Makalah Fiqih Kelompok 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“ILMU FIQIH”
FIQIH KEASYARIAHAN (AGAMA III)

DI SUSUN OLEH:

SUCI RANDANI : 2022307007


ANDI WAHYU :2022307004

PRODI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU PEMERINTAHAN
UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala

karunia, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

makalah yang berjudul “Ilmu Fiqih”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqih

Keasyariahan (Agama III). Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan

dan pengetahuan para pembacanya mengenai apa yang dimaksud dengan ilmu

fiqih, kajian ilmu fiqih serta tujuan mempelajari ilmu fiqih.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Busrah, S.Sy.M.E. selaku

dosen mata kuliah fiqih keasyariahan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini

disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.

Oleh karena itu, saran dan kritik diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
SAMPUL..........................................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

A. Latar belakang......................................................................................

B. Rumusan masalah.................................................................................

BAB IIPEMBAHASAN...................................................................................

A. Pengertian ilmu fiqih............................................................................

B. Objek kajian ilmu fiqih.........................................................................

C. Tujuan mempelajari ilmu fiqih.............................................................

BAB III PENUTUP..........................................................................................

A. Kesimpulan...........................................................................................

B. Saran.....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Fiqih merupakan cabang ilmu, yang tentunya bersifat ilmiyah, logis dan

memiliki objek dan kaidah tertentu. Fiqih tidak seperti tasawuf yang lebih

memiliki Gerakan hati dan perasaan. Juga bukan seperti tarekat yang merupakan

pelaksanaan ritual-ritual. Pembekalan materi yang baik dalam lingkup sekolah,

akan membentuk pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki budi

pekerti yang luhur. Sehingga memudahkan peserta didik dalam mengaplikasikan

dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi zaman modern sekarang semakin banyak

masalah-masalah muncul yang membutuhkan kajian fiqih dan syari’at. Oleh

karena itu, peserta didik membutuhkan dasar ilmu dan hukum islam untuk

menanggapi permasalahan di masyarakat sekitar.

Tujuan pembelajaran fiqih adalah untuk membekali peserta didik agar

dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam secara terperinci dan

menyeluruh, baik dalil naqli dan dalil aqli melaksanakan dan mengamalkan

ketentuan hukum islam dengan benar.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan fiqih

2. Bagaimana objek kajian ilmu fiqih

3. Apa tujuan mempelajari ilmu fiqih


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian fiqih

Secara bahas, fiqih berasal dari kalimat: 1) faqaha, yang bermakna:paham

secara mutlak, tanpa memandang kadar pemahaman yang dihasilkan. Kata fiqih

secara arti kata berarti: “paham yang mendalam”. Fiqih menurut istilah artinya

pengetahuan, pemahaman dan kecapakan tentang ssesuatu biasanya tentang ilmu

agama islam karena kemuliaannya. Secara terminologi Qadhi Baidhawi

mendefinisikan Fiqih: ilmu yang berhubungan dengan hukum-hukum syariat

bersifat amali (yang berasal dari istinbath terhadap) dalil-dalil terperinci.

Berdasarkan pengertian menurut Bahasa inilah bahwa istilah fiqih berarti

memahami dan mengetahui wahyu (baik al-Qur’an maupun al- Sunnah) dengan

menggunakan penalaran akal dan metode tertentu sehingga diketahui bahwa

ketentuan hukum dari mukallaf (subjek hukum) dengan sumber hukum (dalil-

dalil) yang rinci. Pendekatan yang digunakan untuk mengetahui dan memahami

ketentuan hukum ini kemudian menjadi disiplin ilmu tersendiri yang dikenal

dengan Ushul Fiqih, yang dapat diterjemahkan dengan teori Hukum Islam. Ushul

Fiqih memuat prinsip-prinsip pentapan hukum berdasarkan qaidah-qaidah

kehabasaan (pola penalaran bayani), kaidah yang berdasarkan rasio (penalaran

tahlili) dan kaidah pengecualian (penalaran istihsani).

Menurut abu Zahrah dalam kitab ushul fiqih, fiqih adalah mengetahui

hukum-hukum syara’ yang bersifat ‘amali praktis yang dikaji melalui dalil-dalil

yang terperinci. Adapun para Ulama Fiqih mendefinisikan Fiqih sebagai


sekumpulan hukum praktis (yang sifatnya akan di amalkan) yang disyariatkan

dalam islam. Dalam prediksi lain, Fiqih juga disebut sebagai koleksi (majmu’)

hukum-hukum syariat yang berkaitan dengan mukallaf dan diambil dari dalil-

dalilnya yang tafshili. Dengan sendirinya, Ilmu Fiqih dapat dikatakan sebagai

ilmu yang berbicara tentang hukum-hukum sebagaimana disebutkan itu.

