Nusantara Vol1No12022 Muflih

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

Nusantara: Jurnal Pendidikan, Seni, Sains dan Sosial Humanioral (2022) 1:1, 1-25

ISSN 1111-1111 | DOI: 10.11111/nusantara.xxxxxxx


Diterbitkan oleh FORIKAMI (Forum Riset Ilmiah Kajian Masyarakat Indonesia)
Tersedia online Pada Bulan September 2022.
____________________________________________________________________________________

DAMPAK GLOBALISASI MEDIA


TERHADAP NILAI-NILAI PANCASILA DI
KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA
James Daniel Tjoe; Kalif Arifan Sani; Audrianne Beng; Rafif Muflih; Esa Putri
Rahmadani; Program Studi Business Management, Universitas Pradita

ABSTRAK: Pancasila memang telah lama tidak berubah, tetapi bukan berarti tidak
pernah terpengaruh oleh faktor-faktor tertentu. Pancasila sendiri adalah susunan
ideologi-ideologi negara Indonesia yang menyesuaikan kondisi saat disusun. Oleh
karena itu, terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi pancasila dimana salah
satunya merupakan globalisasi. Seiringnya waktu berjalan, media sosial terus
berkembang sehingga memiliki peran yang cukup besar dalam kehidupan kita sehari-
hari. Media sosial juga dapat berdampak bagi perilaku dan gaya hidup kita masing-
masing sehingga kita sangat bergantung kepada hal tersebut. Sama dengan perilaku
kita, nilai-nilai pancasila dapat berubah karena adanya pengaruh dari sosial media
sehingga pandangan kita mengenai pancasila berbeda. Sebagai manusia, perasaan
masing-masing dapat berubah karena faktor-faktor yang mempengaruhi - dari
lingkungan, pergaulan dan gaya hidup. Kebanyakan dari remaja Indonesia lebih
mengikuti budaya negara lain seperti negara Amerika, Korea Selatan, Jepang dan
masih banyak lagi sehingga memiliki keterbatasan informasi terhadap Pancasila
maupun negara Indonesia sendiri. Maka dari itu, makalah ini bertujuan untuk
analisis dampak globalisasi media terhadap nilai-nilai Pancasila di kalangan anak
dan remaja di negara Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menunjukkan betapa pentingnya Pancasila bagi orang-orang Indonesia, terutama di
kalangan anak-anak dan remaja. Metode penelitian yang digunakan untuk makalah
ini adalah kualitatif secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
globalisasi media tidak dapat dihindarkan oleh masyarakat. Media berkembang
secara cepat di antara kalangan-kalangan masyarakat Indonesia, mau itu secara
positif maupun negatif. Berbagai kalangan dapat meraih informasi-informasi terkini
yang sangat penting dan berdampak melalui media sosial. Namun, hal tersebut juga
tidak menutupi fakta bahwa anak-anak dapat mempelajari hal-hal baru yang terjadi
di dunia nyata yang dapat berdampak negatif bagi hidup mereka seiringnya mereka
bertumbuh dan lebih memahami sekitar mereka. Kecanduan adalah salah satu
contoh nyata yang seringkali terjadi kepada kalangan anak-anak dan remaja
Indonesia. Selain kecanduan, mereka mempelajari mengenai budaya negeri-negeri
lain. Hal tersebut dapat meluaskan wawasan mereka terhadap budaya baru di negara
lainnya, namun juga dapat mengakibatkan mereka untuk kurang peduli terhadap
budaya sendiri, termasuk Pancasila.
KATA KUNCI: Pancasila, Globalisasi Media, Anak-anak
2 | DAMPAK GLOBALISASI MEDIA TERHADAP NILAI-NILAI PANCASILA DI
KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA

I. PENDAHULUAN
Pancasila merupakan sebuah pedoman atau indikator kehidupan
berbangsa serta nilai-nilai yang wajib diterapi oleh seluruh rakyat
Indonesia. Pancasila bisa menjadi sebuah pandangan hidup, dasar
negara dan ideologi nasional yang kemudian diimplementasikan ke
kehidupan bermasyarakat, berbanga dan bernegara (Soeprapto, 1996).
Kata pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata.
Panca berarti lima dan sila berarti dasar atau prinsip. Pancasila sudah
menjadi dasar negara Indonesia semenjak Agustus 1945 dan dibuat dari
konsep dasar yaitu nasionalisme (Kebangsaan), internasionalisme,
mufakat/demokrasi, kesejahteraan sosial dan keTuhanan yang
berkebudayaan (Damayanti, 2022). Pada awalnya, Sila pertama
pancasila lebih diarahkan terhadap agama Islam (Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya) namun
terjadi perubahan untuk kepentingan negara Indonesia yang memiliki
berbagai suku bangsa dan agama agar pancasila dapat diterima dan
disetujui oleh seluruh rakyat Indonesia.
Sedangkan, globalisasi adalah suatu peristiwa atau kejadian yang
melibatkan integrasi internasional yang terjadi karena interaksi
internasional yang lebih sering terjadi di zaman sekarang. Kemajuan
teknologi, infrastruktur dan komunikasi menjadi faktor-faktor utama
yang menyebabkan globalisasi. Namun globalisasi tidak selalu
berdampak baik bagi masyarakat Indonesia karena terkadang globalisasi
menantang nilai-nilai pancasila.
Pada masa kini atau bisa disebut juga dengan era modern, banyak
masyarakat indonesia yang belum mengerti makna dari ideologi
pancasila karena globalisasi dalam kehidupan masyarakat terutama
terhadap remaja Indonesia yang sudah terbuka terhadap campuran
budaya barat dan Indonesia. Bukan hanya campuran budaya namun
juga tanpa tersadar, hubungan sosial terutama karena kemajuan
teknologi dan media antara keluarga, teman dan lain-lain sangat
berdampak terhadap kehidupan nilai pancasila.Masyarakat Indonesia
terutama remaja harus menyadari bahwa pancasila mempunyai banyak
sekali nilai-nilai luhur yang baik dan harus dijadikan pedoman dalam
3 | Nusantara: Jurnal Pendidikan, Seni, Sains dan Sosial Humaniora

hidup bermasyarakat (Margono, 2012). Oleh karena itu, tujuan


penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja dampak globalisasi
secara sosial dan budaya terhadap nilai-nilai pancasila di kehidupan
masyarakat Indonesia dan mengidentifikasikan dampak-dampak negatif
serta solusinya agar masyarakat Indonesia bisa mengikuti pergerakan
globalisasi dan era modern dengan sikap dan perilaku yang sesuai
dengan nilai pancasila.
Dalam penelitian/makalah ini, akan ada beberapa pertanyaan
yang akan dibahas berdasarkan hasil penelitian dan informasi yang telah
diperoleh dari sumber-sumber terutama sumber jurnal. Hal-hal yang
akan dibahas berhubungan dengan arti sesungguhnya pancasila dan
globalisasi serta dampak globalisasi media terhadap nilai-nilai pancasila
terutama dikalangan remaja Indonesia. Selain dari itu, akan ada
pembahasan yang lebih detail dan spesifik terhadap topik yang dibahas
yang berhubungan dengan solusi. Salah satu contohnya adalah
pentingnya pancasila menjadi ideologi yang terbuka agar bisa mengikuti
perubahan waktu dan globalisasi terutama di bidang media dan
bagaimana cara menerapkan nilai-nilai pancasila ini kepada seluruh
masyarakat terutama kalangan remaja di Indonesia.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberi wawasan atau
kesadaran terhadap pembaca dalam pentingnya mempunyai kesadaran
dan pemahaman yang baik mengenai nilai-nilai pancasila di era
globalisasi yang melibatkan banyak interaksi dengan budaya asing.
Alasan utama mengapa ini menjadi tujuan utama makalah ini adalah
karena tanpa pemahaman yang baik mengenai nilai pancasila, maka
dampak globalisasi serta budaya negara lain akan menguasai dasar dan
fondasi Indonesia yaitu pancasila.

