Perfect Sin - EBookWave
Perfect Sin - EBookWave
Perfect Sin - EBookWave
PERFECT
SINS
THESHITTYQUEEN
ii
Warning
iii
Daftar Isi
........................................................................................................ i
P E R F E CTS IN S ................................... ii
Daftar Isi ...................................................................................iv
PROLOG ...................................................................................6
Bagian Pertama .......................................................................9
Bagian Kedua .........................................................................23
Bagian Ketiga.........................................................................32
Bagian Kelima
Keempat .................................................................... 46
........................................................................ 61
Bagian Keenam......................................................................76
Bagian Ketujuh......................................................................92
Bagian Kedelapan...............................................................102
Bagian Kesembilan ............................................................113
Bagian Kesebelas
Kesepuluh ...............................................................126
................................................................137
Bagian Keduabelas.............................................................150
Bagian Ketigabelas.............................................................162
iv
Bagian Ketujuhbelas
Keempatbelas ....................................................... 176
Kelimabelas
Keenambelas
........................................................... 193
......................................................... 207
......................................................... 214
Bagian Kedelapanbelas.................................................... 226
v
PROLOG
Seorang laki-laki dengan wajah babak belur
penuh darah itu memohon ampun kepada
sosok laki-laki di hadapannya yang tengah
memegang sebuah balok kayu besar. “Maafkan
aku Kayden, aku bersalah. Aku berjanji aku
tidak akan mendekati adik mu lagi.” Laki-laki itu
menangis sembari bersujud di depan sosok laki
laki yang ia sebut dengan panggilan Kayden.
7
mengkhawatirkan dirimu sendiri. Apakah kau
bisa pergi dari tempat ini tanpa kehilangan
nyawa mu?”
8
BAGIAN PERTAMA
9
Olivia bergidik ngeri memikirkan bahwa
pelakunya belum juga tertangkap dan sampai
sekarang masih berkeliaran bebas di sekitar
mereka. “Kau tidak takut kalau kita bisa saja jadi
target selanjutnya?”
10
dipukuli habis-habisan. Sudah jelas motifnya
pasti denda—”
11
Kayden melirik sekilas ke arah Olivia dan
Lorraine yang tersenyum kikuk lalu kembali
menoleh ke arah Kayla. “Baiklah, kalau begitu
aku ke kelas ku dulu.” Kayden memberikan
kecupan kecil di pipi Kayla sebelum ia
melangkah pergi meninggalkan ketiga wanita itu.
12
Olivia justru merasa geli jika harus mencium
pipinya.
13
Kayla menganggukkan kepalanya
semangat, tentu saja jadi. Ia sudah menunggu
hari ini tiba.
14
“Kalau rencana yang kau maksud itu
dengan membohongi Kayden, sebaiknya kau
urungkan saja. Kau tahu sendiri Kayden itu
semengerikan apa saat marah.” Lorraine
melarang Kayla, sebagai sahabat Kayla,
Lorraine sudah bukan satu dua kali melihat
Kayden marah dan sampai sekarang
menurutnya Kayden itu sangat mengerikan saat
sedang marah.
***
15
laki-laki yang datang justru Kayden, bukan laki
laki lain melainkan Kayden sendiri yang datang.
16
“Kau menyebalkan, kau selalu
mengganggu ku setiap kali aku ingin berkencan
dengan orang lain!”
17
Tekanan dari Kayden semakin membuat
air mata Kayla merembes, ia menjadi merasa
bersalah karena telah membohongi Kayden.
“Kalau aku tidak bohong kau pasti tidak akan
mengizinkan ku kemari.” Isak Kayla pelan, ia
malu dilihat oleh tamu restoran yang lain.
18
Kayden melirik ke arah Olivia dan
Lorraine sebelum ia pergi menyusul Kayla,
lirikan Kayden begitu tajam. Seolah
menunjukkan bahwa ia tidak suka Kayla bergaul
dengan Olivia dan Lorraine.
19
“Berpacaran itu tidak penting,
memangnya untuk apa berpacaran? Kau butuh
orang untuk memeluk mu, ada aku yang selalu
memeluk mu, untuk mengingatkan makan? Ada
aku yang selalu membawakan mu makanan,
keberadaannya tidak dibutuhkan jadi untuk apa?”
