Penjajahan Inggris Sejarah 11 G

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Klemens Darnel Theodore XI-G/19

Masa Penjajahan Inggris di Indonesia

Lihat Foto
J Walker

Peta Jawa yang dibuat oleh Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles pada 1817. Direproduksi oleh J Walker.
- Berapa lama masa penjajahan Inggris di Indonesia? Inggris sempat menjajah Indonesia selama
5 tahun dari 1811 hingga 1816.

Dikutip dari Sejarah Indonesia Modern (2016) karangan MC Ricklefs pada 4 Agustus 1811, 60
kapal Inggris muncul di pelabuhan Batavia, pusat kekuatan Belanda.

Batavia dan daerah di sekitarnya jatuh ke tangan Inggris pada 26 Agustus 1811.
Perjanjian Tuntang
Inggris di bawah pimpinan Thomas Stamford Raffles berhasil merebut seluruh kekuasaan
Belanda di Indonesia yang ditandai dengan Perjanjian Tuntang.

Perjanjian Tuntang dilakukan pada 18 September 1811 yang berisi sebagai berikut:

 Pemerintah Belanda menyerahkan Indonesia kepada Inggris di Kalkuta, India


 Semua tentara Belanda menjadi tawanan perang Inggris.
 Orang Belanda dipekerjakan dalam pemerintahan Inggris.
 Hutang Belanda tidak menjadi tanggungan Inggris.
 Raffles yang berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda, memberikan kesempatan rakyat
Indonesia untuk melakukan perdagangan bebas. Meski keberadaan Inggris tetap menindas
rakyat Indonesia.

Atas jasanya merebut Nusantara dari Belanda, Raffles diganjar Gubernur Jenderal Lord Minto
penghargaan dengan menjabat sebagai Letnan Gubernur Jawa.

Ia tinggal dan memerintah dari Buitenzorg (Bogor).

Kebijakan di bidang pemerintahan


Raffles menegosiasikan perdamaian dan beberapa operasi militer kepada sejumlah penguasa
lokal yang dianggap menentang Kerajaan Inggris.

Salah satu operasi militer terjadi pada 21 Juni 1812 ketika Raffles memerintahkan serangan ke
Yogyakarta.

Ketika itu, Keraton Yogyakarta merupakan salah satu dari dua kerajaan lokal terkuat yang ada di
Pu lau Jawa. Serangan Inggris membuat keraton rusak parah.

Nibras Nada Nailufar Raffles juga memerintahkan ekspedisi militer ke Palembang untuk menggulingkan
pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin II dan merebut Pulau Bangka. Padahal, Sultan Mahmud Badaruddin
II telah membantu Inggris mengusir Belanda. Raffles bermaksud menjadikan Bangka sebagai markas tentara
Inggris untuk menahan Belanda pasca-berakhirnya Perang Enam Koalisi untuk menghancurkan Napoleon.
Kebijakan ini diambil agar Inggris lebih mudah dalam mengawasi daerah-daerah di pulau Jawa. Setiap residen
tersebut dikepalai oleh seorang residen dan asisten residen. Keenam belas keresidenan yakni: Baca berita tanpa
iklan. Gabung Kompas.com+ Karesidenan Banten Karesidenan Banyumas Karesidenan Besuki Karesidenan
Bogor Karesidenan Cirebon Karesidenan Jakarta Karesidenan Karawang Karesidenan Kediri Karesidenan
Kedu Karesidenan Madiun Karesidenan Madura Karesidenan Pati Karesidenan Priangan Karesidenan
Rembang Karesidenan Semarang Karesidenan Surakarta Prinsip Kebijakan Raffles Selama masa
pemerintahannya, Raffles melakukan reformasi massal untuk mengubah sistem kolonial Pemerintah Hindia
Belanda. Ia membuat kebijakan dengan berpegang pada tiga prinsip yakni: Segala bentuk kerja rodi dan
penyerahan wajib dihapus, diganti penanaman bebas oleh rakyat. Peranan para bupati sebagai pemungut pajak
dihapuskan dan para bupati dimasukkan sebagai bagian pemerintah kolonial. Atas dasar pandangan bahwa
tanah itu milik pemerintah, maka rakyat penggarap dianggap sebagai penyewa. Selain meningkatkan kondisi
penduduk lokal, dia memperkenalkan sistem pencatatan bangunan-bangunan kuno yang ada di Jawa.: Sir
Stamford Raffles, Penulis Sejarah Jawa Contohnya, Adapun Candi Borobudur dicatat HC Cornelius.

Anda mungkin juga menyukai