Ketuban Pecah Dini
Ketuban Pecah Dini
Ketuban Pecah Dini
PENDAHULUAN
Maternity Care yang kemudian diubah oleh WHO Expert Committee on the
setiap wanita hamil dan wanita yang menyusui bayinya dapat memelihara
sehat tanpa gangguan apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan
baik”.(1)
hamil waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh
sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan
kematian ibu adalah angka kematian ibu (Maternal Mortality Ration) yaitu
hidup waktu dilahirkan, ditambah dengan jumlah bayi yang meninggal dalam
kelahiran hidup.(3)
1
2
hepatitis.(6)
Data Angka Kematian Bayi (AKB) menurut WHO tahun 2012 adalah
diperingkat kedua tertinggi untuk angka kematian ibu dinegara ASEAN yaitu
sebesar 395 / 100.000 kelahiran hidup. Peringkat pertama ditempati oleh Laos
dengan 470 / 100.000 kelahiran hidup, peringkat ketiga ditempati oleh Timor
100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian paling kecil ditempati oleh
(5%), partus macet (5%), dan oleh sebab-sebab lain (27%). (9)
(14%), ikterus (3%), cedera lahir (3%), tetanus (3%), defisiensi nutrisi (3%),
dan Suddenly Infant Death Syndrome / SIDS (3%). Penyebab kematian bayi
jantung kongenital dan hidrosefalus (6%), sepsis (4%), tetanus (3%), dan lain-
Kematian Ibu dan Kematian Bayi di Jawa Barat dari tahun ke tahun
masih tinggi. Pada tahun 2013 jumlah kasus kematian ibu di Jawa Barat
sebanyak 781 kasus dari 937.276 kelahiran hidup sedangkan tahun 2014
sebab lain. Sedangkan kematian bayi pada tahun 2013 sebanyak 4306 kasus
dan pada tahun 2014 sebanyak 3810 kasus dengan penyebab asfiksia, BBLR,
2014 di Kabupaten Subang tahun 2014 terdapat kasus Kematian Ibu sebesar
paru sebanyak 2 kasus (9,1%), sedangkan pada tahun 2012 dan 2013 tercatat
4
sebanyak 131 kasus. Dari 131 kasus kematian bayi tersebut 101 diantaranya
lainnya.(2)
sekitar(24%). Kejadian KPD berkisar 5-10% dari semua kelahiran, dan KPD
preterm terjadi 1% dari semua kehamilan. 70% kasus KPD terjadi pada
sebanyak 30%.
asenden. Salah satu fungsi selaput ketuban adalah melindungi atau menjadi
kejadian kesakitan dan kematian ibu dan bayi / janin dalam rahim. Oleh
5
karena itu, tata laksana ketuban pecah dini memerlukan tindakan yang rinci,
rahim
a. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi
selama kehamilan.
komplikasi.
komplikasi.
c. Persiapan persalinan.
1.2. RuangLingkup
1. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala I, kala II, kala III,
dan SOAP.
1.3. Tujuan
1.3.1 TujuanUmum
manajemen Kebidanan.
1.3.2 TujuanKhusus
mampu melaksanakan :
1. Pengkajian pada ibu pada masa persalinan, nifas dan bayi baru
lahir.
perlukan pada ibu pada masa persalinan, nifas dan bayi baru lahir.
1.4. ManfaatPenulisan
1.4.1. BagiPenulis
Komprehensif.
1.4.2. BagiInstitusiPendidikan
pemberian Asuhan Kebidanan selanjutnya lebih baik di masa yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN TEORI
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diliar kandungan
melalui jalan lahir arau melalui jalan lain, dengan bantuan atau
dalam 18 jam, tanpa ada komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin.(23)
kehamilan:(20).
rangsangan
(a) Abortus
a. Lightening
b. Bloody Show
c. Perubahan Serviks
persalinan.
seluruh rahim. His ini akan menghilang bila ibu beristirahat, dan
e. Pengeluaran cairan
bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan
d. Psikologis
e. Penolong
persalinan. (25)
Kala I Persalinan
Kala I persalinan terdiri dari 2 fase yaitu fase laten dan fase
aktif :
jam.
a) Fase kselerasi
c) Fase deselerasi
Tabel 2.4
Mudah digerakan.
St-2 panggul.
15
= 1/5 St +1
H IV Di Perineum.
= 0/5 St +2
Sumber : (6)
Kala II Persalinan
(10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II juga disebut kala
pengeluaran bayi.
jam padamultipara.(25)
kontraksi.
dan/atau vaginanya.
hasilnya adalah:
1) Engagement
Panggul.
2) Fleksi
3) Rotasi dalam
4) Ekstensi
5) Rotasi Luar
depan belakang.
6) Ekspulsi
Kala IVpersalinan
postpartum. (1)
episiotomy) perineum
luka baik.
darah yang keluar setiap 15 menit selama satu jam pertama dan
pascapersalinan.
selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama satu jam
c. Pendokumentasian
d. Pencegahan Infeksi
kain bersih supaya ibu tidak berbaring di atas matras yang basah.
larutan klorin 0,5 % dan kemudian cuci segera dengan air dan
detergen. (25)
1) Perubahan fisik
5) Perubahan psikis
bayi
menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah,
ada bau
abnormal
tanda-tanda penyulit
abnormal
istirahat
tanda-tanda penyulit
1) Kebersihan diri
(e) Jika ibu mempunyai luka episiotomy atau laserasi untuk tidak
2) Latihan
3) Gizi
(d) Pil zat besi harus diminum setidaknya selama 40 hari untuk
4) Perawatan payudara
(c) Apabila putting susu lecet oleskan coloustrum atau ASI yang
lecet
5) Hubungan perkawinan
darah merah berhenti dan ibu bisa memasukan satu atau dua
6) Keluarga berencana
7) Istirahat
perdarahan
1) Perubahan Uterus
dalam dua minggu telah turun masuk kedalam rongga pelvis dan tidak
Tabel 2.6
Sumber : (22)
2) Lokhea
Lokhea adalah cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
dan sisa-sisa selaput kebutuhan. Lokhea yang akan keluar selama 2-3
hari postpartum
d. Lokhea Alba adalah lokhea yang terakhir. Dimulai dari hari ke-14
3) Endometrium
selaput janin. Setelah tiga hari mulai rata, sehingga tidak ada
4) Serviks
bagian luar akan membentuk seperti keadaan sebelum hamil pada saat
5) Perubahan Mamae
bengkak terisi darah sehingga timbulah rasa hangat, bengkak, dan rasa
sakit. Ketika ASI dihisap oleh bayi atau dengan dipompa sel- sel acini
6) System Pencernaan
Kalsium sangat untuk gigi pada masa nifas, dimana pada masa ini
bayinya.
7) System Perkemihan
kelima setelah persalinan. Jumlah urin yang keluar dapat melebihi 3000
28
ml per hari. Hal ini diperkirakan merupakan salah satu cara untuk
bagian normal dari kehamilan. Selain itu juga didapati keringat yang
(a) Suhu
(b) Suhu sesudah 2 jam inpartu umumnya suhu badan akan kembali
normal .
Nadi berkisar 60-80 kali per menit setelah bersalin, dan dapat
9) Perubahan Vagina
ke tiga, hymen tampak seperti tonjolan jaringan yang kecil yang dalam
(a) Periode ini terjadi 1-2 hari postpartum. Ibu baru pada umumnya
tubuhya
(c) Pada masa ini ibu biasanya agak sensitive dan merasa tidak mahir
(b) Ibu merasa secara penuh menerima tanggung jawab sbagai seorang
ibu
dirinya
penglihatan
6) Demam, muntah, rasa sakit atau buang air kecil, atau jika merasa
10) Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh bayi atau dirinya
sendiri
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
sampai 4000 gram, nilai APGAR > 7 dan tanpa cacat bawaan.
kuat.
mulut ikan, tidak ada kebiruan pada mulut bayi, saliva tidak
hirscprung/congenital megacolon.
10) Reflex; reflex rooting adalah refleks menoleh kearah benda yang
kekurangan cairan.
1) Refleks tonick neck yaitu gerakan spontan otot kuduk pada bayi
memiringkan kepalanya
34
kesadaran bayi
6) Refleks stapping
Yaitu refleks kaki bayi secara spontan apabila bayi diangkat tegak
dan kakinya satu per satu di sentuhkan pada dasar maka bayi
seolah-olah berjalan
1) Sesak nafas
4) Kurang aktif
1) Sulit minum
3) Perut kembung
4) Periode apneu
6) Merintih
7) Perdarahan
8) Sangat kuning
9) BBLR
Penilaian
1) Segara setelah lahir letakan bayi diatas kain bersih dan kering yang
2) Lakukan penilaian
(a) Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan ?
