Tugas Etika Profesi Akuntan (Semester 5)
Tugas Etika Profesi Akuntan (Semester 5)
Tugas Etika Profesi Akuntan (Semester 5)
Semester :5
NIM : 18110130
1. Apa yang dimaksud dengan etika, apa tujuan dari etika dan sanksi jika etika
tidak dilakukan, silakan jelaskan?
Jawab :
Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku
manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh
sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi
2. Jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi pelanggaran etika dan berikan salah satu contoh
pelanggaran etika yang berhubungan dengan pekerjaanmu?
Jawab :
1. Kebutuhan Individu
Jawab :
Integritas
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus
memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
Integritas menuntut anggota untuk jujur dan terus terang tanpa harus mengorbankan
rahasia penerima layanan.
Layanan publik dan kepercayaan tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi.
Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur,
tetapi tidak menerima penipuan atau menghilangkan prinsip.
Standar Teknis
Setiap kegiatan diharuskan untuk mengikuti standar teknis dan standar profesional yang relevan.
Sesuai dengan keahliannya secara hati-hati, seorang akuntan memiliki kewajiban untuk
melakukan penugasan dari penerima layanan, selama penugasan tersebut harus sejalan dengan
prinsip integritas dan objektifitas.
Standar teknis profesional dan standar yang harus dipatuhi oleh anggota adalah standar
yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI),
Internasional Federation of Accountants, badan pengawas/pengatur, dan pengaturan
perundang-undangan yang relevan.
Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauh dari tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi tersebut.
Kewajiban untuk menjauh dari perilaku yang dapat mendiskreditkan profesi harus
dipenuhi sebagai perwujudan tanggung jawabnya terhadap penerima layanan, pihak ketiga,
anggota lain, staf, pengusaha, dan masyarakat umum.
Dalam upaya memasarkan dan mempromosikan diri dan pekerjaan, akuntan profesional
tidak disarankan untuk mencemarkan nama baik profesi. Akuntan harus memiliki sikap yang jujur
dan dapat dipercaya.
Tanggung Jawab Profesi
Seorang akuntan dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai seorang profesional,
harus selalu menggunakan pertimbangan moral dan professional.
pada semua aktivitas yang dilakukan anggota memiliki tanggung jawab kepada
pengguna layanan mereka dan tanggung jawab untuk bekerja dengan sesama anggota untuk
mengembangkan profesi akuntansi dan menjaga kepercayaan publik.
Semua upaya ini diperlukan untuk mempertahankan dan meningkatkan tradisi profesi.
Kepentingan Publik
Anggota akuntan profesional wajib bertindak dalam konteks pelayanan kepada publik,
menghormati kepercayaan publik dan menunjukkan profesionalisme.
Salah satu ciri profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi
akuntansi juga memainkan peran penting dalam masyarakat.
Arti publik dari profesi akuntansi meliputi klien, pemerintah, penyedia kredit, karyawan.
Investor, dunia bisnis dan pihak-pihak yang bergantung pada integritas dan objektifitas akuntan
dalam menjaga fungsi bisnis secara tertib.
Kerahasiaan
Prinsip kerahasiaan mengharuskan setiap akuntan untuk tidak melakukan hal berikut:
Mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dari hubungan profesional dan hubungan
bisnis pada pihak di luar kantor akuntan atau organisasi di mana akuntan bekerja tanpa otoritas
yang memadai dan spesifik, kecuali mereka memiliki hak dan kewajiban hukum atau profesional
untuk mengungkapkan kerahasiaan tersebut.
Menggunakan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi atau pihak ketiga. Informasi diperoleh
melalui hubungan profesional dan hubungan bisnis.
Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari konflik kepentingan dalam
memenuhi kewajiban profesionalnya.
Objektivitas adalah kualitas yang memberikan nilai untuk layanan yang diberikan oleh
anggota.
4. Sebutkan dan jelaskan keutamaan yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis individu dan pelaku
bisnis dalam taraf perusahaan?
Jawab :
Kejujuran
Kejujuran secara umum diakui sebagai keutamaan pertama dan paling penting yang harus
dimiliki pelaku bisnis. Orang yang memiliki keutamaan kejujuran tidak akan berbohong atau
menipu dalam transaksi bisnis. Pepatah kuno caveat emptor yaitu hendaklah pembeli berhati-
hati. Pepatah ini mengajak pembeli untuk bersikap kritis untuk menghindarkan diri dari pelaku
bisnis yang tidak jujur. Kejujuran memang menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran namun
dalam dunia bisnis terdapat aspek-aspek tertentu yang tetap harus menjadi rahasia. Dalam hal
ini perlu dicatat bahwa setiap informasi yang tidak benar belum tentu menyesatkan juga.
Fairness
Fairness adalah kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang dan dengan
”wajar” yang dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu
transaksi.
