56715-Article Text-126748-1-10-20240108
56715-Article Text-126748-1-10-20240108
56715-Article Text-126748-1-10-20240108
Abstrak
Masa remaja merupakan masa dalam kehidupan manusia. Masa remaja seringkali banyak
menimbulkan ketidaknyamanan yang diakibatkannya berbagai macam perubahan baik fisik,
psikis maupun sosial sehingga remaja melakukan diet penurunan berat badan. Praktik diet
penurunan berat badan akan berhasil jika didukung oleh pemahaman pengetahuan dan sikap
yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan gizi, sikap dengan
praktik diet penurunan berat badan pada remaja putri di SMA Dr. Soetomo Surabaya dan
hubungan pengetahuan gizi dan sikap tentang gizi seimbang dengan praktik diet penurunan berat
badan pada remaja putri di SMA Dr. Soetomo Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian korelasi dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Responden
digunakan pada penelitian ini terdapat 53 remaja putri SMA Dr. Soetomo Surabaya yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data pengetahuan gizi seimbang diambil menggunakan
tes, data sikap diambil menggunakan angket sedangkan data praktik diet diambil menggunakan
kuisioner pernyataan. Analisis data menggunakan uji statistik berupa korelasi pearson. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi seimbang
dengan praktik diet penurunan berat badan dengan nilai p value = 0,444 (p>0,05), sedangkan
sikap dengan praktik diet penurunan berat badan tidak terdapat hubungan dengan nilai p value =
0,308 (p>0,05).
Kata kunci: Pengetahuan Gizi, Sikap, Remaja Putri, Praktik Diet Penurunan Berat Badan
Abstract
Adolescence is a period in human life. Adolescence often causes a lot of discomfort due to
various kinds of changes both physically, psychologically and socially so that adolescents go on
a weight loss diet. Weight loss diet practices will be successful if supported by a good
understanding of knowledge and attitudes. The purpose of this study was to determine the
description of nutritional knowledge, attitudes with weight loss diet practices in adolescent girls
at SMA Dr. Soetomo Surabaya and the relationship between nutritional knowledge and attitudes
about balanced nutrition with weight loss diet practices in adolescent girls at SMA Dr. Soetomo
Surabaya. The type of research used is correlation research using cross sectional research design.
Respondents used in this study were 53 adolescent girls from Dr. Soetomo Surabaya High School
who met the inclusion and exclusion criteria. Data on knowledge of balanced nutrition was taken
using a test, attitude data was taken using a questionnaire while dietary practice data was taken
using a statement questionnaire. Data analysis using statistical tests in the form of pearson
correlation. The results showed that there was no relationship between balanced nutrition
knowledge and weight loss diet practices with a p value = 0.444 (p>0.05), while attitudes with
weight loss diet practices had no relationship with a p value = 0.308 (p>0.05).
Keywords: Nutrition Knowledge, Attitude, Adolescent Girls, Weight Loss Diet Practices
Menurut Lintang (2015) perubahan fisik pada
PENDAHULUAN remaja merupakan perubahan yang paling nyata,
Masa remaja pada umumnya mengalami dan juga salah satu sumber masalah utama pada
ketidaknyamanan yang disebabkan oleh berbagai remaja putri. Salah satu permasalahan utama yang
jenis perubahan baik fisik, psikis maupun sosial. dihadapi khususnya remaja putri adalah berat badan
435
Jurnal Gizi Unesa. Volume 03 Nomor 04 Tahun 2023, 435 - 441
dan penampilan diri (Andriani, 2021). mengonsumsi obat pelangsing baik untuk
Data Kemenkes tahun 2013 menunjukkan kesehatan. Obat pelangsing mempunyai efek atau
Provinsi Jawa Timur memiliki prevalensi angka dampak bahaya bagi tubuh, mulai dari pusing, sakit
kegemukan sebanyak 5,7% (Djuartina, 2020). kepala, detak jantung cepat, mual, muntah, liver,
Prevalensi remaja usia 13-18 tahun meningkat gagal jantung bahkan kematian (Wina, 2016).
menjadi 1,4% pada tahun 2007, kemudian tahun Hasil observasi pendahuluan terhadap remaja
2013 meningkat menjadi 7,3%. Selain itu putri di SMA Dr. Soetomo Surabaya menunjukkan
prevalensi kurus di Jawa Timur pada tahun 2013 22,5% remaja putri melakukan diet penurunan berat
prevalensi sangat kurus meningkat sebesar 0,4%. badan dari jumlah populasi 186 remaja putri kelas
Berdasarkan indikator IMT/U prevalensi status gizi X dan XI. Berdasarkan observasi tersebut diketahui
remaja di Kota Surabaya adalah sangat kurus 1,0%, 7,5% remaja putri memiliki perilaku diet yang tidak
kurus 5,5%, gemuk 7,7% dan obesitas 2,2%. tepat dengan mengurangi frekuensi makan, makan
(Muniroh, 2019). tetapi memuntahkannya kembali sebelum masuk ke
Remaja putri seringkali memiliki pemikiran dalam perut. Adanya alasan remaja putri di SMA
yang berbeda-beda terhadap bentuk tubuhnya dan Dr. Soetomo melakukan diet penurunan berat badan
status gizi yang sebenarnya, contohnya merasa satunya dapat menghindari bullying dan merasa
tubuhnya gemuk ternyata kenyataannya kurus lebih tenang. Sebagian besar remaja putri
ataupun sebaliknya (Intantiyana, 2019). Sebagian melakukan diet penurunan berat badan karena
remaja yang masih berada dalam masa merasa lebih sehat serta lebih nyaman dalam
pertumbuhan terobsesi ingin memiliki tubuh yang berpakaian atau berpenampilan.
langsing. Kebanyakan dari mereka mengikuti pola Faktor penyebab umum masalah gizi pada
makan yang salah dengan diet ketat sehingga sangat remaja putri adalah kurangnya pengetahuan gizi.
berpengaruh terhadap asupan gizi dan kapasitas Pengetahuan gizi memberikan informasi tentang
tubuh. Cara yang salah tersebut banyak dilakukan apa yang kita konsumsi, mengapa kita
oleh remaja yang ingin menurunkan berat badan mengkonsumsi makanan tersebut, dan bagaimana
dengan cepat sehingga berpengaruh terhadap hubungan makanan dengan kesehatan (Eldyana,
tumbuh kembangnya. Remaja seringkali mengubah 2021). Putra (2013) menyatakan bahwa tingkat
perilaku baik dengan perilaku yang dianggap dapat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap
menurunkan berat badan, seperti melewatkan waktu sikap dan praktik dalam pola konsumsi makanan
makan, konsumsi minuman tertentu, membiarkan akan berpengaruh pada keadaan gizi yang
tubuh puasa tanpa tujuan ibadah dan terlalu keras bersangkutan. Faktor sikap sangat mempengaruhi
ketika berolahraga (Hardiningsih, 2020). terhadap patuh atau tidaknya seseorang. Semakin
Penelitian Ayuningtyas (2012) sebanyak 40% baik atau positif sikap yang dimiliki maka semakin
mahasiswi Program Studi Gizi UI angkatan 2009 patuh melakukan diet penurunan berat badan
melakukan diet. Selain itu, sebanyak 60% (Qudsanti, 2021). Salah paham dalam hal diet, hal
mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi UI ini tentunya dapat mengurangi peluang seseorang
angkatan 2009 melakukan diet. Alasan paling untuk meningkatkan kualitas hidupnya (Hamdani F.
umum yang menyebabkan remaja berdiet yaitu , 2017).
untuk menurunkan berat badan agar tampil Usaha mencapai status gizi baik adalah salah
menarik. Penelitian di SMA Negeri 1 Gorontalo satunya upaya yang harus dilakukan seseorang
hanya 20 orang atau 3,4% yang melakukan diet. dalam melakukan diet dengan didampingi aktivitas
Didapatkan keterangan 20 siswi tersebut pernah fisik yang baik. Usaha untuk melakukannya adalah
melakukan praktik diet. Selain itu 20 orang siswi seseorang harus memiliki pengetahuan yang
tersebut tidak mengetahui caranya berdiet yang baik memadai mengenai diet. Apabila seseorang
serta dampak atau bahaya dari diet itu sendiri memiliki tingkat pengetahuan baik mengenai diet
(Hamzah, 2015). dan aktivitas fisik yang baik maka dalam praktiknya
Kejadian masalah gizi dapat dihindari apabila ikut baik dan sebaliknya, jika seseorang mempunyai
remaja memiliki pengetahuan yang cukup dengan tingkat pengetahuan mengenai diet yang salah dan
cara memelihara asupan gizi dan mengatur aktivitas fisik yang kurang dapat dipastikan dalam
kebiasaan makan (Simarmata, 2019). Pada praktiknya kurang tepat (Baja, 2019).
penelitian Simarmata (2019) penurunan berat badan Berdasarkan dari pemaparan tersebut maka
yang tidak sehat memiliki persepsi bahwa peneliti mengetahui bahwa remaja putri di SMA Dr.
436
Hubungan Pengetahuan Gizi dan Sikap tentang Gizi Seimbang dengan Praktik Diet Penurunan
Soetomo melakukan diet penurunan berat badan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan
dengan cara pengetahuan yang belum baik sehingga gizi dengan praktik diet penurunan berat badan dan
pengetahuan tersebut berdampak pada sikap dan sikap gizi dengan praktik diet penurunan berat
praktik diet remaja putri. Oleh karena itu, penelitian badan. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji
ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat statistik korelasi pearson.
hubungan pengetahuan gizi dan sikap tentang gizi
seimbang dengan praktik diet penurunan berat HASIL DAN PEMBAHASAN
badan pada remaja putri di SMA Dr. Soetomo Karakteristik Responden
Surabaya. Responden pada penelitian ini adalah 53
remaja putri di SMA Dr. Soetomo Surabaya yang
METODE dikarakteristikan berdasarkan kategori usia dan
Jenis penelitian yang digunakan yaitu status gizi. Distribusi karakteristik responden
penelitian korelasi dengan menggunakan rancangan penelitian ditampilkan pada tabel di bawah ini.
penelitian cross sectional. Desain cross sectional Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden
yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan Karakteristik Jumlah Persentase
antara faktor independen yaitu pengetahuan gizi Responden (n) (%)
dan sikap sedangkan faktor dependen yaitu praktik Usia 15 Tahun 4 7,54
diet penurunan berat badan (Rosdianti, 2016). Pada 16 Tahun 17 32,08
penelitian ini, studi korelasi digunakan untuk 17 Tahun 26 49,06
mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi dan 18 Tahun 6 11,32
sikap tentang gizi seimbang dengan praktik diet Total 53 100
penurunan berat badan pada remaja putri di SMA Status Normal 6 11,32
Dr. Soetomo Surabaya. Gizi Overweight 15 28,30
Populasi dalam penelitian ini adalah siswi Obesitas 32 60,38
kelas X dan XI SMA Dr. Soetomo Surabaya yang Total 53 100
melakukan diet minimal 1 bulan. Penentuan sampel
penelitian dilakukan secara pusposif sampling Pengetahuan Gizi, Sikap dan Praktik Diet
terhadap siswi yang telah melakukan diet Penurunan Berat Badan
penurunan berat badan selama minimal 1 bulan. Gambaran pengetahuan gizi, sikap dan praktik
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu remaja diet penurunan berat badan responden ditampilkan
putri kelas X dan XI yang sedang atau pernah pada tabel di bawah ini.
melakukan diet penurunan berat badan. Tabel 2. Pengetahuan Gizi, Sikap, dan Praktik Diet
Responden yang sesuai dengan kriteria inklusi Penurunan Berat Badan
diberikan informed consent sebagai bentuk Jumlah Persentase
persetujuan menjadi responden dalam penelitian. Variabel Kategori
(n) (%)
Responden kemudian diukur berat badannya Pengetahuan Baik 4 7,55
menggunakan timbangan badan dengan ketelitian Gizi Sedang 21 39,62
0,1 kg dan diukur tinggi badan menggunakan Seimbang Kurang 28 52,83
microtoise dengan tingkat ketelitian 0,1 cm untuk
Total 53 100
mengetahui status gizinya. Kemudian diberikan
Sikap Sangat
soal tes pengetahuan yang digunakan sebagai alat 1 1,89
positif
ukur pengetahuan gizi, angket sikap digunakan
Positif 52 98,11
sebagai alat ukur sikap gizi seimbang, kuisioner
Negatif 0 0
digunakan sebagai alat ukur praktik diet penurunan
Sangat
berat badan dan form wawancara FFQ (Food 0 0
negatif
Frequency Questionnaire) digunakan untuk
mengukur gambaran kebiasaan makan. Total 53 100
Data dianalisis menggunakan analisis Praktik Gizi Baik 36 70
univariat dan bivariat. Analisis univariat dilakukan Seimbang Cukup
17 30
untuk menentukan karakteristik remaja, status gizi, Baik
pengetahuan gizi, sikap gizi, dan praktik diet Kurang
0 0
penurunan berat badan. Analisis bivariat dilakukan Baik
437
Jurnal Gizi Unesa. Volume 03 Nomor 04 Tahun 2023, 435 - 441
438
Hubungan Pengetahuan Gizi dan Sikap tentang Gizi Seimbang dengan Praktik Diet Penurunan
Hubungan Sikap dengan Praktik Diet meningkatkan rasa percaya diri sehingga remaja
Penurunan Berat Badan Pada Remaja Putri putri melakukan diet penurunan berat badan.
Analisis bivariat dilakukan untuk menguji Berdasarkan hasil wawancara responden sikap
hubungan antara sikap dengan praktik diet remaja putri ingin melakukan diet penurunan berat
penurunan berat badan. Adapun tabulasi silang data badan karna adanya faktor motivasi dalam diri
sikap dengan praktik diet penurunan berat badan di diantaranya yaitu didasari alasan ingin memiliki
bawah ini. tubuh yang normal sebesar (60,38%), ingin tubuh
Tabel 4. Hubungan Sikap dengan Praktik Diet yang sehat sebesar (30,19%), ingin terlihat cantik
Penurunan Berat Badan (9,43%).
Praktik Diet Penurunan Sikap adalah perasaan sebagai respon
Berat Badan seseorang terhadap suatu objek, orang dan
Total
Sikap Kura lingkungan sebagai hasil dari pengetahuan dan
Baik Cukup
ng pengalaman yang telah didapatkan. Menurut Danna
n % n % n % n % (2019) sikap belum merupakan suatu tindakan atau
Sangat 67,9 1 32,0 1, aktivitas akan tetapi merupakan respon perasaan
36 0 0 1
positif 3 7 7 89 mendukung atau tidak mendukung apabila
98 seseorang diberi stimulus. Menurut kasim (2012)
Positif 0 0 0 0 0 0 52 sikap yang baik belum tentu memunculkan tindakan
,1
Negatif 0 0 0 0 0 0 0 0 atau perilaku atau praktik yang baik. Sikap yang
mendukung tetapi praktik atau perilaku kurang baik
Sangat
0 0 0 0 0 0 0 0 dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
negatif
pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang
P-value = 0.308, r = 0.143 dianggap penting, pengaruh kebudayaan dan media
massa (Shaliha, 2022).
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa Pada penelitian Shalihah tidak terdapat
dari 53 responden dengan sikap positif terdapat 52 hubungan sikap dengan praktik diet penurunan
responden dengan praktik diet penurunan berat berat badan. Pengetahuan gizi seimbang tidak
badan baik. Berdasarkan Hasil uji statistik dengan mempengaruhi secara langsung terhadap praktik
menggunakan korelasi pearson diperoleh nilai p diet penurunan berat badan. Sedangkan sikap
value sebesar 0,308 dengan nilai alpha (p>0,05) dan mempengaruhi langsung terhadap praktik diet
r sebesar 0,143. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak penurunan berat badan. Pengaruh pada faktor
ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku akan direalisasikan apabila kondisi dan
praktik diet penurunan berat badan pada remaja situasi memungkinkan. Sikap dan perilaku yaitu
putri di SMA Dr. Soetomo Surabaya. dua dimensi dalam diri individu yang bebas.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Mengetahui sikap tidak berarti memprediksi
yang dilakukan Shaliha (2022) menunjukkan bahwa perilaku atau praktik (Shaliha, 2022).
tidak ada hubungan antara sikap dengan perilaku
gizi seimbang. Total 92 responden terdapat (54,3%) PENUTUP
mahasiswa memiliki sikap gizi seimbang baik dan Simpulan
memiliki perilaku gizi seimbang baik. Terdapat Berdasarkan hasil penelitian yang telah
pula penelitian yang sejalan seperti penelitian yang didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa:
dilakukan Rifsyina (2015) menunjukkan bahwa 1. Pengetahuan gizi seimbang remaja putri
tidak terdapat hubungan antara keduanya persepsi didapatkan hasil mayoritas paling banyak
diet dengan praktik diet penurunan berat badan pada kategori kurang sebesar (52,83), sikap
mahasiswa gizi putra. Hal ini berbanding terbalik gizi seimbang remaja putri didapatkan hasil
dengan penelitian Rosita (2015) bahwa adanya memiliki sikap positif sebesar (98,11%),
hubungan signifikan antara sikap terkait dengan sedangkan praktik diet penurunan berat badan
diet penurunan berat badan. Hal ini dikatakan didapatkan hasil mayoritas paling banyak
karena adanya ketidakpuasan terhadap bentuk pada kategori baik sebesar (70%).
tubuh, agar menjadi kurus dan terlihat menarik 2. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan
sehingga dapat menarik perhatian lawan jenis, dan gizi dengan praktik diet penurunan berat
diterima dalam pergaulan teman sebaya dan dapat badan remaja putri di SMA Dr. Soetomo
439
Jurnal Gizi Unesa. Volume 03 Nomor 04 Tahun 2023, 435 - 441
440
Hubungan Pengetahuan Gizi dan Sikap tentang Gizi Seimbang dengan Praktik Diet Penurunan
441