Bab Ii
Bab Ii
Bab Ii
1. Hakikat AUD
a. Pengertian AUD
oleh para ahli bahkan para filsuf, baik filsuf Barat maupun Timur, termasuk filsuf
Ahmad Dahlan, dan lain-lain. Penjelasan lebih detail mengenai pandangan para
filsuf tersebut di bidang PAUD akan dikemukakan pada bagian tersendiri. Namun
demikian sebagian gambar umum pandang mereka dapat dipetakan menjadi dua
perspektif. Kedua perspektif PAUD menurut para filsuf tersebut adalah sebagai
berikut.
masa yang penuh dengan kejadian penting dan unik yang meletakkan dasar bagi
seseorang di masa dewasa. Fernie, (1988) dalam Suryadi & Mauliya Ulfah,
dimodifikasi.
10
11
pengalaman belajar dan perkembangan awal merupakan dasar bagi proses belajar
menyatakan bahwa anak cukup dalam mengembangkan kedua belah otaknya (otak
kanan dan otak kiri) akan memperoleh kesiapan yang menyeluruh untuk belajar
Marcon, (1993), dalam Suryadi & Mauliya Ulfah, (2015 : 17) menjelaskan bahwa
kegagalan anak dalam belajar pada awal akan menjadi tanda-tanda (predictor)
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada hakikatnya ialah pendidikan yang
seluruh aspek kepribadian anak. Oleh karena ini, PAUD memberi kesempatan
tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh Anak Usia Dini itu sendiri.
Secara yuridis, istilah anak usia dini di Indonesia ditunjukkan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Lebih lanjut pasal 1 ayat 14 Undang-
bahwa “Pendidikan anak usia dini atau disingkat PAUD adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa “(1) Pendidikan anak usia dini
diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. (2) Pendidikan anak usia dini
informal. (3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk
Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
(4) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk
Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang
sederajat. (5) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk
Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.”
13
& Mauliya Ulfah, (2015:18), mengemukakan bahwa pendidikan anak usia dini
mencakup berbagai program yang melayani anak dari lahir sampai dengan usia
sosial, emosi, bahasa dan fisik anak. Pengertian ini diperkuat oleh dokumen
Secara umum tujuan Pendidikan Anak Usia Dini ialah memberikan simulasi
atau rangsangan bagi perkembangan potensi anak agar menjadi manusia bermain
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percara diri, dan menjadi warga negara
yang demokrasi dan bertanggung jawab. Dalam hal ini, posisi Pendidikan
bangsa dan bernegara, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Senada dengan tujuan di atas, Solehuddin (1997) dalam Suryadi & Mauliya
Ulfah, (2015 : 19), menyatakan bahwa tujuan pendidikan anak usia dini ialah
14
menyeluruh sesuai dengan norma dan nilai-nilai kehidupan yang dianut. Melalui
Selain itu, yang tidak boleh ditinggalkan adalah perkembangan rasa beragama
sebagai dasar-dasar akidah yang lurus sesuai dengan ajaran agama yang
tingkat perkembangannya serta memiliki motivasi dan sikap belajar yang positif.
Tujuan pendidikan Anak Usia Dini yang lebih ekstrim dikemukakan oleh
Suyanto, (2005) dalam Suryadi & Mauliya Ulfah, (2015 : 19) yang mengatakan
bahwa tujuan PAUD adalah untuk mengembangkan seluruh potensi anak (the
whole child) agar kelak dapat berfungsi sebagai manusia yang utuh sesuai falsafah
suatu bangsa. Untuk menjadi manusia sempurna atau utuh, harus terpelihara fitrah
dalam dirinya. Fitrah adalah konsep Islam tentang anka, dimana anak dipandang
sebagai makhluk unik yang berpotensi positif. Atas dasar ini, anak dapat
tatakrama, sopan santun, aturan, norma, etika, dan berbagai hal tentang dunia dan
isinya. Ia juga perlu dibimbing agar memahami berbagai fenomena alam dan
masyarakat.
berpendidikan rendah.
