Tugas Bapak Kasman
Tugas Bapak Kasman
Tugas Bapak Kasman
DISUSUN OLEH:
NAMA : INAYAH NUR ALIFIAH
NIM : 32122071
KELOMPOK : 2
2C D3 TEKNIK LISTRIK
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………………..i
A. Motor Sinkron
b. Stator
Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekwensi
yang dipasok.
B. Motor Induksi
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas
digunakan Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi
medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari
sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan
relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan
oleh arus stator.
Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di
industri maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai adalah motor
induksi 3-fase dan motor induksi 1-fase. Motor induksi 3-fase dioperasikan pada sistem
tenaga 3-fase dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri dengan kapasitas
yang besar. Motor induksi 1-fase dioperasikan pada sistem tenaga 1-fase dan banyak
digunakan terutama untuk peralatan rumah tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa
air, mesin cuci dan sebagainya karena motor induksi 1-fase mempunyai daya keluaran
yang rendah.
Tahapan pertama yang harus Anda kerjakan untuk menggulung ulang kumparan motor
fasa terpisah dan semua tipe motor kapasitor adalah mengeluarkan atau melepaskan stator. Pada
bab ini akan dijelaskan semua langkah untuk mengeluarkan stator, mulai dari menyediakan
peralatan kerja, tiga cara yang digunakan, sampai cara untuk melunakkan tembaga pada kumparan.
Agar proses untuk menggulung ulang kumparan bisa berjalan dengan baik,
Anda membutuhkan peralatan kerja yang baik dan tepat. Peralatan kerja ini berguna
untuk melepaskan stator dari rumah (bodi) motor listrik hingga untuk membuat cetakan dan
mesin penggulung kumparan. Berikut adalah contoh alat-alat kerja yang paling dibutuhkan:
1. Kunci-kunci atau toolkit yang ukurannya disesuaikan dengan besarnya baut-baut yang
dipasang pada bodi motor listrik;
2. Palu dan obeng berbagai ukuran;
3. Tang (bila diperlukan);
4. Tang atau tang untuk melepas kumparan dan mengangkat stator dari kompor;
5. Gergaji untuk memotong kayu cetakan;
6. Gunting untuk memotong dan mengerik tembaga, juga untuk membuat berbagai bentuk
kertas isolator;
7. Pisau (cutter) dan kertas ampelas untuk menghaluskan dan merapikan semua sisi cetakan
yang sudah digergaji;
8. Kompor dan simawar (torch) untuk menghilangkan lapisan lak (pernis) dan melunakkan
tembaga;
9. Bolpoin dan kertas untuk mencatat skema asli kumparan;
10. Mistar atau penggaris untuk membuat berbagai bentuk kertas isolator yang akan dipasang
pada alur stator;
11. Mikrometer untuk mengukur diameter tembaga.
Setelah semua peralatan kerja sudah siap, buka semua baut dari semua penutup
pada motor listrik untuk melepaskan stator dari rumahnya. Pada langkah ini sangat dibutuhkan
ketelitian. Anda harus mengingat baut mana saja yang sudah dibuka supaya bisa tepat dan sesuai
dengan aslinya saat memasangnya kembali.
Ada beberapa tipe motor listrik yang statornya disatukan (dipres) dengan rumahnya.
Pada umumnya, rumah stator ini mempunyai dua penutup, yaitu tutup depan dan tutup belakang.
Keuntungan stator model ini adalah kumparannya mudah untuk dibongkar, Anda tidak perlu
mengeluarkan stator dari rumahnya. Jadi, bisa lebih cepat dan mudah. Kalau kedua tutup rumah
stator ini Anda buka (lepas), kumparan pada stator bisa langsung dibongkar.
Gambar 2.3 Cara untuk melepaskan stator dari rumahnya pada motor kopling
2. Mendorong stator menggunakan baut panjang. Cara ini bisa dilakukan untuk motor
listrik yang bagian depan rumah statornya tidak memiliki lubang untuk memahat
stator, yang ada hanya lubang bautnya saja (contohnya, rumah stator pada beberapa
merek pompa air). Untuk mengeluarkan statornya, ikuti langkah berikut.
a. Buka tutup belakang rumah stator.
b. Keluarkan rotor dari dalam rumah stator.
c. Pasanglah baut (pada Gambar 2.4 ada tiga baut) yang berukuran 10 mm
dengan panjang sekitar 12 cm (semakin panjang, semakin bagus) ke dalam
lubang baut yang ada. Tetapi ingat, panjang ketiga baut ini harus sama.
d. Putar atau kencangkan semua baut secara perlahan dan bergantian sampai
stator bisa terdorong keluar.
