DefinisiDanPemikiran (Filsafat Umum)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

FILSAFAT UMUM
“ Definisi dan Pemikiran Filsafat “

Oleh :
Danil Andrean
Aton Mayana
Fahrah Riza

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Prodi Ilmu Komunikasi


Universitas Teuku Umar
2023
"Definisi dan Pemikiran Filsafat"

Pengantar
Filsafat adalah disiplin ilmu yang telah mendalami pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang
eksistensi, pengetahuan, etika, dan banyak aspek kehidupan manusia selama ribuan tahun.
Definisi dan pemikiran dalam filsafat telah berubah dan berkembang sepanjang sejarah,
mencerminkan perubahan dalam pandangan dunia, budaya, dan perkembangan pemikiran
manusia. Makalah ini akan menyelidiki definisi filsafat, serta mengulas beberapa pemikiran
utama dalam sejarah filsafat.

Definisi Filsafat
Filsafat adalah alat intelektual yang kuat yang digunakan untuk memahami, menganalisis,
dan merenungkan berbagai aspek kehidupan manusia dan alam semesta. Ini memberikan
kerangka kerja konseptual yang memungkinkan intelektual untuk menjelajahi pertanyaan-
pertanyaan fundamental tentang eksistensi, pengetahuan, etika, dan realitas. Melalui filsafat,
intelektual dapat mendalami pemahaman mereka tentang makna hidup, mencari solusi untuk
permasalahan kompleks, dan mengeksplorasi berbagai pandangan tentang dunia.

Filsafat juga membantu intelektual dalam menganalisis argumen-argumen,


mempertimbangkan implikasi etis dari tindakan, serta mengidentifikasi asumsi-asumsi yang
mendasari pemikiran mereka. Ini merupakan alat penting dalam memahami hubungan antara
manusia dan alam semesta, serta dalam mengembangkan pandangan filosofis yang lebih
dalam tentang berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian, filsafat memungkinkan
intelektual untuk menjalani eksplorasi berpikir yang mendalam dan abstrak yang dapat
merenungkan berbagai kompleksitas dan misteri yang ada di sekitar kita.

Pemikiran Filsafat Awal


Pemikiran filsafat awal merujuk pada perkembangan filsafat pada periode klasik kuno,
terutama di Yunani kuno. Beberapa pemikiran filsafat awal yang signifikan meliputi:

1. Pemikiran Pra-Sokratis: Ini adalah era sebelum Socrates, di mana filsuf-filsuf seperti
Thales, Anaximander, dan Heraclitus mencoba menjelaskan asal usul dan dasar alam
semesta. Mereka menciptakan pemikiran awal tentang kosmologi dan ontologi.
2. Sokrates: Sokrates terkenal dengan metodenya yang menggunakan dialog dan
pertanyaan untuk mendorong pemikiran kritis. Dia sangat tertarik pada etika dan
pengetahuan. Fokusnya pada “Pandangan Diri” (Know Thyself) adalah konsep sentral
dalam pemikiran filsafatnya.
3. Plato: Plato adalah murid Sokrates dan pendiri Akademi di Athena. Dia menciptakan
teori tentang realitas ide, di mana dunia fisik hanyalah bayangan dari ide-ide abstrak
yang lebih nyata. Karyanya “Republik” membahas teori negara ideal.
4. Aristoteles: Aristoteles adalah murid Plato dan filosof yang sangat produktif. Dia
mengembangkan berbagai teori tentang etika, politik, metafisika, dan ilmu
pengetahuan. Pemikiran kategorisasi dan hylomorphism (segala sesuatu adalah
gabungan materi dan bentuk) adalah kontribusi pentingnya.
5. Cynics, Stoics, dan Epicureans: Munculnya aliran-aliran ini setelah Plato dan
Aristoteles membahas etika dan cara hidup yang baik. Cynics mengejar kehidupan
sederhana, Stoics menekankan etika dan kendali diri, sedangkan Epicureans mengejar
kenikmatan sederhana.

Pemikiran filsafat awal ini membentuk dasar filsafat Barat dan memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap perkembangan pemikiran, etika, dan ilmu pengetahuan. Filsuf-filsuf ini
membuka jalan bagi pemikiran lebih lanjut yang mempengaruhi budaya dan intelektualitas
manusia hingga saat ini.

