Contoh RPP

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MODUL

AJAR
SMP Negeri 1 Tarik
Oleh
Ainun Jariyah, S.Pd
Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Surat Pribadi dan Surat Dinas
INFORMASI UMUM
Nama Penyusun Ainun Jariyah
Jenjang Sekolah SMP
Fase/ Kelas D/ VII
Domain/ Topik Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Surat Pribadi dan Surat
Dinas
Kata Kunci Unsur Kebahasaan, Surat Pribadi, Surat Dinas
Alokasi Waktu (menit) 3X40 menit
Jumlah Pertemuan (JP) 3 JP
Moda Pembelajaran Tatap Muka
Metode Pembelajaran Discovery Learning
Metode Penilaian Individu dan berkelompok
Elemen Capaian Menulis
Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat mengidentifikasi unsur kebahasaan surat
pribadi dan surat dinas dengan tepat
Profil Pelajar Pancasila 1. Bertakwa kepada Tuhan YME
2. Bernalar Kritis
3. Bergotong-royong
Target dan Jumlah Peserta Perangkat ajar dapat digunakan untuk mengajar peserta
Didik didik reguler/ tipikal. Kapasitas peserta didik sebanyak 36
orang
Sarana dan Prasarana Laptop, teks Surat Pribadi dan Surat Dinas
Daftar Pustaka Subarna, Rakhma, dkk. 2021. Bahasa Indonesia untuk SMP
Kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.
Wahono, Mafrukhi, dan Sawali. Mahir Berbahasa
Indonesia, Jilid 1, Kelas VII SMP/MTs. Jakarta: Erlangga.
Referensi Lain Teks Surat Pribadi dan Surat Dinas
Persiapan Pembelajaran 1. Guru menyiapkan kelas dan kondisi peserta didik
2. Guru menyiapkan modul ajar, Lembar Kerja Peserta
Didik, dan media pembelajaran
3. Guru menyiapkan contoh teks Surat Pribadi dan
Surat Dinas
Pemahaman Bermakna Dengan mempelajari unsur kebahasan Surat Pribadi dan
Surat Dinas peserta didik dapat melakukan segala kegiatan
sesuai dengan Surat Pribadi dan Surat Dinas yang sesuai
dengan struktur kebahasaannya
Pertanyaan Pemantik 1. Apakah bahasa yang digunakan dalam Surat Pribadi
dan Surat Dinas itu sama?
2. Bagaimana bahasa yang digunakan dalam Surat
Pribadi dan Surat Dinas?
Rencana Asesmen Asesmen Formatif

KEGIATAN PEMBELAJARAN

“Menganalisis Unsur Teks Surat Pribadi dan Surat Dinas”

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)


1. Guru menyapa dan menyampaikan salam kepada peserta didik.
2. Guru dan peserta didik berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan mulai mengondisikan suasana belajar.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat materi pembelajaran untuk
kehidupan sehari-hari.
5. Guru mengulas kembali materi yang diajarkan sebelumnya dengan menggunakan
nyanyian.
6. Guru menyuruh peserta didik untuk diam sejenak dengan teknik tepuk diam agar
fokus kepada pembelajaran.
Kegiatan Inti (90 menit)
Metode pembelajaran yang digunakan dalam aktivitas ini adalah diskusi kelompok
kooperatif, ceramah, dan tanya jawab.
1. Guru memberikan pertanyaan pemantik sebelum memulai pembelajaran untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik mampu memahami materi pembelajaran.
 Apakah bahasa yang digunakan dalam surat pribadi dan surat dinas itu sama?
 Bagaimana bahasa yang digunakan dalam surat pribadi dan surat dinas?
2. Guru menginstruksikan peserta didik untuk berpasangan dengan teman sebangkunya.
3. Guru menampilkan ragam kata sapaan. Peserta didik bersama teman
sebangkunya mengamati ragam kata sapaan tersebut.
4. Setelah peserta didik mengamati gambar ragam kata sapaan, guru menampilkan
gambar surat pribadi dan surat dinas. Kemudian, guru menginstruksikan kepada setiap
pasangan untuk menganalisis bentuk kata sapaan yang terdapat dalam surat pribadi
dan suratdinas.
5. Setelah selesai berdiskusi bersama teman sebangkunya, masing-masing anggota
pasangan bergabung dengan anggota pasangan yang lain (bertukar pasangan).
6. Masing-masing anggota yang bertukar pasangan ini, saling menanyakan dan mencari
kepastian jawaban mereka.
7. Kemudian masing-masing anggota kembali lagi ke pasangan yang lama dan saling
berbagi informasi yang diperoleh dari kegiatan bertukar pasangan.
8. Peserta didik beserta pasangannya membuat simpulan dari kegiatan diskusi mereka.
9. Guru melakukan konfirmasi dengan menerangkan materi.
Kegiatan Penutup (15 menit)
1. Guru mengajak peserta didik untuk menyimpulkan hasil pembelajaran dengan
menyebutkan poin-poin utama yang dipelajari.
2. Guru menanyakan kepada peserta didik, terkait hal-hal yang belum dipahami.
3. Guru menginformasikan kepada peserta didik bahwa pertemuan berikutnya akan
belajar membuat surat pribadi dan surat dinas.
4. Guru menutup pertemuan dengan memberi motivasi belajar kepada peserta didik dan
memberi salam.
MATERI PEMBELAJARAN

Penggunaan bahasa dalam surat pribadi dan surat dinas umumnya berbeda. Seperti
kamu ketahui, surat pribadi berisi kepentingan pribadi sehingga sifatnya tidak resmi.
Bahasanya pun lebih santai dan tidak menggunakan bahasa baku. Sebaliknya, surat dinas
berisi kepentingan kedinasan sehingga bersifat resmi dan menggunakan bahasa baku.

Contoh Surat Pribadi :

Sahabatku Andi,

Sudah lama ya kita tidak berjumpa. Minggu depan aku akan ke Padang Panjang. Entar kita
ketemuan ya!

Contoh Surat Resmi :

Dengan hormat,

Kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu wali murid Pondok Pesantren Modern Nurul
Ikhlas.

Jika kamu amati, kedua contoh tersebut memiliki perbedaan. Pada bagian pembuka
dari surat pribadi, tampak menggunakan bahasa yang santai dan akrab (Sahabatku Andi).
Sebaliknya, dalam surat dinas tampak resmi/formal (Dengan hormat). Surat dinas sudah
harus menggunakan bahasa baku.

Untuk memperoleh gambaran, cermatilah pedoman kebahasaan penulisan surat dinas berikut
ini.

a. Kepala surat
Hal yang perlu mendapat perhatian dalam penyusunan kepala surat adalah sebagai
berikut.
(1) Hendaknya dihindari penggunaan singkatan, misalnya, kata jalan menjadi Jl. atau
telepon menjadi Tlp.
(2) Kepala surat hendaknya disusun secara efesien. Misalnya, kata nomor dalam
menunjukkan alamat tidak perlu dicantumkan karena hal itu merupakan sesuatu
yang mubazir. Orang sudah mengetahui bahwa angka yang mengikuti nama jalan
pada alamat nomor urut bangunan.
(3) Penggunaan titik dua (:) sering juga dijumpai antara kata telepon dengan nomor
yang mengikutinya. Misalnya, Telepon: 5422222, padahal tanda tersebut tidak
perlu digunakan.
b. Nomor surat
Hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan nomor surat adalah:
(1) Huruf awal kata nomor harus ditulis dengan huruf capital
(2) Kata nomor sebaiknya tidak disingkat, misalnya menjadi no.
(3) Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik
Contoh :
Nomor : 001/SMP-NI/IV/2020
c. Tanggal surat
(1) Nama bulan ditulis dengan huruf secara lengkap
(2) Angka tahun tidak boleh disingkat
(3) Pada akhir keterangan tidak dibubuhi tanda titik
(4) Jika sudah ada kop surat, tidak perlu mencantumkan nama kota
Contoh:
16 April 2020
d. Lampiran
(1) Huruf awal kata lampiran ditulis dengan huruf capital
(2) Sebaiknya kata lampiran tidak disingkat, misalnya menjadi lamp.
(3) Pada akhir baris tidak menggunakan tanda titik.
Contoh:
Lampiran : tiga lembar
e. Hal
Hal surat berarti soal atau perkara yang dibicarakan surat. Cara penulisan hal surat
adalah:
(1) Berwujud kata atau frasa, bukan kalimat
(2) Huruf pertama pada setiap katanya harus ditulis dalam huruf capital
Contoh :
Hal : Undangan rapat
f. Alamat Surat
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan alamat surat adalah sebagai berikut.
(1) Kelompok kata yang terhormat disingkat menjadi Yth.
(2) Huruf awal pada singkatan Yth. ditulis dengan huruf capital
(3) Penulisan alamat didahului kata Kepada
(4) Sapaan ibu, bapak, tuan, saudara, dan sejenisnya dapat digunakan apabila surat
tersebut ditujukan pada perseorangan.
(5) Gelar akademik dan pangkat dicantumkan
(6) Pemenggalan alamat surat pada setiap baris hendaknya didasarkan pada hubungan
frasa.
(7) Akhir alamat surat tidak menggunakan tanda titik.
Contoh:
Yth. Bapak Delfi Ariandi, M.Pd

