KEWIRAUSAHAAN KELAS XI Docx

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

BAB I

KEWIRAUSAHAAN

1. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan adalah salah satu proses dalam melakukan pekerjaan sesuatu yang
baru dilakukannya atau kreatif yang sangat berbeda dengan yang lainnya, karena ini
memberikan salah satu manfaat yang sangat lebih.
Nah ada seseorang yang mengatakan seperti ini, kewirausahaan adalah suatu dari
keberanian tersebut, hanya untuk menciptakan atau upaya yang lainnya. Dan bisa
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang dia lakukan dengan seseorang lainnya.
Sepertinya dari dasarnya dalam kemampuan tersebut hanya dengan manfaatkan dari
segala potensi yang lainnya ia milikinya, hanya untuk mencapai hasil dari sesuatu
yang sangat bermanfaat untuk dirinya sendiri atau orang lain.
Kewirausahaan merupakan salah satu sebuah dari proses dalam melakukan perubahan
ide yang bisa menjadi kesempatan komersial dan hanya untuk menciptakan nilai
harga.
Pengertian kewirausahaan pendapat dari ahmad sanusi pada tahun 1994 kewirusahaan
merupakan nilai yang akan diwujudkan dalam prilaku yang akan dijadikan sumber
daya yang lainnya, atau tenaga pergerakan, tujuan, siasat, kiat, proses dan untuk
mencapai hasil bisnis.
Pengertian dari kewirausahaan pendapat dari bapak Soeharto Prawiro pada tahun
1997 ini salah satu nilai yang sangat dibutuhkan hanya untuk memulai usaha dan
untuk mengembangkan usaha mereka atau yang lainnya.
Pengertian wirausaha adalah salah satu pendapat dari siswanto sudormo pada waktu
tahun 1989 entrepreneurship atau kewirausahaan merupakan segala sesuatu yang
sangat penting untuk mengenai seorang yang mempunyai wirausahaannya.
Yaitu dia yang mempunyai sifat dalam bekerja keras dan untuk berkorban, untuk
memutuskan dari segala daya, dan ia pun sangat berani dalam mengambil keputusan
atau resiko yang lainnya hanya untuk mewujudkan gagasannya.

2. MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA


SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN
a. Sikap wirausahawan
1. Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
2. Mampu bekerja tekun, teliti dan produktif
3. Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
4. Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
5. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sisitematis dan
berani mengambil resiko
b. Perilaku wirausahawan
1) Memiliki rasa percaya diri
a) Teguh pendiriannya
b) Tidak tergantung pada orang lain
c) Berkepribadian yang baik
d) Optimis terhadap pekerjaannya
2) Berorientasi pada tugas dan hasil
a) Haus akan prestasi
b) Berorientasi pada laba / hasil
c) Ketekunan dan ketabahan
d) Mempunyai dorongan kuat, motivasi tinggi dan kerja keras
3) Pengambil resiko
a) Enerjik dan berinisiatif
b) Kemampuan mengambil resiko
c) Suka pada tantangan
4) Kepemimpinan
a) Bertingkah laku sebagai pemimpin
b) Dapat menanggapi saran-saran dan kritik
c) Dapat bergaul dengan orang lain
5) Keorisinilan
a) Inovatif, kreatif dan fleksibel
b) Serba bisa dan mengetahui berbagai hal
c) Mempunyai banyak sumber kemampuan
6) Berorientasi ke masa depan
a) Memiliki pandangan ke masa depan
b) Optimis memandang masa depan
Disamping harus memiliki sikap dan perilaku tersebut diatas, seorang
wirausahawan juga dituntut memiliki ketrampilan-ketrampilan yang dapat menunjang
keberhasilan.
Adapun ketrampilan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ketrampilan dasar
a. Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi
b. Memiliki kepribadian yang unggul
c. Pandai berinisiatif
d. Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
2. Ketrampilan khusus
1. Ketrampilan konsep (conceptual skill) : ketrampilan melakukan kegiatan usaha
secara menyeluruh berdasarkan konsep yang dibuatnya
2. Ketrampilan teknis ( technical skill) : ketrampilan melakukan teknik tertentu dalam
mengelola usaha
3. Human skill : ketrampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahannya, dan
sesame wirausahawan

