkan adanya hubungan signifikan (P-value < 0,001) antara pengetahuan, sikap dengan tindakan
pencegahan DBD pada siswa SMA. Analisis multivariat menunjukkan variabel pengetahuan dan sikap
secara statistik berhubungan dengan tindakan pencegahan DBD. Secara berturut-turut variabel yang
paling berpengaruh adalah pengetahuan terdiri dari pendidikan yang baik berhubungan 6 kali dengan
tindakan yang baik dalam pencegahan DBD (PR: 6,008;95%CI: 2,127-16,967; P-value 0,001), variabel
sikap yaitu baik berhubungan 5 kali dengan tindakan yang baik dalam pencegahan DBD (PR: 4,682;
95%CI: 1,784-12,286; P-value 0,002). Kesimpulan terdapat korelasi antara pengetahuan, sikap, dan
perilaku dalam mencegah penyakit DBD pada siswa SMA Kristen.
Kata kunci: DBD; Pengetahuan; Sikap.
Abstract
Data from the Ministry of Health Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Indonesia reached 13,683
people; in NTT, 1,337 people suffered from DHF. This figure continues to increase to 1,563 people. The novelty
of this study is that it analyzes the relationship between students' knowledge and attitudes toward DHF
prevention measures in Christian high school students. The study investigated the relationship between
students' knowledge and attitudes toward DHF prevention measures in Christian high school students—a
quantitative research method with an observational analytic design. Data analysis techniques include
univariate, bivariate, and multivariate analysis. Test two variables using chi-square to determine the
relationship between variables. Testing multiple variables using binary logistic regression obtained an odds
ratio (OR), 95% CI, and a p-value, where each variable with a p-value <0.25 was included in the multiple-
variable test using the ENTER method. The results of the univariate analysis showed that most had poor
knowledge, namely 70%, and attitudes that were not good, namely 60%. Bivariate analysis showed a significant
relationship (P-value <0.001) between expertise, philosophy, and dengue prevention measures in high school
students. Multivariate analysis showed that knowledge and attitude variables were statistically related to DHF
prevention. Successively the most influential variable is knowledge consisting of good education associated six
times with good action in DHF prevention (PR: 6.008; 95% CI: 2.127-16.967; P-value 0.001), attitude variable
that is well related five times with good actions in preventing DHF (PR: 4.682; 95% CI: 1.784-12.286; P-value
0.002). The conclusion is that there is a correlation between knowledge, attitudes, and behavior in preventing
DHF in Christian high school students.
Keywords: DHF; Knowledge; Attitude.
946
Veronika Toru1, Ester Radandima2, Kartini Pekabanda3, Anthonetha R.H Mila4,
Maria Kareri Hara5/ JJHSR Vol. 5 No. 3 (2023)
Received: May 24th, 2023; 1st Revised June 14th, 2023; 2nd Revised June 23th, 2023;
Accepted for Publication : July 30th, 2023
947
Veronika Toru1, Ester Radandima2, Kartini Pekabanda3, Anthonetha R.H Mila4,
Maria Kareri Hara5/ JJHSR Vol. 5 No. 3 (2023)
948
Veronika Toru1, Ester Radandima2, Kartini Pekabanda3, Anthonetha R.H Mila4,
Maria Kareri Hara5/ JJHSR Vol. 5 No. 3 (2023)
Tabel 2. Analisis Bivariat Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pelajar dengan Tindakan Pencegahan
DBD Pada Siswa SMA Kristen
Tindakan
Variabel Total PR 95%CI P-value
Baik Kurang Baik
Pengetahuan 8,574 3,230-22,760 <0,001
Baik 22 (56,4%) 8 (13,1%) 30 (30,0%)
Kurang Baik 17 (43,6%) 53 (86,9%) 70 (70,0%)
Sikap 6,714 2,746-16,417 <0,001
Baik 26 (66,7%) 14 (23,0%) 40 (40,0%)
Kurang Baik 13 (33,3%) 47 (77,0%) 60 (60,00%)
Sumber: Data primer, 2020.
Tabel 3. Analisis Multivariat Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pelajar dengan Tindakan Pencegahan
DBD Pada Siswa SMA Kristen
Variabel B S.E. Wald P-value PR 95%CI
Pengetahuan 18,760 18,760 18,760 0,001 6,008 2,127-16,967
949
Veronika Toru1, Ester Radandima2, Kartini Pekabanda3, Anthonetha R.H Mila4,
Maria Kareri Hara5/ JJHSR Vol. 5 No. 3 (2023)
kesehatan masyarakat dan akan mengurangi dilakukan pada 50 orang, 60% orang memiliki
perilaku masyarakat terhadap upaya sikap yang negatif. Menurut (14), sikap yang
pemeliharaan kesehatan, terutama dalam usaha positif dapat terbentuk dari pengetahuan yang
pencegahan DBD (8). Eudia dan Asrifuddin tinggi tentang suatu masalah. Semakin banyak
(2016) dalam penelitiannya juga menyatakan informasi yang diperoleh oleh indra manusia,
bahwa terdapat hubungan kebiasaan tidur semakin kuat sikap positifnya. Pengetahuan
dengan insiden DBD di area kerja Puskesmas yang tinggi akan membentuk seseorang untuk
Tanawangko dengan nilai P-value 0,005 (p memiliki sikap positif. Pengetahuan yang tinggi
<0,05) dan OR= 3,883 yang berarti individu akan membentuk orang untuk bersikap positif.
yang tidak memiliki kebiasaan tidur Hasil riset Yenny (2009) menunjukkan bahwa
menggunakan kelambu memiliki risiko 3,883 sikap yang optimis dari keluarga dalam
kali lebih tinggi terkena DBD dibandingkan mencegah penyakit DBD disebabkan oleh fakta
dengan individu yang memiliki kebiasaan tidur bahwa keluarga tersebut telah memiliki
menggunakan kelambu (9). Berbeda dengan pemahaman yang mendalam mengenai cara
penelitian yang dilakukan oleh Hartanto (2014) mencegah penyakit DBD. Dengan pengetahuan
bahwa dari 95 responden hanya 22 responden yang dimiliki, seseorang dapat menganalisis
atau 23,2% yang memiliki kebiasaan masalah atau situasi yang dihadapi dengan cara
menggunakan kelambu dan tidak dapat dinilai berpikir yang logis dan rasional. Sebaliknya,
adanya hubungan penggunaan kelambu dengan sikap negatif dari responden disebabkan oleh
kejadian DBD (10). Hasil penelitian yang kurangnya informasi mengenai bahaya DBD
dilakukan oleh NKR Ibrahim (2009) dan upaya pencegahannya, yang
mengatakan pengetahuan siswa SMA di Jeddah mengakibatkan kurangnya kesadaran dan
masih rendah (11), selaras dengan hasil tindakan dalam mencegah DBD. Hasil tinjauan
penelitian yang dilakukan Alhazmi, et. al. literatur yang dilakukan oleh Ajibola, Alibaba,
(2016) bahwa pengetahuan siswa SMA di et.al (2018) menyatakan bahwa terdapat
Makkah Saudi Arabia tentang DBD masih hubungan antara pengetahuan, sikap, dan
rendah. (12). praktik dalam mencegah DBD di Malaysia
Hubungan Sikap dengan Tindakan Pencegahan (15). Temuan penelitian di Sekolah Menengah
DBD Pada Siswa SMA Kristen. Bangkok menunjukkan bahwa pengetahuan
Temuan penelitian menunjukkan bahwa dan perilaku siswa dalam mencegah DBD
dari 100 orang yang diwawancarai, 60 orang masih rendah.(16).
atau 60,0% memiliki sikap yang tidak baik dan Analisis Multivariat Hubungan Pengetahuan
40 orang atau 40,0% memiliki sikap yang baik dan Sikap dengan Tindakan Pencegahan DBD
dalam mengambil langkah – langkah Pada Siswa SMA Kristen
pencegahan DBD. Hasil ini sejalan dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30
penelitian yang dilakukan oleh (13) yang orang yang mempunyai pengetahuan yang baik.
menyatakan bahwa dari penelitian yang Dari yang berpengetahuan baik, terdapat 22
950
Veronika Toru1, Ester Radandima2, Kartini Pekabanda3, Anthonetha R.H Mila4,
Maria Kareri Hara5/ JJHSR Vol. 5 No. 3 (2023)
orang (56,4%) yang mempunyai tindakan yang Selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan
baik dan 8 orang (13,1%) yang mempunyai oleh Alhazmi, et. al. (2016) mengatakan bahwa
tindakan kurang baik terhadap pendegahan pengetahuan Siswa SMA tentang DBD
DBD. Terdapat 40 orang yang mempunyai tergolong rendah. Hasil penelitian yang
sikap yang baik. Dari mereka yang memiliki dilakukan oleh Binsaeed, A (2015) di Saudi
sikap yang positif, terdapat 26 orang (66,7%) Arabia selaras dengan hasil penelitian peneliti
yang memiliki perilaku yang positif dan 14 bahwa masih rendahnya pengetahuan siswa
orang (23,0%) yang memiliki perilaku yang sekolah menengah terhadap pencegahan DBD
tidak baik terhadap pencegahan DBD. Penyakit (19).
DBD dapat menyerang siapa pun dan kapan 4. KESIMPULAN
pun karena penyakit DBD merupakan suatu Kesimpulan terdapat korelasi antara
penyakit yang menyerang individu tanpa pengetahuan, sikap, dan perilaku dalam
memperhatikan status mereka. mencegah penyakit DBD pada siswa SMA
Pengetahuan yang baik sebaiknya Kristen.
didasari oleh kesadaran yang kuat sehingga UCAPAN TERIMA KASIH
seseorang akan bertindak sesuai dengan Peneliti mengucapkan banyak terima
pengetahuan yang dimilikinya. Jika kasih kepada Direktur Poltekkes Kemenkes
pengetahuan seseorang tidak didasari oleh Kupang yang telah memberikan dana DIPA
kesadaran yang tinggi, maka orang tersebut Poltekkes Kemenkes Kupang, Ketua Program
akan bertindak tidak sesuai dengan Studi Keperawatan Waingapu yang telah
pengetahuan yang dimilikinya. Tindakan mendukung berjalannya penelitian ini, Kepala
manusia dipengaruhi oleh faktor predisposisi, sekolah SMA Kristen payeti yang telah
faktor yang memungkinkan, dan faktor yang memberikan kesempatan kepada peneliti untuk
memperkuat. Seseorang akan bertindak karena melaksanakan penelitian serta semua pihak
pemikiran dan perasaan yang melibatkan yang telah membantu terlaksananya penelitian
pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan, dan ini.
penilaian terhadap suatu objek. Pengetahuan DAFTAR PUSTAKA
adalah salah satu faktor predisposisi yang 1. Achmadi UF. Manajemen Penyakit
berperan dalam membentuk perilaku seseorang. Berbasis Wilayah. UI Press; 2010.
Perilaku tersebut akan mendorong seseorang Jakarta.
untuk melakukan tindakan (17). Masih adanya 2. Soedarto. Demam Berdarah Dengue
sikap negatif terhadap pencegahan DBD, Dengue Haemoohagic fever. Seto S,
menandakan masyarakat belum memperhatikan editor. Jakarta; 2012.
pencegahan DBD. Seperti penelitian yang 3. Notoatmodjo S. Pengembangan Sumber
dilakukan oleh (18), bahwa masyarakat Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka
memiliki sikap yang negatif atau kurang baik Cipta; 2003.
sebanyak 58,8% dalam pengendalian DBD. 4. Ba’ka L, Assa I, Asriati A, Bouway DY,
951
Veronika Toru1, Ester Radandima2, Kartini Pekabanda3, Anthonetha R.H Mila4,
Maria Kareri Hara5/ JJHSR Vol. 5 No. 3 (2023)
952
Veronika Toru1, Ester Radandima2, Kartini Pekabanda3, Anthonetha R.H Mila4,
Maria Kareri Hara5/ JJHSR Vol. 5 No. 3 (2023)
953