Makalah Hukum Bisnis Kel.1
Makalah Hukum Bisnis Kel.1
Makalah Hukum Bisnis Kel.1
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
MEDAN 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Memahami Hukum Bisnis dan
Pendekatan Istilah Hukum Bisnis ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih kepada Dosen kami selaku Dosen mata kuliah Hukum Bisnis yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita tentang materi ini. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
KELOMPOK 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….……………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..…..........iii
BAB I PENDAHULUAN
III PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan……………….......………………………………………………………..……….……...12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..……………………13
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian hukum bisnis.
2. Mengetahui tujuan dari hukum bisnis.
3. Mengetahui sumber hukum bisnis.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis peraturan perundang-undangan yang menjadi
landasan hukum dalam transaksi bisnis.
5. Menyadari pentingnya hukum bisnis bagi pengusaha
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum dan bisnis adalah dua hal yang berbeda namun sebenarnya tidak. pribadi,
kenapa? karena tidak ada ruang yang tidak berhubungan dengan perundang-undangan
termasuk kegiatan ekonomi dan komersial. Oleh karena itu hukum tidak di ruang hampa,
bahkan di ruang aktif pun tidak Dalam bisnis, hukum selalu hadir untuk memberikan
batasan terhadap apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan tidak dapat melakukan kegiatan
komersial. Kehadiran hukum dalam dunia usaha untuk melindungi kepentingan para
pelaku usaha. Dengan kata lain, kehadiran hukum dalam bisnis itulah sebabnya umat
manusia dirinya sendiri atau yang disebut dengan humanisasi. Sebelum kita berbicara
tentang hukum dan bisnis, hal itu penting dijelaskan dalam kaitannya dengan hukum. Pakar
hukum Sulit untuk menentukan aturan dan penyebab masing-masingnya Setiap orang
mempunyai pandangan dan pendapat yang berbeda-beda.
Kata “hukum” berasal dari bahasa Arab “ha-ka-ma” yang berarti mencegah, sebagai
hukum yang fungsinya untuk mencegah terjadinya penganiayaan. Dalam konteks inilah
dimensi hukum memerdekakan (membebaskan) masyarakat dari kezaliman dengan cara
mencegah orang berperilaku tidak adil terhadap orang lain. Ketika Orang yang
menghukum disebut hakim. Dalam bahasa latin sisi kanan disebut “recht” yang berasal
dari kata rechtum yang berarti permintaan, petunjuk. Dengan oleh karena itu, hukum
memberikan pedoman mengenai masalah tingkah laku manusia transaksi dengan pihak
lain, termasuk dalam pelaksanaan hubungan usaha. Kata recht berasal dari gerechtigdheid
(Belanda) atau gerechtigkeit (Jerman) artinya Keadilan. Ketika kita berbicara tentang
hukum, kita berbicara tentang keadilan menetapkan hak dan kewajiban antara kedua pihak
yang terlibat dan timbul pula perselisihan. Kata hukum dikenal juga dengan sebutan “ius”2
berasal dari kata "lubere" artinya mengelola atau mengelola. Yang paling sah yang
menonjol adalah memerintahkan para pihak untuk melakukan atau tidak melakukan apa
pun. Dalam bisnis, para pihak mempunyai kewajiban melakukan sesuatu dan orang lain
tidak boleh melakukan sesuatu. Selain itu, hukum ini juga dikenal dengan istilah “lex: kata
apa yang berasal dari mana? "lesere" artinya mengumpulkan, yaitu mengumpulkan orang-
orang untuk dipesan.
Sedangkan bisnis adalah serangkaian usaha yang dilakukan oleh perorangan atau
kelompok dengan menyediakan barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan.
Ketajaman bisnis juga dapat didefinisikan sebagai penyediaan barang dan jasa untuk
berfungsinya sistem perekonomian. Definisi tersebut tertulis dalam buku Pengantar Bisnis
karya Hadion Wijoyo dkk. Dalam arti luas, konsep usaha merupakan suatu istilah umum
yang menggambarkan seluruh kegiatan dan lembaga yang menghasilkan barang dan jasa
dalam kehidupan sehari-hari. Ringkasnya, konsep bisnis mencakup 4 aspek: produksi
barang dan jasa, menghasilkan keuntungan, kegiatan komersial, dan memenuhi kebutuhan
sehari-hari masyarakat.
1. Asuransi
Yaitu memberikan perlindungan dan pengendalian resiko terhadap usaha yang
dimiliki. Adapun manfaat dari asuransi seperti pengalihan risiko, pengumpulan,
dan harga premi yang seimbang.
4. Hukum perbankan
Segala sesuatu yang menyangkut dengan bank, kelembagaan, kegiatan usaha
serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Adapun hukum
yang mengatur yaitu terdapat dalam UU N0.10 TAHUN 1998 tentang perbankan.
5. Kewajiban pembukuan
Digunakan untuk menghitung besarnya pajak yang terutang, jumlah pajak yang
sudah di bayar sendiri atau melalui pemotonga dan atau pemungutan pihak lain,
penghasilan yang bukan objek pajak, penghasilan yang merupakan objek pajak.
