SKRIPSI TAMA NO TYPO With Watermark-57-83

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 27

46

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Temuan Umum
1. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah MTs Nurul Islam Indonesia Kota
Medan
Sekolah Yayasan MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan adalah salah
satu satuan pendidikan dengan jenjang SMP/MTs di Pasar Merah Timur, Kec.
Medan Area, Kota Medan, Sumatera Utara. Dalam menjalankan kegiatannya,
MTs Nurul Islam Indonesia berada dibawah naungan kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. MTs Nurul Islam Indonesia beralamat di Jln.
Melawati No. 20 B, Pasar Merah Timur, Kec. Medan Area, Kota Medan,
Sumatera Utara, dengan kode pos 20217. MTs Nurul Islam Indonesia
menyediakan listrik untuk membantu kegiatan belajar mengajar. Sumber
listrik yang digunakan oleh MTs Nurul Islam Indonesia menyediakan akses
internet yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar
menjadi lebih mudah. Provider yang digunakan MTs Nurul Islam Indonesia
untuk sambungan internetnya adalah Telkom Speedy. Pembelajaran di MTs
Nurul Islam Indonesia dilakukan pada pagi, dalam seminggu. Pembelajaran
dilakukan 6 hari.
2. Identitas Sekolah MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan
Nama Sekolah : Nurul Islam Indonesia
NPSN : 60727907
NSS : 121212710045
Akreditasi :B
Alamat Sekolah : Jln. Megawati No. 20-B
Kode Pos : 20217
Nama Kepala Sekolah : Ervin Marpaung, S.Pd.I
No Sk. Pendirian : 75/NII/VII/1961
Tanggal Sk pendirian : 2020-01-31
Jumlah Siswa : 396
Jumlah Guru : 19

45
47

Jenjang : MTs
Situs/e-mail : [email protected]
Status Kepemilikan : Yayasan
Tahun Pendirian : 2020-01-31
SK Izin Operasional : 574/Kw.02/2-e/PP/01/2020
Tahun SK Izin : 2020-01-31
Luas Tanah :0
3. Struktur Organisasi Sekolah MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan
Tabel 1. Struktur Organisasi Sekolah MTs Nurul Islam Indonesia

DEP. AGAMA SUMUT

PENGURUS YNII

KEPALA MADRASAH

PKS I EDUKATIF PKS III KESISWAAN

PKS II ADMINISTRASI

WALI KELAS & GURU


BID STUDI

SISWA
48

4. Data Pendidik Sekolah MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan


Tabel 2
Data Pendidik Sekolah MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan
No Nama Guru Jabatan
1 Ervin Marpaung, S.Pd.I Kepala Sekolah
2 Muhammad Fauzi, S.Pd.I Wakil Kepsek
3 Ade Wulandari, S.Pd Guru Bahasa Indonesia
4 Immasari, S.Pd Guru IPA
5 Ir. Nurzannah Guru IPA
6 Khairina, S.Pd.I Guru Bahasa Arab, Fiqih
7 Kharunnisa, S.S Guru Bahasa Arab, Aqidah Akhlak
8 Lasmini Yudirma, S.Pd Guru IPS
9 Triani Syahrial, S.Pd Guru Seni Budaya
10 Lila Herawaati, S.Pd Guru PJOK
11 Sutri Gunara, S.Pd Guru Bahasa Indonesia
12 Rendy Jahensyah, M.Si Guru Matematika
13 M. Fadli, S.S Guru Bahasa Inggris
14 Lely Isnaini, S.Pd Guru Qur'an Hadist
15 Sapti Rahmadiah, S.Kom Tata Usaha
16 Siti Nurbaiti, S.Kom Guru TIK
17 Mardha Zulaina, S.Pd Guru Bahasa Indonesia
18 Yesi Ramita, S.Pd Guru PKN
19 Ulfa Ariyani, S.Pd Guru IPS
49

5. Visi & Misi Sekolah MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan
Adapun Visi dan Misi Sekolah MTs Nurul Islam Indonesia adalah
1. Visi
Terwujudnya peserta didik yang bertaqwa, cerdas, jujur, adil, dan sehat
serta unggul dalam prestasi.
2. Misi
a) Membentuk siswa menguasai dan mengamalkan ajaran agama
melalui proses pembiasaan.
b) Meningkatkan mutu lulusan yang berdaya saing
c) Menjalin kerja sama yang harmonis antar warga madrasah,
masyarakat dan lembaga terkait dalam peningkatan mutu lulusan.
d) Menciptakan madrasah yang berprestasi berskala regional dan
nasional.
e) Mengembangkan perilaku hidup mandiri dan percaya diri di terima
di kalangan masyarakat.
f) Mengembangkan perilaku hidup sehat dan bersih melalui program
berwawasan lingkungan.
g) Meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran yang berkualitas
secara berkesinambungan.
6. Sarana dan Prasarana Sekolah MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan
Tabel 3.
Sarana dan Prasarana Sekolah MTs Nurul Islam Indonesia Kota
Medan
No Sarana dan Prasarana Jumlah
1 Ruang Kepala Sekolah 1
2 Ruang Guru 1
3 Ruang Tata Usaha 1
4 Ruang Kelas 9
5 Ruang Perpustakaan 1
6 Ruang Lab Komputer 1
50

7 Ruang Konseling 1
8 Kamar Mandi Guru 4
9 Kamar Mandi Siswa 2
10 Lapangan Upacara 1
11 Parkiran 1
12 Kantin 2
13 Lap Kimia dan Fisika 1
14 Musholla 1
15 Gedung Olahraga 1

4.2 Temuan Khusus


4.2.1 Peran Guru Dalam Mengembangkan Minat Belajar Siswa
1. Guru Sebagai Motivator
Menurut Maimunawati dan Alif, guru sebagai motivator harus bisa
mendorong dan membangun semangat siswa untuk belajar dengan giat.
Pelaksanaan proses pendidikan khususnya pendidikan di Madrasah, guru
memegang peranan yang paling utama. Pendidik dalam Islam juga dikatakan
sebagai siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta
didiknya. Di Madrasah sebagian peserta didik mungkin telah memiliki minat
belajar yang tinggi, tetapi sebagian lagi mungkin belum. Tingkah laku seperti
rendahnya motivasi, kurang bersemangat, jera, malas, dan sebagainya, dapat
dijadikan indikator menurunnya minat belajar peserta didik.
Kiranya jelas bahwa dalam kegiatan belajar peserta didik di Madrasah
banyak masalah yang timbul. Masalah-masalah tersebut harus segera diatasi agar
para peserta didik tidak mengalami kegagalan dalam belajar. Madrasah sebagai
salah satu lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap
peserta didik untuk membantu mereka agar mereka memiliki minat yang tinggi
dalam belajar. Dalam hal ini peranan guru di MTs Nurul Islam Indonesia Kota
Medan, khususnya dalam memberikan motivasi sebagai upaya mengembangkan
minat belajar siswa/i.
51

