Makalah Pa Azis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Nilai Dan Norma Konstitusional UUD NKRI 1945 Dan


Konstitusionalitas Ketentuan Perundang Undangan
Dibawah UUD ”

Disusun Oleh :

1. EVI SUSANTI 5.TRI WAHYUNINGSIH

2. IRA YULIASTINA 6. TUNI SRI WAHYUNI

3. MULYAWAN 7. YAYU INDRI YANI

4. SANDRA BURHANI

MK Pendidikan Kewarganegaan
Dosen : Bpk. Abdul Azis. S.Pd.MM

Kelompok 4
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM BOGOR ( IAIB )
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kami
semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang berjudul “Nilai dan Norma Konstitusional UUD NKRI 1945 dan
Konstitusionalitas Ketentuan Perundang Undangan di bawah UUD” dapat selesai seperti
waktu yang telah kami rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari
berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara
langsung maupun tidak langsung
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Makalah ini
membahas tentang “Nilai dan Norma Konstitusional UUD NKRI 1945 dan Konstitusionalitas
Ketentuan Perundang Undangan di bawah UUD”.
Tak ada gading yang tak retak Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.

Bogor, Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ………………….................……………………………….……… i
DAFTAR ISI ………..…………………………..................……………….……………… ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………........................…………………………. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................4
B. Tujuan dan Manfaat .................................................................................……….…...4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 5

A. Engertian Konstitusi.................................................................................……….........5
B. Perlunya Konstitusi Dalam Kehidupan Berbangsa-Negara Indonesia ...................... 6
C. Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik Tentang Konstitusi Dalam Kehidupan
Berbangsa -Negara Indonesia..............................................................................................8
D. Membangun Argumen Tentang Dinamika Dan Tantangan Konstitusi Dalam
Kehidupan Berbangsa -Negara Indonesia....................................…….. ............................9

BAB III PENUTUP ...............................................................................................................11


A. Kesimpulan..............................................................................................……….….. 11
B.Saran ..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12
BAB 1

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Indonesia memiliki 2 lembaga yang sangat penting, yaitu Negara dan Konstitusi. Konstitusi
merupakan undang-undangdasar yang terdiri dari undang-undang tertulis dan undang0undang
tidak tertulis. Konstitusi tertulis yaitu Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945.
UUD NRI memuat norma-norma da ketentuan dasaryang mengatur tentang hak warga
negara, hubungan warga negara dengan negara serta pembatasan kekuasaan penyelenggara
negara secara umum. Sehingga konstitusi memiliki kedudukan tertinggi dalam sebuah negara,
yang menjadi pedoman dalam suatu negara.

Konstitusi adalah seperangkat aturan atau hukum yang berisi ketentuan tentang bagaimana
pemerintah diatur dan dijalankan. UUD NRI tahun 1945 telah mengalami perubahan,
perubahan terjadi karena hasil pergolakan politik pada masanya. Perubahan konstitusi tidak
hanya bergantung pada norma perubahan, tetapi ditentukan oleh kelompok elit politik yang
memegang suara mayoritas di lembaga yang mempunyai wewenang melakukan perubahan-
perubahan tersebut bertujuan untuk memperkuat konstitusi.

2.Tujuan dan Manfaat Penulis

Adapun tujuan penulisan makalah nilai dan norma konstitusi UUD NKRI 1945 dan
konstitusionalitas ketentuan perundangan di bawah UUD ini adalah :

1. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang nilai dan norma konstitusi


2. Meningkatkan rasa patuh terhadappentingnya konstitusi dalam kehidupan sehari-hari
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian konstitusi

konstitusi adalah seperangkat aturan atau hukum yang berisi ketentuan


tentangbagaiaman pemerintan diatur dan dijalankan. Dalam bahasa prancis, konstitusi
dikenal dengan constituer, Constituer (bahasa Prancis) berarti membentuk, pembentukan.
Yang dimaksud dengan membentuk di sini adalah membentuk suatu negara.Dalam bahasa
Latin/Italia\ dikenal dengan constitutio, dalam bahasa Inggris constitution, dalam bahasa
Belanda digunakan istilah constitutie, dalam bahasa Jerman dikenal dengan istilah
verfassung, sedangkan dalam bahasa Arab digunakan istilah masyrutiyah (Riyanto, 2009).
Defenisi konstitusi oleh para ahli :Herman Heller. Konstitusi mempunyai arti yang lebih
luas daripada undang-undang Dasar. Konstitusi tidah hanya bersifat yuridis, tetapi
mengandungpengertian sosiologisdan politis.Oliver Cromwell. Undang-undang Dasar
itu merupakan “instrumen ofgovermen”, yaitu bahwa Undang-undang dibuat
sebagai pegangan untukmemerintah. Dalam arti ini, Konstitusi identik dengan Undang-
undang dasar.F. Lassalle. Konstitusi sesungguhnya menggambarkan hubungan
antarakaekuasaan yang terdapat didalam masyarakat seperti golongan
yangmempunyai kedudukan nyata didalam masyarakat, misalnya kepala negara,angkatan
perang, partai politik, buruh tani, pegawai, dan sebagainya.Prayudi Atmosudirdjo.
Konstitusi adalah hasil atau produk sejarah dan prosesperjuangan bangsa yang
bersangkutan, Konstitusi merupakan rumusan dari filsafat, cita-cita, kehendak dan
perjuangan suatu bangsa. Konstitusi adalah cermin dari jiwa, jalan pikiran, mentalitas dan
kebudayaan suatu bangsa.K. C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan sistem
ketatanegaraaan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk
mengatur/memerintah dalam pemerintahan suatu negara

L. J Van Apeldoorn, konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun peraturan


tak tertulis.Koernimanto Soetopawiro, istilah konstitusi berasal dari bahasa latin cisme yang
berarti bersama dengan dan statute yang berarti membuat sesuatu agar berdiri. Jadi konstitusi
berarti menetapkan secara bersama.Berdasarkan uraian di atas, maka kita mempunyai
dua macam pengertian tentang konstitusi itu, yaitu konstitusi dalam arti sempit dan
konstitusi dalam arti luas.
a. Dalam arti sempit, konstitusi merupakan suatu dokumen atau seperangkat dokumen yang
berisi aturan-aturan dasar untuk menyelenggarakan negara.
b. Dalam arti luas, konstitusi merupakan peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang
menentukan bagaimana lembaga negara dibentuk dan dijalankan.
c. Fungsi konstitusia, Konstitusi berfungsi sebagai landasan kontitusionalisme.
Landasan konstitusionalisme adalah landasan berdasarkan konstitusi, baik konstitusi dalam
arti luas maupun konstitusi dalam arti sempit. Konstitusi dalam arti luas meliputi undang-
undang dasar, undang-undang organik, peraturan perundang-undangan lain, dan
konvensi. Konstitusi dalam arti sempit berupa Undang-Undang Dasar (Astim Riyanto,
2009). Konstitusi berfungsi untuk membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa,
sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan
demikian, diharapkan hak-hak warganegara akan lebih terlindungi. Gagasan ini dinamakan
konstitusionalisme, yang oleh CarlJoachim Friedrich dijelaskan sebagai gagasan bahwa
pemerintah merupakan suatu kumpulan kegiatan yang diselenggarakan oleh dan atas nama
rakyat, tetapi yang dikenakan beberapa pembatasan yang diharapkan akan
menjamin bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk pemerintahan itu tidak
disalahgunakan oleh mereka yang mendapat tugas untuk memerintah (Thaib dan Hamidi,
1999

c) Konstitusi berfungsi:

(a) membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar dalam menjalankan


kekuasaannya tidak sewenang-wenang terhadap rakyatnya

(b) memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan masyarakat yang dicita
citakan tahap berikutnya

(c) dijadikan landasan penyelenggaraan negara menurut suatu sistem ketatanegaraan


tertentu yang dijunjung tinggi oleh semua warga negaranya

(d) menjamin hak-hak asasi warga negara,

2. Perlunya Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa-Negara Indonesia?

Karena tidak ada pembentukan awal suatu bangsa, maka setiap negara harus memiliki
konstitusi. Negara dijalankan melalui konstitusi. Akibatnya, kedudukan ketatanegaraan dalam
suatu ketatanegaraan menjadi penting dan strategis. Negara hukum harus menganut
konsep konstitusionalisme. Konstitusi berguna untuk membatasi kekuasaan pemerintah
atau penguasa negara. Konstitusi negara di satusisi dimaksudkan untuk membatasi kekuasaan
penyelenggaran negara dan di sisi lain untuk menjamin hak-hak dasar warga negara. Sumber
Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa-
Negara Indonesia Tujuan sejarah adalah untuk membuat kehidupan bangsa di masa depan
lebih cerdas. Hobbes mengklaim bahwa manusia berada dalam "status naturalis" yang sama
dengan serigala. Sampai ada pepatah "homo homini lupus," yang berarti "yang kuat
mengalahkan yang lemah," muncul menjadi ada.Pandangan bellum omnium contra omnes
mengikuti: Konflik habis-habisan.Orang yang tinggal di lingkungan seperti itu akhirnya
menjadi lebih mungkin untuk membuat kesepakatan satu sama lain, atau factum
unionis.Selain itu, istilah "factum subjectionis" mengacu pada kesepakatan rakyat untuk
menyerahkan kekuasaannya kepada penguasa dalam rangka menegakkan kesepakatan
rakyat.Raja Louis XIV adalah seorang diktator dalam sejarah Prancis. Sebelum LouisXVI
mengenakan Guillotine, konstitusionalisme, yang berarti membatasi kekuasaan raja dan
berarti bahwa penguasa membutuhkan kekuasaannya dan karena itu harus menentukannya
secara eksplisit, telah ada. serangkaian peristiwa yang melibatkan para penegak hak asasi
manusia yang mengakibatkan terciptanya berbagai dokumen hak asasi manusia. Contohnya
antara lain Magna Charta di Inggris, Bill of Rights dan Declaration of Independence dalam
sejarah Amerika Serikat, dan Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Kewarganegaraan di
Perancis.Akibatnya, pembagian kekuasaan dalam negara juga memerlukan konstitusi.
Menurut Kusnardi dan Ibrahim (1988), Bagi mereka yang memandang negara dari sudut
kekuasaan dan menganggap sebagai organisasi kekuasaan konstitusi dapat dipandang sebagai
lembaga atau kumpulan asas yang menentukan bagaimana beberapa lembaga negara, seperti
legislatif, eksekutif, dan yudikatif, berinteraksi satu sama lain. Bagi mereka yang melihatnya
dari perspektif kekuasaan dan kekuasaan, mereka menganggapnya sebagai organisasi
kekuasaan. Hubungan kekuasaan negara di dokumentasikan dalam konstitusi, yang
menentukan bagaimana pusat-pusat kekuasaan bekerja sama dan beradaptasi satu sama lain.
Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Konstitusi dalam Kehidupan
Berbangsa-Negara Indonesia UUD 1945 yang disusun sebagai undang-undang dasar
tertulis dan mula iberlaku pada tanggal 5 Juli 1959 adalah konstitusi Indonesia saat ini.
Berbagai perkembangan dan modifikasi telah terjadi pada konstitusi Indonesia.
Yang pertama adalah UUD 1945 yang mulai berlaku. dari 18 Agustus 1945 sampai 27
Desember 1949. Namun pada tahun berikutnya, konstitusi diubah dan Konstitusi RIS
didirikan, yang berlaku sampai 17 Agustus 1950. Agresi militer Belanda,yang
mengharuskan perubahan bentuk konstitusi , adalah dorongan untuk modifikasi
yang relatif singkat ini. Konstitusi Indonesia harus diubah sebagaiakibat dari transisi
dari pemerintahan presidensial ke parlementer. Konstitusi parlementer Indonesia
menjadikan Presiden Soekarno sebagai kepala negara dan bukan kepala pemerintahan.

3.Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Konstitusi dalam Kehidupan


Berbangsa-Negara Indonesia

Tujuan sejarah adalah untuk membuat kehidupan bangsa di masa depan lebih cerdas. Hobbes
mengklaim bahwa manusia berada dalam "status naturalis" yang sama dengan serigala.
Sampai ada pepatah "homo homini lupus," yang berarti "yang kuat mengalahkan yang
lemah," muncul menjadi ada.Pandangan bellum omnium contra omnes
mengikuti:Konflik habis-habisan.Orang yang tinggal di lingkungan seperti itu akhirnya
menjadi lebih mungkin untuk membuat kesepakatan satu sama lain, atau factum
unionis.Selain itu, istilah "factum subjectionis" mengacu pada kesepakatan rakyat untuk
menyerahkan kekuasaannya kepada penguasa dalam rangka menegakkan kesepakatan rakyat.
Raja Louis XIV adalah seorang diktator dalam sejarah Prancis. Sebelum Louis XVI
mengenakan Guillotine, konstitusionalisme, yang berarti membatasi kekuasaan raja dan
berarti bahwa penguasa membutuhkan kekuasaannya dan karena itu harus menentukannya
secara eksplisit, telah ada. serangkaian peristiwa yang melibatkan para penegak hak asasi
manusia yang mengakibatkan terciptanya berbagai dokumen hak asasi manusia.
Contohnya antara lain Magna Charta di Inggris, Bill of Rights dan Declaration of
Independence dalam sejarah Amerika Serikat, dan Deklarasi Hak Asasi Manusia dan
Kewarganegaraan di Perancis. Konsekuensinya, konstitusi juga diperlukan untuk
pembagian kekuasaan dalam negara. Salah satu fungsi konstitusi, menurut Kusnardi dan
Ibrahim (1988), adalah untuk membagi kekuasaan. Konstitusi dapat dianggap sebagai
lembaga atau kelompok kekuasaan. kita yang memutuskan bagaimana cabang legislatif,
eksekutif, dan yudikatif dari pemerintah negara bagian berinteraksi satu sama lain. Orang
yang melihatnya melalui lensa kekuasaan dan kekuasaan melihatnya sebagai organisasi
kekuasaan. Konstitusi menentukan bagaimana pusat-pusat kekuasaan bekerja sama dan
beradaptasi satu sama lain, membangun hubungan antara kekuasaan negara. 4.
Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Konstitusi dalam Kehidupan
Berbangsa-Negara Indonesia UUD 1945 yang disusun sebagai undang-undang dasar
tertulis dan mulai berlaku pada tanggal 5 Juli 1959 adalah konstitusi Indonesia saat
ini. Berbagai perkembangan dan modifikasi telah terjadi pada konstitusi Indonesia.
Yang pertama adalah UUD 1945 yang mulai berlaku. dari 18 Agustus 1945 sampai 27
Desember 1949. Namun pada tahun berikutnya, konstitusi diubah dan Konstitusi RIS
didirikan, yang berlaku sampai 17 Agustus 1950. Agresi militer Belanda, yang
mengharuskan perubahan bentuk konstitusi , adalah dorongan untuk modifikasi yang
relatif singkat ini. Konstitusi Indonesia harus diubah sebagai akibat dari transisi dari
pemerintahan presidensial ke parlementer. Konstitusi parlementer Indonesia menjadikan
Presiden Soekarno sebagai kepala negara dan bukan kepala pemerintahan. Karena Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak cukup memuat landasan bagi
kehidupan demokrasi, pemberdayaan rakyat, dan penghormatan terhadap hak asasi
manusia, maka banyak terjadi eksekutif, dan yudikatif dari pemerintah negara bagian
berinteraksi satu sama lain. Orang yang melihatnya melalui lensa kekuasaan dan
kekuasaan melihatnya sebagai organisasi kekuasaan. Konstitusi menentukan bagaimana
pusat-pusat kekuasaan bekerja sama dan beradaptasi satu sama lain, membangun
hubungan antara kekuasaan negara.

4. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Konstitusi dalam


Kehidupan Berbangsa-Negara Indonesia

UUD 1945 yang disusun sebagai undang-undang dasar tertulis dan mulai berlaku pada
tanggal 5 Juli 1959 adalah konstitusi Indonesia saat ini. Berbagai perkembangan dan
modifikasi telah terjadi pada konstitusi Indonesia. Yang pertama adalah UUD 1945 yang
mulai berlaku. dari 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949. Namun pada tahun
berikutnya, konstitusi diubah dan Konstitusi RIS didirikan, yang berlaku sampai 17
Agustus 1950. Agresi militer Belanda, yang mengharuskan perubahan bentuk konstitusi
, adalah dorongan untuk modifikasi yang relatif singkat ini. Konstitusi Indonesia harus
diubah sebagai akibat dari transisi dari pemerintahan presidensial ke parlementer.
Konstitusi parlementer Indonesia menjadikan Presiden Soekarno sebagai kepala negara dan
bukan kepala pemerintahan. Karena Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 tidak cukup memuat landasan bagi kehidupan demokrasi, pemberdayaan
rakyat, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, maka banyak terjadi
pemberontakan oleh mahasiswa dan masyarakat pada awal reformasi. Diperlukan hal-hal
sebagai berikut:
a. mengamandemen UUD NRI 1945
b. menghapuskan doktrin Dwi Fungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.
c. menegakkan supremasi hukum, penghormatan hak asasi manusia (HAM), serta
pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
d. melakukan desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan daerah
e. mewujudkan kebebasan pers
f. mewujudkan kehidupan demokrasi Tuntutan perubahan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 telah berkembang menjadi kebutuhan bersama di
kalangan masyarakat Indonesia. Sesuai dengan kewenangannya yang dituangkan dalam
Pasal 37 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, MPR melakukan
empat kali amandemen berdasarkan hal tersebut.

a. Perubahan Pertama, pada Sidang Umum MPR 1999.


b. Perubahan Kedua, pada Sidang Tahunan MPR 2000.
c. Perubahan Ketiga, pada Sidang Tahunan MPR 2001.
d. perubahan Keempat, pada Sidang Tahunan MPR 2002
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan mengenai Nilai dan Norma Konstitusional UUD NRI dapat saya tarik
sebuah kesimpulan, bahwa Konstitusi memiliki arti yaitu suatu naskah yang di dalam nya
memuat keseluruhan Peraturan-Peraturan yang mengatur dengan mengikat dalam
Penyelenggaran ketatanegaraan dalam suatu negara. Aturan-aturan itu juga dibuat
berdasarkan nilai dan norma yang ada dimasyarakat dan juga yang terkandung dalam
Pancasila. Pada dasarnya konstitusi terdiri dari konstitusi tertulis dan tidak tertulis,
konstitusi tertulis juga disebut Undang-Undang dasar yang memuat semua aturan di
Indonesia. Konstitusi tidak tertulis sama dengan konvensi, artinya konstitusi ini
tercantum secara tertulis seperti Undang-Undang tetapi lebih kepada sebuah Konstitusi
atau hukum kebiasaan yang melejat di dalam masyarakat. Konstitusional ini harus ditaati dan
dipatuhi sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat

B. SARAN

Kita sebagai warga negara harus bisa menaati peraturan yang telah di buat oleh pemerintahan,
sehingga kita bisa menjadi masyarakat yang cinra perdamaian dan mampu memahami arti
konstitusi dan pentingnya konstitusi di negara yang kita cintai ini.
DAFTAR PUSTAKA

Nurwardani, Paristiyanti.dkk. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan


Tinggi. Cetakan 1. Jakarta: Ristekdikti

Anda mungkin juga menyukai