Cover-Bab Iii

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 84

“ANALISIS PENGARUH KURS, SUKU BUNGA DAN RETURN SAHAM

TERHADAP AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN PADA


PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2019-2021”

SKRIPSI

Oleh:

Calista Maxenchio Teja

20180100185

JURUSAN AKUNTANSI

KONSENTRASI AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERPAJAKAN

FAKULTAS BISNIS

UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG

2023
“ANALISIS PENGARUH KURS, SUKU BUNGA DAN RETURN SAHAM
TERHADAP AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN PADA
PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2019-2021”

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Sarjanah pada Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis

Universitas Budhhi Dharma Tangerang

Jenjang Pendidikan Strata 1

Oleh:

Calista Maxenchio Teja

20180100185

JURUSAN AKUNTANSI

KONSENTRASI AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERPAJAKAN

FAKULTAS BISNIS

UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG

2023
ANALISIS PENGARUH KURS, SUKU BUNGA DAN RETURN SAHAM
TERHADAP AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN PADA
PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2019-2021

ABSTRAK
Studi ini dimaksudkan guna menguji Kurs, Suku bunga, dan Return saham
terhadap Aktivitas Volume Perdagangan. Variabel independent yang dipilih ialah
Kurs, Suku Bunga, dan Return saham. Adapun variabel dependen yang di gunakan
dalam penelitian ialah Aktivitas Volume Perdagangan.
Populasi yang digunakan yakni perusahaan sektor perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021, dimana metode Purposive Sampling
dipergunakan didalam pemilihan diperoleh sampel sebanyak 37 perusahaan
sampel.
Teknik analisa dengan metode Regresi Linear Berganda mempergunakan
program SPSS 25. Hasil analisis statistik mengungkapkan bahwa pertama, variabel
Kurs tidak berpengaruh terhadap Aktivitas Volume Perdagangan, hal ini di
tunjukkan dengan nilai signifikansi 0,414 > 0,05 dan nilai t hitung 0,820 < t tabel
1,98238. Kedua, variabel Suku Bunga berpengaruh tarhadap Aktivitas Volume
Perdagangan, hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,022 < 0,05 dan nilai t
hitung -2,333 > t tabel 1,98238. Ketiga, variabel Return Saham tidak berpengaruh
terhadap Aktivitas Volume Perdagangan, hal ini ditunjukkan dengan nilai
signifikansi 0,819 > 0,05 dan nilai t hitung 0,230 < t tabel 1,98238. Secara simultan
variable Kurs, Suku Bunga, dan Return Saham berpengaruh terhadap Aktivitas
Volume Perdagangan, hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai F hitung 3,512 > F
tabel 3,08 dengan tingkat signifikansi 0,018 < 0,05.
Kata kunci: Kurs, Suku Bunga, Return Saham, Trading Volume Activity.

i
"ANALYSIS OF THE EFFECT OF EXCHANGE RATES, INTEREST
RATES AND STOCK RETURNS ON TRADING VOLUME ACTIVITY IN
BANKING SECTOR COMPANIES LISTED ON THE INDONESIA STOCK
EXCHANGE IN 2019-2021"

ABSTRACT

This study is intended to test exchange rates, interest rates, and stock
returns on trading volume activity. The independent variables chosen were
Exchange Rates, Interest Rates, and Stock Returns. The dependent variable used in
this research is trading volume activity.,
The population used is the banking sector companies listed on the Indonesia
Stock Exchange in 2019-2021, where the Purposive Sampling method was used in
the selection and obtained a sample of 37 sample companies.
The analysis technique uses the Multiple Linear Regression method using
the SPSS 25 program. The results of the statistical analysis reveal that first, the
exchange rate variable has no effect on Trading Volume Activity, this is indicated
by a significance value of 0.414 > 0.05 and a t count value of 0.820 <t table 1,
98238. Second, the interest rate variable has an effect on trading volume activity,
this is indicated by a significance value of 0.022 <0.05 and t count -2.333 > t table
1.98238. Third, the variable Stock Return has no effect on Trading Volume Activity,
this is indicated by a significance value of 0.819 > 0.05 and a t count value of 0.230
<t table 1.98238. Simultaneously the exchange rate, interest rate, and stock return
variables affect trading volume activity, this can be shown by the calculated F value
of 3.512 > F table 3.08 with a significance level of 0.018 <0.05.
Keywords: Exchange Rates, Interest Rates, Stock Return, Trading
Volume Activity.

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

dengan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Pengaruh Kurs, Suku Bunga dan Return Saham terhadap Aktivitas

Volume Perdagangan pada Perusahaan Sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2019-2021”

Tujuan utama dari pembuatan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat

kelengkapan dalam menyelesaikan program Pendidikan Strata 1 Jurusan Akuntansi

di Universitas Buddhi Dharma Tangerang. Dalam penyusunan Skripsi ini penulis

banyak menerima bantuan dan dorongan baik moril maupun materiil dari berbagai

pihak, maka pada kesempatan ini penulis berterima kasih yang sebesar besarnya

kepada:

1. Ibu Dr. Limajatini, S.E., MM, BKP, sebagai Rektor Universitas Buddhi

Dharma.

2. Ibu Rr. Dian Anggraeni, S.E., M.Si., sebagai Dekan Fakultas Bisnis

Universitas Buddhi Dharma.

3. Bapak Susanto Wibowo, S.E., M.Akt., sebagai Ketua Program Studi

Akuntansi (S1) Universitas Buddhi Dharma.

4. Ibu Lia Dama Yanti, S.E., M.Akt., sebagai pembimbing yang telah

menyediakan waktu untuk membantu dan memberikan dukungan untuk

mengarahkan penelitian dalam dalam penyusunan Skripsi ini.

iii
5. Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan baik moril

maupun materi.

6. Teman – teman seperjuangan yang selalu memberikan semangat dan

bantuan.

Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu-persatu sehingga

terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih

belum sempurna, untuk itu penulis mohon keritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Akhir kata

semoga Skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca yang

berminat pada umumnya.

Tangerang, 09 Desember 2022

Calista Maxenchio Teja

iv
DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL LUAR

JUDUL DALAM

LEMBAR PERSETUJUAN USULAN SKRIPSI

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

REKOMENDASI KELAYAKAN MENGIKUTI SIDANG SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI

ABSTRAK ....................................................................................................... i

ABSTRACT ..................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1


B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 8
C. Rumusan Masalah .......................................................................... 8
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 9
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 9

v
F. Sistematika Penulisan Skripsi ........................................................ 10

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 13

A. Gambaran Umum Teori ................................................................. 13


1. Pengertian Pasar Modal............................................................ 13
a. Fungsi dan Ciri – ciri Pasar Modal .................................... 14
1. Fungsi Pasar Modal ...................................................... 14
2. Ciri – ciri Pasar Modal ................................................. 17
b. Instrumen Pasar Modal ...................................................... 17
c. Jenis – jenis Pasar Modal ................................................... 19
d. Peranan Pasar Modal .......................................................... 20
e. Manfaat Pasar Modal ......................................................... 21
2. Kurs .......................................................................................... 23
a. Pengertian Kurs .................................................................. 23
b. Jenis – jenis Kurs ............................................................... 25
c. Faktor – faktor yang mempengaruhi Nilai Kurs ................ 26
d. Penyebab Adanya Perbedaan Tingkat Harga Kurs ............ 27
e. Sistem Kurs ........................................................................ 27
3. Suku Bunga .............................................................................. 28
a. Pengertian Suku Bunga ...................................................... 28
b. Jenis – jenis Pembebanan Bunga ....................................... 30
c. Jenis – jenis Bunga Berdasarkan Pembebanan Suku Bunga
Kredit.................................................................................. 31
4. Return Saham ........................................................................... 32
a. Pengertian Return Saham ................................................... 32
b. Macam – macam Return Saham ......................................... 34
c. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Return Saham ......... 35
5. Aktivitas Volume Perdagangan ............................................... 35
a. Pengertian Aktivitas Volume Perdagangan ........................ 35
b. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham .......... 37
B. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................. 40

vi
C. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 46
D. Perumusan Hipotesa ....................................................................... 46

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 50

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 50


B. Objek Penelitian ............................................................................. 50
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 50
D. Populasi dan Sampel ...................................................................... 51
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 52
F. Operasionalisasi Variabel Penelitian.............................................. 52
G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 56
1. Analisis Statistik Deskriptif ..................................................... 56
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 57
3. Uji Hipotesa ............................................................................. 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 66

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ..................................................... 66


1. Kurs .......................................................................................... 68
2. Suku Bunga .............................................................................. 69
3. Return Saham ........................................................................... 70
4. Aktivitas Volume Perdagangan ............................................... 73
B. Analisis Hasil Penelitian ............................................................... 75
1. Analisis Statistik Deskriptif ..................................................... 75
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 76
a. Uji Normalitas .................................................................... 76
b. Uji Heterokedastisitas ......................................................... 78
c. Uji Multikolinearitas .......................................................... 80
d. Uji Autokorelasi ................................................................. 81
C. Pengujian Hipotesis........................................................................ 82
1. Hasil Uji Analisis Regresi Berganda........................................ 82
2. Hasil Uji Adjust R2 .................................................................. 84

vii
3. Hasil Uji T ................................................................................ 85
4. Hasil Uji F ................................................................................ 87
D. Pembahasan .................................................................................... 88

BAB V KESIMPULAN ................................................................................. 93

A. Kesimpulan .................................................................................... 93
B. Saran ............................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP

SURAT KETERANGAN RISET

LAMPIRAN – LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Data Rata-rata Nilai Kurs Tahun 2015-2019 .................................... 3

Tabel I.2 Data Rata-rata Suku Bunga Tahun 2015-2019 ................................. 4

Tabel I.3 Data Rata-rata Volume Perdagangan Tahun 2015-2019 .................. 5

Tabel II.1 Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................... 40

Tabel III.1 Oprasionalisasi Variabel Penelitian .................................................. 56

Tabel IV.1 Proses Pemilihan Sampel .................................................................. 66

Tabel IV.2 Daftar Perusahaan Objek Penelitian ................................................. 67

Tabel IV.4 Tabel Kurs......................................................................................... 68

Tabel IV.5 Tabel Suku Bunga ............................................................................. 69

Tabel IV.6 Tabel Return Saham.......................................................................... 71

Tabel IV.7 Tabel Aktivitas Volume Perdagangan .............................................. 73

Tabel IV.8 Hasil Analisis Statistik Deskfriptif ................................................... 75

Tabel IV.9 Hasil Uji Heterokedastisitas ............................................................. 79

Tabel IV.10 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................... 80

Tabel IV.11 Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson ................................ 81

Tabel IV.12 Uji Autokorelasi dengan Run Test.................................................... 82

Tabel IV.13 Hasil Regresi Linear Berganda ......................................................... 83

Tabel IV.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .............................................. 84

Tabel IV.15 Hasil Uji Parsial (T) .......................................................................... 85

Tabel IV.16 Hasil Uji Simultan (F)....................................................................... 87

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran .................................................................... 46

Gambar IV.1 Hasil Normal Probability Plots .................................................. 77

Gambar IV.2 Hasil Normal Probability Plots LN ............................................ 78

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Penelitian

Lampiran 2 Data Penelitian

Lampiran 3 Pengujian dan Hasil Analisis Data

Lampiran 4 Pengujian Hipotesa

Lampiran 5 T tabel dan F tabel

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal Ialah tempat dimana semua orang di berbagai kalangan,

pemerintahan dan tentunya perusahaan melakukan transaksi penjualan

saham dan obligasi dengan tujuan mendapatkan keuntungan jangka panjang

untuk menambah dana modal perusahaan. Ada dua pihak yang terdapat

didalam transaksi pasar modal, pertama ada pihak yang memiliki dana lebih

disebut sebagai investor dan pihak lainnya yang memerlukan dana disebut

emiten. Investor dapat mempergunakan beberapa metode investasi di pasar

modal yakni, berinvestasi di saham, obligasi, ekuitas, surat utang negara dan

lainnya.