Berdasarkan hasil wawancara, guru di MTs Nurul Islam Indonesia Kota


Medan berkewajiban membantu peserta didik dalam mengembangkan minat
belajar siswa/i. Setiap siswa/i diharapkan menerapkan sikap dan kebiasaan belajar
yang efektif. Tetapi tidak tertutup kemungkinan ada siswa/i yang mengamalkan
sikap dan kebiasaan yang tidak diharapkan dan tidak efektif. Apabila siswa/i
memiliki sikap dan kebiasaan seperti itu, maka dikhawatirkan siswa/i yang
bersangkutan tidak akan mencapai hasil belajar yang baik, karena hasil belajar
yang baik itu diperoleh melalui usaha atau bahkan perjuangan yang keras.
Berdasarkan hal tersebut maka peran guru dalam mengembangkan minat
belajar menjadi penting untuk dikaji kembali, karena kegiatan pembelajaran
merupakan inti dari kegiatan pendidikan secara keseluruhan. Tuntunan inilah yang
kemudian mengharuskan guru memiliki kemampuan untuk mendesain proses
pembelajaran dengan baik dan efektif, yaitu dengan berorientasi pada peningkatan
mutu peserta didik sehingga tujuan yang telah direncanakan oleh semua
komponen pendidikan dapat tercapai dengan maksimal. Salah satu variabel yang
harus dikuasai guru adalah mendesain proses pembelajaran yang mengedepankan
aktifitas dan keterlibatan siswa/i di kelas, mulai dari persiapan, proses sampai pada
evaluasi pembelajaran.

Gambar 1.: Ibu Lasmini Yudirma, S.Pd sebagai motivator dikelas.


Seperti hasil wawancara dengan Ibu Lasmini Yudirma, S.Pd selaku
guru IPS mengatakan bahwa:
“Sebagian siswa/i memang memerlukan bantuan untuk mampu
melihat secara kritis sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan belajar yang
52

mereka miliki, melalui bantuan itu mereka diharapkan dapat


menemukan kelemahan-kelemahan mereka dalam belajar, dan
selanjutnya berusaha mengubah atau memperbaiki kelemahan-
kelemahan itu”. (Wawancara Pada 17 November 2022 di MTs Nurul
Islam Indonesia Kota Medan)

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa siswa/i


hendaknya didorong untuk meninjau sikap dan kebiasaan siswa/i dalam
hubungannya dengan prinsip-prinsip belajar yaitu belajar berarti melibatkan
diri secara penuh, lebih dari sekadar membaca bahan-bahan yang tercetak
dalam buku-buku teks. Efisiensi belajar akan meningkat apabila perbuatan
belajar itu didasarkan atas rencana atau tujuan yang nyata dan hasil dapat
diukur. Untuk dapat mengembangkan minat belajar yang baik diperlukan
adanya motivasi, suasana hati yang aman, kesehatan yang baik, tidur teratur,
dan rekreasi yang memadai. Secara umum, tujuan dari motivasi yang
diberikan oleh guru di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan adalah
membantu siswa/i agar ia mampu mengatasi kesulitan-kesulitan belajar,
memecahkan masalah yang dihadapi, dan mengarahkan pada diri secara
cermat, secara khusus. Dengan kata lain tujuan dari motivasi yang diberikan
kepada siswa/i agar ia dapat mempergunakan kemampuannya untuk
mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri dan kesulitan dalam
belajar. Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Lasmini Yudirma, S.Pd
selaku guru IPS bahwa:
“Motivasi yang saya berikan kepada siswa/i di MTs Nurul Islam
Indonesia Kota Medan bertujuan agar siswa/i yang mempunyai
kesulitan dan kurang bersemangat dalam pelajaran, dengan kemampuan
dan potensi yang dimilikinya dapat mengatasi secara optimal,
Kesulitan-kesulitan yang dimaksud pada umumnya meliputi kesulitan
dalam belajar yang ditandai oleh semangat dan kemampuan belajar
yang rendah, ketidakmampuan untuk menggunakan kemampuan
belajar yang tinggi secara optimal, rendahnya motivasi dalam belajar
yang berlatar belakang masalah sosial-emosional.” (Wawancara pada
17 November di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan)
53

Jadi motivasi yang dilakukan guru di MTs Nurul Islam Indonesia Kota
Medan pada hakekatnya adalah proses bantuan khusus yang diberikan kepada
peserta didik di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan dengan
memperhatikan kemungkinan-kemungkinan dan kenyataan-kenyataan
tentang adanya kesulitan yang dihadapi dalam rangka perkembangannya yang
optimal, sehingga mereka dapat memahami diri, mengarahkan diri, dan
bertindak serta bersikap sesuai dengan tuntunan untuk belajar. Jelas kiranya
bahwa peran guru sebagai motivator di MTs Nurul Islam Indonesia Kota
Medan, berdasar dan terarah kepada pencapaian tujuan belajar itu sendiri.
Kaitannya dengan penjelasan di atas, hasil wawancara dengan Ibu Khairina,
S.Pd.I selaku Fiqih di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan menjelaskan
bahwa:
“Siswa/i yang mengalami kesulitan belajar kadang-kadang ada
yang mengerti bahwa dia mempunyai masalah tetapi tidak tahu
bagaimana mengatasinya, dan ada juga yang tidak mengerti kepada
siapa ia harus meminta bantuan dalam menyelesaikan permasalahan itu.
Apabila masalahnya itu belum teratasi, mereka mungkin tidak dapat
belajar dengan baik, karena konsentrasinya akan terganggu. Dalam
kondisi demikian motivasi yang saya berikan diharapkan dapat
mengatasi masalah tersebut.” (Wawancara pada 17 November 2022 di
MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan)

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat juga dikatakan motivasi


belajar yang dilakukan guru di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan
mempunyai peranan penting untuk membantu peserta didik dalam
mengembangkan potensi dirinya dan mengerti kemungkinan-kemungkinan
yang terbuka bagi mereka. Baik sekarang maupun akan datang. Mengatasi
masalah pribadi yang menganggu belajarnya. Mengingat mata pelajaran Fiqih
mempunyai peranan sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai religius
khususnya dalam bidang hukum Syar‘i amali (praktis) kepada peserta didik
dan dapat memberikan arahan yang baik untuk depannya, sehingga
diharapkan nantinya dapat menjadi kader pembangunan yang mempunyai
nilai-nilai moral keagamaan.
54

