Makalah Pio Rafika

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A.Pendahuluan

Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur, meracik


formulasi obat, identifikasi, kombinasi, analisis dan standarisasi/pembakuan obat
serta pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat dan distribusinya serta
penggunaannya yang aman. Farmasi dalam bahasa Yunani disebut farmakon yang
berarti medika atau obat, sedangkan ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari
tentang cara penyediaan obat-obatan menjadi bentuk tertentu (meracik) hingga siap
digunakan sebagai obat.

Manajemen farmasi mencakup banyak lingkup yang terakit didalamnya termasuk


Apoteker. Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan melalui pemanfaatan sumber daya
dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
tertentu.

Pengelolaan obat merupakan rangkaian suatu kegiatan yang meliputi pemilihan,


perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian pemusnahan,
pengendalian dan administrasi. Pengelolaan obat sangat penting untuk menunjang
pelayanan kesehatan pada pasien. Pengelolaan obat salah satu pendukung penting
dalam pelayanan kesehatan hal ini perlu dilakukan agar dapat melakukan perbaikan
kualitas dasar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana
pengelolaan manajemen logistik obat di instalasi farmasi Rumah Sakit.

manajemen logistik merupakan bagian dari proses rantai pasok dan fungsinya yaitu
merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan efisiensi dan efektifitas arus
penyimpanan barang, jasa dan informasi pelayanan dan informasi terkait dari tempat
asal sampai ke tujuan, tempat produksi, konsumsi. Manajemen logistik merupakan
bidang manajemen yang tugasnya khusus mengurusi logistik obat dan alat
kesehatan dalam pelayanan kesehatan. Tujuannya adalah untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan, (Heni Febriawati)

Rumah sakit merupakan salah satu dari sarana kesehatan tempat


menyelenggarakan upaya kesehatan.Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan menciptakan derajat kesehatan
yang optimal bagi masyarakat (Siregar ).

Rumah sakit dituntut agar selalu meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan yang
baik hingga dapat memenuhi standard dan kepuasan pasien.Untuk meningkatkan
kualitas yang baik, semua aspek dan tenaga kerja di rumah sakit yang terkait
dengan pelayanan kepada pasien harus memberikan yang terbaik termasuk pelayan
farmasi (Adelheid ).

Salah satu upaya dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit
dapat dilakukan dengan penggunaan obat-obatan yang rasional dan berorientasi
kepada pelayananan pasien, penyediaan obat yang bermutu dan terjangkau bagi
semua lapisan masyarakat (Siregar, 2004).

. Semua sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang
beredar di rumah sakit merupakan tanggung jawab instalasi farmasi, sehingga tidak
ada pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di
rumah sakit yang dilaksanakan selain oleh Instalasi Farmasi(Kementerian
KEsehatan, 2016).

B. TUJUAN

a) memastikan ketersediaan obat


b) mengoptimalkan penggunaan sumber daya
c) meningkatkan kualitas perawatan
d) mematuhi regulasi
e) meningkatkan keamanan pasien
f) meningkatkan kepuasan pasien

C. MANFAAT

Untuk melayani kebutuhan konsumen dalam menghasilkan suatu produk layanan


yang berkualitas dan tepat waktu.
B. BAB II ISI

Manajemen dibutuhkan untuk semua kegiatan yang diorganisasikan dan dalam


semua organisasi. Dalam prakteknya manajemen dibutuhkan dimana saja orang-
orang bekerja bersama (organisasi) untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Follet dalam buku keban manajemen adalah sebagai suatu proses
pencapaian hasil melalui orang lain. Definisi ini mengandung beberapa elemen
penting. Pertama; bahwa manajemen adalah suatu proses kerjasama yang
mengandalkan sinergisme. Kedua; proses tersebut dilakukan antara orang-orang
yang dipimpin oleh seorang yang berfungsi sebagai manajer atau pemimpin. Ketiga,
kerjasama tersebut dituntun oleh prinsipprinsip tertentu yang telah teruji
keterandalannya. Menurut Shafritz dan Russel dalam buku Keban dijelaskan pula
bahwa manajemen berkenaan dengan orang yang bertanggungjawab menjalankan
suatu organisasi dan proses menjalankan organisasi itu sendiri yaitu pemanfaatan
sumberdaya (seperti orang dan mesin) untuk mencapai tujuan organisasi. Definisi ini
tidak hanya menunjukkan proses pencapaian tujuan tetapi juga sekelompok orang
yang bertanggungjawab menjalankan prosesnya.

Persediaan menurut Herjanto adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan
digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Sedangkan Persediaan barang jadi
menurut Yamit adalah persediaan produk akhir yang siap untuk dijual, didistribusikan
atau di simpan. Manajemen persediaan ( inventory control ) atau disebut juga
inventory management atau pengendalian tingkat persediaan menurut Eko adalah
kegiatan yang berhubungan dengan perencaan, pelaksaan dan pengawasan
penentuan kebutuhan material sedemikian rupa sehingga disatu pihak kebutuhan
operasi dapat dipenuhi pada waktunya dan dilain pihak investasi persediaan material
dapat ditekan secara optimal

Didalam suatu perusahaan persediaan merupakan hal yang sangat penting karena
persediaan merupakan salah satu aset perusahaan yang mempunyai nilai yang
cukup besar dan mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi.
Sistim pengendalian persediaan dapat didefinisikan sebagai serangkaian kebijakkan
pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan
pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa besar pesanan
baru di adakan. Sistim ini menentukan tersedianya persediaan yang tepat dalam
kuantitas dan waktu yang tepat.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

B SARAN

Anda mungkin juga menyukai