Resiko yang dimiliki dalam aktivitas investasi tentunya tidak mudah

diperkirakan oleh para investor, hal ini disebabkan karena adanya

perubahan harga saham yang begitu cepat. Salah satu aspek utama yang

menarik perhatian para investor yakni kinerja keuangan di dalam

perusahaan (Akseptori et al., 2018). Maka apabila suatu kinerja perusahaan

dalam kondisi baik maka aktivitas volume perdagangan (Trading Volume

Activity) akan meningkat.

Salah satu cara agar investor dan masyarakat terdorong berinvestasi

dengan membeli surat berharga di pasar modal ialah dengan memberikan

balasan berupa return. Jika seorang investor mengharapkan return yang

tinggi maka resiko nya akan tinggi, maka begitu juga sebaliknya.

1
Dengan adanya return yang relative tinggi, maka akan lebih menarik

bagi investor untuk membeli saham tersebut. Jadi, agar bisa memahami

seperti apa return investor tersebut, para investor dan calon investor harus

memprediksi agar bisa memahami berapa return yang akan mereka peroleh

(Sari Yahya, 2018).

Bagi negara pasar modal dapat meningkatkan pendapatan nasional

dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, karena itu berdasarkan Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, pasar modal Indonesia

memiliki posisi strategis sebagai salah satu basis Pendanaan bagi dunia

usaha dan wahana investasi bagi masyarakat.

Niali kurs ialah nilai tukar pada satuan mata uang asing terhadap

mata uang lainnya. Maka penggunaan nilai kurs ini penting untuk kinerja

transaksi impor dan ekspor serta pembayaran pinjaman luar negeri. Tinggi

rendahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing sering kali

menyebabkan naik turunnya harga pasar saham. Aktivitas pasar saham dan

uang dipengruhi suatu penanda yakni kurs. Hal tersebut akan memberikan

masukan kepada para investor agar lebih teliti didalam berinvestasi (Sari

Yahya, 2018).

2
Table I.1
Data Rata-rata Nilai Kurs Tahun 2015-2019
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019
Nilai
13.391,97 13.307,38 13.384,13 14.246,43 14.311,95
Kurs
Sumber: Bank Indonesia

Rata-rata nilai kurs dari tahun 2015-2019 terjadi fluktuasi. Pada

tahun 2015-2017 rata-rata nilai kurs tetap di sekitaran angka Rp 13 ribu,

tahun 2018 rata-rata nilai kurs naik hingga Rp 14.246,43. Angka rata-rata

nilai kurs yang tertinggi dengan nilai Rp 14.311,95 terdapat pada tahun

2019.

Efek dari fluktuasi nilai tukar bisa berpengaruh positif atau negatif

pada beberapa perusahaan tertentu, terutama bagi perusahaan yang

mempunyai beban hutang mata uang asing. Nilai kurs yang melemah akan

mengakibatkan kerugian terhadap perusahaan yang memiliki beban utang.

Maka dari itu harga saham di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sering

kali melemah dikarena kurs rupiah terhadap dollar AS melemah.

Suku bunga ialah harga yang harus dibayar bank atau peminjam

lainnya untuk memanfaatkan uang selama periode tertentu (Yudi Artika,

2018). Bunga dalam hal penawaran dapat dipahami sebagai pendapatan dari

pemberian kredit, sehingga pemilik dana juga bisa mempergunakan dana

tersebut untuk berinvestasi dengan transaksi yang dinilai terlalu tinggi.

Sedangkan dalam hal permintaan dapat diartikan sebagai biaya atas

penggunaan uang yang dipinjam oleh nasabah tertentu.

3
Table I.2
Data Rata-rata Suku Bunga Tahun 2015-2019
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019
Suku Bunga 7,52% 10,17% 4,56% 5,10% 5,63%
Sumber: Badan Pusat Statistik

Pada tahun 2015 memiliki rata-rata suku bunga senilai 7,52% dan

naik signifikan bunga pada tahun 2016 yang termasuk pada tingkat suku

bunga yang tinggi yakni 10,17%, pada tahun 2017 suku bunga turun senilai

4,56%. Pada tahun 2018 naik senilai 5,10% dan tahun 2019 naik kembali

senilai 5,63%.

Naik turunnya suku bunga berpengaruh kepada harga saham dan

Trading Volume Activity. Hubungan tingkat suku bunga dan pergerakan

harga saham sangat terlihat jelas, Ketika suka bunga melonjak naik maka

harga saham yang dipasarkan dibursa akan cenderung menurun. Penyebab

hal tersebut terjadi karena, ketika suku bunga naik dan para investor

memindahkan investasinya ke investasi perbankan menjadi deposit.

Dengan naiknya suku bunga investor akan mendapatkan keuntunga

yang lebih banyak dari investasi deposit tersebut. Pada saat suku bunga

perbankan naik perusahaan meminimalkan kerugian dari peningkatan biaya,

hal ini dikarenakan perusahaan memiliki utang di bank.

4
Volume perdagangan adalah ukuran yang menggambarkan jumlah

saham, obligasi, atau kontrak berjangka yang diperdagangkan pada suatu

pasar selama periode waktu tertentu. Fenomena volume perdagangan dapat

mencerminkan tingkat aktivitas atau minat investor dalam suatu pasar.

Tabel I.3
Data Rata-rata Volume Perdagangan Tahun 2015-2019
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019
Volume
Perdagangan
(Jutaan Lembar) 1.446.314 1.925.419 2.844.845 2.536.279 3.562.367
Sumber: Badan Pusat Statistik

Volume perdagangan di tahun 2015 memiliki nilai terendah yaitu

dengan nilai sebesar 1.446.314 lembar. Ditahun 2016 nilai volume

perdagangan meningkat sebesar 1.926.419 lembar. Peningkatan signifikan

yang terus menerus terlihat di tahun 2017-2019 dengan nilai volume

perdagangan tertinggi pada tahun 2019 yaitu sebesar 3.562.367 lembar.

Volume perdagangan yang tinggi dapat menunjukkan bahwa banyak

investor aktif yang membeli dan menjual di pasar tersebut, dan ini dapat

mengindikasikan tingkat likuiditas yang baik. Hal ini dapat menguntungkan

bagi investor, karena semakin tinggi likuiditas suatu pasar, semakin mudah

bagi mereka untuk membeli atau menjual aset pada harga yang wajar.

Di sisi lain, volume perdagangan yang rendah dapat

mengindikasikan kurangnya minat investor dalam pasar tersebut, dan bisa

mempengaruhi likuiditas. Sebagai hasilnya, harga aset dapat menjadi lebih

5
mudah berubah dan sulit untuk membeli atau menjual pada harga yang

diinginkan.

Dalam banyak kasus, volume perdagangan juga dapat menjadi

indikator kinerja pasar secara keseluruhan. Misalnya, jika volume

perdagangan pada indeks saham meningkat, ini dapat menunjukkan

kepercayaan investor yang lebih besar pada ekonomi dan pasar saham

secara keseluruhan. Sebaliknya, jika volume perdagangan menurun, ini

dapat menunjukkan bahwa investor mungkin lebih pesimis tentang prospek

pasar.

Fenomena perdagangan saham yang terjadi pada masa pandemik di

Indonesia bisa dilihat pada kasus PT Bursa Efek Indonesia, adanya

penyebaran wabah COVID-19 berpengaruh negatif terhadap pandangan

investor domestik dan global, penurunan yang cukup signifikan terlihat

dibulan Maret. Hal ini terlihat disaat pertama kali diumumkan adanya kasus

corona di Indonesia hingga dampak penyebaran virus corona di seluruh

negara dan IHSG terendah pada tanggal 24 Maret 2020.

Terlihat bahwa posisi IHSG relatif terhadap akhir tahun lalu dapat

turun senilai -37,49% yang Ialah nilai puncak terendah. Meskipun Ialah

titik terendah sepanjang masa, bahkan lebih rendah lagi di tahun 2008

ketika IHSG kita mencapai -50,6% akibat krisis keuangan global

(Situmorang, 2020).

6
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin meneliti lebih

lanjut mengenai Trading Volume Activity dengan judul,” Analisis

Pengaruh Kurs, Suku Bunga dan Return Saham Terhadap Aktivitas

Volume Perdagangan Pada Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2019-2021”

7
B. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang dapat di identifikasikan ialah:

1. Fluktuasi nilai kurs sering kali berpengaruh pada kenaikan dan

penurunan harga saham.

2. Adanya kecenderungan penurunan harga saham Ketika terjadi

peningkatan suku bunga.

3. Harga saham selalu berubah dan tidak stabil yang berpengaruh kepada

aktivitas volume perdagangan (Trading Volume Activity).

C. Rumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang yang telah dijelaskan maka disusunlah

rumusan masalah antaralain:

1. Apakah Kurs berpengaruh terhadap Aktivitas Volume Perdagangan?

2. Apakah Suku Bunga berpengaruh terhadap Aktivitas Volume

Perdagangan?

3. Apakah Return saham berpengaruh terhadap Aktivitas Volume

Perdagangan?