3. Membuat tiga lubang yang baru pada rumah stator. Cara ini bisa Anda lakukan untuk
mengeluarkan stator pada motor listrik yang lubang baut rumah statornya sudah rusak
dan juga pada motor listrik yang rumah statornya tidak berlubang (contohnya, pada
beberapa merek pompa air). Ketiga lubang ini dibuat untuk memasukkan alat gedor
(drip/batang besi) untuk memahat atau mendorong keluar stator. Untuk mengeluarkan
statornya, ikuti langkah berikut.
a. Buka tutup rumah stator dan keluarkan rotor.
b. Buatlah tiga lubang (dengan posisi segitiga sama sisi) pada rumah stator dengan
bor. Besar ketiga lubang harus disesuaikan dengan alat gedor yang Anda
gunakan.
c. Tumpukan rumah stator pada dua balok kayu.
d. Gedorlah (pahat) dengan hati-hati semua sisi stator secara bergantian dengan drip
besi sampai stator bisa keluar dari rumahnya.
Gambar 2.5 Membuat 3 lubang di bagian belakang rumah stator
Berikut adalah beberapa saran yang perlu diketahui sebelum dan sesudah Anda
mengeluarkan stator.
Hampir semua kumparan orisinal pada motor listrik sudah dipernis. Salah satu
tanda bahwa kumparan sudah dipernis adalah kalau dipegang, kumparan tersebut
terasa keras dan bentuknya sulit untuk diubah. Selain itu, untuk mengetahui
keras tidaknya lapisan pernis, Anda bisa mencongkel kumparan tersebut
dengan menggunakan obeng. Oleh karena itu, supaya kumparan orisinal ini
mudah dibongkar, Anda harus melunakkan semua tembaga pada kumparan
tersebut. Kalau tembaga sudah lunak, penelitian skema kumparan, pemotongan dan
pencabutan kumparan dari stator bisa lebih mudah.
Perlu Anda tahu bahwa ada juga motor listrik yang kumparannya tidak dipernis.
Untuk tipe motor listrik ini, pembongkaran kumparannya bisa lebih mudah dan
lebih cepat. Contoh motor listrik yang tidak dipernis adalah kompresor untuk lemari es.
Berikut adalah dua cara untuk melunakkan tembaga pada kumparan.
1. Kumparan dipanggang di atas kompor khusus, yaitu kompor yang sudah dimodifikasi
supaya api yang keluar hanya tertuju pada kumparannya saja.
2. Kumparan disemprot api menggunakan simawar (alat penyemprot api). Ada beberapa
macam simawar yang dijual di toko, mulai dari yang berbahan bakar minyak tanah
sampai yang berbahan bakar gas atau elpiji. Di antara jenis simawar, yang paling praktis
adalah yang berbahan bakar gas.
Gambar 2.8 menyemprot kumparan dengan simawar
Berikut adalah beberapa saran yang perlu Anda perhatikan saat melunakkan tembaga
pada kumparan.
1. Ingat, saat Anda mengerjakan kedua cara di atas, usahakan semua lilitan tembaga
tidak hancur. Perhatikan juga keadaan rumah statornya agar tidak terkena api
secara langsung, yaitu dengan mengarahkan api hanya ke kumparannya saja.
Selain itu, belitkan (tempelkan) juga kain basah ke sekeliling rumah stator untuk
mengurangi efek panas yang keluar agar catnya tidak rusak. Sesekali kain disiram
dengan air agar kain tetap basah.
2. Demi keamanan kerja, Anda harus berhati-hati (jangan ceroboh) saat
menggunakan kompor atau simawar.
3. Awas, jangan sampai meledak atau terjadi kebakaran.
4. Apabila lapisan pernis pada kumparan tidak bisa dihilangkan semua, tidak apa-
apa. Yang penting, tembaga pada kumparan sudah cukup lunak agar kumparan
mudah dicabut dari stator dan diteliti skemanya.
Angkat stator dengan menggunakan tang atau obeng besar dari kompor kalau
kumparan terlihat sudah cukup lunak. Hati-hati, tangan jangan sampai terkena rumah stator.
Kemudian stator ini didinginkan. Kalau proses mendinginkan stator ini terlalu lama, stator bisa
disiram dengan air secukupnya. Tetapi ingat, jangan terlalu lamakarena besi stator harus tetap kering
saat dipasangi mika atau kertas isolator. Stator bisa diteliti skema kumparannya kalau sudah dingin.
Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat meneliti skema
kumparan:
1. Sistem kumparan yang digunakan
Lihat dengan teliti, apakah kumparannya termasuk tipe dua kutub atau empat
kutub.
2. Bentuk kumparan yang digunakan
Perhatikan dengan teliti, apakah kumparannya termasuk kumparan terpusat atau
kumparan keranjang. Berikut adalah perbedaan dari kumparan terpusat dengan
kumparan keranjang:
a. kumparan terpusat
Setiap kelompok kumparan (baik kumparan utama maupun
kumparan bantu), pada kumparan pusat terdiri (terbuat) atas
beberapa kumparan dengan bentuk dan ukuran yang bertingkat.
b. kumparan keranjang
Setiap kelompok kumparan, pada kumparan keranjang terdiri
(terbuat) atas beberapa kumparan dengan bentuk dan ukuran yang sama.
