PARADIGMA Vol. XVIII. No.2 September 2016: Dewi Ayu Nur Wulandari

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

PARADIGMA Vol. XVIII. No.

2 September 2016

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI DAN


HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KOSAKATA
BAHASA INGGRIS

Dewi Ayu Nur Wulandari


Program Studi Komputer Akuntansi, AMIK BSI Karawang
Jl. Ahmad Yani No. 98, Karawang
[email protected]

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the use of multimedia learning English vocabulary on
learning outcomes and student motivation. The method used in this study is a quasi-experimental
method with a non-equivalent control group design. The non-equivalent control group design was
chosen because the study subjects were not taken at random from the population but were taken
from all subjects that are formed naturally .. Data learning results obtained by conducting a test in
the form of essays. Questions used during the pretest and posttest is exactly the same problem. In
this study, researchers created two groups that get the treatment and control groups. The
treatment group was given treatment classes will be learning English vocabulary-based
multimedia. While the control group is the class that will be used as a comparison with getting
treatment vocabulary learning using media blackboard and textbooks. In the early stages of
testing conducted Kolmogorov-Smirnov test and homogeneity test followed by two groups using
the Levene test. Based on the results of Kolmogorov-Smirnov test data obtained significance level
probability of above 0.05 (p> 0.05), namely value pretest experimental group 0759, Value pretest
control group 0851, Value posttest experimental group 0945, Value posttest control group 0925,
Value Motivation experimental group 0688, Value Motivation 0902 control group. Based on the
results of data analysis showed that the levene test sig. (P-value) of data pre-test data as well as
data posttes motivation of both groups was> 0.05, thus the two data homogeneous. It can be
concluded an increase in the average value of significant before and after using multimedia
learning. This shows that the use of multimedia learning positive effects.

Keywords: Multimedia learning English vocabulary, Influence Multimedia

I. PENDAHULUAN kejenuhan. Hal ini di karenakan proses belajar


Pelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar mengajar yang dilakukan masih hanya
merupakan kurikulum muatan lokal sesuai menggunakan media buku dan papan tulis. Hal
dengan Kebijakan Depdikbud RI No. ini mengakibatkan proses pembelajaran kurang
0487/4/1992, Bab VIII, menyatakan bahwa menarik dan kurang mudah dipahami. Oleh
sekolah dasar dapat menambah mata pelajaran karena itu diperlukan media pembelajaran yang
dalam kurikulumnya, asalkan pelajaran itu dapat menarik minat belajar siswa.
tidak bertentangan dengan tujuan pendidikan Dengan semakin berkembangnya ilmu
nasional. Kemudian, kebijakan ini disusul oleh pengetahuan dan teknologi, semakin banyak
SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. masyarakat yang mulai menyadari akan
060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993 tentang pentingnya media pembelajaran berbasis
dimungkinkannya program Bahasa Inggris di multimedia. Pembelajaran berbasis media juga
sebagai mata pelajaran muatan lokal SD, dan dapat membantu siswa dalam belajar dan
dapat dimulai pada kelas 4 SD. Muatan lokal membantu proses belajar lebih menyenangkan.
merupakan kegiatan kurikuler untuk Pemilihan media pembelajaran yang tepat
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan merupakan salah satu faktor yang dapat
dengan daerah masing-masing. Kurikulum mempengaruhi pencapaian dari tujuan
muatan lokal tidak tidak disusun oleh Pusat pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang
Kurikulum Depdiknas tetapi dikembangkan di diharapkan.
tingkat provinsi yang kemudian disesuaikan Penggunaan media pembelajaran berbasis
dengan kebutuhan masing-masing daerah. komputer merupakan salah satu bentuk dari
Dalam proses pembelajaran bahasa pemanfaatan teknologi yang dapat digunakan
inggris di sekolah, terkadang siswa mengalami oleh pendidik karena dapat mengurangi batasan