4. Apakah Kurs, Suku Bunga, dan Return saham secara Bersama

berpengaruh terhadap Aktivitas Volume Perdagangan?

8
D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berpedoman pada permasalahan yang diajukan ialah:

1. Mengetahui pengaruh Kurs terhadap Aktivitas Volume Perdagangan.

2. Mengetahui pengaruh Suku Bunga terhadap Aktivitas Volume

Perdagangan.

3. Mengetahui pengaruh Return saham terhadap Aktivitas Volume

Perdagangan.

4. Mengetahui pengaruh Kurs, Suku Bunga dan Return Saham terhadap

Aktivitas Volume Perdagangan.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Bagi Universitas

Memberi manfaat bagi mahasiswa Universitas sebagai referensi

mahasiswa memulai investasi di pasar modal, memberikan

pengetahuan dan informasi mengenai cara mengolah data keuangan

yang diteliti terhadap volume perdagangan.

b. Bagi Peneliti

Memperkaya pengetahuan dan mendapatkan pengalaman langsung,

juga menjadi sarana untuk dapat menganalisa pengaruh suatu

peristiwa terhadap pasar modal.

9
2. Manfaat Praktisi

a. Bagi investor

Memberikan informasi untuk para investor dalam malakukan

investasi dan mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi

aktivitas volume perdagangan di pasar modal. Sehingga para

investor dapat memprediksi faktor yang mempengaruhi volume

perdagangan saham.

b. Bagi masyarakat

Memberikan pengetahuan mengenai Aktivitas Volume Perdagangan

dan variable-variable makroekonomi seperti tingkat kurs, dan suku

bunga, sehingga dapat dipergunakan sebagai alat ukur dalam

berinvestasi pada bursa.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Penelitian ini dibagi menjadi lima bab, yakni :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi uraian mengenai: (a) Latar belakang

masalah, (b) Identifikasi masalah, (c) Tujuan masalah, (d)

Manfaat penelitian dan (e) Sistematika penulisan skripsi.

10
BAB II LANDASAN TEORI

Berisi (a) Gambaran umum teori yang berkaitan dengan

judul penelitian yakni mengenai Kurs, Suku Bunga, Return

Saham dan Aktivitas Volume Perdagangan. (b) Berisi hasil

penelitian terdahulu. (c) Membahas tentang kerangka

pemikiran dalam skripsi dan (d) Perumusan hipotesa.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi dijelaskan: (a) Jenis penelitian yang

dilakukan oleh penulis, (b) Objek penelitian, (c) Jenis dan

sumber data, (d) Populasi dan sampel yang dipergunakan

dalam penelitian ini, (e) Teknik pengumpulan data, (f)

Oprasionalisasi variabel penelitian dan (g) Teknik analisis

data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi uraian mengenai: (a) Deskripsi data hasil

penelitian variabel independen dan dependen, (b) Analisis

hasil penelitian, (c) Pengujian hipotesis, dan (d)

Pembahasan.

11
BAB V PENUTUP

Bab ini membahas tentang: (a) Kesimpulan yang merupakan

hasil penelitian untuk mengacu pada pencapaian tujuan

penelitian, (b) Saran yang bertujuan untuk memberikan

kebijakan dalam mengambil keputusan serta saran untuk

peneliti selanjutnya dimasa yang akan datang.

12
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Gambaran Umum Teori

1. Pengertian Pasar Modal

Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar

Modal ialah:

“Aktivitas yang berkaitan dengan Penawaran Umum dan

transaksi Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan

Efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang terkait

dengan Efek”.

Menurut (Sudarmanto et al., 2021) dalam bukunya Pasar Uang dan

Pasar Modal Pasar modal sendiri dapat diartikan sebagai Lembaga

keuangan bukan bank yang melakukan Aktivitas berupa penerbitan dan

perdagangan efek, dan dapat dikatakan sebagai tempat pertukaran antara

pembeli dan penjual modal atau dana.

Menurut (Wahyu Hidayat, 2019) dalam bukunya Konsep Dasar

Investasi dan Pasar Modal:

“Pasar dimana berbagai instrumen keuangan jangka panjang

yang dapat dipedagangkan, termasuk obligasi, saham, reksa

dana, instrumen derivatif dan instrumen lainnya”.

13
Dari pengertian para ahli di atas dinilai bahwa, Pasar Modal Ialah

tempat dimana penjual dan pembeli dana investasi dapat bertransaksi

penjualan saham dengan tujuan mendapatkan keuntungan jangka

panjang.

a. Fungsi dan Ciri-ciri Pasar Modal

Menurut (Rahmah, 2019) mengatakan bahwa fungsi pasar

modal ialah ialah:

1. Fungsi Pasar Modal

a. Fungsi Likuiditas

Mempunyai fungsi likuiditas karena menyediakan

pendanaan dengan mempermudah transfer modal yang tidak

di investasikan (tidak likuid) dari pihak yang kelebihan dana

kepada pihak yang memerlukan modal. Aset yang

diinvestasikan di dalam pasar modal bisa dicairkan dengan

resiko yang lebih kecil.

b. Fungsi Pendanaan

Memberikan alternatif pendanaan serta sumber

Pendanaan jangka panjang untuk perusahaan yang

memerlukan dengan cara mengumpulkan dana dari

masyarakat umum yang membeli instrumen keuangan di

pasar modal.

14
Pasar modal kemudian menawarkan pinjaman dana

alternatif untuk perusahaan yang tidak bisa mengakses

Pendanaanya di bank karena perusahaan tidak mampu

memenuhi persyaratan yang ketat, ketika pada saat

perusahaan tidak memiliki aset menjaminkan pinjaman uang

di bank. Oleh karena itu pasar modal dipergunakan untuk

mengumpulkan dana publik melalui penjualan efek.

c. Fungsi Alternati Investasi

Pasar modal menawarkan investor dengan dana yang

berpeluang untuk memperoleh hasil investasi sesuai dengan

karakteristik instrument investasi yang dipillih.

d. Fungsi Tabungan Publik

Berperan sebagai tempat masyarakat

menginvestasikan modalnya untuk tabungan jangka panjang

dengan resiko yang kecil. Dibandingkan dengan menabung

di dunia perbankan, fungsi tabungan di pasar modal

dimaksudkan guna menginvestasikan tabungan dengan

return yang lebih tinggi.

e. Fungsi distribusi / Pemerataan Pendapatan

Dengan membeli instrument seperti saham atau

obligasi di pasar modal, investor akan mendapatkan

pendapatan berupa dividen dan bunga karena pasar modal

mengizinkan mereka untuk menyimpan dan memelihara

15
saham/aset dengan depresiasi dan resiko lebih rendah. Maka

dari itu pasar modal memungkinkan penyaluran pendapatan

yang adil di masyarakat umum.

f. Fungsi Kesejahteraan

Memfasilitasi sumber pendanaan untuk meningkatan

kinerja dan perkembangan usaha bisnis sehingga

produktivitas berkembang ke skala yang lebih besar.

g. Fungsi indikator ekonomi

Memberikan pengaruh pada produk domestik bruto.

Nilai pasar dan transaksi perdagangan di sertai dengan

keadaan suatu negara ditunjukkan oleh pergerakan di pasar

modal.

h. Fungsi kontrol sosial

Memberikan akses informasi yang terbuka tentang

manajemen, profesionalisme dan persaingan perusahaan

yang sehat.

i. Fungsi Public Participation / Ownership

Memberikan peluang kepada masyarakat untuk

membeli saham perusahaan yang go public dan juga di

berikan peluan untuk memiliki perusahaan sehingga pasar

modal memungkinkan penyebaran kepemilikan perusahaan

kepada kalangan masyarkat tertentu.

16
2. Ciri-ciri Pasar Modal

Menurut (Wahyu Hidayat, 2019):

a. Pasar modal atau bursa efek mempergunakan sistem pasar

untuk menguhubungkan pihak yang kekurangan dana dengan

pihak yang membutuhkan dana.

b. Memfokuskan pada pemenuhan sasaran dana jangka pendek.

c. Tidak tergantung pada lokasi tertentu seperti pasar

konvensional.

b. Instrumen Pasar Modal

Menurut (Wahyu Hidayat, 2019) mengatakan bahwa terdapat

beberapa jenis produk pasar modal yang diperjual belikan di Bursa

Efek, diantaranya:

1. Saham

Surat bukti kepemilikan suatu perseroan terbatas (PT)

sebagai sarana investasi yang akan memberikan pendapatan

berupa dividen dari perusahaan yang terlibat. Dilihat dari

manfaat yang didapatkan investor, jenis saham diklasifikasikan

ke dalam kategori:

17
a. Saham biasa

Pemegang saham diposisikan pada tempat terakhir

dalam hal yang berkaitan dengan pemberian deviden dan hak

kekayaan perusahaan jika perusahaan yang berhubungan

mengalami likuidasi.

b. Saham preferen

Saham yang memposisikan para pemegangnya

dalam skala prioritas. Dengan kata lai, para pemegang saham

diberikan hak istimewa atas pembayaran dividen dan berhak

mengubah saham preferen menjadi saham biasa.

c. Saham istimewa

Jenis saham yang memberikan keuntungan lebih bagi

pemilikinya dibandingkan pemegang saham lainnya.

2. Obligasi

Surat berharga dengan keuntungan tetap yang diterbitkan

bersumber pada perjanjian utang. Dengan kata lain, obligasi

Ialah surat tagihan utang terhadap penerbit obligasi.

Keuntungan yang diperoleh dari obligasi ialah bunga yang

dibayarkan penerbit obligasi di masa jatuh tempo.

3. Waran

Efek yang diberikan suatu perusahaan kepada pemegangnya

untuk membeli saham di perusahaan itu dengan jangka waktu

tertentu serta harga tertentu.

18
4. Reksadana

Wadah yang dipergunakan untuk mengumpulkan dana dari

masyarakat umum yang ingin menanamkan modalnya dalam

bentuk portofolio investasi seperti saham dan obligasi.

c. Jenis – Jenis Pasar Modal

Berdasarkan fungsinya pasar modal mempunyai 4 jenis

(Sunariyah, 2010) diantaranya yakni:

1. Pasar Perdana (Primary market)

Penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham

(emiten) kepada investor dalam waktu yang ditentukan oleh

pihak sebelum saham tersebut beredar di pasar sekunder. Pasar

perdana dalah tempat diperdagangkannya saham atau surat

berharga lainnya yang dijual untuk pertama kali (penawaran

umum) sebelum saham tersebut dicatatkan di bursa efek.

