Ibadah Praktis
Ibadah Praktis
Ibadah Praktis
Nmp : 2309110019
Psikologi A
Catatan : kalau mayatnya sudah agak uzur (sudah mulai berbau), maka boleh
air jeruk di dahulukan dari air sabun).
Mengkafani jenazah
Batas minimal mengafani jenazah, baik laki-laki maupun perempuan, adalah selembar kain
yang dapat menutupi seluruh tubuh jenazah, sedangkan batas sempurna bagi jenazah laki
laki adalah tiga lapis kain kafan.
a) Bentangkan kain kafan sehelai demi helai, yang paling bawah lebih lebar dan luas serta
setiap lapisan diberi kapur barus.
b) Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di atas kain kafan
memanjang lalu ditaburi wangi-wangian.
c) Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, qubul dan dubur) yang mungkin masih
mengeluarkan kotoran dengan kapas.
d) Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian ujung lembar sebelah
kiri. Selanjutnya, lakukan seperti tersebut selembar demi lembar dengan cara yang lembut.
e) Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga atau lima
ikatan.
f) Jika kain kafan tidak cukup menutupi seluruh badan jenazah, tutuplah bagian kepalanya,
dan bagian kakinya boleh terbuka, tapi tutup dengan daun kayu, rumput atau kertas. Jika
tidak ada kain kafan, kecuali sekadar menutup aurat, tutuplah dengan apa saja yang ada.
Niat. Berdiri bagi yang mampu. Melakukan 4 kali takbir. Mengangkat tangan pada takbir
pertama. Membaca surat Al-Fatihah. Membaca selawat. Berdoa untuk jenazah. Salam.
Setelah membaca niat, segera lakukan takbir pertama
1. Takbir Pertama
Setelah membaca niat, segera lakukan takbiratul ihram. Ini dengan meletakkan
tangan di atas pusar sebagaimana salat pada umumnya. Lalu membaca surat Al-
Fatihah
2. Takbir kedua
Takbir dilakukan sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu.
Kemudian, kembali meletakkan tangan di atas pusar. Setelah itu membaca salawat
Nabi dan bisa memilih salawat Ibrahimiyah yang dianggap lebih afdhal.
3. Takbir Ketiga
Membaca takbir sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu. Lalu
kembali meletakkan tangan di atas pusar. Setelah itu, membaca doa untuk jenazah :
Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’
Mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod, Wa naqqihi minal khothooyaa
kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas, Wa abdilhu daaron khoiron min
daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron minzaujihi, Wa adkhilhul
jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar.” Artinya: “Ya Allah,
ampunilah dan rahmatilah dia. Bebaskanlah dan maafkanlah dia. Luaskanlah
kuburnya dan mandi.
Zaujihi, Wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar.”
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Bebaskanlah dan maafkanlah dia.
Luaskanlah kuburnya dan
4. Takbir ke empat
Latin: Allahumma laa tahrimna ajrohu wa laa taftinna ba’dahu waghfir lana wa lahu.
Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah
(cobaan) bagi Kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.”
5. Salam Jangan lupa untuk salam untuk mengakhiri sholat jenazah. Yakni
mengucapkan salam sambil memalingkan kepala ke kanan dan ke kiri sebagaimana
Salat lainnya, seperti :
Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarookaatuh.” Artinya: “Semoga
keselamatan rahmat Allah dan berkah-Nya limpahkan kepada kalian.
8. Bagian suami : ¼
Bagian ibu : 1/6
Bagian anak laki-laki : ashobah
Bagian 2 anak perempuan : ashobah
Bagian suami : ¼ × 9.600.000 = 2.400.000
Bagian ibu : 1/6 × 9.600.000 = 1.600.000
Sisa : 9.600.000-4.000.000 = 5.600.000
Bagian anak laki-laki : 2.800.000
Bagian 2 anak perempuan : 1.400.000 per orang.
9. Bagian suami : ½
Bagian ibu : 1/3
Bagian ayah : ashobah
Suami : ½ × 52.000.000 = 26.000.000
Ibu : 1/3 × 52.000.000 = 17.333.333
Sisa : 52.000.000-43.333.333 = 8.666.666
Jadi bagian ayah : 8.666.666
10. A.=24.
B=24.
C=12
D= 6
E=12