18
PARADIGMA Vol. XVIII. No.2 September 2016

ruang dan waktu, sehingga proses


pembelajaran tetap dapat berjalan walaupun B. Bahasa Inggris Untuk Siswa Sekolah
tidak didampingi oleh guru. Dasar
Salah satu faktor yang menyebabkan Menurut Cameron dalam Zulkifli
belum meningkatnya kualitas pembelajaran (2014:181), ada 4 indikator yang memiliki
adalah belum dimanfaatkannya sumber belajar pengaruh besar dalam penguasaan berbahasa
atau media dengan maksimal. Terbatasnya inggris untuk usia dini (English for Young
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di kelas Learner), yaitu :
diduga merupakan salah satu sebab lemahnya 1. Pengucapan (Pronunciation)
mutu pendidikan pada umumnya (Zinnurain Bagaimana kata diucapkan adalah salah
dan Gafur, 2015 : 158). satu aspek yang memiliki pengaruh besar
Menurut Arda dkk (2015:1) Media penguasaan berbahasa.
merupakan salah satu faktor yang mendukung 2. Ejaan (Spelling)
keberhasilan proses pembelajaran di sekolah Siswa juga perlu mengetahui huruf dan
karena dapat membantu proses penyampaian suku kata yang membentuk kata, itu
informasi dari guru kepada siswa ataupun disebut ejaan.
sebaliknya. Penggunaan media secara kreatif 3. Perubahan Struktur Bahasa (Grammatical
dapat memperlancar dan meningkatkan Change)
efesiensi pembelajaran sehingga tujuan Adalah penting mengetahui perubahan
pembelajaran dapat tercapai. struktur bahasa pada kata, dan dengan
Pada penelitian sebelumnya penulis sudah belajar perubahan kata siswa dapat
melakukan penelitian tetapi dengan memahami struktur tata bahasa. Hal ini
menggunakan metode one group pretest- menunjukkan bahwa jika kita
posttest design. Pada penelitian kali ini penulis memberikan prioritas tinggi untuk belajar
menggunakan metode quasi eksperimen subjek perubahan struktur kata, kita dapat
penelitian tidak diambil secara acak dari memahami dengan baik tata bahasa
populasi tetapi diambil dari seluruh subjek 4. Makna (Meaning)
yang terbentuk secara alami. Tujuan dari Nation dalam Cameron (2001: 85)
penelitian ini adalah untuk mengetahui berpendapat "cara untuk menjelaskan
pengaruh penggunaan multimedia makna kata baru pelajar usia dini, yaitu
pembelajaran terhadap hasil belajar dan dengan menggunakan objek, tokoh,
motivasi belajar siswa. gesture, tindakan, foto, gambar atau
diagram pada papan, gambar dari buku
II. KAJIAN LITERATUR cerita." Menemukan makna untuk kata
A. Multimedia Pembelajaran bahasa asing yang baru adalah baik untuk
Menurut (Wahono, 2008), ada dua jenis proses kerja otak anak, dengan cara
multimedia pembelajaran jika dikategorikan berfikir dan mengingat kata baru.
menurut kegunaannya, yaitu :
1. Multimedia Presentasi Pembelajaran C. Alasan Pengajaran Bahasa Inggris di
Merupakan alat bantu guru dalam Sekolah Dasar
penyampaian proses pembelajaran di kelas Menurut Brumfit dalam Zulkifli (2014 :
tetapi tidak menggantikan guru secara 180) mengatakan bahwa ada sejumlah
keseluruhan. Berupa materi yang di sajikan alasan pengajaran Bahasa Inggris di
(explicit knowledge) dan dapat di tingkat SD:
kombinasikan dengan multimedia linier 1. Memperkenalkan kepada anak-anak
berupa film dan video untuk memperkuat sejak dini dalam memahami budaya
pemahaman siswa. asing sehingga tumbuh sikap toleransi
2. Multimedia Pembelajaran Mandiri dan simpatik.
Merupakan alat pembelajaran berupa 2. Alat berkomunikasi dalam memahami
Software yang dapat dimanfaatkan oleh konsep-konsep baru
siswa secara mandiri tanpa bantuan guru. 3. Waktu belajar yang maksimal, tidak
Multimedia pembelajaran mandiri ini dapat membutuhkan banyak waktu untuk
memadukan antara explicit knowledge dapat menguasainya
(pengetahuan tertulis yang ada di buku, 4. Dapat digunakan sebagai media
artikel, dsb) dan tacit knowledge (know pembelajaran
how, rule of thumb, pengalaman guru). Di tambahkan pula oleh brumfit, alasan
Karena perannya untuk menggantikan guru, pengajaran bahasa Inggris di tingkat dasar
harus ada fitur latihan, ujian (test) dan adalah belajar budaya lain dan untuk
tahapan pemecahan masalah. mendapatkan waktu belajar yang