6. Jaminan Hutang
Merupakan salah satu perlindungan bagi kreditur yang di jamin oleh undang-
undang apabila debitur lalai dan tidak mampu melunasi utangnya. Jaminan akan
di gunakan untuk menjamin behawa kreditur akan menyelesaikan kewajiban
pembayaran utang.
3. Teori campuran
Teori campuran menjelaskan banyak pendapat mengenai tujuan hukum.
Kusumaatmadja dan Sidharta berpendapat bahwa tujuan utama hukum terpelihara dan
menjamin keteraturan (kepastian) dan ketertiban. Tanpa keteraturan dan keteraturan
yang wajar dalam kehidupan manusia, seseorang tidak dapat mengembangkan
bakatnya. Sementara Purnadi dan Soekanto mengatakan tujuan undang-undang
tersebut adalah untuk mencapai hidup damai, setuju dengan pandangan Apeldoorn itu
Tujuan hukum adalah mengatur kesatuan hidup manusia secara damai. Guru. Soebekti
juga berpendapat bahwa tujuan hukum adalah untuk melayani masyarakat tujuan
negara, hakikatnya adalah untuk mendatangkan kesejahteraan dan kebahagiaan semua
orang. (Mertokusumo, 1996)
2. Ditinjau dari sudut fungsinya aturan hukum dapat dibedakan menjadi dua macam:
a. Hukum materiel
Hukum materiel yaitu segala aturan hukum yang mengatur mengenai berbagai hubungan
hukum dan peristiwa hukum yang dibuat dan terjadi dalam masyarakat (hak, kewajiban,
perintah, larangan, perkenan dan sanksi).
b. Hukum formiel
Hukum formiel yaitu aturan hukum yang mengatur bagaimana cara mempertahankan hukum
materiel jika dilanggar atau tidak dipenuhi. Untuk mempertahankan hukum materiel melalui
hukum formiel ada berbagai macam cara, misalnya:
1) Hukum acara (Hukum Acara Perdata, Hukum Acara Pidana, Hukum aAcara Tata Usaha
Negara) yaitu: aturan-aturan hukum yang mengatur bagaimana cara mempertahankan
hukum perdata, pidana & TUN melalui Pengadilan.
2) ADR (Alternative Dispute Resolution) yang bentuknya antara lain berupa Negosisasi,
Mediasi & Arbitrase.
3) Akta Notariel.
3. Ditinjau dari bentuknya, hukum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Hukum tertulis, yaitu hukum yang telah dikodifikasi dalam peraturan perundangan,
(misalnya KUHP 1 Mei 1848, KUHD 1 Mei 1848, KUHPidana 1 Januari 1918), dan ada
yang tidak dikodifikasi.
b. Hukum tidak tertulis, yaitu hukum kebiasaan/sebagian besar hukum adat yang hidup
dalam keyakinan masyarakat tapi tidak tertulis, namun ditaati pemberlakuannya
sebagaimana peraturan perundangan.
4. Ditinjau dari waktu berlakunya:
a. Ius Constitutum (hukum positif), yaitu aturan hukum yang berlaku pada waktu tertentu, dan
tempat tertentu.
b. Ius Constituendum (hukum yang dicita-citakan) diharapkan berlaku di masa yang akan
datang.
c. Hak asasi (hukum alam), yaitu hukum yang berlaku dalam segala waktu dan untuk segala
bangsa.
5. Ditinjau dari isinya aturan, hukum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Hukum Privat, yaitu segala aturan hukum yang mengatur hubungan antara orang satu dengan
orang yang lain (perseorangan, baik itu antar manusia atau antar badan hukum maupun
antara badan hukum dengan manusia).
b. Hukum Publik, yaitu segala aturan hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan
warganegara, antara negara dengan Aparat Administrasi Negara (AAN), atau antara AAN
dengan AAN yang lain.
1) Hukum tata negara, yaitu hukum yang mengatur susunan pembentukan suatu negara dan
hubungan kekayaan antar alat kekayaan negara (Pemda dengan Pemerintah Pusat).
2) Hukum administrasi negara, yaitu hukum tata usaha negara yang mengatur cara
menjalankan tugas (hak dan kewajiban) dari kekuasaan alat perlengkapan negara.
3) Hukum pidana, yaitu hukum yang mengatur perbuatan apa yang dilarang dan memberikan
pidana kepada setiap yang melanggar, serta mengatur bagaimana cara mengajukan perkara
ke muka sidang.
4) Hukum internasional:
(a) Hukum perdata internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan warga negara
negara dengan warga negara lain (dalam hubungan internasional).
(b) Hukum publik internasional, yaitu hukum yang mengatur antar negara yang satu
dengan negara yang lain (dalam hubungan internasional). Untuk mempermudah
pemahaman, berikut ini persamaan dan perbedaan antara hukum publik dengan hukum
privat:
a. Keduanya merupakan norma aturan hukum yang mengatur kehidupan manusia.
b. Keduanya mempunyai sanksi hukum.