3. MENGIDENTFIKASI PERILAKU WIRAUSAHA


Sikap dan perilaku merupakan kesatuan sifat seseorang yang terbentuk karena kebiasaan
sehari-hari. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor-faktor itu adalah hak kepemilikan (property right, PR), kemampuan/ kompetensi
(competency/ability, C), dan insentif (incentive), sedangkan faktor eksternalnya meliputi
lingkungan (environment, E). Dengan demikian Sikap dan perilaku dapat dirubah oleh
diri sendiri dan atau oleh adanya tekanan/pengaruh lingkungan. Adanya pengaruh dari
dalam diri sendiri dan dari luar lingkungan bergaul maka tumbuhlah sikap dan perilaku
individu yang spesifik.
Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Sikap dan Perilaku
1. Efisiensi.
Efisiensi dapat dirumuskan sebagai suatu teknik operasional yang berdampak Pada
pencapaian tujuan secara optimal dan efektif, sehingga sumber daya, waktu, potensi, dan
modal termanfaatkan secara penuh tanpa terbuang. Sejalan dengan itu, suatu manajemen
yang sukses dapat diartikan sebagai cara yang tidak saja efektif dalam mencapai tujuan,
tetapi juga efisien dalam memanfaatkan sumber daya.
2. Perubahan lingkungan.
Dinamika lingkungan ditunjukkan oleh perubahan yang sedemikian cepat terjadi di segala
bidang. Perubahan lingkungan yang relevan dengan manajemen adalah polusi. Polusi
lingkungan adalah akibat dari pengeksploitasian sumber daya dan industrialisasi. Banyak
ahli Ekologi (Ilmuwan yang mempelajari hubungan manusia dan lingkungannya) melihat
kemungkinan kerusakan sumber daya yang tidak dapat tergantikan kembali. Manajer
dalam suatu organisasi sebagaimana masyarakat professi dan akademisi saat ini mulai
menunjukkan minat terhadap ekologi. Telah disadari bahwa tindakan nyata harus diambil
untuk meningkatkan kegiatan pengusaha sehingga mereka tidak menyebabkan perubahan
lingkungan yang drastic dan merusak.
3. Perubahan social.
Perubahan dalam masyarakat yang dapat muncul adalah pertumbuhan populasi,
perubahan kebutuhan masyarakat dan variasi aspek-aspek pengembangan. Hasilnya,
seorang pengusaha harus berubah untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.
4. Persaingan.
Persaingan termasuk pada usaha yang menjual produk-produk sejenis dan memberikan
layanan yang sama sehingga bersaing untuk mendapatkan pelanggan yang sama. Terlepas
dari barang dan jasa yang ditawarkan, Anda akan selalu dihadapkan dengan persaingan,
bahkan persaingan terjadi walaupun Anda menawarkan barang atau jasa yang tidak sama
dengan pesaing Anda.. Dengan demikian, mengenali pesaingan akan membantu Anda
mengerti secara toal lingkungan usaha dimana Anda berusaha. Jika Anda tidak tahu
bagaimana pesaing Anda bereaksi terhadap rencana Anda, Anda mungkin menjalankan
bisis Anda secara tidak efisien. Persaingan membuat seorang pengusaha meningkatkan
kualitas barang dan/atau jasanya secara berkelanjutan. Ini berarti mutu barang/jasa
meningkat seiring dengan waktu.
5. Perubahan teknologi.
Teknologi secara berkala berubah sesuai dengan permintaan konsumen. Pengembangan
Teknologi baru dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa baru. Pengusaha
seharusnya menyadari bahwa pengembangan teknologi baru akan mempengaruhi
kegiatan usahanya. Ketergantungan Anda terhadap teknologi ditentukan oleh lingkungan
dimana kegiatan usaha Anda beroperasi, dan kesuksesan usaha Anda tergantung pada
produk itu sendiri, metode produksi dan strategi pemasarannya. Penerapan teknologi baru
juga dipengaruhi oleh sifat dan keagresifan pesaing, ukuran keseluruhan industri dan
tingkat pertumbuhan.
6. Perubahan Minat.
Pengusaha menggunakan perilaku mereka untuk mengendalikan situasi. Sikap mental
positif membantu untuk tetap focus pada kegiatan yang paling diminati dan hasil yang
ingin dicapai. Sebagai tambahan, pengalaman, ketekunan dan kerja keras adalah inti
suksesnya seorang pengusaha.