19
PARADIGMA Vol. XVIII. No.2 September 2016

maksimal. Ini berarti bahwa waktu terbaik mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
untuk belajar bahasa adalah usia dini. yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari
Sekolah Dasar adalah tempat terbaik dan kemudian ditarik kesimpulannya, Jadi
untuk memulai mengajar dan belajar populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek
bahasa Inggris. dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga
bukan sekedar Jumlah yang ada pada
D. Instrumen Penelitian obyekatau subyek yang dipelajari, tetapi
Menurut Sugiyono (2011:92) “Skala meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang
Pengukuran merupakan kesepakatan yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
digunakan sebagai acuan untuk menentukan
panjang pendeknya interval yang ada dalam
alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila III. METODE PENELITIAN
digunakan dalam pengukuran akan Metode penelitian yang digunakan dalam
menghasilkan data kuantitatif. penelitian ini adalah metode quasi eksperimen
Menurut Sugiyono (2011:93) Berbagai dengan non-equivalent control group design.
skala sikap yang dapat digunakan untuk Jenis non-equivalent control group design di
penelitian administrasi, pendidikan dan sosial pilih karena subjek penelitian tidak diambil
antara lain adalah: secara acak dari populasi tetapi diambil dari
1. Skala Likert seluruh subjek yang terbentuk secara alami.
2. Skala Guttman Pada penelitian ini peneliti membuat 2
3. Rating Scale kelompok yaitu kelompok yang mendapatkan
4. Semantic Deferential perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok
Dalam pembuatan laporan skripsi ini, perlakuan selanjutnya disebut dengan kelas
penulis meggunakan skala pengukuran dalam eksperimen adalah kelas yang akan diberikan
menyusun kuesioner dengan menggunakan treatment berupa pembelajaran kosakata
Skala Likert. bahasa inggris berbasis multimedia. Sedangkan
Menurut Sugiyono (2011:93) “Skala kelompok kontrol adalah kelas yang akan
Likert digunakan untuk mengukur sikap, dijadikan sebagai pembanding dengan
pendapat, dan presepsi seseorang atau mendapatkan perlakuan pembelajaran kosakata
sekelompok orang tentang fenomena sosial. menggunakan media papan tulis dan buku ajar.
Dalam penelitian, fenemona sosial ini telah Beberapa langkah pembelajaran yang
ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
selanjutnya disebut sebagai variabel berikut :
penelitian”. Pada kelompok yang mendapatkan
Dengan skala likert, maka variabel yang perlakuan, pembelajaran kosakata bahasa
akan diukur dijabarkan menjadi indikator inggris dilakukan dengan menggunakan
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan bantuan multimedia pembelajaran kosakata
titik tolak untuk menyusun item-item bahasa inggris yang telah disiapkan
instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau sebelumnya. Sebelum pembelajaran di mulai,
pertanyaan. peneliti terlebih dahulu melakukan pretest
Jawaban setiap item instrumen yang dengan menggunakan soal essay. Pada
menggunakan skala likert mempunyai gradasi pertemun terakhir, siswa pada kelas perlakuan
dari sangat positif sampai sangat negatif, yang akan diberikan test akhir posttest menggunakan
dapat berupa kata-kata lain: soal yang sama persis ketika pretest.
a. Sangat Setuju Pada kelompok kontrol, pembelajaran
b. Setuju kosakata bahasa inggris tidak dilakukan dengan
c. Ragu-ragu bantuan multimedia pembelajaran, tetapi
d. Kadang-kadang menggunakan metode konvensional, yaitu
e. Sangat Tidak setuju dengan metode ceramah dan bantuan papan
tulis. Sama seperti pada kelompok eksperimen,
E. Subyek Penelitian pada kelompok kontrol sebelum dilakukan
Subyek Penelitian menurut Arikunto pembelajaran, terlebih dahulu peneliti
(2006:145) subyek yang dituju oleh peneliti memberikan soal pretest. Pada pertemuan akhir
untuk diteliti. pun peneliti memberikan soal posttest. Soal
pretest dan posttest yang diberikan pada
F. Populasi kelompok kontrol merupakan soal yang sama
Menurut Sugiyono (2011:80) menjelaskan yang juga diberikan pada kelompok perlakuan.
bahwa populasi adalah wilayah generalisasi Instrumen yang digunakan dalam
yang terdiri atas obyek atau subyek yang penelitian ini adalah berbentuk tes berupa soal

