Proposal Lta Putu Bab 1-3
Proposal Lta Putu Bab 1-3
Proposal Lta Putu Bab 1-3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia merupakan penyakit kekurangan sel darah merah apabila jumlah sel
darah merah berkurang. Asupan oksigen dan aliran darah menuju otak juga semakin
merupakan kondisi dimana berkurangnya sel darah merah dalam sirkulasi darah atau
dalam Astriana,2017)..
Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah 70% atau 7 dari 10 wanita
hamil menderita anemia, prevalensi anemia masih tinggi dengan data yang dibuktikan
menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2016 bahwa prevalensi kejadian
anemia tahun 2014 sebanyak 34,8% dari total penduduk dunia hampir 20 milyar
penduduk) dan meningkat pada tahun 2016 dihitung secara global yaitu 41,8%. Pada
negara maju diperkirakan sebanyak 7% dan pada negara berkembang sekitar 34%. Lebih
dari sepertiga wanita di dunia menderita anemia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
di Indonesia pada tahun (2018) sebanyak 48,9% mengalami anemia atau kekurangan
Masalah ibu hamil yang di temukan di wilayah Karta Rahaja Tulang Bawang
Barat khususnya Di TPMB Essy Novia, SKM.MM dari 22 januari 2022 – 25 Februari
2022 terdapat 42 ibu hamil dan yg menderita anemia ada 17% , dan menemukan kasus
anemia ringan pada ibu yaitu Ny. R usia 33 tahun hamil 26 minggu 2 Hari setelah di
Anemia suatu kondisi tubuh dimana jumlah dan ukuran sel darah merah atau kadar
hemoglobin (Hb) lebih rendah dari normal, yang akan mengakibatkan terganggunya
distribusi oksigen oleh darah ke seluruh tubuh (Kemenkes, 2018). Salah satu penyebab
anemia bisa karena kurangnya zat besi, asam folat dan vitamin B12. Tetapi yang sering
terjadi anemia karena kekurangan zat besi (Manuaba: 2015). Anaemia dalam kehamilan
adalah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11 g/dL pada trimester I dan III atau kadar <
Sayuran berdaun hijau seperti bayam adalah sumber zat besi. Bayam yang telah
penelitian oleh Nelma (2015) analisis kadar besi (Fe) pada bayam merah dan bayam hijau yang
dikonsumsikan masyarakat diperoleh hasil yang berbeda bayam hijau memiliki kadar Fe yang
tinggi yaitu 6,66mg% - 8.18mg% sedangkan bayam merah memiliki kadar Fe 2,63mg% -
4,48mg%.
Bayam memiliki manfaat yang baik tubuh karena merupakan sumber kalsium, vitamin
A, vitamin E, vitamin C, serat, dan juga betakaroen. Selain itu bayam juga memiliki
kandungan zat besi yang tinggi untuk mencegah anemia.Kandungan mineral dalam bayam
cukup tinggi terutama Fe yang dapat digunakan. Bayam hijau banyak dikonsumsi masyarakat
kita karena rasanya enak, lunak, mudah di dapat setiap saat dan dapat diolah untuk
makanan sederhana dan bayam hiaju dapat menjadi salah satu alternative untuk meningkatkan
zat besi dalam tubuh yang tidak bisa mengkonsumsi tablet tambah darah.
Dampak anemia pada ibu hamil adalah abortus, persalinan prematur, pertumbuhan
janin terhambat dalam rahim, rentan terkena infeksi, perdarahanan tepartum, ketuban
pecah dini, saat persalinan dapat mengakibatkan gangguan his, kala pertama dalam
persalinan dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlantar, pada kala nifas terjadi
Penyebab Anemia pada ibu hamil adalah kurang nya asupan zat besi dan protein
dari makanan, meningkatnya kebutuhan akan zat besi terutama ibu hamil, pemenuhan
asam folat yang tidak adekuat, kurang nya istirahat, adanya gangguan absorpsi di usus,
Menggambarkan bahwa Indonesia berada pada urutan ke-7 dari 11 negara di bagian
Asia Tenggara, dengan AKI mencapai 148/100.000 kelahiran hidup. Dimana target
Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu < 70 per 100.000 kelahiran hidup. Anemia pada
ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan dan infeksi yang merupakan faktor
B. Pembatas Masalah
Laporan tugas akhir dengan identifikasi masalah asuhan kebidanan pada ibu hamil
Subyek kasus adalah wanita hamil umur 24 tahun dengan usia kehamilan 32 minggu waktu
1. Sasaran
Sasaran asuhan kebidanan adalah Ny. S usia kehamilan 32 minggu dengan kasus anemia
ringan.
2. Tempat
Lokasi yang di pilih untuk memberikan asuhan kebidanan ini adalah di TPMB Sri
warism,S,Tr,Keb.Sekampung
3. Waktu
Waktu yang di perlukan mulai dari penyusunan proposal sampai asuhan kebidanan dalam
Anemia ringan
E. Manfaat
asuhan kebidanan kepada ibu hamil dengan anemia ringan,serta memberi masukan kepada
Diharapkan berguna sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa untuk melakukan asuhan
kebidanan kehamilan dengan anemia ringan dan untuk dijadikan referensi bagi yang akan
3. Bagi klien
Hasil dari penelitian ini bermanfaat bagi klien karena masalah kehamilan klien dapat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa atau ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi (Husin, 2015). Menurut Federasi Obstetri Ginekologi
Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9
Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan ini dibagi
atas 3 semester yaitu, kehamilan trimester pertama mulai 0-14 minggu, kehamilan trimester
kedua mulai 14-28 minggu, dan kehamilan trimester ketiga mulai 28-42 minggu (Tutik dan
Mega, 2019).
Masa awal kehamilan disebut trimester pertama yang dimulai dari konsepsi sampai
minggu ke-12 kehamilan. Pada masa ini terjadi perubahan produksi dan pengaruh hormonal serta
perubahan anatomi dan fisiologi. Pada pertama kalinya ibu tidak mengenal bahwa dia sedang
hamil. Akan tetapi, sesungguhnya tubuh secara aktif bekerja untuk menyesuaikan bagi proses
kehamilan. Proses penyesuaian tersebut dapat menimbulkan perubahan psikologis baik secara
fisik maupun psikologis. Pengenalan dan pemahaman tentang perubahan fisiologi tersebut
menjadi dasar dalam mengenali kondisi patologis yang dapat mengganggu status kesehatan ibu
1) Mual Muntah
Mual muntah atau emesis gravidarum atau morning sickness merupakan suatu keadaan
mual yang terkadang disertai muntah (frekuensi kurang dari 5 kali). Mual dan muntah
merupakan interaksi yang kompleks dari pengaruh endokrin, pencernaan, faktor festibular,
penciuman, genetik, dan psikologi. Asuhan yang dapat dilakukan oleh bidan, yaitu :
a) Melakukan pengaturan pola makan yaitu dengan memodifikasi jumlah dan ukuran makan.
b) Menghindari ketegangan yang dapat meningkatkan stress dan mengganggu istirahat tidurr.
c) Minum air jahe dapat mengurangi gejala mual dan muntah secara signifikan karena dapat
e) Menghindari kopi atau kafein tembakau dan alkohol karena selain dapat menimbulkan mual
dan muntah juga dapat memiliki efek yang merugikan untuk embrio juga dapat menghambat
sintesis protein.
f) Berikan tablet vitamin B6 1,5 mg/hari, untuk meningkatkan dan metabolisme serta mencegah
terjadinya enchepalopaty.
