Makalah Hubungan Kurikulum Dan Proses Belajar Mengajar
Makalah Hubungan Kurikulum Dan Proses Belajar Mengajar
Makalah Hubungan Kurikulum Dan Proses Belajar Mengajar
Disusun Oleh :
Dina
Evi Rismawani
Rahma Amalia
STAI-PUI MAJALENGKA
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Hubungan kurikulum dan Proses belajar mengajar”. Shalawat dan salam
semoga dilimpahkan atas junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga, sahabat dan sekalian umatnya yang bertaqwa.
Ucapan terima kasih pula kami tujukan kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam proses penyusunan makalah ini, baik bantuan materil
maupun nonmateril.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
penyempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Akhirnya penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
A. Kesimpulan ................................................................................................11
B. Saran ..........................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Istilah Kurikulum (curriculum), yang pada awalnya digunakan
dalam duni olahraga, berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat
berpacu). Pada saat itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus
ditempuh oleh seorang pelari mulari start sampai finish untuk memperoleh
medali atau penghargaan. Kemudian, pengertian tersebut diterapkan dalam
dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran (subjek) yang harus
ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran
untuk memperoleh ijazah.
1. ( Hilda Taba, 1962 ). Kurikulum lebih luas dari pada sekedar rencana
pelajaran, tetapi meliputi segala pengalaman atau proses belajar siswa yang
direncanakan di bawah bimbingan satuan pendidikan. Artinya bahwa
kurikulum bukan hanya berupa dokumen bahan cetak melainkan rangkaian
aktivitas siswa yang dilakukan di dalam kelas, di luar kelas, di laboratorium,
di lapangan maupun di lingkungan masyarakat yang direncanakan serta
dibimbing oleh sekolah.
2. ( Schubert,1986 ) Kurikulum harus memuat pernyataan tujuan,
menunjukkan pemilihan dan pengorganisasian bahan pelajaran serta
rancangan penilaian hasil belajar Kurikulum merupakan bahan pelajaran
atau mata pelajaran yang dipelajari siswa, program pembelajaran, hasil
pembelajaran yang diharapkan, reproduksi kebudayaan, tugas dan konsep
3
4
1
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Rajawali Pers, 2010),
5
Kurikulum Pembelajaran
sebagai berikut:
Gambar 1.1
ModelDualistis
2
Peter F. Olivia, 54. (Wina Sanjaya, 2008: 20-22)
8
Kurikulum Pembelajara
n
pelaksana pembelajaran terlalu berfokus pada program yang telah ditulis
dalam dokumen kurikulumDigambarkan sebagai berikut:
Gambar1.2
Model Berkaitan
3. Model Konsentris (The Concentric Model).
Pada model ini kurikulum dan pembelajaran memiliki hubungan dengan
kemungkinan kurikulum bagian dari pembelajaran atau pembelajaran
bagian dari kurikulum. Di sini ada ketergantungan satu dengan yang lain.
Pada model ini banyak ahli berpendapat bahwa kurikulum lebih dominan
dan pembelajaran sebagai subordinatnya. Sementara para ahli yang lain
mengatakan bahwa pembelajaran lebih dominan dan kurikulum sebagai
subordinatnya. Dengan adanya lingkup besar dan kecil (dominan dan
subordinat) dari kurikulum dan pembelajaran ini, memberikan batasan
lingkup kajian masing-masing. Terlepas dari kurikulum atau pembelajaran
yang menjadi dominan, namun keduanya akan bergerak sesuai dengan
wilayah cakupannya masing-masing. Namun penulis dalam makalah ini
memandang bahwa kurikulum lebih dominan dibanding pembelajaran.
Dengan demikian kurikulum memberikan kontrol atas pelaksanaan
pembelajaran. Model konsentris ini digambarkan sebagai berikut:
9
A B
Kurikulum Pembelajara
n
Kurikulum
Kurikulum Pembelajara
n
Gambar 1.4
Model Siklus
Dari beberapa penjelasan diatas, maka dapat dipahami bahwa
kurikulum dan pembelajaran memiliki hubungan yang sangat erat, dengan
kurikulum sebagai bahan tertulis atau program pendidikan dengan lebih
menekankan pada operasional proses pembelajaran. Kurikulum berhubungan
dengan isi ataupun materi yang harus dipelajari sedangkan pembelajaran
berkaitan dengan bagaimanacara mempelajarinya. Tanpa kurikulum sebagai
rencana, maka pembelajaran tidak akan efektif, demikian juga sebaliknya
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum dan pembelajaran merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkanwalaupun keduanya memiliki kedudukan yang berbeda. Kurikulum
berfungsi sebagai landasan yang memberikan arah dan tujuan pendidikan,
serta isi yang harus dipelajari, sedangkan pembelajaran adalah proses yang
terjadi dalam interaksi belajar dan mengajar antara guru dan siswa. Dengan
demikian, pendidikan tanpa kurikulum sebagai sebuah rencana, maka
pembelajaran ataupengajaran tidak akan berjalan dengan efektif dan efisien.
Maka dapat diartikan juga bahwa tanpa pembelajaran sebagai implementasi
sebuah perencanaan dari pendidikan disekolah, maka kurikulum tidak akan
memiliki arti apa-apa.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua. Mohon maaf atas
segala kesalahan. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
karena kami sebagai manusia sadar akan banyaknya kesalahan dari materi dan
makalah yang kami angkat sebagai bahan makalah kami. Sekian dan terima
kasih.
11
DAFTAR PUSTAKA
12