4. MENGANALISA KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN


1. Memiliki Rasa Percaya Diri
Memiliki Kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain.
2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Maksudnya adalah Seorang wirausaha harus mempunyai sikap tanggung jawab pada
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Ia juga harus bertanggung jawab pada hasil dari
tugas yang dibebankannya.
3. Berani Menanggung Risiko
Berani menanggung resiko berhubungan dengan sikap keinginan untuk bertanggung
jawab. Para wirausahawan siap menanggung resiko atas segala tindakan yang diambilnya.
Dalam bertindak, wirausahawan akan memikirkan tindakannya secara matang, sehingga
risiko yang akan muncul akibat tindakannya dapat diperkirakan.
4. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk memimpin anak-anak
buahnya atau pegawainya. Seseorang tidak akan bisa menjadi seorang wirausaha bila ia
tidak bisa memimpin, baik memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain.
5. Keorisinalan
Sifat Orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal berarti tidak hanya
mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinal, ada
kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.
6. Berorientasi ke Masa Depan
Seseorang wirausaha harus- lah mempunyai visi ke depan apa yang hendak ia lakukan?
Apa yang ingin dicapai? Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk sementara, tetapi
untuk selamanya. Oleh sebab itu, seorang wira- usaha akan menyusun perencanaan
(planning) dan strategi yang matang agar jelas langkah- langkah yang akan dilaksanakan.
7. Jujur dan Tekun
Untuk menjadi seorang wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur dan tekun. Jujur terhadap
diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan pegawai-pegawainya. Tekun dalam mencari ide-
ide baru yang lebih kreatif dari ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam merintis
usahanya yang baru akan mulai berkembang.
8. Memiliki Kreativitas Tinggi
Kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada. Rahasia
kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan
kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi
setiap hari.
9. Selalu Memiliki Komitmen dalam Pekerjaan, Etos Kerja dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat
didalam mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang digelutinya. Dalam
menjalankan usahanya tersebut, seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad
yang menggebu-gebu dan memiliki semangat yang tinggi dalam mengembangkan
usahanya. Ia tidak pernah setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko,
selalu bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada. Tanpa usaha
yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digelutinya, wirausaha sehebat apapun
pasti akan menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu, penting sekali bagi
seorang wirausaha untuk memiliki komitmen terhadap usaha dan pekerjaannya.
10. Selalu Mencari Peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh
keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan
masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk
merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga menampung
wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola organisasi nirlaba yang
bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.
11. Mandiri atau Tidak Ketergantungan pada Orang Lain
Seorang wirausaha dituntut untuk selalu menciptakan hal baru dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi
baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang
dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan konsumen. Oleh karena itu, seorang
wirausaha hendaknya mandiri dan tidak bergantung pada orang lain agar ia dapat lebih
berkreasi dan berinovasi dengan kemampuannya.
12. Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan
untuk memanajerial atau mengurus usaha yang sedang digelutinya. Seorang wirausaha
harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha,
memvisualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol usaha,
maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaannya yang kesemuanya itu
adalah merupakan kemampuan manajerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha.
13. Disiplin
Dalam melakukan kegiatannya, seorang wirausaha harus memiliki kedisiplinan yang
tinggi. Arti kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausaha terhadap tugas
dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan
terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja, dan sebagainya
14. Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta atau realita
sebagai landasan berfikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun
tindakan atau perbuatannya.
15. Memiliki Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat dalam berwirausaha karena
adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede
Anggan Suhanda, motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada
hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor
dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.
16. Memiliki Mimpi
Tidak ada wirausahawan yang tidak mempunyai mimpi, dan akan lebih sukses lagi bila
mempunyai visi dan misi ke depan disertai dengan kemampuan untuk mewujudkan
impiannya.
17. Memiliki Ketegasan
Seorang wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh semangat, dan
tidak bekerja lambat. Setiap keputusan yang diambil selalu diperhitungkan. Kecepatan
dan ketepatan merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
18 . Memiliki Determination (Ketetapan Hati/ Kebulatan Tekad)
Seorang wirausaha mempunyai keteguhan hati serta rasa tanggung jawab yang tinggi,
sehingga tidak pernah menyerah begitu saja ketika menghadapi persoalan, walaupun
dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.
19. Mempunyai Dedication (Pengabdian)
Seorang wirausaha yang cerdas itu mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya,
karena dedikasi yang tinggi maka kesuksesan akan selalu menghampirinya. Seorang
wirausaha yang berdedikasi tinggi terhadap bisnisnya. Kadang-kadang mengorbankan
kepentingan keluarga untuk sementara. Wirausahawan di dalam melaksanakan
pekerjaanya tidak mengenal lelah.
20. Dapat mengendalikan emosi
Seorang wirausaha harus dapat mengendalikan dirinya dari amarah. Tetap tenang
menghadapi segala masalah untuk menjadi seorang pemimpin yang baik.

2. MENGANALISA KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN WIRAUSAHAWAN


BERDASARKAN KARAKTERISTIK
Keberhasilan terhadap wirausaha dengan melakukan kerja keras, teliti dalam
membutuhkan waktu jangka panjang, ini merupakan yang mempunyai beberapa manfaat
dari individu.
1. Memperoleh Kontrol atas Kemampuan Diri
Nah dalam proses untuk mendirikan kegiatan usaha sampai suatu titik yang berhasil ini
sangat memerlukan kerja yang sangat lama dengan mengambil risiko yang cukup.
Dalam jangka melakukan waktu panjang nanti akan terbentuk terhadap kemampuan
hanya melakukan kontrol apa yang dikerjakan dan yang telah dilakukan pada kemampuan
dalam diri wirausaha.
2. Memanfaatkan potensi dan melakukan perubahan
Banyak para wirausaha yang telah melakukan pekerjaan atau melakukan bisnis hanya
melihat kesempatan yang ada maupun ini prospek untuk masa depan. Karena kesempatan
ini sangat cukup tinggi.
Dalam perubahan kehidupan ini sangat cepat untuk mendorong banyak wirausaha dan
untuk mencoba dalam menjalankan bisnis hanya sekedar mengukur dari kemampuan diri
sendiri, tuntutan kehidupan atau kesempatan dalam melakukan pada perubahan ini.
3. Memperoleh manfaat finansial tanpa batas
Maupun ini dari keuntungan finansial terkadang hanya bukan motivasi utama dalam
melakukan kegiatan untuk usaha, akan tetapi dari keuntungan finansial akan menjadi
faktor yang terpenting dalam menggunakan secara langsung dalam hidup usaha atau
pertumbuhan.
Lebih baiknya pada suatu waktu dari keuntungan tersebut pada wirausaha merupakan
yang sangat tinggi pada rata-rata keuntungan jenis usaha yang sama. Karena untuk risiko
usaha yang harus ditanggung sendiri, wirausaha melakukan kegiatan lain dengan
perencanaan, implementasi yang cukup hati-hati.
BAB II
PELUANG USAHA

1. PENGERTIAN PELUANG USAHA


Sebenarnya apa pengertian peluang usaha? Saat ini, kata “Peluang Usaha” cukup
populer di Indonesia dan sering kita dengar setiap hari. Untuk mengetahui definisi
peluang usaha lebih akurat, kita perlu mengetahui arti masing-masing kata tersebut.
Kata “Peluang Usaha” terdiri dari dua kata, yaitu; Peluang yang artinya kesempatan, dan
Usaha yang artinya upaya dengan berbagai daya untuk mencapai tujuan atau sesuatu yang
diinginkan.
Secara sederhana, pengertian peluang usaha adalah kesempatan yang dimiliki seseorang
untuk mencapai tujuan (keuntungan, uang, kekayaan) dengan cara melakukan usaha yang
memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki.
Nah, peluang usaha ini menjadi hal yang paling krusial sebelum membuka bisnis. Bahkan
kita sudah harus memikirkan beberapa langkah ke depan soal seberapa langgeng life span
peluang usaha yang kita bidik. Faktanya kebanyakan calon pebisnis lebih memikirkan apa
yang sedang tren sekarang. Akhirnya, saat pasar mudah sekali jenuh mereka mengalami
kerugian besar.

2. MENGANALISA KEMAMPUAN PEMANFAATAN USAHA


Pentingnya informasi dalam peluang usaha :
 Dapat mengiri dan materi informasi peluang usaha melalui berbagai media
 Meningkatkan kerjasama para wirausahawan
 Untuk mempercepat pengambilan keputusan dalam menentukan peluang usaha
 Membuka pemanfaatan peluang usaha yang ada
 Menggali peluang usaha, menyusun konsep usaha dan menciptakan nilai tambah
yang menguntungkan
Hal yang perlu dicermati dalam mencari peluang usaha :
 Informasi terhadap minat dan daya beli konsumen
 Informasi Seluk beluk pemasaran produk/jasa
 Informasi mengenai penjualan produk/jasa
 Informasi mengenai produk/jasa
 Informasi mengenai manajemen usaha
 Informasi mengenai modal usaha
 Informasi mengenai Tenaga kerja
 Informasi mengenai perawatan peralatan
 Informasi mengenai adaministrasi pembukuan
 Informasi mengenai penelitian pengembangan
Sumber Informasi Peluang usaha
Persyaratan sumber informasi peluang usaha, data informasi peluang usaha harus lengkap
dipercaya dan harus berlaku
Perolehan sumber informasi peluang usaha
- Dari pemasaran dan penjualan - Dari pesaing
- Dari kedudukan perusahaan dipasar - Dari wilayah niaga
- Dari bagian pembukuan - Media masa
- Dari hasil penelitian pasar - Pemerintah
- Dari konsumen - Dan lain-lain