2) Hipersaliva
Air liur berlebih atau hipersalivasi atau sialorrehea atau ptyalism adalah peningkatan
frekuensi air liur yang berlebihan (1-2L/hari). Hipersaliva disebabkan oleh peningkatan asam
didalam mulut atau peningkatan asupan zat pati, yang menstimulasi kelenjaar mengalami sekresi
berlebihan. Hipersaliva dapat diatasi dengan menyikat gigi, berkumur atau menghisap permen
3) Pusing
Penyebab pasti pusing belum diketahui akan tetapi diduga karena pengaruh hormon
progesteron yang memicu dinding pembuluh darah melebar, sehingga mengakibatkan terjadinya
penurunan tekanan darah dan membuat ibu pusing. Asuhan yang dapat diberikan oleh bidan,
yaitu :
a) Bila penyebabnya adalah hormon maka penanganannya cukup istirahat dan tidur.
b) Bila disebabkan oleh anemia dan hipertensi maka dapat diatasi dengan melakukan
kolaborasi.
c) Jika disebabkan karena hipotensial atau tekanan darah rendah maka dapat diatasi dengan
mengurangi aktivitas dan menghemat energi, kemudian juga dapat diatasi dengan mengindari
gerakan mendak seperti posisi duduk atau jongkok langsung keposisi berdiri.
4) Mudah lelah
Pada awal kehamilan, wanita sering mengeluhkan mudah lelah. Penyebab pastinya belum
diketahui. Teori yang muncul yaitu diakibatkan oleh penurunan drastis laju metabolisme dasar
pada awal kehamilan. Selain itu, peningkatan progesteron memiliki efek menyebabkan tidur.
Keluhan ini akan hilang pada trimester pertama. Asuhan kebidanan yang dapat dilaksanakan
adalah :
a) Menyakinkan ibu bahwa kelelahan adalah hal yang normal.
d) Menganjurkan ibu untuk minum lebih banyak, karena efek dehidrasi adalah kelelahan.
5) Heartburn
Heartburn disebabkan oleh peningkatan hormon progesteron estrogen dan relaxing yang
mengakibatkan relaksasi otot-otot dan organ termasuk sistem pencernaan. Hal tersebut
menurunkan ritme dan motilitas lambung serta penurunan tekanan sfingter esofagus bawah.
Langkah pertama untuk mengurangi keluhan yaitu memperbaiki pola hidup misalnya,
menghindari makan tengah malam, menghindari makan dalam porsi besar, memposisikan kepala
lebih tinggi pada saat teletang atau tidur, menghindari makanan yang dapat merangsang
terjadinya heartburn, mengunyah permen karet (menstimulasi peningkatan produk saliva), dan
memberhentikan konsumsi alkohol maupum rokok. Apabila langkah awal tersebut tidak berhasil
Selama kehamilan, terjadi perubahan yang besar baik secara anatomi mauun fisiologi
dalam sistem perkemihan yang mengakibatkan munculnya keluhan baik anatomi maupun
patologi. Mulai usia gestasi 7 minggu, ukuran ginjal bertambah sekitar 1 cm akibat peningkatan
volume vaskuler dan jarak interstitial. Peningkatan progesteron dan estrogen pada kehamilan
menyebabkan mukosa pada bladder (kandung kemih) menjadi hyperemic (peningkatan jumlah
aliran darah). Peningkatan level progesteron sendiri menyebabkan bladder mengalami hipotonia.
Selain itu, letak kandung kemih yang bersebelahan dengan rahim membuat kapasitasnya
7) Konstipasi
Konstipasi adalah penurunan frekuensi BAB yang disertai dengan perubahan karateristik
fases yang menjadi keras sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan
kesakitan yang hebat pada penderitanya. Pada awal kehamilan, konstipasi terjadi akibat
peningkatan produksi progesteron yang menyebabkan tonus otot polos menurun, termasuk pada
sistem pencernaan, sehingga sistem pencernaan menjadi lambat. Motilitas otot yang menurun
dapat menyebabkan absorpsi air di usus besar meningkat sehingga fases menjadi keras.
Penatalaksanaan awal yaitu dengan perubahan gaya hidup berupa konsumsi makanan
berserat. Apabila penatalaksanaan awal tidak dapat mengurangi keluhan, maka diberikan terapi
Perasaan sedih dan ambivalen biasanya dialami oleh ibu hamil pada trimester pertama.
Perasaan ini muncul akibat adanya perubahan tanggung jawab yang baru sebagai ibu hamil yang
akan ditanggungnya. Perasaan kecemasan ini dapat diakibatkan kemampuannya untuk menjadi
seorang ibu, selain itu masalah keuangan, masalah rumah tangga, dan juga penerimaan
lingkungan dan keluarga terhadap kehamilannya. Perasaan ambivalen ini biasanya berakhir
2) Libido Menurun
Hasrat libido bervariasi pada wanita yang satu dan lainnya. Meskipun pada beberapa
wanita mengalami peningkatan libido tetapi secara umum wanita hamil pada trimester pertama
mengalami penurunan. Libido secara umum sangat dipengaruhi oleh keletihan, nausea, depresi,
dan perubahan fisik yang mengganggu kenyamanan ibu. Asuhan yang dapat diberikan kepada
ibu yaitu, memberikan pemahaman kepada ibu bahwa hubungan seks aman dilakukan selama
hamil kecuali jika ada indikasi, menganjurkan ibu untuk memilih posisi saat berhubungan
seksual sesuai kenyamanan ibu, dan menganjurkan ibu untuk menghindari stres.
Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan mual dan muntah pada kehamilan yang
menetap, dengan frekuensi muntah lebih dari 5 kali dalam sehari, disertai dengan penurunan
berat badan. Penyebab pasti hiperemesis gravidarum belum diketahui, akan tetapi interaksi
kompleks dari faktor biologis, psikologis, dan sosial budaya diperkirakan menjadi penyebab
hiperemesis gravidarum.
2) Abortus
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau
umur kehamilan kurang dari 20 minggu. Patofisiologi abortus pada awalnya terjadi karena
perdarahan dari desidua basalis, diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya, kemudian sebagian
atau seluruh hasil konsepsi terlepas. Karena dianggap benda asing uterus akan berkontraksi
seluruhnya karena vili karoalis belum menembus desidua terlalu dalam. Pada kehamilan 8-14
minggu vili karoalis telah masuk agak dalam, sehingga sebagian keluar dan sebagian lagi akan
3) Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan diluar rongga rahim, dimana telur yang sudah
dibuahi berimplantasi dan tumbuh dilokasi lain selain lapisan dalam rahim. Kehamilan ektopik
paling sering dijumpai di tubafalopi, dan dapat terjadi dalam ligamentumlatum, ovarium, serviks
atau tempat lain di rongga perut. Kehamilan ektopik didiagnosis pada trimester pertama
kehamilan. Pada umumnya diawali dengan riwayat amenorea sekitar 6-10 minggu. Kehamilan
ektopik ditandai dengan riwayat adnexa, nyeri perut bagian bawah yang sangat hebat berawal
dari satu sisi tengah kemudian seluruh perut, biasanya pasien mengalami hipotensi dengan gejala
hemoperitonium (nyeri bahu, bising usus tidak ada, perut buncit, klien tidak mengalami syok).