20
PARADIGMA Vol. XVIII. No.2 September 2016

pretest dan posttest. Soal yang digunakan pada eksperimen adalah 62,5806, sedangkan rerata
saat pretest dan posttest adalah soal yang sama skor kelompok kontrol adalah 62,7419.
persis. Hal ini dikarenakan untuk mengetahui Berdasarkan data tersebut di atas maka dapat
adanya perbedaan ataupun peningkatan hasil disimpulkan bahwa hasil pretest dari kedua
belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan kelompok tidak terdapat perbedaan yang
perlakuan yang berbeda diantara kedua kelas signifikan.
tersebut.
Data Posttest Kelompok Eksperimen dan
IV. PEMBAHASAN kelompok kontrol
A. Data Hasil Pembelajaran
Berikut ini akan dipaparkan data hasil Posttest yang dilakukan pada kelompok
pembelajaran dari 2 kelompok. eksperimen dilakukan dengan tujuan untuk
melihat perubahan hasil belajar pada siswa
Data Pretest kelompok eksperimen dan setelah mendapat pengajaran dengan
kelompok kontrol menggunakan animasi pembelajaran kosakata
bahasa inggris. Instrumen dari posttest pada
Pretest merupakan test yang dilakukan diawal kelas eksperimen menggunakan soal yang sama
sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai. pada saat posttest.
Tujuan dari pretest ini adalah untuk Berdasarkan hasil analisis deskriptif di peroleh
mengetahui kemampuan awal dan tingkat hasil data sebagai berikut: pada kelompok
pemahaman awal kedua kelompok baik eksperimen diperoleh mean = 75,1613;
kelompok eksperimen maupun kelompok median= 75; simpangan baku = 8,41466;
kontrol dalam hal pemahaman kosakata bahasa varian = 70,806; skor terendah = 60; skor
inggris. tertinggi = 90;
Berdasarkan hasil analisis deskriptif di peroleh
hasil data sebagai berikut: pada kelompok Tabel 2. Data Posttest Kelompok Eksperimen
eksperimen diperoleh mean = 62,5806;
median= 45; simpangan baku = 11,60969;
varian = 134,785; skor terendah = 40; skor
tertinggi = 85; Sedangkan untuk kelompok
kontrol diperoleh hasil data sebagai berikut :
mean = 62,7419; median = 40; simpangan baku
= 12,16818; varian = 148,065; skor terendah
= 40; skor tertinggi = 80;