Selain tujuan di atas, menurut UNESCO ECCE (Early Chilhood Care and
d) PAUD bertujuan turut serta aktif menjaga dan melindungi hak asasi
undang.
16
Setiap pakar atau ahli mempunyai kekayaan ilmu atau teori dan pengalaman
yang kompeten. Guru PAUD adalah profesi yang membutuhkan kompeten. Oleh
karena itu, guru PAUD harus mempunyai kekayaan ilmu atau teori dan didukung
tersebut.
Dalam hal ini ada baiknya dipelajari beberapa pendapat dari beberapa ahli,
dimana setiap ahli memberikan aksentuasi atau penekanan pada poin atau bidang
yang berbeda. Berikut ini akan dikemukakan beberapa pendapat para ahli tentang
sebagai berikut:
1. Tahap infancy I (0-1 tahun). Aspek yang perlu mendapat perhatian pada
b) Perkembangan psiko-sosial,
d) Perkembangan bahasa.
2. Tahap infancy II (1-3 tahun). Aspek perkembangan pada tahap ini sama
3. Tahap anak umur 4-5 tahun. Aspek yang perlu dipelajari pada tahap
Walaupun Janet Black melihat aspek perkembangan yang sama pada tahap
yang berbeda, tetapi materi perkembangan yang dipelajari pada setiap tahap
berbeda satu dengan yang lain. Berbeda dengan Janet Black, Papalia dan Olds
kelompok.
3) Keterampilan motorik.
perkembangan intelegensia.
perkembangan kognitif.
18
sama sepanjang masa hidup mereka. Marilah kita mengeksplorasi aktivitas ini
mampu memungut obyek-obyek yang paling kecil dengan menggunakan ibu jari
dan telunjuknya, meskipun masih canggung. Seseorang anak yang berusia 3 tahun
konsentrasi namun sering kali tidak sepenuhnya lurus. Ketika seorang anak 3
itu dengan agak kasar. Bahkan ketika mereka mengenali lubang yang cocok untuk
sering kali mencoba memaksakan meletakkan potongan itu ke dalam lubang atau
kemajuan yang bersifat substansial dan ia juga menjadi lebih cermat. Kadangkala
setiap balok dengan sempurna, mereka terganggu dengan balok-balok yang telah
anak-anak telah memperlihatkan kemajuan yang lebih jauh lagi. Tangan, lengan,
seorang anak belajar untuk terampil menggerakkan anggota tubuhnya. Untuk itu
anak dapat belajar dari orang tua atau guru tentang beberapa pola gerakan yang
gerakan.
a. Motorik Halus
bangunan.
pesat. Pada saat ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan mata
dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan, antara lain dapat dilihat
b. Motorik Kasar
kekuatan otot besar anak. Jika anak telah matang, maka dengan sendirinya
Misalnya: seorang anak usia 6 bulan belum siap duduk sendiri, maka orang
2015:12).
alat-alat untuk bekerja dan objek yang kecil atau pengontrolan terhadap
gerakan yang menggunakan otot kecil atau hanya sebagian anggota tubuh
menyusun balok.
21
dari otot-otot kecil dari tubuh untuk mencapai tujuan dari keterampilan.
otot halus atau kecil seperti jemari tangan, pergelangan tangan, serta
dan melatih gerakan motorik halus, meningkatkan koordinasi mata dan tangan.
benda-benda.
