BAB II Novan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 56

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek


Kerja Praktek merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat pada
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) di Fakultas Teknik
Universitas Islam Kuantan Singingi (UNIKS). Mata kuliah ini merupakan salah
satu mata kuliah yang wajib untuk diambil oleh seluruh mahasiswa teknik PWK
yang telah menyelesaikan 110 SKS (Satuan Kredit Semester) dan akan membuat
tugas akhir (Skripsi). Dapat dikatakan bahwa mata kuliah ini merupakan suatu
wadah bagi mahasiswa teknik PWK untuk mengaplikasikan semua ilmu – ilmu
yang telah dipelajari selama perkuliahan dan menambah pengalaman serta ilmu
yang tidak didapat dibangku perkuliahan.

Di lingkungan kampus ataupun dunia kerja hal yang dibutuhkan tidak hanya
pemahaman dan penguasaan mengenai teori-teori perencanaan wilayah dan kota,
tetapi juga kesiapan untuk memasuki lingkungan kerja karena kegiatan akademis
di kampus secara umum berbeda dengan kegiatan kerja di lapangan. Perbedaan
tersebut terletak pada lingkungan dan beban tanggung jawab dari sebuah
pekerjaan. Dari perkuliahan mahasiswa sudah mendapatkan berbagai macam
teori, konsep, proses, pendekatan dan metode perencanaan dalam lingkup
perencanaan. Hal ini memberikan suatu wawasan berfikir untuk mahasiswa
tentang konsep perencanaan komprehensif.

Imu perencanaan wilayah dan kota berkaitan dengarn disiplin ilmu yang
menggunakan berbagai macam konsep perencanaan secara menyeluruh. Konsep
tersebut perlu diasah lebih lanjut agar dapat memperdalam pehamahan dan
merasakan langsung permasalahan yang ada di lapangan. Tidak semua konsep
dapat dijalankan begitu saja, banyak hal sebelumnya yang tidak dipelajari di
bangku perkuliahan dapat dilihat dan di pahami langsung dari pelaksanaan suatu
pekerjaan.
Kegiatan Kerja Praktek (KP) penting dilaksanakan agar mahasiswa dapat
mengaplikaskan teori - teori yang dipelajari selama perkuliahan dengan kenyataan
di lapangan terutama di bidang Perencanaan Wilayah & Kota. Selain itu agar
mahasiswa dapat memahami lebih jauh konsep perencanaan, penanganan suatu
pekerjaan, baik secara teori maupun dari pelaksanaannya. Kemudian mahasiswa
dapat mencari solusi terhadap masalah pembangunan yang terjadi. Untuk itu
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Islam
Kuantan Singingi dalam kurikulum pendidikannya memberikan bekal pada
mahasiswa untuk melakukan observasi ke lapangan melalui mata kuliah Kerja
Praktek (KP).

1.2 Maksud Dan Tujuan Kerja Praktek


1.2.1 Maksud
Mengacu kepada latar belakang di atas, Kerja Praktek (KP) dimaksudkan
untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar memperoleh pengalaman
kerja pada suatu instansi dengan menerapkan ilmu yang telah diperolehnya selama
kuliah, serta dapat membuka wawasan mahasiswa untuk dapat mengenali dan
mengatasi segala permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan dan
pemanfaatan ruang yang lebih nyata. Selain itu mahasiswa diharapkan
memperoleh pengalaman dan mengintegrasikan diri kedalam suatu organisasi
kerja. Setelah lulus dari Program Studi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota,
mahasiswa diharapkan menjadi perencana yang wawasan dan memiliki etika
profesi yang baik

1.2.2 Tujuan
Tujuan dari mata kuliah Kerja Praktek di Program Studi Teknik
Perencanaan Wilayah dan Kota adalah :

1. Melatih dan memperluas wawasan mahasiswa dalam pengembangan


kreatifitas dan pemecahan berbagai masalah dalam pembangunan
dibidang perencanaan wilayah dan kota;
2. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu
perencanaan yang telah diperoleh selama mahasiswa kuliah dalam
kehidupan nyata diluar kegiatan perkuliahan Studio Perencanaan
Wilayah dan Kota;
3. Melihat dan memahami pengelolaan sebuah pekerjaan atau proyek
perencanaan dalam suatu studi terkait dalam sebuah perusahaan atau
instansi perencanaan;
4. Mengetahui serta memahami administrasi suatu kantor atau struktur
organisasi, tata kerja, dan pola manajemennya;
5. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengamati cara
kerja berbagai organisasi dengan latar belakang disiplin ilmu yang
berbeda dan mengamati cara kerja profesi lain dalam team work;
6. Menambah wawasan dalam hal etika profesi, tata kerja, kerjasama, dan
disiplin dalam lingkungan dunia kerja.

1.2.3 Sasaran
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kerja praktek ini
yaitu dapat membantu pola pikir dalam pemahaman untuk melihat dan menelaah
kenyataan serta permasalahan yang dijumpai dilapangan, selain itu untuk
mengatasinya dengan disiplin ilmu serta teori - teori ilmu perencanaan yang
diperoleh sewaktu perkuliahan karena pada kenyataannya penerapan teori - teori
perencanaan sering tidak sesuai prakteknya dan permasalahan ini sering dijumpai
dalam suatu proses perencanaan. Untuk itulah maka pelaksanaan pekerjaan kerja
praktek ini diharapkan dapat mampu membentuk pola fikir mahasiswa secara
kreatif sehingga sasaran dapat terwujudkan.

1.3 Persyaratan dan Prosedur Kerja Praktek


1.3.1 Persyaratan Akademis
Pada saat mengambil mata kuliah kerja praktek, mahasiswa harus
memenuhi persyaratan akademis yang ada. Persyaratan yang telah dipenuhi oleh
mahasiswa disetujui oleh Program Studi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota.
Adapun persyaratannya adalah sebagai berikut

1. Mahasiswa yang mengambil Mata Kuliah Kerja Praktek (KP) adalah


mahasiswa yang telah menyelesaikan mata kuliah sebanyak 110 SKS
(Satuan Kredit Semester);
2. Telah lulus mata kuliah praktikum seperti Praktikum Ilmu Ukur Tanah
dan Praktikum Komputer;
3. Telah mengisi KRS (Kartu Rencana Studi) dan mendapat persetujuan
dari Dosen Pembimbing Akademik (PA);
4. Mengajukan proposal Kerja Praktek dan melampirkan Photo Copy KRS
dan KHS dari semester awal sampai saat ini.

1.3.2 Prosedur Administrasi Kerja Praktek


Adapun prosedur yang telah ditetapkan oleh Program Studi Teknik
Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi) dalam pelaksanaan kerja praktek
yaitu:
1. Penetapan mahasiswa dalam melaksanakan kerja praktek dilakukan
oleh koordinator KP yang telah disetujui oleh Program Studi Planologi
atau Perencanaan Wilayah dan Kota;
2. Mengisi mata kuliah kerja praktek pada kartu rencana studi (KRS)
semester VII;
3. Mahasiswa mengisi surat keterangan yang berisi tentang permohonan
untuk melakukan kerja praktek yang kemudian diserahkan kepada pihak
Program Studi yang kemudian akan diteruskan ke Tata Usaha Fakultas
Teknik;
4. Mahasiswa akan mendapat surat permohonan izin melakukan kerja
praktek yang ditujukan untuk instansi yang terkait yang telah
ditandatangani oleh Dekan Fakultas Teknik;
5. Instansi tempat mahasiswa melakukan kerja praktek mengeluarkan
surat balasan yang ditujukan buat koordinator KP. Surat ini berisi
tentang penerimaan mahasiswa kerja praktek dalam jangka waktu Tiga
Bulan yang terhitung dari bulan agustus sampai dengan november
2021.

