Kawaid Fiqiyah
Kawaid Fiqiyah
Kawaid Fiqiyah
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan
banyak nikmat sehingga kami dapat Menyusun makalah ini dengan baik. makalah ini berisi
tentang "Persamaan dan perbedaan qawaid fiqiyah dengan qawaid usuliyah dan furu fiqiyah".
Makalah ini kami susun secara cepat dengan bantuan dan dukungan berbagai pihak diantaranya;
Bapak Dr. Mhammada Harfin Zuhadi, MA selaku dosen mata kuliah filsafat hukum islam, Oleh
karena itu kami sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan pikirannya yang telah diberikan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa hasil makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga makalah kaidah fiqiyah ini dapat
memberikan manfaat untuk kelompok kami khususnya, dan masyarakat Indonesia umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER HALAMAN.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan penelitian..................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
B. Persamaan dan perbedaan qawaid fiqiyah, qawaid usuliyah, dan furu fiqiyah....................6
BAB III..........................................................................................................................................10
KESIMPULAN..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................11
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ayat-ayat Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW adalah sumber hukum Islam. Tidak
banyak ur'an yang berkaitan dengan hukum dibandingkan dengan jumlah keseluruhan
ayatnya (6.348 ayat menurut Mushaf Ustmani yang adasekarang). Dengan cara yang sama,
hal ini juga berlaku untuk masalah yang selalu muncul yang memerlukan penetapan hukum.
Namun, Allah secara umum menjelaskan semua masalah (pokok-pokoknya) dalam Al-Qur'
an.
Sebagai cabang dari disiplin ilmu fiqhiyyah, kaidah fiqhiyyah tidak memiliki tema dan
topik penelitian yang independen. Kaidah fiqhiyyah adalah dasar umum dari beberapa
masalah hukum Islam yang dapat digunakan oleh awam dan fuqahâ untuk menyelesaikan
masalah hukum yang muncul di masyarakat dalam berbagai topik, seperti muamalah, ibadah,
dan masalah hukum Islam modern. Dalam hokum Islam dikenal istilah Fiqh, Ushul Fiqh,
Qawaid Fiqhiyyah, maupun yang lainnya. Adapun Fiqh adalah produk yang dihasilkan oleh
Ushul Fiqh,Qawa’id Fiqhiyyah, dan furu fiqiyah.
Hukum Islam yang notabene terbungkus dalam ilmu Fiqih, merupakan hal yang dipandang
esensial keberadaannya. Bila dibandingkan dengan masalah aqidah dan akhlaq, polemik
seputar fiqih lebih seru menjadi bahan obrolan, dari tingkat warung kopi, surau, hingga kelas
akademisi. Hal ini dikarenakan fiqih dalam perjalanannya lebih didominasi oleh hasil ijtihad
para ulama yang tidak menutup kemungkinan memunculkan perbedaan pendapat dari tiap
kalangan. Bahkan perbedaan zaman, letak geografis, dan karakter individu serta komunitas
memaksa fiqih mengalami evolusi.Dalam hokum Islam dikenal istilah Fiqh, Ushul Fiqh,
Qawaid Fiqhiyya,maupun yang lainnya. Adapun Fiqh adalah produk yang dihasilkan oleh
Ushul Fiqh,Qawa’id Fiqhiyyah, dan furu fiqiyah. Pada pemaklah akan membahas tentang
pengertian qawaid fiqiyah, qawaid usuliyah, dan furu fiqiyah dan juga akan membahas
perbedaan dan persamaan, dan juga sebagai fungsi.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Pengertian qawaid fiqiyah, qawaid usuliyah, dan furu fiqiyah?