Sebagai guru dalam mengembangkan minat belajar siswa/i MTs Nurul


Islam Indonesia Kota Medan melalui pemberian motivasi, guru harus bisa
mengelola kelas dengan baik, walaupun mata pelajaran merupakan
pendidikan normatif atau mata pelajaran tambahan yang tidak masuk dalam
Ujian Nasional. Guru harus dapat menyesuaikan pelajaran dengan kondisi
peserta didik yang mempunyai berbagai latar belakang yang berbeda-beda.
Maksudnya selain peserta didik harus dapat menguasai teori yang diberikan
oleh guru agama dalam hal ini guru juga harus bisa mempraktekannya dalam
kehidupan sehari-hari. Pengelolaan kelas ditinjau dari penataan ruang kelas,
pengaturannya bisa berdasarkan tujuan pengajaran, waktu yang tersedia, dan
kepentingan pelaksanaan cara belajar peserta didik aktif. Berdasarkan
wawancara yang peneliti lakukan, pengelolaan ruang kelas yang ada di MTs
Nurul Islam Indonesia Kota Medan yaitu seperti yang dikemukakan Ibu
Khairina, S.Pd.I selaku guru Fiqih di MTs Nurul Islam Indonesia Kota
Medan bahwa:
“Ini adalah tantangan yang besar bagi saya karena siswa/i adalah
amanah dari orang tua dan Allah untuk menumbuhkan motivasinya
dalam belajar dan menjadikan mereka generasi yang intelek serta
mempunyai budi pekerti yang luhur dan Sholih-sholihah, berhasil
dalam segala yang dicita-citakan. Berperan aktif dalam segala aktifitas
yang berhubungan dengan usaha menumbuh kembangkan dan
meningkatkan prestasi belajar peserta didik, yaitu dari pelajaran,
metode dan guru. Ketiga hal tersebut harus didesain dengan baik,
sehingga saya selalu mengutamakan perasaan untuk menumbuhkan
motivasi belajar peserta didik.” (Wawancara pada 17 November 2022
di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan)

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat menggambarkan bahwa


dalam memahami motivasi belajar siswa/i dalam belajar seorang guru harus
mempunyai kepekaan atas apa yang terjadi dalam kejiwaan atau aspek
psikologi peserta didiknya seperti dalam perhatian mereka dalam menerima
pelajaran. Hasil wawancara dengan Ibu Khairina, S.Pd.I selaku guru Fiqih di
MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan bahwa:
55

“Untuk mengetahui motivasi belajar siswa/i, saya memperhatikan


peta kelas, memahami karakter siswa/i, memperhatikan kondisi
psikologis anak ketika pelajaran berlangsung, juga kondisi lingkungan
pada saat itu sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa/i dalam,
memperhatikan mimik dan tingkah laku siswa/i pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.” (Wawancara pada 17 November 2022 di
MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan)
Kaitan dengan pendapat di atas, Bapak Ervin Marpaung, S.Pd.I selaku
kepala Madrasah MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan menegaskan
bahwa:
“Respon siswa/i berbeda-beda, ada yang semangat, malas.
Sebenarnya hal ini berkaitan dengan motivasi siswa/i dalam belajar itu
sendiri dan dari guru dalam mengajar, guru tidak harus menonton
sehingga harus menggunakan variasi pembelajaran baik metode,
strategi dan media yang digunakan. Sedangkan untuk memahami
Motivasi siswa/i dalam mengikuti proses pembelajaran adalah pertama,
dari respon siswa/i dalam melaksanakan tugas, kedua, adalah tingkah
laku siswa/i atau karakter peserta didik, ketiga dengan mereviu kembali
materi kemarin, dengan begitu motivasi siswa untuk belajar ketahuan.”
(Wawancara pada 18 November 2022 di MTs Nurul Islam Indonesia
Kota Medan).
Demikian hal dengan apa yang diungkapkan oleh Ibu Khairina, S.Pd.I
selaku guru Fiqih di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan:
“Respon siswa/i berbeda-beda, ada yang semangat, antusias,
mengantuk, malas apalagi waktu pelajaran membaca Al-Qur‘an. Untuk
melihat semangat atau tidak itu dari respon mereka, latar belakang
kehidupannya, dari kemampuan siswa/i yang berbeda-beda. Sehingga
metode pembelajaran yang saya gunakan juga bervariasi bukan hanya
ceramah tapi juga diskusi.” (Wawancara pada 18 November 2022 di
MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan)

Berdasarkan hasil wawancara di atas, menggambarkan bahwa respon


dan motivasi belajar siswa/i itu tergantung pada perhatian dan keinginan
siswa/i itu sendiri yang bukan berarti tidak ada faktor dari luar untuk
menumbuhkan, motivasi siswa/i tersebut. Karena dengan adanya pengaruh
luar yang cukup besar motivasi siswa/i dalam belajarpun akan semakin
meningkat pula. Dan dari guru dalam mengajar harus memperhatikan
56

karakter siswa/i nya yang berbeda-beda. Guru memberikan perhatian,


bimbingan, serta variasi pemberian metode, strategi, media yang digunakan
dalam proses pembelajaran.
2. Guru Sebagai Sumber Belajar
Peran guru sebagai sumber belajar akan sangat terkait dengan kemampuan
guru dalam menguasai materi yang ada. Jadi, ketika siswa menanyakan sesuatu,
guru dapat merespon dengan cepat dan menjawab pertanyaan siswa dengan
bahasa yang lebih mudah dipahami.
Ibu Khairunnisa, S.S di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan
menyatakan bahwasannya guru sebagai sumber belajar, sebagai perencana, guru
memiliki kewajiban untuk memecah tujuan pendidikan menjadi rencana
tindakan. Tujuan umum harus diterjemahkan ke dalam tujuan khusus dan
operasional. Siswa harus dilibatkan dalam perencanaan untuk memastikannya
sesuai dengan perkembangan, kebutuhan, dan tingkat pengalaman mereka. Peran
ini memerlukan perencanaan yang selalu sesuai dengan kondisi sosial, kebiasaan
belajar siswa, pengalaman dan pengetahuan siswa, menyelaraskan metode
pembelajaran dan mata pelajaran sesuai dengan minat yang disukai.
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dipahami bahwa Guru sebagai
sumber belajar Peran guru sebagai sumber belajar akan terikat pada kemampuan
seorang guru dalam menguasai materi yang ada. Jadi, ketika siswa menanyakan
sesuatu, guru dapat merespon dengan cepat dan menjawab pertanyaan siswa
dengan bahasa yang lebih mudah dipahami.
4.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa di Sekolah MTs
Nurul Islam Indonesia Kota Medan
Menurut Andi Achru ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi
minat belajar siswa diantaranya memotivasi dan cita-cita, keluarga, peranan
guru, sarana dan prasarana, teman pergaulan, dan media massa. Berdasarkan
hasil wawancara terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar
siswa di sekolah MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan, adapun faktor yang
mempengaruhi minat belajar siswa adalah sebagai berikut:
57