3. MENGIDENTIFIKASI PELUANG USAHA


Salah satu langkah penting demi tercapainya sebuah kesuksesan adalah pemilihan jenis
usaha yang tepat. Dan kali ini kita akan membahas tentang cara mengidentifikasi peluang
usaha yang tepat bagi diri kita. Sehingga, apapun usaha yang kita lakukan nanti akan
berbuah manis yaitu kesuksesan.
7 Cara Mengidentifikasi Peluang Usaha
Jika kita ingin mengambil sebuah peluang usaha, kita harus benar-benar
memperhitungkan antara minat diri dengan peluang yang tersedia. Sebab, jika kita salah
dalam mengidentifikasi peluang usaha, maka bisa jadi kita akan setengah-setengah dalam
menjalankan usaha tersebut. Langkah yang dapat kita ambil agar tidak salah identifikasi
peluang usaha adalah :
1. Fokus pada produk utama.
Meneliti kembali sebuah produk ataupun servis yang akan kita jalankan adalah menjadi
wajib hukumnya. Kita dapat membayangkan bagaimana jika kita memilih produk
tersebut. Sebagai contoh, kita akan memanfaatkan peluang usaha pabrik tahu. Kita harus
meneliti kembali antara kebutuhan masyarakat dengan tingkat persaingan yang ada di
pasaran. Kita dapat membayangkan, bagaimana kalau kita sudah berhasil membuat tahu
dalam jumlah besar, apakah kita mampu memasarkannya dan merubahnya menjadi
pundi-pundi uang.
Jika antara kemampuan dan peluang yang ada sama-sama saling mendukung, maka kita
bisa mengambil peluang tersebut. Namun jika antara kemampuan dan peluang yang ada
tidak saling mendukung, mungkin kita perlu memperhitungkan peluang-peluang yang
lainnya.
2. Menanggapi Respon Masyarakat.
Mempelajari minat masyarakat adalah penting dalam mengidentifikasi peluang usaha.
Jika kita ingin melakukannya, kita dapat membuat sebuah survey. Seperti halnya sebuah
usaha bakso. Sebelum kita memulai usaha bakso, kita bisa saja membuat bakso di rumah.
Lalu kita berikan kepada para tetangga. Setelah itu, kita tinggal menunggu respon dari
semua tetangga. Jika kita mendapat respon positif, ini artinya kita memang sudah siap
untuk menjalankan usaha. Namun jika respon dari masyarakat negatif, ini artinya masih
ada yang salah pada diri kita dan kita harus segera memperbaikinya atau beralih ke
peluang usaha yang lainnya.

3. Mempertimbangkan setiap dukungan yang ada


Dalam hal mengidentifikasi peluang usaha bukan sekedar apa yang akan kita jadikan
usaha, kita harus mempelajari support atau dukungan terhadap usaha yang kita lakukan
pula. Bermulai dari lingkungan paling dekat yaitu keluarga. Kita harus
mempertimbangkan apakah keluarga ikut mendukung sebuah usaha yang akan kita pilih
nantinya.
Jika kita telah memilih sebuah jenis usaha, namun keluarga tidak mendukung ini bisa
menjadikan sebuah halangan yang besar nantinya. Hal positifnya adalah jika kita sukses
dari jenis usaha yang kita lakukan, tapi hal negatifnya adalah jika kita gagal maka
keluarga akan langsung menyalahkan kita. Karena dari awal keluarga tidak mendukung
jenis usaha yang kita pilih.
Seperti apapun usaha yang akan kita pilih nanti, kita harus memperhitungkan dukungan
dari berbagai pihak. Entah itu keluarga, lingkungan sekitar, bahkan support dan dukungan
dari berbagai vendor termasuk iklan dan distributor lainnya.
4. Membandingkan antara kemampuan dan jenis usaha
Sebut saja anda ingin memulai sebuah usaha toko komputer, paling tidak anda harus
mengetahui seluk beluk tentang komputer. Atau contoh lainnya, anda ingin
memanfaatkan peluang usaha gado-gado, paling tidak anda harus bisa membuat gado-
gado yang enak. Inilah langkah yang kami maksud. Jika kita ingin mengidentifikasi
peluang usaha, maka kita harus memperhitungkan antara kemampuan yang kita miliki
dengan jenis usaha yang akan kita pilih. Jika tidak cocok atau tidak singkron lebih baik
kita kesampingkan dahulu.
5. Pemasaran
Salah satu hal yang tidak boleh kita lewatkan dalam mengidentifikasi peluang usaha
adalah tingkat pemasaran. Bagaimana cara kita memperkenalkan usaha yang kita jalankan
nantinya. Bagaimana caranya agar banyak orang yang tau tentang usaha yang kita tekuni.
Maka strategi pemasaran harus kita lakukan.
Dalam mempertimbangkan jenis usaha yang akan kita jalankan kita bisa mempelajari
tingkat kesulitan dalam hal pemasaran tersebut. Sebut saja kita memilih usaha berjualan
bakso dipinggir jalan. Dimana sudah ada kompetitor yang lebih senior di wilayah
tersebut. Kita harus memikirkan bagaimana agar usaha bakso yang akan kita jalankan
bisa dikenal orang lain dan mampu bersaing dengan pedagang bakso yang sudah ada.
Seberapa mahal uang yang kita butuhkan saat melakukan promosi menjadi salah satu
pertimbangan. Pemberian bakso gratis di hari pertama atau minggu pertama adalah salah
satu strategi pemasaran yang harus kita hitung biayanya. Jika kita tidak memiliki strategi
pemasaran maka kita harus memperhitungkan kembali apakah kita akan memulai usaha
atau tidak.
6. Mempersiapkan rencana jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam memulai sebuah usaha kita harus memperhitungkan periode usaha yang akan kita
jalankan. Misal, kita hanya ingin menjalankan sebuah usaha sementara atau permanen.
Karena tidak semua orang menetapkan usaha mereka sebagai usaha permanen.
Usaha-usaha musiman, atau usaha mendesak lainnya biasanya hanya dilakukan sementara
saja. Misal, seseorang sedang terlilit hutang, dan beliau sedang menganggur, maka ia
berjualan es dan jajanan ringan di depan rumah dengan tujuan sekedar untuk makan
sehari-hari. Beliau berniat jika sudah mendapat pekerjaan akan berhenti berjualan.
Memiliki rencana jangka pendek atau jangka panjang akan mempengaruhi dalam
mengidentifikasi sebuah peluang usaha. Disaat kita sedang memilih sebuah usaha, kita
harus memperhitungkan apakah tahun depan usaha tersebut masih bisa berjalan. Tidak
hanya tahun depan, tapi dua tahun kedepan, tiga tahun, dan seterusnya. Tentu saja hal ini
kana mempengaruhi diri kita dalam mengambil keputusan dalam menentukan jenis usaha
yang akan kita pilih nantinya.
7. Jika kita gagal.
Mengidentifikasi peluang usaha bukan sekedar usaha apa yang akan kita jalankan. Jauh
dari hal tersebut, kita harus memperhitungkan segala kemungkinan yang akan terjadi.
Dalam point 7 ini, bukan berarti kita selalu memikirkan sebuah kegagalan, melainkan
sebuah langkah antisipasi jika hal yang buruk terjadi.
Seorang Wirausahawan Sejati tidak boleh takut gagal. Tapi seorang Wirausahawan Sejati
juga harus tau langkah apa yang akan dilakukan jika gagal. Kita tidak boleh membabi
buta dalam menjalankan sebuah usaha. Mengandalkan spekulasi untung-untungan saja.
Karena itulah perencanaan yang matang harus kita persiapkan dengan sungguh-sungguh.
Boleh dibilang semua pengusaha sukses pasti pernah mengalami kegagalan. Tapi mereka
memiliki langkah jitu dalam menghadapi kegagalan tersebut. Karena itulah, memikirkan
langkah yang akan kita ambil saat gagal sangat berkaitan dalam proses mengidentifikasi
peluang usaha.
Semoga apapun usaha yang kita lakukan nanti bisa mendatangkan kesuksesan bagi kita
semua. Jangan takut gagal, tapi kita harus tau langkah apa yang akan kita lakukan jika
nanti kita gagal