1
2. Apa Persamaan dan perbedaan qawaid fiqiyah, qawaid usuliyah, dan furu fiqiyah?
3. Bagimana fungsi Qawa’id Fiqhiyah dengan Qawa’id Ushuliyah dan Furu’ Fiqhiyah?
C. Tujuan penelitian
1. Menegetahui Pengertian qawaid fiqiyah, qawaid usuliyah, dan furu fiqiyah
2. Menegetahui Persamaan dan perbedaan qawaid fiqiyah, qawaid usuliyah, dan furu
fiqiyah
3. Menegetahui fungsi Qawa’id Fiqhiyah dengan Qawa’id Ushuliyah dan Furu’ Fiqhiyah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Qawaid merupakan bentuk jamak dari qaidah. Dalam Bahasa indonesia dikenal dengan
istilah kaidah bermakna aturan atau patokan bisa juga bermakna pondasi atau merupakan
Kumpulan dari hukum-hukum serupa yang mempunyai illat sama, Dimana tujuannya
untuk mendekatkan bebagai persoalaan dan mempermudah mengetahuinya. Seperti
dikatakan dalam al-qur’an:
َو ِإ ْذ َيْر َف ُع ِإ ْبَر ا ِه ي ُم ا ْل َق َو ا ِع َد ِم َن ا ْل َبْيِت َو ِإ ْس َم ا ِع ي ُل َر َّب َن ا َت َق َّب ْل ِم َّن اۖ ِإ َّن َك َأ ْن َت ال َّسِم ي ُع ا ْل َعِل ي ُم
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Nabi Ibrahim bersama- sama Nabi Ismail meninggikan
binaan asas-asas (tapak) Baitullah (Ka`abah) itu.” (QS. Al-Baqarah: 127)
Sementara mayoritas ulama ushul mendefinisikan kaidah dengan Hukum umum yang
berlaku atas hukum-hukum yang bersifat detail. Sedangkan arti fiqhiyyah diambil dari
kata “fiqh” yang diberi tambahan ya’ nisbah yang berfungsi sebagai penjenisan atau
membangsakan. Secara etimologi makna fiqih lebih dekat dengan makna ilmu
sebagaimana yang banyak dipahami oleh para sahabat. arti istilah fiqih bermakna
Menurut al Jurjani al Hanafi: Fiqh adalah ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara’
yang bersifat amaliyahyang diambil dari dalil-dalil yang detail, dan dikongklusikan
melalui ijtihad yang memerlukan analisa dan perenungan.
3
Dengan kata lain, bisa disimpulkan dari definisi ini tentang qawaid al afiqhiyyah adalah
hukum-hukum yang berkaitan dengan asas hukum yang dibangun oleh syar’i serta
tujuan-tujuan yang dimaksud dalam pensyariatannya.
Dalil syara’ itu adayang bersifat menyeluruh, universal, dan global (kullidan
mujmal)dan ada yang hanya ditujukan bagi suatu hukum tertentu dari suatu cabang
hukum tertentu pula. Dalil yang bersifat menyeluruh itu disebut pula qaidah
ushuliyyah.Dari pengertian Ushul Fiqihyang telah dikemukakan di atas terkandung
maksud bahwa objek bahasan Ushul Fiqihantara lain adalah qaidah penggalian hukum
dari sumbernya. Dengan demikian yang dimaksud dengan qaidah ushuliyyah adalah
sejumlah peraturan untuk menggali hukum. Qaidah ushuliyyah itu umumnya berkaitan
dengan ketemuan dalalah lafazhatau kebahasaan.
4
tersebut secara sempurna dan benar para ulama’ merasa perlu untuk memperhatikan dan
melakukan penelitian tentanguslub-uslub arab tersebut serta meneliti cara penunjukkan
lafadz nashyang memakai bahasa arab kapada arti yang ditujunya.Para ulama’ushul
bekerja keras membuat qaidah-qaidah yang dapat digunakan untuk memahaminash-
nashdan menggali hukum-hukum taklify dari nash-nash itu sendiri.
Furu fiqiyah adalah singkatan dari furu fiqh yang secara harfiah berarti ‘cabang-
cabang hukum Islam’. Dalam ilmu fiqh, furu fiqiyah membahas tentang penerapan
hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks fiqih, terdapat dua jenis
hukum utama, yaitu hukum ibadah (ibadat) dan hukum muamalah (hubungan sosial dan
ekonomi). Furu' fiqhiyah membahas kedua jenis hukum tersebut serta sub-bidang
lainnya yang terkait.
