Kelompok 2 - Pengauditan Siklus Pendapatan
Kelompok 2 - Pengauditan Siklus Pendapatan
Kelompok 2 - Pengauditan Siklus Pendapatan
Dosen Pengampu :
Kelompok 2
UNIVERSITAS UDAYANA
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas artikel yang berjudul "Pengauditan Siklus
Pendapatan" dengan tepat waktu. Paper ini disusun untuk memenuhi tugas kami pada
mata kuliah Pengauditan II. Kami harapkan paper ini dapat dimengerti dan dipahami oleh
pembaca dengan baik dan jelas.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Made Lani Latrini, S.E, M.Si. selaku
dosen pengampu kami pada mata kuliah Pengauditan II, yang telah membimbing kami
dalam menyelesaikan tugas ini. Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku,
jurnal-jurnal serta informasi dari media massa yang berkaitan dengan judul yang kami
angkat. Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu
diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................ 5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................... 6
2.1 Sifat Siklus Pendapatan.................................................................................................. 6
2.2 Tujuan Audit Siklus Pendapatan.................................................................................... 7
2.3 Pemahaman mengenai Bisnis Klien dalam Mengembangkan Strategi Audit................7
2.4 Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal.................................................9
2.5 Aktivitas Pengendalian - Transaksi Penjualan Kredit.................................................. 10
2.6 Aktivitas Pengendalian - Transaksi Penerimaan Kas...................................................14
2.7 Aktivitas Pengendalian - Transaksi Penyesuaian Penjualan........................................ 15
2.8 Pengendalian Lain dalam Siklus Pendapatan...............................................................15
2.9 Pengujian untuk Menemukan Lapping Piutang Usaha................................................ 16
2.10 Pengauditan untuk Penghapusan Piutang...................................................................17
2.11 Pengaruh Hasil Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Transaksi...........17
BAB III.................................................................................................................................... 18
PENUTUP............................................................................................................................... 18
3.1 Simpulan.......................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
Pengauditan Siklus Pendapatan memiliki relevansi yang sangat penting dalam konteks
pengawasan terhadap aktivitas keuangan perusahaan. Sebagai salah satu siklus utama dalam
proses akuntansi, siklus pendapatan menangani transaksi penjualan barang atau jasa, yang
pada gilirannya memiliki implikasi langsung terhadap pendapatan perusahaan. Dalam era
globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, penting bagi perusahaan untuk
memastikan keandalan dan keakuratan laporan keuangan mereka. Oleh karena itu, audit
terhadap siklus pendapatan menjadi krusial dalam memastikan bahwa praktik-praktik
akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan standar yang berlaku dan bahwa
asersi yang terkandung dalam laporan keuangan dapat dipercaya.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini antara lain:
1. Apa saja sifat siklus pendapatan?
2. Apa tujuan audit siklus pendapatan?
3. Apa saja pemahaman mengenai bisnis klien dalam mengembangkan strategi audit?
4. Bagaimana mempertimbangkan komponen pengendalian internal?
5. Apa saja aktivitas pengendalian transaksi penjualan kredit?
6. Apa saja aktivitas pengendalian transaksi penerimaan kas?
7. Apa saja aktivitas pengendalian transaksi penyesuaian penjualan?
8. Apa saja pengendalian lain dalam siklus pendapatan?
9. Bagaimana pengujian substantif atas piutang usaha?
10. Apa saja jasa bernilai tambah?
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada pembahasan masalah kasus ini adalah:
1. Untuk mengetahui sifat siklus pendapatan
2. Untuk mengetahui tujuan audit siklus pendapatan
3. Untuk mengetahui pemahaman mengenai bisnis klien dalam mengembangkan strategi
audit
4. Untuk mengetahui mempertimbangkan komponen pengendalian internal
5. Untuk mengetahui aktivitas pengendalian transaksi penjualan kredit
6. Untuk mengetahui aktivitas pengendalian transaksi penerimaan kas
7. Untuk mengetahui aktivitas pengendalian transaksi penyesuaian penjualan
8. Untuk mengetahui pengendalian lain dalam siklus pendapatan
9. Untuk mengetahui pengujian substantif atas piutang usaha
10. Untuk mengetahui jasa bernilai tambah
BAB II
PEMBAHASAN
Siklus pendapatan dan penerimaan kas pada suatu entitas usaha akan berbeda satu
dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut terjadi terkait dengan sifat dasar atau jenis kegiatan
yang dilakukan oleh entitas usaha itu sendiri. Pendapatan pada perusahaan jasa akan berbeda
dengan perusahaan dagang. Demikian pula pendapatan pada perusahaan manufaktur, akan
berbeda dengan kedua jenis usaha yang disebutkan terdahulu. Dalam proses pencatatan
transaksi pendapatan, terdapat sejumlah akun yang biasanya dipergunakan oleh entitas usaha
terkait dengan proses akuntansi kegiatan entitas usaha dalam memperoleh pendapatan.
