Template Resume Seminar 9

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)

Program Studi Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

RESUME SEMINAR #9

Nama : Tommy Andreas Salim


NRP : 5203022036
Seminar ke- :#9
Topik Seminar : Global Understanding of Industrial Digital Transformation
Pembicara : Bapak Irfan Arsandi
Hari / Tanggal : Kamis / 18 April 2024

Resume :

Seminar ini di selenggarakan oleh Program Studi Teknik Kimia Universitas Katolik
Widya Mandala Surabaya (UKWMS), seminar ini di selenggarakan secara online dan
Pemateri dalam seminar ini adalah Bapak Irfan Arsandi. Bapak Irfan Arsandi sangat
berpengalaman di bidang Global Understanding of Industrial Digital Transformation serta
merupakan founder dan CEO WIT Indonesia.

Strategi Pemasaran:
1. Penelitian Pasar: Tahap awal dalam strategi pemasaran adalah memahami pasar
target. Ini melibatkan identifikasi kebutuhan, preferensi, dan perilaku konsumen
potensial.
2. Segmentasi Pasar: Setelah penelitian pasar, perusahaan membagi pasar menjadi
segmen yang lebih kecil berdasarkan karakteristik yang sama, seperti demografi,
perilaku, atau preferensi.
3. Targeting: Setelah segmentasi, perusahaan memilih segmen mana yang akan menjadi
target utama mereka. Hal ini bergantung pada potensi pertumbuhan, tingkat
persaingan, dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan segmen tersebut.
4. Posisi Produk: Posisi produk adalah bagaimana produk tersebut dilihat oleh
konsumen dalam perbandingan dengan produk pesaingnya. Ini melibatkan penentuan
nilai tambah produk dan komunikasinya kepada konsumen.
5. Pengembangan Bauran Pemasaran (Marketing Mix): Bauran pemasaran terdiri
dari empat elemen: produk, harga, distribusi, dan promosi. Perusahaan harus
Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)
Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
mengatur bauran pemasaran mereka untuk mencapai tujuan bisnis dan memenuhi
kebutuhan pelanggan.
6. Promosi: Promosi melibatkan semua upaya untuk mengkomunikasikan nilai produk
kepada konsumen potensial. Ini bisa termasuk iklan, penjualan langsung, pemasaran
digital, dan kegiatan promosi lainnya.
7. Evaluasi dan Penyesuaian: Strategi pemasaran harus dievaluasi secara teratur untuk
melihat apakah mencapai tujuan yang ditetapkan. Jika tidak, perusahaan harus siap
untuk menyesuaikan strategi mereka.
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle):
1. Pengenalan (Introduction): Produk diperkenalkan ke pasar. Penjualan masih rendah
karena kesadaran konsumen tentang produk tersebut masih terbatas. Investasi besar
dalam pemasaran dan pengembangan produk biasanya terjadi pada tahap ini.
2. Pertumbuhan (Growth): Penjualan mulai meningkat secara signifikan karena
kesadaran dan penerimaan konsumen meningkat. Persaingan juga bisa meningkat di
tahap ini karena produk telah terbukti berhasil.
3. Mature (Maturitas): Pada tahap ini, pertumbuhan penjualan mulai melambat. Pasar
sudah jenuh, dan persaingan semakin ketat. Perusahaan mungkin fokus pada
diferensiasi produk dan efisiensi operasional untuk mempertahankan pangsa pasar.
4. Penurunan (Decline): Penjualan mulai menurun karena pergeseran dalam tren pasar,
perubahan dalam preferensi konsumen, atau munculnya produk pengganti yang lebih
baik. Perusahaan harus memutuskan apakah akan mempertahankan, mengubah, atau
menarik produk dari pasar.
Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)
Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)
Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Revitalisasi merek adalah upaya untuk menyegarkan dan memperbaharui citra, nilai, atau
posisi suatu merek di pasar. Ini biasanya dilakukan ketika suatu merek mengalami penurunan
dalam kinerja penjualan, kehilangan relevansi di pasar, atau ketika ada perubahan dalam
lingkungan bisnis atau tren konsumen. Berikut adalah beberapa langkah yang sering
dilakukan dalam revitalisasi merek:
1. Analisis Merek: Tahap awal dalam revitalisasi merek adalah melakukan analisis
menyeluruh tentang posisi saat ini dari merek tersebut di pasar. Ini melibatkan
mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang mempengaruhi
merek.
2. Pemahaman Konsumen: Penting untuk memahami secara mendalam preferensi,
kebutuhan, dan persepsi konsumen terhadap merek. Ini dapat dilakukan melalui
penelitian pasar, wawancara, atau pengumpulan data konsumen.
3. Perubahan Merek: Jika diperlukan, merek dapat mengalami perubahan dalam
identitas visual, pesan merek, atau bahkan nama. Ini bertujuan untuk menciptakan
kesan yang lebih segar dan relevan bagi konsumen.
4. Inovasi Produk: Revitalisasi merek sering kali melibatkan pengenalan produk baru
atau pembaruan produk yang ada. Inovasi ini dapat membantu merek untuk tetap
relevan dan menarik bagi konsumen.
5. Pemasaran dan Komunikasi: Meningkatkan upaya pemasaran dan komunikasi
merek dapat membantu meningkatkan kesadaran konsumen dan mengubah persepsi
mereka. Ini bisa meliputi kampanye iklan baru, strategi media sosial yang
ditingkatkan, atau kemitraan merek yang menarik.
6. Penargetan Ulang Pasar: Revitalisasi merek sering kali melibatkan penyesuaian
target pasar atau segmentasi pasar untuk menarik konsumen baru atau menjangkau
segmen pasar yang berbeda.
7. Kemitraan dan Kolaborasi: Kolaborasi dengan merek lain atau tokoh terkenal dapat
membantu merek untuk mendapatkan kembali momentumnya. Ini dapat
meningkatkan visibilitas merek dan menciptakan asosiasi positif dengan merek lain.
8. Evaluasi dan Pengukuran: Penting untuk terus memantau dan mengevaluasi
efektivitas upaya revitalisasi merek. Ini dapat dilakukan melalui pengukuran kinerja
penjualan, analisis data konsumen, atau penelitian pasar lanjutan.
Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)
Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Revitalisasi merek adalah proses yang kompleks dan seringkali memerlukan investasi waktu,
sumber daya, dan kreativitas yang besar. Namun, jika dilakukan dengan baik, revitalisasi
merek dapat membantu merek untuk kembali bersaing secara efektif di pasar dan
menciptakan nilai jangka panjang bagi perusahaan.

Peluang Ekonomi Digital Indonesia :


Potensi kontribusi Ekonomo kreatif di Indonesia dapat mencapat 20% terhadap ekonomo
kreatif global untuk mencapat potensi tsb , digitalisasi ekonomo kreatif menjadi hal penting.
Potensi Nilai Ekonomi Digital Indonesia pada tahun 2025. Terbesar di Asia Tenggara dan
menjadi target presiden dalam transformasi Digital :
- Memunculkan 9 juta Talenta Digital pada tahun 2025
- 30 Juta UMKM on Boarding pada tahun 2023

Hal ini tentunya didukung oleh beberapa Faktor seperti :

Kebiasaan Era Digital :


1. Market Share ( Smartphone user grow, Digital Banking grow, Online Pay Leading, E-
Money)
2. Technology ( Mobile is a rules, Integrated, Development Speed, From Big data to
predictive analytics and Organizational agility)
Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)
Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
3. Customer Behavior ( Multi brand / segment , Connected , Autonomous and
Community – oriented ).

Adapun beberapa Recap penggunaan Digital after pandemic yaitu :


1. Penggunaan mobile internet meningkat
2. Penggunaan cloud technology meningkat
3. Penggunaan connected devices internet meningkat
4. Dan penggunaan internet protocol traffic per bulan meningkat

Anda mungkin juga menyukai