21
kecepatan penuh ke arah gedung tak terpakai.
Mobil terhenti dan Kayden turun dari mobilnya
itu dengan sebuah balok kayu di tangannya, ia
melangkah menuju bagasi mobilnya. Membuka
bagasi mobil tersebut dengan wajah datar.
22
BAGIAN KEDUA
23
sembari memejamkan mata. Ikut tidur dengan
Kayla dalam pelukannya.
***
24
Kayden terbangun karna teriakan Kayla,
ia mengecup pipi Kayla tanpa melepaskan
pelukannya. "Good morning, Kayla sayang."
26
ke kampus untuk kelas paginya. Persetan soal
Kayden.
27
telanjangnya itu dengan bathrobe. Kayla pergi
keluar dari kamar mandi meninggalkan Kayden
sendirian di kamar mandi itu. Kayden berdiri
dan memasang kembali boxernya. Ia
berbohong, ia tidak buang air besar. Ia sengaja
masuk ke dalam kamar mandi hanya untuk
melihat Kayla mandi.
***
28
"Aku mengantar Kayla." jawab Kayden
singkat, ia sibuk memperhatikan handphonenya
atau lebih tepatnya sibuk men-stalk akun sosial
media Kayla dan teman-teman Kayla.
29
Johanes menilik handphone Kayden dan ia
terkejut saat melihat Kayden tengah sibuk
membuka akun sosial media Kayla dan
membaca tiap komentar yang ada pada semua
postingan baru Kayla.
30
menambahkan, “Jatuh cinta dengan adik mu
sendiri itu dosa, Kayden.”
31
BAGIAN KETIGA
32
Biasanya Kayla selalu berlari terburu
setiap kelasnya berakhir, meski pun Kayla ada
janji dengan temannya untuk hang out setelah
kelas mereka berakhir pun biasanya Kayla selalu
cepat menemui Kayden untuk sekedar
mengabari. Kayden melangkah melewati lorong
fakultas Kayla, matanya tak lepas memandang
sekeliling mencari sosok adik kembarnya itu dan
ya, tak butuh waktu lama Kayden mendapati
Kayla tengah bersenda gurau dengan seorang
laki-laki di ujung lorong koridor.
33
Sontak Kayla dan teman laki-lakinya itu
menoleh ke arah Kayden. Si laki-laki hanya
menatap Kayden dengan kening berkerut
karena bingung sementara Kayla berdecak
jengkel karena lagi-lagi Kayden menunjukkan
ekspresi yang Kayla benci.
34
Si laki-laki menganggukkan kepalanya,
“Sampai ketemu besok.” laki-laki itu melangkah
meninggalkan Kayla dan Kayden.
35
“Dia bukan siapa-siapa, dia hanya teman
satu fakultas ku dan kami mengambil kelas yang
sama. Apa salah jika aku mengobrol kepada
teman kuliah ku? Aku hanya membicarakan soal
projek dengannya.”
36
Kayla menatap Kayden dengan tatapan
tak menyangka. Dari sekian banyak persoalan
yang bisa mereka jadikan bahan perdebatan,
Kayden justru mendebat Kayla hanya karena
Kayla bicara dengan teman laki-lakinya? Yang
benar saja.
37
bisa terus-terusan membatasi ruang lingkup
pertemanan ku. Kalau kau memang menyayangi
ku, seharusnya kau mengerti keinginan ku.”
38
masih memandang Kayla yang terduduk di
sampingnya.
***
40
“Kenapa kau rapi sekali?” Kayden
kebingungan saat ia mendapati Kayla keluar dari
kamar dengan sebuah dress mini. Mereka akan
makan malam bersama tapi Kayla justru terlihat
seperti akan pergi ke suatu tempat.
41
blind date lagi? Kau mau pergi kencan buta lagi
kan?”
42
Sebenarnya Kayden ingin menghentikan
Kayla untuk pergi tapi melihat ekspresi Kayla
yang tampak dingin. Kayden memutuskan
untuk diam dan membiarkan Kayla melakukan
apa yang ia inginkan kali ini.
43
Kayden duduk di sofa sembari
memperhatikan gambar titik merah yang tengah
bergerak di layar handphonenya itu. Gambar titik
merah itu melambangkan posisi Kayla saat ini,
Kayden hanya diam memantau benarkah tujuan
Kayla adalah ke pesta ulang tahun temannya.
44
lokasi yang bertanda sebuah klub malam
terkenal. Titik merah itu tak lagi bergerak,
berdiam di satu posisi.
45
BAGIAN KEEMPAT
47
mendekati Kayla dan menarik tangan Kayla dari
leher laki-laki asing itu.
48
Kayden awalnya tidak mau menggubris
laki-laki itu, tapi karena laki-laki itu terus saja
mencoba ikut campur. Kayden tersulut dan
melayangkan kepalan tangannya ke wajah laki
laki itu hingga laki-laki itu terhuyung jatuh ke
belakang menabrak tamu-tamu klub lainnya.
49
“Memangnya kenapa kalau aku kemari,
aku sudah dewasa. Aku bebas ingin melakukan
apa pun!”
50
kau akan membiarkan ku datang kemari? tidak
bukan? kau pasti akan melarang ku, berkencan
saja aku tidak bisa apalagi datang ke tempat
seperti ini.”
51
Orang-orang yang awalnya hendak
menolong Kayla lepas dari Kayden pun tak
sempat ikut campur, karena Kayden sudah lebih
dulu melajukan mobilnya dengan cepat.
52
Mobil berhenti di area rumah mereka,
namun ketika Kayla hendak turun Kayden
justru mencegahnya. Mencengkeram
pergelangan tangan Kayla kuat-kuat, seolah tak
bisa menunggu untuk mendebat Kayla.
53
“Kau berbohong padaku Kayla, hanya
demi bisa pergi ke tempat seperti itu kau
membohongi ku. Sebelumnya kau sudah
berbohong soal kencan buta, lalu sekarang kau
bohong soal klub malam. Sebenarnya apa yang
kau inginkan? Apa yang ingin kau dapatkan
sampai kau tega membohongi ku.”
54
berpacaran sekali saja belum pernah. Dan itu
semua karena sifat mu yang terlalu egois!”.
Jawaban Kayla justru semakin memancing
amarah Kayden, mata Kayden menatap Kayla
tajam.
55
Rahang Kayden mengeras, Kayden segera
turun dari mobil dan menyeret Kayla masuk ke
dalam rumah bersama dengannya. Kayden
mengabaikan ringis kesakitan Kayla, Kayden
terus menyeret Kayla paksa menuju kamarnya.
56
sampai melempar tubuh Kayla dengan kasar ke
atas ranjang. Tatapan Kayla yang semula penuh
amarah kini justru berubah menjadi penuh
ketakutan, Kayla takut dengan tindakan yang
akan Kayden ambil selanjutnya.
57
Kayden menahan kedua tangan Kayla
yang berusaha keras mendorongnya menjauh,
Kayden membuat Kayla terlentang tak berdaya
di bawahnya. Dengan gerakan kasar Kayden
menyatukan bibirnya dengan bibir Kayla,
meraup bibir itu seolah tindakannya bukanlah
tindakan yang salah.
58
terlepas. Belum sempat Kayden melihat ke
arahnya, Kayla sudah lebih dulu menampar pipi
Kayden hingga membuat sudut bibir Kayden
terluka.
59
Kayden masih terdiam, ia agak menyesal
karena telah terbawa emosi dan melakukan
tindakan yang membuat Kayla menangis dan
menatapnya dengan tatapan benci. Tangan
Kayden terkepal, ia emosi kepada Kayla dan
juga kepada dirinya sendiri. Kayden turun dari
ranjang dan melangkah lebar menuju cermin.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
60
BAGIAN KELIMA
Kayla berlari dari kamar Kayden menuju
kamarnya sendiri, tak lupa mengunci pintu
kamarnya itu rapat-rapat agar Kayden tidak bisa
masuk menyusulnya kemari. Dengan kaki yang
lemas Kayla melangkah menuju ranjang,
terduduk di atas ranjang dengan ekspresi kacau.
Bukan hanya ekspresinya saja yang kacau tapi
pikiran Kayla juga tengah kacau sekarang.
62
sampai di situ saja, orang-orang pun mulai
menyebar rumor yang tidak pantas soal mereka
berdua.
63
protektif dan mulai fokus pada dirinya sendiri
juga.