Pada perusahaan dagang pendapatan diawali dengan terjadinya penjualan barang atau
jasa baik secara tunai maupun kredit dan kemudian diakhiri dengan penerimaan kas oleh
perusahaan.Pada siklus pendapatan di perusahaan dagang, transaksi yang terjadi dapat
dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama, yaitu kelompok akun:
1) Penjualan secara kredit, transaksi yang di proses di mana barang atau jasa dibeli oleh
pelanggan tanpa pembayaran langsung. Sebaliknya, pelanggan akan menerima barang
atau jasa terlebih dahulu dan membayar kemudian setelah periode waktu tertentu
sesuai dengan kesepakatan. Dalam hal ini, pelanggan berhutang kepada perusahaan
sampai mereka melakukan pembayaran penuh sesuai dengan syarat dan ketentuan
yang disepakati sebelumnya.
2) Penerimaan kas, terdiri dari dua aspek, yaitu penagihan piutang dan penjualan tunai.
Penagihan piutang merupakan proses pengumpulan kas dari pelanggan yang telah
menerima barang atau jasa di masa lalu tetapi belum membayar. Sedangkan penjualan
tunai adalah transaksi penjualan yang pembayarannya dilakukan secara langsung dan
tunai oleh pelanggan pada saat transaksi dilakukan.
3) Penyesuaian Penjualan, yaitu akun-akun potongan penjualan, retur penjualan dan
penyisihan penjualan, penyisihan/cadangan penghapusan piutang tak tertagih dan
beban penghapusan piutang tak tertagih.
Selain itu terdapat akun yang dipengaruhi oleh transaksi-transaksi yang terjadi pada
siklus-siklus lain yang terjadi pada kegiatan perusahaan, yaitu akun akun Harga Pokok
Penjualan, Persediaan Barang Dagangan dan akun Kas, namun demikian pembahasan pada
bab ini akan lebih terarah pada akun yang berkaitan langsung dengan transaksi pendapatan
dan piutang.
2.2 Tujuan Audit Siklus Pendapatan
Tujuan utama dari audit terhadap siklus pendapatan adalah agar auditor mendapatkan
bukti yang cukup dan kompeten dalam membuktikan kewajaran pada setiap asersi laporan
keuangan yang signifikan terkait dengan transaksi transaksi dan saldo-saldo akun pendapatan
perusahaan. Mengulang dari bagian mengenai asersi manajemen, terdapat lima kategori asersi
manajemen yang berkaitan dengan tujuan audit khusus siklus pendapatan.
Penjualan barang dan jasa yang dilakukan secara kredit oleh perusahaan menghadapi
risiko yang terjadi karena penjualan kredit itu sendiri, yaitu adanya risiko piutang yang ada
dari transaksi penjualan tidak dapat dibayar oleh para pelanggannya. Sesuai standar akuntansi
keuangan yang berlaku umum, perusahaan dituntut untuk dapat melakukan penilaian
terhadap tingkat ketertagihan piutang dan membentuk penyisihan terhadap piutang-piutang
yang memiliki kemungkinan tidak dapat tertagih. Auditor pada saat mengaudit siklus
penjualan dituntut untuk dapat meyakini kewajaran saldo piutang tersebut. Untuk mencapai
setiap tujuan audit khusus, dalam rangka menilai asersi manajemen pada siklus pendapatan,
auditor membuat perencanaan dan menggunakan berbagai prosedur audit yang akan
dilakukan dalam pengujian yang disusun dalam suatu audit program. Audit prosedur yang
dipilih bervariasi untuk setiap tujuan audit khusus.
Dalam tahap audit, auditor mengembangkan strategi audit yang menitikberatkan pada risiko
kesalahan yang signifikan atau materiil. Langkah pertama dalam menilai risiko tersebut
adalah dengan memahami secara menyeluruh bisnis dan industri di mana klien beroperasi.
Pemahaman ini sangat penting karena memberikan wawasan yang diperlukan kepada auditor
untuk beberapa hal, seperti:
1. Mengembangkan ekspektasi tentang total pendapatan dengan memahami klien, pasar,
dan pelanggan klien.
2. Mengembangkan ekspektasi tentang marjin kotor dengan memahami pangsa pasar
dan keunggulan kompetitif klien pasar.
3. Mengembangkan ekspektasi tentang piutang bersih berdasarkan periode penagihan
rata-rata untuk klien dan industri.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memahami bisnis klien adalah sebagai berikut:
a. Materialitas
Pendapatan merupakan ukuran volume aktivitas sebenarnya bagi setiap perusahaan.