Perlu Anda ketahui bahwa biarpun berbeda, kumparan terpusat dan kumparan
keranjang akan menghasilkan tenaga elektrik atau tenaga putar yang sama
kuat. Cara untuk memasukkan semua tembaga ke dalam alur stator juga hampir
sama. Yang perlu diperhatikan adalah kumparan keranjang, yaitu setiap
kumparan yang sudah masuk harus didorong lagi lebih ke dalam (mendekati sisi
bagian dalam rumah stator) supaya tidak menghalangi kumparan yang belum
dimasukkan.
Motor listrik satu fasa (motor fasa terpisah dan semua tipe motor kapasitor)
yang menerapkan kumparan terpusat lebih banyak daripada yang menerapkan
kumparan keranjang, terutama motor listrik buatan Jepang dan Cina. Contoh motor
listrik yang biasa menerapkan kumparan terpusat adalah pompa air. Karena
kepopuleran kumparan terpusat ini, semua ulasan pada buku ini adalah untuk motor
listrik dengan kumparan terpusat.
3. Meneliti dan menentukan kumparan mana yang termasuk kelompok kumparan
utama dan juga kumparan mana yang termasuk kelompok kumparan bantu.
4. Meneliti dan mencatat sistem sambung kumparan. Langkah ini sangat dianjurkan
untuk benar-benar dipelajari dan dipaha- mi oleh semua pemula agar bisa siap
menghadapi banyaknya sistem sambung kumparan yang digunakan oleh motor
listrik satu fasa.
Ada beberapa sambungan pada kumparan yang harus diteliti, dicatat, dan juga
diingat saat Anda meneliti sistem sambung kumparan, Berikut adalah contoh beberapa
sambungan pada kumparan yang harus diteliti.
a. Ujung tembaga dari kumparan utama (U1) dan kumparan bantu (B1) yang menjadi
sambungan central (pusat) atau yang disambung langsung dengan salah satu kabel
dari colokan (steker) kabel listrik (C1).
b. Ujung tembaga dari kumparan utama (U2) dengan kabel dari colokan kabel listrik
yang satunya lagi (C2) dan salah satu kabel dari kapasitor (K1).
c. Ujung tembaga dari kumparan bantu (B2) dengan kabel dari kapasitor yang satunya
lagi (K2).
d. Sambungan di antara kelompok kumparan (baik itu untuk kumparan utama maupun
untuk kumparan bantu).
Dengan memahami arah putar kawat spiral, Anda bisa dengan cepat mengetahui
posisi semua ujung tembaga yang keluar dan arah sam- bungan di antara kelompok
kumparan. Sebagai contoh, kalau ujung tembaga dari kelompok kumparan yang pertama
berada di sebelah kanan, ujung tembaga dari kelompok kumparan yang kedua akan berada di
sebelah kiri. Begitu juga sebaliknya, kalau ujung tembaga dari kelompok kumparan yang
pertama berada di sebelah kiri, ujung tembaga dari kelompok kumparan yang kedua akan
berada di sebelah kanan.
5. Menentukan alur stator yang berisi satu kumparan dan dua kumparan (dari kumparan
utama dan kumparan bantu). Anda juga harus memerhatikan banyaknya alur untuk jarak
dari kedua sisi kumparan yang terkecil. Mengetahui isi alur stator dan jarak kumparan
terkecil bermanfaat saat Anda memasukkan kumparan ke dalam alur stator (pasti benar
dan lebih cepat).
6. Menghitung jumlah kumparan di setiap kutub (satu kelompok kumparan)
Keenam langkah di atas harus diperhatikan, diingat, dan dicatat, terus dipelajari
sampai Anda benar-benar mahir karena keenam langkah itu akan digunakan setiap kali kita
ingin menggulung ulang kumparan pada motor fasa terpisah dan semua tipe motor kapasitor.
Tahap selanjutnya yang harus dikerjakan ketika meneliti skema kumparan adalah
mengukur dan mencatat besar (keliling) setiap kumparan. Hasil pengukuran kumparan ini
sangat dibutuhkan saat kita membuat cetakan kumparan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan
cara yang tepat (akurat) untuk mengerjakannya agar ukuran cetakan kumparan yang dibuat
bisa sama dengan ukuran kumparan yang asli. Berikut adalah dua hal yang perlu diketahui
sebelum Anda mengukur kumparan.
1. Kumparan utama dan kumparan bantu pada motor listrik tipe dua kutub-kumparan
terpusat terdiri atas dua kelompok kumparan yang letaknya saling berhadapan dengan
bentuk dan ukuran yang sama. Oleh karena itu, penghitungan jumlah gulungan tembaga
dan pengukuran besarnya kumparan untuk dijadikan patokan saat nanti membuat cetakan
cukup dari satu kelompok kumparan saja, baik itu satu kelompok kumparan utama
maupun satu kelompok kumparan bantu.
2. Kumparan utama dan kumparan bantu pada motor listrik tipe empat kutub-kumparan
terpusat mempunyai empat kelompok kumparan dengan bentuk dan juga ukuran yang
sama. Oleh sebab itu, untuk menghitung jumlah gulungan tembaga dan mengukur
besarnya kumparan untuk patokannya juga cukup dari satu kelompok kumparan saja, baik
itu satu kelompok kumparan utama maupun satu kelompok kumparan bantu.