a. Memotivasi dan Cita-Cita


Cita-cita menjadi sebuah tujuan yang harus diraih oleh peserta didik.
Seiring dengan adanya cita-cita yang tinggi, peserta didik akan berusaha
meningkatkan kemampuannya agar cita-citanya dapat tergapai, meskipun
harus melalui berbagai jalan yang terjal. Yakni dengan belajar dan
berusaha agar cita-cita tersebut dapat diraih.
Ibu Khairunnisa, S.S di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan
menyatakan bahwasannya memberikan motivasi dalam belajar merupakan
cara yang paling ampuh untuk meningkatkan minat belajar siswa dengan
kata lain mereka akan bersungguh-sunguh dalam belajar untuk meraih
cita-cita mereka. Dalam meraih cita-cita harus ada perjuangan yaitu
belajar, jika tidak ada perjuangan dalam belajar maka tidak ada cita-cita
yang diraih

Gambar 2: Foto peneliti dan Ibu Khairunnis, S.S


Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dipahami bahwa
memberikan motivasi berupa cita-cita merupakan hal yang sangat bagus
diberikan kepada siswa. Agar siswa bersungguh-sungguh dalam belajar
untuk meraih cita-cita yang mereka inginkan.
b. Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan orang pertama yang berpengaruh
besar dalam pertumbuhan peserta didik, termasuk didalamnya prestasi
belajar siswa. Pendidikan keluarga adalah pendidikan dasar dari
58

pendidikan selanjutnya. Hasil pendidikan yang didapat oleh anak dalam


keluarga dapat menentukan pendidikan anak itu selanjutnya, baik di
sekolah ataupun di lingkungan masyarakat.
Ibu Khairunnisa, S.S selaku guru aqidah akhlaq di MTs Nurul Islam
Indonesia Kota Medan menyatakan bahwasannya tumbuh kembang
karakter setiap anak tergantung pada didikan keluarga. Karena keluarga
merupakan lingkungan terdekat mereka dan orang-orang yang paling
dilihat dan didengarkan serta dijadikan contoh oleh setiap siswa. Dengan
kata lain, bahwa keluarga berperan dalam pendidikan anak jauh lebih lama
dari pendidikan formal seperti SD, SMP/MTs, SMA, maupun Universitas.
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dipahami bahwa
keluarga merupakan orang yang berpengaruh dalam menumbuhkan
karakter anak. Karena waktu yang paling banyak dihabiskan oleh anak
dirumah dibandingkan di pendidikan formal.
c. Peranan Guru
Guru adalah aktor utama dalam menentukan keberhasilan proses
belajar di sekolah. Sehingga berhasil atau tidaknya pendidikan disekolah
selalu dihubungkan dengan guru. Oleh sebab itu, usaha-usaha yang harus
dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan mutu pendidikan hendaknya
dimulai dari peningkatan kualitas guru. Guru yang berkualitas yakni
mengetahui dan memahami peran dan fungsinya dalam proses
pembelajaran.
Bapak Ervin Marpaung, S.Pd.I, selaku Kepala Sekolah MTs Nurul
Islam Indonesia Kota Medan beliau menyatakan;
“Peran guru dalam meningkatkan minat belajar siswa adalah
kewajiban para guru untuk melakukan evaluasi atau ulangan setelah
3 kali pertemuan atau sekitar 3 minggu sekali, sehingga dengan
diadakan ulangan tersebut siswa akan lebih giat belajar, baik
disekolah maupun di rumah.” (Wawancara pada 19 November 2022
di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan)

Pendapat diatas diperkuat dengan pernyataan Ibu Lasmini Yudirma,


S.Pd selaku guru IPS di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan yaitu:
59

“Peran yang saya lakukan adalah dengan melakukan


ulangan/evaluasi proses pembelajaran kepada siswa, ulangan
diberikan setelah 3 kali pertemuan atau sekitar 3 minggu sekali.
Ulangan yang saya berikan berupa soal uraian essay dan juga soal
pilihan ganda serta pembentukan tugas belajar kelompok.”
(Wawancara pada 19 November 2022 di MTs Nurul Islam Indonesia
Kota Medan)

Untuk memperkuat keabsahan data diatas, peneliti juga


mengkomfirmasikannya dengan siswa, yaitu Salwa bahwa setiap akan
melakukan ulangan atau evaluasi para siswa diberi pemberitahuan terlebih
dahulu oleh gurunya. Pemberitahuan kepada siswa tentang soal-soal atau
tugas yang harus dipelajari, hari dan tanggal pelaksanaan ulangan. Dengan
demikian siswa dapat mempersiapkan diri untuk belajar dirumah.
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dipahami bahwa dalam
proses belajar mengajar peranan guru sangat penting, karena guru
merupakan aktor utama dalam proses belajar dan mengajar dan guru
memberikan sebuah pengetahuan yang ia ketahui kepada siswanya.
d. Sarana dan Prasarana
Dalam hal ini sarana dan prasarana dapat disamakan dengan fasilitas
belajar. Besar kemungkinan sarana dan prasarana belajar merupakan
faktor yang mempunyai andil besar dalam meningkatkan minat belajar
peserta didik. Kegiatan belajar dan mengajar adalah percakapan dua arah
antara guru dan peserta didik, maka sangat diperlukan sarana dan
prasarana dalam mendukung kegiatan belajar seperti media, ruangan kelas,
dan buku. Ibu Lasmini Yudirma, S.Pd selaku guru IPS di MTs Nurul Islam
Indonesia Kota Medan menyatakan bahwa sarana dan prasarana menjadi
salah satu sumber daya yang sangat penting dalam menunjang proses
kegiatan belajar dan mengajar di sekolah. Keberhasilan pendidikan di
sekolah sangat dipengaruhi oleh kondisi dari sarana dan prasarana
pendidikan yang dimiliki sekolah, serta optimalisasi pengelolaan dan
pemanfaatan dari sarana dan prasarana tersebut.
60

Pernyataan tersebut diatas diperkuat oleh Ibu Khairunnisa, S.S


selaku guru aqidah akhlak yang juga ingin memberikan pendapat tentang
sarana dan prasarana, menurut saya dengan adanya sarana dan prasarana
sangat mendukung proses pembelajaran di sekolah karena dapat
meningkatkan minat belajar siswa dalam belajar, dan membantu kami
khususnya para guru untuk proses belajar dan mengajar.
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dipahami bahwa sarana
dan prasarana adalah fasilitas pembelajaran yang membantu guru dalam
proses pembelajaran di sekolah, yang dapat meningkatkan minat belajar
siswa karena fasilitas di sekolah sangat lengkap.
e. Teman Pergaulan
Dalam kehidupan manusia dikenal dengan sebutan makhluk sosial.
Hal ini juga terjadi dalam lingkungan sekolah. Tidak mungkin seorang
peserta didik tidak memiliki teman, dalam memilih kawan harus berhati-
hati. Karena hal ini dapat mempengaruhi prestasi belajar di sekolah. Ketika
siswa bergabung dengan seorang kawan yang rajin, pintar, disiplin, maka
secara tidak langsung kita akan mengikuti kebiasaan mereka. Sebaliknya,
ketika kita berteman dengan orang yang malas, suka bolos, dan tidak
mengerjakan PR maka kita akan mengikuti kebiasaan buruk mereka.
Ibu Lasmini Yudirma, S.Pd selaku guru IPS di MTs Nurul Islam
Indonesia Kota Medan menyatakan bahwa pengaruh dari teman sebaya
dapat memberikan dampak positif dan juga negatif. Dampak positifnya
adanya kerja sama antar kawan sebaya, saling bertukar pikiran, dan saling
memberikan masukkan kepada kawan sebayanya. Dampak buruknya
kurangnya konsentrasi siswa saat memperhatikan penjelasan dari guru dan
sering mengganggu teman antar sebayanya jika mengerjakan tugas.
Pernyataan di atas diperkuat oleh Siti siswa kelas VII di MTs Nurul
Islam Indonesia Kota Medan yang menyatakan bahwa Berteman itu enak
banyak sisi positifnya, apalagi waktu ada pr dan lupa mengerjakannya bisa
minta tolong sama teman untuk mencontek.
61

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dipahami bahwa peran


guru dalam mengembangkan minat belajar siswa/i di MTs Nurul Islam
Indonesia Kota Medan adalah faktor teman pergaulan, jika temannya baik,
rajin, disiplin, maka secara otomatis kita akan ikut dalam tindakan yang
dilakukannya. Namun sebaliknya jika teman sebaya suka bolos, tidak
mengerjakan tugas, tidak disiplin. Maka secara langsung ataupun tidak
langsung kita akan terjerumus di dalamnya.
f. Media Massa
Pada saat ini media massa sangat berpengaruh dalam meningkatkan
proses belajar dan mengajar. Dalam komunikasi, media berperan sebagai
sumber informasi. Banyak media yang digunakan sebagai sarana dalam
proses belajar mengajar seperti tv, media sosial, yt, dan media lainnya. Hal
ini merupakan contoh pelayanan pada proses belajar mengajar untuk
mempermudah dan mempercepat pendidikan.
Ibu Lasmini Yudirma, S.Pd selaku guru IPS di MTs Nurul Islam
Indonesia Kota Medan menyatakan bahwa media massa itu sangat
berpengaruh dalam menunjang proses pendidikan, karena dengan adanya
media massa dapat menambah wawasan siswa, banyak sisi positif yang
bisa diambil dari media massa.
Demikian halnya siswa/i yang mengikuti proses pembelajaran,
selalu mengharapkan sesuatu yang dapat membuatnya senang. Yaitu
media massa dapat menamah pengetahuan untuk siswa mereka dapat
mengakses beberapa sumber pengetahuan yang mereka inginkan melalui
sosial media, instagram, yt, dan facebook.
Untuk memperkuat keabsahan data diatas, peneliti juga
mengkomfirmasikannya dengan Ridwan siswa kelas VII MTs Nurul Islam
Indonesia Kota Medan, menyatakan bahwa dengan adanya media massa
dapat membantu para teman untuk belajar dan menambah wawasan kami
khususnya siswa MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan.
62

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dipahami bahwa media


massa merupakan media belajar yang cocok digunakan anak untuk
mencari pengetahuan atau pemahaman yang belum mereka ketahui.
4.2.3 Strategi Guru Dalam Mengembangkan Minat Belajar Siswa di
Sekolah MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan
Minat belajar atau dorongan untuk belajar didapat dari suasana
pembelajaran yang akan memberikan motivasi dan kebebasan dalam
mengeksplorasi atau menganalisis pengalaman belajar. Desain pembelajaran
yang kondusif akan memberikan kebebasan mengekspresikan ide dan motivasi
belajar mandiri.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terdapat beberapa strategi
guru dalam mengembangkan minat belajar siswa di sekolah MTs Nurul Islam
Indonesia Kota Medan, adapun strategi guru dalam mengembangkan minat
belajar siswa adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan Hubungan Baik Dengan Siswa/i
Menciptakan hubungan yang baik dengan peserta didik adalah upaya
guru fikih dalam memberikan motivasi kepada peserta didik agar mereka
senang untuk belajar, Sebagaimana dikemukakan Ibu Khairina, S.Pd.I
selaku guru Fiqih di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan bahwa:
“Saya berusaha memposisikan diri menjadi pembimbing juga
bisa menjadi teman belajar untuk peserta didik. Apabila ada peserta
didik yang belum mengerti, maka saya harus sabar memberi
penjelasan sampai peserta didik itu mengerti. Hal ini saya lakukan
untuk menciptakan hubungan yang baik dengan peserta didik.”
(Wawancara pada 20 November 2022 di MTs Nurul Islam Indonesia
Kota Medan).

Kaitannya dengan pendapat di atas, Ervin Marpaung, S.Pd.I selaku


Kepala Sekolah di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan menegaskan
bahwa:
“Pada Madrasah ini hubungan antara guru dan peserta didik
sangat dekat sekali. Di Madrasah ini dibudayakan bersalaman dan
mengucapkan salam terhadap sesama baik guru maupun peserta
63

didik. Setiap peserta didik apabila bertemu guru di luar kelas mereka
bersalaman, baik itu guru fiqih maupun guru yang lain. Ketika di
dalam kelas guru sebagai pembimbing dan ketika di luar kelas guru
sebagai partner bagi peserta didiknya. Siswa/i bisa bertanya kepada
guru ketika di luar jam belajar, dan guru akan dengan senang hati
merespon pertanyaan siswa/i asalkan masih dalam batasan yang
wajar.” (Wawancara pada 20 November 2022 di MTs Nurul Islam
Indonesia Kota Medan)

Gambar 3: Peneliti dan Bapak Ervin Marpaung, S.Pd.