64
dari itu Kayla memilih agar dirinya saja yang
mencari kekasih. Tapi keputusannya itu justru
membuat Kayden marah dan mereka
bertengkar hebat.
65
"Kau belum tidur nak? Apa Mama
mengganggu?" tanya sang Ibu dari seberang sana.
***
67
Bukan hanya Kayla yang mendapatkan
panggilan, Kayden juga mendapatkannya.
Kayden mengangkat panggilan telepon itu
dengan tangannya yang terluka.
"Hallo, Ma?"
68
"Kau terus menjaga Kayla 'kan? Ingat Kayden,
tugas mu berada di sisi Kayla hanya untuk menjaga
Kayla dan karena Kayla masih membutuhkan mu.
Saat kau tidak dibutuhkan lagi oleh Kayla, kau tidak
perlu lagi berperan sebagai saudara kembar Kayla. Kau
mengerti?"
"Bagus."
69
orang tuanya, ah.. bukan, mereka bukan orang
tua kandung Kayden.
70
kembarannya, orang tuanya tidak bisa
menghidupkan anak mereka yang telah tiada
jadi mereka mencari anak yang mirip dengan
mendiang putra mereka.
71
mendiang anak mereka pun tidak membuat
mereka serta merta sayang kepada Kayden.
72
Membuat alasan kalau Kayden sudah
mencuri uang, melawan, memukuli teman
sebayanya dan sebagainya.
73
Awalnya hanya itu tujuan Kayden
bersikap over protektif kepada Kayla, karena
tidak mau kehilangan apa yang ia miliki. Namun
berjalannya waktu, Kayden justru merasa ia
lebih tidak ingin kehilangan Kayla dibandingkan
kemewahan yang ia rasakan.
74
waktu itu tiba. Bukankah lebih baik jika Kayden
membunuh kedua orang tua Kayla lebih dulu
sebelum mereka menyingkirkan Kayden dari
hidup Kayla?
75
BAGIAN KEENAM
76
Ketukan Kayden di pintu kamar itu
semakin mengencang, ia mulai meninggikan
suaranya memanggil Kayla. Seharusnya Kayla
sekarang menjawab panggilannya, meski Kayla
marah padanya atas kejadian semalam paling
tidak Kayla akan balas berteriak memaki dan
mengusir Kayden agar tidak mengganggunya.
77
memperhatikan bagaimana Kayden berlari
terburu-buru melewati anak tangga untuk
membuka pintu kamar Kayla dengan kunci
cadangan.
78
dahi Kayla dan juga menyuruh pelayan untuk
membuatkan bubur untuk Kayla.
79
Kayden memegang tangan Kayla,
memperhatikan Kayla yang terus bergumam
pelan dan merengek kesakitan. Kayla memang
selalu seperti setiap kali jatuh sakit, menangis
dalam tidurnya.
81
Kayden meniup bubur tersebut,
memastikan bubur itu tidak terlalu panas saat ia
suapkan ke mulut Kayla.
82
paksaan Kayden, tapi yang paling penting perut
Kayla sudah terisi makanan sekarang.
***
84
Saat Kayla terbangun, ia masih berada
dalam dekapan Kayden yang hangat. Kayden
bahkan ikut jatuh tertidur dengannya.
85
Lama Kayla memandangi wajah Kayden
hingga mata Kayla tak sengaja menatap bibir
Kayden. Kayla mendadak mengingat kejadian
semalam, kejadian pertengkaran mereka yang
berakhir dalam sebuah ciuman paksaan dari
Kayden.
86
melewati batas yang seharusnya. Kayla juga
mulai merasakan perasaan yang tak sepatutnya
ia rasakan terhadap saudara kembarnya. Ini lah
alasan terkuat kenapa Kayla ingin sekali punya
kekasih.
87
“Demam mu sudah turun.” ujar Kayden
sembari melepaskan pelukannya, Kayden turun
dari ranjang. Mengulurkan tangannya kepada
Kayla. “Sekarang ayo ikut aku, bubur yang kau
makan sebelum tidur tadi tidak cukup untuk mu.
Kau harus makan sungguhan sekarang, aku juga
belum makan karena terus menjaga mu.”
88
Kayla rasa memang lebih baik seperti itu,
Kayla tidak mau jadi canggung dengan Kayden.