1.3.3 Pasca Kerja Prakek


Setelah mahasiswa Kerja Praktek selesai melaksanakan tugasnya selama
tiga bulan maka prosedur yang akan dilalui dan dilakaukan adalah sebagai berikut:
1. Instansi tempat mahasiswa bekerja akan mengeluarkan surat
rekomendasi yang menerangkan bahwa mahasiswa peserta Kerja
Praktek telah melaksanakan Kerja Praktek beserta nilai Kerja Praktek;
2. Menyusun laporan Kerja Praktek, terhitung setelah Kerja Praktek
selesai;
3. Dalam penyusunan laporan Kerja Praktek, harus melakukan asistensi
(bimbingan) dengan dosen pembimbing;
4. Penyerahan laporan Kerja Praktek kepada Program Studi Teknik
Perencanaan Wilayah dan Kota dengan ketentuan sebagai berikut:
 Laporan harus disetujui oleh dosen pembimbing Kerja Praktek dan
Koordinator Kerja Praktek serta diketahui oleh Ketua Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota kemudian diketahui oleh Dekan
Fakultas Teknik – Universitas Islam Kuantan Singingi;
 Hasil laporan Kerja Praktek yang telah selesai dan mendapatkan
persetujuan jilid dari dosen pembimbing diserahkan sebanyak 3
rangkap.

1.4 Alasan Pemilihan Lokasi Kerja Praktek


Instansi untuk melakukan Kerja Praktek adalah Kantor Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air Sumatera III yang terletak di Jl. Cut Nyak Dhien No. 1 Pekanbaru.
Instansi ini dipilih karena merupakan dinas yang bergerak dalam bidang
perencanaan dan pemeliharaan wilayah sungai, sehingga sangat sesuai dalam
menangani pekerjaan bidang ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota. Oleh karena
itu, dinas ini dianggap cocok dengan ilmu pengetahuan yang didapat selama masa
perkuliahan.

Pertimbangan lainnya yang diambil oleh mahasiswa Kerja Praktek dalam


memilih Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air Sumatera III adalah :

1. Instansi tempat kerja praktek bersedia memberikan bimbingan kepada


praktikan selamam praktikan melakukan kerja praktek di intansi tersebut.
2. Materi kerja praktek ang diberikan pada mahasiswa kerja praktek sesuai
dengan ruang lingkup mata kuliah Program Studi Perencanaan Wilayah
dan Kota.
3. Materi pekerjaan yang erat dengan kegiatan Pengawasan Teknik
(Wastek) yang sedang berlangsung saat ini sehingga mahasiswa dapat
ikut serta dan mendapatkan nilai tambh dalam kegiatan ini.
4. Pekerjaan dilakukan oleh beberapa staff dibidangnya masing-masing
sehingga mahasiswa praktek dapat bekerja sama dengan berbagai disiplin
ilmu lain.

Mahasiswa kerja praktek ditempatkan di Bidang Perencanaan dan Operasi


Pemeliharaan SDA I adalah karena instansi ini memiliki lingkup pekerjaan yang
sesuai dengan bidang ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota yang terkait dengan
pemeliharaan dan pengendalian wilayah sungai serta menjalin kerjasama dengan
pihak ketiga dalam hal pembangunan, serta instansi tersebut bersedia menerima
dan membimbing mahasiswa kerja praktek selama kerja pada instansi tersebut dan
waktu pengerjaan yang diberikan sesuai dengan tuntutan akademis di Program
Studi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Univesitas Islam Kuantan Singingi.

1.5 Tugas dan Kedudukan Mahasiswa Kerja Praktek


Dalam melaksanakan Kerja Praktek Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Sumatera III Kota Pekanbaru, kedudukan mahasiswa yang sedang Kerja Praktek
adalah sebagai tim yang membantu proses proses penyusunan laporan dan
pengecekan data dalam kegiatan Audit Teknis dan Penyusunan AKNOP
Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru. Mahasiswa yang sedang
melakukan Kerja Praktek diberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam
proses pengembangan dan penyusunan laporan mengenai kegiatan tersebut.

1.6 Sistematika Pelaporan


Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek , mahasiswa membagi menjadi 5
(lima) bab yang setiap babnya terdiri dari beberapa sub bab. Pada bagian ini akan
dijelaskan sistematika Laporan Kerja Praktek yang merupakan gambaran umum
tentang pokok-pokok pembahasan yang akan disajikan dalam laporan ini. Adapun
sistematika Laporan Kerja Praktek selengkapnya yakni sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan secara umum tentang mata kuliah Kerja
Praktek yang didalamnya terdiri dari Latar Belakang Kerja Praktek,
Maksud, Tujuan dan Sasaran Kerja Praktek, Persyaratan dan Prosedur
Pelaksanaan, Alasan Pemilihan Instansi, Kedudukan Mahasiswa dan
Pekerjaan dan Sistematika Pelaporan.

BAB II STRUKTUR ORGANISASI KERJA PRAKTEK


Pada bab ini diuraikan secara umum tentang pengelanan instansi
tempat Kerja Praktek yang digambakan dalam Struktur Organisasi
Instansi dan Organisasi Pekerjaan.

BAB III RINGKASAN HASIL PEKERJAAN


Pada bab ini diuraikan secara ringkas mengenai gambaran umum
tentang cara kerja mahasiswa dalam melakukan pekerjaan kegiatan
“Audit Teknis dan Penyusunan AKNOP Bangunan Pengendalian
Banjir Kota Pekanbaru”. Tahapan pelaksanaan kegiatan Kerja
Praktek, serta berbagai persoalan yang dihadapi dalam pelaksanaan
pekerjaan.

BAB IV EVALUASI PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK


Pada bab ini berisikan tentang evaluasi mahasiswa terhadap materi
Kerja Praktek serta evaluasi terhadap proses pelaksanaan pekerjaan,
penugasan anggota tim, deskripsi dan pembagian anggota tim.

BAB V KESAN DAN SARAN


Pada bagian ini diuraikan mengenai kesan-kesan mahasiswa selama
melakukan Kerja Praktek yaitu diantaranya kesan terhadap
pelaksanaan pekerjaan dan materi kerja.
2 BAB II
STRUKTUR ORGANISASI KERJA PRAKTEK
DINAS DIREKTORAT SUMBER DAYA AIR SUMATERA III

2.1 Struktur Organisasi Lembaga Instansi


Struktur organisasi adalah suatu susunan atau urutan-urutan yang
menggambarkan tentang tingkat, bagian-bagian dalam suatu organisasi mengenai
peran dan tanggung jawab dari masing-masing bagian serta hubungan antara satu
sama lain dengan dalam mencapai tujuan organisasi.