Ada tiga cara yang bisa digunakan untuk mengetahui ukuran asli setiap kumparan, yaitu:
1. Dengan hanya menebak atau memperkirakan lebar dan panjang setiap kumparan.
Cara ini tidak disarankan karena hasil atau besarnya cetakan yang dibuat sering tidak
sama dengan ukuran asli kumparan.
2. Mengukur secara tepat panjang, lebar, dan tebal kumparan. Supaya memperoleh ukuran
yang cukup akurat, bagian yang harus Anda ukur adalah bagian dalam sisi kumparan.
3. Mengambil sehelai tembaga dari setiap kumparan. Cara ini paling disarankan karena
paling mudah, praktis, dan hasilnya cukup akurat.
Kelompok kumparan yang pertama kali diukur adalah kumparan bantu karena
kumparan bantu inilah yang pertama kali dikeluarkan dari alur stator. Kalau semua sudah
beres, kita selanjutnya mengukur kumparan utama. Berikut adalah empat langkah praktis
dari cara nomor tiga yang dijelaskan di atas, yaitu mengambil sehelai tembaga dari setiap
kumparan
1. Mengikat setiap kumparan.
Kalau sistem sambung kumparan dan jumlah kumparan sudah diteliti dan
dicatat, ikat setiap kumparan pada satu kelompok kumparan bantu (pada ulasan
ini mempunyai dua kumparan) menggunakan potongan tembaga. Untuk
kelompok kumparan yang Anda ikat ini, pilihlah kelompok kumparan yang
gulungan tembaganya tidak hancur atau masih utuh agar panjang tembaga yang
akan Anda ambil masih asli (tidak terpotong). Selain itu, jumlah gulungan
tembaganya tidak akan berkurang.
Kedua helai tembaga ini bisa langsung Anda ukur panjangnya menggu nakan
penggaris atau bisa juga langsung dibelitkan ke cetakan fleksibel, (Baca juga ulasan
tentang cara memasang dan menyetel cetakan fleksibel di Bab V.)
Setelah semua kumparan bantu keluar dari alur stator, di dalam alur stator
tinggal kelompok kumparan utama yang harus dikeluarkan. Cara untuk mengetahui
besarnya setiap kumparan pada satu kolompok kumparan utama sama saja dengan
cara untuk kumparan bantu yang sudah dijelaskan, yaitu dimulai dengan mengikat,
menggunting, menca- but kumparan dari alur stator sampai mengambil sehelai
tembaga dari setiap kumparan yang akan dijadikan patokan untuk membuat cetakan.
Kalau semua kumparan utama sudah keluar dari alur stator, Anda juga akan
memperoleh patokan ukuran tembaga dari setiap kumparan pada satu kelompok
kumparan utama.
Semua contoh tembaga yang sudah diambil, baik itu dari kumparan bantu
maupun kumparan utama, akan digunakan saat kita membuat cetakan atau saat kita
ingin mengatur atau menyetel besarnya cetakan fleksibel.
Hitung jumlah tembaga pada setiap kumparan yang sudah diikat dan
dikeluarkan dari alur stator dengan teliti, secara berurutan dari kumparan yang
terkecil sampai yang terbesar. Yang pertama kali Anda hitung bisa kelompok
kumparan bantu, atau bisa juga sebaliknya, yaitu kelompok kumparan utarna. Catat
semua hasil penghitungan jumlah tembaga ini dengan teliti, beri tanda untuk setiap
ukuran kumparan agar tidak saling tertukar. Contohnya, untuk kumparan yang
terkecil ditandai dengan 11, kumparan yang kedua ditandai dengan 12, dan
seterusnya. Kalau perlo, timbanglah semua tembaga bekas kumparan, ada berapa kilo
beratnya, kemudian Anda catat. Catatan ini bisa menjadi patokan saat Anda membes
tembaga. Kalau bisa, berat tembaga ini ditambah sedikit agar saat Anda menggulung
kumparan, tembaganya tidak akan kurang.
Berikut adalah contoh catatan hasil penghitungan jumlah lilitan tembaga pada
kumparan (satu kelompok kumparan bantu dan satu kelompok kumparan utama):
1. Pada satu kelompok kumparan bantu:
L1 (jumlah lilitan pada kumparan ke-1/terkecil) = 75
L2 (jumlah lilitan pada kumparan terbesar) = 80
2. Padasatu kelompok kumparan utama:
L1 (jumlah lilitan pada kumparan ke-1/terkecil) = 50
L2 (jumlah lilitan pada kumparan ke-2) = 54
L3 (jumlah litan pada kumparan ke-3)-75
L4 (jumlah ilitan pada kumparan ke-4/terbesar) - 80
Ingat, hasil catatan jumlah tembaga dan berat antara kumparan utama dan
kumparan bantu jangan sampai tertukar (harus ditulis terpisah)
Sebelum mulai mengukur, Anda harus mengetahui dua alat yang bisa
digunakan untuk mengukur diameter suatu benda, yaitu:
1. Jangka sorong (sigmat) Jangka sorong ini mempunyai ketelitian sampai 0,1 mm.
Akan tetapi, alat ini tidak cocok untuk mengukur diameter tembaga karena kedua
rahangnya akan merusak permukaan tembaga yang sedang diukur (diimpit)
sehingga hasil pengukurannya sering kurang akurat.
2. Mikrometer
Mikrometer adalah alat yang tepat untuk mengukur diameter tembaga karena
mempunyai ketelitian (skala terkecil) sampai 0,01 mm. Selain itu, kedua besi
penekannya tidak akan merusak permukaan tembaga sehingga hasil
pengukurannya lebih akurat daripada jangka sorong. Oleh sebab itu, alat ukur
yang diulas di dalam buku ini hanya mikrometer.
Agar pengukuran diameter tembaga ini bisa berhasil, Anda harus menge tahui
dulu beberapa bagian dan perbandingan skala pada mikrometer Berikut adalah
beberapa bagian dari mikrometer yang harus Anda ketahui:
1. Tuas pengunci untuk besi penekan agar posisi silinder skala tidak berubah
2. Dua besi penekan (penjepit)
a. Besi penekan yang berada di bagian depan mikrometer Besi penekan ini tidak
bergerak karena menyatu dengan ujung rahang di bagian depan mikrometer.
b. Besi penekan yang berada di bagian tengah mikrometer Besi penekan ini
dihubungkan (disatukan) dengan silinder skala yang ada di bagian belakang
mikrometer yang bisa diputar. Saat silinder skala diputar ke kanan, besi penekan
akan maju ke depan (menutup). Saat silinder skala diputar ke kiri, besi penekan
akan mundur ke belakang (membuka).
3. Dua silinder skala
a. Silinder skala utama
Silinder skala utama berukuran lebih kecil dan tidak bergerak (diam) dengan
ukuran skala 0-25 mm.
b. Silinder skala yang menyelubungi silinder skala utama Silinder skala ini
berukuran lebih besar dan bisa diputar karena dihubungkan dengan besi penekan
yang berada di bagian tengah mikrometer, Satu putararı silinder skala ini adalah
maju atau mundur 0,50 mm pada silinder skala utama. Karena silinder skala in
mempunyai 50 skala, skala terkecilnya adalah: 0,50 mm/50. 0,01 mm.
Berikut adalah tiga langkah yang harus Anda lakukan untuk menggunakan
mikrometer:
1. Tuas pengunci dibuka (diputar ke kiri) agar silinder skala bisa diputar
3. Kalau jepitan besi penekan dirasa cukup (pas), putarlah tuas pengunci ke
kanan agar silinder skala tidak berubah (tetap). Sekarang Anda perhatikan
angka (strip) yang ada pada kedua silinder skala untuk mengetahui hasilnya.
Berikut adalah beberapa saran yang perlu Anda perhatikan sebelum Anda
mencatat skema kumparan
1. Gambar detall skema kumparan di atas hanya sebagai contoh saja Kalau
Anda anggap gampang, gambar skema tersebut bisa ditiru setiap kali ingin
mencatat skema kumparan untuk tipe motor listrik yang lain.
2. Alangkah baiknya kalau Anda bisa membuat sendiri gambar detail skema
kumparannya (yang menurut Anda paling sederhana dan mudan dimengerti).
Yang paling penting, gambar skema tersebut mewakili sistem sambung
kumparan yang akan digulung ulang.
BAB 5
MEMBUAT CETAKAN
Cetakan sangat dibutuhkan untuk menggulung ulang kumparan. Di samping lebih cepat, hasil
gulungan (lilitan) tembaganya akan lebih rapi daripada penggulungan ulang secara langsung dengan
tangan. Kalau hasil gulungannya rapi, pemasukan semua tembaga ke dalam alur stator akan menjadi
lebih mudah. Ada beberapa macam bahan yang dapat dipakai untuk membuat cetakan, contohnya
kayu, tripleks yang disatukan, tieblok, dan bakelit. Untuk menentukan bahan mana yang akan dipakai,
carilah yang mudah didapat dan sesuai dengan kebutuhan.
Ingat, setiap kali membuat cetakan, Anda harus selalu meniru atau mengikuti ukuran asli setiap
kumparan yang akan digulung ulang. Juga, sebelum membuat cetakan, hitunglah berapa jumlah
kumparan yang ada pada satu kelompok kumparan bantu dan satu kelompok kumparan utama.
Misalkan pada satu kelompok kumparan bantu ada empat kumparan, berarti jumlah cetakan yang
dibuat juga empat buah. Aturan ini juga berlaku ketika kita membuat cetakan untuk satu kelompok
kumparan utama. Kalau sudah dihitung, ukurlah keliling (besar) setiap kumparan. Hasil pengukuran
ini akan diterapkan saat membuat cetakan. Cetakan yang pertama kali Anda buat bisa digunakan
untuk kumparan bantu dulu atau untuk kumparan utama dulu, terserah Anda.
Tipe dan bentuk cetakan ada beberapa macam, tergantung pada model kumparan yang akan digulung
ulang. Pada bahasan kali ini akan dijelaskan cara untuk membuat dua tipe cetakan yang bagus dan
cocok digunakan untuk menggulung ulang berbagai macam tipe kumparan pada motor listrik.