Jalan Padang Panjang-Bukittinggi, Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas


Panyalaian, 28667

g. Salam pembuka
Salam pembuka berfungsi sebagai penghormatan terhadap pihak yang dituju.
Contohnya penulisan yang benar adalah:
(1) Huruf awal pada salam pembuka ditulis dengan huruf capital
(2) Huruf awal hormat ditulis dengan huruf kecil
(3) Penulisan salam pembuka diakhiri dengan tanda koma

h. Paragraf pembuka
Paragraf pembuka hendaknya dapat membangkitkan minat penerima surat untuk
membacanya. Susunlah paragraf pembuka dengan menarik, yakni dengan
menggunakan pilihan kata yang tepat, susunan kalimat yang sesuai, dan ejaan yang
benar.
Contoh penulisan paragraf pembuka yang benar adalah :
(1) Dengan surat ini, kami beritahukan kepada Saudara ...
(2) Dengan ini saya mohon bantuan Saudara untuk ...
i. Paragraf Isi
Contoh paragraf isi adalah :
Berkenaan dengan hal tersebut, kami mengharapkan Saudara agar menugasi Ketua
Konsulat PGR untuk menghadiri rapat dengan OSPANI. Atas perhatian Saudara,
kami atas nama kepada dan karyawan, mengucapkan terima kasih.
j. Paragraf Penutup
Paragraf penutup merupakan simpulan, harapan, ucapan terima kasih, ataupun ucapan
selamat kepada penerima surat. Pada umumnya, alinea penutup hanya terdiri atas
sebuah kalimat.
Contoh kalimat penutup:
(1) Atas bantuan Saudara, saya sampaikan terima kasih.
(2) Mudah-mudahan bahan pertimbangan yang kami kemukakan di atas bermanfaat
bagi Saudara.
k. Salam penutup
Salam penutup yang sering digunakan adalah hormat kami, hormat saya, salam
takzim, dan wassalam. Hal yang harus diperhatikan dalam penulisan salam penutup
adalah :
(1) Huruf awal salam penutup ditulis dengan huruf kapital
(2) Penulisan salam penutup diakhiri dengan tanda koma
l. Pengirim Surat
Pengirim surat adalah pihak yang bertanggungjawab atas penulisan/penyampaian
surat. Sebagai bukti pertanggungjawaban, dalam bagian akhir surat tersebut dibubuhi
tanda tangan pengirim.

Ragam Sapaan

1. Kata Sapaan yang Menunjukkan Hubungan Kerabat


Digunakan untuk menyapa orang yang memiliki hubungan keluarga. Misalnya kakek,
nenek, paman, bibi, ibu, ananda, mas, dan sebagainya.
2. Kata Sapaan Berbentuk Kata Ganti
Misalnya kamu, engkau, saudara, anda, tuan, nyonya, dan sebagainya.
3. Kata Sapaan yang Menunjukkan Rasa Hormat
Misalnya yang terhormat, dan sebagainya.
4. Kata Sapaan yang Diikuti Nama
Misalnya saudara Ina, Bapak Ferry Tan, Ibu Ningtiyas, dan sebagainya.

Penggunaan Pronomina pada Surat

Kata Ganti (Pronomina)

Pronomina atau kata ganti adalah kata yang dipakai untuk mengacu kepada kata
benda (nomina) lain. Misalnya, kata ketua OSIS dapat diacu dengan pronomia dia atau ia.
Dari segi fungsinya, dapat dikatakan bahwa pronomia menduduki posisi yang umumnya
diduduki oleh nomina, yaitu sebagai subjek, objek, dan predikat (dalam beberapa kalimat
tertentu).

1. Pronomina Persona
Adalah pronomina yang mengacu kepada orang.
Contoh:
a) Diri sendiri: saya, aku, daku
b) Orang yang diajak bicara: engkau, kamu, Anda, dikau, kau-, -mu, kalian, kamu
sekalian, anda sekalian.
c) Orang yang dibicarakan: ia, dia, beliau, mereka.
2. Pronomina Penunjuk
Pronomina penunjuk terdiri atas pronomina penunjuk umum (ini,itu), penunjuk
tempat (sini, situ, sana), dan penunjuk ihwal (begini, begitu)
Contoh:
Siapa yang mau pergi ke sana?
3. Pronomina Penanya
Pronomina yang dipakai sebagai penanda pertanyaan. Biasanya yang ditanyakan
adalah orang (siapa), barang (apa), atau pilihan (mana).
Contoh:
Rumahmu yang mana?

Kata Baku dan Tidak Baku

Bentuk baku adalah ragam bahasa Indonesia yang dipakai untuk mendukung fungsi-
fungsi tertentu yaitu fungsi pemersatu, fungsi penanda kepribadian, fungsi penambah
wibawa, dan fungsi sebagai kerangka acuan. Bentuk baku dalam pemakaiannya ditandai
dengan penggunaan pilihan kata yang cermat, tepat, efisien, serta sesuai dengan kaidah-
kaidah yang berlaku dalam bidang tata bahasa, peristilahan, dan ejaan. Sebagai sarana
komunikasi, bentuk baku ini digunakan dalam komunikasi resmi, salah satunya surat-
menyurat resmi. Untuk membedakan pemakaian bahasa Indonesia baku dan tidak baku,
perhatikan contoh dalam tabel di bawah ini.

Kata Baku Kata Tidak Baku


Tidak Enggak, nggak
Dibuat Dibikin
Belum Belom
Sudah Udah

ASESMEN

Asesmen Formatif

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Surat Pribadi Dan Surat Dinas

Nama :

Kelas/ Semester :

Tulislah kata sapaan yang kamu temukan ke dalam tabel berikut!

Kata Sapaan yang ditemukan Surat Pribadi Surat Dinas


Pedoman Penskoran

Berikut adalah pedoman penskoran ragam sapaan dalam surat pribadi dan surat dinas .

Perlu
Baik Sekali Baik Cuup
Aspek Bimbingan Skor
3 2 1 0
Kelengkapan Mampu Mampu Mampu Tidak mampu
unsur menentukan menentukan menentukan menentukan
semua ragam beberapa beberapa ragam kata
kata sapaan ragam kata ragam kata sapaan
dengan tepat sapaan sapaan dengan tepat
dengan dengan tidak
tepat tepat
Bukti Pendukung Mampu Mampu Mampu Tidak mampu
menyertakanse menyertaka menyertakan menyertakan
mua bukti n beberapa beberapa semua bukti
pendukung bukti bukti pendukung
kata sapaan pendukung pendukung kata sapaan
secara tepat kata sapaan kata sapaan secara tepat
secara tepat dengan tidak
tepat
Bahasa Konsisten Belum Jarang Tidak
dalam konsisten konsisten konsisten
membedakan dalam dalam dalam
kata sapaan membedaka membedakan membedakan
dalam surat n kata kata sapaan kata sapaan
pribadi dan sapaan dalam surat dalam surat
surat dinas dalam surat pribadi dan pribadi dan
pribadi dan surat dinas surat dinas
surat dinas

Nilai Akhir = Jumlah skor X 100


9

Instrumen Penilaian Rubrik

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3


Nilai
No Nama Peserta Didik B B C P B B C P B B C P
Akhir
S B S B S B
1
2
3
4
5
Kunci Jawaban

Kata Sapaan yang ditemukan Surat Pribadi Surat Dinas


Kata sapaan yang Kakak Nakula -
menunjukkan hubungan
kerabat

Kata sapaan berbentuk kata Padamu, Kamu Saudara


ganti Ketua murid

Kata sapaan yang - Yth. Ketua Murid Kelas VII,


menunjukkan rasa hormat VIII, dan IX

Kata sapaan yang diikuti Nakula -


nama
REMIDIAL DAN PENGAYAAN

REMIDIAL

Bacalah
pembuka
surat
undangan
berikut
dengan
cermat!

Pusat
Kegiatan
Belajar
Masyarakat
(PKBM)
Ngudi
Raharjo
Desa Gulu
Rejo
Kecamatan
Ledah Kulon
Progo
PENGAYAAN

Bacalah
kutipan
surat pribadi
berikut!

Halo Meika,

Bagaimana
keadaanmu
sekarang?
Semoga
REFLEKSI

Refleksi Guru

1. Apakah peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan baik?


2. Apakah pemilihan metode pembelajaran sudah efektif untuk menerjemahkan
tujuan pembelajaran?
3. Apakah pembelajarn pada hari ini memberikan semangat kepada peserta didik?

Refleksi Peserta Didik

1. Hal penting apa yang kalian dapatkan dalam pembelajaran hari ini?
2. Adakah tantangan yang kamu temui dalam pembelajaran hari ini?
3. Puaskah kamu dengan proses belajarmu hari ini?

Mengetahui, Sidoarjo, 08 Maret 2023

Guru Pamong Penyusun

Muji Astutik, S.Pd Ainun Jariyah, S.Pd

NIP. 198006082005012005 NIM. 2200103912156034

Anda mungkin juga menyukai