Modul Antropologi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Perubahan sosial adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola-polanya dalam
masyarakat. Perubahan sosial merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap
masyarakat. Perubahan sosial merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap
masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin
mengadakan perubahan. Menurut Hirschman, salah satu penyebab perubahan sosial adalah
kebosanan manusia.

1. Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial yaitu:


2. Tekanan kerja dalam masyarakat
3. Keeefektifan komunikasi
4. Perubahan lingkungan alam

Perubahan budaya dapat timbul akibat terjadinya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan
baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, ditemukannya sistem pertanian
kemudian memancing inovasi-inivasi baru lainnya dalam kebudayaan.

Ada beberapa istilah yang berhubungan dengan munculnya perubahan kebudayaan, di antaranya
penetrasi kebudayaan. Penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh satu kebudayaan kepada
kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara yaitu:

1. Penetrasi damai (penetration pasifique); masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai.
Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Islam kepada kebudayaan masyarakat yang
beragama Hindu dan Buddha di Indonesia. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut
tidak mengakibatkan konflik, akan tetapi memperkaya khazanah kebudayaan masyarakat
setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur
asli budaya masyarakat. Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan
akulturasi, asimilasi atau sintesis.
- Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru
tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan candi
Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan
kebudayaan India.
- Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru.
- Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya
sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
2. Penetrasi kekerasan (penetration violante): masuknya sebuah kebudayaan dengan cara
memaksa dan merusak. Contohnya masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada masa
penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang
merusak keseimbangan dalam masyarakat. Wujud budaya dunia Barat antara lain budaya
dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun.

Perubahan kebudayaan (culture change) merupakan konsep yang mencakup perubahan sosial.
Artinya, perubahan itu terjadi pada kebudayaan masyarakat, termasuk di dalamnya perubahan
struktur masyarakat. Perubahan itu berjalan terus-menerus, tetapi ada yang terjadi secara lambat
dan ada yang cepat. Pada perubahan itu ditemukan bahwa masyarakat selalu bekerja pada kedua
macam kekuatan, yaitu kekuatan menerima perubahan dan kekuatan menerima perubahan.

Faktor-faktor penyebab perubahan kebudayaan datang secara internal dan eksternal. Penyebab
internal adalah penyebab dari dalammasyarakat, misalnya munculnya penemuan baru, yaitu
discovery dan invention. Discovery adalah setiap penemuan baru dan peningkatan pengetahuan
masyarakat sehingga memiliki keberanian mengubah struktur budaya yang sudah mapan. Adapun
invention merupakan pola penerapan teknologis yang dihasilkan oleh penemuan baru, misalnya
ditemukan alat penggarap pertnian padi dari alat tradisional diganti oleh alat modern. Hal itu akan
mengubah kebudayaan bertani, dari yang kurang efektif menjadi lebih efektif.

Faktor-faktor penyebab perubahan juga datang dari luar masyarakat dengan jalan difusi atau
penyebaran kebudayaan atau peminjaman kebudayaan. Difusi dilakukan mengingat kebudayaan
yang dimiliki suatu masyarakat belum mampu mengubah tingkah laku dan pola berpikir, dipinjamlah
kebudayaan dari bangsa lain atau masyarakat lain, misalnya sistem pendidikan Barat dipinjam oleh
sistem pendidikan Timur, yaitu Indonesia, dengan tujuan untuk meningkatkan kecerdasan,
keterampilan, dan profesionalitas para peserta didik untuk bidang ilmu.
Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan
yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat bergantung pada seberapa
besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang
datang, watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe
pemerintahan yang berkuasa. Dengan demikian dilakukan beberapa prinsip penerimaan kebudayaan
yaitu sebagai berikut:
1. Monokulturalisme: pemerintah mengusahakan terjadinya asimilasi kebudayaan sehingga
masyarakat yang berbeda kultur menjadi satu dan saling bekerja sama
2. Leitkultur (kebudayaan inti): model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam
leibkutur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri,
tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.
3. Melting pot: kebudayaan imigran/ asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli
tanpa campur tangan pemerintah
4. Multikulturalisme: kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas menjaga
kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi dengan kebudayaan induk.

Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, hubungan dan saling keterkaitan kebudayaan-
kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi. Selain kemajuan teknologi dan informasi, hal tersebut
juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, migrasi, dan agama. Hal demikian terjadi di beberapa negara,
di antaranya adalah sebagai berikut:

- Afrika: beberapa kebudayaan di benua afrika terbentuk melalui penjajahan Eropa,


seperti kebudayaan Sub-Sahara. Sementara itu, wilayah Afrika Utara lebih banyak
terpengaruh oleh kebudayaan Arab dan Islam.
- Amerika: kebudayaan di Amerika dipengaruhi oleh suku-suku asli benua Amerika, orang-
orang Afrika (terutama di Amerika Serikat), dan para imigran Eropa, terutama Spanyol,
Inggris, Prancis, Portugis, Jerman dan Belanda.
- Asia: Asia memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain. Walaupun begitu,
beberapa dari kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang menonjol terhadap
kebudayaan lain, seperti pengaruh kebudayaan Tiongkok kepada kebudayaan Jepang,
Korea dan Vietnam. Dalam bidang agama, agama Buddha dan Taoisme banyak
mempengaruhi kebudayaan di Asia Timur. Selain kedua agama tersebut, norma dan nilai
agama Islam juga turut mempengaruhi kebudayaan, terutama di wilayah Asia Selatan
dan Tenggara.
- Australia: mayoritas bangsa di Australia berakar dari kebudayaan Eropa dan Amerika.
Kebudayaan Eropa dan Amerika tersebut kemudian dikembangkan dan disesuaikan
dengan lingkungan. Benua Australia, serta diintegrasikan dengan kebudayaan penduduk
asli benua Australia, Aborigin.
- Eropa: kebudayaan Eropa banyak dipengaruhi oleh kebudayaan negara-negara yang
pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal juga dengan sebutan “kebudayaan Barat”.
Kebudayaan ini telah diserap oleh banyak kebudayaan. Hal ini terbukti dengan
banyaknya pengguna bahasa Inggris dan bahasa Eropa lainnya seperti bahasa Prancis
dan Spanyol di seluruh dunia. Selain dipengaruhi oleh kebudayaan negara yang pernah
dijajah, kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno,
dan agama Kristen.

Anda mungkin juga menyukai