5.1
CETAKAN STANDAR
Contoh atau patokan ukuran keliling kumparan yang paling tepat digunakan untuk membuat cetakan
tipe ini adalah panjang, lebar, dan ketebalan kumparan. Model cetakan dan cara ini mempunyai
kelebihan, yaitu gulungan kumparan yang didapat akan lebih presisi. Akan tetapi, kegunaan dan
pemakaiannya tidak fleksibel karena hanya dapat digunakan untuk satu tipe motor listrik saja. Jadi,
setiap kali ingin menggulung ulang motor listrik dengan tipe yang baru (berbeda), Anda harus
membuat lagi cetakan yang baru. Untuk membuat cetakan tipe ini, Anda bisa mengikuti beberapa
tahapan berikut.
Berikut adalah dua saran yang perlu Anda perhatikan saat membuat cetakan.
1. Cara membuat cetakan yang sudah dijelaskan di atas hanya untuk motor listrik yang berdaya
maksimum sekitar 200 watt. Perlu Anda tahu bahwa pada umumnya motor listrik yang
berdaya besar mempunyai ukuran kumparan dan diameter tembaga yang lebih besar juga.
Jadi, kalau Anda ingin menggulung ulang kumparan untuk tipe motor listrik yang berdaya
besar (200 watt ke atas), Anda harus membuat lagi cetakan dengan ukuran yang lebih besar.
2. Agar mendapatkan ukuran yang cukup akurat saat membuat perbandingan ukuran setiap
tingkatan pada papan cetakan, lebih baik Anda menggunakan contoh ukuran kumparan yang
asli dari satu tipe motor listrik yang paling banyak dijual.
BAB VI
Dalam industri manufaktur, proses pembuatan cetakan seringkali memerlukan penggunaan mesin
penggulung untuk memudahkan dan mempercepat proses pembentukan. Mesin penggulung cetakan 3
fasa adalah perangkat yang dirancang khusus untuk membantu pembuatan cetakan dengan
menggunakan daya listrik tiga fasa. Mesin ini memiliki peran penting dalam meningkatkan efisiensi
dan kualitas produksi. Makalah ini akan membahas perancangan dan pembuatan mesin penggulung
cetakan 3 fasa.
Mesin penggulung cetakan standar 3 pasa
Mesin penggulung cetakan standar 3 fasa adalah perangkat yang digunakan dalam proses
pembentukan cetakan dengan memutar material sesuai desain yang diinginkan menggunakan daya
listrik tiga fasa. Mesin ini memiliki spesifikasi standar yang dirancang untuk keperluan umum dalam
industri manufaktur. Makalah ini akan membahas perancangan dan kinerja mesin penggulung cetakan
standar 3 fasa.
Spesifikasi Mesin
A. Kapasitas Gulung
1. Rentang diameter cetakan yang dapat digulung.
2. Panjang maksimum gulungan yang dapat dicapai.
B. Kecepatan Putaran
1. Rentang kecepatan putaran yang dapat diatur.
2. Pengatur kecepatan yang efisien.
C. Motor Listrik 3 Fasa
1. Daya motor yang sesuai dengan kapasitas mesin.
2. Efisiensi tinggi dan daya tahan.
D. Meja Gulung
1. Desain meja gulung yang stabil dan tahan beban.
2. Sistem pengaturan tinggi meja yang mudah.
Komponen Utama
A. Rangka Mesin
1. Struktur rangka yang terbuat dari bahan yang kuat dan tahan korosi.
2. Desain yang memudahkan perakitan dan pemeliharaan.
B. Pengatur Kecepatan
1. Sistem pengatur kecepatan yang dapat diandalkan.
2. Panel kontrol yang intuitif.
C. Sistem Pengendalian
1. Sensor keamanan dan pengendalian otomatis.
2. Antarmuka pengguna yang mudah dipahami.
Proses Pembuatan Mesin
A. Pemilihan Material
1. Komponen utama menggunakan material berkualitas tinggi.
2. Perlakuan panas atau perlakuan permukaan yang sesuai.
B. Proses Fabrikasi
1. Proses pemotongan dan pembentukan material.
2. Pengelasan dengan standar tinggi.
3. Pemasangan komponen secara akurat.
C. Pengujian Kualitas
1. Pengujian fungsional untuk memastikan performa yang optimal.
2. Pengujian keamanan dan keandalan.
Keamanan dan Pengoperasian
A. Pelatihan Operator
1. Pelatihan intensif untuk operator mesin.
2. Pemahaman terhadap prosedur keamanan.
B. Peralatan Pelindung Diri
1. Pemakaian peralatan pelindung diri yang sesuai.
2. Instruksi keamanan yang jelas.
Mesin penggulung cetakan fleksibel 3 pasa
Mesin penggulung cetakan fleksibel 3 fasa adalah inovasi terbaru dalam dunia manufaktur yang
dirancang untuk memberikan fleksibilitas tinggi dalam proses pembentukan cetakan. Mesin ini dapat
digunakan untuk berbagai jenis material dan memenuhi kebutuhan produksi yang beragam. Makalah
ini akan membahas perancangan dan kinerja mesin penggulung cetakan fleksibel 3 fasa.