4) Molahidatidosa
yang akan menyebabkan kegagalan dalam pembentukan janin, sel-sel tersebut akan berkembang
menjadi sel-sel hidropik. Karena sel-sel tropoblas berasal dari sel villi korialis sebagai bakal
plasenta, maka ketika sel-sel tersebut berkembang dengan pesat menyebabkan produksi hormon
hCG pun meningkat. Molahidatidosa disebut juga dengan penyakit trofoblas gestaional (PTG)
Kehamilan trimester II adalah keadaan dimana usia gestasi janin mencapai usia 13
1) Pusing
Peningkatan jumlah sel darah merah akan mempengaruhi kadar haemoglobin darah,
sehingga jika peningkatan volume dan sel darah merah tidak diimbangi dengan kadar
haemoglobin yang cukup, akan mengakibatkan terjadinya anemia. Gejala ini dapat dihindari
dengan menghindari berdiri dalam waktu lama, jangan lewatkan waktu makan, dan berbaring
dalam keadaan miring serta waspadai keadaan anemia. Selain itu anjurkan ibu untuk
menghindari melakukan gerakan secara tiba-tiba, semisal berdiri secara tiba-tiba dari keadaan
berbaring atau duduk, anjurkan kepada ibu untuk perlahan dan bertahap.
2) Sering berkemih
Seiring bertambahnya usia kehamilan, massa uterus akan bertambah dan ukuran uterus
akan mengalami peningkatan, sehingga uterus membesar kearah luar pintu atas panggul menuju
rongga abdomen. Perubahan tersebut mengakibatkan tertekannya kandung kemih yang terletak
tepat di depan uterus. Tertekannya kandung kemih oleh volume uterus yang semakin bertambah
menyebabkan kapasitas kandung kemih berkurang, akibatnya daya tampung kandung kemih
berkurang. Hal tersebut memicu meningkatnya frekuensi kencing pada kehamilan trimester II.
Asuhan yang dapat dilakukan bidan terkait seringnya berkemih dijelaskan lebih lanjut pada
Nyeri perut bawah disebabkan oleh semakin membesarnya uterus sehingga keluar dari
rongga panggul menuju rongga abdomen. Keadaan ini berakibat pada tertariknya ligamen-
ligamen uterus seiring dengan pembesaran yang terjadi yang menimbulkan rasa tidak nyaman
dibagian perut bawah. Asuhan yang dapat dilakukan bidan yaitu, menganjurkan ibu untuk
menghindari berdiri secara tiba-tiba dari posisi jongkok, dan mengajarkan ibu posisi tubuh yang
4) Nyeri punggung
Rasa nyeri bagian punggung atau low back pain dialami oleh 20%-25% ibu hamil (Husin,
2015). Rangsangan stres menstimulasi otot-otot menjadi menegang sehingga memicu timbulnya
nyeri. Rasa nyeri fisiologis ini dapat dikurangi bahkan dicegah dengan melakukan latihan-latihan
tubuh selama hamil, yaitu dengan senam hamil. Asuhan yang dapat dilakukan bidan yaitu :
serta membantu dalam menyesuai kan dengan perubahan fisiologi yang terjadi.
c) Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktifitasnya serta menambah waktu istirahat jika
diperlukan.
Perubahan kulit yang terjadi selama kehamilan merupakan efek dari ketidakseimbangan
hormon selama kehamilan. Hal ini tidak menimbulkan rasa kurang nyaman ibu hamil, namun
lebih menimbulkan efek yang berkenaan dengan estetika wanita, sehingga mempengaruhi
psikologis seorang ibu. Keluhan yang sering dialami oleh wanita hamil yaitu timbulnya strecth
mark dan hiperpigmentasi pada kulit. Asuhan yang dapat dilakukan bidan yaitu, anjurkan ibu
untuk menggunakan lotion yang berasal dari bahan-bahan alami, anjurkan ibu untuk
menggunakan bra yang memiliki ukuran yang lebih besar, beritahu ibu tentang diet yang
seimbang, anjurkan ibu untuk menggunakan pelembab kulit muka yang mengandung zat
dan hiperaemia pada bagian servik vagina dan perenium. Hal ini menyebabkan terjadinya
pengentalan mukosa, jaringan ikat melonggar dan sel-sel otot polos hipertropi. Akibat tingginya
kadar estrogen memicu serviks mengeluarkan dischrage atau yang disebut leucorrhea. Selain itu,
estrogen memicu peningkatan jumlah glikogen pada ephitelium vagina yang diproduksi oleh
Seperti hal nya asuhan pada peningkatan jumlah keringat selama kehamilan, pada
keluhan leucorrhea ibu disarankan untuk menjaga kebersihan dirinya, yaitu dengan mengganti
celana dalam, sesering mungkin, serta memelihara kebersihan alat reproduksinya tetap kering
7) Konstipasi
Sembelit atau konstipasi adalah suatu keadaan dimana sekresi dari sisa metebolisme
nutrisi tubuh dalam bentuk fases mengalami gangguan yang menyebabkan fases menjadi keras
dan menyulitkan saat defekasi. Asuhan yang dapat dilakukan bidan yaitu:
a) Anjurkan ibu untuk melakukan olahraga ringan secara rutin, baik dengan mengikuti kegiatan
b) Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan hidrasinya, dengan minum paling sedikit 8-10
gelas air dalam sehari serta menghindari minuman yang dapat memperberat kerja sistem
c) Jika ibu mengalami konstipasi dan sedang, tunda pemberian fe untuk beberapa hari, karena
pemberian fe lebih dari 45 mg/hari dapat meningkatkan konstipasi hingga 4 kali dari ibu
Berat badan yang mengalami penambahan secara signifikan dapat menjadi tanda
terjadinya gangguan gestasional (preeklamsia). Sedangkan ibu dengan berat badan yang tidak
mengalami penigkatan selama kehamilan dapat menjadi faktor penyebab terjadinya pertumbuhan
janin terhambat akibat ganguan pada ibu. Asuhan yang dapat bidan lakukan yaitu:
a) Menghitung perkiraan penambahan berat badan yang disarankan sesuai dengan perhitungan
b) Memberikan contoh makanan yang baik dikonsumsi ibu sesuai dengan pengaturan pola
makan yang disarankannya sehingga penambahan berat badan ibu terpantau dengan baik.
c) Membantu mengatasi keluhan yang dialami ibu, berkenaan dengan hal yang mempengaruhi
d) Membantu menghitung kebutuhan kalori ibu dan menambahkannya sebanyak 500 kkal
9) Pergerakan janin
Gerakan janin normal yaitu dengan frekuensi 4 hingga 10 gerakan selama 2 jam. Baik
dihitung pada awal pagi (perkiraan pukul 6-8 pagi), pagi hari (antara pukul 8-12), siang hari
(antara 12-18) dimalam hari termasuk waktu tidur (pukul 20-00), dengan mengikuti ritme
aktifitas janin.
Bidan harus mampu melakukan deteksi masalah perubahan gerakan janin. Apabila terjadi
gerakan janin yang tidak normal, bidan dapat memberikan penatalaksanaan awal sebagai upaya
kesejahteraan janin, yaitu dengan menganjurkan ibu untuk beristirahat, memenuhi kebutuhan
nutrisi dan hidrasi, serta memastikan keadaan janin dengan menilai denyut jantung sebagai
Perubahan psikologis yang terjadi tidak lepas dari pengaruh keseimbangan hormonal
serta kemampuan ibu mengatasi ketidaknyamanan akibat perubahan fisiologi yang terjadi sejak
awal kehamilan. Pada trimester II perubahan psikologis sangat dipengaruhi oleh kemampuan ibu
mengatasi ketidaknyamanan yang terjadi pada trimester I serta penerimaan ibu terhadap
kemampuan ibu mengatasi perubahan yang terjadi pada tm I. Asuhan yang dapat diberikan bidan
yaitu:
1) Memberikan ketenangan pada ibu dengan memberikan informasi yang dibutuhkan sehingga
2) Memberikan motivasi pada ibu bahwa apa yang dialami bukan hal yang perlu dikhawatirkan.