Dalam pelaksanaan pekerjaan Audit Teknis dan Penyusunan AKNOP


Bangunan Pengendalian Banjir di Kota Pekanbaru ini berada dibawah badan
organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Balai Wilayah SDA
Sumatera III Kota Pekanbaru berdasarkan peraturan Menteri PUPR Nomor
15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat tentang uraian tugas dan fungsi dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Bagan 2.1 Struktur Organisasi Balai Wilayah Sumatera III Tahun 2021
2.2 Struktur Organisasi Pekerja
Untuk melaksanakan perkerjaan “Audit Teknis dan Penyusunan AKNOP
Bangunan Pengendalian Banjir di Kota Pekanbaru”, diperlukan berbagai kegiatan
yang mencakup beberapa bidang ilmu yang dalam pelaksanaannya harus
merupakan satu kesatuan kerja sistematik dan terpadu. Oleh karena itu untuk
menjadmin kelancaran pelaksanaan kerja tersebut, diperlukan suatu organisasi
kerja yang dapat mengatur kesinambungan dan kecocokan tata hubungan kerja
antar masing-masing disiplin ilmu, serta tata hubungan kerja yang sinergis maka
pada BAB ini akan diuraikan struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan “Audit
Teknis dan Penyusunan AKNOP Bangunan Pengendalian Banjir di Kota
Pekanbaru” dengan maksud supaya hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan.
Tim pelaksana yang diusulkan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

Bagan 2.2 Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan Audit Teknis dan


Penyusunan AKNOP Bangunan Pengendalian Banjir di Kota Pekanbaru
Tahun 2021
2.3 Visi dan Misi Dinas Balai Wilayah Sungai Sumatera III
2.3.1 Visi
Visi Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Siak yaitu terwujudnya
penyelengaraan pengelolaan sumber daya air di Sungai Siak yang selama ini
menjadi jalur trasnportasi penting masyarakat Riau, meningkatkan kualitas airnya
sehingga layak pakai serta penglolaan terhadap permasalahan banjir khususnya di
kota Pekanbaru di mana hal tersebut akan memberikan manfaat sebesar-besarnya
bagi kepentingan masyarakat di WS Siak secara selaras berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan.

2.3.2 Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, kebijakan nasional pengelolaan sumber
daya air dalam 20 (dua puluh tahun) tahun ke depan dilakukan melalui misi
sebagai berikut:
1. Meningkatkan konservasi sumber daya air secara terus menerus /
berkelanjutan di WS Siak.
2. Pendayagunaan sumberdaya air yang adil untuk memenuhi berbagai
kebutuhan masyarakat yang memenuhi kualitas dan kuantitas di WS
Siak.
3. Mengendalikan dan mengurangi daya rusak air di WS Siak.
4. Meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan
sumber daya air di WS Siak.
5. Membangun jaringan sistem informasi sumber daya air nasional yang
terpadu antara wilayah yang masuk di WS Siak.

Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut adapun isu-isu strategis pada
Dinas Balai Sumber Daya Air Sumatera III
3 BAB III
RINGKASAN HASIL PEKERJAAN

3.1 Latar Belakang

Kecenderungan perubahan geometri sungai yang meliputi : lebar dasar,


tinggi tebing, kemiringan memanjang sungai,pembentukan kelokan (meander)
dan jalinan (braided) sungai.Selian itu beberapa sungai memiliki karakter yang
spesifik membawa pasir, dan/atau aliran lahar. Sungai jenis ini, palung sungainya
berubah sangat dinamis. Sungai sebagai wadah air mengalir selalu berada
diposisi paling rendah dalam lanskap bumi, sehingga kondisi sungai tidak dapat
dipisahkan dari kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS). Permasalahan yang muncul
di badan sungai, diuraikan sebagai berikut :

 Dimulai dari adanya alih fungsi lahan di DAS


 Saat datang hujan yang curah hujan yang cukup tinggi, maka:
 Kemampuan sistim DAS untuk meresapkan air hujan kedalam tanah
menurun,
 Jumlah air hujan yang menjadi aliran permukaan semakin meningkat, dan
karena terbukanya kondisi DAS, terjadi erosi dipermukaan tanah
 Dampak yang terjadi dibadan sungai :
 Debit aliran sungai meningkat
 Sedimentasi di dasar sungai
 Debit aliran sungai meningkat, biasanya juga terjadi peningkatan
kecepatan aliran, yang mengakibatkan :
a. Erosi dan sedimentasi dibadan sungai
b. Erosi pada tebing bagian luar belokan, sehingga
c. Terjadi perubahan alur sungai.
 Sedimentasi didasar sungai, mengakibatkan :
a. Luasan penampang sungai berkurang, sehingga terjadi banjir,
peristiwa meluapnya air sungai melebihi palung sungai.

Daya rusak air adalah daya air yang dapat merugikan kehidupan
Pengendalian daya rusak air adalah upaya untuk mencegah menanggulangi, dan
memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air.
Salah satu upaya pengendalian daya rusak air yang dilakukan untuk pencegahan
kerusakan dan/atau penurunan fungsi prasarana sungai adalah adanya prasarana
pengendali banjir. Prasarana pengendali banjir adalah prasarana fisik yang
berfungsi sebagai penyalur dan pengatur air banjir. Konstruksi pengendali banjir
pada hakekatnya berfungsi mengurangi/memperkecil tingkat kemungkinan
kejadian (probability of occurence) banjir sesuai dengan tingkat layanan
konstruksi tersebut.
Beberapa prasarana pengendali banjir di sungai yang berupa prasarana fisik
yang dibangun untuk keperluan pengelolaan sungai termasuk fasilitas
pendukungnya, antara lain berupa:
a. Perkuatan lereng
b. Pengaraharus (krib)
c. Tanggul
d. Dam penahan sedimen (checkdam)
e. Groundsill.
Kegiatan Audit Teknis dan Penyusunan AKNOP Bangunan Pengendalian
Banjir adalah kegiatan survei dan investigasi serta menilai sarana/prasarana
bangunan pengendali banjir sudah ada. AKNOP adalah Angka Kebutuhan Nyata
Operasi dan Pemeliharaan yang memberikan prinsip, justifikasi, serta estimasi
dan evaluasi dari kegiatan operasi dan pemeliharaan yang akan dikerjakan
termasuk komponen biayanya. AKNOP ini menjadi acuan (reference) penentuan
skala kegiatan operasi dan pemeliharaan. Untuk menangani permasalahan diatas,
pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan kegiatan Audit Teknis dan AKNOP
Bangunan Pengendali Banjir (OPRutin, OPBerkala, OPKhusus) yang lokasinya
berada pengelolaannya berada dibawah wewenang Wilayah Kerja Balai Wilayah
Sungai Sumatera III. Kegiatan ini dilaksanakan dikota Pekanbaru yang
merupakan ibukota propinsi Riau, Adapun beberapa kegiatan didalamnya adalah
pengumpulan data inventarisasi sarana/prasarana pengendaian banjir beserta
penilaian kondisinya, Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan
(AKNOP) bangunan pengendalian banjir. Sehubungan dengan hal tersebut diatas
maka pada tahun Tahun Anggaran 2017 ini, Satuan Kerja Operasi dan
Pemeliharaan SDA Sumatera III melalui PPK Operasi dan Pemeliharaan SDAI
mengalokasikan dana Audit Teknis dan Penyusunan AKNOP Bangunan
Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru. Maksud, Tujuan, dan Sasaran Pekerjaan.

