PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DINAS KEHUTANAN
Jln. Mentok Nomor 205, Pangkalpinang 33133, /  : (0717) 439065
Email : [email protected], Website : dinhut.babelprov.go.id

Pangkalpinang, Agustus 2020

Kepada
Nomor : 522/ /Dishut Yth. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung
Sifat : Penting di-
Lampiran : 1 (satu) berkas PANGKALPINANG
Hal : Pertimbangan Teknis Izin Pinjam Pakai
Kawasan Hutan (IPPKH) Hutan Produksi
Kota Waringin untuk Kepentingan
Pembangunan/ Pembuatan Sodetan
Sawah a.n. Dinas Pertanian Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung

Menindaklanjuti Surat Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Nomor: 522/ 510/ Pertanian.II tanggal 18 Mei 2020 perihal Permohonan Izin Pinjam Pakai
Kawasan Hutan, bersama ini disampaikan Pertimbangan Teknis sebagai dasar Izin Pinjam
Pakai Kawasan Hutan yang akan diterbitkan oleh Gubernur. Pertimbangan Teknis yang
diberikan merupakan hasil telaahan yang merujuk pada dokumen-dokumen sebagai
berikut:
1. Surat Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor: 522/ 510/
Pertanian.II tanggal 18 Mei 2020 perihal Permohonan Izin Pinjam Pakai Kawasan
Hutan;
2. Surat Pernyataan Pemenuhan Komitmen Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung yang menyatakan akan menyelesaikan tata batas areal IPPKH,
menyelesaikan dokumen UKL-UPL dan/atau menyampaikan pernyataan bersedia
mengganti biaya investasi pengelolaan/ pemanfaatan hutan kepada pengelola/
pemegang izin usaha pemanfaatan hasil hutan;
3. Pakta Integritas Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
4. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor
P.7/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.27/Menlhk/Setjen/ Kum.1/7/2018 tanggal
13 Juli 2018 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan bahwa rekomendasi
Gubernur tentang penggunaan Kawasan Hutan didasarkan pada Pertimbangan Teknis
Dinas Kehutanan dan Analisa Status dan Fungsi Kawasan Hutan dari BPKH, sehingga
dalam penerbitan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) oleh Gubernur, analisa
status dan fungsi kawasan hutan BPKH menjadi dasar pertimbangan dalam
penerbitan IPPKH.
5. Dokumen pendukung lainnya sebagaimana terlampir.
Hasil telaahan terhadap dokumen di atas dan dokumen pendukung sebagaimana
dijelaskan di atas, dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Calon lokasi permohonan berada di Desa Kota Kapur Kecamatan Mendo Barat
Kabupaten Bangka;
2. Berdasarkan pengolahan data yang di-overlay dengan peta kawasan hutan lampiran
Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor SK.798/Menhut-II/2012 tanggal 27
Desember 2012 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan
Kawasan Hutan seluas ± 19.131 ha, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas
± 10.878 ha dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan menjadi Kawasan Hutan seluas
± 3.210 ha di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Peta Kawasan Hutan lampiran
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor SK.8093/MENLHK-
PKTL/KUH/PLA.2/11/2018 tanggal 23 November 2018 tentang Peta Perkembangan
Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sampai dengan
tahun 2017, calon lokasi yang dimohon seluruhnya berada dalam kawasan Hutan
Produksi Kota Waringin dengan menggunakan Software Arc GIS 10.3, calon lokasi
IPPKH Untuk Kepentingan Pembangunan/ Pembuatan Sodetan Sawah memiliki luas
± 1,02 hektare;
3. Berdasarkan Peta Lampiran Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI nomor SK.797/
Menhut-II/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Penetapan Wilayah Kesatuan
Pengelolaan Hutan Lindung dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, seluruh areal yang dimohon berada dalam wilayah UPTD
Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Sigambir Kotawaringin;
4. Berdasarkan hasil analisa tutupan lahan tahun 2019, kondisi calon lokasi Izin Pinjam
Pakai Kawasan Hutan untuk Kepentingan Pembangunan/ Pembuatan Sodetan Sawah
di Desa Kota Kapur Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka berupa belukar rawa
dan pertanian lahan kering campuran;
5. Berdasarkan Peta Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor
SK.851/MENLHK-PKTL/IPSDH/PLA.1/2/2020 tanggal 26 Februari 2020 tentang
Penetapan Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru Hutan Alam Primer dan
Lahan Gambut tahun 2020 periode I, bahwa calon Lokasi IPPKH berada di luar areal
Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru Hutan Alam Primer;
6. Bahwa berdasarkan Peta Lampiran Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.2111/ MenLHK-PKTL/ REN/ PLA.0/ 7/ 2019
tentang Peta Indikatif dan Areal Perhutanan Sosial (Revisi V), sebagian calon lokasi
IPPKH berada pada areal pencadangan PIAPS seluas 0,54 Ha;
7. Berdasarkan Peta Perkembangan Izin Pemanfaatan Kawasan Hutan, bahwa sebagian
calon lokasi IPPKH yang dimohon berada di dalam areal Izin Usaha Pemanfaatan
Hutan Kemasyarakatan (IUP-HKm) KTH AN. NIHLAH
(SK.6227/MenLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/9/2018 tanggal 27 September 2018) seluas 0,34
Ha;
8. Bahwa berdasarkan Peta Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN), lampiran
Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor P.49/ Menhut-II/ 2011 tanggal 28 Juni 2011
tentang Rencana Kehutanan Tingkat Nasional tahun 2011-2030, areal yang dimohon
berada pada arahan untuk rehabilitasi dan arahan usaha skala kecil;
9. Penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan di luar sektor kehutanan hanya dapat
dilakukan untuk kegiatan yang mempunyai tujuan strategis yang tidak dapat
 dielakkan dan harus memiliki Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dari Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, penggunaan kawasan hutan yang dilakukan
secara tidak sah dapat dikenakan sanksi pidana sesuai Undang-Undang Nomor
41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013
tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan;
10. Berpedoman pada ketentuan pasal 15 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan RI Nomor P.7/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2019 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.27/Menlhk/Setjen/
Kum.1/7/2018 tanggal 13 Juli 2018 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan
dinyatakan bahwa kewenangan pemberian izin pinjam pakai kawasan hutan
pembangunan fasilitas umum yang bersifat non komersial untuk luas paling banyak 5
(lima) hektar dilimpahkan kepada Gubernur.