II. METODE
Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode kualitatif
yang bersifat deskriptif. Menurut (Mestika Zed, 2003), studi pustaka
dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang berkenan atau
4 | DAMPAK GLOBALISASI MEDIA TERHADAP NILAI-NILAI PANCASILA DI
KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA

berhubungan dengan metode pengumpulan data pustaka dengan cara


membaca dan mencatat (Mengelolah) bahan penelitian.
Penelitian ini akan dilakukan melalui studi kepustakaan untuk
memperoleh sumber informasi dari jurnal ilmiah dan menggunakan data
tersebut dan mengelolanya dengan bentuk deskriptif. Makalah dan
penelitian ini akan menggunakan sumber teori yang berkaitan sehingga
mendapat informasi mengenai dampak globalisasi media terhadap nilai-
nilai pancasila serta solusinya.

III. HASIL
A. Globalisasi Media
Jika dilihat dari perkembangan teknologi dan munculnya banyak
perangkat online, maka sudah bisa dipastikan bahwa globalisasi adalah
suatu hal yang tidak bisa dihindari oleh masyarakat Indonesia. Menurut
(Surahman, 2013), perkembangan media di Indonesia tidak bisa
terbendung karena globalisasi media terjadi secara natural yang
mengikuti perkembangan zaman kini.
Globalisasi Media menimbulkan banyak sekali platform online
atau bisa disebut juga sebagai media sosial seperti Instagram, Tiktok,
Whatsapp, Facebook dan lain-lain. Oleh karena itu, batasan komunikasi,
budaya Indonesia dan hubungan sosial akan lebih terbuka dan pada
akhirnya, terjadi benturan budaya karena ada perbedaan nilai di antara
budaya Indonesia, terutama nilai pancasila dengan budaya lain.
Benturan budaya ini bisa berdampak terhadap semua bidang seperti
sosial, ekonomi dan politik.
Namun globalisasi media mempunyai dampak positif di
kehidupan masyarakat. Dengan adanya globalisasi media, masyarakat
bisa mempunyai pikiran yang lebih terbuka hingga menimbulkan rasa
toleransi terhadap budaya lain melewati platform online yang
berkembang dengan cepat di masa kini. Tidak hanya dalam bidang
budaya, namun perkembangan media di era globalisasi
mempermudahkan komunikasi bukan hanya secara nasional, namun
secara internasional tanpa biaya tambahan.
5 | Nusantara: Jurnal Pendidikan, Seni, Sains dan Sosial Humaniora

Selain dari kembangan teknologi yang mempermudah


komunikasi, globalisasi media juga membawa dampak positif lainnya
yang berhubungan dengan nilai pancasila di kehidupan masyarakat
Indonesia. Dengan adanya globalisasi media dan teknologi yang
mempermudah penyebaran informasi, kini nilai-nilai pancasila yang
universal dan bersifat terbuka lebih mudah mudah menyebar melalui
media sosial sehingga sekarang tidak hanya masyarakat Indonesia yang
bisa melihat dan memahami nilai pancasila tetapi juga masyarakat dari
negara lain yang bisa mulai menerapkan nilai pancasila dalam
kehidupan mereka.
B. Perkembangan media di kalangan anak dan Remaja
Kemajuan media yang cepat sudah dirasakan oleh mayoritas
masyarakat Indonesia baik dari segi positif maupun negatif. Hal tersebut
dikarenakan perkembangan media ini membuat pengguna sangat mudah
untuk mengakses berbagai informasi dengan harga yang sangat
terjangkau baik untuk orang muda maupun tua. Namun jika dilihat dan
diobservasi, dampak dari globalisasi media lebih besar terhadap
kalangan anak-anak dan remaja di Indonesia. Bahkan menurut
(Ameliola & Nugraha, 2013), saat ini anak-anak dari usia 5 tahun hingga
12 tahun menjadi jangkauan umur yang paling banyak pengguna dalam
memanfaatkan kemajuan media dan teknologi disaat ini sehingga tidak
heran bahwa anak dari umur 5 hingga 12 tahun disebut juga sebagai
generasi multitasking.
Perkembangan media di kalangan remaja membawa banyak
dampak positif karena banyak sekali remaja di Indonesia sudah
mempunyai pikiran yang terbuka bahkan lebih terbuka dibandingkan
dengan orang tua mereka karena perkembangan media dan keterbukaan
terhadap budaya-budaya luar menciptakan rasa toleransi yang tinggi.
Selain dari pikiran yang terbuka, banyak remaja di Indonesia
mempunyai ketertarikan untuk berkarir di bidang media sosial sebagai
influencer maupun content creator sehingga perkembangan media dan
globalisasi ini menciptakan kesempatan bagi remaja untuk mencoba dan
mempunyai kesempatan untuk mendapat penghasilan yang tentunya
akan membawa dampak positif terhadap sisi ekonomi mereka. Bagi
6 | DAMPAK GLOBALISASI MEDIA TERHADAP NILAI-NILAI PANCASILA DI
KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA

anak-anak, globalisasi media berdampak positif karena banyak anak-


anak mempunyai semangat yang lebih tinggi untuk belajar dikarenakan
banyak sekali aplikasi di gadget yang mempunyai animasi menarik,
warna-warna yang cerah dan berbeda serta juga lagu sehingga
kemampuan anak untuk berimajinasi semakin tinggi dan bervariasi
(Ameliola & Nugraha, 2013).
Namun perkembangan media di kalangan remaja tidak selalu
membawa dampak positif terhadap kehidupan mereka bahkan sering
kali, globalisasi media melawan nilai-nilai pancasila yang sudah menjadi
dasar negara Indonesia sehingga banyak remaja di era modern ini
mempunyai pemahaman yang sangat minim mengenai kehidupan
berdasarkan nilai-nilai pancasila.
Dampak negatif yang pertama dan yang paling sering terjadi
adalah kecanduan. Selain dari platform online yang telah disebut,
perkembangan media/globalisasi media juga menimbulkan banyak
aplikasi game online yang tidak selalu berdampak buruk namun
kebanyakan di kalangan remaja, game online menjadi sumber masalah
dari kecanduan tersebut. Dengan adanya game online, remaja-remaja
lebih memilih untuk menggunakan gadget mereka seharian sehingga
tidak mempedulikan kehidupan sosial dan melupakan interaksi antara
teman dan keluarga. Kecanduan ini tentunya sudah bertentangan
dengan kehidupan dalam nilai pancasila. Kecanduan menimbulkan
ketidakrukunan antara anggota keluarga di rumah karena tidak ada
interaksi dan tidak ada bentuk kecintaan. Menurut (Rahman, 2018), sila
kedua pancasila (Kemanusiaan yang adil dan beradab) melibatkan
kesejahteraan rakyat dan bentuk kecintaan. Berdasarkan sumber
tersebut, kecanduan sudah menentang dan berlawanan dengan nilai
pancasila terutama terhadap sila ke 2.
Selain dari kecanduan, kemudahan untuk mengakses konten dari
internet menyebabkan banyak remaja untuk melupakan mengenai
budaya dan tradisi Indonesia. Sebelum adanya media sosial yang
diakibatkan oleh perkembangan teknologi yang pesat, budaya dan tradisi
lokal Indonesia adalah salah satu faktor terbesar yang mempersatu
masyarakat Indonesia dan berkehidupan sesuai dengan sila ketiga
7 | Nusantara: Jurnal Pendidikan, Seni, Sains dan Sosial Humaniora

pancasila yaitu persatuan Indonesia. Di masa kini, media sosial


menjauhkan masyarakat Indonesia terutama di kalangan remaja dari
budaya dan tradisi Indonesia akibat dampak budaya negara lain.
Platform media sosial seperti Instagram, Youtube, TikTok dan lain-lain
memudahkan penggunanya (banyak di kalangan remaja) untuk
mengakses segala konten dari budaya lain sehingga budaya Indonesia
terlupakan. Hal ini melanggar nilai pancasila sila ke 3 yang menyatakan
mengenai persatuan Indonesia.
C. Identitas nasional dengan nilai-nilai pancasila
Dalam konteks bangsa, identitas nasional mengacu pada
kebudayaan atau karakter khas. Sementara dalam konteks negara,
identitas nasional tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan. Kedua
unsur identitas ini terangkum dalam Pancasila. Dengan begitu, Pancasila
merupakan identitas nasional Indonesia dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Nilai-nilai pancasila memberi ciri khas dan keunikan masyarakat
Indonesia dari negara lainnya baik dari sikap, perilaku, budaya dan lain-
lain. Oleh karena itu, pancasila menjadi sebuah identitas negara yang
harus dipertahankan dan ditanam kepada setiap masyarakat Indonesia
agar mereka dapat memahaminya dengan baik dan diimplementasikan
ke kehidupan sehari-hari. Selain dari itu, nilai pancasila juga harus
ditanam sebagai kepribadian individu masyarakat Indonesia agar
pancasila bisa menjadi identitas nasional masyarakat Indonesia.

