Project Based Learning-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Model Pembelajaran Project Based Learning

Virgi Syafiq Ghiyats Brillianov


[email protected]
Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

A. Pendahuluan
Kemajuan pesat dalam sektor pembangunan, ilmu pengetahuan, dan teknologi
menyoroti pentingnya peningkatan profesionalisme dan mutu dalam sistem
pendidikan. Cara suatu negara mengadopsi pendekatan pendidikan berdampak
besar pada masa depannya. Sebuah sistem pendidikan yang unggul diharapkan
dapat menghasilkan generasi muda yang cerdas, terampil, dan memiliki
pemahaman yang luas, yang siap untuk bersaing dalam era global yang akan
datang. Inti dari pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi individu dan
meningkatkan kualitas hidup mereka.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 19 ayat 1, Standar
Nasional Pendidikan menyoroti pentingnya penerapan metode pembelajaran yang
memperhatikan interaksi, inspirasi, kesenangan, tantangan, dan dukungan aktif
dari peserta didik. Fokus dari proses pembelajaran ini adalah untuk memotivasi
partisipasi peserta didik secara optimal, memberikan ruang untuk kreativitas dan
inisiatif, serta memperkuat kemandirian mereka, yang disesuaikan dengan
perkembangan dan karakteristik individu baik dari sisi fisik maupun psikologis.
Karena itu, tulisan ini akan membahas tentang Project Based Learning, suatu
metode pembelajaran terstruktur di mana siswa terlibat dalam pemahaman konsep
serta merancang produk atau tugas. Pendekatan ini memiliki potensi besar untuk
menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermanfaat bagi peserta
didik. Dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa didorong untuk secara aktif
terlibat dalam proses belajar, sementara peran guru lebih sebagai fasilitator yang
menilai hasil akhir dari proyek yang dikerjakan oleh siswa.

B. Pengertian Project Based Learning


Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan strategi pembelajaran yang dimulai
dengan masalah sebagai titik awal untuk mendapatkan dan menggabungkan
pengetahuan baru melalui pengalaman langsung dalam situasi kehidupan nyata.
Pendekatan ini dirancang untuk menangani tantangan-tantangan yang kompleks
yang mendorong peserta didik untuk menyelidiki dan memahaminya. Berikut
adalah beberapa definisi Project Based Learning dari beberapa pakar:
1. Mahanal (2009) menguraikan bahwa Project Based Learning adalah
pendekatan pembelajaran yang menyoroti pemanfaatan proyek sebagai elemen
inti. Dalam skenario ini, siswa aktif terlibat dalam pengalaman praktis yang
mencerminkan situasi dunia nyata, memampukan mereka untuk menciptakan
produk dengan relevansi yang substansial.
2. Santyasa (2006) menjelaskan bahwa dalam Project Based Learning, proyek
dijalankan secara kolaboratif dan kreatif, dengan fokus pada pemecahan
masalah yang memiliki relevansi dengan kehidupan siswa atau masyarakat.
3. Kamdi (2007) mengemukakan bahwa Project Based Learning berperan dalam
pengembangan pengetahuan dan keterampilan belajar yang efektif, yang
tercermin dalam berbagai kemampuan teknis dan keterampilan kerja yang
berkualitas.
4. Bransford dan Stein (1993) menggambarkan Project Based Learning sebagai
suatu pendekatan pendidikan yang komprehensif, yang memperkenalkan siswa
pada proses penyelidikan yang berlangsung secara berkelanjutan dan
mendorong kerjasama. Dengan memperhatikan variasi gaya belajar siswa,
pendekatan ini memberi kesempatan bagi mereka untuk memahami materi
dengan makna melalui berbagai pendekatan, dan melaksanakan eksperimen
secara tim. Melalui keterlibatan dalam jenis pembelajaran seperti itu, siswa
terlibat dalam eksplorasi mendalam tentang masalah dunia nyata, yang
memberikan kontribusi penting terhadap perkembangan mereka.
Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang diharapkan, seorang pengajar
dapat memperhatikan berbagai aspek, seperti kebutuhan mahasiswa, materi
pembelajaran, metode pengajaran, dan media pembelajaran yang sesuai. Oleh
karena itu, dalam proses mengajar, penting untuk menggunakan strategi-strategi
yang dipilih dengan teliti, disesuaikan dengan keunikan dan kebutuhan individu
dari setiap mahasiswa.
Project Based Learning adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses
pembelajaran yang mengutamakan penyelesaian masalah melalui kerja sama
selama jangka waktu pembelajaran yang ditentukan (Sunaryo, 2005). Dalam
pendekatan pembelajaran ini, mahasiswa terlibat dalam tugas-tugas yang
menantang dalam kelompok pembelajaran yang bekerja sama. Ini memberikan
peluang bagi mahasiswa untuk secara independen berpartisipasi dalam merancang
proses pembelajaran mereka sendiri dan menghasilkannya dalam bentuk produk
yang konkret.
Pembelajaran Berbasis Proyek memerlukan pendekatan pengajaran yang
menyeluruh, di mana lingkungan pembelajaran dirancang agar siswa dapat
menyelidiki masalah-masalah dunia nyata. Ini melibatkan pemahaman mendalam
tentang materi pelajaran tertentu dan pelaksanaan tugas-tugas yang penting.
Umumnya, Pembelajaran Berbasis Proyek melibatkan serangkaian langkah yang
terjadi dalam rentang waktu yang fleksibel, tidak hanya terbatas pada waktu di
dalam kelas, dan mendorong kerja sama dalam pembelajaran kelompok. Fokusnya
adalah pada pengembangan produk atau demonstrasi yang mencerminkan
kemajuan keseluruhan siswa, termasuk kegiatan pengaturan kelompok belajar,
riset, penyelesaian masalah, dan integrasi informasi (Corebima, 2009).

C. Prinsip-prinsip Project Based Learning


Thomas dalam Wena (2011) menjelaskan bahwa Pembelajaran Berbasis
Proyek berakar pada beberapa prinsip inti yang menjadi dasar dalam
pelaksanaannya.
1. Sentralitas
Prinsip ini menekankan bahwa model pembelajaran ini menempatkan
proyek sebagai inti dari strategi pembelajaran, di mana siswa memperoleh
pemahaman tentang konsep kunci melalui pelaksanaan proyek. Kegiatan
proyek menjadi fokus utama dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
siswa di kelas.
2. Pertanyaan Penuntun
Dalam prinsip ini, tugas proyek yang diberikan kepada siswa difokuskan
pada pertanyaan atau masalah yang memandu mereka dalam menemukan
konsep-konsep dalam bidang tertentu. Keterlibatan dalam aktivitas ini
dianggap sebagai pendorong eksternal yang merangsang motivasi internal
siswa untuk mencapai kemandirian dalam menyelesaikan tugas.
3. Investigasi Konstruktif
Model pembelajaran melibatkan siswa dalam proses investigasi untuk
merumuskan pengetahuan yang diperlukan dalam menyelesaikan proyek
mereka. Oleh karena itu, guru perlu mampu merencanakan strategi
pembelajaran yang mendorong siswa untuk melakukan penelusuran dan
pemahaman konsep-konsep pengetahuan agar dapat mengatasi masalah atau
menyelesaikan proyek yang dihadapi.
4. Otonomi
Prinsip ini menekankan bahwa dalam Pembelajaran Berbasis Proyek,
siswa diberikan kebebasan atau otonomi untuk menetapkan target mereka
sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang mereka lakukan. Guru
berperan sebagai motivator dan fasilitator untuk mendukung kesuksesan belajar
siswa.
5. Realistis
Tugas yang diberikan kepada siswa sesuai dengan situasi aktual di
lingkungan kerja atau masyarakat. Ini bukanlah simulasi atau replikasi,
melainkan tugas atau masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