Shalat adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap muslim lima kali sehari. Shalat
merupakan cara untuk menghubungkan diri dengan Allah SWT dan memperkuat iman.
Zakat adalah zakat harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memiliki
harta melebihi nisab. Zakat digunakan untuk membantu orang yang membutuhkan.
Puasa adalah ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadan. Puasa merupakan cara
untuk membersihkan diri dari dosa dan meningkatkan kesabaran. Haji adalah ibadah
yang dilakukan sekali seumur hidup oleh setiap muslim yang mampu.
cabang-cabang furu' fiqhiyah yang termasuk dalam hukum ibadah antara lain: Salat
(ibadah shalat) - membahas tata cara serta ketentuan-ketentuan dalam menjalankan
salat, Puasa (ibadah puasa) - membahas ketentuan-ketentuan dan tata cara menjalankan
ibadah puasa pada bulan Ramadan, Zakat (ibadah zakat) - membahas tentang kewajiban
membayar zakat serta ketentuan-ketentuan terkait, Hajj (ibadah haji) - membahas
tentang ibadah haji dan tata cara pelaksanaannya.
5
cabang-cabang furu' fiqhiyah yang termasuk dalam hukum muamalah antara lain:
Nikah (perkawinan) - membahas tentang tata cara, syarat, dan ketentuan perkawinan
dalam Islam, Waris (pewarisan) - membahas tentang pembagian harta warisan sesuai
dengan ketentuan syariat.Muamalah jual beli - membahas tentang aturan-aturan dalam
transaksi jual beli dan perdagangan dalam Islam, Muamalah keuangan - membahas
tentang prinsip-prinsip dalam perbankan syariah dan sistem keuangan Islam. Setiap
cabang memiliki kajian dan aturan sendiri yang diperinci sesuai dengan prinsip-prinsip
hukum Islam yang terkandung dalam Al-Qur'an, Sunnah, dan pendapat para ulama.
B. Persamaan dan perbedaan qawaid fiqiyah, qawaid usuliyah, dan furu fiqiyah
Qawaid fiqiyah, qawaid usuliyah, dan furu fiqiyah adalah istilah-istilah penting dalam ilmu
fiqh (hukum Islam). Berikut adalah persamaan dan perbedaan antara "qawaid fiqhiyah"
(prinsip-prinsip fiqih), "qawaid usuliyah" (prinsip-prinsip usul fiqih), dan "furu' fiqhiyah"
(cabang-cabang fiqih):
6
Qawaid usuliyyah digunakan untuk melahirkan hukum fiqhiyah, sedangkan qawaid
fiqhiyah digunakan untuk menjelaskan masalah-masalah fiqh yang serupa.
Qawaid usuliyyah adalah dasar-dasar yang ada sebelum ada furu' fiqhiyah Qawaid
fiqhiyah muncul dan ada setelah ada furu' fiqhiyah.
Dengan demikian, qawaid fiqhiyah dan qawaid usuliyah bersifat umum dan membantu
dalam pemahaman dan penalaran hukum Islam secara keseluruhan, sedangkan furu'
7
fiqhiyah lebih fokus pada cabang-cabang spesifik dan aplikasi langsung hukum Islam
dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai analogi, bayangkan qawaid usuliyah sebagai
fondasi bangunan, qawaid fiqiyah sebagai struktur bangunan, dan furu fiqiyah sebagai
detail atau ruangan-ruangan dalam bangunan tersebut. Ketiganya saling berkaitan dan
diperlukan untuk memahami dan menjalankan hukum Islam secara menyeluruh.
1. Qawaid Fiqhiyah: Fungsi: Qawaid fiqhiyah bertindak sebagai prinsip-prinsip dasar dalam
pemahaman dan penerapan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari. Mereka
membantu para fuqaha (ahli fiqh) dalam menetapkan hukum-hukum baru berdasarkan
prinsip-prinsip yang ada. Qawaid fiqhiyah membantu dalam memahami esensi dan tujuan
hukum Islam serta memberikan panduan dalam menghadapi situasi-situasi yang tidak
diatur secara langsung oleh sumber-sumber hukum utama, seperti Al-Qur'an dan hadis.
