k1 Konsep Dasar Patologi (Idk, Bu Engkar)
k1 Konsep Dasar Patologi (Idk, Bu Engkar)
k1 Konsep Dasar Patologi (Idk, Bu Engkar)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Makalah ini kami susun dengan lengkap dan detail, sehingga orang
yang masih awam dapat memahami mengenai informasi yang berkaitan
dengan konsep dasar patologi. Kami juga menyampaikan ucapan
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam
penyelesaian makalah ini.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
a. Latar belakang...............................................................................................1
b. Rumusan Masalah.........................................................................................1
c. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................2
1) Definisi Patologi............................................................................................2
2) Ruang Ligkup Patologi.................................................................................2
1. Secara aplikasi keilmuan...................................................................2
a. Patologi Klinis.......................................................................2
b. Patologi Eksperimental.........................................................2-3
2. Pembagian Patologi...........................................................................3
3. Macam Patologi................................................................................4
a. Patologi Umum.....................................................................4
b. Patologi Sistematik................................................................4
3) Teknik Pemeriksaan Patologi........................................................................4-5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Patologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
penyakit, dimana meliputi pengetahuan dan pemahaman dari
perubahan fungsi dan struktur pada penyakit dari tingkat molekuler
sampai dengan pengaruhnya pada setiap individu. Patologi membahas
penyakit dari segala segi meliputi ; sebab penyakit, sifat, perjalanan
penyakit, perubahan anatomi dan fungsional yang disebabkan
penyakit tersebut. Patologi mempunyai tujuan utama untuk
mengidentifikasi sebab suatu penyakit, yang akhirnya akan
memberikan petunjuk dasar pada program pengelolaan dan
pencegahan penyakit tersebut. Selain Patologi juga dikenal istilah
Patofisiologi, yaitu bagian dari ilmu Patologi yang mempelajari
gangguan fungsi yang terjadi pada organisme yang sakit, yaitu
meliputi asal penyakit, permulaan dan perjalanan penyakit serta akibat
yang ditimbulkannya.
b. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan patologi?
2. Apa saja ruang lingkup patologi?
3. Bagaimana teknik pemeriksaan patologi?
c. Tujuan
1. Mengetahui pengertian patologi
2. Mengetahui ruang lingkup patologi
3. Mengetahui teknik pemeriksaan patologi
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1) Definisi Patologi
Patologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit, baik dari segi
perubahan struktural dan fungsional di tingkat sel maupun organ
dalam tubuh manusia atau makhluk hidup lainnya. Ini melibatkan
studi tentang penyebab, mekanisme, perkembangan, dan konsekuensi
penyakit dalam tubuh. Patologi juga mencakup diagnosis penyakit
berdasarkan pemeriksaan jaringan atau cairan tubuh di bawah
mikroskop atau dengan berbagai teknik lainnya.
2
b. Patologi Eksperimental
Patologi eksperimental merupakan suatu bidang ilmu
patologi yang melakukan pengamatan atau observasi
pengaruh perlakuan / manipulasi terhadap suatu sistem di
laboratorium (invitro). Biasanya digunakan binatang
percobaan ataupun kultur sel sebagai bahan uji. Kultur /
pembiakan sel merupakan temuan menguntungkan dalam
perkembangan patologi eksperimental, karena selain
menghindari binatang sebagai bahan uji juga memberikan
hasil mendekati keadaan sebenarnya, namun demikian uji
laborat (invitro) tidak bisa membuat lingkungan fisiologis
seperti dalam tubuh manusia (in vivo).
2. Pembagian Patologi
- Histopatologi : menemukan dan mendiagnosa penyakit dari hasil
pemeriksaan jaringan.
- Sitopatologi : menemukan dan mendiagnosis penyakit dari hasil
pemeriksaan sel tubuh yang dapat diambil.
- Hematologi : mempelajari kelainan seluler dan berbagai
komponen pembekuan darah.
- Mikrobiologi : mempelajari penyakit infeksi dan organisme yang
bertanggungjawab terhadap penyakit tersebut.
- Imunologi : mempelajari mekanisme pertahanan yang spesifik
dari tubuh manusia.
- Patologi kimiawi : mempelajari dan mendiagnosis suatu penyakit
dari hasil pemeriksaan perubahan kimiawi jaringan dan cairan.
- Genetik : mempelajari kelainan-kelainan kromosom dan gen
- Toksikologi : mempelajari pengaruh racun yang diketahui atau
yang di curigai.