Adapun perbedaan antara hukum publik dengan hukum privat adalah:
1. Kitab Undang-Undang Perdata (KUHPerdata), mengatur tentang hubungan, baik hubungan atas
kebendaan maupun antara individu dan badan hukum. Dalam KUHPerdata terdapat aturan
mengenai jual beli, sewa menyewa, dan pinjam meminjam.
2. Kitab Undang-Undang Pidana (KUHP), merupakan sumber hukum bisnis yang mengatur tentang
tindak pidana dalam bisnis, seperti penipuan.
3. Kitab Undang-Undang Dagang (KUHD), mengatur permasalahan perdagangan secara khusus
yang belum di atur dalam KUHPerdata, seperti bentuk badan usaha meliputi CV dan firma.
4. Perutan lainnya di luar KUHPerdata, KUHP, dan KUHD, misalnya undang-undang yang mengatur
tentang perseroan terbatas yang diatur dalam undang-undang perseroan terbatas, atau undang-
undang yang mengatur tentang investasi, yaitu undang-undang penanaman modal.
Subyek hukum adalah seseorang yang dapat memiliki hak dan cakap untuk bertindak dalam hukum,
atau cakap menuntut hukum sesuai hak yang dimilikinya. Subyek hukum dapat berupa:
1. Manusia (naturlijk person) Manusia sebagai makhluk Allah, fitrahnya terikat oleh hukum/syariah.
Ia memiliki kecakapan yang terbagi dalam 2 hal, yaitu:
a. Ahliyah al wujub, yaitu untuk menerima hukum: (1) menerima tak sempurna (masih
dalam kandungan); dan (2) menerima/mampu memenuhi hak dan kewajiban.
b. Ahliyah al ada, yaitu kecakapan bertindak hukum secara aktif: (1) dianggap di bawah
pengampuan; dan (2) sejak masuk usia baligh/ dewasa. Manusia sebagai subjek hukum
diatur secara luas pada Buku I tentang orang dalam KUHPerdata.
2. Badan hukum (rechts person)
Obyek hukum biasanya disebut benda (zaak). Benda menurut KUHPerdata pasal 499 adalah:
Benda bersifat kebendaan (zakelijk rechten atau materiele goedern) dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Benda bertubuh (berwujud) atau licha melijk zaakan. Benda ini dapat dilihat, diraba, dirasa dengan
panca indra.
a. Benda bergerak (roeren zaken) à benda yg dapat dihabiskan (beras, minyak, uang). Benda
yg tidak dapat dihabiskan (mobil,perhiasan,pul pen,arloji).
b. Benda tidak bergerak (onroerende zaaken) à benda yang tetap (tanah, rumah, pabrik, kapal,
gedung, hak pakai).
2. Benda tidak bertubuh (tidak berwujud) atau onlichamelijk zaakan. Benda ini dapat dirasakan
dengan panca indra, tapi tidak dapat dilihat dan diraba, tapi bisa direalisasikan jadi kenyataan.
Misalnya, surat berharga, wesel, cek, saham, obligasi, sertifikat.
PENUTUP
3.1Kesimpula
1. Hukum Bisnis adalah kumpulan ketentuan hukum tertulis dan tidak tertulis yang mengatur hak dan
kewajiban yang timbul dari perjanjian dan perjanjian yang diadakan dalam praktek bisnis.
2. Aspek penting dalam bisnis berdasarkan ayat 1 Pasal 1338 KUHP, yaitu asas hubungan (perjanjian)
dan asas kontrak bebas.
3. Sumber hukum bisnis secara umum adalah KUH Perdata, KUH Dagang, KUH Pidana serta
peraturan perundang-undangan. Selain itu, ada perjanjian, perjanjian, kasus hukum, praktik
komersial, dan doktrin.
4. Jenis peraturan perundang-undangan yang mendasari transaksi bisnis ada 11 peraturan perundang-
undangan selain Kitab Undang-undang Kontrak Perdata dan Kitab Undang-undang Hukum Dagang.
5. Pentingnya hukum bisnis bagi pengusaha terletak pada adanya ketentuan hukum yang mengikat.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.uir.ac.id (buku Hukum Bisnis oleh Dr.H. Indra Muchlis Adnan, S.H., M.H., M.M., Ph.D.,
Prof.Dr. Sufian Hami, S.H.,M.Si. Dr. Tiar Ramon, S.H., M.H.), https://eprints.ac.id (buku Pengantar
Hukum Bisnis oleh Dr. Sobirin Malian, S.H., M.Hum), http://digilib.uinkhas.ac.id (buku Hukum Bisnis :;
Teori dan Praktek di INDONESIA oleh Siti Masrohatin,MM), http://repository.uinsu.ac.id (buku
Pengantar Hukum Bisnis oleh Dr. Mustapa Khamal Rokan, M.H., Dr. Zulham M.Hum)