IV. PEMBAHASAN
A. PANCASILA DALAM GENERASI MEDIA SOSIAL
Budaya pop merupakan salah satu implikasi dampak invasif dari
teknologi karena menempati banyak institusi yang memberikan dasar
untuk menghasilkan makna baru dan ungkapan budaya baru
(McRobbie, 1994: 18).
Zaman ini lebih banyak masyarakat yang terpaku pada apa yang
dianggap penting, seperti apa yang ada di media sosial dan film, hal ini
8 | DAMPAK GLOBALISASI MEDIA TERHADAP NILAI-NILAI PANCASILA DI
KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA

dapat diasumsikan bahwa penekanan gaya,tontonan, efek khusus dan


gambar, dengan mengorbankan konten, karakter, substansi, narasi dan
komentar sosial. Sebagai Teori Postmodernisme yang menggambarkan
masyarakat sangat memegang media massa, media sosial, dan budaya
populer sebagai institusi paling kuat
Media massa dan budaya pop mengendalikan dan membentuk
semua jenis hubungan sosial lainnya. Budaya pop semakin mendominasi
perasaan realitas kehidupan, mempengaruhi pemikiran masyarakat
dalam mendefinisikan jati diri dan dunia di sekitar. Budaya pop
cenderung merusak kualitas seperti kemampuan artistik, integritas,
keseriusan, keaslian, realisme, kedalaman intelektual dan narasi karena
hanya menggambarkan gaya, mainmain, dan lelucon yang
mengorbankan isi, substansi, dan makna (Istiqomah, 2020)
Budaya pop selalu bersifat abstrak atau dinamis yang selalu
bergerak ke tempat yang sulit di prediksi, Budaya pop bukanlah suatu hal
yang didapatkan dari generasi sebelumnya, melainkan tercipta dari
beberapa faktor dan transmisi sosial.
Menurut (Fisher & Salmon, 2012: 106), Produk budaya pop dapat
diprediksi berdasarkan masalah yang dihadapi dalam sejarah nenek
moyang seperti masalah kawin dan pola asuh, bertahan hidup, dan hidup
sosial Budaya populer umumnya mengacu pada gambar, narasi, dan
gagasan yang beredar dalam budaya mainstream.
Budaya "populer" dikenal oleh kebanyakan massa di masyarakat
tertentu yang terpapar dengan aspek dominan budaya pop yang sama
(Widiyanto, 2020).
Bieniek & Leavy (2014:6) namun kebanyakan orang orang lebih
melihat budaya pop condong kepada hal hal yang begitu menyenangkan
dan sewenang wenang, dan karena itu mungkin akan gagal untuk
mendapatkan pesan budaya pop dan bagaimana akibatnya terhadap
masyarakat indonesia.
Budaya populer juga membahas percampuran perkembangan
ekonomi, teknologi, politik, sosial dan budaya yang membentuk
kemampuan untuk mendefinisikan budaya populer. Esai-esai yang
9 | Nusantara: Jurnal Pendidikan, Seni, Sains dan Sosial Humaniora

