Tugas MSDM - Kel.9 - Review Jurnal
Tugas MSDM - Kel.9 - Review Jurnal
Tugas MSDM - Kel.9 - Review Jurnal
OLEH:
KUPANG
2023
TOPIK DISKUSI
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperdebatkan masalah
berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematik untuk dibahas dan dipecahkan
bersama melalui saling mengadu argumentasi secara rasional dan objektif. Tujuan metode
diskusi adalah untuk dapat merangsang siswa dalam berpikir secara kritis mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu
masalah.
2. Tahun 2019
REFERENSI http://dx.doi.org/10.26418/jurnalkpk.v3i2.41215
3. Tahun 2020
4. Tahun 2021
Judul Penerapan Model Pembelajaraan Two Stay Two Stray Untuk Peningkatan
Hasil Belajar Keterampilan Diskusi Siswa X Ipa3 Negeri 3 Singkawang
Volume 1
Tahun 2021
Latar Belakang Kesulitan siswa dalam melakukan diskusi yang efektif di kelas, terutama
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Observasi menunjukkan bahwa
siswa kurang mengerti tentang diskusi yang baik, cenderung pasif, sulit
berbicara, dan enggan mengungkapkan gagasan saat berdiskusi.
Pembelajaran diskusi yang diterapkan belum efektif. Oleh karena itu,
peneliti mencoba menerapkan metode pembelajaran Two Stay Two Stray,
sebuah model kooperatif yang memungkinkan siswa berbagi hasil dan
informasi antar kelompok. Metode ini memungkinkan siswa berdiskusi
aktif, memiliki tanggung jawab, berwawasan luas, serta aktif
mengungkapkan ide dan gagasan mereka. Dengan model ini, diharapkan
siswa lebih aktif berbicara dalam diskusi, menciptakan suasana
pembelajaran yang menarik, dan membantu guru dalam membimbing
siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan metode
Two Stay Two Stray dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia guna
meningkatkan kemampuan diskusi siswa.
Hasil Penelitian ini membahas peningkatan keterampilan diskusi siswa pada
sebuah kelas X IPA2 melalui tahap pratindakan, siklus I, dan siklus II.
Dalam tahap pratindakan, skor rata-rata kelas tiap aspek keterampilan
diskusi siswa termasuk dalam kategori kurang, dengan sebagian besar
siswa masih kurang berani berbicara, kurang menguasai topik, dan tidak
lancar dalam berbicara. Penerapan metode pembelajaran "Two Stay Two
Stray" dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa, di
mana observasi terhadap pelaksanaan tindakan menunjukkan beberapa
siswa mulai aktif, tetapi sebagian masih pasif dan tidak fokus pada topik
diskusi. Siklus I menunjukkan peningkatan yang lebih baik dibanding tahap
pratindakan, di mana siswa mulai berani berbicara, saling berkolaborasi,
dan memotivasi anggota kelompok. Meskipun masih ada siswa yang belum
sepenuhnya menguasai topik, aktivitas diskusi secara keseluruhan
meningkat. Pada siklus II, keterampilan berdiskusi siswa mengalami
peningkatan lebih lanjut. Siswa menunjukkan kekompakan, aktif dalam
berbicara, dan mampu mengorganisasi kelompok dengan baik. Meskipun
demikian, beberapa kelompok masih memiliki keterampilan yang perlu
ditingkatkan, terutama dalam memotivasi anggota lainnya. Penelitian ini
mencakup aspek keberanian/semangat, kelancaran berbicara, kejelasan
ucapan, penguasaan masalah, dan penyampaian pendapat. Metode "Two
Stay Two Stray" memberikan manfaat dalam meningkatkan kerjasama,
kreativitas, serta minat siswa dalam pembelajaran.
Pada akhirnya, hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam
keterampilan berbicara siswa dari tahap pratindakan hingga siklus II
dengan metode pembelajaran yang diterapkan.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan dalam penelitian tindakan
kelas maka dapat disimpulkan bahwa Peningkatan hasil belajar dapat
diketahui dari kemampuan berdiskusi siswa sebelum dikenai tindakan dan
sesudah dikenai tindakan. Pada saat tes pratindakan, skor siswa masih
tergolong kurang. Siswa masih terlihat diam, malu, dan kurang aktif
melakukan diskusi. Siswa kurang berani menyampaikan ide/argumen dan
kurang lancar dalam berbicara. Setelah dikenai tindakan (siklus II),
kemampuan siswa mengalami peningkatan yang baik. Peningkatan
keterampilan diskusi siswa dapat dilihat dari 5 aspek, yaitu (1) aspek
keberanian/semangat, (2) aspek kelancaran berbicara, (3) aspek kejelasan
ucapan dan pilihan kata, (4) aspek penguasaan masalah, dan (5) aspek
penyampaian pendapat (persetujuan dan sanggahan). Peningkatan secara
hasil belajar berdasarkan jumlah skor rata-rata kelas yang diperoleh yakni
pada tes pratindakan sebesar 7,31 atau 29,63%, pada siklus I meningkat
menjadi 12,59 atau 50,54%, pada siklus II meningkat menjadi 17,09 atau
68,36%, dan pada akhir tindakan siklus II meningkat menjadi 20,90 atau
83,63%.
5. Tahun 2022
Link https://jpee.lppmbinabangsa.ac.id/index.php/home/article/view/19/26
6. Tahun 2023