22
mengendalikan emosi dalam beraktifitas motorik halus. Dalam penelitian ini, anak
otot halus yang mengendalikan tangan dan kaki. Terkait dengan anak kecil, anda
batang tubuh matang sebelum otot-otot kaki dan tangan, yang mengendalikan
Jadi, penting bagi anak kecil untuk berlatih menggunakan otot-otot besar
Tetapi begitu anak-anak bisa melakukan gerakan motorik halus, guru prasekolah
sehingga mereka bisa belajar dan lalu menerapkan kemampuan yang diperlukan
Tentu bayi dan balita menggunakan tangan dan jemari mereka tanpa
melibatkan gerakan sadar dan tanpa sadar. Bayi menggerakkan lengan, tangan dan
jemari mereka lewat gerakan refleks, bukan gerakan sadar. Sistem saraf
menyesuaikan gerakan tanpa sadar saat sistem ini matang, memungkinkan anak-
anak mengendalikan gerakan mereka dengan sadar. Saat gerakan reflex awal ini
dilakukan bayi. Gerakan tersebut meliputi Moro, atau gerakan refleks terkejut, di
refleks terpaku di mana bayi memutar kepalanya dan membuka mulutnya saat
disentuh; gerakan refleks mengisap, dimana bayi mengisap jika bibir atau
dimana bayi membuat gerakan berenang saat diposisikan di air dengan kepala
ini begitu kuat awalnya sehingga bisa menopang tubuh bayi dan digunakan untuk
melepaskan genggaman merupakan hal yang sulit bagi bayi. Anda mungkin harus
menguraikan jemarinya.
Respons tanpa sadar seperti ini berasal dari batang otak bawah dan batang
spinal dan akhirnya dikendalikan oleh pusat otak lebih tinggi di sistem saraf saat
anak dewasa. Bagian otak lebih tinggi ini menghambat gerakan refleks awal ini
setelah gerakan refleks tersebut punya tugas membantu bayi tak berdaya bertahan
hidup, pusat otak lebih tinggi lalu memungkinkan gerakan sadar yang
Bayi tidak bisa mulai mengontrol tindakan tangan dan jemarinya dengan sadar
sebelum usia ini. Bayi mungkin menjangkau benda-benda tetapi tidak begitu
Bahkan anak usia setahun mungkin berusaha keras melepaskan sebuah benda
dengan sadar, dan beberapa tidak bisa mengontrol “melepaskan” sebelum usia 1,5
peralatan melukis dan menulis serta benda manipulatif kecil (Beaty, 2013 : 236-
237).
motorik halus sadar tidak terjadi begitu saja; itu harus dipelajari secara alami dan
lalu dilatih oleh anak kecil. Apa ada periode waktu tertentu yang kemampuan
tertentu bisa paling baik dipelajari? Kapan sistem neuromuskuler cukup matang
otot-otot kecil mereka setelah mereka bisa. Karena perkembangan anak itu
Setiap diri kita memiliki jam biologi. Bagi sebagian kita, perkembangan
fisik rata-rata. Bagi anak lain, perkembangan ini terjadi sedikit lebih telat atau
lebih cepat dari diagram itu. Perkembangan individual yang berbeda-beda ini akan
tampak pada anak-anak di program anda. Tiap anak punya jam biologis masing-
masing. Dan kecuali secara umum, baik anda maupun anak tidak mengetahui
“jam” berapa saat ini. Hal ini dikarenakan perkembangan tiap anak terjadi dalam
urutan tertentu, yang terbaik kita bisa lakukan adalah menilai perkembangan anak
lewat pengamatan dan memberinya kegiatan, material dan dorongan yang sesuai.
Apa ada “momen kritis” saat kemampuan motorik halus harus dipelajari
atau akan terlambat? Sekali lagi, tidak jelas, kecuali secara umum saja. Waktu
26
kemampuan saat kemampuan itu berubah paling pesat. Tetapi karena tidak mudah
menentukan, paling baik adalah menawarkan berbagai kegiatan bagi semua anak
kemampuan motorik halus mereka saat terdaftar dalam program anda. Anda tidak
memang siap, tetapi apa Anda siap membantu mereka di wilayah perkembangan
penting ini. Agar sukses menjalankannya, Anda pertama-tama harus tahu dimana
posis tiap anak dalam perkembangan motorik halus, sehingga Anda bisa
Centang Motorik Halus. Butir ini merupakan perilaku teramati yang menampilkan
kemampuan motorik halus terkenal dari anak kecil di wilayah rotasi, manipulasi,
usia empat dan 5 tahun pasti tangkas mengatur kancing dan resleting kecil dan
menuliskan huruf dan angka terbaca. Anak usia 3 tahun mungkin belum matang di
level ini. Itu semua tertuang proses neurologi, dengan kemampuan tertentu
dominan hingga usia 6, 7, dan 8 tahun (Puckett & Black, 2005: 238).