4. MENGANALISIS PELUANG USAHA BERDASARKAN PRODUK/JASA


A. Analisa Partial
Analisa ini juga disebut dengan Analisis Partial Budgeting yang dipakai untuk mengukur
sejumlah perubahan dalam dunia usaha. Biasanya variabel yang diteliti hanya yang
kemungkinan berubahnya tinggi seperti biaya produksi, penerimaan dan keuntungan.
Ini penting untuk mengukur potensi peningkatan keuntungan dan kerugian usaha.
Kasarannya calon pemilik usaha harus melakukan proyeksi anggaran dulu supaya ke
depan berbagai macam kerugian dan hambatan bisa ditekan.
B. Analisa Komprehensif
Dalam pengertian peluang usaha, analisa komprehensif sangat perlu. Analisa ini
dilakukan secara menyeluruh. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Kelayakan Produk
Produk harus dipastikan memenuhi standar pasar. Kalau kita ingin menjual gudeg
kemasan misalnya, ketahanan gudeg, rasa setelah diawetkan dan juga kemasannya juga
sangat penting. Dilain pihak, analisa kelayakan produk ini penting bila Anda ingin
menentukan daya tarik calon pelanggan. Ini juga bisa digunakan sebagai acuan untuk
mengidentifikasi sumberdaya demi keperluan produksi.
Yang terpenting cari data dari konsumen secara langsung, apa yang mereka inginkan dan
apa sebenarnya yang belum terpenuhi. Sisi produksi juga harus dilihat, seberapa sulit dan
sebarapa banyak bahan yang dibutuhkan. Hal ini sering diidentikan dengan usability
testing dan concept testing yang membahas tentang ide, pangsa pasar, deskripsi barang,
benefit produk untuk konsumen, karakter yang membedakan produk dengan lainnya derta
distribusi pemasannya.
Cara mudah untuk melakukan tes ini adalah dengan membuat sejumlah kecil produk dan
meminta kolega dan orang terdekat untuk mencobanya kemudian melakukan evaluasi.
Lebih baik tidak usah diberi tahu kalau ini produk Anda supaya mendapatkan komentar
jujur.
2. Kelayakan Industri
Nilai seluruh tampilan produknya. Pahami juga kemungkinan lain seperi kompetitor yang
siap menyalip produk Anda baik ini pendatang baru atau yang sudah lama. Selain itu,
daya tawar pembeli dan juga daya tawar pemasok menjadi hal penting.
Nah karakteristik industri yang menarik memiliki faktor; 1) bisa tumbuh dan besar, 2)
Dibutuhkan konsumen, 3) Industry masih muda 4) Margin yang besar dan 5) Pesaing
masih sedikit.
Tapi tidak sedikit sebuah produk berhasil mengalahkan kompetitor karena mereka
membuat inovasi cemerlang.
3. Kelayakan Organisasi
Dalam hal ini Anda harus memikirkan hal-hal seperti; keahlian menejemen, kompetensi
organisasi Anda mulai dari karyawan hingga menejer dan juga apakah Anda punya
sumberdaya manusia yang cukup.
4. Keuangan
Untuk menentukan peluang usaha yang pas, analisa keuangan tentu saja perlu. Seberapa
banyak uang kas yang dibutuhkan? Kinejrka keuangannya seperti apa? Apakah dengan
bisnis ini ada kemungkinan keuntungan bertambah?
Nah, untuk seorang pebisnis pemula, memahami pengertian peluang usaha sangatlah
penting. Ada banyak sekali peluang usaha di luar sana. Namun apakah semua
menguntungkan? Tergantung.
Banyak sekali penjual nasi pecel, penjual sepatu, kerudung dan sebagainya. Akan tetapi
dengan berjubelnya pedagang seperti ini tentu saja mereka memiliki penghasilan yang
berbeda. Ini disebabkan oleh banyak faktor.
Bisa saja salah satu melakukan analisa secara mendalam sebelum membuka bisnis, dan
yang lainnya hanya sekedar memberi margin kemudian menjualnya begitu saja. Intinya
asal untung.

5. MENJELASKAN RESIKO PELUANG USAHA


Jenis risiko yang sering dihadapi dalam dunia usaha atau dunia kewirausahaan
diantaranya seperti:
1. Resiko Perusahaan
Risiko Perusahaan adalah risiko yang terjadi dan berdampak terhadap kelangsungan
hidup perusahaan atau saham-saham yang ada di perusahaan.
2. Resiko Keuangan
Risiko Keuangan adalah risiko yang pada umumnya akan berdampak kepada kerugian
aspek keuangan perusahaan.
3. Resiko Permodalan
Risiko permodalan adalah Resiko yang timbul akibat kerugian penjualan likuiditas dan
keuangan, yang akan membuat modal usaha Mengalami penurunan secara signifikan.
4. Resiko Pasar
Resiko pasar adalah Resiko yang timbul akibat persaingan usaha gaya hidup pelanggan,
perubahan pola persaingan, atau munculnya pesaing baru yang potensial di pasar
produk.
5. Resiko Operasional
Risiko operasional adalah resiko yang timbul akibat penyimpangan hasil prediksi. Hal
ini bisa terjadi karena kurang sempurnanya penerapan keputusan, SDM, teknologi,
perubahan sistem inovasi dan mutu.
Macam-Macam Resiko Usaha
Resiko usaha bisa diklasifikasikan menjadi 2, yaitu menurut sifat dan
Macam-macam Resiko Usaha menurut Sifatnya
1. Risiko murni adalah risiko yang pasti menimbulkan kerugian. Contohnya seperti
musibah.
2. Resiko spekulatif adalah Resiko yang dapat timbul karena disengajakan oleh yang
bersangkutan agar mendapat keuntungan, Contohnya perkreditan.
3. Resiko fundamental adalah resiko yang tidak bisa dilimpahkan kepada seseorang atau
orang lain
4. Resiko khusus adalah resiko yang timbul karena bersumber pada peristiwa tunggal
atau Mandiri sehingga sangat mudah diketahui penyebabnya. Contoh : pesawat jatuh
dan kapal tenggelam
5. Resiko Dinamis : resiko yang disebabkan oleh kemajuan tekhnologi.
Menurut dapat dan Tidak Dapat Dialihkan.
1. Resiko yang dapat dialihkan. Contoh : Asuransi
2. Resiko yang tidak dapat dialihkan. Contoh : Terkena Tilang
Menurut sumbernya
1. Resiko internal : Dalam Perusahaan. Contoh : Rusaknya Mesin
2. Resiko Eksternal : Luar Perusahaan. Contoh : Padam Listrik.
Faktor-Faktor Penyebab Resiko Usaha
Faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya resiko usaha diantaranya seperti
1. Perubahan, meliputi :
 Lingkungan
 Sosial dan ekonomi
 Persaingan
2. Kesalahan strategi dan pemasaran.
3. Keputusan yang tidak tepat sehingga menimbulkan diluar rencana.
4. Persiapan yang kurang matang.
5. Kelengkapan pribadi atau penanggungjawab.
Klasifikasi Orang Dalam Menghadapi Resiko
Seseorang atau wirausaha bisa diklasifikasikan menjadi 4 Berdasarkan cara pandangnya
menghadapi resiko usaha, diantaranya adalah:
1. Risk Avoider adalah orang yang tidak senang menghadapi risiko bahkan cenderung
menghindari resiko.
2. Risk Calculator adalah orang yang berani dalam mengambil keputusan ketika
menghadapi resko, dengan catatan tingkat kerugian dari resiko masih dapat dihitung.
3. Risk Taker adalah orang yang berani menanggung resiko orang ini biasanya
spekulatif dalam mengambil keputusan dengan cara mengukur resiko secara intuitif
saja.
4. Risk Manager adalah orang yang berani mengambil keputusan dengan cara
perhitungan tingkat resiko dan ketidakpastian. Seseorang ini biasanya mengandalkan
intuisinya untuk memperoleh keuntungan bisnis
Menejemen Resiko
Manajemen risiko adalah suatu sistem pengawasan risiko, serta perlindungan harta
benda keuntungan badan usaha atau perorangan dan hak milik atas kemungkinan
timbulnya kerugian karena adanya resiko.
Manfaat manajemen risiko yang dapat kita peroleh diantaranya:
 Dapat menangani masalah-masalah dengan mengambil keputusan secara tepat.
 Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan
ketidakpastian dalam keadaan.
 Dapat meningkatkan pendekatan sistematis dan Logika, untuk membuat sebuah
keputusan
 Memudahkan estimasi biaya.
 Memberikan pendapat dan intuisi yang baik dan benar dalam pembuatan keputusan
yang dihasilkan.
 Memembantu para pembuat keputusan untuk menetapkan beberapa banyak informasi
yang ia butuhkan.
 Membantu dalam menyediakan pedoman untuk penyelesaian masalah
 Membantu untuk analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternative.

6. MENJELASKAN BENTUK BADAN USAHA


Terdapat banyak pilihan badan hukum perusahaan yang ada saat ini. Tiap-tiap badan
hukum memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Para pemilik usaha dapat
memilih badan hukum sesuai dengan tujuan dari masing-masing pemilik usaha terhadap
apa yang ingin dicapainya. Dalam praktiknya, terdapat beberapa macam bentuk badan
usaha yang dapat dipilih, yaitu:
1. Perusahaan Perseorangan
2. Firma (fa)
3. Perseroan Komanditer (CV) Commanditaire Vennootschap
4. Perseroan Terbatas
5. Perusahaan Negara
6. Perusahaan Daerah
7. Koperasi dan Yayasan

Anda mungkin juga menyukai