Dari kedua pendapat di atas, dapat dikatakan dengan adanya
interaksi-interaksi yang baik, maka hubungan antara guru dan siswa/i
terjalin dengan baik pula. Dengan terciptanya proses hubungan yang baik
tersebut maka siswa/i akan betah berada di kelas selama proses belajar-
mengajar berlangsung, karena siswa/i merasa dihargai dan tidak kaku jika
bicara dengan guru. Dan respon siswa/i dari hubungan yang baik dengan
guru adalah siswa/i menjadi tenang, senang dan termotivasi saat proses
belajar-mengajar.
2. Memberikan Hadiah dan Pujian
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, Setiap orang pasti
akan senang jika mendapat hadiah atau pujian dari hasil pekerajaan yang
dilakukannya, begitu juga dengan siswa/i, siswa/i akan merasa senang
sekali apabila mendapat pujian atau hadiah dari guru karena dia mendapat
nilai yang bagus atau prestasinya di kelas bagus. Dengan adanya pujian
atau hadiah yang diberikan kepada siswa/i yang berprestasi bagus, maka
semua siswa/i akan termotivasi untuk lebih giat belajar agar mendapat
64

penghargaan itu semua. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ibu


Khairina, S.Pd.I selaku guru Fiqih di MTs Nurul Islam Indonesia Kota
Medan, bahwa:
“Apabila ada salah seorang siswa/i yang berprestasi dalam
kelas, nilai ujiannya bagus, perangainya bagus, maka saya memuji
siswa/i itu dan memberikan hadiah kepadanya.” (Wawancara pada
20 November 2022 di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan)

Jadi dengan adanya pujian atau hadiah yang diberikan kepada


siswa/i, memberi semangat dan motivasi bagi siswa/i yang nilainya bagus
dengan mempertahankan nilai yang bagus itu supaya mendapat hadiah
atau pujian lagi, dan juga memberi semangat dan motivasi siswa/i yang
lain supaya lebih giat lagi belajar.
3. Menciptakan Saingan atau Kompetisi
Selanjutnya strategi guru MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan
dalam mengembangkan minat belajar siswa/i yaitu memberikan motivasi
kepada siswa/i agar mereka senang untuk belajar, selain itu guru membuat
persaingan baik secara individu maupun secara kelompok, yang pada
akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa/i. Sebagaimana
dikemukakan Ibu Khairina, S.Pd.I guru Fiqih di MTs Nurul Islam
Indonesia Kota Medan bahwa:
“Saya berusaha menjadi motivator dalam peningkatkan
prestasi belajar siswa/i yaitu dengan membuat persaingan baik
secara individu dan kelompok terhadap siswa/i.” (Wawancara pada
20 November 2022 di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan)
Motivasi belajar yang dilakukan guru dalam mengembangkan minat
belajar siswa/i di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan membantu
siswa/i agar senang dalam belajar, tidak jenuh atau bosan dan tertarik
untuk mengikuti pelajaran. Pengelolaan kelas yang dilakukan guru sangat
membantu proses belajar mengajar, sebagaimana yang dikatakan oleh
Bapak Ervin Marpaung, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MTs Nurul Islam
Indonesia Kota Medan, bahwa:
65

“Motivasi belajar itu sangat membantu dalam proses belajar


mengajar, karena dengan adanya motivasi belajar tersebut siswa/i
bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Jika memiliki motivasi yang
tinggi dalam belajar, tentunya peserta didik lebih aktif dalam
mengikuti pelajaran, membuat siswa/i tidak jenuh atau bosan dan
juga menyemangatkan siswa/i dalam belajar.” (Wawancara pada 20
November 2022 di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan)

Dengan demikian dapat diketahui bahwa, dengan adanya motivasi


belajar dapat membantu mengembangkan minat belajar siswa/i di MTs
Nurul Islam Indonesia Kota Medan. Siswa/i bisa mengikuti pelajaran
dengan semangat yang tinggi dan menyenangkan. Siswa/i juga lebih aktif
dan siswa/i juga tidak akan merasa jenuh dan bosan ketika mengikuti
pelajaran. Jadi dengan adanya motivasi yang dilakukan guru pada proses
belajar mengajar bisa meningkatkan prestasi siswa/i, sebagaimana yang
dikemukakakan oleh guru IPS di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan
bahwa:
Adanya stimulus yang saya berikan kepada siswa/i, berdampak pada
proses belajar mengajar menjadi kondusif, membuat peserta didik
semangat untuk belajar, sehingga merubah tingkah laku peserta didik
menjadi lebih baik, nilainya menjadi meningkat lebih bagus, aktif.
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa strategi yang dilakukan guru
dalam mengembangkan minat belajar yaitu melalui motivasi yang
dilakukan guru terhadap siswa/i MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan
sangatlah efektif dalam mengembangkan minat belajar siswa/i, karena
siswa/i tersebut termotivasi untuk mengembangkan minat belajarnya dan
dapat merubah hasil belajar kearah yang lebih baik. Sebagaimana
dikemukakan oleh Niza selaku siswa kelas VIII A di MTs Nurul Islam
Indonesia Kota Medan bahwa:
“Ketika guru memberikan motivasi kepada kami, saya menjadi
bersemangat dan aktif mengikuti semua kegiatan di kelas, seperti
guru memberikan pertanyaan saya dengan semangat menjawab
pertanyaan guru, saya tidak merasa bosan atau jenuh, sehinnga hasil
yang saya dapat selama mengikuti proses belajar-mengajar adalah
66

dengan adanya perubahan tingkah laku saya menjadi senang dan


menyukai berbagai pelajaran karena pembelajarannya sangat
menyenangkan dan strategi gurunya juga tidak membuat saya jenuh
dan bosan.” (Wawancara pada 21 November 2022 di MTs Nurul
Islam Indonesia Kota Medan)

Senada dengan apa yang dikemukakan oleh siswi di MTs Nurul


Islam Indonesia Kota Medan salah seorang siswai kelas IX yaitu Fitri juga
mengemukakan:
“Ketika pelajaran berlangsung para siswa/i begitu tenang dan
seksama dalam mendengarkan penjelasan guru setelah sebelumnya
mendapatkan arahan dari guru.” (Wawancara pada 21 November
2022 di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan)
Jadi motivasi belajar yang dilakukan oleh guru di MTs Nurul Islam
Indonesia Kota Medan dalam mengembangkan minat belajar siswa/i pada
di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan telah dicapai dengan baik,
dalam hal ini siswa/i diharapkan dapat memahami dan mengetahui materi
yang telah disampaikan oleh guru. Dalam hal ini siswa/i di MTs Nurul
Islam Indonesia Kota Medan memiliki sikap atau perilaku yang sesuai
dengan ajaran agama Islam ini dibuktikan dengan pola tingkah laku yang
dilakukan di Madrasah maupun di luar Madrasah cukup baik, ini dapat
dilihat dari bagaimana mereka melakukan interaksi dengan teman
Madrasah atau guru, sehingga mereka mempunyai hubungan yang baik,
prestasi lebih meningkat, nilai siswa/i lebih meningkat menjadi bagus.
Dengan demikian berdasarkan uraian dari beberapa informan di atas,
secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar yang
dilakukan guru dalam meningkatkan minat belajar siswa/i di MTs Nurul
Islam Indonesia Kota Medan yaitu proses belajar mengajar kondusif,
siswa/i termotivasi untuk lebih giat belajar, hubungan guru dan siswa/i
menjadi dekat karena adanya interaksi yang baik, nilai siswa/i terhadap
pelajaran menjadi meningkat lebih baik, materi pelajaran yang menarik
dan tidak membosankan. Dengan penguasaan materi lebih meningkat
maka pada akhirnya tingkah laku siswa/i dapat berubah menjadi lebih baik.
67