Lebih baik bersikap insiden itu tidak pernah
terjadi saja.
89
Ketiga sahabatnya itu pasti khawatir
dengannya, Kayla agak merasa bersalah
membuat mereka khawatir. Terlebih lagi
Aleandra, Aleandra itu seorang Ibu yang punya
anak kecil, pasti Kayla menambah beban pikiran
Aleandra.
90
mengharapkan kepulangan orang tuanya,
Kayden tidak.
91
BAGIAN KETUJUH
92
“Tenang saja, aku tidak apa-apa. Aku
memang sempat sakit kemarin, tapi itu hanya
karena aku telat makan. Kalian tidak perlu
khawatir, aku dan Kayden sudah berbaikan.”
Jawab Kayla berusaha untuk menenangkan para
sahabatnya itu, Kayla juga sebenarnya agak
merasa bersalah. Malam itu ia membuat
keributan dengan Kayden di klub malam, pasti
sahabat-sahabatnya malu akan hal itu.
93
“Tapi menurut ku wajar Kayden marah,
Kayden ditugaskan menjaga Kayla oleh orang
tua mereka. Peran Kayden bukan hanya seorang
kakak tapi juga orang tua, kalau bukan Kayden
yang menjaga dan memarahi Kayla lalu siapa
lagi? Tidak ada kakak yang ingin sesuatu hal
buruk terjadi pada adiknya, Kayden hanya tidak
mau Kayla jatuh ke tangan laki-laki yang tidak
bertanggung jawab.”
94
laki-laki lain. Tapi Kayden? Kayden itu hanya
saudara kembar Kayla. Ada batasan juga bagi
mereka, tidak seharusnya Kayden mencampuri
urusan romansa Kayla. Jika Kayla berpacaran
dengan laki-laki brengsek dan lai-laki itu
menyakiti Kayla maka Kayden berhak untuk
marah bahkan memukuli laki-laki itu sampai
mampus pun aku dukung. Tapi menghalang
halangi Kayla untuk berpacaran bahkan bergaul
dengan lawan jenis, itu sudah kelewatan
namanya.”
95
“Kayden bahkan sering sinis kepada kita,
menurut ku Kayden itu sudah berlebihan.
Sangat berlebihan. Kalau aku jadi Kayla pasti
aku sudah melawan.” tambah Olivia lagi dengan
ekspresi jengkelnya.
96
menemukan laki-laki yang baik dan
menunjukkan kepada Kayden bahwa di dunia
ini ada laki-laki yang baik dan tulus mencintai ku,
dia pasti akan mengalah. Kayden begitu karena
dia sayang padaku. Kemarin saat aku sakit saja
dia tetap mengurus ku, menjaga ku dan
menemani aku istirahat meski sebelumnya kami
habis bertengkar hebat. Kayden membuang
egonya demi merawat ku, itu saja sudah
menunjukkan betapa berartinya aku bagi
Kayden.”
***
97
Kayden menyayangkan urusan bisnis
mereka yang selesai lebih awal dari perkiraan,
seharusnya mereka masih akan kembali bulan
depan. Tapi siapa sangka prediksi Kayden justru
salah, rentang seminggu dari telepon terakhir di
antara mereka. Fernanda justru kembali
menelepon hari ini, mengabarkan kepada Kayla
kalau mereka akan pulang.
98
kedua manusia itu tahu Kayla sempat jatuh
demam sebelumnya. Kayden pasti akan disiksa
lagi di ruang kerja Carlos.
99
Tentu saja alasan bisnis palsu, alasan
sebenarnya adalah membuang Kayden karena
Kayden bukan anak kandung mereka dan
Kayden sudah tidak mereka butuhkan lagi
untuk menjaga Kayla.
100
Sekarang yang harus Kayden pikirkan adalah
bagaimana cara membunuh mereka, apakah
dengan cara meracuni makanan mereka nanti
saat mereka telah kembali? Tapi bagaimana jika
terjadi kesalahan dan Kayla justru memakan
makanan itu? Kayden tidak mau salah sasaran,
Kayden tidak mau ditinggal mati oleh Kayla.
101
BAGIAN KEDELAPAN
102
membawakan kita oleh-oleh apa ya?” tanya
Kayla dengan nada riangnya.
103
kosong, malah pernah hanya terisi beberapa
sampah.