Pendapatan biasanya melibatkan volume transaksi yang tinggi, dan total pendapatan
merupakan hal yang sangat penting pada laporan keuangan yang seringkali digunakan
sebagai ukuran materialitas secara keseluruhan untuk penugasan ini. Pengetahuan
tentang bisnis dan industri klien merupakan hal yang penting dalam
mempertimbangkan signifikansi transaksi penyesuaian penjualan, diskon penjualan,
serta retur penjualan dan pengurangan harga yang sangat bervariasi dari satu industri
dengan industri lainnya.
b. Risiko Bawaan
Dalam menilai risiko bawaan pada asersi siklus pendapatan, auditor harus
mempertimbangkan faktor pervasif yang dapat mempengaruhi asersi dalam beberapa
siklus, termasuk siklus pendapatan, serta faktor-faktor yang hanya berkaitan dengan
asersi tertentu dalam siklus pendapatan.
c. Risiko Prosedur Analitis
Risiko prosedur analitis merupakan unsur risiko deteksi bahwa prosedur analitis akan
gagal mendeteksi salah saji material. Prosedur analitis merupakan cara yang efektif
dari segi biaya dan mengandalkan pada pengetahuan auditor tentang bisnis dan
industri klien. Prosedur ini tidak hanya efektif dalam mengidentifikasi salah saji yang
potensial atas laporan keuangan, tetapi juga efektif dalam mengidentifikasi masalah
yang timbul ketika memberikan jasa bernilai tambah di samping laporan audit.
2.4 Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal
Transaksi penerimaan kas adalah proses yang melibatkan penerimaan uang tunai dari
pelanggan atau pihak lain sebagai pembayaran atas barang atau jasa yang telah disediakan.
Aktivitas pengendalian dalam transaksi penerimaan kas dirancang untuk memastikan bahwa
uang tunai yang diterima dicatat dengan benar, disetor ke rekening bank dengan tepat, dan
dilindungi dari risiko kehilangan atau penyalahgunaan.
Beberapa pengendalian yang umumnya diterapkan dalam transaksi penerimaan kas antara
lain:
Beberapa pengendalian yang dapat diterapkan dalam transaksi penyesuaian penjualan antara
lain:
Selain aktivitas pengendalian khusus untuk transaksi penerimaan kas dan penyesuaian
penjualan, ada beberapa pengendalian lain yang penting dalam siklus pendapatan. Beberapa
di antaranya meliputi:
● Manajemen Kredit: Menerapkan kebijakan dan prosedur untuk menilai kredit
pelanggan, menetapkan batas kredit yang sesuai, dan memantau pembayaran
pelanggan secara berkala.
● Pemantauan Piutang: Melacak dan menagih piutang dengan tepat waktu, termasuk
menetapkan prosedur untuk menangani piutang yang lewat jatuh tempo atau tidak
tertagih.
● Pelaporan Keuangan: Memastikan bahwa laporan keuangan secara akurat
mencerminkan kinerja keuangan perusahaan, termasuk pendapatan yang dihasilkan
dari operasi bisnis.
● Pelatihan Karyawan: Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang kebijakan dan
prosedur yang terkait dengan siklus pendapatan, serta memperbarui mereka tentang
perubahan atau peningkatan yang terjadi.
● Kepatuhan Regulasi: Memastikan bahwa semua transaksi pendapatan diproses sesuai
dengan persyaratan peraturan dan regulasi yang berlaku, seperti GAAP (Generally
Accepted Accounting Principles) atau standar pelaporan keuangan yang relevan.
Kegelisahan utama bagi seorang auditor mengenai penghapusan piutang usaha yaitu
memungkinkan karyawan perusahaan klien melakukan penggelapan kas dengan cara
menghapuskan piutang yang telah diterima. Tindakan utama untuk menanggulangi
penggelapan seperti ini yaitu dengan menetapkan kewenangan yang sesuai bagi setiap
penghapusan piutang dengan menunjuk pejabat perusahaan tertentu, setelah terlebih dahulu
menyelidiki dengan cermat alasan mengapa debitur tidak membayar. Verifikasi atas akun
yang dihapus biasanya tidak memakan waktu yang lama. Seorang auditor biasanya
memeriksa apakah persetujuan telah diperoleh dari pihak yang tepat.
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam konteks pengauditan siklus pendapatan, peran auditor dalam menilai keandalan
dan keabsahan laporan keuangan menjadi sangat penting. Auditor harus dapat
mengidentifikasi risiko-risiko yang terkait dengan penjualan baik secara tunai maupun kredit,
serta melakukan pengujian yang cermat untuk memvalidasi saldo piutang dan efektivitas
pengendalian internal perusahaan. Penggunaan berbagai prosedur audit yang disesuaikan
dengan tujuan audit khusus membantu auditor dalam mencapai pemahaman yang
komprehensif tentang kondisi keuangan perusahaan. Dengan demikian, pengauditan siklus
pendapatan memerlukan pendekatan yang sistematis dan terarah, serta kerja sama yang erat
antara auditor dan manajemen perusahaan untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang
dihasilkan dapat dipercaya dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Jusup H. (2014). Auditing : Pengauditan Berbasis ISA. Yogyakarta: Penerbitan STIE YKPN.