4.3 Pembahasan Temuan


4.3.1 Peran Guru Dalam Mengembangkan Minat Belajar Siswa
1. Peran Guru Sebagai Motivator
Pelaksanaan proses pendidikan khususnya pendidikan di Madrasah, guru
memegang peranan yang paling utama. Pendidik dalam Islam juga dikatakan
sebagai siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta
didiknya. Di Madrasah sebagian siswa/i mungkin telah memiliki minat belajar
yang tinggi, tetapi sebagian lagi mungkin belum. Tingkah laku seperti rendahnya
motivasi, kurang bersemangat, jera, malas, dan sebagainya, dapat dijadikan
indikator menurunnya minat belajar siswa/i.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, guru di MTs Nurul Islam
Indonesia Kota Medan berkewajiban membantu siswa/i dalam mengembangkan
minat belajar siswa/i. Setiap siswa/i diharapkan menerapkan sikap dan kebiasaan
belajar yang efektif. Tetapi tidak tertutup kemungkinan ada siswa/i yang
mengamalkan sikap dan kebiasaan yang tidak diharapkan dan tidak efektif.
Apabila siswa/i memiliki sikap dan kebiasaan seperti itu, maka dikhawatirkan
siswa/i yang bersangkutan tidak akan mencapai hasil belajar yang baik, karena
hasil belajar yang baik itu diperoleh melalui usaha atau bahkan perjuangan yang
keras.
Berdasarkan hal tersebut maka peran guru dalam mengembangkan minat
belajar menjadi penting untuk di telaah kembali, karena kegiatan pembelajaran
merupakan inti dari kegiatan pendidikan secara keseluruhan. Tuntunan inilah
yang kemudian mengharuskan guru memiliki kemampuan untuk mendesain
proses pembelajaran dengan baik dan efektif, yaitu dengan berorientasi pada
peningkatan mutu peserta didik sehingga rumusan tujuan yang telah
direncanakan oleh semua komponen pendidikan dapat tercapai dengan
maksimal. Salah satu variabel yang harus dikuasai guru adalah mendesain proses
pembelajaran yang mengedepankan aktifitas dan keterlibatan siswa/i di kelas,
mulai dari persiapan, proses sampai pada evaluasi pembelajaran.
Secara umum, tujuan dari motivasi yang diberikan oleh guru di MTs Nurul
Islam Indonesia Kota Medan adalah membantu siswa/i agar ia mampu mengatasi
68

kesulitan-kesulitan belajar, memecahkan masalah yang dihadapi, dan


mengarahkan pada diri secara cermat, secara khusus. Dengan kata lain tujuan
dari motivasi yang diberikan kepada siswa/i agar ia dapat mempergunakan
kemampuannya untuk mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri dan
kesulitan dalam belajar.
Motivasi yang dilakukan guru di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan
pada hakekatnya adalah proses bantuan khusus yang diberikan kepada peserta
didik di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan dengan memperhatikan
kemungkinan-kemungkinan dan kenyataan-kenyataan tentang adanya kesulitan
yang dihadapi dalam rangka perkembangannya yang optimal, sehingga mereka
dapat memahami diri, mengarahkan diri, dan bertindak serta bersikap sesuai
dengan tuntunan untuk belajar. Jelas kiranya bahwa peran guru sebagai
motivator di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan, berdasar dan terarah
kepada pencapaian tujuan belajar itu sendiri.
Respon dan motivasi belajar siswa/i itu tergantung pada perhatian dan
keinginan siswa/i itu sendiri yang bukan berarti tidak ada faktor dari luar untuk
menumbuhkan ,motivasi siswa/i tersebut. Karena dengan adanya pengaruh luar
yang cukup besar motivasi siswa/i dalam belajarpun akan semakin meningkat
pula. Dan dari guru dalam mengajar harus memperhatikan karakter peserta
didiknya yang berbeda-beda. Guru memberikan perhatian, bimbingan, serta
variasi pemberian metode, strategi, media yang digunakan dalam proses
pembelajaran.
2. Guru Sebagai Sumber Belajar
Guru sebagai sumber belajar Peran guru sebagai sumber belajar akan terikat
pada kemampuan seorang guru dalam menguasai materi yang ada. Jadi, ketika
siswa menanyakan sesuatu, guru dapat merespon dengan cepat dan menjawab
pertanyaan siswa dengan bahasa yang lebih mudah dipahami.
4.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa di Sekolah MTs
Nurul Islam Indonesia Kota Medan
Memotivasi dan cita-cita dalam belajar merupakan cara yang paling
ampuh untuk meningkatkan minat belajar siswa dengan kata lain mereka akan
69

bersungguh-sunguh dalam belajar untuk meraih cita-cita mereka. Dalam meraih


cita-cita harus ada perjuangan yaitu belajar, jika tidak ada perjuangan dalam belajar
maka tidak ada cita-cita yang diraih.
Keluarga merupakan orang pertama yang berpengaruh besar dalam
pertumbuhan peserta didik, termasuk didalamnya prestasi belajar siswa. Pendidikan
keluarga adalah pendidikan dasar dari pendidikan selanjutnya. Hasil pendidikan
yang didapat oleh anak dalam keluarga dapat menentukan pendidikan anak itu
selanjutnya, baik di sekolah ataupun di lingkungan masyarakat. Dengan adanya
dorongan dari keluarga dapat meningkatkan minat belajat anak.
Selain itu guru adalah aktor utama dalam menentukan keberhasilan
proses belajar di sekolah. Sehingga berhasil atau tidaknya pendidikan disekolah
selalu dihubungkan dengan guru. Oleh sebab itu, usaha-usaha yang harus dilakukan
oleh guru untuk menumbuhkan mutu pendidikan hendaknya dimulai dari
peningkatan kualitas guru. Guru yang berkualitas yakni mengetahui dan memahami
peran dan fungsinya dalam proses pembelajaran. Evaluasi sangat dibutuhkan untuk
mengukur sejauh mana pelajaran diserap oleh siswa, namun evaluasi ini sangat baik
dan tersusun rapi, terencana agar tercapai tujuan pembelajarannya. Para siswa akan
menjadi giat belajar apabila mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu,
memberi ulangan ini juga merupakan sarana meningkatkan minat belajar siswa.
Memberi nilai dalam bentuk angka dan memberitahukan hasil belajar juga memiliki
peran dalam mengembangkan minat belajar siswa/i di MTs Nurul Islam Indonesia
Kota Medan.
Peran guru dalam mengembangkan minat belajar siswa di MTs Nurul
Islam Indonesia Kota Medan adalah dengan adanya sarana dan prasarana dapat
disamakan dengan fasilitas belajar. Besar kemungkinan sarana dan prasarana
belajar merupakan faktor yang mempunyai andil besar dalam mengembangkan
minat belajar peserta didik. Kegiatan belajar dan mengajar adalah percakapan dua
arah antara guru dan peserta didik, maka sangat diperlukan sarana dan prasarana
dalam mendukung kegiatan belajar seperti media, ruangan kelas, dan buku.
Dalam kehidupan manusia dikenal dengan sebutan makhluk sosial. Hal
ini juga terjadi dalam lingkungan sekolah. Tidak mungkin seorang peserta didik
70