Contoh: Contoh qaidah fiqhiyah adalah "al-mashaka tajlibu at-taysir" (kesulitan
membawa kemudahan), yang mengizinkan keringanan dalam hukum-hukum agama
dalam situasi-situasi yang sulit.
2. Qawaid Usuliyah: Fungsi: Qawaid usuliyah, atau prinsip-prinsip usul fiqh, membentuk
kerangka kerja untuk memahami sumber-sumber hukum Islam, metode penafsiran, dan
proses istinbath (penarikan hukum-hukum baru dari sumber-sumber utama fiqh). Mereka
membantu para fuqaha dalam menetapkan keabsahan sumber-sumber hukum dan cara
penarikan hukum dari sumber-sumber tersebut. Contoh: Contoh qaidah usuliyah adalah
"al-'ibahatu bi al-‘urf" (perubahan hukum berdasarkan pada kebiasaan masyarakat), yang
mengakui perubahan dalam masyarakat sebagai faktor yang mempengaruhi penafsiran
hukum Islam.
3. Furu' Fiqhiyah: Fungsi: Furu' fiqhiyah menyediakan panduan praktis tentang cara
menjalankan hukum-hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari. Mereka merinci aplikasi
8
hukum-hukum Islam dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ibadah, muamalah,
hukum waris, dan lain-lain. Furu' fiqhiyah membantu individu Muslim dalam
menjalankan ibadah dan berinteraksi dengan masyarakat sesuai dengan ajaran Islam.
Contoh: Contoh furu' fiqhiyah adalah tata cara shalat, puasa, zakat, haji, serta aturan-
aturan yang berkaitan dengan transaksi, hukum waris, dan sebagainya.
Secara keseluruhan, ketiga konsep ini saling terkait dan membantu dalam pemahaman
dan penerapan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari, dengan qawaid usuliyah
membentuk dasar teoritis, qawaid fiqhiyah membantu dalam penentuan hukum-hukum
baru, dan furu' fiqhiyah memberikan panduan praktis dalam menjalankan hukum-hukum
tersebut.
9
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa qawaid fiqiyah, qawaid usuliyah, dan furu
fiqiyah adalah prinsip dan cabang fiqiyah yang dapat meneylesaikan permasalahan-permasalahan
hukum islam dalam kehidupan sehari-hari, baik dari permasalahan bersifat umum sampai yang
khusus. Adapaun persamaan dan perbedaan dari qaidah fiqiyqh, qaidah usuliyah dan furu fiqiyah
adalah persamaanya sama-sama bersumber dari al-qur’an, Qawaid fiqhiyah, qawaid usuliyah,
dan furu' fiqhiyah membantu dalam proses penalaran dan penentuan hukum dalam berbagai
situasi dan permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam, dan juga Ketiganya adalah istilah yang
digunakan dalam ilmu fiqih, yang merupakan salah satu disiplin dalam studi hukum Islam. dan
juga perbedaan dalam qawaid fiqiyah, qawaid usuliyah, dan furu fiqiyah adalah Furu fiqiyah
adalah cabang-cabang atau rincian hukum Islam tentang masalah-masalah tertentu. Furu fiqiyah
bersifat lebih khusus dan aplikatif pada situasi tertentu. Contoh: hukum sholat, puasa, zakat, dan
lain-lain, Qawaid usuliyyah digunakan untuk melahirkan hukum fiqhiyah,
10
DAFTAR PUSTAKA
(Abdul Muiz, 2020; Dr. Firdaus, 2015; Firman Arifandi, LL.B, 2018; Prawitra Thalib, 2016;
Sofwan, 2018; Syamsul Hilal, n.d.)Abdul Muiz. (2020). LANDASAN DAN FUNGSI AL-
QAWA’ID AL-FIQHIYYAH DALAM PROBLEMATIKA HUKUM ISLAM.
Firman Arifandi, LL.B, L. . (2018). Qawaid Fiqhiyyah Sebagai Formulasi Hukum (Faqih (ed.)).
11