dikandungnya memberi rasa taruhan dan kelengkapan yang menjadi


ikon dari ekspresi populer, material, dan ideologis dalam kehidupan
sehari-hari.
Lalu kegunaan mempertimbangkan budaya populer sebagai proses
acak makan dioerlukan ntuk menekankan satu set prinsip aksiomatik.
Pertama, semu aspek budaya popuer bersifat politis kedua, kaliber
pertunangan dengan budaya membutuhkan pemakanam tentang sejarah
dan perubahan bentuk komoditas, dan ketiga, pentingnya budaya
populer dipengaruhi oleh hubungannya dengan dengan gerakan sosial
dan perubahan dalam kesadaran sosial.
Identitas Nasional Masyarakat Urban Identitas nasional dipahami
sebagai suatu kondisi dinamis yang tidak hanya terbentuk karena faktor
etnisitas, territorial, bahasa, agama,dan sejenisnya tetapi juga karena
faktor pembangunan dalam konteks globalisasi.
B. Pancasila dalam Kemasan baru
Jika ideologi pancasila ingin berperan di badai global,pancasila
harus mengubah kemasan, model penataran zaman dahulu sudah sulit
digunakan
Generasi tik tok sangat berkepentingan dengan inovasi, oleh
karena itu pancasila harus dikemas baru, seperti dibuat aplikasi, model
game, atau hal lain yang disukai di zaman sekarang.
Tentu perlu melibatkan dua pihak, yaitu pakar yang memahami
ideologi pancasila dan influencer yang dapat menarik perhatian para
pengikutnya untuk dapat menanamkan nilai pancasila dengan kemasan
baru.
Menurut (Krisnayuda, 2017), Pancasila merupakan ideologi
terbuka. Otomatis, Pancasila memiliki sikap membuka diri dengan
pelbagai penafsiran. Apalagi isi sila-silanya tidak langsung operasional,
sehingga setiap generasi bisa menggali sesuai tantangan zamannya.
Cuman, memang soal Pancasila dari zaman Orba sampai
reformasi adalah kesunyian keteladanan.
10 | DAMPAK GLOBALISASI MEDIA TERHADAP NILAI-NILAI PANCASILA DI
KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA

Generasi millenial bukan tipe mudah percaya dengan pidato,


slogan dan spanduk soal nilai Pancasila. Kampanye toleransi. Atau
berbagai khotbah nilai baik. Generasi millenial merindukan role model
yang bisa mengayomi. Menjadi contoh implementasi Pancasila. Jadi,
jika korupsi mewabah. Kekerasan masih terjadi. Kritik kerap dibaca
sebagai bentuk ancaman terhadap stabilitas. Maka, kemasan webinar
sekian ratus jam soal Pancasila tidak ada gunanya. Ini yang mesti
dibenahi.

VI. KESIMPULAN
Menurut kami, menerapkan nilai Pancasila secara murni
merupakan hal yang dapat menjadi masa depan ke-indonesia-an. Hanya
perlu berbagi peran untuk mempopulerkan kembali Pancasila dengan
berbagai cara.
Dengan begitu Pancasila akan menjadi bagian penting untuk
merekatkan bangsa indonesia, apalagi di masa pandemi,saling tolong
menolong sebagai bagian dari nilai pancasila sangat penting, hal ini
dikarenakan pancasila dapat dibumikan kembali secara kontekstual.
Pancasila juga dapat menjadikan masyarakat Indonesia lebih
mengerti apa itu arti toleransi dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Era globalisasi saat ini juga dapat menimbulkan persaingan yang
kompettitif, Persaingan yang ketat ini muncul karena banyaknya
Pendidikan serta Edukasi yang lebih gampang menyebar dalam
masyarakat luas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa globalisasi bahwa globalisasi
media tidak dapat dihindarkan pada zaman ini oleh masyarakat
Indonesia, terutama pada Anak-Anak dan Remaja. Metode penelitian
yang digunakan untuk makalah ini adalah kualitatif yang secara
deskriptif.
Pancasila sudah menjadi sebuah dasar negara kita. Atau dari
konsep dasar yaitu nasionalisme, mufakat/demokrasi, kesejahteraaan
sosial dan KeTuhanan yang berkebudayaan. Tidak hanya dalam bidang
budaya, namun perkembangan media di era globalisasi
11 | Nusantara: Jurnal Pendidikan, Seni, Sains dan Sosial Humaniora

mempermudahkan komunikasi bukan hanya secara nasional, namun


secara internasional.
Globalisasi mempunyai dampak positif dikehidupan masyakarat.
Dengan adanya globalisasi itu sendiri, masyarakat bisa mempunyai
pikiran yang lebih terbuka. Di Indonesia sendiri para remaja untuk
mencoba dan mempunyai kesempatan untuk mendapat penghasilan dari
menjadi sebuah Content Creator dan Youtuber.
Pada zaman sekarang, masyarakat sangat memegang media massa
dan budaya pop mengendalikan dan membentuk semua jenis hubungan
sosial lainnya. Budaya pop semakin mendominasi perasaan realitas
kehidupan. Budaya populer juga membahas percampuran
perkembangan ekonomi, teknologi, politik, sosial dan budaya yang
membentuk kemampuan untuk mendefinisikan budaya populer. Esai
esai yang dikandung memberi rasa teruhan dan kelengkapan yang
menjadi ikon dari ekspresi populer, material dan ideologis dalam
kehidupan sehari- hari.
Identitas nasional masyarakat Urban dipahami sebagai suatu
kondisi dinamis yang tidak hanya terbentuk karena faktor etnisitas,
territorial, bahasa, agama dan sejenisnya tetapi juga karena faktor
pembangunaan dalam konteks Globalisasi.
12 | DAMPAK GLOBALISASI MEDIA TERHADAP NILAI-NILAI PANCASILA DI
KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA

DAFTAR REFERENSI
Surahman, S. (2013). DAMPAK GLOBALISASI MEDIA
TERHADAP SENI DAN BUDAYA INDONESIA. LONTAR: Jurnal
Ilmu Komunikasi, [online] 2(1). doi:10.30656/lontar.v2i1.334.
jurnal.syntaxliterate.co.id. (n.d.). View of NILAI PANCASILA
KONDISI DAN IMPLEMENTASINYA DALAM MASYARAKAT
GLOBAL. [online] Available at:
https://jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-
literate/article/view/301/416.
Soeprapto, S. (1996). Hubungan Falsafah Pancasila dengan
Ideologi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka. Jurnal Filsafat, [online]
pp.1–8. doi:10.22146/jf.31635.
Damayanti, N.R. (n.d.). Apa Itu Pancasila? Ini Pengertian, Sejarah,
dan Fungsinya. [online] detikedu. Available at:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6104406/apa-itu-pancasila-
ini-pengertian-sejarah-dan-fungsinya.
Vania, A.S., Dewi, D.A., Robi’ah, F., Nugraha, I.F.C. and
Furnamasari, Y.F. (2021). Revitalisasi Pancasila dalam Memfilter
Dampak Globalisasi dan Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Basicedu, 5(6),
pp.5227–5233. doi:10.31004/basicedu.v5i6.1612.
Istiqomah, A. (2020, june 24). Jurnal Kalacakra. ancaman budaya
pop (pop culture) terhadap penguatan identitas nasional masyarakat
urban.
https://scholar.archive.org/work/ukambqqd3zbhrofeomg37jo3hy/acc
ess/wayback/https://jurnal.untidar.ac.id/index.php/kalacakra/article
/download/2687/pdf
Widiyanto, D. (2020, June 24). Jurnal Kalacakra. Ancaman
Budaya Pop terhadap Penguatan Identitas Nasional Masyarakat Urban.
https://scholar.archive.org/work/ukambqqd3zbhrofeomg37jo3hy/acc
ess/wayback/https://jurnal.untidar.ac.id/index.php/kalacakra/article
/download/2687/pdf
13 | Nusantara: Jurnal Pendidikan, Seni, Sains dan Sosial Humaniora

Arif, S. (2016). Falsafah Kebudayaan Pancasila. [online] Available


at:
https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=pancasi
la&btnG=#d=gs_qabs&t=1670914790169&u=%23p%3DE5cVcXSKQ
kYJ.
FHUI, H. (2022). Resensi Buku: Pancasila: Identitas Konstitusi
Berbangsa dan Bernegara Oleh Wyllyan Ichsan Shab Billah. [online]
Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Available at:
https://law.ui.ac.id/resensi-buku-pancasila-identitas-konstitusi-
berbangsa-dan-bernegara-oleh-wyllyan-ichsan-shab-billah/# [Accessed
13 Dec. 2022].
www.kemenkopmk.go.id. (n.d.). Kompetensi 4C Untuk Manusia
indonesia Masa kini | Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan. [online] Available at:
https://www.kemenkopmk.go.id/kompetensi-4c-untuk-manusia-
indonesia-masa-kini [Accessed 13 Dec. 2022].
Ameliola, S. (2013). Perkembangan media informasi dan
teknologi terhadap anak dalam era globalisasi. [online]
Nugraha, H.D. (2013). Perkembangan Media Informasi dan
Teknologi terhadap Anak dalam Era Globalisasi. [online]

Anda mungkin juga menyukai