Pemikiran Filsafat Abad Pertengahan


- Filsafat Agama: Abad Pertengahan melihat perkembangan filsafat yang berpusat pada
agama.
Dalam konteks pemikiran filsafat Abad Pertengahan dalam Islam, ada banyak pemikiran yang
berperan penting. Beberapa tokoh dan aliran yang relevan dalam pemikiran filsafat Islam
selama Abad Pertengahan adalah:

1. Al-Kindi (Alkindus): Al-Kindi dianggap sebagai bapak filsafat Islam dan merupakan
tokoh awal dalam upaya menggabungkan filsafat Yunani dengan pemikiran Islam. Dia
sangat memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam.
2. Al-Farabi (Alpharabius): Al-Farabi adalah filsuf Islam yang sangat penting dalam
pengembangan politik dan etika dalam pemikiran Islam. Dia memadukan pemikiran
Aristoteles dengan konsep-konsep Islam.
3. Ibnu Sina (Avicenna): Ibnu Sina adalah tokoh yang sangat berpengaruh dalam bidang
kedokteran dan filsafat. Karyanya “Kitab Hukum-hukum Kedokteran” menjadi dasar
untuk pemahaman ilmu kedokteran di Eropa pada Abad Pertengahan.
4. Ibnu Rusyd (Averroes): Ibnu Rusyd adalah filsuf yang mengembangkan pemikiran
filosofis, khususnya dalam interpretasi Aristoteles. Dia memainkan peran penting
dalam memperkenalkan karya-karya Aristoteles ke dunia Barat.
5. Al-Ghazali: Meskipun ia lebih dikenal sebagai teolog Islam, Al-Ghazali juga
memberikan kontribusi penting dalam pemikiran filsafat. Dalam karyanya
“Incoherence of the Philosophers,” ia mengkritik beberapa pandangan filsafat yang
bertentangan dengan keyakinan Islam.
6. Mistikisme Islam: Seperti Al-Hallaj dan Ibnu Arabi, yang mengembangkan pemikiran
mistisisme dalam Islam, yang menekankan pengalaman langsung dengan Allah dan
pemahaman tentang hakikat eksistensi.
Pemikiran filsafat Islam selama Abad Pertengahan berfokus pada upaya untuk
mengintegrasikan pemikiran Yunani dengan keyakinan Islam. Ini mencakup pemikiran dalam
berbagai disiplin ilmu, termasuk ilmu pengetahuan, etika, politik, dan agama.

Pemikiran Filsafat Modern


Pemikiran filsafat modern mencakup periode sekitar abad ke-17 hingga akhir abad ke-19 dan
ditandai oleh pergeseran signifikan dalam pandangan tentang pengetahuan, eksistensi, dan
kebijakan. Beberapa pemikiran filsafat modern yang berpengaruh termasuk:

1. René Descartes: Descartes adalah salah satu tokoh utama dalam pemikiran filsafat
modern. Ia dikenal dengan pernyataan “Cogito, ergo sum” (Saya berpikir, oleh karena
itu saya ada), yang menunjukkan pentingnya pengetahuan diri dalam metode
filosofisnya. Ia juga memainkan peran penting dalam pengembangan matematika dan
ilmu pengetahuan.
2. John Locke: Locke merupakan tokoh penting dalam pemikiran empiris. Ia
berpendapat bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman, dan teori pemikiran
bebasnya mempengaruhi pemikiran politik dan filsafat hak asasi manusia.
3. Immanuel Kant: Kant membawa revolusi dalam pemikiran filosofis dengan karyanya
“Kritik dari Akal Murni.” Ia mencoba untuk menyeimbangkan rasionalisme dan
empirisme dan mengajukan gagasan tentang kategori pemikiran yang memengaruhi
pengetahuan kita tentang dunia.
4. Jean-Jacques Rousseau: Rousseau adalah seorang pemikir politik yang berkontribusi
pada pemahaman tentang kedaulatan rakyat, kontrak sosial, dan peran negara dalam
kehidupan individu. Karyanya “Pengakuan Manusia” adalah salah satu karya
pentingnya.
5. Karl Marx: Marx memainkan peran penting dalam perkembangan pemikiran filosofis
sosialis dan komunis. Karyanya “Manifesto Partai Komunis” dan “Das Kapital”
membahas kapitalisme, eksploitasi, dan perjuangan kelas.
6. Friedrich Nietzsche: Nietzsche adalah filsuf yang kontroversial dengan karyanya yang
menyoroti konsep kekuatan, etika, dan “kematian Tuhan.” Ia juga mengkritik norma
moral konvensional dalam masyarakat.
7. Pemikiran Eksistensialisme Pemikiran filsafat eksistensialisme yang mencakup tokoh
seperti Jean-Paul Sartre, Albert Camus, dan Søren Kierkegaard menekankan
kebebasan individu, makna hidup, dan eksistensi manusia dalam dunia yang
seringkali absurd.
8. Pemikiran Posmodernisme: Pemikiran posmodernisme menantang konsep kebenaran,
otoritas, dan realitas tunggal. Filosuf seperti Michel Foucault dan Jacques Derrida
mempengaruhi pemikiran posmodernisme.
Pemikiran filsafat modern mencerminkan perubahan drastis dalam cara manusia memandang
diri mereka sendiri, pengetahuan, masyarakat, dan dunia. Periode ini merupakan zaman
pencerahan intelektual yang memicu banyak perkembangan signifikan dalam filsafat, politik,
ilmu pengetahuan, dan budaya.

Pemikiran Filsafat Kontemporer


Pemikiran filsafat kontemporer merujuk pada perkembangan dan aliran pemikiran filsafat
yang muncul sejak awal abad ke-20 hingga saat ini. Ini adalah periode yang ditandai oleh
keragaman besar dalam pandangan filosofis. Beberapa pemikiran filsafat kontemporer yang
signifikan termasuk:

1. Positivisme dan Logis Positivisme: Filsuf seperti Ludwig Wittgenstein dan Vienna
Circle mempengaruhi pemikiran positivisme logis yang menekankan pentingnya
bahasa dan logika dalam filsafat. Mereka berfokus pada pernyataan yang dapat
diverifikasi secara empiris.
2. Fenomenologi: Edmund Husserl adalah tokoh utama dalam gerakan fenomenologi,
yang menekankan pengamatan dan deskripsi langsung pengalaman subjektif. Martin
Heidegger juga memainkan peran penting dalam fenomenologi, mengembangkan
gagasan tentang “Dasein” (keberadaan).
3. Heremeneutika: Filsafat hermeneutika, yang melibatkan interpretasi teks dan
pengertian, dipengaruhi oleh tokoh seperti Hans-Georg Gadamer dan Paul Ricoeur.
Mereka membahas bagaimana pemahaman budaya dan teks memengaruhi pemikiran
manusia.
4. Pemikiran Kontinental: Pemikiran kontinental mencakup aliran pemikiran filsafat
yang berasal dari tradisi Eropa, termasuk filsuf seperti Jean-Paul Sartre
(eksistensialisme), Jacques Derrida (dekonstruksi), dan Michel Foucault (analisis
kekuasaan dan pengetahuan).
5. Pemikiran Analitik: Pemikiran analitik adalah aliran filsafat yang berfokus pada
analisis logis dan bahasa. Filsuf seperti Bertrand Russell, Ludwig Wittgenstein, dan
Willard Van Orman Quine berkontribusi pada pemikiran analitik.
6. Feminisme: Gerakan feminisme dalam filsafat menggali peran gender dalam filsafat
dan menekankan keadilan gender dan perspektif feminin dalam filsafat.
7. Pemikiran Politik Kontemporer: Filsuf seperti John Rawls (teori keadilan), Martha
Nussbaum (kemampuan manusia), dan Amartya Sen (pembangunan manusia)
membahas isu-isu politik dan etika dalam konteks masyarakat kontemporer.
8. Pemikiran Lingkungan: Filsuf-filsuf seperti Aldo Leopold dan Arne Naess
memainkan peran penting dalam pemikiran filsafat lingkungan yang mengeksplorasi
etika dan hubungan manusia dengan alam.
Pemikiran filsafat kontemporer sangat beragam dan seringkali mencerminkan isu-isu dan
perkembangan signifikan dalam masyarakat dan budaya modern. Ini termasuk analisis
mendalam tentang bahasa, identitas, politik, sains, teknologi, dan banyak aspek kehidupan
manusia.

Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa filsafat adalah disiplin ilmu yang telah
berkembang dan berubah sepanjang sejarah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
mendasar tentang eksistensi, pengetahuan, etika, dan realitas. Filsafat memberikan alat
intelektual yang kuat bagi manusia untuk memahami, menganalisis, dan merenungkan
berbagai aspek kehidupan manusia dan alam semesta. Dalam perjalanan sejarahnya,
pemikiran filsafat telah mencakup berbagai pandangan dari masa klasik Yunani hingga Abad
Pertengahan, dan hingga pemikiran modern dan kontemporer.Pemikiran filsafat awal diwakili
oleh pemikiran para filsuf seperti Thales, Sokrates, Plato, Aristoteles, dan aliran-aliran seperti
Cynics, Stoics, dan Epicureans. Mereka membantu membentuk dasar filsafat Barat dan
memberikan kontribusi penting dalam pemikiran etika, politik, dan ilmu pengetahuan.
Selama Abad Pertengahan, pemikiran filsafat berpusat pada agama, terutama dalam konteks
Islam. Filsuf-filsuf seperti Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, dan Al-Ghazali
mencoba menggabungkan pemikiran Yunani dengan keyakinan Islam, yang memberikan
kontribusi besar pada pemikiran filosofis dalam dunia Islam.
Pemikiran filsafat modern, yang mencakup tokoh-tokoh seperti Descartes, Locke, Kant,
Rousseau, Marx, Nietzsche, dan aliran-aliran seperti eksistensialisme dan positivisme,
mencerminkan perubahan pandangan tentang pengetahuan, eksistensi, dan masyarakat pada
saat itu.Pemikiran filsafat kontemporer lebih beragam, mencakup aliran-aliran seperti
fenomenologi, hermeneutika, pemikiran analitik, dan kontinental, serta pemikiran politik,
feminisme, dan lingkungan. Ini mencerminkan kompleksitas dan perubahan dalam
masyarakat dan budaya kontemporer.
Dengan demikian, filsafat adalah upaya manusia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
esensial tentang hidup dan eksistensi, dan perkembangannya selama sejarah telah membantu
membentuk pemahaman manusia tentang diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka.

Anda mungkin juga menyukai