Puisi Sucy

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Bapak ibu dosen yang baik hati

Izinkan saya mewakili teman-teman mengantarkan


ucapan terima kasih
Pak buk, terima kasih berkat bimbinganmu kami semua
dapat merasakan nikmat lulus sebagai sarjana
Untukmu terima kasih terungkap dari lubuk hati yang
paling dalam
Atas perhatian yang telah engkau barikan selama ini
Dari kami yang dulu sama sekali tak mengerti
Dan kini gelar sarjana ada di belakang nama kami
Saat hati dan pikiran kami penuh kebimbangan
Engkau hadir dengan perhatian dan bimbingan
Terima kasih pak buk
Telah membimbing dengan pennuh kesabaran dan
ketulusan
Maafkan kami karena sering menyusahkan
Maafkan kami karena sering mengabaikan
perkataanmu
Sampai waktu bapak ibu pun banyak terkorbankan
untuk kami
Andai saja tanpa bapak ibu berikan bimbingan
Nikmatnya lulus mungkin belum bisa kami rasakan
Terima kasih pak buk semoga tuhan membalas jasamu

Saat Mentari menyambut embun pagi


Kaki melangkah menuju gerbang perkuliahan
Tak ada hutan pun taka da kebun
Hanya bising motor yang jauh dari ketenangan
Inilah kampusku, cantik dan ganteng mahasiswanya
Kece-kece dosennya
Ku tulis sajak ini hanya untuk menghibur diri
Sayang sudah, keras membara itu dimasa mudaku
Dan kini masa tinggal jua menggalah jadinya
Kawan ingatlah tiga tahun silam kita masih menjadi
awal
Ingatlah kita pernah duduk Bersama dengan almamater
yang sama
Ingatlah kita pernah meangis, tertawa dan bangkit
Bersama
Sampai dimana dua tahun yang lalu menjadi titik
terendah kita
Kuliah online, praktikum online bahkan bimbingan onlie
Kata orang setiap awal pasti ada akhir
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan
Dan kini akhir dari perjalana masa kuliah kitapun tiba
Teman-teman senang bisa mengenal kalian
Senang bisa tertawa sepanjang hari Bersama kalian
Suaramu yang memanggilku dari jauh sana sangatlah
indah
Akan tersimpan dalam benakku yang terdalam
Terima kasih sudah mendengarkan semua keluhan dan
deritaku
Terima kasih telah menghiasi semua hari-hariku
Bersamamu adalah penghormatan tawa bagiku
Dan terus ku kenang dalam senubariku
Mulai esok aku akan melihat Mentari terbit sendirian
Tak ada dirimu lagi
Aku seperti sebuah fuzzle yang kehilangan teman-
temannya
Aku akan memulai ceritaku sendiri dan bertemu
dengan orang-orang baru
Aku akan bercerita bahwa aku telah memiliki teman-
teman yang menemaniku
Hari telah berganti sampailah tiba kini
Kesuksesan kita, pencapaian yang telah kita raih, dan
berdirinya kita disini
Adalah berkat segala kerja keras dan untaian doa dari
kedua orang tua kita
Seragam putih-putih yang kau pakai memang menarik
Tapi bukan itu yang engkau banggakan
Orang tuamu mengantarkanmu dengan uang puluhan
juta
Agar kamu mendapatkan gelar ahli madya farmasi
Tapi setelah ini mau dibawa kemana dirimu?
Yang paling ku ingat dari mereka
Adalah saat mereka puji diriku dan prestasiku
Meski penghargaannya terhadapku
Bukan dengan sebuah hadiah sepatu baru
Tapi, itu yang paling abadi dihatiku
Meski kau tak pernah mengerti ilmu kefarmasian
sepertiku
Tapi apa yang ayah dan ibu berikan
Jauh lebih sempurna dari teori-teori yang ada dalam
puluhan buku
Ayah
Ibu
Lihatlah
Saksikanlah
Semua orang menatapku
Beribu tepuk tangan menghampiriku
Namaku di sebut
Akuu di sambut
Ku gunakan toga kebanggaan ini
Untuk melihat tangis Bahagia kalian
Padahal sering banget aku gak dengar omongan kalian
Sering banget aku nutup telinga
Sering banget aku bohong demi kepuasan diriku
Sering juga aku mengeluarkan kata-kata kasar yang gak
pantes mereka dengar dari bibirku
Dasr cerewet
Kuno
Kolot
Tapi apakah mereka membenciku?
Tidak, tidak sama sekali
Mereka tetap tulus memaafkan
Mereka tetap bangga memiliki putri sepertiku
Ayah, ibu
Hari ini aku berhasil
Melewati perjuanganku di kampus
Saat jatuh asin memang merasakan air mataku sendiri
Tapi tidak seasin keringat ayah dan ibu yang
membuatku berdiri disini
Ayah, ibu
Aku betah menggunakan toga kebanggaan ini
Semua orang menatapku, penuh Bahagia.

Anda mungkin juga menyukai