104
Sudah berbulan-bulan mereka tidak berjumpa,
rindu sudah tak terbendung lagi.
105
Kayla berjalan bergandengan dengan
Fernanda sementara Kayden di belakang
membawa barang-barang milik Fernanda.
106
Kayden merasa Kayla gampang dibodohi
dan laki-laki mudah melihat kesempatan yang
ada, bagi Kayden yang boleh membodohi dan
menyakiti Kayla hanya dirinya sendiri. Tidak
ada orang lain yang boleh melakukan itu kepada
Kayla selain dirinya.
107
Carlos tajam, seolah memperingati Kayden
dengan apa yang akan ia lakukan kepada
Kayden sebagai hukuman karena telah lalai
menjaga Kayla.
108
Kayla juga tidak menceritakannya kepada
Fernanda dan Carlos. Jika saja Kayla
memutuskan untuk bercerita, maka habis
riwayat Kayden.
***
109
“Kau tahu di mana letak kesalahan mu
bukan?” tanya Carlos sembari memutari
Kayden, tangannya bergerak memainkan
tongkat baseball tersebut. “Kau sudah ku
pungut dari panti asuhan sialan itu, ku beri
tempat tinggal mewah, ku beri makanan enak,
ku biarkan kau bermain peran sebagai putra ku
yang telah tiada. Tapi bertugas menjaga Kayla
saja kau tidak mampu?”
110
Kayden tidak mengeluarkan suara sedikit
pun. Hanya menggigit bibirnya ketika ia
merasakan nyeri di punggungnya.
Klang!
111
mengibas-ngibaskan tangannya mengusir
Kayden dari ruang kerjanya.
112
BAGIAN KESEMBILAN
113
“Papa sudah akan berangkat, padahal
Kayla ingin ke kampus diantarkan Papa hari ini.”
Kayla merajuk, Carlos hanya terkekeh melihat
sikap manja Kayla.
***
114
Kayla mendekatkan handphone ke telinga,
“Hallo, Ma.. ada apa? Apa ada barang yang
Kayla dan Kayden tinggalkan?”
115
“Kayla.. hiks.. Mama baru mendapat
telepon, katanya Papa mu kecelakaan nak.
Mama.. bingung.. Mama tidak tahu harus
bagaimana..”
116
dengan cepat menggerakkan tangannya
mencengkeram lengan Kayden yang tengah
sibuk menyetir.
117
Kayla menggelengkan kepalanya pelan,
“Aku tidak bercanda, Papa kecelakaan. Kita
harus menemui Papa, aku tidak mau Papa
kenapa-kenapa.”
Bohong.
***
118
menangisi kematian Carlos. Carlos tewas tanpa
sempat mendapatkan pertolongan di rumah
sakit.
119
memprihatinkan. Kelopak matanya bengkak
karena banyak menangis. Setelah
membaringkan Fernanda di kamar rawat
sebelah, Kayden memutuskan untuk kembali
menemani Kayla yang masih menangisi
kematian Carlos.
***
120
tahun bersamanya kini telah tiada. Sudah tidak
terhitung berapa kali Fernanda jatuh pingsan
sejak kemarin, tapi meski begitu Fernanda tetap
tidak bisa melepas kepergian Carlos. Terlebih
lagi saat peti Carlos di kubur, Fernanda menjerit
tak terima. Meminta agar suaminya dikeluarkan
dan dibawa kembali ke dalam pelukannya.
121
Kayla hanya bisa memeluk Ibunya itu
erat-erat, menuntun Ibunya itu pergi
meninggalkan area pemakaman. Proses
pemakaman sudah selesai, mereka tidak bisa
terus menangis di pusara Carlos.
***
122
“Kau perlu istirahat Kayla, kau sudah
menjaga Mama sejak kemarin. Kau juga butuh
istirahat.” Kayden menepuk bahu Kayla yang
tengah duduk di pinggir ranjang Ibunya, “Biar
Mama aku yang jaga. Mama juga akan sedih
kalau melihat kau begini, kau putri
kesayangannya.”
123
“Kau mau ku antar ke kamar mu?” tanya
Kayden kepada Kayla yang langsung dijawab
dengan gelengan oleh Kayla.
124
wanita tua yang selalu menyiksanya sejak kecil.
Tidak ada untungnya bagi Kayden.
125
BAGIAN KESEPULUH
126
ia harus melihat sang Ibu kehilangan
kewarasannya perlahan-lahan.
127
“Tapi bagaimana kalau mereka memaksa
Mama untuk dirawat di rumah sakit jiwa? Aku
tidak mau berpisah dari Mama.” Kayla
menggelengkan kepalanya, ia tahu Ibunya butuh
pertolongan profesional tapi Kayla tidak mau
berpisah dengan sang Ibu.
128
menganggukkan kepalanya. Demi kebaikan
sang Ibu, Kayla harus rela melepas Ibunya pergi
untuk diobati.
129
Dengan begitu Kayden bisa hidup berdua saja
di rumah ini dengan Kayla.
***
130
mati oleh Ayahnya, lalu sekarang Ibunya dibawa
ke rumah sakit jiwa. Aleandra paham ini berat
bagi Kayla, seharusnya Kayla tidak perlu masuk
kuliah.
131
mengurus, Mama masuk rumah sakit jiwa pun
Kayden yang mengurus. Aku hanya perlu kuliah
dengan benar saja aku tidak mampu.”
132
Kali ini Lorraine yang bertanya, ia siap
mengantarkan Kayla pulang jika Kayden tidak
bisa.
133
Kayla menganggukkan kepalanya pelan,
“Terima kasih.”
***
134
Kayden menghentikan laju mobilnya, ia
menoleh ke arah Kayla. “Tentu saja aku lelah
Kayla, tapi kau tidak perlu khawatir soal ku oke?
Justru kau harus memperhatikan dirimu sendiri,
kau semakin kurus.”
135
Kayden tahu apa yang Kayla maksud,
Kayla meminta untuk diizinkan minum-minum,
sebelumnya Kayden tidak pernah mengizinkan
Kayla melakukannya meski usia Kayla sudah
lewat dari cukup umur. Tapi kali ini, setelah
melihat ekspresi tersiksa Kayla, Kayden
akhirnya mengangguk.
“Baiklah.”
136
BAGIAN KESEBELAS
137
karena mabuk. “Kayden.. sebanyak apa pun aku
minum, kenapa di sini tetap sakit?” Kayla
menepuk-nepuk dada kirinya, “Di sini rasanya
sakit sekali. Aku rindu Papa dan Mama, lebih
baik ditinggal pergi karena urusan bisnis dari
pada ditinggal seperti ini. Rasanya sangat sakit.”
138
berada di sisi mu. Baik dulu, sekarang, atau pun
selamanya aku akan tetap berada di sisi mu.
Mama dan Papa mungkin pergi jauh dari kita,
tapi tidak dengan ku. Aku akan selalu bersama
mu.”
139
racauan Kayla dengan cara menyumpal bibir
Kayla dengan bibirnya.
140
memperdalam ciumannya dengan Kayla.
Bahkan Kayden tak sungkan memasukkan
lidahnya ke dalam mulut Kayla.
141
kembali memutuskan untuk menyatukan bibir
mereka kembali.
142
menyadari bahwa ia kini sudah telanjang dada di
pangkuan Kayden.
143
Kayden menarik turun celana dan celana dalam
yang ia kenakan.
144
Kayden menyeringai melihat Kayla yang
tampak bingung karena baru pertama kali
merasakan orgasme. Kayden tidak ingin buang
buang waktu, tidak ingin Kayla terlanjur sadar
dari mabuknya dan mendorongnya menjauh
tanpa sempat ia setubuhi.
145
Kayla masih perawan, sulit bagi Kayden
untuk memasukkan kejantanannya meski Kayla
sudah dipenuhi lendir kenikmatannya sendiri.
146
akan Kayla rasakan. Saat bibir mereka kembali
menyatu, Kayden menghentak tubuh Kayla
dengan keras. Membuat Kayla menjerit tertahan
oleh ciuman mereka.
147
Kayden melepas ciumannya, ia
memandang Kayla yang berada di bawahnya.
Telanjang bulat, penuh peluh dan terhentak
hentak. Pandangan ini membuat kejantanannya
yang berada di dalam diri Kayla semakin
mengeras.