Kepercayaan
Kepercayaan adalah keutamaan yang penting dalam konteks bisnis. Kepercayaan harus
ditempatkan dalam relasi timbal-balik. Pebisnis yang memiliki keutamaan ini boleh
mengandaikan bahwa mitranya memiliki keutamaan yang sama. Pebisnis yang memiliki
kepercayaan bersedia untuk menerima mitranya sebagai orang yang bisa diandalkan. Catatan
penting yang harus dipegang adalah tidak semua orang dapat diberi kepercayaan dan dalam
memberikan kepercayaan kita harus bersikap kritis. Kadang kala juga kita harus selektif memilih
mitra bisnis. Dalam setiap perusahaan hendaknya terdapat sistem pengawasan yang efektif
bagi semua karyawan, tetapi bagaimanapun juga, bisnis tidak akan berjalan tanpa ada
kepercayaan.
Keuletan
Keutamaan keempat adalah keuletan, yang berarti pebisnis harus bertahan dalam
banyak situasi yang sulit. Ia harus sanggup mengadakan negosiasi yang terkadang seru tentang
proyek atau transaksi yang bernilai besar. Ia juga harus berani mengambil risiko kecil ataupun
besar, karena perkembangan banyak faktor tidak diramalkan sebelumnya. Ada kalanya ia juga
tidak luput dari gejolak besar dalam usahanya. Keuletan dalam bisnis itu cukup dekat dengan
keutamaan keberanian moral.
Keramahan
Keramahan tidak merupakan taktik bergitu saja untuk memikat para pelanggan, tapi
menyangkut inti kehidupan bisnis itu sendiri, karena keramahan itu hakiki untuk setiap
hubungan antar-manusia. Bagaimanapun juga bisnis mempunyai segi melayani sesame
manusia.
Loyalitas
Loyalitas berarti bahwa karyawan tidak bekerja semata-mata untuk mendapat gaji,
tetapi juga mempunyai komitmen yang tulus dengan perusahaan. Ia adalah bagian dari
perusahaan yang memiliki rasa ikut memiliki perusahaan tempat ia bekerja.
Kehormatan
Kehormatan adalah keutamaan yang membuat karyawan menjadi peka terhadap suka dan
duka serta sukses dan kegagalan perusahaan. Nasib perusahaan dirasakan sebagai sebagian
dari nasibnya sendiri. Ia merasa bangga bila kinerjanya bagus.
Rasa Malu
Rasa malu membuat karyawan solider dengan kesalahan perusahaan. Walaupun ia
sendiri barang kali tidak salah, ia merasa malu karena perusahaannya salah.
Jawab :
Prinsip Otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan. Orang bisnis yang otonom adalah orang yang sadar sepenuhnya akan apa yang
menjadi kewajibannya dalam dunia bisnis.
Prinsip Kejujuran
Prinsip ini merupakan prinsip yang paling problematik karena banyak pelaku bisnis yang
mendasarkan kegiatan bisnisnya dengan melakukan penipuan atau bertindak curang, entah
karena situasi eksternal tertentu atau memang dengan sengaja dilakukan. Kejujuran terkait erat
dengan kepercayaan. Kepercayaan adalah aset yang sangat berharga bagi kegiatan bisnis.
Sekali pihak tertentu tidak jujur, dia tidak bisa lagi dipercaya dan berarti sulit bertahan dalam
bisnis.
Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan
yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Prinsip ini menuntut agar setiap orang dalam kegiatan bisnis entah dalam realisasi eksternal
perusahaan maupun realisasi internal perusahaan perlu diperlakukan sesuai dengan haknya
masing-masing.
6. Apa yang dimaksud dengan GCG, Prinsip GCG dan manfaat perusahaan melakukan GCG,
jelaskan?
Jawab :
Good Corporate Governance merupakan sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan yang
dapat dilihat dari mekanisme hubungan antara berbagai pihak yang mengurus perusahaan,
maupun ditinjau dari nilai-nilai yang terkandung dari mekanisme pengelolaan itu sendiri.
Good corporate governance (GCG) secara definitif merupakan sistem yang mengatur
dan mengendalikan perusahaan yang menciptakan nilai tambah (value added) untuk
semua stakeholder. Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini yaitu pentingnya hak
pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat pada waktunya dan
kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat waktu,
transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder.
1. Fairness (Keadilan).
Menjamin perlindungan hak-hak para pemegang saham, termasuk hak-hak pemegang saham
minoritas dan para pemegang saham asing, serta menjamin terlaksananya komitmen dengan para
investor.
2. Transparency (Transparansi).
Mewajibkan adanya suatu informasi yang terbuka, tepat waktu, serta jelas, dan dapat
diperbandingkan yang menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan, dan kepemilikan
perusahaan.
3. Accountability (Akuntabilitas).
Menjelaskan peran dan tanggung jawab, serta mendukung usaha untuk menjamin
penyeimbangan kepentingan manajemen dan pemegang saham, sebagaimana yang diawasi oleh
Dewan Komisaris.
4. Responsibility (Pertanggungjawaban).
Memastikan dipatuhinya peraturan serta ketentuan yang berlaku sebagai cerminan dipatuhinya
nilai-nilai sosial.
Landasan moral dan nilai-nilai integritas yang mengatur komisaris dan direksi serta pihak karyawan
(manajemen dan non-manajemen).
Menurut (Hery dalam Tadikapury, 2010) ada lima manfaat yang dapat diperoleh perusahaan
yang menerapkan Good Corporate Governance yaitu :
1) GCG secara tidak langsung akan dapat mendorong pemanfaatan sumber daya perusahaan
ke arah yang lebih efektif dan efisien, yang pada gilirannya akan turut membantu
terciptanya pertumbuhan atau perkembangan ekonomi nasional.
2) GCG dapat membantu perusahaan dan perekonomian nasional, dalam hal ini menarik
modal investor dengan biaya yang lebih rendah melalui perbaikan kepercayaan investor
dan kreditur domestik maupun internasional.
3) Membantu pengelolaan perusahaan dalam memastikan/menjamin bahwa perusahaan
telah taat pada ketentuan, hukum, dan peraturan.
4) Membangun manajemen dan Corporate Board dalam pemantauan penggunaan asset
perusahaan.
5) Mengurangi Korupsi
7. Apa yang dimaksud dengan Corporate Social Responsibility dan berikan contohnya (jika ada
yang berhubungan dengan CSR yang dilakukan oleh perusahaan tempat anda bekerja)?
Jawab :
Secara bahasa, CSR (Corporate Social Responsibility) bila diartikan kedalam bahasa Indonesia
artinya adalah “Tanggung jawab sosial perusahaan”.
Pengertian CSR adalah bentuk tanggung jawab sosial dari pemegang kekuasaan sebuah perusahaan
yang diwujudkan dengan memberikan kontribusi terhadap masyarakat/lingkungan sekitarnya .
Kesimpulan :
Pengertian CSR adalah bentuk bantuan sukarela yang diberikan pihak perusahaan pada masyarakat dan
lingkungan sebagai kontribusi pada kemajuan sebuah negara.
Jawab :
suatu alternatif keputusan investasi bernilai Rp. 50.000.000. Proceed (arus kas bersih) tiap tahunnya
adalah sama yaitu sebesar Rp.10.000.000. Umur ekonomis diperkirakan 5 tahun. Periode pengembalian
investasinya adalah:
PBP = 50.000.000/ 10.000.000 = 5
Jika proceed yang diterima tiap tahun tidak sama besarnya, maka harus dihitung satu persatu.
Dimisalkan, nilai suatu alternatif keputusan invesatasi sebesar Rp. 20.000.000. Umur ekonomis
diperkirakan 4 tahun dan proceed tiap tahunnya adalah: Proceed tahun 1 sebesar Rp. 6.000.000 Proceed
tahun 2 sebesar Rp. 8.000.000 Proceed tahun 3 sebesar Rp. 4.500.000 Proceed tahun 4 sebesar Rp.
6.000.000
Jadi payback period investasi ini adalah 3 tahun 3 bulan. Dan investasi tersebut Iayak untuk diterima.
9. Jelaskan mengenai etika profesi akuntansi dan prinsip prinsip etika profesi akuntansi serta
jelaskan prinsip etika mana yang telah kalian lakukan?
Jawab :
Etika Profesi Akuntansi yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk
manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai
Akuntan.
Prinsip – Prinsip Etika Profesi Akuntan ;
a. Tanggung Jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus
senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang
dilakukannya. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesame
anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, Memelihara kepercayaan masyarakat dan
menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua
anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
b. Kepentingan Publik
Dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi
kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas
dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Kepentingan utama
profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan
dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai
tingkat prestasi tersebut. Dan semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik.
Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus menunjukkan dedikasi untuk
mencapai profesionalisme yang tinggi. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap
anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
c. Integritas
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus
mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh
keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan
pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
d. Obyektivitas
Obyektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota.
Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak
berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.
Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen.
Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit
internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan manajemennya di industri, pendidikan,
danpemerintah. Mereka juga mendidik dan melatih orang-orang yang ingin masuk kedalam profesi.
Apapun jasa dan kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara
obyektivitas.
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati- hati, kompetensi dan
ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan.
Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat pemahaman dan
pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan
kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau perusahaan, anggota
wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap
anggota bertanggung jawab untuk menentukan kompetensi masing masing atau menilai apakah
pendidikan, pedoman dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk bertanggung jawab yang
harus dipenuhinya.
f. Kerahasiaan
Setiap Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien
atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya, anggota bisa saja
mengungkapkan kerahasiaan bila ada hak atau kewajiban professional atau hukum yang
mengungkapkannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan
klien atau pemberi jasa berakhir.
g. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang
dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya
kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
h. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan
standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut
sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar professional yang harus
ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional
Federation Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang
relevan.
Jadi Prinsip Yg saya Telah Lakukan Adalah Dari Tanggung Jawab Profesi saya,Kepentingan
Publik, Integritas Saya, Obyektivitas saya ,Terus Berkompentensi dan kehati-hatian Profesional,
Menjaga Kerahasiaan, Berprilaku Profesional secara konsisten, dan Melakukan Standar Teknis.
10. Jelaskan mengenai cara mengelola resiko etika dan manajemen krisis yang berhubungan
dengan pekerjaanmu?
Jawab :