Tabel 1. Data Pretest Kelompok Eksperimen


dan Kelompok Kontrol

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

Data Posttest Kelompok Kontrol

Posttest yang dilakukan pada kelompok kontrol


dilakukan dengan tujuan untuk melihat
perubahan hasil belajar pada siswa setelah
mendapat pengajaran dengan menggunakan
media papan tulis dan buku teks. Instrumen
dari posttest pada kelas kontrol juga
menggunakan soal yang sama pada saat
posttest.
Sumber: Hasil Penelitian (2016)
Berdasarkan hasil analisis deskriptif di peroleh
hasil data sebagai berikut: pada kelompok
Berdasarkan hasil analisis deskriptif tersebut di
kontrol diperoleh mean = 63,8710; median=
atas, menunjukan bahwa rerata skor hasil
60; simpangan baku = 10,30450; varian =
belajar dari kedua kelompok baik kelompok
106,183; skor terendah = 50; skor tertinggi =
eksperimen dan kelompok kontrol tidak
85;
berbeda jauh, yakni rerata skor kelompok

21
PARADIGMA Vol. XVIII. No.2 September 2016

Data Motivasi Belajar Kelompok Eksperimen


Tabel 3. Data Posttest Kelompok Kontrol
Berdasarkan hasil analisis deskriptif di peroleh
hasil data sebagai berikut: pada kelompok
eksperimen diperoleh mean = 23,619;
median= 24; simpangan baku = 2,04414;
varian = 4,178; skor terendah = 20; skor
tertinggi = 28;

Tabel 6. Hasil Motivasi Belajar Kelompok


Eksperimen

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

Tabel 4. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen


dan Kelompok Kontrol

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

Data Motivasi Belajar Kelompok Kelompok

Berdasarkan hasil analisis deskriptif di peroleh


hasil data sebagai berikut: pada kelompok
eksperimen diperoleh mean = 21,5806;
Sumber: Hasil Penelitian (2016) median= 21; simpangan baku = 2,82576;
varian = 7,985; skor terendah = 16; skor
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari tertinggi = 27;
kedua kelompok, menunjukkan bahwa rata-rata
nilai yang diperoleh dari kedua kelompok Tabel 7. Hasil Motivasi Belajar Kelompok
berbeda secara signifikan, yaitu untuk Kontrol
kelompok eksperiment rata-rata nilai (mean) =
75,1613 dan rata-rata nilai untuk kelompok
kontrol adalah 63,8710.

B. Data Motivasi Pembelajaran


Data motivasi pembelajaran dimaksudkan
untuk melihat perbedaan motivasi belajar para
siswa jika proses pembelajaran dilakukan
dengan menggunakan animasi pembelajaran
dan pembelajaran dilakukan hanya dengan
media buku dan papan tulis.
Data motivasi pembelajaran di ambil
bersamaan dengan kegiatan posttest yaitu
sebelum kegiatan pembeljaran dimulai. Data
diperoleh melalui hasil angket yang disebar
kepada para siswa.
Sumber: Hasil Penelitian (2016)

22
PARADIGMA Vol. XVIII. No.2 September 2016

Berdasarkan hasil analisa deskriptif yang telah Hasil uji-t dimaksudkan untuk mengetahui dan
dilakukan, diketahui bahwa terdapat perbedaan membandingkan perbedaan skor posttest dan
rata-rata nilai motivasi kelompok eksperimen skor motivasi belajar yang diperoleh kelompok
dan kelompok kontrol. Nilai rata-rata (mean) eksperimen dan kelompok kontrol. Pada tahap
kelompok eksperimen adalah sebesar 23,619 awal pengujian dilakukan uji Kolmogorov-
yang lebih besar dari mean kelompok kontrol Smirnov dan dilanjutkan dengan pengujian
sebesar 21,5806. homogenitas data kelompok ekperimen dan
kelompok kontrol dengan menggunakan uji
C. Hasil Pengujian Levene