- Patologi forensic : aplikasi patologi untuk tujuan yang legal
misalnya: menemukan sebab kematian pada kondisi yang
3
tertentu.
3. Macam Patologi
a. Patologi Umum
Pembagian ilmu patologi yang cakupan keilmuannya
meliputi mekanisme dan karakteristik proses suatu penyakit
(kelainan kongenital, radang, tumor, degenerasi, dsb)
b. Patologi Sistematik
Pembagian ilmu patologi yang menekankan pada pengaruh
penyakit tertentu terhadap organ / sistem organ (kanker,
paru, radang, usus, dsb). Patologi Sistemik merupakan
karakteristik suatu penyakit yang menyebar secara sistemik
keseluruh tubuh.
1. Biopsi
Prosedur di mana sampel kecil jaringan atau sel diambil dari tubuh
pasien untuk dianalisis di bawah mikroskop. Jenis biopsi dapat
bervariasi tergantung pada lokasi dan jenis penyakit yang diduga.
2. Pemeriksaan Histologi
Pengamatan jaringan yang diambil dari biopsi di bawah mikroskop
setelah diproses dengan pewarnaan khusus. Ini membantu dalam
mengidentifikasi perubahan seluler dan jaringan yang terkait dengan
penyakit.
3. Pemeriksaan Sitologi
Analisis sel individual yang diambil dari cairan tubuh atau
kumpulan sel yang dikeluarkan dari organ atau jaringan tertentu.
Contoh pemeriksaan sitologi termasuk tes Pap smear untuk deteksi
4
kanker leher rahim.
4. Pemeriksaan Imunohistokimia
Metode yang menggunakan pewarnaan antibodi untuk
mengidentifikasi dan mengukur protein spesifik dalam jaringan
yang diambil dari biopsi. Ini membantu mendiagnosis penyakit
tertentu atau menentukan sifat biologis tumor.
5. Pemeriksaan Molekuler
Teknik yang digunakan untuk mendeteksi perubahan genetik atau
molekuler dalam sel atau jaringan, seperti mutasi gen atau
perubahan dalam ekspresi gen tertentu. Contoh teknik pemeriksaan
molekuler termasuk PCR (Polymerase Chain Reaction) dan sekuen
gen.
6. Pemeriksaan Sitopatologi Cairan
Pemeriksaan cairan tubuh (seperti cairan serebrospinal, cairan
pleura, atau cairan peritoneal) di bawah mikroskop untuk
mengetahui adanya sel abnormal yang dapat menunjukkan
keberadaan penyakit.
7. Pemeriksaan Histopatologi
Analisis jaringan atau organ yang diambil dari autopsi untuk
mendiagnosis penyakit atau memahami penyebab kematian
seseorang.
8. Pemeriksaan Elektron Mikroskop
Penggunaan mikroskop elektron untuk memeriksa struktur seluler
dan sub-seluler dengan resolusi tinggi. Ini membantu dalam
memahami perubahan ultrastruktural yang tidak dapat terlihat
dengan mikroskop cahaya biasa.
9. Pemeriksaan Patologi Molekuler
Menggunakan teknologi molekuler untuk mendiagnosis penyakit,
mengidentifikasi faktor resiko, memprekdisi respons terhadap
terapi, dan merencanakan manajemen penyakit yang tepat.
5
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Patologi merupakan ilmu yang mempelajari penyakit, meliputi
pengetahuan dan pemahaman dari perubahan fungsi dan struktur pada
penyakit, mulai tingkat molekuler sampai pengaruhnya pada setiap individu.
Patologi merupakan subjek yang selalu mengalami perubahan,
penyempurnaan dan perluasan dalam memahami pengetahuan tentang
penyakit.
b. Saran
Konsep dasar patologi melibatkan pemahaman tentang perubahan yang
terjadi pada jaringan dan organ tubuh akibat penyakit. Penting untuk
memahami proses patogenesis, atau bagaimana penyakit berkembang. Selain
itu, pemahaman tentang respons tubuh terhadap penyakit, pengelompokan
penyakit berdasarkan etiologi, patofisiologi, dan manifestasinya juga penting.
Memahami konsep ini membantu dalam diagnosis, pengobatan, dan
pencegahan penyakit..
6
DAFTAR PUSTAKA
Suryani, L., Hurai, R., Sari, F. N., Nurjanah, U., Arini, D., Syamsiah, N.,
& Butar-butar, M. H. (2024). Buku Ajar Ilmu Dasar Keperawatan. PT.
Sonpedia Publishing Indonesia.