Spesifikasi Mesin
A. Fleksibilitas Material
1. Kemampuan menggulung berbagai jenis material seperti logam, plastik, dan komposit.
2. Pengaturan parameter yang dapat disesuaikan dengan karakteristik material.
B. Variabilitas Dimensi
1. Kemampuan menggulung cetakan dengan berbagai ukuran dan bentuk.
2. Sistem pengaturan dimensi yang mudah digunakan.
C. Sistem Pengendalian Pintar
1. Penggunaan teknologi sensor canggih untuk pemantauan dan pengendalian proses.
2. Sistem otomatisasi yang dapat diatur.
Komponen Utama
A. Motor Listrik 3 Fasa
1. Motor yang memiliki tingkat efisiensi tinggi.
2. Kemampuan pengaturan kecepatan yang luas.
B. Pengatur Kecepatan Variabel
1. Sistem pengatur kecepatan yang dapat disesuaikan secara otomatis.
2. Panel kontrol dengan antarmuka pengguna yang intuitif.
C. Meja Gulung Modular
1. Desain meja gulung yang dapat disesuaikan dan mudah diganti.
2. Sistem pemasangan yang cepat dan aman.
Proses Pembuatan Mesin
A. Bahan Berkualitas Tinggi
1. Penggunaan bahan yang ringan dan tahan korosi.
2. Proses perlakuan termal untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan.
B. Proses Fabrikasi Inovatif
1. Penggunaan teknologi manufaktur canggih seperti pemotongan laser dan pencetakan 3D.
2. Proses perakitan modular untuk memfasilitasi perawatan dan penggantian komponen.
C. Pengujian Performa
1. Pengujian kecepatan dan keandalan mesin.
2. Simulasi penggulungan dengan berbagai jenis material dan dimensi cetakan.
Keamanan dan Pengoperasian
A. Sistem Keamanan Otomatis
1. Sensor keamanan untuk mendeteksi potensi bahaya.
2. Sistem otomatis yang mematikan mesin dalam kondisi darurat.
B. Pelatihan Operator
1. Pelatihan operator untuk menggunakan sistem pengendalian pintar.
2. Panduan operasional yang lengkap.
BAB VII
MENGGULUNG KUMPARAN
Menggulung motor tiga fasa empat kutub merupakan proses penggantian atau pembuatan ulang
kumparan pada motor listrik agar bisa berfungsi dengan baik. Proses ini melibatkan pembuatan ulang
kumparan-kumparan pada bagian stator motor.
Berikut langkah-langkah umum dalam menggulung motor tiga fasa empat kutub:
Persiapan
Pemahaman Motor: Pastikan pemahaman yang kuat tentang motor, termasuk jenis kawat yang akan
digunakan, jumlah lilitan yang tepat, dan konfigurasi lilitan yang dibutuhkan.
Alat dan Bahan: Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti kawat, isolasi, alat pengukur, cutter,
dan lainnya.
Proses Menggulung
Pencabutan Lilitan Lama: Cabut lilitan lama dengan hati-hati untuk tidak merusak bagian lain dari
stator.
Pembersihan Stator: Bersihkan stator dari sisa-sisa lilitan lama, pastikan tidak ada kotoran atau sisa
isolasi yang dapat mengganggu kinerja motor baru.
Pemotongan Kawat Baru: Potong kawat dengan panjang yang sesuai dan pastikan kawat yang
digunakan memiliki sifat listrik yang tepat.
Menggulung Kembali: Mulai menggulung kumparan baru sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan,
pastikan jumlah lilitan dan pola lilitan benar.
Isolasi: Isolasi dengan material yang sesuai untuk mencegah hubungan pendek antara lilitan yang
berbeda dan melindungi lilitan dari kerusakan.
Pengujian
Pemeriksaan Visual: Periksa ulang hasil gulungan untuk memastikan tidak ada kesalahan atau
kekurangan dalam proses penggulungan.
Pengukuran: Gunakan alat pengukur untuk memeriksa resistansi, hubungan pendek, dan keandalan
koneksi antara lilitan.
Uji Beban: Setelah pemasangan kembali, uji motor dengan beban minimum untuk memastikan
kinerjanya.
Berikut beberapa jenis lilitan motor 3 phasa 4 kutub
Gambar bentangan lilitan motor 3 phase, 24 alur, 4 kutub, jenis lilitan merata
Gambar bentangan lilitan motor 3 phase, 24 alur, 4 kutub, jenis lilitan belah.
Contohnya stator motor 3 fasa mempuyai alur (g)12 alur , jumlah kutub (2p)=4, single layer.
Penyelesaian :
Ys = G/2p =12/4 =3
Sehingga ujung kawat di masukkan pada alur nomor 1,maka ujung lainya pada alur nomor 4.
Q =G/2p.m =12/4.3 =1
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 1.
K = G /2p =12/4=3
Tiap kutub terdiri dari 3 kumparan
KAR = 360/G =360/12 =30 radian
Jarak antar alur 30 radian
KAL =KAR .p =30 . 2=60 listrik
Kp =120/KAL =120/60 =2
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 3
Dafar lilitan : sigle layer berarti dalam satu alur hanya ada satu kumparan .
U | 1-4 I I 7-10 I X
V I 3-6 I I 9-12 I Y
W I 5-8 I I 11-2 I z
Gambar bentangan :
BAB VIII
MEMASUKKAN KUMPARAN
Motor listrik tiga fasa telah menjadi tulang punggung dalam berbagai sektor industri, memberikan
daya yang efisien untuk berbagai mesin dan peralatan. Kesuksesan operasional motor ini bergantung
pada berbagai faktor, di antaranya adalah kualitas pemasangan kumparan. Kumparan, sebagai
komponen utama pada motor tiga fasa, memegang peran kunci dalam menciptakan medan magnet
yang diperlukan untuk menghasilkan gerakan rotasi.
Proses pemasangan kumparan bukan hanya sekadar penyusunan kabel-kabel pada stator, tetapi
melibatkan sejumlah langkah yang memerlukan presisi dan perhatian terperinci. Keberhasilan dalam
langkah-langkah ini tidak hanya berdampak pada kinerja motor, tetapi juga pada keandalan, umur
pakai, dan keamanan operasionalnya.
Dalam makalah ini, kita akan membahas secara rinci langkah-langkah pemasangan kumparan motor 3
fasa, menjelaskan pentingnya setiap tahap, dan menguraikan dampaknya terhadap operasional motor
secara keseluruhan. Pemahaman yang mendalam tentang proses ini menjadi krusial bagi para
profesional industri dan teknisi listrik guna memastikan bahwa motor tiga fasa dapat beroperasi secara
optimal dan efisien sesuai dengan tujuan desainnya.
1. Menyeimbangkan Arus:
o Kumparan bantu membantu menyeimbangkan arus pada masing-masing fasa motor,
menghindari ketidakseimbangan yang dapat merugikan kinerja dan umur pakai
motor.
2. Menstabilkan Medan Magnet:
o Kumparan bantu membantu menciptakan medan magnet yang stabil, memastikan
bahwa rotor menerima dorongan magnetik yang konsisten untuk gerakan rotasi yang
efisien.
3. Pengaturan Fasa:
o Kumparan bantu diatur secara khusus untuk mencapai pengaturan fasa yang tepat,
mendukung rotasi yang seimbang dan mengoptimalkan daya output motor.
Kumparan tiga fasa merupakan salah satu komponen penting dalam motor listrik tiga fasa.
Penggulungan ulang kumparan dapat menjadi suatu kebutuhan ketika kumparan mengalami
kerusakan atau untuk meningkatkan kinerja motor. Proses ini memerlukan perhatian khusus pada
tahapan terakhir, di mana kualitas pekerjaan dapat berdampak signifikan pada kinerja motor.
Menggulung ulang kumparan tiga fasa bertujuan untuk mengembalikan motor ke kondisi optimal atau
meningkatkan efisiensi kerja. Proses ini melibatkan pembongkaran motor, penggulungan ulang
kumparan, dan perakitan kembali. Tahapan terakhir memiliki peran penting dalam memastikan bahwa
motor berfungsi dengan baik setelah proses penggulungan.
1.1 Tahapan Terakhir dalam Proses Penggulungan Ulang Kumparan
1.1.1 1. Pemilihan Material
Pilihlah material isolasi yang sesuai untuk melapisi kumparan. Material isolasi yang baik membantu
mencegah arus bocor dan mengoptimalkan isolasi antar kumparan.
Proses penggulungan kembali harus dilakukan dengan presisi tinggi untuk memastikan kumparan
terletak dengan benar dan memiliki jumlah lilitan yang sesuai dengan spesifikasi. Pastikan bahwa
setiap lilitan kumparan terisolasi dengan baik dan tidak ada bagian yang bersentuhan satu sama lain.
Penting untuk melakukan penyambungan kumparan dengan benar. Pastikan bahwa sambungan
kumparan tidak hanya kuat tetapi juga memiliki kontak listrik yang baik. Penggunaan teknik
penyambungan yang tepat membantu mencegah terjadinya resistansi yang tinggi dan meminimalkan
risiko panas berlebih.
Setelah penggulungan selesai, lakukan pengujian kontinuitas untuk memastikan bahwa tidak ada
hubungan pendek atau masalah isolasi yang dapat menghambat kinerja motor. Gunakan peralatan
pengukur yang sesuai untuk memeriksa setiap lilitan kumparan.
Lapisan perlindungan tambahan mungkin diperlukan untuk melindungi kumparan dari kondisi
lingkungan yang keras. Ini dapat berupa pelapisan dengan bahan tahan panas, anti-korosi, atau bahan
isolasi tambahan untuk meningkatkan umur pakai motor.
Langkah terakhir adalah merakit kembali motor dengan hati-hati. Pastikan semua bagian telah
diposisikan dengan benar dan kencang. Periksa ulang setiap sambungan dan pastikan bahwa motor
telah dirakit sesuai dengan petunjuk produsen.