3) Melibatkan orang terdekat ibu disetiap asuhan yang diberikan pada ibu.
1) Nyeri Perut
Pada trimester II nyeri perut merupakan hal yang biasa ditemui seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, namun perlu diwaspadai terjadinya keadaan patologi, jika pada saat
mengalami nyeri disertai gejala lainnya. Nyeri perut merupakan timbulnya sensasi nyeri pada
kuadran bawah perut, tengah dan atau atas. Perbedaan letak nyeri yang timbul merupakan
Keputihan pada masa kehamilan merupakan bagian dari perubahan fisiologi yang terjadi.
Akan tetapi, perlu diwaspadai munculnya keabnormalan bila keputihan menimbulkan sensasi
gatal dan rasa panas, berbau, berwarna serta disertai adanya perubahan pada struktur alat genital.
Keadaan tersebut perlu dicurigai timbulnya infeksi mikroorganisme, baik yang disebabkan oleh
Infeksi menular seksual merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual
dan dapat disebabkan oleh jamur, bakteri, mikroplasma dan atau virus. Tidak semua penyakit
menular seksual menimbulkan keluhan gejala berupa keputihan, namun sebagian besar penyakit
Peningkatan tekanan darah selama kehamilan menjadi salah satu penyebab kematian
terbanyak pada ibu. Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah mengalami peningkatan
dari normal, yaitu >90 mmHg untuk diastole dan >140 mmHg untuk sistol setelah dilakukan
pemeriksaan ulang setidaknya 2 kali pemeriksaan dengan 6 jam atau lebih. Peningkatan tekanan
darah sistol lebih dari 30 mmHg dan diastol lebih dari 10 mmHg dipertimbangkan untuk
dilakukan observasi.
Trimester III mencakup minggu ke-29 sampai 42 kehamilan. Trimester III sering kali
disebut sebagai “periode menunggu, penantian dan waspada” sebab pada saat itu, ibu tidak sabar
1) Sering Berkemih
Menjelang akhir kehamilan, pada nulipara presentasi terendah sering ditemukan janin
yang memasuki pintu atas panggul, sehingga menyebabkan dasar kandung kemih terdorong ke
depan dan ke atas, mengubah permukaan yang semula konveks menjadi konkaf akibat tekanan.
Dalam menangani keluhan ini, bidan dapat menjelaskan pada ibu bahwa sering berkemih
merupakan hal normal akibat dari perubahan yang terjadi selama kehamilan, menganjurkan ibu
mengurangi asupan cairan sebelum tidur agar istirahat ibu tidak terganggu.
Varises biasanya terlihat pada bagian kaki, namun sering juga muncul pada bagian vulva
dan anus. Varises pada bagian anus biasa disebut hemoroid. Hemoroid sering didahului dengan
konstipasi oleh karena itu, semua penyebab konstipasi berpotensi menyebabkan hemoroid
(Husin, 2015).
Cara mengatasi varises dan wasir diantaranya yaitu, melakukan exercise selama
kehamilan dengan teratur, menjaga sikap tubuh yang baik, tidur dengan posisi kaki yang lebih
tinggi selama 10-15 menit dan dalam keadaan miring, hindari duduk dengan posisi kaki
menggantung, dan mengkonsumsi suplemen kalsium. Sedangkan asuhan yang dilakukan bidan
untuk mencegah terjadinya hemoroid, dengan cara menghindari memaksakan mengejan jika
tidak ada rangsangan untuk mengejan, mandi berendam dengan air hangat, latihan
3) Sesak Nafas
Sesak nafas merupakan salah satu keluhan yang sering dialami oleh ibu hamil. Hal ini
disebabkan oleh meningkatnya usaha bernafas ibu hamil. Peningkatan ventilasi menit pernafasan
dan beban pernafasan yang meningkat dikarenakan oleh rahim yang membesar sesuai dengan
kehamilan sehingga menyebabkan peningkatan kerja nafas. Penanganan sesak nafas pada usia
kehamilan lanjut ini dapat dilakukan secara sederhana dengan menganjurkan ibu untuk
mengurangi aktivitas yang berat dan berlebihan, disamping itu ibu hamil perlu memperhatikan
Bengkak atau oedem adalah penumpukan atau retensi cairan didaerah luar sel akibat dari
berpindahnya cairan intraseluler ke ekstraseluler. Hal ini dikarenakan tekanan uterus yang
semakin meningkat dan mempengaruhi sirkulasi cairan. Asuhan yang dapat dilakukan :
a) Anjurkan ibu untuk memperbaiki sikap tubuh terutama saat duduk dan tidur.
b) Hindari menggunakan pakaian ketat, berdiri lama, dan duduk tanpa senderan.
d) Kenakan penyokong abdomen maternal atau korset untuk menghilangkan tekanan pada vena
panggul.
e) Anjurkan ibu untuk menggunakan stocking untuk dapat membantu meringankan tekanan
yang memperberat kerja dari pembuluh vena sehingga dapat mencegah terjadinya varises.
f) Lakukan senam kegel untuk mengurangi varises vulva atau hemoroid untuk meningkatkan
sirkulasi darah.
i) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin B.
kalsium tubuh. Sedangkan vitamin B akan membantu menstabilkan sistem saraf perifer.
malam hari atau menjelang pagi hari. Keadaan ini diperkirakan terjadi karena adanya gangguan
aliran atau sirkulasi darah pada pembuluh darah panggul yang disebabkan oleh tertekannya
pembuluh tersebut oleh uterus yang semakin membesar pada kehamilan lanjut. Kram juga dapat
disebabkan oleh meningkatnya kadar fosfar dan penurunan kadar kalsium terionisasi dalam
serum.
a) Meminta ibu untuk meluruskan kakinya yang kram dalam posisi berbaring kemudian
menekan tumitnya atau dengan posisi berdiri dengan tumit menekan pada lantai.
b) Menyarankan ibu hamil untuk melaksanakan latihan ringan umumnya seperti memposisikan
kaki lebih tinggi dari tempat tidur sekitar 20-25 cm, mendorsofleksikan kaki dan melakukan
posisi yang baik dalam beraktivitas agar dapat meningkatkan sirkulasi darah.
c) Menyarankan ibu hamil untuk mengonsumsi vitamin B, C, D, kalsium, dan fosfor agar
terdapat keseimbangan antara kadar tersebut dalam tubuh ibu dan menghindari terjadinya
keluhan.