kegiatan motorik halus mendorong pada koordinasi dan ketangkasan lebih baik
lagi. Mereka menyatakan ‘beberapa anak usia 4 dan 5 tahun yang dominasi
beberapa anak menggunakan satu tangan untuk makan, dan tangan lain untuk
kegiatan lain seperti melempar atau menangkap. Tidak ada alasan menekankan
penggunaan satu tangan atas tangan lain, karena proses ini diatur oleh koneksi
membantu mereka menjalankan tugas motorik halus dengan tangkas. Jika anda
tahu seperti apa preferensi itu bagi anak-anak anda, anda bisa bantu mereka
mengembangkannya lebih lanjut dengan latihan dan umpan balik positif Janice J.
C. Media Anyaman
1. Media
a. Pengertian Media
disampaikan oleh sumber atau penyalurnya yaitu guru pada sasaran atau penerima
komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan
pengajaran di sekolah.
pendidikan anak usia dini, sebaiknya didefinisikan lebih dahulu apakah yang
dimaksud dengan PAUD itu sendiri. PAUD ialah jenjang pendidikan sebelum
ditunjukkan bagi anak sejak lahir sampai dengan 6 tahun yang dilakukan melalui
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan
perkembangan fisik, (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir,
perilaku serta agama) bahasa komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-
tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Tujuan utama
tahun.
di setiap lembaga pendidikan anak usia dini. Sistem ini telah lama
penyayang anak-anak, Pak Kasur yang bernama lengkap Soerjono. Seorang tokoh
pendidikan Indonesia Pusat, teori, dan praktik pendidikan yang diterapkan ialah
sederhana
c) Permainan yang dibuat dan diberikan pada anak yang bertujuan untuk
keterampilan.
sekolah.
Pembelajaran
Sudana Degeng (1993: 26-27), menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang harus
yang akan digunakan dalam prses pembelajaran itu juga memerlukan perancangan
seorang pendidik memiliki salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas dasar
pertimbangan antar alain: pertamai, ia sudah merasa akrab dengan media itu.
Kedua, ia merasa media yang dipilihnya bisa menggambarkan lebih baik dari pada
31
dirinya sendiri. Ketiga, media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian
siswa, serta menuntunya pada penyajian yang lebih jelas dan dapat mempermudah
kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya masih ada faktor lain
terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri. 2)
apakah untuk membeli atau membuat sendiri tersebut ada dana, tenaga, dan
yang bersangkutan untuk waktu yang lama. 4) efektivitas biayanya dalam jangka
efektif Kozma, (1978: 342), mengatakan bahwa pesan yang komunikatif harus
motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar lebih optimal, media
abstrak. Oleh karena itu, media pembelajaran baik sebagai alat bantu pengajaran
32
maupun sebagai pendukung agar materi atau isi pelajaran semakin jelas dan
dengan mudah dapat dikuasai dari proses pembelajaran di kelas untuk mendapat
tentang pengelolaan media. Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai
semua pembelajaran.
hendak dicapai. Mengingat itu, di dalam proses pembelajaran ada tiga komponen
yang saling berhubungan yaitu: 1) pembelajaran (guru, instruktur, dan tutor) yang
didik) yang berperan sebagai subjek penerima informasi. 3) bahan ajar yang
merupakan pesan yang akan disampaikan kepada peserta didik untuk dipelajari
sifat pasif siswa. Dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil
pembelajaran, kita tidak boleh melupakan suatu hal yang sudah pasti
kreativitas siswa hendaknya menggunakan media yang menarik dan sesuai dengan
kemenarikan ini bisa dilakukan dengan pemilihan materi dan desain penyajian
mana kelak meereka akan terjun ke masyarakat. Di era globalisasi ini menurut
sumber daya manusia kita untuk bersaing sesuai dengan perkembangan zaman.
Sehingga siswa dalam usia ini gemar membentuk kelompok bermain usia sebaya.
minat baru. Permainan ular tangga vocabulary for all simple word untuk
peserta didik atau siswa kanak-kanak baik secara individu maupun secara
Bahasa Inggris merupakan salah satu pelajaran bahasa asing yang telah
dilakukan dengan menerapkan teknik belajar sambil bermain. Sesuai dengan latar
belakang yang telah diuraikan di atas, maka tujuan pengembangan ini adalah
berhitung, maka alat permainan yang didesain harus terfokus pada angka.
Kebutuhan anak akan bermain pada dasarnya sama, baik di kota maupun di desa.
Hal yang membedakan adalah bentuk dan jenis, frekuensi serta area bermainnya.
memberikan ruang dan waktu kepada anak usia dini dan arti pentingnya bermain
aktif penting bagi anak untuk mengembangkan otot dan melatih seluruh bagian
tubuhnya. Bermain juga berfungsi sebagai penyaluran tenaga yang berlebihan bila
dorongan berkomunikasi agar dapat bermain lebih baik bersama yang lain anak
harus belajar berkomunikasi dalam arti mereka dapat mengerti dan sebaliknya
35
mereka harus mengerti terhadap apa yang disampaikan oleh anak lain. 3)
Oleh karena itu, kita tidak boleh memilih alat permainan edukatif secara
sembarangan yang pada akhirnya hal ini justru dapat menjadi kontra produktif
dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Terkait dengan ini ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam memilih bahan dan peralatan belajar untuk bermain
anak, diantaranya: ditunjukkan untuk anak usia dini, dapat berfungsi untuk
Alat permainan edukatif harus dirancang sesuai dengan rentang usia anak
usia dini. Contohnya Puzzle yang dibuat sesuai dengan usia anak. Aspek-aspek
yang dikembangkan adalah aspek fisik motorik, (halus dan kasar) emosi, sosial,
bahasa, kognitif, dan moral dapat digunakan dengan berbagai cara. Alat
keselamatan anak misalnya dalam penggunaan cat. Cat yang digunakan tidak
bisa membuat kereta api dari kotak-kotak ini? Bagaimana saya bisa memperoleh
Para guru adalah bagian terpenting dari proses pemecahan masalah. Para
guru bisa merangsang rasa ingin tahu anakanak dan memberi kemungkinan
kepada mereka untuk memecahkan masalah-masalah secara aktif. Para guru harus
semua sepatu boots berjejer di ruang masuk Jono bertanya kaki siapa yang paling
besar di kelas ini. Seorang pendidik seharusnya bisa dikatakan itu pernyataan
yang bagus dan kemudian mengatakan kepada Jono ia bisa memecahkan itu
dengan melihat-lihat sepatu boots itu. Untuk itu karena anak-anak tertarik, ia
membimbing mereka bisa mengetahui ini. Tommy bilang bahwa mereka bisa
melihat kaki.
