SOP PENGAMBILAN SAMPEL UDARA DAN PENGUKURAN KEBISINGAN Final
SOP PENGAMBILAN SAMPEL UDARA DAN PENGUKURAN KEBISINGAN Final
SOP PENGAMBILAN SAMPEL UDARA DAN PENGUKURAN KEBISINGAN Final
printed
Level of Confidentiality
CONFIDENTIAL : This classification applies to the most sensitive business information which is intended strictly to use within
ETERNAL RICHWAY. Its unauthorized disclosure is prohibited.
INTERNAL USE ONLY: This classification applies to information which is intended for use within ETERNAL RICHWAY only.
PUBLIC: This classification applies to those which do not fall into any of the above categories and does not need any
approval for disclosure.
Prepared By:
ASWAR YUSDAR
KEPALA TEKNIK TAMBANG
PROSEDUR PENGAMBILAN No. Dokumen : SOP-ENV-02
SAMPEL UDARA AMBIEN Halaman : 1 dari 6
Kode Arsip : ER-ENV-S02-AHP
DAN PENGUKURAN
KEBISINGAN
2
I. TUJUAN.
Untuk memastikan pengambilan sampel udara dan pengukuran kebisingan dapat dilakukan secara
benar dan sesuai agar dapat menentukan perlu tidaknya perlakuan, sehingga potensi bahaya yang
dapat ditimbulkan oleh kondisi udara yang tidak sehat dapat dihindari.
III. REFERENSI
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Pertambangan Batubara Mineral dan Batubara.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.
4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.14/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2020 Tentang Indeks Standar Pencemar Udara.
5. SNI 7119 - 3:2017.
6. Kepmen LH Nomor 48 Tahun 1996 Tentang Baku Tinggkat Kebisingan.
7. SNI 8427 – 2017.
3
Kode Arsip : ER-ENV-S02-AHP
DAN PENGUKURAN
KEBISINGAN
I. TUJUAN.
Untuk memastikan pengambilan sampel udara dan pengukuran kebisingan dapat dilakukan secara
benar dan sesuai agar dapat menentukan perlu tidaknya perlakuan, sehingga potensi bahaya yang
dapat ditimbulkan oleh kondisi udara yang tidak sehat dapat dihindari.
III. REFERENSI
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Pertambangan Batubara Mineral dan Batubara.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.
4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.14/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2020 Tentang Indeks Standar Pencemar Udara.
5. SNI 7119 - 3:2017.
6. Kepmen LH Nomor 48 Tahun 1996 Tentang Baku Tinggkat Kebisingan.
7. SNI 8427 – 2017.
4
PROSEDUR PENGAMBILAN No. Dokumen : SOP-ENV-02
SAMPEL UDARA AMBIEN Halaman : 3 dari 6
Kode Arsip : ER-ENV-S02-AHP
DAN PENGUKURAN
KEBISINGAN
V. DEFINISI.
Udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan tropospir yang berada di
dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan
manusia, mahluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya.
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan
waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan lingkungan.
APD
- Safety boot/safety rubber boot
- Safety helmet
- Safety Glasses
- Life jacket
Alat Kerja
- Air sampler
- Kertas filter
- Pinset (penjepit kecil)
- Kabel stop kontak genset
- Anemometer
- Kertas label untuk sampel
- Wadah penyimpanan sampel
- Alat tulis
- Genset
- Pencatat waktu yang mamu membaca selama 24 jam
- Lembar kerja
- Manometer
- Barometer
1. Persiapan
a. Baca dan pahami SOP ini dengan jelas.
b. Sebelum melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan yang akan
dilakukan pastikan gunakan APD yang sesuai.
c. Sebelum masuk kedalam lokasi tempat pengambilan sampel udara, pastikan kondisi
aman.
d. Siapkan peralatan serta pastikan semua masih berfungsi secara baik
Catatan 1 : Bila filter sudah penuh dengan partikel, ditandai dengan turunnya laju alir <
1,1 m3/menit, ganti filter segera dan pengambilan contoh uji dilanjutkan.
Catatan 2 : Aerosol cair, seperti minyak dan partikel sisa pembakaran yang tertinggal di
filter dapat menyebabkan filter yang digunakan menjadi basah dan rusak serta filtrasi
tidak terjadi dengan baik. Jika hal tersebut terjadi, segera ganti filter, filter lama tetap
diperlukan sebagai contoh uji.
Catatan 3 : Kemungkinan terjadi kegagalan, voltase atau padamnya listrik pada saat
pengambilan contoh uji akan menyebabkan kesalahan, maka pencatatan laju alir
dilakukan secara berkala.
f. Matikan alat HVAS, pindahkan filter secara hati-hati, jaga agar tidak ada partikel yang
terlepas. Lipat filter dengan posisi contoh uji berada di bagian dalam lipatan. Simpan
filter tersebut ke dalam wadah penyimpanan filter dan beri identitas.
Catatan 1 : Benda selain partikel seperti serangga yang tertangkap dalam filter akan
menambah berat. Pisahkan dengan menggunakan pinset.
Catatan 2 : Bila contoh uji akan di analisis kandungan logam, maka filter langsung
dimasukkan ke dalam wadah penyimpan filter dan tidak boleh dilipat.
B. Pengukuran Kebisingan
APD
- Safety boot/safety rubber boot
- Safety helmet
- Safety Glasses
- Life jacket
Alat Kerja
- Integrating sound level meter yang memenuhi persyaratan standar nasional dan/atau
internasional yang berlaku;
- Tripod
- Windscreen / all weater winsrceen; dan
- Global positioning system (GPS)
1. Persiapan
6
a. Baca dan pahami SOP ini dengan jelas.
b. Sebelum melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan yang akan
dilakukan pastikan gunakan APD yang sesuai.
7
c. Sebelum masuk kedalam lokasi tempat pengambilan sampel udara, pastikan kondisi
aman.
d. Siapkan peralatan serta pastikan semua masih berfungsi secara baik
Keterangan gambar :
(a) Pemasangan tanpa kabel ekstensi
(b) Pemasangan dengan kabel ekstensi
PT. ETERNAL
RICHWAY
LABORATORIUM
AKREDITAS
HASIL UJI
PENCATATAN DATA
SEBAGAI DOKUMEN
FINISH
9
10