Makalah Fiqih Kelompok 1
Makalah Fiqih Kelompok 1
Makalah Fiqih Kelompok 1
“ILMU FIQIH”
FIQIH KEASYARIAHAN (AGAMA III)
DI SUSUN OLEH:
Keasyariahan (Agama III). Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
dan pengetahuan para pembacanya mengenai apa yang dimaksud dengan ilmu
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini
Oleh karena itu, saran dan kritik diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
SAMPUL..........................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
A. Latar belakang......................................................................................
B. Rumusan masalah.................................................................................
BAB IIPEMBAHASAN...................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Fiqih merupakan cabang ilmu, yang tentunya bersifat ilmiyah, logis dan
memiliki objek dan kaidah tertentu. Fiqih tidak seperti tasawuf yang lebih
memiliki Gerakan hati dan perasaan. Juga bukan seperti tarekat yang merupakan
akan membentuk pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki budi
karena itu, peserta didik membutuhkan dasar ilmu dan hukum islam untuk
dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam secara terperinci dan
menyeluruh, baik dalil naqli dan dalil aqli melaksanakan dan mengamalkan
B. Rumusan masalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian fiqih
secara mutlak, tanpa memandang kadar pemahaman yang dihasilkan. Kata fiqih
secara arti kata berarti: “paham yang mendalam”. Fiqih menurut istilah artinya
memahami dan mengetahui wahyu (baik al-Qur’an maupun al- Sunnah) dengan
ketentuan hukum dari mukallaf (subjek hukum) dengan sumber hukum (dalil-
dalil) yang rinci. Pendekatan yang digunakan untuk mengetahui dan memahami
ketentuan hukum ini kemudian menjadi disiplin ilmu tersendiri yang dikenal
dengan Ushul Fiqih, yang dapat diterjemahkan dengan teori Hukum Islam. Ushul
Menurut abu Zahrah dalam kitab ushul fiqih, fiqih adalah mengetahui
hukum-hukum syara’ yang bersifat ‘amali praktis yang dikaji melalui dalil-dalil
dalam islam. Dalam prediksi lain, Fiqih juga disebut sebagai koleksi (majmu’)
hukum-hukum syariat yang berkaitan dengan mukallaf dan diambil dari dalil-
dalilnya yang tafshili. Dengan sendirinya, Ilmu Fiqih dapat dikatakan sebagai
tersebut di atas adalah: “segala ketentuan dari Allah bagi manusia baik berupa
masyarakat dan hubungan mereka antara pihak satu dengn lainnya serta
dengan cara mudah karena jelas tersebut dalam al-Qur’an dan al-Hadits maupun
sebagaimana tersebut di atas dapat diketahui bahwa Fiqih adalah sifat ilmiah.
yang disyari’atkan dalam islam.” Disyari’atkan dalam sumber teks yang jelas dari
al-Quran dah al-Hadits maupun dari ijma’ serta ijtihad para mujtahid dari sumber-
mudah diketahui yakni yang diketahui atau yang yang ditetapkan dengan ijtihad.
Secara garis besar, Fiqih memuat dua hal pokok yang merupakan ibadah
Fiqih Ibadah. Kedua, tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang hamba
ibadah tak berlangsung (ibadah ijtima ‘iyyah), sehingga sering disebut Fiqih
Muamalah.
Objek pembahasan dalam Ilmu Fiqih adalah perbuatan Mukallaf ditinjau dari
hukum syara’ yang tetap bagi seseorang. Fiqih membahas tentang thaharah,
shalat, zakat, puasa, haji, akad, jual beli, riba, mudharabah, gadai, Wali
Nikah, putusnya dapat mengerti tentang hukum syara’ dalam segala perbuatan
ini.
mereka.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
memahami dan mengetahui wahyu (baik al-Qur’an maupun al- Sunnah) dengan
ketentuan hukum dari mukallaf (subjek hukum) dengan sumber hukum (dalil-
dalil) yang rinci. Pendekatan yang digunakan untuk mengetahui dan memahami
ketentuan hukum ini kemudian menjadi disiplin ilmu tersendiri yang dikenal
dengan Ushul Fiqih, yang dapat diterjemahkan dengan teori Hukum Islam.
Fiqih memuat dua hal pokok yang merupakan ibadah kepada hubungannya
dengan Allah sang penciptanya, atau disebut dengan ibadah secara langsung
(ibadah mahdah), sehingga sering disebut dengan Fiqih Ibadah. Kedua, tentang
apa yang harus dilakukan oleh seorang hamba dan hubungannya dengan sesame
manusia dan lingkunganya, atau disebut ibadah tak berlangsung (ibadah ijtima
hukum islam secara terperinci dan menyeluruh, baik dalil naqli dan dalil aqli
B. Saran
Dengan dibuatnya makalah yang membahas tentang ilmu fiqih penulis
berharap para pembaca dapat memahami dan menerapkan ilmu fiqih dalam
kehidupan sehari-hari.