Menurut istilah, Fiqih mempunyai dua pengertian, pertama, Fiqih ialah

pengetahuan (mengetahui) hukum-hukum syara’ tentang perbuatan beserta dalil-

dalilnya. Yang dimaksud dengan “al-ahkam”(hukum-hukum) dalam pengertian

tersebut di atas adalah: “segala ketentuan dari Allah bagi manusia baik berupa

perintah-prtintah maupun aturan perbuatan yang mengatur kehidupan dalam

masyarakat dan hubungan mereka antara pihak satu dengn lainnya serta

membatasi perbuatan dan tindak-tanduk mereka.” Adapun yang dimaksud dengan

“asy-syar’iyyah”, adalah bahwa hukum-hukum itu diperoleh dari Syara’baik

dengan cara mudah karena jelas tersebut dalam al-Qur’an dan al-Hadits maupun

melalui jalan ijtihad. Kemudian dengan pembatasan: “amaliyah” dimaksud

bahwa hukum-hukum itu mengenai perbuatan, bukan mengenai masalah-masalah

kepercayaan (keimanan) yang dibahas ilmu lain. Dari pengertian Fiqih

sebagaimana tersebut di atas dapat diketahui bahwa Fiqih adalah sifat ilmiah.

Kedua, Fiqih adalah “Kumpulan (kodifikasi) hukum-hukum perbuatan

yang disyari’atkan dalam islam.” Disyari’atkan dalam sumber teks yang jelas dari

al-Quran dah al-Hadits maupun dari ijma’ serta ijtihad para mujtahid dari sumber-

sumber dan kaidah-kaidah umum. Pengertian Fiqih sebagaimana tersebut di atas


meliputi segala hukum syara’ baik yang mudah diketahui maupun yang tidak

mudah diketahui yakni yang diketahui atau yang yang ditetapkan dengan ijtihad.

B. Objek Kajian Ilmu Fiqih

Secara garis besar, Fiqih memuat dua hal pokok yang merupakan ibadah

kepada hubungannya dengan Allah sang penciptanya, atau disebut dengan

ibadah secara langsung (ibadah mahdah), sehingga sering disebut dengan

Fiqih Ibadah. Kedua, tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang hamba

dan hubungannya dengan sesame manusia dan lingkunganya, atau disebut

ibadah tak berlangsung (ibadah ijtima ‘iyyah), sehingga sering disebut Fiqih

Muamalah.

Objek pembahasan dalam Ilmu Fiqih adalah perbuatan Mukallaf ditinjau dari

hukum syara’ yang tetap bagi seseorang. Fiqih membahas tentang thaharah,

shalat, zakat, puasa, haji, akad, jual beli, riba, mudharabah, gadai, Wali

Nikah, putusnya dapat mengerti tentang hukum syara’ dalam segala perbuatan

ini.

C. Tujuan ilmu Fiqih

Tujuan mempelajari ilmu Fiqih adalah untukmemahami dan

mengaplikasikan hukum-hukum islam dalam kehidupan sehari-hari. Ini

mencakup aturan-aturan terkait ibadah, muamalah, moralitas, dan berbagai

aspek kehidupan lainnya. Pemahaman Fiqih membantu individu dalam

menjalani kehidupan sesuai dengan prinsip-prinsip agama islam, serta

memberikan pedoman tentang prilaku yang sesuai dengan keyakinan

mereka.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengertian menurut Bahasa inilah bahwa istilah fiqih berarti

memahami dan mengetahui wahyu (baik al-Qur’an maupun al- Sunnah) dengan

menggunakan penalaran akal dan metode tertentu sehingga diketahui bahwa

ketentuan hukum dari mukallaf (subjek hukum) dengan sumber hukum (dalil-

dalil) yang rinci. Pendekatan yang digunakan untuk mengetahui dan memahami

ketentuan hukum ini kemudian menjadi disiplin ilmu tersendiri yang dikenal

dengan Ushul Fiqih, yang dapat diterjemahkan dengan teori Hukum Islam.

Fiqih memuat dua hal pokok yang merupakan ibadah kepada hubungannya

dengan Allah sang penciptanya, atau disebut dengan ibadah secara langsung

(ibadah mahdah), sehingga sering disebut dengan Fiqih Ibadah. Kedua, tentang

apa yang harus dilakukan oleh seorang hamba dan hubungannya dengan sesame

manusia dan lingkunganya, atau disebut ibadah tak berlangsung (ibadah ijtima

‘iyyah), sehingga sering disebut Fiqih Muamalah.

Tujuan ilmu fiqih adalah untuk mengetahui dan memahami pokok-pokok

hukum islam secara terperinci dan menyeluruh, baik dalil naqli dan dalil aqli

melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam dengan benar.

B. Saran
Dengan dibuatnya makalah yang membahas tentang ilmu fiqih penulis

berharap para pembaca dapat memahami dan menerapkan ilmu fiqih dalam

kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai