Proposal Anak Bermain Salinan
Proposal Anak Bermain Salinan
Proposal Anak Bermain Salinan
DISUSUN OLEH :
1. Rezky Sistriany
2.
3.
4.
5.
6.
PENDAHULUAN
Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai dengan
tahap perkembangan, bukan ordes mini, juga bukan merupakan harta atau kekayaan orang
tua yang dapat dinilai secara sosial ekonomi, melainkan masa depan bangsa yang berhak
atas pelayanan kesehatan secara individual. Anak membutuhkan lingkungan yang dapat
memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri. Anak
sebagai orang atau manusia yang mempunyai pikiran, sikap, perasaan dan minat yang
berbeda dengan orang dewasa dengan segala keterbatasan.
Bagi anak bermain merupakan seluruh aktivitas anak termasuk bekerja,
kesenangannya dan merupakan metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bermain
tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan,
perawatan, cinta kasih, dll. Bermain adalah unsur yang penting untuk perkembangan anak
baik fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan sosial.
Bermain merupakan aspek penting dari perkembangan anak, dan memberikan anak
kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Manfaat bermain telah terdokumentasi dengan
baikdan penelitian menunjukkan bahwa bermain dapat meningkatkan perkembangan
kognitif, sosial, emosional, dan fisik anak-anak. Namun, banyak anak saat ini tidak
mendapatkan waktu bermain yang cukup, bahkan ada yang tidak mendapatkan waktu
bermain sama sekali.
Beberapa ahli mengatakan bahwa bermain pada anak merupakan sarana untuk belajar.
Bermain dan belajar untuk anak merupakan suatu kesatuan dan suatu proses yang terus
menerus terjadi dalam kehidupannya. Bermain merupakan tahap awal dari proses belajar
pada anak yang dialami hampir semua orang. Melalui kegiatan bermain yang
menyenangkan, seorang anak berusaha untuk menyelidiki dan mendapatkan pengalaman
yang banyak. Baik pengalaman dengan dirinya sendiri, orang lain maupun dengan
lingkungan di sekitarnya. Melalui bermain anak dapat mengorganisasikan berbagai
pengalaman dan kemampuan kognitifnya dalam upaya menyusun kembali gagasan yang
cemerlan
1.2 Tujuan
1. TujuanUmum
Tujuan umum dari proposal ini adalah untuk mengetahui permainan yang mendukung
tumbuh kembang anak mengembangkan aktifitas dan kreatifitas melalui pengalaman bermain
dan beradaptasi efektif terhadap stress karena penyakit dan dirawat.
2. TujuanKhusus
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PengertianBermain
Bermain merupakan aktivitas utama bagi anak. Bermain bagi anak merupakan media
belajar dan kegiatan yang memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan. Dengan bermain
anak mengenali kelebihan dan kekurangan dirinya. Bahkan ketika anak sakit aktivitas
bermain tetap menjadi kegiatan yang menyenangkan.
Bermain adalah kegiatan yang menyenangkan yang melibatkan anak-anak kecil untuk
kepentingannya sendiri, dengan cara mereka sendiri. Melalui bermain, anak-anak belajar
bagaimana sesuatu bekerja dan apa yang dapat mereka lakukan. Bermain dengan orang lain
dan terlibat dalam permainan pura-pura membantu anak-anak memahami situasi sosial,
mengembangkan keterampilan bahasa dan sosial.
Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa
anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan bodoh.
Anggapan ini kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa permainan
sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak
Bermain menurut Hughes, seorang ahli perkembangan anak dalam bukunya children,
play, and development, mengatakan bahwa permainan merupakan hal yang berbeda dengan
belajar dan bekerja. Suatu kegiatan bermain harus ada lima unsur di dalamnya antara lain:
Mempunyai tujuan yakni untuk mendapatkan kepuasan, Memilih dengan bebas atas
kehendak sendiri tidak ada yang menyuruh ataupun memaksa, Menyenangkan dan dapat
menikmati, Menghayal untuk mengembangkan daya imajinatif dan kreativitas, Melakukan
secara aktif dan standar
A. Peserta
Untuk kegiatan ini peserta yang dipilih adalah pasien di Ruang shofa anak yang memenuhi
kriteria:
1) Anak usia 1-2 tahun.
2) Anak dalam kondisi baik / cukup baik.
3) Tidak mempunyai keterbatasan fisik.
4) Dapat berinteraksi dengan perawat dan keluarga.
5) Pasien kooperatif
B. Sarana dan Media
1. Sarana:
a. Ruangan tempat bermain
b. Karpet/tikar untuk anak dan orang tua.
2. Media:
- Menara donat
3. Metode :
a. Ceramah
b. Demontrasi
c. Redemonstrasi
C. Aturan Bermain
1) Anak dikumpulkan dalam beberapa lingkaran.
2) Masing-masing anak fokus terhadap menara donat atau permainan yang ada di
hadapannya.
3) Memberikan kesempatan anak untuk bermain menara donat yang ada.
4) Anak tidak boleh berebut mainan. Masing-masing anak akan diberikan menara donat
untuk belajar berinteraksi.
D. Pengorganisasisan
Jumlah Leader 1 orang, Co-leader 1 orang, Fasilitator 3 orang dan 1 observer orang dengan
susunan sebagai berikut:
1) Leader :
2) Co-leader :
3) Observer :
4) Fasilitator :
E. Deskripsi Tugas
1. Leader
1) Memimpin jalannya acara.
2) Membuka pertemuan.
3) Mengatur setting tempat.
4) Menutup kagiatan bermain
2. Co - Leader
1) Membantu tugas dari leader.
2) Menggantikan posisi leader bila diperlukan.
3. Fasilitator
1) Sebagai pemandu jalannya acara.
2) Sebagai tempat bertanya leader dan co-leader tentang kegiatan yang akan dilakukan.
3) Memberi petunjuk dalam acara supaya berlangsung baik.
4. Observer
1) Mengobservasi jalannya acara.
2) Memberi penilaian.
3) Memberi saran dan kritik setelah acara selesai.
4) Mengevaluasi dan umpan balik kepada leader dan co-leader.
F. Strategi Kegiatan
G.Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur yang diharapkan
Alat-alat yang digunakan lengkap.
Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya
Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana.
2. Evaluasi proses yang diharapkan
Terapi dapat berjalan dengan lancar.
Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik.
Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi.
Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai tugasnya.
3. Evaluasi hasil yang diharapkan
Anak mengerti konsep angka dan dapat menghitung sampai dengan
Anak merasa senang dan teribur dengan permainan menara donat.
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Dian .(2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta : Salemba
Medika Hidayat, Aziz Alimul .(2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta :
Salemba Medika
Erlita, dr. (2006). Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak. Terdapat pada : http://info.
balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 21 Desember 2009
Nanny, Vivian. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba Medika
Foster and Humsberger, 1998, Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders
Company, Philadelpia USA