Pertimbangan Teknis ini merupakan bahan pengambilan keputusan bagi Gubernur

Kepulauan Bangka Belitung dalam menerbitkan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan seluas
± 1,02 hektare. Selanjutnya apabila terdapat kekeliruan dalam substansi yang tertuang
dalam pertimbangan teknis ini, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Pemberian Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kepentingan Pembangunan/
Pembuatan Sodetan Sawah di Desa Kota Kapur Kecamatan Mendo Barat Kabupaten
Bangka a.n Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sepenuhnya merupakan
kewenangan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung didasarkan pemenuhan tata cara dan
persyaratan permohonan penggunaan kawasan hutan oleh Dinas Pertanian Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.

Untuk itu, bilamana ternyata Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan tidak dapat
diberikan oleh Gubernur karena sesuatu dan lain hal, maka Dinas Pertanian Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung tidak dapat menuntut apapun kepada Dinas Kehutanan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selaku instansi pemberi Pertimbangan Teknis.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan perkenan Bapak, kami ucapkan

terima kasih.

KEPALA DINAS,

H. MARWAN, S.Ag
PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19700814 199203 1 002

Tembusan Kepada Yth. :

1. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI;
2. Bupati Bangka;
3. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI;
4. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan;
5. Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung;
6. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari;
7. Direktur Rencana, Penggunaan dan Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan;
8. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XIII Pangkalpinang;
9. Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Baturusa Cerucuk;
10. Kepala UPTD KPHP Sigambir Kotawaringin;
11. Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.