2. Pasar Sekunder (Secondary market)

Perdagangan saham setelah melewati masa penawaran di

pasar perdana.

3. Pasar Ketiga (Third Market)

Tempat dimana saham atau sekuritas lainnya di perjual

belikan di luar bursa (Over the counter market). Bursa pararel

ialah sistem perdagangan efek yang diadakan diluar bursa efek

resmi dalam bentuk pasar sekunder yang diatur dan

19
dilaksanakan oleh Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga

Keuangan.

4. Pasar Keempat (Fourth market)

Rangkaian perdagangan efek antar investor. Dengan kata

lain, penyerahan saham dari satu pemegang saham ke

pemegang saham lainnya dilakukan tanpa melalui perantara

perdagangan efek.

d. Peranan Pasar Modal

Peranan pasar modal dalam suatu negara dapat dilihat dari

lima segi (Sunariyah, 2003):

1. Sebagai fasilitas yang berfungsi untuk melaksanakan transaksi

antara pembeli dan penjual memastikan harga saham dan surat

berharga yang akan diperjual belikan. Pasar modal

memfasilitasi transaksi yang memungkinkan kedua belah pihak

untuk melakukan transaksi tanpa bertemu secara langsung.

2. Memberi peluang bagi para investor untuk menentukan hasil

return yang diinginkan. Pasar modal memberikan kesempatan

bagi perusahaan (emiten) untuk memenuhi keinginan para

pemegang saham dalam kebijakan dividen dan stabilitas harga

sekuritas yang relatif normal.

3. Memberikan kesempatan kepada investor dalam menjual

kembali saham yang dimilikinya atau sekuritas lainnya.

20
4. Memberi prospek kepada masyarakat untuk berpartisipasi

didalam pembangunan ekonomi.

5. Meminimalisir biaya informasi dan transaksi sekuritas. Pasar

modal memberi investor semua informasi yang mereka

butuhkan, yang akan memerlukan biaya yang cuku mahal

apabila dicari sendiri.

e. Manfaat Pasar Modal

1. Bagi Emiten

Manfaat pasar modal bisa diterima baik oleh investor,

emiten, pemerintah maupun lembaga penunjang (Anoraga &

Pakarti, 2008). Manfaat pasar modal bagi emiten yakni:

1. Nilai dana yang dapat dikumpulkan bisa berjumlah besar.

2. Dana dapat diterima secara bersamaan pada saat pasar

perdana selesai.

3. Tidak ada “convenant” sehingga manajemen dapat lebih

bebas dalam mengelola dana/perusahaan.

4. Kemampuan membayar kewajiban perusahaan yang tinggi

dapat meningkatkan reputasi perusahaan.

5. Kurang nya ketergantungan antara emiten dan bank.

6. Arus kas hasil penjualan saham biasanya lebih tinggi dari

harga nominal perusahaan.

7. Emisi saham sesuai untuk menanggung perusahaan yang

beresiko besar.

21
8. Tidak ada kebebasan finansial yang ditentukan.

9. Periode penggunaan dana yang tidak dibatasi.

10. Tidak terkait dengan aset penjamin tertentu.

11. Adanya peningkatan profesionalisme dalam manajemen.

2. Bagi Investor

1. Nilai investasi meningkat seiring dengan peningkatan

ekonomi. Kenaikan ini tercermin dari kenaikan harga

saham yang berujung pada capital gain.

2. Menerima dividen untuk pemegang saham dan menerima

bunga tetap atau bunga yang mengambang bagi pemegang

obligasi.

3. Mendapatkan hak suara dalam RUPS bagi pemegang

saham dan hak suara dalam RUPO jika dimiliki oleh

pemegang obligasi.

4. Kemudahan dalam mengganti instrumen investasi,

misalnya dari saham A ke saham B untuk meningkatkan

keuntungan atau mengurangi risiko.

3. Bagi Lembaga

1. Professional di dalam memberikan pelayananan sesuai

dengan departemen masing-masing.

2. Sebagai pembentuk harga dalam bursa pararel.

3. Membawa lebih banyak ke bergaman pada jenis Lembaga

pendukung.

22
4. Liquiditas efek semakin meningkat.

4. Bagi Pemerintah

1. Mendorong laju pembangunan.

2. Mendorong investasi.

3. Menciptakan lapangan kerja.

4. Memperkecil Debt Service Ratio (DSR).

5. Mengurangi beban anggaran bagi BUMN (Badan Usaha

Milik Negara)

2. Kurs

a. Pengertian Kurs

Menurut (Hidayat N, 2017) dalam bukunya Pasar Keuangan

Internasional mengatakan bahwa Kurs ialah harga salah satu mata

uang yang dibandingkan dengan mata uang lain. Menurut (Malik,

2017) dalam bukunya Ekonomi Internasional mengatakan bahwa

kurs mata uang asing Ialah perbedaan harga antara dua jenis atau

lebih mata uang asing.

Kurs mata uang asing atau bisa disebut dengan kurs valuta

asing ialah rasio nilai antara suatu mata uang denga mata uang

lainnya. Artinya kurs memperlihatkan perbedaan nilai antara dua

mata uang yang berlainan (Septian, 2016).

23
Kurs valuta asing memperlihatkan nilai mata uang suatu

negara yang diungkapakan dalam nilai mata uang negara lain. Kurs

mata uang asing juga diartikan sebagai jumlah uang dalam negri

yang diperlukan untuk medapatkan satu unit mata uang asing

(Sukirno, 2015).

Nilai tukar uang menampilkan tingkat harga dari pertukaran

satu mata uang ke mata uang lainnya dan diperlukan untuk berbagai

transaksi, atermasuk transaksi perdagangan internasional,

prawisata, investasi internasional ataupun arus kas jangka pendek

antar negara yang melalui batas geografis maupun hukum (Yuniarti,

2016).

Dari pengertian nilai kurs menurut para ahli di atas dapat

ditarik kesimpulan bahwa nilai kurs Ialah nilai mata uang antara

suatu negara dan negara yang lainnya yang memiliki tolak ukur

harga mata uang di negaranya masing-masing.

24
b. Jenis – jenis Kurs

(Dornbusch et al., 2008) menyatakan nilai tukar (kurs valuta)

dalam berbagai transaksi ataupun jual beli valuta asing, dikenal ada

empat jenis yakni:

1. Selling rate (kurs jual), Ialah kurs yang ditetapkan oleh suatu

bank untuk menjual mata uang asing tertentu pada waktu

tertentu.

2. Middle rate (kurs tengah), yatiu kurs tengah antara kurs jual

dan kurs beli valuta asing terhadap mata uang nasional, yang

telah di konfirmasi oleh bank sentral pada jangka waktu

tertentu.

3. Buying rate (kurs beli), Ialah kurs yang ditetapkan oleh suatu

bank untuk pembelian mata uang asing tertentu pada jangka

waktu tertentu.

4. Flat rate (kurs flat), yakni kurs yang dipergunakan dalam

transaksi jual beli bank notes dan traveller chaque, dimana

dalam kurs tersebut sudah diperhitungkan promosi dan biaya-

biaya lainnya.

25
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Kurs

Berikut ini ialah faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar

menurut (Hidayat N, 2017):

1. Ekspor / Impor

Ketika suatu negara mengekspor lebih banyak, negara

pengimpor akan memiliki permintaan yang lebih banyak

terhadap mata uang dari negara pengekspor untuk memenuhi

kewajibannya. Oleh karena itu, nilai mata uang pengekspor

dapat meningkat.

2. Stabilitas Politik

Iklim politik yang tidak tepat mengakibatkan warga

kehilangan kepercayaan terhadap mata uangnya sendiri.

Karena itu mereka hanya akan berinvestasi atau sekedar

membeli mata uang dari negara lain dianggap stabil.

3. Tingkat Inflasi diferensial

Ketika tingkat inflasi antara dua negara memiliki perubahan,

nilai tukar juga menyelaraskan diri dengan daya beli relatif dari

kedua mata uang tersebut.

4. Tingkat Paritas Suku bunga

Perbedaan suku bunga di pasar yang berlainan dapat

mengakibatkan aliran dana dari pasar denga suku bunga yang

rendah ke pasar dengan suku bunga yang tinggi.

26
d. Penyebab Adanya Perbedaan Tingkat Harga Kurs

Berikut perbedaan tingkat harga kurs terjadi karena (Malik,

2017):

1. Harga kurs beli dengan kurs jual yang berlainan dari para

pedagang mata uang asing.

2. Adanya perbedaan kurs yang disebabkan oleh perbedaan waktu

pembayaran. Misalnya: Kurs TT (Telegraphic Transfer) lebih

tinggi dari pada kurs MT (Mail Transfer).

3. Perbedaan dalam tingkat jumlah keamanan dalam penerimaan

hak pembayaran.

e. Sistem Kurs

Di dalam suatu negara, satu-satunya badan resmi yang dapat

mengubah pasokan mata uang ialah Bank Sentral dari negara

tersebut. Bank Sentral sering kali menjual dan membeli mata uang

asing dalam operasi sehari-hari mereka. Setiap Bank Sentral dapat

memilih antara dua sistem nilai tukar, yakni: (Adiwarman. A.

Karim, 2015)

1. Fixed Exchange Rate System, yakni nilai tukar mata uang yang

ditetapkan oleh otoritas keuangan suatu negara pada tingkat

tertentu terhadap mata uang asing.

2. Floating Exchange Rate System, yakni nilai tukar mata uang

suatu negara dibatasi oleh penawaran dan permintaan mata

uang di pasar uang. Dalam pengertian ini, nilai tukar mata uang

27
dibiarkan bergerak secara bebas. Sistem kurs mengambang ini

terbagi menjadi dua bagian, yakni:

a. Sistem kurs mengambang secara murni (clean float)

Ialah penentuan kurs valuta asing di pasar valuta

asing terjadi tanpa adanya keterlibatan pemerintah.

b. Sistem kurs mengambang terkendali (dirty float)

Ialah penentuan kurs valuta asing di pasar valuta

asing berlangsng dengan adanya keterlibatan pemerintah

yang mempengaruhi penawaran dan permintaan valuta

asing melalui beragam kebijakan finansial, perpajakan dan

perdagangan luar negeri.

3. Sistem kurs terkait (Pegged exchage rate system)

Sistem nilai tukar ini ditentukan dengan menggabungkan

nilai tukar mata uang suatu negara dengan nilai tukar mata uang

negara lain atau sejumlah mata uang tertentu.