.
Tabel 8. Hasil Uji Kolmonogrov-Smirnov

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan tersebut maka dapat dikatakan distribusi kedua
menggunakan Kolmogorov-Smirnov didapat sampel adalah normal.
data sebagai berikut : Output Normalitas Data
dengan uji Kolmogrov-Smirnov seperti yang Berikutnya yang akan dilakukan adalah uji
terlihat pada tabel 1 didapat tingkat signifikasi homogenitas kedua kelompok dengan
atau nilai probabilitasnya diatas 0.05 (p>0.05) menggunakan uji Lavene. Sebelum diuji
yaitu Nilai Pretest kelompok eksperimen 0.759, menggunakan SPSS data nilai pretest, posttest
Nilai Pretest kelompok kontrol 0.851, Nilai dan motivasi digabung menjadi satu kolom dan
Posttest kelompok eksperimen 0.945, Nilai dilakukan uji one-way annova. Berikut ini
Posttest kelompok kontrol 0.925, Nilai adalah hasil uji homogenitas lavene dengan
Motivasi kelompok eksperimen 0.688, Nilai menggunakan SPSS :
Motivasi kelompok kontrol 0.902. Dari hasil

Tabel 9. Tes Homogenitas dengan Lavene

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
Pretest ,027 1 60 ,871
Posttest 1,213 1 60 ,275
Motivasi 3,188 1 60 ,079
Sumber: Hasil Penelitian (2016)

23
PARADIGMA Vol. XVIII. No.2 September 2016

Berdasarkan data hasil analisis uji lavene pada bahwa data hasil uji lavene kedua kelompok
tabel di atas menunjukkan bahwa nilai sig. (p- adalah > 0,05, dengan demikian kedua data
value) data pretes 0,871, data posttes 0,275 dapat dikatakan homgen.
serta data motivasi 0,079. Ini menunjukkan
Untuk Siswa Smp Kelas VIII. e-Jurnal Mitra
V. PENUTUP Sains, Volume 3 Nomor 1, Januari 2015. ISSN:
2302-2027.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Mitra
berdasarkan hasil analisis deskriptif di peroleh Sains/article/viewFile/4156/3092
hasil data sevagai berikut :
1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif di Arikunto. 2013. Proses Penelitian Suatu
peroleh hasil data sebagai berikut: pada Pendekatan Praktik. Jakarta: RinekaCipta
kelompok eksperimen diperoleh mean =
75,1613; median= 75; simpangan baku = Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif
8,41466; varian = 70,806; skor terendah Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
= 60; skor tertinggi = 90;
2. Berdasarkan hasil analisis deskriptif di Wahono, Romi Satrio. 2008. Langkah Mudah
peroleh hasil data sebagai berikut: pada Membuat Multimedia Pembelajaran.
kelompok kontrol diperoleh mean = http://romisatriawahono.net/2008/03/03/7-
63,8710; median= 60; simpangan baku = langkah-mudah-membuat-multimedia-
10,30450; varian = 106,183; skor pembelajaran/. Diakses 10 April 2016.
terendah = 50; skor tertinggi = 85;
Zulkifli, Nur Aisyah. 2014. Meningkatkan
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar Kemampuan Bahasa Inggris Siswa Dengan
siswa yang mendapatkan pengajaran dengan Menggunakan Running Dictation Melalui
bantuan media animasi pembelajaran lebih Materi Agama Di Sd It Al-Fittiyah Pekanbaru.
tinggi dibandingkan dengan yang hanya Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17,
menggunakan media buku teks dan bantuan No.2 Juli-Desember 2014. Hal 175-197.
papan tulis.
Zinnurain dan Abdul Gafur. 2015. Jurnal
DAFTAR PUSTAKA Inovasi Teknologi Pendidikan. Volume 2 , No
2, Oktober 2015. Hal 157-168.
Arda dkk. 2015. Pengembangan Media
Pembelajaran Interaktif Berbasis komputer

24

Anda mungkin juga menyukai