36
Tabel 2.7
SCORE 2 1 0
Tidak teraba atau
Frekuensi Jantung Lebih dari 100 Kurang dari 100
tidak terlihat
Sudah terjadi dan Intermiten, sekali- Sama sekali tidak
Respirasi
hampir teratur kali menarik napas tampak bernapas
Bagian tengah
Seluruh tubuh
tubuh merah muda
Warna Kulit berwarna merah Sianosis aatu pucat
tapi ekstremitasnya
muda
biru
Baik-biasanya
Cukup baik-tampak Tidak ada-tampak
Tonus Otot menendang-
beberapa gerakan lunglai
nendang
Respon terhadap
Penarikan kaki Penarikan kaki
stimulasi (menggelitik Tidak ada
yang kuat minimal
telapak kaki)
1) Klem tali pusat dengan dua buah klem pada titik kira-kira 2-3 cm
2) Potong tali pusat diantara dua klem sambil melindungi bayi dari
1) Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak kullit antara
perdarahan pada bayi baru lahir akibat defisiensi vit K yang dapat
kali, pada usia 0 bulan, usia 1 bula, 6 bulan atau regiment kombinasi
bahwa ASI eksklusif selama 6 bulan memang baik untuk bagi bayi.
emosional ibu dan bayi, sebagi kekebalan pasif (kolostrum) bagi bayi,
apapun selain ASI kecuali ada alasan medis, berikan ASI sesuai
Salep Mata
Salep antibiotic tersebut harus diberikan dalam waktu satu jam setelah
kelahiran. Pada saat pemberian salep mata tidak boleh meyentuh mata
punting tali pusat, jika tali pusat kotor bersihkan dengan air DTT dan
sabun lalu keringkan, meminta bantuan jika tali pusat menjadi merah,
persalinan berlangsung.
disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan
serviks.
40
gestasi, adanya infeksi pada komplikasi ibu dan janin, dan adanya
inpartu yaitu bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada
multipara < 5 cm. bila periode laten terlalu pajang dan ketuban sudah
2. Gejala :
2.4.3. Patogenesis
ini.
41
c. Lakus (litmus)
akan jadi lama, maka suhu badan naik, nadi cepat, dan
- Penilaian Klinik
sama dengan 38o C, air ketuban yang keluar dan berbau, janin
intrauterine
DAN NEONATAL)
2.4.4. Penanganan
progesteron.
induksi
jam)
h. Bila tidak terjadi his spontan dalam 24 jam atau terjadi komplikasi
2.4.5. Koservatif
b. Berikan antibiotik
minggu.
sesudah 24 jam
e. Jika usia kehamilan 32-37 minggu, ada infeksi, beri antibiotic dan
lakukan induksi
Aktif
persalinan di akhiri.
45
dengan SC.
pervaginam.
2.4.6. Penatalaksanaan
LEBIH DARI SAMADENGAN 37
KETUBAN PECAH
MINGGU
TIDAK ADA TIDAK ADA
INFEKSI INFEKSI
INFEKS INFEKS
- Berikan Amoksilin + Berikan Penisilin Lahirkan Bayi
Penisilin, Eritromisin Gentanisin Dan Berikan Penisilin
Gentamisin untuk 7 hari Metronizadol atau Ampicilin
Dan
Metronidazol
obyektif)
- Riwayat kesehatan
masalah)
Langkah 7. Evaluasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
47
48
2. Keluhan utama
2hari, mengeluh nyeri perut bagian bawah. Dari vagina keluar air-air
3. Tanda-tanda persalinan
Ibu datang pukul 06.00 WIB, his jarang, mengeluarkan lendir agak
4. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
UK : 39 minggu 2 hari
5. Riwayat kesehatan
Hepatitis)
Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu atau suami tidak ada
6. Riwayat Obstetrik
Jenis H/ L/
No Thn UK Penolong Tempat BBL Komplikasi
Persalinan M P
Hamil
1 aterm
sekarang
7. Riwayat immunisasi
Imunisasi TT 1 Tgl.10-12-2015
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran : composmentis
2. Pemeriksaan fisik
gravidarum.
50
caries
pendengaran baik
kepala.
51
Leopold VI : Konvergen
TFU : 28cm
Hasil :
Ketuban : merembes
Presentasi : kepala
m. Ekstremitas :
3. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 11,8 gr%
52
III. ASSESMENT
IV. PLANNING
kemauan ibu
PENGAWASAN KALA I
Keadaan Ibu Kondisi Janin
Pembu
Penuru Ketuban/
Wkt kaan tera Kontraksi
TD Pols RR Tem Urine DJJ nan penyusup
sefiks pi uterus/his
Kepala an
SUBYEKTIF
Ibu mengatakan seperti ingin BAB dan keluar lendir bercampur darah
dari kemaluannya
OBYEKTIF
c. HIS : 5x10’55”
f. Inspeksi
3) Pembukaan : 10 cm (lengkap)
ASSESMENT
PENATALAKSANAAN
datang.
meneran jika ada his, dan istirahat jika tidak ada his.
A. SUBJEKTIF
B. OBJEKTIF
b. Kesadaran : Composmentis
C. ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
2. Melakukan PTT
7. Memfasilitasi IMD
A. SUBJEKTIF
mengeluh masih merasa sedikit mules dan masih lemas dan lelah
B. OBJEKTIF
Kesadaran : Composmentis
TTV
b. Nadi : 80x/menit
c. Respirasi : 22 x/menit
d. Suhu : 36,50C
perineum)
Perdarahan : N ormal
58
C. ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
akan dijahit
penjahitan
jelujur
A. SUBYEKTIF
1. Keluhan
b. Perdarahan
Kala I : Normal
60
Kala II : Normal
Kala IV : Normal
3. Pola Sehari-hari
B. OBJEKTIF
Kesadaran : Composmentis
Tanda-Tanda Vital
b. Respirasi : 20 x/menit
c. Nadi : 82 x/menit.
d. Suhu : 36,50C
Gravidarum
Mata
2. Sclera : Putih
61
Payudara
1. Bentuk : Simetris
2. Keadaan : Bersih
Abdomen
a. Inspeksi
1) Bentuk : Simetris
b. Palpasi
Ekstremitas
a. Atas
1) Kebersihan : Bersih
b. Bawah
2) Kebersihan : Bersih
62
Genetalia
a. Vulva/vagina
3) Keadaan : Bersih
b. Kelenjar bartholini
c. Perineum
Anus
C. ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
berkontraksi baik.
hygiene
A. SUBJEKTIF
lancar kanan dan kiri dan ibu merasa senang dapat menyusui dan
B. OBJEKTIF
Kesadaran : Composmentis
TTV
b. Respirasi : 23 x/menit
c. Nadi : 87 x/menit.
d. Suhu : 36,50C
Mata
b. Sclera : Putih
65
Payudara
a. Bentuk : Simetris
e. Retraksi : Normal
h. Keadaan : Bersih
Abdomen
a. Inpeksi : Normal
Genetalia
Anus
C. ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
karena terganggu oleh bayi, ibu hanya bisa istirahat dan tidur
senam kegel.
2015
Ulang
Tgl : 24-03-2016
A. SUBYEKTIF
Ibu mengatakan ASI nya keluar banyak. Ibu sudah tidak merasa
B. OBYEKTIF
Keadaanumum : Baik
Nadi : 78 x / mnt
Suhu : 38,2oC
Respirasi : 20 x /menit
Mata
Payudara
a. Bentuk : Simetris
g. Keadaan : Bersih
Abdomen
Genetalia
infeksi
Anus
C. ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
malam hari
menyusui.
11 – 2015
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas/Biodata
Panjang Badan : 49 cm
71
B. Status Kesehatan
c. Lama Persalinan
Kala I : ± 5 jam
Kala II : 5 menit
berbau
e. Komplikasi Persalinan
A. Pemeriksaan Fisik
Jml
Mnt Tanda 0 1 2 Nilai
Ke1 Frekwensi Jantung ( ) Tak ada ( ) < 100 (√) > 100
Usaha Bernafas ( ) Tak ada ( ) Lambat tak teratur (√)Menangis kuat
Tonus Otot ( ) Lumpuh (√) Ext fleksi sedikit ( ) Gerakan Aktif
7
Refleks ( ) Tak bereaksi (√) Gerakan Sedikit ( ) Menangis
Warna ( ) Biru/Pucat (√) Tubuh tangan & ( ) Kemerahan
Kaki Kemerahan
Ke Frekwensi Jantung ( ) Tak ada ( ) < 100 (√ ) > 100
2 Usaha Bernafas ( ) Tak ada ( ) lambat tak teratur (√)Menangis kuat
Tonus Otot ( ) Lumpuh ( ) Ext fleksi sedikit (√) Gerakan Aktif
9
Refleks ( ) Tak bereaksi ( ) Gerakan Sedikit (√) Menangis
Warna ( ) Biru/Pucat (√) Tubuh tangan & ( ) Kemerahan
Kaki Kemerahan
Nilai APGAR
2. Antropometri
73
b. Panjang Badan : 49 cm
c. Lingkar Lengan : 10 cm
d. Lingkar Kepala
1) Fronto Occipitalis : 33 cm
2) Mento Occipitalis : 34 cm
e. Lingkar Dada : 33 cm
3. Refleks
a. Moro :+
b. Tonick necks :+
d. Walking :-
e. Rooting :+
f. Sucking :+
g. Swalawing :+
i. Babinski : +/+
4. Tanda-tanda vital
a. Suhu : 36,5 o C
c. Pernafasan : 42 x/menit
5. Kepala
a. Simetris : ya
6. Mata
a. Simetris : ya
d. Sclera : Putih
g. Pupil : Normal
7. Hidung
a. Simetris : Ya
8. Mulut
a. Simetris : Ya
9. Telinga
10. Leher
75
11. Dada
a. Bentuk : Simetris
12. Perut
a. Bentuk : Simetris
13. Kulit
a. Warna : Kemerahan
b. Verniks : Ada
14. Punggung
a. Bentuk : Simetris
15. Ekstremitas
76
a. Atas
Simetris : Ya
Gerakan : Aktif
b. Bawah
Simetris : Ya
Gerakan : Aktif
16. Genetalia
a. Perempuan
Vagina berlubang : ya
17. Anus
pengeluaran
B. Data Penunjang
III. ASSESMENT
77
IV. PLANNING
infeksi mata dari jalan lahir dan berikan suntikan Vit k untuk mencegah
5. Mengobservasi tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti bayi tidak mau
suhu tubuh lebih dari 37,5 letargis, tali pusat berdarah atu bernanah, bayi
bahaya
PEMBAHASAN
dengan KPD maka penulis menemukan kesesuaian antara teori dan kasus yang
1. Pengkajian
20x/menit, S : 36,5°C dan ditemukan data dengan G 1P0A0 hamil aterm umur
23 tahun. Dari data tersebut ditemukan adanya resiko tinggi karena menurut
teori kasus KPD bisa terjadi pada umur > 35 tahun dan bisa terjadi pada ibu
bersalin primi dan multigravida pada usia terlalu muda atau terlalu tua,
2. Diagnosa Kebidanan
Ny. S G1P0A0 hamil arterm inpartu kala I fase laten dengan Ketuban Pecah
Dini, diagnosa diambil dari data yang telah dikumpulkan, baik data objektif
Pada Ny. S tidak terjadi masalah persalinan, nifas dan bayi baru lahir.
Pada tahap ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan
praktek .
79
80
Pada Ny. S dilakukan sesuai dengan teori yaitu dilakukan tirah baring,
6. Pelaksanaan
baring, observasi keadaan umum ibu dan janin. Pada Ny. S dilaksanakan
sesuai dengan teori yaitu tirah baring, observasi keadaan umum ibu dan
janin.
7. Evaluasi
Pada langkah evaluasi dilakukan observasi pada Ny.S tiap 15 menit jam
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dalam kasus ini, asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny. S umur 23
1. Pengkajian data
6. Implementasi
7. Evaluasi
positif, kontraksi uterus baik, pola nutrisi baik, mobilisasi positif, kandung
kemih kosong dan ibu sudah mulai menyusui bayinya dan diperbolehkan
5.2. Saran
- Bagi BPS
81
82
- Bagi Ny.A