3. Suku Bunga

a. Pengertian Suku Bunga

Menurut (Drs. Ismail, 2018) dalam bukunya Manajemen

Perbankan mengatakan bahwa Bunga Ialah harga yang harus

dibayar oleh bank dan/atau nasabah sebagai imbal jasa atas

transaksi antara bank dan nasabah.

28
(Suriyani & Sudiartha, 2018) menjelaskan bahwa Suku Bunga

ialah suku bunga nominal yang ditentukan setiap bulan oleh Bank

Indonesia melewati Rapat Dewan Gubernur dan dipublikasikan

kepada masyarakat. Suku bunga berguna sebagai suku bunga acuan

bank-bank umum dan sebagai suku bunga SBI.

Dari pengertian tentang suku bunga menurut para ahli diatas

dapat di simpulkan bahwa suku bunga Ialah suatu transaksi

perbankan yang harus dibayarkan oleh pihak bank maupun nasabah

yang dimana nominal transaksi tersebut ditetapkan sebagai suku

bunga nominal yang setiap bulannya ditetapkan oleh Bank

Indonesia.

Penerapan bunga yang terdapat pada bank konvensional dapat

dipisahkan menjadi dua jenis (Drs. Ismail, 2018):

1. Bunga Simpanan

Tingkat harga tertentu yang dibayarkan oleh bank kepada

nasabah atas simpanan yang dilakukannya. Bunga simpanan

ini, diberikan oleh bank untuk memberikan dorongan kepada

nasabah penyimpan dana supaya dananya ditempatkan di bank.

Beberapa bank membagikan tambahan bunga kepada

nasabah yang mengalokasikan dananya dalam bentuk deposito

dalam jumlah tertentu.

29
2. Bunga Kredit

Harga tertentu yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank

atas pinjaman yang diterima. Bagi bank, bunga pinjaman Ialah

harga jual yang dibebankan kepada nasabah yang

membutuhkan dana.

Bank menjual bunga kredit dengan harga lebih tinggi dari

pada harga beli, untuk memperoleh keuntungan. Maka dari itu,

bunga kredit biasanya lebih tinggi dibandingkan bunga

simpanan.

b. Jenis – Jenis Pembebanan Bunga

Jenis pembebanan bunga terdiri dari 4 yakni: (Kasmir, 2009).

1. Bunga Biasa

Penentuan suku bunga secara efektif atau yang sebenarnya dari

suatu pinjaman.

2. Bunga Diskonto

Bunga diskonto atau discount rate seandainya bank

melakukan penyusutan bunga dimuka (mendiskonto

pinjaman), tingkat bunga efektif jadi meningkat dengan

mempergunakan metode ini.

30
3. Pinjaman Angsuran

Maksudnya jika pembayaran suatu pinjaman di lakukan

secara berangsur perbulanan dalam periode 1 tahun, untuk

sementara bunga dihitung berdasarkan saldo awal, maka suku

bunga efektif otomatis akan lebih tinggi.

4. Pinjaman dengan Saldo Konpensasi

Hal ini berarti bahwa pinjaman yang memakai saldo

kompensasi yang diharuskan bank, mengarah kepada

peningkatan suku bunga efektif pinjaman sebagaimana halnya

bunga diskonto.

c. Jenis – Jenis Bunga Berdasarkan Pembebanan Suku Bunga

Kredit

Pembebanan besaran suku bunga kredit dibedakan kepada jenis

kreditnya. Adapun metode pembebanan bunga yang dimaksud ialah

ialah: (Kasmir, 2014)

1) Flat Rate

Dipergunakan untuk kredit yang bersifat konsumtif, misalnya

pembelian rumah atau mobil. Di mana pembayaran pokok

pinjaman dan pembebanan bunga setiap bulan bersifat tetap

sehingga jumlah angsuran setiap bulannya sama sampai kredit

tersebut lunas.

31
2) Sliding Rate

Biasanya dialihkan kepada sektor produktif. Di mana

pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya

sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan

berkurang bersamaan dengan jumlah pokok pinjaman. Namun,

pembayaran pokok pinjaman setiap bulannya sama.

3) Floating Rate

Floating rate menentukan jumlah besar kecilnya bunga kredit

berhubungan dengan bunga yang berlaku di pasar uang

sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat bergantung

dari bunga pasar pada bulan tersebut. Jumlah bunga yang harus

dibayar bisa lebih tinggi, lebih rendah atau sama dari bulan yang

berhubungan. Hal ini juga mempengaruhi angsuran setiap

bulannya, yakni bisa tetap, naik dan turun.

4. Return Saham

a. Pengertian Return Saham

Manurut (Zulfikar, 2016) Return ialah keuntungan atau

kerugian suatu investasi dalam jangka waktu tertentu.

Return Ialah akibat atas keberanian investor menanggung resiko,

serta komitmen waktu dan dana yang telah dikeluarkan oleh

investor. Return juga ialah salah satu motivasi orang dalam

berinvestasi.

32
Menurut (Siregar & Dani, 2019) mengatakan bahwa Return

Saham ialah jumlah laba yang diperoleh investor disaat

menginvestasikan uang di pasar modal. (Almira & Wiagustini, 2020)

mengatakan bahwa Return Saham Ialah hasil yang didapatkan dari

investasi dari dana investasi yang tersedia bagi investor.

Menurut (Gupta Bhattacharya & S. Zavara, 2016) Return saham

ialah jumlah laba atau rugi dari sekuritas selama jangka waktu

tertentu. Terdiri dari keuntungan modal relatif dan keuntungan

investasi.

Menurut (Harjito, 2012) dalam bukunya Dasar-Dasar Teori

Keuangan mengatakan bahwa Tingkat Keuntungan (return) saham

Ialah penambahn kekayaan yang diperoleh dengan memegang

saham untuk periode tertentu.

Return saham ialah hasil keuntungan yang didapatkan dari suatu

investasi saham investor besar. Return saham tersebut dapat berupa

return realisasi yang telah terjadi atau return ekspektasi yang belum

terjadi, tetapi diharapakan berlangsung untuk masa yang akan

mendatang (Jogiyanto, 2017).

33
Rumus return saham menurut (Jogiyanto, 2010):

𝑃𝑡 −𝑃𝑡−1
𝑅𝑡 =
𝑃𝑡−1

Keterangan:

Rt: Harga saham pada period ke-t

Pt: Harga saham periode pengamatan

Pt-1: Harga saham periode sebelum pengamatan

b. Macam-macam Return Saham

(Jogiyanto, 2017) menjelakan return dibagi manjadi dua

macam, yakni:

1. Return Realisasi

Return yang sudah terjadi. Return realisasi dihitung dengan

berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena

dimanfaatkan sebagai ukuran kinerja perusahaan. Return

realisasi atau return historis ini juga diperlukan sebagai dasar

untuk menentukan return ekspektasi (expected return) dan

risiko yang diharapkan dimasa mendatang.

2. Return Ekspektasi

Return yang diinginkan akan didapatkan oleh investor di

waktu yang akan datang. Berlainan dengan return realisasi

yang sifatnya sudah barlangsung, return ekspektasi sifatnya

belum berlangsung.

34
c. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Return Saham

(Samsul, 2006) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi

return saham yakni:

1. Faktor makro yakni faktor yang berada di luar perusahaan,

yakni:

a. Faktor makro mencakup tingkat bunga umum domestik,

tingkat inflasi, kurs valuta asing dan kondisi ekonomi

internasioanl.

b. Faktor non ekonomi yang mencakup peristiwa politik

dalam negeri, insiden poitik di luar negeri, peperangan,

demonstarsi massa dan kasus lingkungan hidup.

2. Faktor mikro yakni faktor yang berada di dalam perusahaan itu

sendiri, yakni:

a. Laba bersih per saham

b. Nilai buku per saham

c. Rasio utang terhadap ekuitas

d. Rasio keuangan lainnya.

5. Aktivitas Volume Perdagangan

a. Pengertian Aktivitas Volume Perdagangan

(Suganda, 2018) menjelaskan Trading volume activity ialah

alat ukur yang dimanfaatkan untuk memantau serta mengukur

respons pasar modal terhadap informasi atau peristiwa yang

berlangsung di pasar modal.

35
Trading volume activity ialah penjualan dari setiap aktivitas

perdagangan yang terjadi di pasar saham pada waktu tertentu untuk

saham tertentu, dan menjadi salah satu faktor yang juga

mempengaruhi pergerakan saham. (Alexander & Kadafi, 2018)

menjelaskannya sebagai jumlah lembar saham yang

diperdagangkan pada jangka waktu tertentu.

Volume perdagangan saham ialah ukuran tentang surat

berharga yang diperdagangkan di pasar modal. Besarnya variabel

volume perdagangan bisa ditetapkan dapat ditetapkan dengan

meninjau aktivitas perdagangan saham mempergunakan indeks

likuiditas saham yang diukur dengan aktivitas volume perdagangan

(Cahya Wulan, 2018).

Rumus volume perdagangan saham menurut (Nurhayadi et

al., 2020) :

Σ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛


∑𝑇𝑉𝐴(𝑖𝑡) =
Σ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

Menurut (Sinurat & Nur Ilham, 2021) dalam bukunya

Perdagangan Saham dan Good Corporate Governance mengatakan

bahwa Volume perdagangan saham Ialah ukuran besarnya saham

tertentu yang diperdagangkan. Besarnya variable volume perdangan

diketahui dengan memantau Aktivitas perdagangan saham yang

dapat ditinjau melalui indikator aktivitas volume perdagangan.

36
Indikator volume saham ini bisa menunjukan seberapa likuid

saham tersebut. Saham dengan volume bar yang stabil dapat

menunjukan bahwa saham tersebut Ialah saham yang besar.

Menurut (Gupta Bhattacharya & S. Zavara, 2016) Volume

saham ialah jumlah saham yang diperdagangkan di pasar selama

periode tertentu. Trading Volume Activity Ialah rasio antara jumlah

lembar saham yang diperdagangkan pada periode tertentu terhadap

jumlah saham yang beredar pada periode tertentu. Jumlah saham

yang diterbitkan Ialah jumlah lembar saham saat perusahaan

tersebut melakukan emisi saham (Pramana & Mawardi, 2012).