Pada trimester III, hampir semua wanita mengalami gangguan tidur. Cepat lelah pada
kehamilan disebabkan oleh nokturia (sering berkemih di malam hari), terbangun di malam hari
dan mengganggu tidur yang nyenyak. Dari beberapa penelitian menyatakan bahwa cepat lelah
pada ibu hamil dikarenakan tidur malam yang tidak nyenyak karena terbangun tengah malam
Secara normal, nyeri perut bawah dapat disebabkan oleh muntah yang berlebihan dan
konstipasi yang dialami oleh sebagian besar ibu dalam kehamilannya. Nyeri ligamentum, torsi
uterus yang parah dan adanya kontraksi Braxton-Hicks juga mempengaruhi keluhan ibu terkait
dengan nyeri pada perut bagian bawah. Torsi uterus yang parah biasanya dapat diatasi dengan
tirah baring, mengubah posisi ibu agar uterus yang mengalami torsi dapat kembali kekeadaan
8) Heartburn
Heartburn merupakan keluhan saluran pencernaan yang sering dikeluhkan oleh wanita
hamil. Selama kehamilan, spinkter esofagus bawah bergeser ke rongga dada (pada daerah yang
bertekanan negatif), yang memungkinkan untuk makanan dan asam lambung untuk lolos dari
daerah lambung ke esofagus, yang menyebabkan peradangan pada pada esofagus dan adanya
sensasi terbakar. Tekanan dari uterus yang semakin membesar pada isi lambung juga dapat
memperburuk keluhan panas perut. Panas perut juga dapat disebabkan oleh obat-obatan yang
adalah dengan mengubah gaya hidup dan pola nutrisi. Perubahan gaya hidup yang dapat
dilakukan adalah dengan menghindari berbaring dalam waktu 3 jamsetelah makan, perubahan
pola nutrisi dengan menghindari dan mengurangi asupan makanan yang dapat merangsang
terjadinya refluks seperti makanan berminyak dan pedas, tomat, jeruk yang sangat asam,
penghubung sel khusus seiring dengan peningkatan usia gestasi. Potensial membran menyebar
dengan cepat dari satu sel ke sel lain sehingga membantu perluasan depolarisasi membran dan
membantu kontraksi miometrium. Mula-mula kontraksi tidak menimbulkan nyeri, dimulai sejak
Timbulnya kontraksi ini tidak dapat diperkirakan dan bersifat sporadis, biasanya tidak
ritmik dan intensitasnya bervariasi. Kontraksi ini semakin jelas pada trimester kedua kehamilan
dan kemudian kontraksi menstimulasi aktivitas pemacu pada gerak fundus uteri dan sering
menimbulkan tidak nyaman pada ibu dan menyebabkan kontraksi persalinan palsu (Yosefni,
2017: 291).
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester III. Wanita mungkin akan merasa cemas
dengan kehidupan bayi dan hidupnya sendiri, seperti: apakah nanti bayi nya akan lahir abnormal,
terkait persalinan dan pelahiran (nyeri, kehilangan kendali, hal-hal lain yang tidak diketahui),
apakah ia akan bersalin atau bayinya tidak mampu keluar karena perutnya luar biasa besar, atau
apakah organ vitalnya akan mengalami cedera akibat tendengan bayi. Mimpi-mimpi yang
dialaminya merefleksikan rasa penasaran dan ketakutannya akan proses persalinan dan
komplikasi yang akan dialaminya. Kehamilan dapat menimbulkan stress bagi semua wanita.
Gejala ini dipengaruhi oleh fluktuasi kadar hormon, peningkatan stress dan gangguan pola
makan dan tidur serta aktivitas normal lainnya. Resiko psikosis atau depresi postpartum yang
parah terutama meningkat pada wanita yang memang sudah memiliki gangguan psiatrik
sebelumnya.
Pada pertengahan trimester III, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada trimester
sebelumnya kan menghilang karena abdomennya yang semakin besar menjadi halangan.
Alternatif posisi dalam berhubungan seksual dan metode alternatif untuk mencapai kepuasan
dapat membantu atau sebaliknya menimbulkan perasaan bersalah jika ibu merasa tidak nyaman.
Berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan dan konsultasi klien dengan bidan menjadi
sangat penting.
1) Plasenta Previa
Plasenta previa merupakan sebuah kondisi dimana letak plasenta berada dibawah janin
atau lebih tepatnya berada di leher rahim. Pada trimester kedua dan ketiga, perlahan posisi bayi
akan berbalik mendekati persalinan. Pada fase ini, plaseta yang seharusnya ikut berpindah posisi
bayi justru menutupi leher serviks yang merupakan jalur persalinan. Plasenta previa dapat
menyebabkan perdarahan pada saat proses persalinan. Jika ditemukan sebelum persalinan,
biasanya akan sangat sangat dianjurkan untuk menjalani operasi caesar. Namun jika masa
persalinan masih cukup lama, biasanya calon ibu dianjurkan untuk mulai beristirahat total.
Pada dasarnya tidak ada faktor tertentu yang menjadi penyebab utama seseorang
menderita plaseta previa. Bisa di bilang plasenta previa ini masih jarang terjadi. Namun beberapa
hal berikut ini dapat saja menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan seseorang
mengalami plasenta previa ini antara lain: kehamilan kembar atau lebih, riwayat plasenta previa
pada kehamilan sebelumnya, kebiasaan merekok, dan penggunaan obat-obatan terlarang, dan
kehamilan di usia tua. Rajin memeriksakan kehamilan dan beraktifitas cukup, tidak terlalu berat
juga tidak terlalu malas adalah hal yang bisa membantu menangani plasenta previa (Pratiwi,
2019: 150).
2) Solusio Plasenta
terlepasnya plasenta sebelum masa persalinan, maka suplai nutrisi, oksigen, dan zat lainnya ke
janin akan terganggu. Sementara komplikasi ke ibu adalah perdarahan. Tentunya kondisi ini
sangat tidak baik bagi ibu dan calon bayinya. Maka dari itu apabila hal ini terjadi, harus diambil
Penyebab solusio plasenta ini memang belum dipastikan tetapi sejumlah hal tertentu
sering dinyatakan menjadi penyebab terjadinya solusio plasenta ini. Penyebab solusio plasenta
ini kurang lebih sama dengan plasenta previa beberapa diantaranya adalah penggunaan obat-
obatan terlarang dan merokok, hipertensi, riwayat solusio plasenta sebelumnya, kehamilan di
usia lanjut, sampai air ketuban yang pecah sebelum saat persalinan atau dini.
Sebagai langkah awal mencegah terjadinya kelainan janin seperti solusio plasenta ini,
calon ibu biasanya dianjurkan untuk berhenti merokok dan mengonsumsi obat-obatan terlarang,
memenuhi gizi janin, menjaga kestabilan tekanan darah, dan memantau dengan memeriksakan
3) Anemia
Anemia menjadi masalah kesehatan utama pada negara berkembang dan berhubungan
dengan meningkatnya angka kematian ibu dan bayi, persalinan prematur, bayi dengan berat
badan lahir rendah dan efek merugikan lainnya. Penyebab paling besar anemia adalah anemia
karena kekurangan zat besi. Anemia merupakan penurunan kapasitas darah dalam membawa
oksigen yang disebabkan oleh penurunan jumlah sel darah merah atau berkurangnya konsentrasi
hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia pada ibu hamil dapat memperburuk atau diperburuk
memberikan senyawa-senyawa besi sederhana seperti fero sulfat, fumarat, glukonat yang
memberikan sekitar 200 mg besi elemental perhari. Namun, apabila ibu hamil menolak untuk
mengkonsumsi preparat besi secara oral, terapi parenteral dapat dilakukan dengan memberikan
fero sukrosa secara intravena yang diberikan oleh dokter spesialis kandungan. Pengobatan untuk
mengatasi anemia defisiensi vitamin B12 adalah dengan memberikan dosis suntikan parentera
setiap minggu yang terdiri dari hydroxocobalamin 1 mg, selama 1 sampe 3 bulan untuk mengisi
kebutuhan vitamin B12 tubuh yang kemudian diikuti oleh pemberian asuhan (Husin, 2015: 158).
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan masalah kesehatan umum yang terjadi pada
wanita hamil. Masalah ini mulai dirasakan pada minggu ke-6 kehamilan dan puncaknya pada
usia kehamilan 22 sampai 24 minggu. ISK disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya dilatasi
uretra, meningkatnya volume kandung kemih dan menurunnya tonus otot kandung kemih,
bersama dengan menurunnya tonus saluran uretra yang memberi konstribusi peningkatan
keadaan yang statis pada perkemihan dan refluks saluran kemih, dan sekitar 70% dari ibu hamil
mengalami glikosuria, hal ini mendorong pertumbuhan bakteri dalam urin (Husin, 2015: 156).
Tanda dan gejala dari ISK berbeda dengan jenis infeksinya. Infeksi saluran kemih
dibedakan berdasarkan proliferasi bakteri yang mengikuti. Bakteri tanpa gejala (Asimptomatic
bacteria urine) sistitis (kandung kemih), pielonefritis (ginjal). Ibu hamil yang mempunyai resiko
tinggi akan discreening setiap bulan untuk dilihat kultur urin nya. Pielonefritis merupakan gejala
Anamnesis dan pengobatan yang tepat sangat diperlukan untuk mencegah terhadap
kondisi ibu hamil dan angka kesakitan pada ibu hamil yang disebabkan oleh infeksi saluran
kemih. Pencegahan primer dilakukan dengan cara menjaga kebersihan, kecukupan asupan cairan,
dan keteraturan frekuensi berkemih. Kekuatan arus air kemih yang dikeluarkan akan membantu
pengenceran serta pengeluaran organism penyakit infeksi. Dengan cara ini gejala akan berkurang
a. Pengertian ANC
Asuhan Kehamilan adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetric untuk
optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama
Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan asuhan antenatal Menurut Sarwono, 2014.
Yaitu :
2) Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya.
5) Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas kehamilan dan
merawat bayi.
adanya gangguan pertumbuhan janin dalam kamdungan. Berat badan ibu hamil yang naik, tetapi
tidak lebih dari 9 kg sampai akhir kehamilan atau kurang 1 kg setiap bulan diduga mengalami
Pemeriksaan tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal berguna untuk
mendeteksi adanya hipertensi dan pre-eklampsia pada kehamilan (tekanan darah ≥ 140/90
mmHg).
Pemeriksaan antenatal pertama dilakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) ibu
hamil berguna untuk mendeteksi ibu hamil kurang energi kronis (KEK). Batas normal LILA
adalah ≥23,5 cm. Keadaan kurangnya ukuran LILA menunjukkan ibu mengalami kekurangan
gizi dapat mengakibatkan bayi mengalami BBLR (bayi berat lahir rendah).
Pemeriksaan TFU dilakukan setiap kali kunjungan antenatal. Bertujuan untuk mendeteksi
adanya gangguan pertumbuhan janin. Pengukuran TFU dapat dilakukan dengan dengan
pemeriksaan McDonald dengan menggunakan pita ukur dalam cm yang dilakukan setelah usia
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan selanjutnya setiap kali
kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui letak janin. Kelainan letak, panggul
sempit atau masalah lain ditentukan apabila bagian terendah janin bukan kepala atau kepala janin
belum masuk pintu atas panggul pada trimester III. Penilaian DJJ dilakukan pada trimester 1 dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120 kali/ menit atau DJJ
cepat lebih dari 160 kali/ menit menunjukkan adanya gawat janin.
f) Skrining status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT)
Jika diperlukan untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus
mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining status imunisasi TT nya.
Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil, disesuaikan dengan status imunisasi TT ibu saat ini. Ibu
hamil minimal memiliki status imunisasi TT agar mendapatkan perlindungan terhadap infeksi
tetanus. Ibu hamil dengan status imunisasi T5 tidak diberikan imunisasi lagi.
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapatkan tablet tambah
darah minimal 90 tablet selama kehamilna yang diberikan sejak kontak pertama. Selain itu
penting unutk mengkonsumsi asam folat selama hamil sebanyak 0,4 mg/ hari atau sama dengan 2
gelas susu. Asam folat sebaiknya dikonsumsi oleh ibu 3 bulan sebelum hamil sebanyak 0,6
mg/hari. Fungsi asam folat adalah untuk pertumbuhan dan pembelahan sel, jaringan, mencegah
cacat tabung saraf dan membantu membuat sel darah merah sehingga dapat mencegah anemia.
Pembarian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan dengan mempertimbangkan
h) Tes labolatorium
Pemeriksaan labolatorium yang dilakukan pada ibu hamil adalah pemeriksaan rutin dan
khusus. Pemeriksaan labolatorium rutin adalah pemeriksaan yang harus dilakukan pada setiap
ibu hamil yaitu golongan darah, hemoglobin darah, dan pemeriksaan spesifik daerah
endemis/epidemi (malaria, HIV, dll). Sementara pemeriksaan labolatorium khusus adalah
pemeriksaan yang dilakukan atas indikasi pada ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal.
Setiap kelainan yang diperoleh berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal harus ditangani
sesuai dengan standar dan kewenangan dan rujukan sesuai dengan sistem rujukan.
j) Temu wicara (konseling) termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
Konseling asuhan kehamilan adalah suatu proses bantuan bidan kepada ibu hamil, yang
dilakukan melalui tatap muka langsung dalam bentuk wawancara yang bertujuan untuk
yang sedang dihadapi dan menyusun rencana pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan janin.
3) Mengenali secara dini dari normal dan memberikan penatalaksanaan yang diperlukan.
5) Membina hubungan saling percaya antar ibu dan bidan dalam rangka mmepersapkan
ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis untuk menghadapi kelahiran serta
6) Menyiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan berhasil memberikan asi
eksklusif.
B. Anemia
1. Pengertian
Menurut Sarwono Prawirohardjo anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
dibawah 11g/dl pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5g% pada trimester 2. Nilai batas tersebut
terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2, nilai batas tersebut dan perbedaannya
dengan kondisi wanita tidak hamil, terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2
(cunningham.F, 2005).
Salah satu masalah kesehatan dalam kehamilan yang perlu diwaspadai adalah anemia.
Anemia dalam kehamilan menurut WHO didefinisikan sebagai kadar hemoglobin yang kurang
Menurut WHO tahun 2011 yang mengatakan bahwa anemia berdasarkan kadar
kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas
sumber daya manusia karena anemia akan berdampak pada kehamilan seperti menyebabkan
abortus, persalinan prematuritas tinggi, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, ketuban
pecah dini, kematian intrauterine, cacat bawaan pada janin, dan berat badan rendah, gangguan
his, kala satu memanjang, retensio plasenta, perdarahan post partum, terjadinya sub involusi
Untuk menegakan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan dengan anamnesa. Pada
anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan
keluhan mual-muntah lebih hebat pada hamil muda. Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat
Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan yaitu pada trimester I
dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia,
maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet pada ibu – ibu hamil.
3. Macam-Macam Anemia
b. Anemia Megaloblastik
c. Anemia Hipoplastik
d. Anemia Hemolitik
Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah yang lebih cepat dari
pembuatannya.
menjadi:
a. Anemia defisiensi besi sebanyak 62,3%
Anemia defisiensi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.