3.2 Maksud dan Tujuan


3.2.1 Maksud
Melakukan Audit Teknis Penyusunan AKNOP Bangunan Pengendalian
Banjir baik dari Sarana/Prasarana (OP Rutin, OP Berkala, OP Khusus) dengan
melalui kegiatan inventaris bangunan dan penilaian kondisi teknik, mencatat
kondisi sarana/prasarana fasilitas pendukung lainnya dengan pengisian form-form
mengikuti ketentuan pedoman operasi dan pemeliharan.

3.2.2 Tujuan
Untuk memperoleh informasi kondisi teknis kinerja dan besarnya biaya
operasi dan pemiliharaan rutin, operasi dan pemeliharaan berkala, serta operasi
dan pemeliharaan khusus, dengan menilai kondisi terakhir bangunan (sarana dan
prasarananya) yang terjadi kewenangan pemerintah pusar di Provinsi Riau dan
merekomendasikan usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk menjamin kelestarian
fungsi sungai baik sarana dan prasarananya.

3.3 Ruang Lingkup


Secara umum ruang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah
seluruh kegiatan/pekerjaan pengumpulan data penunjang, studi-studi terdahulu,
pengumpulan data lapangan meliputi : inventarisasi dan penilaian kinerja
termasuk penyiapan data, laporan-laporan gambar-gambar dan lain-lain dengan
tetap mengacu pada kriteria yang telah ditetapkan. Dengan tetap berpedoman pada
dasar pendekatan dan metodologi pelaksanaan agar memperoleh hasil yang
maksimal, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pendekatan umum pada perencanaan menyangkut potensi sungai, sumber
air lainnya, rencana pengelolaan permanfaatan air dan pengembangan
sumber daya air.
b. Pendekatan teknis meliputi kebijakan dan peraturan-peraturan pada
daerah setempat terkait dengan wilayah sungai, pengairan dan sumber air
lainnya, serta menyusun Audit Teknis dan Penyusunan AKNOP
Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru.

Selanjutnya untuk menentukan ruang lingkup pekerjaan ini diperlukan


pembatasan masalah yang dimaksudkan untuk memperjelas arah pekerjaan dan
program kerja untuk pelaksanaan pekerja Audit Teknis dan Penyusunan AKNOP
Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru agar sesuai dengan yang
diharapkan.
Batasan-batasan masalah yang diambil dalam pekerjaan ini sebagai berikut :
a. Wilayah kegiatan pada pekerjaan ini ada Kota Pekanbaru
b. Pekerjaan-pekerjaan lapangan yang berkaitan dengan perkerjaan Audit
Teknis.
c. dan Penyusunan AKNOP Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
d. Data-data sekunder yang digunakan dalam pekerjaan ini diambil dari
kegiatan-kegiatan terdahulu.

Dalam melaksanakan pekerjaan Audit Teknis dan Penyusunan AKNOP


Bangunan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru diperlukan secara detail tentang
lingkup pekerjaan yang meliputi :
a. Pekerjaan Persiapan,
b. Penyusunan Rencanan Mutu Kontrak (RMK),
c. Studi Literatur,
d. Penyusunan Pola Pikir,
e. Pengumpulan dan Analisis Data Sekunder,
f. Penulursan Jaringan (penilaian kondisi dan inventarisasi fisik/non fisik
jaringan),
g. Pengakuan Topografi,
h. Penyusunan AKNOP Bangunan Pengendalian Banjir,
i. Penyusunan Laporan,
j. Lokakarya.

3.4 Gambaran Umum


3.4.1 Letak Geografis dan Profil Administratif
Kota Pekanbaru salah satu kotamadya dan merupakan ibu kota Propinsi
Riau yang terletak antara koordinat 101o14’ 00” BT sampai dengan 101o34’ 00”
BT serta diantara 00o25’ 00” LU sampai dengan 00o45’ 00” LU. Kota Pekanbaru
memiliki luas 632.26 km2 (Kota Pekanbaru Dalam Angka, 2021) dengan batas-
batas sebagai berikut :
 Sebelah utara : Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar
 Sebelah Selata : Kabupaten Kampar dan KabupatenPelalawan
 Sebelah Barat : Kabupaten Kampar
 Sebelah Timur : Kabupaten Siak dan KabupatenPelalawan
Gambar 3.1 Peta Administratif Kota Pekanbaru
Sumber : Pekanbaru Dalam Angka 2021

Pada saat ini Kota Pekanbaru terdiri atas 12 Kecamatan dan 84 Kelurahan
sesuai dengan hasil pemekaran kelurahan seperti pada Tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 3.1 Nama Kelurahan dirinci Per Kecamatan, 2021


No Kecamatan Kelurahan No Kecamatan Kelurahan No Kecamatan Kelurahan
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Tampan Simpang Baru 5 Pekanbaru Simpang Empat 9 Limapuluh Rintis
Air Putih Kota Sumahilang Sekip
Bina Widya Tanah Datar Tanjung Rhu
Tuah Madani Kota Baru Pesisir
Sidomulyo Barat Sukaramai
Sialang Munggu Kota Tinggi 10 Senapelan Padang Bulan
Tuah Karya Padang Terubuk
Tobek Godang 6 Sukajadi Jadirejo Sago
Kampung
Delima Kampung Dalam
Tengah
Kampung Kampung
Melayu Bandar
2 Payung Labuh Baru
Kedung Sari Kampung Baru
Sekaki Timur
Tampan Harjosari
Tirta Siak Sukajadi 11 Rumbai Umban Sari
Air Hitam Pulau Karam Rumbai Bukit
Sungai Sibam Rantau Panjang
Bandar Raya 7 Tenayan Kulim Muara Fajar
Raya Muara Fajar
Labuh Baru Barat
Mentangor Barat
Sialang Rampai Palas
3 Bukit Raya Simpang Tiga Pebatuan Agro Wisata
Air Dingin Bambu Kuning Maharani
Tangkerang Tangkerang
Sri Meranti
Selatan Timur
Tangkerang
Pematang Kapau
Utara
Tangkerang 12 Rumbai
Sialang Sakti Meranti Pandak
Labuay Pesisir
Rejosari Limbungan
4 Marpoyan Tangkerang
Industri Tenayan Lembah Sari
Damai Tengah
Tangkerang Barat Melebung Lembah Damai
Maharatu Bencah Lesung Sungai Ambang
Sidomulyo Timur Tuah Negeri Limbungan Baru
Perhentian
Sungai Ukai
Marpoyan Sail
Tebing Tinggi
Wonorejo Okura
8 Sail Cinta Raja
Sukamaju
Sukamulia

Tabel 3.2 Luas Wilayah MenurutKabupaten/Kota di Kota Pekanbaru, 2016


No Kecamatan Luas (KM²) Persentase
1 2 3 4
1 Tampan 59,81 9,46
2 Payung Sekaki 43,24 6,84
3 Bukit Raya 22,05 3,49
4 Marpoyan Damai 29,74 4,70
5 Tenayan Raya 171,27 27,09
6 Limapuluh 4,04 0,64
7 Sail 3,26 0,52
8 Pekanbaru Kota 2,26 0,36
9 Sukajadi 3,76 0,59
10 Senapelan 6,65 1,05
11 Rumbai 128,85 20,38
12 Rumbai Pesisir 157,33 24,88
Pekanbaru 632,26 100
Sumber : Peraturan Daerah no 4 Tahun 2016, Kota Pekanbaru

3.4.2 Aspek Penilaian Audit Teknis


Kondisi Fisik
50 40 25 10
Penilaian Resiko Sangat Kecil Resiko Kecil = Resiko Sedang = Resiko Besar =
= Kondisi Fisik Kondisi Fisik Baik Kondisi Fisik Kondisi Fisik
Sangat Baik Cukup Baik Jelek
10
Resiko Besar =
Kondisi Fungsi 60 50 35 20
Buruk
25
Resiko Sedang
Kondisi Fungsi

= Kondisi 75 65 50 35
Fungsi Cukup
40
Resiko Kecil =
Kondisi Fungsi 90 80 65 50
Baik
50
Resiko Sangat
K ecil = 100 90 75 60
Kondisi Fungsi
Sangat Baik

>70 Resiko Rendah = Kinerja Baik = Pemeliharaan Preventif

50 - 70 Resiko Sedang = Kinerja Cukup = Pemeliharaan korektif

<50 Resiko Rendah = Kinerja Baik = Pemeliharaan Rehabilitatif


3.4.3 Wilayah Sektor I Sungai Siak Kota Pekanbaru

Gambar 3.2 Wilayah Sektor I Sungai Siak di Kota Pekanbaru


3.4.3.1 Bangunan Stasiun Pompa Banjir Sago

Tabel 3.3 Penilaian Bangunan Stasiun Pompa Banjir/SEKTOR 1

A. Kondisi Fisik Prasarana (Sipil)


1. Fisik
Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Rumah Pompa 25 Perlu Banyak Perbaikan
Masih Bagus dan Perlu Sedikit
Drain Pembuang 40
Perbaikan
Masih Bagus dan Perlu Sedikit
Pintu Outlet 40
Perbaikan

2. Fungsi
Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Rumah Pompa 25 Tidak berfungsi sebagai mana mestinya
Drain Pembuang 40 Masih berfungsi dengan baik
Pintu Outlet 40 Masih berfungsi dengan baik

B. Kondisi Teknis Prasarana (ME)


1. Fisik
Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Pompa 25 Perlu banyak perbaikan
Generator Set 10 Perlu rehabilitas
Penangkal Petir 0 Tidak ada

2. Fungsi
Komponen Nila Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Pompa 25 Perlu banyak perbaikan
Generator Set 10 Perlu rehabilitas
Penangkal Petir 0 Tidak ada
Sumber : Tim Audit Teknis
3.4.3.2 Stasiun Pompa Banjir Senapelan 1 (Auger)

Tabel 3.4 Penilaian Bangunan Stasiun Pompa BanjirSenapelan 1/SEKTOR 1

A. Kondisi FisikPrasarana (Sipil)


1. Fisik
Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Rumah Pompa 25 Perlu banyak perbaikan
Drain Pembuang 40 Masih bagus dan perlu sedikit perbaikan
Pintu Outlet 40 Masih bagus dan perlu sedikit perbaikan

2. Fungsi
Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Rumah Pompa 25 Tidak berfungsi sebagai mana mestinya
Drain Pembuang 40 Masih berfungsi dengan baik
Pintu Outlet 40 Masih berfungsi dengan baik

B. Kondisi Teknis Prasarana (ME)


1. Fisik
Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Pompa 40 Masih bagus dan perlu sedikit perbaikan
Generator Set 40 Masih bagus dan perlu sedikit perbaikan
Penangkal Petir 0 Tidak ada

2. Fungsi
Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Pompa 40 Masih bagus dan perlu sedikit perbaikan
Generator Set 40 Masih bagus dan perlu sedikit perbaikan
Penangkal Petir 0 Tidak ada
Sumber : Tim Audit Teknis
3.4.3.3 Stasiun Pompa Banjir Senapelan 2 (Axial)

Tabel 3.5 Penilaian Bangunan Stasiun Pompa BanjirSenapelan 2/SEKTOR 1

A. Kondisi Fisik Prasarana (Sipil)


1. Fisik

Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Rumah Pompa 25 Perlu banyak perbaikan
Drain Pembuang 40 Masih bagus dan perlu sedikit perbaikan
Pintu Outlet 40 Masih bagus dan perlu sedikit perbaikan

2. Fungsi

Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Rumah Pompa 25 Tidak berfungsi sebagai mana mestinya
Drain Pembuang 40 Masih berfungsi dengan baik
Pintu Outlet 40 Masih berfungsi dengan baik

B. Kondisi Teknis Prasarana (ME)


1. Fisik

Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Pompa 40 Masih bagus dan perlu sedikit perbaikan
Generator Set 40 Masih bagus dan perlu sedikit perbaikan
Penangkal Petir 0 Tidak ada

2. Fungsi

Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Pompa 40 Masih berfungsi dengan baik
Generator Set 40 Masih berfungsi dengan baik
Penangkal Petir 0 Tidak ada
Sumber : Tim Audit Teknis
3.4.3.4 Stasiun Pompa Banjir Tanjung Batu

Tabel 3.6 Penilaian Bangunan Stasiun Pompa Banjir Tanjung


Batu/SEKTOR 1

A. Kondisi Fisik Prasarana (Sipil)


1. Fisik
Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Rumah Pompa 40 Masih bagus dan perlu sedikit perbaikan
Drain Pembuang 40 Masih bagus dan perlu sedikit perbaikan
Pintu Outlet 25 Perlu banyak perbaikan

2. Fungsi
Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Rumah Pompa 40 Masih berfungsi dengan baik
Drain Pembuang 40 Masih berfungsi dengan baik
Pintu Outlet 25 Tidak berfungsi sebagai mana mestinya

B. Kondisi Teknis Prasarana (ME)


1. Fisik

Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Pompa 25 Perlu banyak perbaikan
Generator Set 40 Masih bagus dan perlu sedikit perbaikan
Penangkal Petir 0 Tidak ada

2. Fungsi

Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Pompa 25 Tidak berfungsi sebagai mana mestinya
Generator Set 40 Masih berfungsi dengan baik
Penangkal Petir 0 Tidak ada
Sumber : Tim Audit Teknis
3.4.3.5 Bangunan Pintu Air Sago

Tabel 3.7 Penilaian Bangunan Pintu Air Sago/SEKTOR 1 Jl. H. Sulaiman


Kec. Senapelan

A. Fisik
Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Pintu dan Bangunan 25 Kondisi bangunan kurang baik
Sistem Penggerak Kondisi baik, namun masih perlu sedikit
40
Pintu perbaikan
Kondisi baik, nmun masih perlu sedikit
Saluran Pembuang 40
perbaikan

B. Fungsi

Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Pintu dan Bangunan 40 Masih berfungsi dengan baik
Sistem Penggerak
40 Masih berfungsi dengan baik
Pintu
Saluran Pembuang 40 Masih berfungsi dengan baik
Sumber : Tim Audit Teknis

3.4.3.6 Bangunan Pintu Air Perdagangan

Tabel 3.8 Penilaian Bangunan Pintu Air Sago/Sektor 1 Jl. H. Sulaiman Kec.
Senapelan

A. Fisik

Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Pintu dan Bangunan 25 Kondisi bangunan kurang baik
Sistem Penggerak Kondisi baik, namun masih perlu sedikit
40
Pintu perbaikan
Saluran Pembuang 25 Kondisi bangunan kurang baik

B. Fungsi

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Pintu dan Bangunan 40 Masih berfungsi dengan baik
Sistem Penggerak
40 Masih berfungsi dengan baik
Pintu
Saluran Pembuang 40 Masih berfungsi dengan baik
Sumber : Tim Audit Teknis
3.4.3.7 Bangunan Pintu Meranti 1

Tabel 3.9 Penilaian Bangunan Pintu Meranti 1/Sektor 1 Jl. Meranti Kec.
Senapelan

A. Fisik
Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Pintu dan Bangunan 25 Kondisi bangunan kurang baik
Sistem Penggerak Kondisi baik, namun masih perlu sedikit
40
Pintu perbaikan
Kondisi baik, nmun masih perlu sedikit
Saluran Pembuang 40
perbaikan

B. Fungsi
Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Pintu dan Bangunan 40 Masih berfungsi dengan baik
Sistem Penggerak
40 Masih berfungsi dengan baik
Pintu
Saluran Pembuang 40 Masih berfungsi dengan baik
Sumber : Tim Audit Teknis

3.4.3.8 Bangunan Pintu Meranti 2

Tabel 3.10 Penilaian Bangunan Pintu Meranti 2/Sektor 1 Jl. Meranti Kec.
Senapelan

A. Fisik
Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Pintu dan Bangunan 25 Kondisi bangunan kurang baik
Sistem Penggerak Kondisi baik, namun masih perlu
40
Pintu sedikit perbaikan
Saluran Pembuang 25 Kondisi bangunan kurang baik

B. Fungsi

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Pintu dan Bangunan 40 Masih berfungsi dengan baik
Sistem Penggerak 40 Masih berfungsi dengan baik
Pintu
Saluran Pembuang 40 Masih berfungsi dengan baik
Sumber : Tim Audit Teknis
3.4.3.9 Bangunan Pintu Meranti 3

Tabel 3.11 Penilaian Bangunan di Lokasi Sungai Siak/Sektor 1 Jl. Meranti


Kec. Senapelan

A. Fisik
Komponen Penilaian Nilai Alasan Pemberian Nilai
Pintu dan Bangunan 25 Kondisi bangunan kurang baik
Sistem Penggerak Kondisi baik, namun masih perlu
40
Pintu sedikit perbaikan
Saluran Pembuang 25 Kondisi bangunan kurang baik

B. Fungsi

Komponen Penilaian Nilai Alasan Pemberian Nilai


Pintu dan Bangunan 40 Masih berfungsi dengan baik
Sistem Penggerak
40 Masih berfungsi dengan baik
Pintu
Saluran Pembuang 40 Masih berfungsi dengan baik
Sumber : Tim Audit Teknis

3.4.3.10 Bangunan Pintu Meranti 4

Tabel 3.12 Penilaian Bangunan di Lokasi Sungai Siak/Sektor 1 Jl. Meranti


Kec. Senapelan

A. Fisik

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Pintu dan Bangunan 25 Kondisi bangunan kurang baik
Sistem Penggerak Kondisi baik, namun masih perlu
40
Pintu sedikit perbaikan
Saluran Pembuang 25 Kondisi bangunan kurang baik

B. Fungsi

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Pintu dan Bangunan 40 Masih berfungsi dengan baik
Sistem Penggerak 40 Masih berfungsi dengan baik
Pintu
Tidak berfungsi sebagai mana
Saluran Pembuang 25
mestinya
Sumber : Tim Audit Teknis
Gambar 3.3 Penelusuran Rumah Pompa Stasiun Pompa Banjir Sago
Gambar 3.4 Penelusuran Pompa dan Genset di Stasiun Pompa Banjir Sago
Gambar 3.5 Penelusuran Rumah Pompa Stasiun Pompa Banjir Senapelan dan Pintu Air Kp. Bandar
Gambar 3.6 Penelusuran Pompa dan Genset di Stasiun Pompa Banjir Senapelan
Gambar 3.7 Penelusuran Pintu Air di Wilayah Sektor I
3.4.4 Wilayah Sektor II Sungai Siak di Kota Pekanbaru

Gambar 3.8 Wilayah Sektor II Sungai Siak di Kota Pekanbaru


3.4.4.1 Bangunan Air TJ. RHU 1

Tabel 3.13 Penilaian Bangunan di Lokasi Sungai Siak/Sektor 2 Jl. Sumber


Sari Ujung Kec. Lima puluh
A. Fisik
Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Kondisi baik, namun masih perlu
Pintu dan Bangunan 40
sedikit perbaikan
Sistem Penggerak
50 Kondisi sangat baik
Pintu
Kondisi baik, namun masih perlu
Saluran Pembuang 25
sedikit perbaikan

B. Fungsi

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Pintu dan Bangunan 50 Berfungsi sangat baik
Sistem Penggerak
50 Berfungsi sangat baik
Pintu
Saluran Pembuang 50 Berfungsi sangat baik
Sumber : Tim Audit Teknis

3.4.4.2 Bangunan Air TJ. RHU 2

Tabel 3.14 Penilaian Bangunan di Lokasi Sungai Siak/Sektor 2 Jl. AMD Kec.
Lima Puluh
A. Fisik

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Pintu dan Bangunan 25 Kondisi bangunan kurang baik
Sistem Penggerak Kondisi baik, namun masih perlu
40
Pintu sedikit perbaikan
Saluran Pembuang 25 Kondisi bangunan kurang baik

B. Fungsi

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Pintu dan Bangunan 40 Masih berfungsi dengan baik
Sistem Penggerak
40 Masih berfungsi dengan baik
Pintu
Saluran Pembuang 40 Masih berfungsi dengan baik
Sumber : Tim Audit Teknis
3.4.4.3 Bangunan Air TJ. Batu 1

Tabel 3.15 Penilaian Bangunan di Lokasi Sungai Siak/Sektor 2 Jl. Tj. Batu
Kec. Lima Puluh
A. Fisik

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Pintu dan Bangunan 25 Kondisi bangunan kurang baik
Sistem Penggerak Kondisi baik, namun masih perlu
40
Pintu sedikit perbaikan
Kondisi baik, namun masih perlu
Saluran Pembuang 40
sedikit perbaikan

B. Fungsi

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Pintu dan Bangunan 40 Masih berfungsi dengan baik
Sistem Penggerak
40 Masih berfungsi dengan baik
Pintu
Saluran Pembuang 40 Masih berfungsi dengan baik
Sumber : Tim Audit Teknis