Volume perdagangan dapat dipergunakan sebagai alat untuk

mengamati pergerakan suatu saham karena volume perdagangan

saham sebenarnya mendeskripsikan pertempuran antara supply dan

demand dalam tansaksi saham. Juga dapat digunaka untuk

memeriksai apakah tren akan berlanjut atau apakah akan terjadi

pembalikan arah (Azis et al., 2015).

b. Faktor – faktor yang mempengaruhi Harga Saham

(Alwi, 2008) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi

pergerakan harga saham yakni:

1. Faktor Internal

a. Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan

seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga,

37
penarikan produk baru, laporan produksi, laporan

keamanan produk, dan laporan penjualan.

b. Pengumuman pendanaan (financing announcements),

seperti pengumuman yang berkaitan dengan ekuitas dan

hutang.

c. Pengumuman badan direksi manajemen (management

board of director announcements) seperti perubahan dan

pergantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi.

d. Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti

laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh

pengakusisian dan diakuisisi.

e. Pengumuman investasi (investment announcements),

seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset

dan penutupan usaha lainnya.

f. Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements),

seperti negoisasi baru, kontrak baru, pemogokan dan

lainnya.

g. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti

peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah

akhir tahun fiskal, Earning Per Share (EPS), Dividen Per

Share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return

on assets (ROA), dan lain-lain.

38
2. Faktor Eksternal

a. Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku

bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi,

serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang

dikeluarkan oleh pemerintah.

b. Pengumuman hukum (legal announcements), seperti

tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap

manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya.

c. Pengumuman industri sekuritas (securities

announcements), seperti laporan pertemuan tahunan,

insider trading, volume atau harga saham perdagangan,

pembatasan/penangguhan perdagangan saham.

d. Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga

menjadi faktor yang secara signifikan mempengaruhi

terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu

negara.

e. Berbagai isu baik di dalam maupun luar negeri.

39
B. Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel II.1
Hasil Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Variabel Hasil Penelitian

Peneliti Penelitian

dan Tahun

1 Yadi Pengaruh Inflasi, X1: Inflasi


Nurhayadi, Nilai Tukar, dan X2: Nilai Tukar - Inflasi berpengaruh secara
Ummu Yield Sukuk X3: Yield positif signifikan terhadap
Salama Al Ritel Terhadap Y: Volume volume perdagangan.
Azizah, Volume Perdagangan - Nilai Tukar berpengaruh
Faraz Perdagangan secara negative signifikan
Ayudia Sukuk Negara terhadap volume
Alvarizha Ritel SERISR- perdagangan.
(2020) 007 di Pasar - Yield berpengaruh secara
Sekunder positif signifikan trhadap
volume perdagangan.
- Secara simultan inflasi,
nilai tukar dan yield sukuk
ritel berpengaruh signifikan
terhadap volume
perdagangan.(Nurhayadi et
al., 2020)
2 Arisa Analisis Inflasi, X1: Inflasi
Safitri, Sri Kurs Rupiah dan X2: Kurs Rupiah - Inflasi tidak berpengaruh
Wahyuni Bi Rate X3: Bi Rate secara signifikan terhadap
Jamal Terhadap Y: Volume volume perdagangan
(2020) Volume Perdagangan saham.
Perdagangan - Kurs Rupiah tidak
Saham di Bursa berpengaruh secara
Efek Indonesia signifikan terhadap volume
perdagangan saham.
- Bi Rate berpengaruh secara
negatif signifikan terhadap
volume perdagangan
saham.
- Secara simultan variabel
inflasi, kurs rupiah dan BI
rate berpengaruhsignifikan
terhadap volume

40
perdagangan saham di
Bursa Efek
Indonesia.(Safitri &
Wahyuni Jamal, 2020)
3 Susi E. Pengaruh X1: Suku Bunga
Situmeang, Tingkat Suku Deposito -
Suku Bunga Deposito
Kornel Bunga Deposito, X2: Kurs Valuta berpengaruh positif dan
Munthe, Kurs Valuta Asing signifikan pada volume
Antonius M Asing dan X3: Tingkat perdagangan saham
Purba Tingkat Inflasi Inflasi -
Kurs Valuta Asing
(2021) Terhadap Y: Volume berpengaruh positif dan
Volume Perdagangan signifikan pada volume
Perdagangan perdagangan saham
Saham pada - Tingkat Inflasi berpengaruh
Bursa Efek positif dan signifikan pada
Indonesia volume perdagangan saham
- Variabel suku bunga
deposito, nilai tukar mata
uang asing, tingkat inflasi
secara simultan
berpengaruh signifikan
pada volume perdagangan
saham di Indonesia.
(Situmeang et al., 2021)
4 Shivaram Causality Endogen: Return Kausalitas searah dari Return
Sherestha Relationship Saham dan saham terhadap volume
(2016) between Trading Volume perdagangan yang
Volume and Perdagangan memperlihatkan model
Stock Return: perdagangan berpengaruh
Evidence from volume return di pasar
Nepalese Stock ini.(Shrestha, 2016)
Market
5 Nupur Dynamic Endogen: Return Penilis menganalisis hubungan
Gupta Relationship Saham dan volume vs. return untuk
Bhattachary between Stock Volume Sensex, dengan fokus pada
a, Gopal S. Market Returns Perdagangan hubungan kontemporer antara
Zavara and Trading volume & return & hubungan
(2016) Volume: lag timbal di antara mereka.
Evidence from Hubungan ini telah dimodelkan
Indian Stock mempergunakan model
Market Granger kausal & VAR.
Temuan tersebut menyiratkan
bukti untuk memutuskan bahwa
ada korelasi kontemporer
positif antara volume
perdagangan & pengembalian

41
saham di Sensex.(Gupta
Bhattacharya & S. Zavara,
2016)

6 Clara Stock Return and Endogen: Return Volume perdagangan hanya


Constatanti Trading Volume saham dan mendorong Granger kausal ke
ne, Kim in LQ45 INDEX Volume volume perdagangan, tetapi
Sung Suk Perdagangan sebaliknya tidak.
(2017) Ukuran perusahaan, masing-
masing memperlihatkan hasil
berlainan. Pada ukuran
perusahaan kecil dan
menengah, return dan volume
mempunyai dua arah (bilateral)
Granger kausal.
Namun, tidak ditemukan
hubungan kausal bagi ukuran
perusahaan besar. Semua
kelompok ukuran volume dan
kelompok ukuran perusahaan
memperlihatkan korelasi lag
waktu positif, sehingga terdapat
efek anti-leverage.(Constantine
& Suk, 2017)
7 Muhamad Analisis X1: Inflasi
Enggal Pengaruh Inflasi, X2: Kurs - Inflasi berpengaruh negatif
Kristanto, Kurs, dan Suku X3: Suku Bunga pada return saham, tetapi
Idris (2016) Bunga Terhadap Y1: Return tidak berpengaruh pada
Pergerakan Saham volume perdagangan
Bersama Return Y2: Volume - Kurs tidak berpengaruh
Saham IHSG Perdagangan terhadap return saham dan
dan Volume volume perdagangan.
Perdagangan - Suku Bunga tidak
Periode Januari berpengaruh pada return
2006-Desember saham dan volume
2015 perdagangan. tidak
berpengaruh pada return
saham dan volume
perdagangan.
- Return saham memiliki
pengaruh positif pada
volume perdagangan.

42
- Volume perdagangan
memiliki pengaruh positif
pada return saham.
- Tes kausalitas Granger
memperlihatkan bahwa ada
hubungan dua arah antara
return saham dan volume
perdagangan.(Enggal
Kristanto & Idris, 2016)
8 Prem Lal The Dynamic Endogen: Return Tidak adanya hubungan kausal
Adhikari Relationship Saham dan antara return saham dan
(Adhikari, Between Stock Volume volume perdagangan saham di
2020) Returns and Perdagangan pasar saham Napales.
Trading Saham (Adhikari, 2020)
Volumes in
Nepalese Stock
Market
9 Mohamed An Empirical Endogen: Return Return saham berpengaruh
Khaled Al- Investigation of Saham dan positif terhadap volume
Jafari, the Relationship Volume perdagangan saham. (Khaled
Ahmad Tliti between Stock Perdagangan Al-Jafari & Tliti, 2013)
(Khaled Al- Return and Saham
Jafari & Tliti, Trading
2013) Volume:
Evidence from
the Jordanian
Banking Sector
10 Ahmad The Relationship Endogen: Return Return saham tidak
Salem between Trading Saham dan berpengaruh terhadap volume
Alkhazali Volume and Volume perdagagan saham. (Salem
(Salem Stock Returns Perdagangan Alkhazali, 2014)
Alkhazali, Index of Amman Saham
2014) Stocks Exchange
Analytical Study
(2000-2014)
11 Marwan Testing the Endogen: Return Return saham berpengaruh
Darwirsh Contemporaneo Saham dan positif terhadap volume
(Darwish, us and Causal Volume perdagangan saham. (Darwish,
2012) Relationship Perdagangan 2012)
between Trading Saham
Volume and
Return in the
Palestine
Exchange

43
Sejumlah studi terdahulu yang memilih objek penelitian yang berlainan

dengan penulis, dalam penelitian yang di lakukan sebelumnya oleh (Enggal

Kristanto & Idris, 2016) dengan obyek penelitian yang dipergunakan Johnson

Controls International (JCI) Index dan teknik analisis data stationary test, lag

estimation, lag-order selection criteria, multivariate cointegration tests:

Johansen Cointegration Test, VEC Mestimation, t-statistical tests, F-statistical

test, coefficient of determination (R²), impulse responseanalysis, variance

decomposition analysis dan granger causality test. Tahun pengambilan sampel

ialah 2006-2015.

(Shrestha, 2016) memilih obyek Nepalese Stock Market dengan

mempergunakan variabel Return Saham dan Trading Volume Activity sebagai

variabel endogen dan teknik analisis data yang dipergunakan ialah Granger

Causality. (Constantine & Suk, 2017), memilih obyek ialah Jakarta Stock

Exchange dengan mempergunakan Teknik analisis data Biavariate GARCH dan

Causality Granger.

44
Penelitian terdahulu yang dilakukan (Gupta Bhattacharya & S. Zavara,

2016) dengan obyek penelitian Sensex (Bursa Efek Mumbai, India) dan Teknik

analisis yang dipergunakan yakni Granger Causality dan Vector Auto

Regression. Penelitian terdahulu yang dilakukan (Khaled Al-Jafari & Tliti,

2013) dengan obyek penelitian perusahaan sektor perbankan di Amman Stock

Exchange dan Teknik analisis yang dipergunakan yakni Bivariate Regression

dan Vector Error Correction. Penelitian terdahulu yang dilakukan (Darwish,

2012) dengan obyek penelitian Palestine Exchange dan Teknik analisis yang

dipergunakan yakni GARCH.

45
C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran ditujukan untuk mengilustrasikan hubungan

antar variabel yang akan diteliti secara teori. Kerangka penelitian ini dapat

diilustrasikan yakni:

H1
Kurs (X1)

H2
Aktivitas Volume
Suku Bunga (X2)
Perdagangan (Y)
H3

Return Saham (X3)

H4

Gambar II.1
Kerangka Pemikiran

D. Hipotesa

1. Pengaruh Kurs terhadap Aktivitas Volume Perdagangan

(Situmeang et al., 2021) menjelaskan kurs valuta asing berpengaruh

positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham. Sedangkan

Hasil Penelitian (Safitri & Wahyuni Jamal, 2020) membuktikan bahwa

kurs rupiah tidak berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan

saham di bursa efek Indonesia.

(Atika, 2020) menjelaskan, Nilai tukar adalah nilai tukar mata uang

asing terhadap mata uang domestik suatu negara. Nilai tukar yang lebih

46
kuat dapat menjadi indikator jika ekonomi suatu negara berkembang dan

menarik untuk Aktivitas investasi. Didalam studinya ditemukan bahwa

kurs berpengaruh positif dan signifikan terhadap Trading Volume

Activity. Sedangkan (Nurhayadi et al., 2020) meyakinkan bahwa nilai

tukar berpengaruh negatif signifikan terhadap volume perdagangan

Dari penjelasan diatas dirumuskan hipotesis ialah:

H1: Kurs berpengaruh signifikan terhadap Aktivitas Volume

Perdagangan.

2. Pengaruh Suku Bunga terhadap Aktivitas Volume Perdagangan

Suku bunga deposito Ialah suatu nilai yang sangat besar

pengaruhnya terhadap nilai sekarang dari pendapatan dividen yang akan

datang, sehingga keadaan ini akan mempengaruhi penurunan volume

perdagangan saham di pasar modal (Situmeang et al., 2021). Menurut

Penelitian (Enggal Kristanto & Idris, 2016) membuktikan bahwa suku

bunga tidak berpengaruh terhadap volume perdagangan.

(Safitri & Wahyuni Jamal, 2020) mambuktikan Suku Bunga

berpengaruh signifikan dan berhubungan negatif terhadap volume

perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.

Dari penjelasan diatas dirumuskan hipotesis ialah:

H2: Suku bunga berpengaruh signifikan terhadap Aktivitas Volume

Perdagangan.

47
3. Pengaruh Return Saham terhadap Aktivitas Volume Perdagangan

(Enggal Kristanto & Idris, 2016) membuktikan dengan Tes kausalitas

Granger yang memperlihatkan bahwa adanya hubungan dua arah antara

return saham dan volume perdagangan. Pada ukuran perusahaan kecil

dan menengah, return dan volume memiliki dua arah (bilateral)

Granger kausal. Namun, tidak ditemukan hubungan kausal bagi ukuran

perusahaan besar. Semua kelompok ukuran volume dan kelompok

ukuran perusahaan memperlihatkan korelasi lag waktu positif, sehingga

terdapat efek anti-leverage (Constantine & Suk, 2017).

Hasil Penelitian mendeteksi bahwa Kausalitas searah dari Return

saham terhadap volume perdagangan yang memperlihatkan model

perdagangan berpengaruh volume return di pasar ini (Shrestha, 2016).

Dari penjelasan diatas dirumuskan hipotesis ialah:

H3: Return Saham berpengaruh signifikan terhadap Aktivitas Volume

Perdagangan.

4. Pengaruh Kurs, Suku Bunga, dan Return Saham Terhadap

Aktivitas Volume Perdagangan

Menurut penelitian (Nurhayadi et al., 2020) Nilai Tukar

berpengaruh secara negatif signifikan terhadap volume perdagangan.

Hal ini menerangkan bahwa Perubahan yang agak besar dalam kadar

pertukaran domestik akan menjejaskan keyakinan pelabur dalam

48
pasaran modal untuk melabur dana dalam negara dalam bentuk

pembelian saham.

Menurut (Situmeang et al., 2021)Suku Bunga Deposito

berpengaruh positif dan signifikan pada volume perdagangan saham.

Apabila suku bunga naik maka investor akan melepas sahamnya dan

ditukarkan dengan obligasi. Hal ini dapat mendorong penurunan suku

bunga, begitupun sebaliknya juga akan terjadi jika tingkat bunga

menurun.

(Darwish, 2012) memperlihatkan bahwa return saham

berpengaruh positif terhadap volume perdagangan saham. Return saham

dapat dipergunakan sebagai indikator untuk melihat seberapa

keuntungan investor dalam berinvestasi, maka hal ini akan berfungsi

untuk para investor untuk melihat apakah suatu perusahaan akan

memberi return yang besar bagi para investor.

H4: Kurs, Suku Bunga dan Return Saham berpengaruh secara simultan

terhadap Aktivitas Volume Perdagangan.

49
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipergunakan ialah penelitian dengan

pendekatan kuantitatif, yakni jenis data yang dapat diukur dan dihitung

secara langsung sebagai variabel angka atau bilangan. Metode kuantitatif

dipergunakan dengan maksud mengukur variabel, melakukan proses

sampling dan pembuktian berdasarkan pendapat.

Data kuantitatif yang dipakai peneliti berupa data return saham

tahunan dan ringkasan perdagangan saham untuk volume perdagangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan pengambilan data kurs dan suku

bunga yang terdapat di Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik Periode

2019-2021.

B. Objek Penelitian

Objek didalam penelitian ini ialah perusahaan sektor perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mempergunakan data sekunder

dari BEI dengan situs website www.idx.co.id.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang dipergunakan oleh peneliti ialah jenis data sekunder.

Penelitian data sekunder atau kuantitatif ialah data yang dinyatakan

dalam bilangan atau angka yang disajikan di dalam laporan keuangan

kemudian diolah untuk menghitung nilai dari tiap variable penelitian.

50
2. Sumber Data

Sumber data yang dipergunakan ialah data harga saham tahunan

untuk return saham di finance.yahoo.com dan ringkasan perdagangan

saham untuk aktivitas volume perdagangan yang tersedia di situs

website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni www.idx.co.id dan data

yang memuat informasi yang berkaitan dengan variabel kurs dan suku

bunga pada laman website https://www.bi.go.id dan website resmi

Badan Pusat Statistik https://www.bps.go.id.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi Ialah objek atau subjek yang mempunyai kesamaan dalam

karakteristik atau kualitas tertentu yang dapat dipelajari oleh penelitian

lalu diperoleh suatu kesimpulan. Populasi yang dipergunakan ialah

perusahaan sektor Perbankan yang tercatat pada BEI Periode 2019-

2021.

2. Sampel

Sampel Ialah sebagian dari populasi yang dipergunakan oleh peneliti

jika populasi yang diteliti berjumlah besar dan peneliti memiliki

keterbatasan dari sisi dana, tenaga, dan waktu. Teknik pengambilan

sampel yang dipergunakan ialah metode purposive sampling yakni

pengambilan sampel sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti.

51
Kriteria sampel yang dipergunakan ialah:

1) Perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI

selama tahun 2019-2021.

2) Perusahaan sektor perbankan yang memperdagangkan

saham nya selama periode tahun 2019-2021.

3) Perusahaan sektor perbankan yang mempunyai

kelengkapan informasi berkaitan dengan return saham

dan volume perdagangan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan ialah studi pustaka dan

dokumentasi. Studi Pustaka melalui Analisa jurnal, buku, artikel, berita,

makalah, dan website yang dapat dijadikan referensi penelitian.

Dokumentasi dijalankan dengan mengumpulkan data sekunder yang di

peroleh dari www.idx.co.id, finance.yahoo.com, https://www.bi.go.id dan

https://www.bps.go.id.

F. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

Variable terkait (dependent variable) ialah variabel yang

dipengaruhi oleh variable lain. Variable terkait ialah aktivitas volume

perdagangan (Y). “Volume perdagangan saham Ialah besarnya jumlah

lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu”(Alexander &

Kadafi, 2018).

52
Berikut rumus volume perdagangan menurut (Nurhayadi et al.,

2020) :

Σ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛


∑𝑇𝑉𝐴(𝑖𝑡) =
Σ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

Data penelitian yang diambil sebagai saham perusahaan yang di

perdagangkan ialah data volume pertahun dan untuk data yang di ambil

sebagai saham perusahaan yang beredar ialah data listed share per tahun

yang diperoleh di www.idx.co.id.

2. Variabel Independen

Variable bebas (Independent Variable) ialah variable yang

memberikan pengaruh negatif maupun positif terhadap variable lainnya.

a. Kurs (Variabel X1)

Nilai tukar ialah harga mata uang suatu negara terhadap mata

uang negara lain. Nilai tukar dapat dinilai atau dinyatakan dalam

mata uang negara lain. Ketika pertukaran terjadi antara dua mata

uang yang berlainan, pertukaran tersebut menghasilkan perbedaan

nilai atau harga mata uang tersebut.

Berikut rumus perhitungan kurs tengah menurut (Safitri &

Wahyuni Jamal, 2020):

𝐾𝑢𝑟𝑠 𝐽𝑢𝑎𝑙 + 𝐾𝑢𝑟𝑠 𝐵𝑒𝑙𝑖


𝐾𝑢𝑟𝑠 𝑇𝑒𝑛𝑔𝑎 =
2

Untuk mendapatkan data nilali kurs tengan untuk di teliti

dalam penelitian diatas maka terdapat perhitungan data nilai kurs

53
jual per bulan dan kurs beli perbulan diperoleh dari

https://www.bi.go.id. Setelah kurs tengah perbulan di dapat maka

kurs tengan dalam dua belas bulan di total dan dibagi 12. Hal ini

dijalankan guna menemukan nilai rata-rata kurs tengah per tahun

selama periode 2019-2021.

b. Suku Bunga (Variabel X2)

Bunga Ialah harga yang harus dibayar oleh bank atau nasabah

sebagai imbalan atas transaksi antara bank dan nasabah.

Untuk mendapatkan data suku bunga yang akan di teliti dalam

penelitian ini maka peneliti memperoleh data suku bunga yang

terdapat di https://www.bps.go.id. Data akan di ambil perbulan

dalam satu tahun dan di total lalu di bagi 12, hal ini dilakukan untuk

memperoleh data rata-rata suku bunga per tahun selama periode

2019-2021.

c. Return Saham (Variabel X3)

Return ialah istilah sederhana yang dapat diartikan sebagai

pengembalian uang. Secara umum return ialah uang yang

dihasilkan atau didapatkan dari suatu Aktivitas investasi selama

jangka waktu tertentu. Return yang akan diperoleh bisa berupa

perubahan nilai aset, investasi, atau proyek dari masa ke masa.