tidak memiliki teman, dalam memilih kawan harus berhati-hati. Karena hal ini
dapat mempengaruhi prestasi belajar di sekolah. Ketika siswa bergabung dengan
seorang kawan yang rajin, pintar, disiplin, maka secara tidak langsung kita akan
mengikuti kebiasaan mereka. Sebaliknya, ketika kita berteman dengan orang yang
malas, suka bolos, dan tidak mengerjakan PR maka kita akan mengikuti kebiasaan
buruk mereka.
Media massa sangat berpengaruh dalam meningkatkan proses belajar dan
mengajar. Dalam komunikasi, media berperan sebagai sumber informasi. Banyak
media yang digunakan sebagai sarana dalam proses belajar mengajar seperti tv,
media sosial, yt, dan media lainnya. Hal ini merupakan contoh pelayanan pada
proses belajar mengajar untuk mempermudah dan mempercepat pendidikan
(Achru, 2019).
Hasil dari wawancara menunjukkan peran guru dalam mengembangkan
minat belajar di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan yang paling mudah dan
sederhana adalah dengan menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap, yang
bisa menyenangkan hati siswa dalam proses pembelajaran.
Dari hasil observasi penulis dilapangan dapat dipahami bahwa peran guru
dalam mengembangkan minat belajar siswa di MTs Nurul Islam Indonesia Kota
Medan dengan menyedikan sarana dan prasarana yang lengkap. Sarana tersebut
adalah fasilitas pembelajaran yang ada disekolah, agar siswa tersebut memiliki
minat yang tinggi apabila sarana dan prasarana lengkap. Guru di MTs Nurul Islam
Indonesia Kota Medan menyediakan sarana dan prasarana kepada siswa agar
mereka memiliki minat yang tinggi untuk belajar, jika sarana dan prasarana
pembelajaran lengkap, akan memudahkan guru untuk mengajar siswa di kelas.
71

4.3.3 Strategi Guru Dalam Mengembangkan Minat Belajar Siswa di Sekolah


MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan
Berdasarkan hasil wawancara terdapat beberapa strategi guru dalam
mengembangkan minat belajar siswa di sekolah MTs Nurul Islam Indonesia Kota
Medan, adapun strategi guru dalam mengembangkan minat belajar siswa adalah
menciptakan hubungan yang baik dengan siswa/i agar mereka senang untuk belajar.
Dengan terciptanya proses hubungan yang baik tersebut maka siswa/i akan betah
berada di kelas selama proses belajar-mengajar berlangsung, karena siswa/i merasa
dihargai dan tidak kaku jika bicara dengan guru. Dan respon siswa/i dari hubungan
yang baik dengan guru adalah siswa/i menjadi tenang, senang dan termotivasi saat
proses belajar-mengajar.
Startegi selanjutnya adalah memberikan hadiah. Hadiah dapat juga
dikatakan sebagai motivasi, Setiap orang pasti akan senang jika mendapat hadiah
atau pujian dari hasil pekerajaan yang dilakukannya, begitu juga dengan peserta
didik, siswa/i akan merasa senang sekali apabila mendapat pujian atau hadiah dari
guru karena dia mendapat nilai yang bagus atau prestasinya di kelas bagus. Dengan
adanya pujian atau hadiah yang diberikan kepada siswa/i yang berprestasi bagus,
maka semua peserta didik akan termotivasi untuk lebih giat belajar agar mendapat
penghargaan itu semua.
Selanjutnya strategi guru MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan dalam
mengembangkan minat belajar siswa/i yaitu memberikan motivasi kepada siswa/i
agar mereka senang untuk belajar, selain itu guru membuat persaingan baik secara
individu maupun secara kelompok, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa/i. Dengan demikian dapat diketahui bahwa, dengan adanya
motivasi belajar dapat membantu mengembangkan minat belajar siswa/i di MTs
Nurul Islam Indonesia Kota Medan. Siswa/i bisa mengikuti pelajaran dengan
semangat yang tinggi dan menyenangkan. Siswa/i juga lebih aktif dan siswa/i juga
tidak akan merasa jenuh dan bosan ketika mengikuti pelajaran. Jadi dengan adanya
motivasi yang dilakukan guru pada proses belajar mengajar bisa meningkatkan
prestasi siswa/i.
72

Strategi yang dilakukan guru dalam mengembangkan minat belajar yaitu


melalui motivasi yang dilakukan guru terhadap siswa/i MTs Nurul Islam Indonesia
Kota Medan sangatlah efektif dalam mengembangkan minat belajar siswa/i, karena
siswa/i tersebut termotivasi untuk mengembangkan minat belajarnya dan dapat
merubah hasil belajar kearah yang lebih baik.
Jadi strategi yang dilakukan oleh guru di MTs Nurul Islam Indonesia Kota
Medan dalam mengembangkan minat belajar siswa/i pada di MTs Nurul Islam
Indonesia Kota Medan telah dicapai dengan baik, dalam hal ini siswa/i diharapkan
dapat memahami dan mengetahui materi yang telah disampaikan oleh guru. Dalam
hal ini siswa/i di MTs Nurul Islam Indonesia Kota Medan memiliki sikap atau
perilaku yang sesuai dengan ajaran agama Islam ini dibuktikan dengan pola tingkah
laku yang dilakukan di Madrasah maupun di luar Madrasah cukup baik, ini dapat
dilihat dari bagaimana mereka melakukan interaksi dengan teman Madrasah atau
guru, sehingga mereka mempunyai hubungan yang baik, prestasi lebih meningkat,
nilai siswa/i lebih meningkat menjadi bagus.

Anda mungkin juga menyukai