0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan

Null 2

Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang lokasi dan aktivitas penambangan PT. Timah Investasi Mineral. Perusahaan ini berlokasi di Kabaena Barat, Sulawesi Tenggara dan melakukan penambangan nikel terbuka. Dokumen ini juga menjelaskan geologi, hidrologi, dan tahapan penambangan yang dilakukan perusahaan.

Diunggah oleh

Tiar Ajj
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan

Null 2

Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang lokasi dan aktivitas penambangan PT. Timah Investasi Mineral. Perusahaan ini berlokasi di Kabaena Barat, Sulawesi Tenggara dan melakukan penambangan nikel terbuka. Dokumen ini juga menjelaskan geologi, hidrologi, dan tahapan penambangan yang dilakukan perusahaan.

Diunggah oleh

Tiar Ajj
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 9

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian


PT.Timah Investasi Mineral merupakan perusahaan tambang yang bergerak
dibidang pertambangan nikel. Lokasi penambangan terletak di Kecamatan
Kabaena Barat, Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara, dimana operasi
penambangan dilakukan dengan sistem tambang terbuka (Surface Mining).
kegiatan produksi bijih nikel di PT.Timah Investasi Mineral dilakukan atas tiga
tahap yaitu : penggalian, pemuatan dan pengangkutan yang semuanya saling
terkait untuk mencapai target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan
yaitu 30.000 ton/bulan.
Wilayah konsesi PT. Timah Investasi Mineral dengan luas 300 hektar berada
pada area kecamatan Kabaena dan Kecamatan Kabaena Barat Propinsi Sulawesi
Tenggara.Areal konsesi dibagi menjadi tiga zona yaitu Desa Langkema, Desa
Batuawu dan Desa Rahadopi. Secara geografis, wilayah konsesi terletak antara
121o 49’ 49” BT dan05o15’ 59” LS.
Untuk dapat sampai ke wilayah yang dimaksud dapat ditempuh dengan
transportasi umum dan atau pribadi dengan rute :

 Kolaka –Kendari -Bombana: Ditempuh dengan menggunakan


Kendaraan umum atau pribadi selama kurang lebih 7 Jam
 Kolaka –Bombana: Ditempuh dengan menggunakan Kendaraan umum
atau pribadi selama kurang lebih 2 Jam
 Bombana – Pulau Kabaena : Ditempuh dengan menggunakan Speed
Boat selama kurang lebih 90 Menit menuju pelabuhan Sikeli
 Pelabuhan Sikeli : menuju lokasi Penambangan PT. Timah Investasi
Mineral yang terletak dalam Kecamatan Kabaena Barat (± 2 Km) dapat
ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat
kearah Barat selama kurang lebih 20 Menit.

6
Sumber : PT. Timah Investasi Mineral
Gambar 1
Peta Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi pada PT. Timah Investasi
Mineral

7
2.2 Keadaan Daerah
2.2.1 Penduduk
Secara umum penduduk yang bermukim didaerah IUP Operasi Produksi
PT. Timah Investasi Mineral secara sosial ekonomi pulau Kabaena umumnya
terdapat 2 mata pencaharian yaitu sebagai nelayan dan petani.Penduduk Pulau
Kabaena pesisir merupakan penduduk migrasi yang didominasi oleh suku
Makassar, Bugis, Selayar, Buton, dan Bajo. Mereka adalah nelayan dan
pedagang dengan hasil laut berupa ikan, kepiting dan rumput laut.
Di wilayah pegunugan dihuni oleh suku Moronene, suku asli pulau
kabaena yang bermata pencaharian sebagai petani dengan hasil berupa kelapa,
kakao, cengkeh, gula merah dan kacang mente sedangkan hasil ternak berupa sapi
dan kambing serta sebagian berprofesi sebagai pegawai negeri.
Pada daerah ini juga terdapat kantor – kantor pemerintah berupa kantor
Desa, Kantor Kecamatan, Kantor Polisi,koramil, Rumah sakit pembantu, serta
terdapat instansi pendidikan tingkat pertama dan Desa Temokole dan batuawu
merupakan Kota Kecamatan.

2.3.2 Iklim
Kondisi iklim suatu daerah digambarkan oleh keadaan rata-rata cuaca pada
waktu yang lama. Mengingat di sekitar lokasi penambangan tidak tersedia stasiun
pengamatan meteorology, maka untuk menggambarkan kondisi iklim di lokasi
penambangan Nikel PT. Timah Investasi Mineral dan sekitarnya digunakan data
dari badan Meteorologi dan geofisika stasiun Meteorologi klas III Pomala Kolaka
Tahun 2001 – Tahun 2009.

2.4.2 Geologi Wilayah Sekitar


Berdasarkan peta geologi lembar kolaka, terdapat empat formasi yang
kemungkinan terdapat dilokasi eksplorasi daerah ini tersusun oleh batuan yang
dapat dikelompokkan dalam batuan mesozoikum dan kenozoikum

8
Jenis batuan yang termasuk kelompok mesozoikum terdiri atas jenis
batuan hasburgit, basalt, dolerite, magnesit sedangkan batuan yang termasuk
dalam kenozoikum seperti konglomerat, batupasir, serpih dan kalkanerit.
Tektonik yang terjadi di Pulau Kabaena mulai dari kala Eosen sampai
Oligosen tektonik ini menyebabkan terjadinya sesar naik yang mempunyai arah
naik yang mengarah relative ke barat – timur sampai dengan kala miosen awal,
tektonik ini berkembang terus menerus berupa sesar sesar yang mengarah ke barat
laut – tenggara dan timur laut, selanjutnya pada kala pliopisto terjadi tektonik
yang menyebabkan pengangkatan, perlipatan dan tersesarkan batuan tersier,
kemungkinan tektonik ini menerus sampai sekarang.

Sumber : PT. Timah Investasi Mineral


Gambar 2
Peta Lithology Lokasi IUP dan Sekitarnya

Pada sesar – sesar batuan yang mengarah ke barat laut dan tenggara yang
membentuk bukit bukit dengan ketinggian sekitar 50 – 150 m dari permukaan
laut.Batuan induk biji besi nikel adalah batuan peridotite menurut vinogradov
batuan ultrabasa rata – rata mempunyai kandungan Nikel 0.2% unsur Ni tersebut
terdapat dalam kisi – kisi Kristal mineral Olivium dan Piroksin.

9
Bersama mineral-mineral ini selalu ikut serta unsur dalam jumlah relatif
lebih kecil.Larutan yang mengandung Mg, Ni dan Si terus menerus kebawah
selama larutannya bersifat asam, hingga pada suatu kondisi dimana suasana cukup
netral akibat adanya kontak dengan tanah dan batuan, membentuk endapan
Hydrosilikat.
Nikel yang terkandung dalam rantai Silikat atau hydrosilikat dengan
komposisi yang berfariasi tersebut akan mengendap pada celah–celah atau
rekahan–rekahan yang dikenal dengan urat–urat garneritdan krisopras, sedangkan
residunya akan membentuk suatu unsur lainnya seperti Ca dan Mg yang terlarut
sebagai bikarbonat akan terbawa kebawah sampai batas pelapukan dan
diendapkan sebagai Dolomite, Magnesit yang biasa mengisi celah – celah atau
rekahan pada batuan induk.

2.4.3 Struktur Geologi Daerah Penelitian


Struktur geologi yang dijumpai di blok Toshida terdiri dari perlipatan dan
sesar serta kekar, sebaran struktur geologi dapat dilihat pada petageologi.
Perlipatan yang ada terdiri dari lipatan lemah dan lipatan tertutup. Lipatan lemah
kemiringan lapisannya landai kurang dari 30 derajat, merupakan lipatan terbuka,
berarah Barat daya Timur laut dengan sumbu lipatan bergelombang.
Secara umum keseluruhan sesar berarah Barat laut-Tenggara berupa sesar
geser dan Sesar tersebut diperkirakan terbentuk sejak Mezosokum. Sesar Pali
Korok merupakan sesar utama yang berarah Barat laut-tenggara dan menunjukkan
gerak mengiri. Diduga sesar masih aktif sampai sekarang.

10
Sumber : PT. Timah Investasi Mineral
Gambar3
Peta Struktur Geologi

2.3 Hidrologi
2.3.1 Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang muncul atau mengalir di permukaan,
seperti mata air, danau, sungai, dan rawa. Pada data air permukaan ini masing-
masing jenis sumber air tersebut hendaknya diikuti besaran atau debitnya
sehingga dapat terlihat potensi air permukaan secara umum. Khusus untuk sungai,
disajikan lengkap dengan Wilayah Sungai (WS) serta Daerah Aliran Sungai
(DAS) karena masing-masing WS umumnya mempunyai karakteristik berbeda.
Demikian juga dengan DAS yang diharapkan dapat memberikan gambaran
potensi sungai sampai orde yang terkecil.
Data sungai ini juga dilengkapi dengan pola aliran, arah aliran air
permukaan pada masing-masing DAS dan kerapatan sungai yang secara tidak

11
langsung akan memperlihatkan aktivitas sungai tersebut baik pengaliran maupun
pengikisannya.

2.3.3 Air Tanah


Air tanah terdiri atas air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah
dangkal adalah air tanah yang umum digunakan oleh masyarakat sebagai sumber
air bersih berupa sumur-sumur. Sehingga untuk mengetahui potensi air tanah
bebas ini perlu diketahui kedalaman sumur-sumur penduduk dan kemudian
dikaitkan dengan sifat fisik tanah/batunya dalam kaitannya sebagai pembawa air.
Selain besarannya air tanah ini, perlu diketahui mutunyaw secara umum dan jika
memungkinkan hasil pengujian mutu air dari laboratorium. Sedangkan air tanah
dalam adalah air tanah yang memerlukan teknologi tambahan untuk
pengadaannya. Secara umum dapat diketahui dari kondisi geologinya yang
tentunya juga memerlukan pengamatan struktur geologi yang cermat.

2.3.4 Iklim
Iklim sebagai unsur lingkungan yang dapat memberikan informasi
mengenai potensi suatu daerah, diantaranya bermanfaat untuk mendukung
pengelolaan suatu kawasan kaitannya dengan kebutuhan air baik untuk
pertumbuhan suatu tanaman maupun untuk kebutuhan rumah tangga.
Kondisi iklim di Bombana tidak jauh berbeda dengan kondisi iklim di
Kabupaten Bombana, keduanya memiliki dua musim dalam setahun (musim hujan
dan musim panas). Pada musim hujan, angin banyak mengandung uap air yang
berasal dari Benua Asia dan Samudra Pasifik.

12
2.4 Penambangan
2.4.1 Aktifitas Penambangan
Adapun kegiatan penambangan Bijih Nikel pada PT.Timah Investasi
Manuggal dilakukan dengan Metode Tambang Terbuka yakni dengan Metode
Open Pit dimana arah penambangannya dari permukaan yang relatif mendatar
rmenuju kearah bawah dimana endapan bijih tersebut berada. Dan dalam kegiatan
ini menggunakan dorong, gali-muat dan alat angkut.

2.4.2 Tahapan Penambangan


Adapun Tahapan persiapan penambangan yang diterapkan pada PT.Timah
Investasi Mineral yaitu sebagai berikut:
a. Pembersihan Lahan Tambang (Land Clearing)
Land Clearing adalah suatu kegiatan pembersian material hutan yang
meliputi pohon-pohon, hutan belukar sampai alang-alang yang berada diatas Bijih
yang akan ditambang yang pelaksanaannya tergantung pada kondisi topografi atau
kondisi alami daerah lahan yang di manfaatkan serta kondisi pohon yang akan
dibersihkan. Adapun alat yang digunakan yaitu Bulldozer.
b. Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (Striping)
Pada tahap ini dilakukan pengupasan pada tanah penutup, Top Soil, Over
Burden, hingga mencapai bahan galian yang bernilai ekonomis yaitu Zona
Limonit dan Saprolit. Adapun alat yang digunakan disini yaitu Backhoe dan
Bulldoser.
c. Penggalian/pembongkaran (Digging) dan Selective
Penggalian dan Selective adalah kegiatan yang dilakukan untuk
memisahkan bahan galian dari batuan induknya agar dapat dilakukan ketahap
selanjutnya. Kegiatan penggalian dan selective ini dilakukan dengan
menggunakan alat Backhoe atau Excavator.
d. Pemuatan (Loading) dan pengangkutan (Hauling)
Pemuatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memuat Bijih (Ore) dari
Front penambangan kedalam alat angkut (Dump Truck) dengan menggunakan

13
alat muat Backhoe kemudian diangkut menuju ke Stock pile tempat penampung
sementara sebelum di angkut menuju ke Tongkang.
e. Penjualan/Pemasaran
Penjualan adalah tahapan pengangkutan Bijih (Ore) dari Stock pile dengan
menggunakan Dump Truck menujuke Tongkang.

14

Anda mungkin juga menyukai