Dagma Nayotama - LapresPorfiri
Dagma Nayotama - LapresPorfiri
Dagma Nayotama - LapresPorfiri
DISUSUN OLEH :
DAGMA NAYOTAMA
(22/493559/TK/54077)
ROMBONGAN A2
KELOMPOK 8
ASISTEN KELOMPOK:
YUVITO ZULFA
ASISTEN ACARA:
KURNIA HANIF IZZUDIN
SYDNEY IILMA ZEES
YUNANTO BUDI PRASETYO
YOGYAKARTA
APRIL
2024
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Foto Sampel
Tekstur urat:
Comb
Jenis kontak dengan batuan samping:
Kontak batuan batuan beku
Geometri urat:
Linear garis
Ukuran kristal:
Magnetite K-feldspar
Kalkopirit Kuarsa <1 – 1 mm
Mineral-mineral tambahan:
• K-feldspar, warna putih, kilap pearly, kekerasan 6 mohs, cerat putih,
belahan dan pecahan tidak teramati, sifat kemagnetan diamagnetik
8. Daftar Pustaka Thompson,A.J.B. dan Thompson, J.F.H.(1996). Atlas of alteration : A Field and
Petrographic Guide to Hydrothermal Alteration Minerals. Canada : Mineral
Deposit Division.
Idrus, A., Titisari, A. D., Warmada, I. W., Hakim, F., Aldan, F. A., & Widihermawan,
A. C. (2021). Buku Panduan Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral (1st
ed.). Sleman: Gadjah Mada University Press.
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Foto Sampel
Tekstur urat:
Koloroform, krustiform
Kuarsa
Kaolinite Pyrite Jenis kontak dengan batuan samping:
Magnetite Kontak dengan batuan beku
Type M
Type D Geometri urat:
Stockwork
Ukuran kristal:
<1 – 3 mm
Mineral-mineral tambahan:
• Tidak teramati
Mineral-mineral pengisi urat
Mineral non-logam:
• Kuarsa, warna putih, kekerasan 7 mohs, kilap kaca, pecahan tidak teramati,
belahan tidak ada, sifat kemagnetan diamagnetik.
Mineral logam (bijih):
• Pyrite, warna kuning keemasan, kilap metallic, kekerasan 6 mohs, cerat
hitam, bentuk kristalin, belahan tidak ada, pecahan tidak teramati, sifat
kemagnetan paramagnetic
• Magnetite, warna hitam, kilap metallic, kekerasan 6 mohs, cerat hitam,
bentuk kristalin, belahan tidak ada, pecahan uneven, sifat kemagnetan
feromagnetik (tertarik oleh magnet).
6. Tipe alterasi Serisitik
7. Interpretasi proses dan kondisi Alterasi ini dicirikan oleh serisit pilosilikat. Mineral-mineral seperti feldspar, mika, dan
mineral mafik terubah menjadi serisit dan kuarsa. Mineral-mineral seperti pirit, klorit,
pembentukan endapan
leukosen, rutil, sphene muncul sebagai mineral aksesoris. Alterasi ini dijumpai pada
batuan asal berupa andesit mafik pada sistem porfiri. Zona alterasi ini biasanya terletak
pada bagian luar dari zona potasik. Batas zona alterasi ini berbentuk circular yang
mengelilingi zona potasik yang berkembang pada intrusi. Alterasi ini terbentuk pada
temperatur sedang-tinggi (230°-400°C), fluida asam-netral, salinitas beragam, pada zona
permeabel, dan pada batas dengan urat.
8. Daftar Pustaka Thompson,A.J.B. dan Thompson, J.F.H.(1996). Atlas of alteration : A Field and
Petrographic Guide to Hydrothermal Alteration Minerals. Canada : Mineral
Deposit Division.
Idrus, A., Titisari, A. D., Warmada, I. W., Hakim, F., Aldan, F. A., & Widihermawan, A.
C. (2021). Buku Panduan Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral (1st ed.).
Sleman: Gadjah Mada University Press.
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Foto Sampel
Tekstur urat:
Comb
Jenis kontak dengan batuan samping:
Tidak teramati
Geometri urat:
Magnetite Hematite Stockwork
Ukuran kristal:
Kalkopirit Kalsit
1 – 3 mm
Mineral sekunder:
Mineral – mineral kunci/penciri alterasi
• Kuarsa sekunder, warna putih, kekerasan 7 mohs, kilap kaca, pecahan
tidak teramati, belahan tidak ada, sifat kemagnetan diamagnetik
Mineral-mineral tambahan:
• Kalsit, warna putih, kilap pearl, ukuran <1 mm (sangat halus),bereaksi
dengan HCl, kekerasan 3 mohs, belahan dan pecahan tidak teramati, sifat
kemagnetan diamagnetik.
Mineral-mineral pengisi urat
Mineral non-logam:
• Tidak teramati
Mineral logam (bijih):
• Chalcopyrite, warna kuning, kilap metallic, kekerasan 4 mohs, cerat
kehijauan, bentuk kristalin, belahan tidak teramati, pecahan uneven, sifat
kemagnetan paramagnetic
• Hematite, warna merah kekerasan 4,5 mohs, ukuran <0,1 mm, kilap
tanah, cerat merah, bentuk kristalin, pecahan tidak teramati, belahan tidak
teramati, sifat kemagnetan paramagnetic
• Magnetite, warna hitam, kilap metallic, kekerasan 6 mohs, cerat hitam,
bentuk kristalin, belahan tidak ada, pecahan uneven, sifat kemagnetan
feromagnetik (tertarik oleh magnet).
6. Tipe alterasi Propilitik
7. Interpretasi proses dan kondisi Pembentukan batuan ini pada lingkungan magmatic yang dekat dengan sumber panas
pembentukan endapan atau magmachamber. Lingkungan ini memberikan efek pada urat – urat terbuka pada
rekahan batuan beku plutonik sehingga mengendapkan endapan magnetit dan pirit
sebagai produk alterasi biotit – ortoklas atau produk alterasi tipe porfiri.
8. Daftar Pustaka Thompson,A.J.B. dan Thompson, J.F.H.(1996). Atlas of alteration : A Field and
Petrographic Guide to Hydrothermal Alteration Minerals. Canada : Mineral
Deposit Division.
Idrus, A., Titisari, A. D., Warmada, I. W., Hakim, F., Aldan, F. A., & Widihermawan, A.
C. (2021). Buku Panduan Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral (1st ed.).
Sleman: Gadjah Mada University Press.
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Type M
Magnetite Kuarsa Jenis/tipe urat dan deksripsinya:
a. Type M (dominan mineral magnetite, ketebalan tipis, geometri lurus)
b. Type D (dominan mineral pyrite dengan kuarsa)
c. Type EDM (Terdapat mineral biotite)
Foto Sampel
Tekstur urat:
Drussy, krustiforn
Jenis kontak dengan batuan samping:
Kontak dengan batuan beku
Geometri urat:
Biotite Veinswarm
Type EDM
Pyrite Kaolinite Ukuran kristal:
Type D <1 – 3 mm
• Tidak teramati
Mineral sekunder:
Mineral – mineral kunci/penciri alterasi:
• Kaolinite, warna putih, kilap tanah, ukuran sangat halus (<0,05 mm),
belahan tidak teramati, pecahan tidak teramati, kekerasan <2,5 mohs, sifat
kemagnetan diamagnetik.
Mineral-mineral tambahan:
Tidak termati
Mineral-mineral pengisi urat
Mineral non-logam:
• Kuarsa, warna putih, kekerasan 7 mohs, kilap kaca, pecahan tidak
teramati, belahan tidak ada, sifat kemagnetan diamagnetik
• Biotite, warna hitam, kilap kaca, kekerasan 3 mohs, cerat putih, belahan 2
arah, pecahan tidak teramati, sifat kemagnetan diamagnetik