Seringkali, return dihitung selama periode investasi dalam setahun

dengan tujuan perbandingan. Selain itu, hal ini juga menjadi peran

54
untuk menghitung keuntungan atau kerugian selama periode

investasi berlangsung.

Rumus return saham menurut (Jogiyanto, 2010):

𝑃𝑡 − 𝑃𝑡−1
𝑅𝑡 =
𝑃𝑡−1

Keterangan:

Rt: Harga saham pada period ke-t

Pt: Harga saham periode pengamatan

Pt-1: Harga saham periode sebelum pengamatan

Untuk mendapatkan data Return saham dalam penelitian ini maka,

harga saham periode pengamatan dan sebelum pengamatan didapat pada

nilai close price per tanggal 30 desember per tahun, sumber data tersebut

diperoleh dari finance.yahoo.com.

55
Tabel III.1
Oprasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Perumusan Skala

Pengukuran

Kurs (X1) 𝐾𝑢𝑟𝑠 𝐽𝑢𝑎𝑙 + 𝐾𝑢𝑟𝑠 𝐵𝑒𝑙𝑖 Rasio


𝐾𝑢𝑟𝑠 𝑇𝑒𝑛𝑔𝑎 =
2
(Safitri & Wahyuni Jamal, 2020)
Suku Bunga Suku bunga SBI yang dipergunakan ialah tingkat suku Rasio
(X2) bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia tahun 2019 -
2021.
(Enggal Kristanto & Idris, 2016)
Return 𝑃𝑡 − 𝑃𝑡−1 Rasio
𝑅𝑡 =
Saham (X3) 𝑃𝑡−1
(Jogiyanto, 2010)
Aktivitas Σ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 Rasio
Volume ∑𝑇𝑉𝐴(𝑖𝑡) =
Σ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Perdagangan
(Y) (Nurhayadi et al., 2020)

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dipergunakan untuk menggambarkan

data menjadi sebuah informasi secara jelas dan mudah dipahami

yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, standar deviasi,

varian, nilai rata-rata, sum, dan range. Tes ini dijalankan agar

memudahkan memahami variabel penelitian.

56
2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dipergunakan didalam menilai apakah data

yang diteliti memenuhi asumsi-asumsi dasar untuk

menghindari asumsi yang bias. Uji asumsi klasik dilakukan

untuk memeriksa kelayakan data. Uji yang dipergunakan ialah

normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi, dan multikolinearitas.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas berfungsi untuk menguji apakah variabel

terikat dan variabel bebas terdistribusi secara normal atau tidak.

Cara yang bisa ditempuh untuk menguji kenormalan data ialah

dengan mempergunakan Grafik Normal P-P Plot dengan cara

melihat sebaran datanya. Jika distribusi pada grafik tersebut

penyebaran datanya mengikuti pola garis lurus, maka data

tersebut normal. Jika pada tabel test of normality dengan

mempergunakan Kolmogorov-Smirnov nilai sig > 0.05, maka

data berdistribusi normal (Ghozali, 2018).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dimaksudkan guna menguji

apakah terdapat ketidaksamaan variansi residual dari satu

pengamatan ke pengamatan yang lain dalam model regresi. Uji

heteroskedastisitas bisa dilakukan dengan melihat gambar yang

disebut scatterplot yang memberikan gambaran antara nilai

prediksi variabel independen (ZPRED) dengan residual

57
(SRESID). SRESID dan ZPRED ialah sumbu Y dimana sumbu

Y yang telah diprediksikan sumbu X ialah residual (Y Prediksi -

Y Sesungguhnya) (Ghozali, 2018).

Untuk menguji terjadi atau tidak nya heterokedastisitas

dapat juga mempergunakan uji Rank – Spearman, yakni untuk

menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi

ketidaksamaan variansi dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variansi dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka dikatakan

homokedastisitas dan jika berlainan dikatakan heterokedastisitas

atau tidak (Ghozali, 2018).

Dasar pengambilan keputusan hasil uji heterokedastisitas

dengan mempergunakan metode rank spearman ialah:

- Jika nila sig. (2-tailed) > dari 0,05 maka tidak terjadi

gejala heterokedastisitas.

- Jika nila sig. (2-tailed) < dari 0,05 maka terjadi gejala

heterokedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolieritas dimaksudkan guna menguji apakah

dalam suatu model regresi ditemukan dengan adanya korelasi

antar variabel independent. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi di antara variabel independent.

Multikolonieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan

58
lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukan setiap variabel independent manakah yang

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance

yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena 𝑉𝐼𝐹 =

1/𝑡𝑜𝑙𝑒𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk

menunjukan adanya multikolonieritas ialah tolerance < 0.10 atau

sama dengan nilai VIF >10 (Ghozali, 2018).

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dimaksudkan guna menguji apakah

dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi

yang bertujuan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.

Metode pengujian yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah

Uji Durbin Watson (uji DW) (Ramadhayanti, 2019).

Uji Durbin watson akan menghasilkan nilai Durbin

Watson (DW) yang akan dibandingkan dengan dua (2) nilai

Durbin Watson Tabel, yakni Durbin Upper (DU) dan Durbin

Lower DL). Dikatakan tidak terdapat autokorelasi jika nilai

𝐷𝑊 > 𝐷𝑈 dan (4 − 𝐷𝑊) > 𝐷𝑈) atau bisa dinotasikan juga

ialah: (4 − 𝐷𝑊) > 𝐷𝑈 < 𝐷𝑊. Untuk menentukan autokorelasi

59
negatif atau positif, akan kami bahas pada artikel berikutnya

(Ghozali, 2018).

Jika tidak ada keputusan yang dapat diambil maka

dilanjutkan dengan uji Runt Test. Menurut (Ghozali, 2018) uji

autokorelasi juga dapat dilakukan melalui Run Test, dasar

pengambilan keputusannya ialah ialah:

- Jika nilai Asymp.Sig(2-tailed) > 0.05 maka dinilai

tidak terdapat gejala autokorelasi.

- Jika nilai Asymp.Sig(2-tailed) < 0,05 maka

disimpulkan bahwa terdapat gejala autokorelasi

3. Uji Hipotesa

Uji hipotesis Ialah cabang ilmu statistika inferensial yang

dipergunakan untuk menguji kebenaran suatu pernyataan secara

statistic dan membuat kesimpulan menerina atau tidaknya

pernyataan tersebut (Arifin, 2017).

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini dipergunakan untuk menguji pengaruh kurs,

suku bunga, return saham terhadap aktivitas volume

perdagangan dengan mempergunakan regresi linear berganda

dengan tingkat signifikansi 5%.

60
Rumus persamaan regresi linear berganda yakni:

𝑌 = 𝛼 + 𝛽1 + 𝛽2 + 𝛽3 + 𝑒

Keterangan :

Y = TVA

α = Konstanta

β1…β4 = Koefisien Regresi Linear

X1 = Kurs

X2 = Suku Bunga

X3 = Return Saham

e = Error

b. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi R² mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel independen dalam menerangkan variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi ialah antara nol dan satu.

Nilai R2 yang kecill berarti kemampuan variabel-variabel

independent dalam menjelaskan variasi variabel dependen

amat terbatas. Niali yang mendekati satu bararti variabel-

variabel inpenden memberikan hamper semua informasi yang

61
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2018).

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t dipergunakan didalam menilai hubungan atau

pengaruh masing-masing variabel independen secara individu

terhadap variabel terikat (Y) (Ghozali, 2016). Tingkat

signifikan yang dipergunakan ialah 0,05 (5%) yang dimana jika

hasil t lebih besar dari tingkat Signifikan 0,05 variabel

independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y),

begitu pula sebaliknya. Ketentuan pengambilan keputusan

ialah:

1. Jika nilai sig < 0,05 berarti variabel independen

secara parsial mempengaruhi variabel dependen,

maka hipotesis diterima.

2. Jika nilai sig > 0,05 berarti variabel independen

secara parsial tidak mempengaruhi variabel

dependen, maka hipotesis ditolak.

62
Adapun pengujian ini dilakukan dengan cara

membandingkan nilai t table dan t hitung sebagai

pengambilan keputusan yang di jelaskan ialah:

1. Menentukan t table

t tabel dengan tingkat = 0,05

t hitung didapatkan dari hasil perhitungan

komputer, sedangkan t tabel didapat dari hasil

perhitungan 𝐷𝑓 = 𝑛 − 𝑘 − 1. Jadi di dapat

perhitungan 𝐷𝑓 = 111 − 3 − 1 = 107. Dengan

demikian, nilai t tabel yang didapat ialah 1,98238.

2. Keputusan

- Jika t hitung > t tabel maka variable

independent berpengaruh terhadap variable

dependen.

- Jika t hitung < t tabel maka variable

independent tidak berpengaruh terhadap

variable dependen.

d. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Menurut (Ghozali, 2018) Uji simultan (F) Ialah pengujian

statistik didalam menilai hubungan atau pengaruh secara

bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel

dependen. Jika nilai Signifikan ialah 0,05 maka tingkat

signifikan tidak boleh melebihi 0,05 (5%) artinya variabel

63
independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Begitu

pula sebaliknya. Kriteria pengambilan keputusan ialah:

1. Jika hasil nilai sig < 0,05 maka memperlihatkan

bahwa variabel independen secara simultan

berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Jika hasil nilai sig > 0,05 maka memperlihatkan

bahwa variabel independen secara simultan tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen

Adapun pengujian ini dilakukan dengan cara

membandingkan nilai F table dan F hitung sebagai

pengambilan keputusan yang di jelaskan ialah:

1. Menentukan F table (tingkat probabilita 0,05)

F hitung didapatkan dari hasil perhitungan

komputer, sedangkan F tabel didapat dari hasil

perhitungan 𝑁𝐼 = 𝑘 − 1 dan 𝑁2 = 𝑛 − 𝑘. Jadi di

dapat perhitungan 𝑁1 = 3 − 1 = 2, 𝑁2 = 111 −

3 = 108. Dengan demikian, nilai t tabel yang

didapat ialah 3,08.

64
2. Keputusan

- Jika F hitung > F tabel maka variable

independent berpengaruh secara simultan

terhadap variable dependen.

- Jika F hitung < F tabel maka variable

independent tidak berpengaruh secara

simultan terhadap variable dependen.

65

Anda mungkin juga menyukai