Jono bilang bahwa mereka menderetkan sepatu itu dan mencari tahu kaki
siapa yang lebih besar dan siapa yang paling kecil. Di kelas bekerja sama
PAUD
siswa tunanetra sangat penting. Disampaikan siswa dapat memahami apa yang
telah guru atau pendidik sampaikan siswa juga dapat meningkatkan keterampilan
menyampaikan materi. Salah satu materi pokok mata pelajaran sains adalah
37
Namun, pada siswa tunanetra kegiatan itu sulit dilakukan karena keterbatasan
yang dimiliki.
menghasilkan hasil belajar yang efektif yaitu siswa tunanetra dapat meningkatkan
komunikasi secara baik dan memahami materi yang diajarkan pada media audio
interaktif.
komunikasi dalam program pendidikan anak usia dini haruslah terjadi pemenuhan
berbagai macam kebutuhan anak, mulai dari kesehatan, nutrisi, dan stimulus
anak itu tinggal. Prinsip pelaksanaan program pendidikan anak usia dini harus
mengacu pada prinsip umum yang mengandung dalam konferensi hak anak, yaitu:
2) Dilakukan demi kebaikan terbaik untuk anak (the best interest of the child),
anak-anak hidup.
usia dini. Anak adalah individu yang unik, tugas pendidik, baik tutor maupun
orang tua adalah seorang yang memberi pengarahan yang positif bagi
tergantung pada motivasi atau stimulus dari dalam dan luar dirinya.
pendidikan yang utama dan pertama bagi anak dalam rangka mengembangkan
potensi yang dimiliki. Setiap anak pada dasarnya memiliki komunikasi dengan
orang lain dan potensi lainnya, sehingga untuk mengembangkan potensi tersebut
harus diperlukan bimbingan dari orang tua, pendidik, atau orang dewasa lainnya
harus dimulai sejak usia dini, sebab pada usia tersebut merupakan dasar untuk
2. Anyaman
a. Pengertian Anyaman
yang bertujuan untuk menghasilkan aneka benda atau barang pakai dan benda
seni, yang dilakukan dengan cara saling menyusupkan atau menumpang tindihkan
bagian-bagian pita anyaman secara bergantian. Lebih lanjut Sumanto (2005: 120)
menganyam adalah kegiatan menjalin pita yang disusun menurut arah dan motif
tertentu.
Lungsi adalah pita atau iratan anyaman yang letaknya tegak lurus terhadap si
penganyam. Pakan adalah pita atau iratan yang disusupkan pada lungsi dan
penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan dengan cara saling menyusupkan
b. Manfaat Menganyam
bagi anak TK, selain mempunyai unsur pendidikan juga untuk mengembangkan
konsentrasinya,
masyarakat Indonesia.
1. Bahan Anyaman
a. Kertas
jenis kertas yang cukup tebal sehingga akan lebih mudah dalam
dan lainnya.
b. Daun pisang
pisang dirobek mengikuti serat daun dengan ukuran antara 1-2 cm,
lainnya.
d. Pita
(pita sintesis) dan bukan pita kain. Lebar pita disesuaikan dengan
e. Plastik
f. Karet
2. Peralatan Menganyam
b. Pisau atau cutter Pisau atau cutter digunakan untuk memotong dan
anyaman.
Dalam penelitian ini bahan yang digunakan untuk menganyam yaitu kertas
origami dan spon anti (gabus karet), peralatan lainnya seperti lem.
d. Model-Model Menganyam
macam, diantaranya:
1) Motif Lurus
lungsi dan pakannya dibuat serong (miring) ke arah kiri dan kanan
Model anyaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah motif lurus
terdiri dari dua macam yaitu motif anyaman sasak yang teknik menganyamnya
44
dengan cara menyusupkan antara pakan dan lungsi dengan langkah satu-satu atau
diangkat satu ditinggal satu dan motif anyaman kepar dengan cara menyusupkan
media alat sekaligus penggunaannya. Menurut Hajar Pamadhi (2008: 43) ada
1. Anyaman Tunggal
Anyaman ini adalah teknik susup menyusup antara pakan dan lungsi
dengan langkah satu-satu. Artinya angkat satu dan ditinggal satu (dengan
rumua A1, T1, A,1….dan seterusnya, kemudian diatasnya T1, A1, T1,
….dan seterusnya).
Anyaman ini dengan teknik susup menyusup antara pakan dan lungsi,
tetapi berselang dua-dua. Artinya lungsi diangkat dua dan ditinggal dua
perhatian.