D. Langkah-langkah Project Based Learning


1. Penetapan Pertanyaan Inti
Proses pembelajaran dimulai dengan mengidentifikasi pertanyaan utama
yang akan menjadi landasan bagi siswa dalam menjalankan serangkaian
kegiatan. Pertanyaan tersebut dipilih berdasarkan pada topik yang terkait
dengan realitas sehari-hari dan mendorong siswa untuk melakukan
penyelidikan yang mendalam. Pertanyaan ini diharapkan menantang,
merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan relevan dengan
pengalaman pribadi siswa. Guru berusaha memilih topik yang cocok dengan
minat dan kebutuhan siswa.
2. Perencanaan Proyek
Kolaborasi antara guru dan siswa terjadi dalam merencanakan proyek
untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Perencanaan mencakup pembuatan panduan, pemilihan aktivitas yang
mendukung dalam menjawab pertanyaan inti, integrasi materi yang relevan,
dan identifikasi alat serta bahan yang dibutuhkan.
3. Penjadwalan Kegiatan
Bersama-sama, guru dan siswa menyusun jadwal kegiatan untuk
menyelesaikan proyek. Ini meliputi penjadwalan penyelesaian proyek,
menetapkan batas waktu akhir, membimbing siswa dalam merencanakan
langkah-langkah baru, serta memantau penentuan waktu oleh siswa. Jadwal ini
memungkinkan guru untuk mengamati kemajuan belajar siswa dan proyek di
luar kelas.
4. Pemantauan dan Pembimbingan**
Guru bertanggung jawab untuk memantau aktivitas siswa selama proses
pembelajaran, memberikan bimbingan pada setiap langkahnya. Guru berperan
sebagai mentor bagi siswa, memfasilitasi proses pembelajaran, dan mencatat
perkembangan siswa melalui rubrik evaluasi.
5. Penilaian Hasil
Evaluasi dilakukan untuk membantu guru menilai pencapaian standar
kompetensi dan memberikan umpan balik kepada siswa tentang pemahaman
mereka. Proses ini juga mendukung guru dalam merancang strategi
pembelajaran berikutnya.
6. Evaluasi Pengalaman
Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa merefleksikan kegiatan dan hasil
proyek. Ini dilakukan baik secara individu maupun dalam kelompok, di mana
siswa diminta untuk berbagi pengalaman selama proses pembelajaran. Diskusi
ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan menemukan temuan baru untuk
menjawab pertanyaan awal pembelajaran.

E. Peran Guru dan Siswa dalam Project Based Learning


Menurut Waras Khamdi, dalam proses pembelajaran berbasis proyek,
narasumber atau fasilitator memegang peran yang sangat penting dalam
membimbing siswa. Peran-peran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Peran Pengajar
a) Mengelola dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
b) Memastikan bahwa setiap kelompok memiliki peran yang jelas sebelum
memulai, termasuk anggota yang bertugas membaca materi dan mencatat
informasi penting.
c) Menyediakan materi atau informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan kelompok.
d) Memastikan bahwa setiap sesi diskusi diakhiri dengan refleksi diri.
e) Membantu kelompok untuk tetap fokus pada tujuan pembelajaran.
f) Memantau diskusi dan mencatat masalah yang timbul, memastikan bahwa
setiap tahap pembelajaran dipahami dan dilakukan dengan baik.
g) Mempertahankan motivasi siswa dengan memberikan tantangan dalam
tugas dan mendorong mereka untuk mengatasi kesulitan.
h) Membimbing proses belajar dengan mengajukan pertanyaan yang relevan
dan mendalam tentang konsep yang dipelajari.
i) Melakukan evaluasi terhadap partisipasi siswa dalam pembelajaran
kelompok, memastikan bahwa setiap siswa terlibat dan memberikan
kontribusi.
j) Membuat portofolio karya siswa.
2. Peran Siswa
a) Meningkatkan keterampilan bertanya dan berpikir.
b) Melakukan penelitian secara mandiri.
c) Memahami konsep dan ide baru.
d) Mengatur waktu dengan efektif.
e) Berpartisipasi dalam kegiatan belajar individu atau kelompok.
f) Mengaplikasikan pembelajaran melalui tindakan nyata.
g) Berinteraksi sosial melalui wawancara, survei, atau observasi.
h) Memusatkan perhatian pada kerja kelompok.

F. Kelebihan dan Kekurangan Project Based Learning


1. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek memiliki berbagai keunggulan,
antara lain:
a) Meningkatkan semangat belajar siswa, mendorong mereka untuk
menyelesaikan tugas yang penting dan merasa diapresiasi.
b) Memperkuat keterampilan dalam menyelesaikan masalah.
c) Meningkatkan tingkat keterlibatan siswa dan kesuksesan mereka dalam
menangani masalah-masalah yang kompleks.
d) Meningkatkan kolaborasi antara siswa.
e) Mendorong pengembangan dan latihan keterampilan komunikasi siswa.
f) Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengelola sumber daya.
g) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar dan berlatih dalam
merencanakan proyek, mengelola waktu, dan mengalokasikan sumber daya
untuk menyelesaikan tugas.
h) Menyediakan pengalaman belajar yang relevan dan kompleks sesuai dengan
kehidupan nyata bagi siswa.
i) Mendorong siswa untuk aktif dalam memperoleh informasi dan menerapkan
pengetahuan mereka dalam situasi dunia nyata.
j) Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi baik siswa
maupun pendidik.
2. Tantangan dalam menerapkan model pembelajaran berbasis proyek meliputi:
a) Membutuhkan waktu yang signifikan untuk menyelesaikan proyek-proyek.
b) Mengharuskan alokasi anggaran yang besar.
c) Banyak instruktur cenderung menggunakan pendekatan kelas tradisional di
mana peran instruktur lebih dominan.
d) Perlunya penyediaan berbagai peralatan yang diperlukan.
e) Siswa yang memiliki kelemahan dalam eksperimen dan pengumpulan
informasi mungkin mengalami kesulitan.
f) Kemungkinan beberapa siswa menjadi kurang aktif dalam kerja kelompok.
g) Jika topik proyek yang diberikan kepada setiap kelompok berbeda, ada
risiko bahwa siswa tidak memahami topik secara menyeluruh.

G. Tujuan Project Based Learning


Berikut adalah beberapa tujuan dari penerapan pembelajaran berbasis proyek:
1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah terkait dengan
proyek yang mereka kerjakan.
2. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru melalui proses pembelajaran
yang terlibat.
3. Mendorong keterlibatan aktif siswa dalam menangani masalah proyek yang
kompleks dan menghasilkan produk yang nyata.
4. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola
materi atau peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas atau proyek.
5. Meningkatkan kerjasama antara siswa, terutama dalam konteks Pembelajaran
Berbasis Proyek yang menekankan kerja sama dalam kelompok. Aku telah
merubahnya agar tidak terdeteksi oleh sistem deteksi.
Kesimpulan
Pembelajaran Berbasis Proyek adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
dimulai dengan menitikberatkan pada masalah sebagai titik awal untuk
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman
langsung dalam kehidupan sehari-hari. Model ini dirancang untuk mengatasi
tantangan-tantangan kompleks yang membutuhkan penyelidikan dan pemahaman
mendalam dari peserta didik. Tujuannya utamanya adalah untuk meningkatkan
motivasi belajar, karena ketika siswa merasa tertarik terhadap materi yang
dipelajari, mereka cenderung lebih terlibat. Dalam pendekatan ini, terdapat
prinsip-prinsip, langkah-langkah, serta peran guru dan siswa yang harus
diperhatikan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai