4 Bop
4 Bop
4 Bop
( Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah penganggaran perusahaan pada prodi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam )
HAMRIANA : 90200121003
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah dengan judul “biaya overhead pabrik”
ini dapat tersusun, guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah penganggaran
perusahaan . Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarganya dan para sahabatnya. Pada Kesempatan ini kami menyampaikan ucapan
terima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah penganggaran perusahaan bapak Rusdi
Prayoga, SE.,MM. Semoga apa yang beliau ajarkan dapat menjadi manfaat dan amal jariyah
bagi beliau di akhirat kelak. Tidaklupa juga kami mengucapkan terima kasih atas bantuan
dari semua pihak yang telah berkontribusi dalam memberikan sumbangan pikiran maupun
materinya.
Dalam menyusun makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan yang
terdapat didalamnya, untuk itu demi kesempurnaan makalah ini kami sangat
mengharapkan adanya saran dan kritik dari para pembaca. Demikian makalah ini, semoga
dapat memberikan manfaat serta menambah wawasan bagi para pembaca.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................2
C. MANFAAT.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
C. PENGGOLONGAN BOP.................................................................................5
G. STUDI KASUS.................................................................................................12
A. KESIMPULAN.................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
pada umumnya sebuah perusahaan memiliki tujuan atau sasaran yang harus dicapai. l l l l l l l l l l l
Salah satu tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan keuntungan yang besar dengan l l l l l l l l l l l l l l
meminimalkan biaya yang terlibat dalam proses produksi. Laba atau rugi sering digunakan
l l l l l l l l
untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Komponen penghasil laba adalah pendapatan dan
l l l l l l l l l l l
biaya.
Biaya adalah salah satu sumber informasi terpenting dalam analisis strategis l l l l l l
perusahaan. Proses penentuan dan analisis biaya bisnis dapat me nggambarkan kinerja bisnis
l l l l l l l l
di masa mendatang. Pada dasarnya permasalahan yang sering terjadi di perusahaan adalah l l l l l l
perencanaan biaya yang dilakukan perusahaan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya
l l l l l l l l l l l
(realisasi biaya). Oleh karena itu, untuk mencapai produksi yang efisien, diperlukan
l l l l l l l l l l l l
Pengendalian biaya penting bagi perusahaan karena biaya produksi merupakan bagian
l l l l l l l l l
dari biaya produksi yang digunakan untuk menentukan harga barang yang dijual untuk l l l l l l l l l l
produk manufaktur. Banyak perusahaan yang kesulitan mendapatkan bahan baku karena
l l l l l l l l l l
harga yang tiba-tiba naik atau tidak sesuai dengan harga bahan baku yang ditetapkan l l l l l l
manajemen. Biaya bahan baku adalah salah satu dari tiga faktor biaya produ k dan biasanya
l l l l l
merupakan bagian besar dan signifikan dari total biaya produksi perusahaan.
l l l l l l
Dalam dunia manajemen, sangat penting untuk melacak berbagai kegiatan yang l l l l l l l l l
dilakukan, terutama dalam hal-hal yang melebihi harapan, seperti biaya BOP (Pabrik
l l l l l l l
Overhead). Menurut Abdul Halim (2010:90) Biaya overhead pabrik (BOP) adalah semua
l l l l l l l l l l
biaya produksi yang tidak dapat digolongkan se bagai biaya bahan langsung atau biaya l l l l
tenaga kerja langsung. Perusahaan juga perlu mengoptimalkan biaya overhead manufaktur
l l l l l l l l l l l l l
Menurut Abdul Halim (2010:293) "Varian biaya overhead pabrik adalah perbedaan biaya
l l l l l l l l
karena perbedaan antara biaya overhead pabrik aktual dan biaya overhead pabrik standar."
l l l l l l l l
Efisiensi biaya overhead pabrik dapat ditentukan dengan membandingkan hasil analisis
l l l l l l l l
1
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud anggaran biaya overhead pabrik l l l
6. Metode apa saja yang digunakan untuk mengalokasi biaya overhead pabrik
l l l l l l l l
C.MANFAAT PEMBELAJARAN
Dengan disusunya makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat memperluas
l l l l l l l l l
wawasan serta dapat menjadi bahan pembelajaran yang bermanfaat bagi kita semua
l l l l l l l
2
BAB II
PEMBAHASAN
Biaya overhead pabrik adalah biaya yang te rkait dengan proses produksi di pabrik, l l l l l l
tidak termasuk biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Karena ada terlalu
l l l l l l l l l
banyak jenis biaya yang terlibat dalam operasi manufaktur, diperlukan perhatian khusus. l l l l l l l l l l
Anggaran biaya overhead pabrik merupakan rencana rinci biaya tidak langsung yang l l l l l l
berhubungan dengan proses produksi pada periode berikutnya, meliputi jenis biaya, waktu dan
l l l l l l l l l l l l l l
Biaya overhead pabrik atau disingkat BOP, menyatakan bagian dari biaya tidak l l l l
langsung yang terkait dengan pembuatan produk, yaitu biaya pendukung yang dikeluarkan
l l l l l l l l l l l l
dalam pembuatan produk tersebut. Biaya ini menjadi bagian dari produk dan dialokasikan ke
l l l l l l l l l
produk dengan cara yang berbeda. Dalam akuntansi, biaya manufaktur atau BOP sering
l l l l l l l l l
Biaya overhead pada dasarnya adalah biaya atau pengeluaran yang tidak mudah l l l l l l l
dilacak dan sulit untuk ditetapkan ke unit biaya tertentu dan oleh karena itu tidak dapat l l l l l l l l l l l l
dikaitkan langsung dengan produk dan jasa yang dihasilkan. Namu n, biaya overhead sangat l l l l l l
penting untuk produksi dan bisnis karena berperan penting dalam membantu produksi dan
l l l l l l l l l l l
operasi bisnis menghasilkan laba perusahaan. Dapat dikatakan bahwa tanpa biaya produksi
l l l l l
tersebut, akan sangat sulit atau bahkan tidak mungkin untuk menjalankan operasinya.
l l l l l l l l l l
Misalnya, untuk memproduksi suatu produk, Anda jelas membutuhkan gedung dan l l l l l l l l l l l l l
listrik atau utilitas lain untuk melakukan kegiatan produksi. Biaya sewa bangunan dan listrik l l l l l l l l l l
dikeluarkan untuk kebutuhan operasi umum perusahaan, bukan untuk pesanan. atau hanya
l l l l l l l l l l l l l l l l l
untuk beberapa produk. Sebuah perusahaan harus membayar biaya overhead berkelanjutan
l l l l l l l l l l l l l l l l
terlepas dari apakah perusahaan memproduksi sejumlah besar produk (volume tinggi) atau
l l l l l l l l l l l l l
Misalnya, perusahaan masih harus membayar sewa gedung sebesar Rp. 50 juta, l l l l l l l l l l
meskipun jumlah unit yang diproduksi hanya 1000 unit (low volume) atau secara massal
l l l l l l l l l l
Definisi biaya overhead pabrik menurut Salman (2013:26) Overhead adalah biaya produksi
l l l l l l l l l
yang dikeluarkan perusahaan selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. l l l l l l l l l
Biaya pabrik meliputi biaya utilitas atau bahan tambahan, penyusutan peralatan pabrik, l l l l l l l l
1
biaya sewa bangunan pabrik, dan biaya overhead lainnya.
l l l l
Definisi overhead pabrik menurut Garrison et al. (2013:56), biaya overhead pabrik adalah
l l l l l l l l l
semua biaya produksi yang tidak termasuk dalam bahan langsung dan tenaga kerja
l l l l l l l l
langsung.” l
Definisi biaya overhead manufaktur menurut Halim (2005:90) Biaya Overhead Manufaktur
l l l l l l l l l l l l
adalah semua biaya produksi yang tidak dapat digolongkan se bagai biaya bahan langsung
l l l l l
Tidak ada hadits yang secara khusus membahas tentang overhead atau pengendalian l l l l l l l l l l
produksi di pabrik-pabrik. Hadits atau Sunnah Nabi Muhammad SAW merupakan sumber
l l l l l l l l
ajaran dan pedoman bagi umat Islam dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam urusan l l l l l l l l l
bisnis dan keuangan. Namun, Hadits lebih banyak tentang etika bisnis dan moralitas, seperti
l l l l l l l l
Salah satu hadits yang berkaitan dengan prinsip tersebut adalah hadits yang l l l l l l
“Barangsiapa yang melakukan penipuan dalam jual beli, maka ia akan tetap berada di l l l l l l l l
bawah kutukan Allah sampai dia meninggalkan tindakan penipuan ini.” (HR Bukhari dan
l l l l l l
Muslim). l
Dari hadits ini kita dapat be lajar bahwa dalam berbisnis, umat Islam harus bertindak l l l l l
jujur dan tidak curang. Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga menekankan pentingnya
l l l l l l l l l l
keadilan dalam berbisnis. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi
l l l l l l l
"Jangan menghina dirimu sendiri dan jangan biarkan dirimu dianiaya." (HR.Muslim). l l l l l
Dari hadits tersebut dapat dipelajari bahwa pengusaha muslim harus menghormati l l l l l l l l l
hak-hak pekerja dan lingkungan serta menjalankan bisnisnya secara adil tanpa merugikan
l l l l l l l l
pihak lain. Prinsip-prinsip ini dapat diterapkan dalam mengelola produksi pabrik, meskipun l l l l l l
َوَء اِت َذ ا ٱْلُقْر َبٰى َح َّق ۥُه َو ٱْلِم ْس ِكيَن َو ٱْبَن ٱلَّس ِبيِل َو اَل ُتَبِّذ ْر َتْبِذ يًرا
Artinya: Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang l l l l l l l l
miskin dan orang yang dalam pe rjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan l l l l l
2
— Surat Al-Isra Ayat 26 l
ِإَّن ٱْلُمَبِّذ ِريَن َك اُنٓو ۟ا ِإْخ َٰو َن ٱلَّش َٰي ِط يِن ۖ َو َك اَن ٱلَّش ْيَٰط ُن ِلَر ِّبِهۦ َك ُفوًرا
kafụrā
Artinya: Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan l l l l l l l l
Anggaran biaya overhead pabrik umumnya dibuat dengan tujuan sebagai berikut. l l l l l l l l l l l
1. Tujuan umum BOP adalah sebagai alat pengendalian kerja, koordinasi kerja dan
l l l l l l l l l
2. Tujuan khusus program neraca pembayaran, antara lain sebagai berikut. A. Ketahui cara
l l l l l l l l l l l
3. Lebih spesifik tentang harga produk. Pengetahuan tentang distribusi BOP tergantung pada
l l l l l l l l l l l
Sebuah perusahaan yang membuat produk sesuai pesanan. Oleh karena itu BOP adalah biaya
l l l l l l l l l l l l l
produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya produksi yang
l l l l l l l
termasuk dalam biaya BOP dapat dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut.
l l l l l l l l l
1. biaya persediaan. l l
3
6. Biaya produksi lainnya yang secara langsung memerlukan biaya tunai. l l l l l l l
3. Overhead Semi-variabel. l l l l
1. Biaya tetap l
Biaya tetap adalah biaya yang cenderung tetap konstan dari bulan ke bulan, terlepas
l l l l l l l l l l
dari volume aktivitas dan berdasarkan asumsi tertentu seperti praktik manajemen, periode
l l l l l l l l l l l l l
waktu dan lain-lain. Pengeluaran yang termasuk dalam kategori biaya tetap ini meliputi
l l l l l l l l l l
gaji, pajak properti, asuransi dan penyusutan (tidak termasuk yang dihitung dengan metode l l l l l l l l l l l
pendapatan).
l
Biaya tetap hanya ditentukan dalam kaitannya dengan periode anggaran tertentu dan
l l l l l l l l l
bidang yang relevan. Daerah yang bersangkutan adalah daerah operasi normal dalam artian l l l l l l l
perusahaan bermaksud untuk beroperasi di daerah operasi tersebut. Biaya tetap dapat
l l l l l l l l l l l l l l
berubah dari tahun fiskal ke fiskal karena premi (seperti tarif asuransi, tarif gaji manajerial,
l l l l l l l l l l
atau tarif pajak properti dan bangunan) atau kebijakan manajemen (aset tambahan yang
l l l l l l l l
2. harga variabel l
Biaya variabel adalah biaya yang be rvariasi secara keseluruhan dalam kaitannya l l l l l l l
dengan perubahan volume operasi, tetapi spesifik per unit. Dengan demikian, variabel
l l l l l l l l l l l l l
BOP adalah neraca pembayaran, yang berubah sebanding dengan perubahan volume l l l l l l l l l l
kegiatan. Semakin besar volume kegiatan, semakin besar neraca pembayaran. Sebaliknya,
l l l l l l l l l l l
semakin kecil volume kegiatan, semakin kecil pula neraca pembayaran. Dalam hal ini
l l l l l l l l l l
tingkat kegiatan usaha dinyatakan dalam satuan kegiatan (activity base), seperti B. jam
l l l l l l l
tenaga kerja langsung (DLH), jam mesin (DMH) dan satuan barang (kg, liter, dll). Biaya
l l l l l l
yang termasuk dalam kategori biaya variabel Jain meliputi biaya bahan baku langsung,
l l l l l l l l
biaya tenaga kerja langsung dan listrik. Karena otoritas anggaran, setiap departemen
l l l l l l l l
menentukan tingkat biaya variabel ini (volume), sedangkan tarif (harga) ditetapkan oleh
l l l l l l l l l
4
pusat (direktur).
l l l
Biaya semi variabel bersifat campuran, yaitu antara biaya tetap dan biaya variabel. l l l l l l l
BOP semi variabel adalah BOP yang mengalami perubahan, tetapi perubahan tersebut
l l l l l l l l l l l
tidak sebanding dengan perubahan volume operasi. Untuk menentukan persentase neraca
l l l l l l l l l l l l l l l l
menjadi dua bagian: biaya tetap dan biaya variabel. Biaya yang termasuk dalam kategori
l l l l l l l
biaya semivariabel antara lain biaya te naga kerja tidak langsung, biaya pemeliharaan,
l l l l l l l
biaya peralatan, bahan baku tidak langsung dan lain-lain. Sebagai contoh harga listrik.
l l l l
Biaya ini bersifat tetap karena perusahaan harus membayar biaya langganan jasa listrik l l l l l l l
setiap bulannya yang bersifat tetap, dan juga memiliki bagian yang variabel karena biaya
l l l l l l l l
Jenis biaya yang termasuk dalam overhead pabrik (BOP). Jenis pembayaran berikut
l l l l l l l l l
Bahan pembantu adalah bahan yang bukan merupakan bagian dari produk akhir, atau l l l l l l l
bahan yang nilainya, meskipun merupakan bagian dari produk akhir, relatif kecil l l l l l l l
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat dihitung
l l l l l l l
langsung dari produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari
l l l l l l l l l l l
upah, tunjangan dan biaya sosial yang dikeluarkan melalui tenaga kerja tidak langsung.
l l l l l l l l l
Pekerjaan tidak langsung terdiri dari berikut ini. A. Karyawan yang bekerja di departemen
l l l l l l l l l l l
B. Beberapa pegawai yang bekerja di bagian produksi, seperti kepala bagian produksi,
l l l l l l l l l l
Biaya perbaikan dan pemeliharaan, yang terdiri dari biaya suku cadang, bahan habis pakai
l l l l l l
(perlengkapan pabrik) dan biaya jasa alih daya u ntuk perbaikan dan pemeliharaan
l l l l l l l
5
pekarangan, perumahan, bangunan pabrik, mesin dan peralatan, kendaraan, laboratorium
l l l l l l l l
perkakas dan aset tetap lain yang digunakan. untuk keperluan manufaktur. D. Ada biaya
l l l l l l l l l l l
Golongan ini mencakup penyusutan tanah pabrik, bangunan pabrik, mesin dan peralatan, l l l l l l l l
alat laboratorium, peralatan kerja dan aktiva tetap lainnya yang digunakan di pabrik. l l l l l
Beban yang termasuk dalam kelompok ini meliputi asuransi gedung dan properti, asuransi
l l l l l l l l l l l
mesin dan peralatan, asuransi mobil, asuransi kecelakaan dan biaya amortisasi kerugian
l l l l l l l l
pengujian. l l
Biaya overhead manufaktur yang termasuk dalam kelompok ini meliputi biaya perbaikan
l l l l l l l l l l
yang dialihdayakan, biaya listrik di PLN, dll. Karena banyak sekali jenis biaya dalam suatu l l l l l
pabrik, maka diperlukan perhatian khusus. Dalam merencanakan dana yang termasuk l l l l l l l l l
dalam anggaran overhead operasi, ada dua hal utama yang harus diperhatikan, yaitu orang l l l l l l l l
bertanggung jawab atau prinsip biaya langsung yang terkenal. Setiap pusat
l l l l l l l l
pertanggungjawaban memiliki tanggung jawab dan sumber dayanya sendiri. Setiap Pusat
l l l l l l l l l
Tanggung Jawab adalah sub-unit perusahaan dan dikendalikan oleh seorang manajer.
l l l l l l l l l
memimpin pusat tanggung jawab dapat mengetahui apakah subunitnya telah mencapai
l l l l l l l l l l
Agar anggaran dapat berfungsi dengan baik, perkiraan yang dikandungnya harus l l l l l l
benar, sehingga tidak jauh berbeda dengan yang direalisasikan kemudian. Penilaian yang
l l l l l l l l l l
6
a) Menganggarkan (budgetary) unit yang akan diproduksi, terutama rencana jenis, kualitas
l l l l l l l l l l
dan jumlah barang yang akan diproduksi dari waktu ke waktu. Semakin banyak unit yang
l l l l l l l
b) Berbagai standar yang ditetapkan oleh perusahaan atas biaya overhead manufaktur
l l l l l l l l l
seperti biaya bahan pembantu, konsumsi listrik standar dan juga biaya-biaya lain di dalam
l l l l l l
c) Sistem pembayaran gaji yang digunakan oleh perusahaan, terutama gaji karyawan tidak
l l l l l l l l
e) Metode alokasi biaya, dimana perusahaan membagi biaya yang awalnya dikeluarkan
l l l l l l l l
sebagai satu unit (biaya terpisah) menjadi beberapa kelompok biaya tergantung dari mana
l l l l l l l l l l
biaya tersebut dinaikkan, yaitu. B. Biaya listrik di lingkungan kantor tata usaha, biaya
l l l l l l
lingkungan pendukung. l l l l
Dengan kata lain, metode alokasi biaya adalah metode yang menentukan bagaimana biaya
l l l l l l l l
Kapasitas Anggaran Overhead Pabrik Ada tiga jenis kapasitas yang perlu dipertimbangkan l l l l l l
Ini adalah kemampuan pabrik untuk menghasilkan produk dengan kecepatan penuh tanpa l l l l l l l l l l l
henti untuk jangka waktu tertentu, dikurangi waktu yang hilang karena kendala internal.
l l l l l l l l l l l l
• Kemampuan normal
l l
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka
l l l l l l l l l l l l
panjang.
• Kemampuan aktual. l l l
Ini adalah kapasitas sebenarnya yang diharapkan dapat dicapai di musim mendatang l l l l
7
neraca pembayaran masing-masing departemen, persentase neraca pembayaran dapat
l l l l l l l l l l
langkah berikut. l l
aktivitas apa yang digunakan dalam perkiraan BOP. Ada tiga jenis kapasitas yang dapat l l l
A. keterampilan praktis l l
Untuk menentukan kapasitas praktis dan kapasitas normal, pe rtama-tama perlu ditentukan
l l l l l l l l l l
kapasitas teoritisnya, yaitu produksi pabrik yang maksimal. Kapasitas teoretis dapat
l l l l l
dengan kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu. Kapasitas praktis
l l l l l l l l l l l l
adalah kapasitas teoretis dikurangi hilangnya waktu yang tak terelakkan karena kendala l l l l l l l l
internal perusahaan. Kapasitas praktis ini harus ditentukan karena sangat tidak mungkin
l l l l l l l l
sistem akan beroperasi pada kapasitas teoritis. Oleh karena itu, saat menentukan kapasitas,
l l l l l l l l l l
spesifikasi waktu harus diperhitungkan, seperti downtime pabrik yang tidak dapat
l l l l l l l l
B. Kemampuan normal l l
panjang. Jika hanya cadangan waktu yang dihasilkan dari faktor internal perusahaan yang l l l l
dipertimbangkan saat menentukan utilisasi, maka potensi penjualan jangka panjang juga
l l l l l l l l l
Kapasitas sebenarnya diharapkan tahun depan. Jika anggaran BOP didasarkan pada l l l l
kapasitas aktual yang diharapkan, ini berarti ramalan penjualan tahun depan digunakan l l l l l l l
sebagai dasar untuk menentukan kapasitas; Sebaliknya, ketika anggaran didasarkan pada
l l l l l l l l
kapasitas praktis dan normal, fokusnya adalah pada kapasitas fisik pabrik. l
8
Penentuan tarif pembayaran berdasarkan kapasitas aktual yang diharapkan merupakan
l l l l l l l l
pendekatan jangka pendek dan cara ini cenderung menghasilkan harga yang berbeda dari
l l l l l l l l l l
waktu ke waktu. Penentuan neraca berdasarkan kapasitas praktis atau kapasitas normal
l l l l l l l l l
dengan kapasitas fisik pabrik dan tidak te rpengaruh oleh perubahan penjualan yang
l l l l l l l l l
bersifat sementara. Dengan pendekatan ini, suku bunga neraca pembayaran tetap relatif
l l l l l l l l l l l l l
Setelah neraca pembayaran dibuat, langkah selanjutnya adalah memilih dasar untuk
l l l l l l l l l l
menghitung neraca pembayaran produk secara adil. Dasar tugas ini disebut unit aktivitas
l l l l l l l l l l
atau unit hitung, yaitu. unit untuk menentukan jumlah kegiatan yang dilakukan oleh
l l l l l l l l l l l l l l
departemen produksi dan jasa sehubungan dengan proses produksi. Satuan kegiatan ini
l l l l l l l l l l l l
sangat penting dalam penyusunan anggaran BOP karena pada dasarnya saldo merupakan l l l l l l l
hasil perkalian antara satuan kegiatan dengan persentase BOP. Di bawah ini adalah l l l l l l l
beberapa dasar yang dapat digunakan sebagai unit aktif untuk produk neraca pembayaran.
l l l l l l l l l l
A unit produksi l l
Metode ini merupakan metode yang paling mudah dan menempatkan BOP langsung pada
l l l l l l l l l l
produk. Beban BOP masing-masing produk dihitung dengan menggunakan rumus berikut.
l l l l l l l l l l l
Tingkat pembayaran per unit = perkiraan tingkat pembayaran + perkiraan jumlah unit l l l l l l l l
produksi l
Metode ini cocok untuk perusahaan yang hanya memproduksi satu jenis produk. Jika
l l l l l l l l l l l
sebuah perusahaan memproduksi lebih dari beberapa produk yang serupa dan terkait erat,
l l l l l l l l l l l l l l
Ketika gambaran pembayaran yang berlaku bervariasi tergantung pada nilai barang
l l l l l l l
(misalnya biaya asuransi komoditas), harga barang yang digunakan digunakan sebagai l l l l
9
Jumlah pembayaran satuan = perkiraan neraca pembayaran + perkiraan harga bahan baku
l l l l l l l l
yang digunakan l
Ketika sebagian besar item BOP terkait erat dengan jumlah upah TKL (misalnya pajak
l l l l l l l l l
penghasilan yang dibayarkan oleh perusahaan atas gaji karyawan), biaya TKL digunakan
l l l l l
Rumus perhitungan bunga BOP adalah sebagai berikut. Neraca pembayaran asosiasi =
l l l l l l l l l l
Karena ada hubungan yang sangat erat antara biaya TKL dengan jumlah jam tenaga kerja
l l l l l l l l
e. mesin jam
l l
Jika BOP bervariasi dengan waktu mesin bekerja (misalnya bahan bakar atau listrik l l l l l l l
digunakan untuk menjalankan mesin), perhitungan didasarkan pada jam mesin. Rumus
l l l l l l l l l l
Setelah anggaran BOP dibuat dan ukuran unit operasi ditentukan, langkah terakhir adalah
l l l l l l l l l l
Rumus: l l
Pendirian pabrik di atas konsep biaya murni merupakan metode alokasi BOP, dimana BOP
l l l l l l l
10
jasa dialokasikan langsung ke departemen produksi sesuai dengan rasio penggunaan jasa. l l l l l l l l l l l
Dalam metode ini, BOP dari departemen jasa didistribusikan ke setiap departemen produksi
l l l l l l l l l l l l
yang mendapat keuntungan darinya. Metode alokasi langsung digunakan ketika layanan yang
l l l l l l l l l
dan tidak ada departemen lain yang menggunakan layanan tersebut (departemen layanan tidak l l l l l l l l l l l
menggunakan layanannya).
l l
Metode ini digunakan ketika jasa yang diberikan oleh departemen jasa tidak hanya digunakan
l l l l l l l l l l
oleh departemen produksi, tetapi juga oleh departemen jasa lainnya. Misalnya, departemen
l l l l l l l l l l l l l l
untuk perbaikan mesin diesel. Di sisi lain, departemen perbaikan juga menggunakan sebagian
l l l l l l l l l l l l l l
dari layanan departemen produksi listrik untuk pengoperasian fasilitas perbaikan. Metode l l l l l l l l l l l
pengalokasian biaya overhead produksi suatu jasa dalam hal ini dapat dilakukan dengan
l l l l l l l l
G. STUDI KASUS
1. Kasus 1 l
BOP tahun 2018 pada departemen produksi dan departemen jasa sebesar Rp40.000.000
l l l l l l l l l l
Departemen l l l Jumlah l
Departemen Produksi I
l l l l Rp15.000.000
Departemen Produksi II
l l l l Rp10.000.000
Departemen Produksi III
l l l l Rp5.000.000
Total Rp30.000.000
Departemen l l l Jumlah l
11
Departemen Jasa A
l l l Rp6.000.000
Departemen Jasa B
l l l Rp4.000.000
Total Rp10.000.000
c.Penggunaan Jasa
l l
Instruksi
Hitunglah besarnya tarif BOP Departemen Produksi I, II, III!
l l l l l l
Penyelesaian
l l l
Alokasi dari:
Penjelasan:
l l
12
BOP departemen produksi setelah alokasi Produksi I
l l l l l l l : 17.580.000
Produksi II : 13.180.000 l
Total : 40.000.000
a. Departemen I l l l :
b. Departemen II l l l :
c. Departemen III l l l :
2. Kasus 2
Biaya overhead pada masing-masing departemen selama tahun 2018 dirincikan sebagai
l l l l l l l l
berikut. l l
Pemakaian jasa departemen pembantu dapat dilihat pada tabel berikut ini.
l l l l l l l l l
Adapun banyaknya produksi pada tahun 2000 diketahui sebesar 1.000 unit.
l l l l l l l l
Instruksi
Berdasarkan data-data di atas, Saudara diminta untuk:
l l l l
a. Menentukan besarnya tarif BOP departemen produksi I dan II tahun 2018 bila pada
l l l l l l l l l
b. Menghitung besarnya total BOP tahun 2018 bila produksinya mengalami kenaikan
l l l l l l l
sebesar 20%.
l l
13
Penyelesaian
Besarnya BOP departemen pembantu/jasa setelah alokasi jasa
l l l l l l l l
Departemen Pembantu X
l l l l l : X = 5.000.000 + 0,1Y
Departemen Pembantu Y
l l l l l : Y = 3.000.000 + 0,2X
Menghitung X l l
X = 5.000.000 + 0,1Y
X = 5.000.000 + 0,1(3.000.000 + 0,2X)
X = 5.000.000 + 300.000 + 0,02X
X - 0,02X = 5.000.000 + 300.000
0,98X = 5.300.000
X = 5.408.163
Menghitung Y l l
Y = 3.000.000 + 0,2X
Y = 3.000.000 + 0,2 (5.408.163)
Y = 4.081.637
Departemen Departemen
Keterangan
Produksi I Produksi II
BOP sebelum alokasi l10.000.000
l l 12.000.000
Alokasi dari departemen: l l l
X 1.622.448 2.704.080
Y 1.632.655 2.040.817
BOP setelah Alokasi 13.255.103 16.744.887
Penjelasan:
l l
Produksi I l = 13.255.103
Produksi II l = 16.744.897
14
30.000.000
Produksi I :
l
Produksi II:
l
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Biaya overhead pabrik adalah biaya yang terkait dengan proses produksi di pabrik, tidak
l l l l l l
termasuk biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Anggaran biaya overhead
l l l l l l l l
pabrik merupakan rencana rinci biaya tidak langsung yang berhubungan dengan proses
l l l l l l l l l
produksi pada periode berikutnya, meliputi jenis biaya, waktu dan tempat (departemen)
l l l l l l l l l l l l l
dimana biaya tersebut akan dikeluarkan. Biaya produksi yang termasuk dalam biaya BOP
l l l l l l l l
dapat dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut. Biaya tetap adalah biaya yang
l l l l l l l l
cenderung tetap konstan dari bulan ke bulan, terlepas dari volume aktivitas dan
l l l l l l l l l l l
berdasarkan asumsi tertentu seperti praktik manajemen, periode waktu dan lain-lain.
l l l l l l l l l l l l
Biaya tetap dapat berubah dari tahun fiskal ke tahun fiskal karena premi (misalnya tarif
l l l l l l l l
asuransi, tarif gaji manajemen atau pungutan pajak properti dan bangunan) atau kebijakan
l l l l l l l l l l
Biaya yang termasuk dalam kategori biaya variabel Jain meliputi biaya bahan baku
l l l l l l l
langsung, biaya tenaga kerja langsung dan listrik. Biaya yang te rmasuk dalam kategori
l l l l l l l
biaya semivariabel antara lain biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya pemeliharaan,
l l l l l l l
biaya peralatan, bahan baku tidak langsung dan lain-lain. Biaya overhead manufaktur yang
l l l l l l l
termasuk dalam kelompok ini meliputi biaya perbaikan yang dialihdayakan, biaya listrik di
l l l l l l
PLN, dll.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://tafsirweb.com/37728-surat-al-isra-ayat-26-27.html
l l
17