Pengobatannya adalah pemberian tablet besi yaitu keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak
hamil dan dalam laktasi yang di anjurkan. Untuk menegakkan diagnosis anemia defisiensi besi
dapat dilakukan dengan anamnese. Hasil anamnese didapatkan keluhan cepat lelah, sering
pusing, mata berkunang-bunang dan keluhan mual muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan
dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan metode sahli, dilakukan minimal 2 kali selama
Anemia ini di sebabkan karena defisiensi asam folat (pteryglutamic acid) dan defisiensi
vitamin 12 (cyanocovalamin) walaupun jarang. Menurut Hudono (2007) tablet asam folat di
berikan dalam dosis 15-30mg, apabila disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 dengan dosis 100-
Anemia disebabkan karena sum-sum tulang belakang kurang mampu membuat sel-sel
darah baru.
Anemia disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari
pada pembuatannya. Menurut penelitian, ibu hamil dengan anemia paling banyak di sebabkan
oleh kekurangan zat besi (FE) serta asam folat dan vitamin B12. Pemberian makanan atau diet
pada ibu hamil dengan anemia pada dasarnya ialah memberikan makanan yang banyak
mengandung protein, zat besi (FE), asam folat, dan vitamin B12.
Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya
plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut:
plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19% Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah
dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36
minggu. Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk membantu meringankan kerja jantung
sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dan pertumbuhan payudara. Volume plasma
meningkat 45-65% dimulai pada trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke
9 dan meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterem serta kembali normal 3
6. Penyebab
a. Kekurangan zat besi, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C dan asam folat
c. Perdarahan kronik
k. Infeksi HIV
7. Dampak Anemia
Dampak anemia bagi ibu hamil yaitu fetal distress, dapat terjadi abortus, persalinan
prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, mola
hidatidosa, hiperemesis gravidarum, ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%), perdarahan
antepartum, ketuban pecah dini. Dampak bagi bayi yaitu abortus, terjadi kematian intra uterin,
persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, terjadi cacat bawaan, bayi mudah
mendapat infeksi sampai kematian perinatal, intelegensia rendah. (Manuaba I.B.G, 2009).
Dampak saat persalinan dapat menyebabkan gangguan HIS, kekuatan mengejan, Kala
pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar, kala dua berlangsung lama sehingga
dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala uri dapat diikuti
retensio plasenta dan perdarahan post partum karena atonia uteri, kala empat dapat terjadi
perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri. Pada Masa Nifas yaitu terjadi sub inversio
uteri menimbulkan perdarahan post partum, memudahkan infeksi peurperium, pengeluaran ASI
hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, ancaman
dekompensasi kordis (Hb <6 g%), hipermesis gravidarium, perdarahan
2) Bahaya saat persalinan : gangguan His (kekuatan mengejan), kali pertama dapat
berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar kali kedua dapat berlangsung lama
kala uri dapat diikuti retensio plasenta, dan perdarahan post partum karena atonia
uteri, kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan autoria arteri.
3) Pada kala nifas : terjadi sub involusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum,
dapat terjadi gangguan dalam bentuk : abortus, persalinan prematuritas tinggi, berat
badan lahir rendah, kelahiran dengan anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah
Sindrom anemia terdiri atas rasa lemah, lesu, cepat lelah, telinga mendenging, mata
berkunang-kunang, kaki terasa dingin, dan sesak nafas. Pada pemeriksaan seperti kasus anemia
lainnya, ibu hamil tampak pucat, yang mudah dilihat pada konjungtiva, mukosa mulut, telapak
a. Cepat lelah
b. Sering pusing
c. Mata berkunang-kunang
d. Lidah luka
f. Konsentrasi hilang
g. Nafas pendek
a. Terjadinya peningkatan kecepatan denyut jantung karena tubuh berusaha memberi oksigen
b. Adanya peningkatan kecepatan pernafasan karena tubuh berusaha menyediakan lebih banyak
d. Terasa lelah karena meningkatnya oksigenasi berbagai organ termasuk otot jantung dan
rangka.
f. Mual akibat penurunan aliran darah saluran cerna dan susunan saraf pusat
Gejala anemia dalam kehamilan yang lain menurut american pregnancy (2016)
diantaranya adalah :
a. Kelelahan
b. Kelemahan
c. Telinga berdengung
d. Sukar konsentrasi
e. Pernafasan pendek
f. Kulit pucat
g. Nyeri dada
Penyebab paling umum anemia adalah kekurangan zat besi, penyebab lainnya infeksi,
folat, dan vitamin B12. Pada ibu hamil yang mengalami anemia, defisiensi besi dapat diberikan
terapi dengan memberikan senyawa-senyawa besi sederhana seperti fero sulfat, fumarat,
glukonat yang memberikan sekitar 200 mg besi elemental perhari. Namun, apabila ibu hamil
menolak untuk mengkonsumsi preparat besi secara oral, terapi parenteral dapat dilakukan dengan
memberikan fero sukrosa secara intravena yang diberikan oleh dokter spesialis kandungan
(Husin, 2014:159).
beberapa bahan makanan sumber zat besi dapat dianjurkan kepada ibu hamil, yaitu bayam hijau,
daging merah, ikan-ikanan, telur, sereal, biji-bijian, dan makanan tinggi protein dan vitamin
lainnya. Bahan makanan tersebut memiliki bentuk Fe3+ (Feri), dan kemudian dilarutkan oleh
sekret lambung menjadi bentuk Fe2+ (Fero) yang mudah diserap oleh tubuh (Husin, 2014:176).
Selain itu, mengkonsumsi vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
Selain defisiensi zat besi, pengobatan untuk mengatasi anemia defisiensi vitamin B12
adalah dengan memberikan dosis suntikan parentera setiap minggu yang terdiri dari
hydroxocobalamin 1 mg, selama 1 sampai 3 bulan untuk mengisi kebutuhan vitamin B12 tubuh
(Husin, 2014:159).
Penanganan anemia ringan pada ibu hamil juga dapat dilakukan dengan cara
mengupayakan perbaikan menu makanan, meningkatkan konsumsi zat besi dari makanan seperti
mengkonsumsi pangan hewani (daging, ikan, hati, dan telur), mengkonsumsi pangan nabati
(sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan padi-padian) buah-buahan yang segar dan
sayuran yang merupakan sumber utama vitamin C yang diperlukan untuk penyerapan zat besi
didalam tubuh. Hindari mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung zat inhabitor saat
bersamaan dangan makan nasi seperti teh karena mengandung tannin yang akan mengurangi
penyerapan zat besi, serta mengkonsumsi suplemen zat besi 60 mg/hari secara rutin yang
sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dari pertumbuhan payudara. Volume plasma
meningkat 45-65% dimulai pada trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke
9 dan meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterem serta kembali normal 3
bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasenta,
yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron. Darah akan bertambah banyak dalam
kehamilan yang lazim disebut Hidremia atau Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah
Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18% dan hemoglobin 19%.
Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk membantu meringankan kerja jantung yang
12. Kebutuhan Fe/Zat Besi dan Suplementasi Zat Besi Pada Masa Kehamilan
Kebutuhan zat besi selama hamil yaitu rata-rata 800 mg – 1040 mg.
mg zat besi perhari, namun hanya 1-2 mg yang di absorpsi. jika ibu mengkonsumsi 60 mg zat
besi, maka diharapkan 6-8 mg zat besi dapat diabsropsi, jika dikonsumsi selama 90 hari maka
total zat besi yang diabsropsi adalah sebesar 720 mg dan 180 mg dari konsumsi harian ibu
(Naibaho, 2011)
Besarnya angka kejadian anemia ibu hamil pada trimester I kehamilan adalah 20%,
trimester II sebesar 70%, dan trimester III sebesar 70%. Hal ini disebabkan karena pada trimester
pertama kehamilan, zat besi yang dibutuhkan sedikit karena tidak terjadi menstruasi dan
pertumbuhan janin masih lambat. Menginjak trimester kedua hingga ketiga, volume darah dalam
tubuh wanita akan meningkat sampai 35%, ini ekuivalen dengan 450 mg zat besi untuk
memproduksi sel-sel darah merah. Sel darah merah harus mengangkut oksigen lebih banyak
untuk janin. Sedangkan saat melahirkan, perlu tambahan besi 300 – 350 mg akibat kehilangan
darah. Sampai saat melahirkan, wanita hamil butuh zat besi sekitar 40 mg per hari atau dua kali
Masukan zat besi setiap hari diperlukan untuk mengganti zat besi yang hilang melalui
tinja, air kencing dan kulit. Kehilangan basal ini kira-kira 14 ug per Kg berat badan per hari atau
hampir sarna dengan 0,9 mg zat besi pada laki-laki dewasa dan 0,8 mg bagi wanita dewasa.
Kebutuhan zat besi pada ibu hamil berbeda pada setiap umur kehamilannya, pada trimester I naik
dari 0,8 mg/hari, menjadi 6,3 mg/hari pada trimester III. Kebutuhan akan zat besi sangat
menyolok kenaikannya. Dengan demikian kebutuhan zat besi pada trimester II dan III tidak
dapat dipenuhi dari makanan saja, walaupun makanan yang dimakan cukup baik kualitasnya dan
bioavailabilitas zat besi tinggi, namun zat besi juga harus disuplai dari sumber lain agar supaya
cukup.
Penambahan zat besi selama kehamilan kira-kira 1000 mg, karena mutlak dibutuhkan
untuk janin, plasenta dan penambahan volume darah ibu. Sebagian dari peningkatan ini dapat
dipenuhi oleh simpanan zat besi dan peningkatan adaptif persentase zat besi yang diserap. Tetapi
bila simpanan zat besi rendah atau tidak ada sama sekali dan zat besi yang diserap dari makanan
Untuk itu pemberian suplemen Fe disesuaikan dengan usia kehamilan atau kebutuhan zat
1. Trimester I : kebutuhan zat besi ±1 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari) ditambah 30-40
2. Trimester II : kebutuhan zat besi ±5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari) ditambah
3. Trimester III : kebutuhan zat besi 5 mg/hari,) ditambah kebutuhan sel darah merah 150 mg
Pemberian zat besi secara oral dapat menimbulkan efek samping pada saluran
gastrointestinal pada sebagian orang, seperti rasa tidak enak di ulu hati, mual, muntah dan diare.
Frekuensi efek samping ini berkaitan langsung dengan dosis zat besi. Tidak tergantung senyawa
zat besi yang digunakan, tak satupun senyawa yang ditolelir lebih baik daripada senyawa yang
lain. Zat besi yang dimakan bersama dengan makanan akan ditolelir lebih baik meskipun jumlah
zat besi yang diserap berkurang. Pemberian suplementasi Preparat Fe, pada sebagian wanita,
menyebabkan sembelit. Penyulit Ini dapat diredakan dengan cara memperbanyak minum,
menambah konsumsi makanan yang kaya akan serat seperti roti, serealia, dan agar-agar.
Mual pada masa kehamilan adalah proses fisiologi sebagai dampak dari terjadinya
adaptasi hormonal. Selain itu mual dapat terjadi pada ibu hamil sebagai efek samping dari
minum tablet besi. Ibu hamil yang mengalami mual sebagai dampak kehamilannya dapat
merasakan mual yang lebih parah dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak mengalami keluhan
mual sebelumnya.
Program pemerintah saat ini, setiap ibu hamil mendapatkan tablet besi 90 tablet selama
kehamilannya. Tablet besi yang diberikan mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan
asam folat 0,25 mg. Program tersebut bertujuan mencegah dan menangani masalah anemia pada
ibu hamil. Adapun program pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan dalam mencegah
anemia meliputi:
a. Pemberian tablet besi pada ibu hamil secara rutin sebanyak 90 tablet untuk meningkatkan
kadar hemoglobin secara tepat. Tablet besi untuk ibu hamil sudah tersedia dan telah
Pembantu, Posyandu dan Bidan di Desa. Dan secara teknis diberikan setiap bulan sebanyak
30 tablet.
b. Diterbitkannya buku pedoman pemberian zat besi bagi petugas tahun 1995, dan poster-poster
c. Diterbitkan buku Pedoman Operasional Penanggulangan Anemia Gizi bagi petugas tahun
1996.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN TERHADAP NY. S DENGAN ANEMIA RINGAN
DITEMPAT PRAKTIK MANDIRI BIDAN SRI WARISMI
LAMPUNG TIMUR TAHUN 2022
A. Kunjungan Awal
1. Subjektif
a. Identitas/Biodata
No hp : 081368747036 No hp :-
Gol darah : B+
c. Riwayat Menstruasi
d. Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke :(satu)
g. Riwayat Imunisasi
2. Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
Berat badan : 55 kg
Pernafasan : 20 x/menit
Nadi : 80 x/menit
Lila : 24,5 cm
BB sebelum hamil : 45 kg
IMT : 18,75
HB :10,3 gr/dl
b. Pemeriksaan Fisik Yang Berhubungan dengan Kebidanan
1) Kepala dan wajah : bentuk kepala simetris, pada wajah tidak ada
pembengkakan dan chloasma gravidarum, Konjungtiva
pucat, sklera tidak ikterik
2) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
berarti ekstremitas
d) Leopold 4 : Divergent
DJJ :132x/menit
Mc Donald :26 cm
6) Extermitas
Hb : 10,3 gr/dl
3. Assesment
a. Diagnosa
4. Planning
16.
Tabel 1
Lembar Implementasi Kunjungan Awal
B. Catatan Perkembangan I
1. Subyektif
Ibu mengatakan kadang masih merasa pusing, lemas, mudah mengantuk, ibu sudah
melakukan senam hamil dirumah dan saat ini pinggang tidak lagi nyeri ibu juga sudah
mengkonsumsi tablet Fe 1x1 pada malam hari secara rutin, sesuai dengan yang
2. Obyektif
b. Kesadaran : Composmentis
d. Berat badan : 55 kg
e. Tanda-tanda vital
1) Pernapasan : 20 x/menit
2) Nadi : 85 x/menit
3) Suhu : 370 C
3. Assesment
Diagnosa
4. Planning
1. Subyektif
Ibu mengatakan masih sedikit lemas, mudah mengantuk dan ibu juga sudah
mengkonsumsi tablet Fe 1x1 pada malam hari secara rutin menggunakan air putih,
2. Obyektif
b. Kesadaran : Composmentis
d. Berat badan : 56 kg
e. Tanda-tanda vital
1) Pernapasan : 18 x/menit
2) Nadi : 80 x/menit
3) Suhu : 36,50 C
3. Assesment
Diagnosa :