3.4.4.4 Bangunan Air TJ. Batu 2

Tabel 3.16 Penilaian Bangunan di Lokasi Sungai Siak/Sektor 2 Jl. Tj. Batu
Kec. Lima Puluh
A. Fisik

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Pintu dan Bangunan 25 Kondisi bangunan kurang baik
Sistem Penggerak Kondisi baik, namun masih perlu
40
Pintu sedikit perbaikan
Saluran Pembuang 25 Kondisi bangunan kurang baik

B. Fungsi

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Pintu dan Bangunan 40 Masih berfungsi dengan baik
Sistem Penggerak
40 Masih berfungsi dengan baik
Pintu
Saluran Pembuang 40 Masih berfungsi dengan baik
Sumber : Tim Audit Teknis
Gambar 3.9 Penelusuran Rumah Pompa Stasiun Pompa Banjir Tanjung Batu
Gambar 3.10 Penelusuran Pompa dan Genset Stasiun Pompa Banjir Tanjung Batu
Gambar 3.11 Penelusuran Pintu Air di Wilayah Sektor II Kota Pekanbaru
Gambar 3.12 Penelusuran Pintu Air di Wilayah Sektor II Kota Pekanbaru
3.4.5 Wilayah Sektor III Sungai Siak di Kota Pekanbaru

Gambar 3.13 Wilayah Sektor III Sungai Siak di Kota Pekanbaru


3.4.5.1 Stasiun Pompa Banjir Nelayan

Tabel 3.17 Penilaian Bangunan di Lokasai Sungai Siak/Sektor 3


A. Kondisi Fisik Prasarana (Sipil)
1. Fisik

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Masih bagus dan perlu sedikit
Rumah Pompa 40
perbaikan
Drain Pembuang 60 Sangat Baik
Masih bagus dan perlu sedikit
Pintu Outlet 40
perbaikan

2. Fungsi

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Rumah Pompa 40 Masih berfungsi dengan baik
Drain Pembuang 60 Befungsi sangat baik
Pintu Outlet 40 Masih berfungsi dengan baik

B. Kondisi Teknis Prasarana (ME)


1. Fisik

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Pompa 25 Perlu banyak perbaikan
Masih bagus dan perlu sedikit
Generator Set 40
perbaikan
Penangkal Petir 0 Tidak ada
2. Fungsi

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Tidak berfungsi sebagai mana
Pompa 25
mestinya
Generator Set 40 Masih berfungsi dengan baik
Penangkal Petir 0 Tidak berfungsi
Sumber : Tim Audit Teknis

3.4.5.2 Stasiun Pompa Banjir Parit Belanda


Tabel 3.18 Penilaian Bangunan di Lokasai Sungai Siak/Sektor 3
A. Kondisi Fisik Prasarana (Sipil)
1. Fisik

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Rumah Pompa 10 Perlu rehabilitasi
Drain Pembuang 10 Perlu rehabilitasi
Pintu Outlet 25 Perlu banyak perbaikan

2. Fungsi

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Rumah Pompa 10 Perlu perbaikan komprehensif
Drain Pembuang 10 Perlu perbaikan komprehensif
Tidak berfungsi sebagai mana
Pintu Outlet 25
mestinya

B. Kondisi Teknis Prasarana (ME)

1. Fisik

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Masih bagus dan perlu sedikit
Pompa 40
perbaikan
Generator Set 10 Perlu rehabilitasi
Penangkal Petir 0 Tidak ada

2. Fungsi

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Pompa 40 Masih berfungsi dengan baik
Generator Set 10 Perlu perbaikan komprehensif
Penangkal Petir 0 Tidak berfungsi
Sumber : Tim Audit Teknis

3.4.5.3 Bangunan Pintu Air Nelayan 1

Tabel 3.19 Penilaian Bangunan di Lokasi Sungai Siak/Sektor3 Jl. Nelayan Kec. Rumbai Pesisir
A. Fisik

Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Kondisi baik, namun masih perlu sedikit
Pintu dan Bangunan 40
perbaikan
Sistem Penggerak
25 Kondisi bangunan kurang baik
Pintu
Saluran Pembuang 25 Kondisi bangunan kurang baik

B. Fungsi

Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Pintu dan Bangunan 25 Tidak berfungsi sebagai mana mestinya
Sistem Penggerak
10 Perlu perbaikan komprehensif
Pintu
Saluran Pembuang 25 Tidak berfungsi sebagai mana mestinya
Sumber : Tim Audit Teknis

3.4.5.4 Bangunan Pintu Air Nelayan 2


Tabel 3.20 Penilaian Bangunan di Lokasi Sungai Siak/Sektor 3 Jl. Nelayan Kec. Rumbai Pesisir
A. Fisik

Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Kondisi baik, namun masih perlu sedikit
Pintu dan Bangunan 40
perbaikan
Sistem Penggerak
25 Kondisi bangunan kurang baik
Pintu
Saluran Pembuang 25 Kondisi bangunan kurang baik

B. Fungsi
Nila
Komponen Penilaian Alasan Pemberian Nilai
i
Tidak berfungsi sebagai mana
Pintu dan Bangunan 25
mestinya
Sistem Penggerak
10 Perlu perbaikan komprehensif
Pintu
Tidak berfungsi sebagai mana
Saluran Pembuang 25
mestinya
Sumber : Tim Audit Teknis
3.4.5.5 Bangunan Pintu Air Parit Alam

Tabel 3.21 Penilaian Bangunan di Lokasi Sungai Siak/Sektor 3 Jl. Nelayan Kec. Rumbai Pesisir
A. Fisik

Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Kondisi baik, namun masih perlu sedikit
Pintu dan Bangunan 40
perbaikan
Sistem Penggerak
25 Kondisi bangunan kurang baik
Pintu
Saluran Pembuang 10 Perlu rehabilitasi

B. Fungsi
Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Pintu dan Bangunan 25 Tidak berfungsi sebagai mana mestinya
Sistem Penggerak
40 Masih berfungsi dengan baik
Pintu
Saluran Pembuang 10 Perlu perbaikan komprehensif
Sumber : Tim Audit Teknis
3.4.5.6 BangunanPintu Air Witayu 1

Tabel 3.22 Penilaian Bangunan di Lokasi Sungai Siak/Sektor 3 Jl. Nelayan Kec. Rumbai Pesisir
A. Fisik

Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Kondisi baik, namun masih perlu sedikit
Pintu dan Bangunan 40
perbaikan
Sistem Penggerak
0 Tidak ada
Pintu
Saluran Pembuang 25 Kondisi bangunan kurang baik

B. Fungsi

Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Pintu dan Bangunan 0 Tidak berfungsi
Sistem Penggerak
0 Tidak berfungsi
Pintu
Saluran Pembuang 40 Masih berfungsi dengan baik
Sumber : Tim Audit Teknis
3.4.5.7 Bangunan Pintu Air Witayu 2

Tabel 3.23 Penilaian Bangunan di Lokasi Sungai Siak/Sektor 3 Jl. Nelayan Kec. Rumbai Pesisir
A. Fisik

Komponen Nila Alasan Pemberian Nilai


Penilaian i
Pintu dan Bangunan 40 Kondisi baik, namun masih perlu sedikit
perbaikan
Sistem Penggerak 40 Kondisi baik, namun masih perlu sedikit
Pintu perbaikan
Saluran Pembuang 25 Kondisi bangunan kurang baik

B. Fungsi

Komponen Nila
Alasan Pemberian Nilai
Penilaian i
Pintu dan Bangunan 40 Masih berfungsi dengan baik
Sistem Penggerak
25 Tidak berfungsi sebagai mana mestinya
Pintu
Saluran Pembuang 40 Masih berfungsi dengan baik
Sumber : Tim Audit Teknis
3.4.6 Wilayah Sektor IV Sungai Siak di Kota Pekanbaru
3.4.6.1 Stasiun Pompa Banjir Meranti Pandak

Tabel 3.24 Penilaian Bangunan di Lokasai Sungai Siak/Sektor 4


A. Kondisi Fisik Prasarana (Sipil)
1. Fisik
Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Rumah Pompa 25 Perlu banyak perbaikan
Masih bagus dan perlusedikit
Drain Pembuang 40
perbaikan
Masih bagus dan perlusedikit
Pintu Outlet 40
perbaikan

2. Fungsi

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Tidak berfungsi sebagai mana
Rumah Pompa 25
mestinya
Drain Pembuang 40 Masih berfungsi dengan baik
Pintu Outlet 40 Masih berfungsi dengan baik

B. Kondisi Teknis Prasarana (ME)


1. Fisik
Komponen Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Pompa 25 Perlu banyak perbaikan
Generator Set 25 Perlu banyak perbaikan
Penangkal Petir 0 Tidak ada

2. Fungsi

Komponen
Nilai Alasan Pemberian Nilai
Penilaian
Tidak berfungsi sebagai mana
Pompa 25
mestinya
Tidak berfungsi sebagai mana
Generator Set 25
mestinya
Penangkal Petir 0 Tidak berfungsi
Sumber : Tim Audit Teknis

3.4.6.2 Bangunan Tanggul Banjir/Sektor 4

Tabel 3.25 Penilaian Bangunan Tanggul Banjir Sektor 4

Hasil Audit Teknis


Bagian Bangunan
No Kondisi Kondisi Prioritas
yang diamati
Fisik Fungsi
1 Puncak Tanggul 40 40 80

2 Lereng Tanggul 40 40 80

Sistem Drainase
3 25 40 65
Tanggul
Tanah Disekitar kaki
4 40 40 80
Tanggul
Patok KiloMeter
5 - - -
Rusak

6 Portal tanggul russak - - -

Sumber : Hasil Tim Audit Teknis

Dari hasil audit teknis dapat disimpulkan bahwa pada bangunan Tanggul Banjir yang berda di Sektor 4, memiliki rata-rata kondisi fisik yang baik
sehingga resiko terhadap pengendalian banjir di daerah sungai Siak sangat rendah dan memounyai kinerja yang baik terhadap bangunan tersebut.
Kemudian berbeda dengan bangunan sistem drainase tanggulnya yang memilikikondisi fisik cukup baik sehingga resiko yang di dapat sedang pada
sungai Siak Sektor 4 serta dari hasil kinerja yang didapat cukup.

3.4.6.3 Bangunan Pengaman Tebing (TURAP)/Sektor 4

Tabel 3.26 Penilaian Bangunan Pengaman Tebing Sektor 4

No Bagian bangunan yang Hasil Audit Teknis Prioritas


Kondisi Kondisi
Fisik Fungsi
diamati
1 Puncak Tanggul 40 40 80

2 Lereng Tanggul 40 40 80

Sistem Drainase
3 25 40 65
Tanggul
Tanah Disekitar kaki
4 40 40 80
Tanggul
5 Patok KiloMeter Rusak - - -

6 Portal tanggul russak - - -

Sumber : Hasil Tim Audit Teknis

Dari hasil audit teknis dapat disimpulkan bahwa pada bangunan Pengaman Tebing (TURAP) yang berda di Sektor 4, memiliki rata-rata kondisi
fisik yang baik sehingga resiko terhadap pengendalian banjir di daerah sungai Siak sangat rendah dan mempunyai kinerja yang baik terhadap bangunan
tersebut.
Kemudian berbeda dengan bangunan sistem drainase tanggulnya yang memilikikondisi fisik cukup baik sehingga resiko yang di dapat sedang pada
sungai Siak Sektor 4 serta dari hasil kinerja yang didapat cukup.
2 BAB IV
EVALUASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.5 Evaluasi Materi KP (KerjaPraktek)


4.1.1 Evaluasi Tahapan Proyek
Secara umum ruang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah mulai dari seluruh kegiatan/pekerjaan pengumpulan data penunjang,
studi – studi terdahulu, pengumpulan data lapangan serta penyiapan laporan – laporan, inventarisasi dan penilaian kienerja termasuk penyiapan data,
gambar – gambar dan lainnya yang sesuai ataupun kriteria yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan pekerjaan Audit Teknis dan penyusunan
AKNOP Bangunan pengendalian Banjir Kota Pekanbaru dipelukan secara detail tentang lingkup pekerjaan yang meliputi :
1. Tahapan persiapan
Tahapan persiapan ini merupakan langkah awal dalam proses pekerjaan untuk menuju kegiatan selanjutnya. Adapun tahapan pekerjaan antara
lain meliputi :
a. Pada tahapaninihanyaperlupersiapan pada pengmpulan data – data dan mempelajarisemuadat yang diperlukan. Survey lokasi oleh
tenagaahlisertapenanggungjawablainnya.
b. Pada tahanpersiapan survey ini, tidakditemuikendalabaikdalampersiapandasarataupuntekniskarenasebelummelakukankegiatanlebihlanjut.
2. PenyusunanRencanaMutuKontrak (RMK)
RencanaMutuKontrak (RMK)digunakansebagaiacuandalampelaksanaanpekerjaan. RencanaMutuPekerjaan (RMK) antara lain
meliputi :sasaranmutu,persyaratanteknis dan administrasi, strukturorganisasi, tugastanggungjawab, bagan air kegiatan,
jadwalkegiatanpelaksanaankegiatan, jadwalperalatan, daftar material dan jadwalpersonil.
3. StudiLiterartu
Studiliteraturiniantara lain meliputistudiperaturan/perundang-undanganmengenai tata cara Audit Teknis dan penyusunan AKNOP
bangunanpengendalianbanjiryaitu :
a. Undang-undangRepublik Indonesia Nomor 11 tentangpengairan.
b. PeraturanPemerintahRepublik Indonesia No. 38 Tahun 2011 tentangsungai.
c. PeraturanPemerintahRepublik Indonesia No. 42 Tahun 2008 tentangpengelolaanSumberDaya Air.
4. Penyusunan Pola Pikir
Penyusunanpola piker iniantara lain berisi :
1) Kondisipengelolaan dan AKNOP Bangunansaatini, sertaaturan/kebijakan yang mendasari;
2) Langkah /upaya yang di perlukandalammenentukanmetodapenyusunan Audit Teknis dan Penyusunan AKNOP;
3) Tata carapenyusunan AKNOP;
4) Rekomendasi Langkah/upayapenerapan

Rekomendasi Langkah/upayapenerapan

5. Pengumpulan dan Analisi DataSekunder

Anda mungkin juga menyukai