148
“Shit.” maki Kayden pelan, ia tidak
menyangka kalau bercinta dengan Kayla akan
senikmat dan seindah ini. Kalau ia tahu, dari
dulu saja ia meniduri Kayla.
149
BAGIAN KEDUA BELAS
150
Dalam hati Kayla bertanya-tanya apa yang
sudah terjadi? Kenapa ia telanjang?
151
Kayla dan Kayden justru melakukan hal yang
Kayla takutkan terjadi.
152
tidak minum sama sekali. Dengan begitu hal
seperti ini tidak akan terjadi.
153
Kayden hanya mendudukkan Kayla di dalam
bath tub yang telah berisi air hangat.
154
Belum sempat Kayla menyelesaikan
pertanyaannya, Kayden sudah menarik tengkuk
Kayla mendekat. Mengecup bibir Kayla sekali,
menunggu reaksi dari Kayla akan kecupan
tersebut. Tak ada reaksi yang Kayla berikan
membuat Kayden kembali mengecup bibir
Kayla sekali lagi, seolah ingin menjawab
pertanyaan yang berputar di kepala Kayla
dengan ciuman kecil tersebut.
155
Mereka tidak bisa kembali lagi seperti
dulu, seperti kakak dan adik pada umumnya,
hubungan mereka telah melewati batas garis
seharusnya dan mereka tak bisa lagi mundur.
Bukan, bukan tak bisa. Tapi tak mau. Kayla
tidak mau mundur.
156
melampiaskan hasrat terpendam mereka
masing-masing.
157
kejantanannya itu untuk masuk kembali ke
dalam tubuh Kayla seperti semalam.
158
kejantanan Kayden di bawah sana dengan otot
kewanitaannya.
159
Tapi para pelayan itu tampak tidak peduli,
mereka memang harus begitu jika tidak ingin
dipecat. Berpura-pura tidak terjadi sesuatu,
tutup mata dan telinga akan apa yang terjadi.
Selama gaji mereka terbayarkan, mereka tidak
peduli apa lagi berani ikut campur urusan
pribadi majikan mereka.
160
redam. Kayla memilih untuk bolos kuliah,
sebelum Kayden berangkat, Kayden
menyempatkan diri mencuri kecupan di bibir
Kayla di depan para pelayan.
161
BAGIAN KETIGA BELAS
162
“Tidak usah, aku baik-baik saja. Aku hanya
sedikit sakit karena telat makan, kalian tahu
kan aku mudah jatuh sakit karena terlambat
makan. Aku akan segera sembuh kalian tidak
perlu khawatir.” Kayla mengelak, ia tidak
mungkin membiarkan teman-temannya datang
kemari untuk menjenguknya.
163
“Ingat Kayla, kau tidak perlu sungkan untuk
menghubungi kami. Kami siap jadi tempat mu
berkeluh kesah, jangan pendam kesedihan mu
sendiri oke? Kami ikut sakit jika melihat mu
sakit.”
***
164
hanya tidur. Berbeda dengan kali ini yang
setiap malam selalu terdengar suara desahan
dan deritan ranjang.
165
Kayla berdecak dan memukul tangan
Kayden saat jemari Kayden dengan nakalnya
masuk ke dalam rok Kayla. Membelai bagian
bawah Kayla dengan sengaja.
***
166
teringat kalau Ibu Kayla sampai saat ini masih
di rawat di rumah sakit jiwa.
167
Kayla sekali lagi menggelengkan kepalanya,
“Tidak, Mama tidak menyerang ku. Mama
hanya menyerang Kayden. Mama tidak banyak
bicara, hanya mengulang kata mati berkali-kali.
Itu membuat ku merasa bersalah sekaligus
kasihan dengan Kayden, Kayden sudah
kesulitan mengurus perusahaan, kuliahnya,
bahkan menjaga ku. Tapi Kayden juga harus
menerima serangan dari Mama.”
168
Aleandra, Lorraine dan Olivia
menganggukkan kepala mereka mengamini.
Berharap masalah Kayla cepat berlalu.
169
“Maaf tinggal kalian sebentar dulu, kalian
tidak masalah kan aku pergi sebentar? Aku titip
tas ku ya.”
170
tambah dekat, mereka justru semakin terlihat
seperti sepasang kekasih di mata ku.” Lorraine
ikut angkat bicara.
171
Banyak yang menyebut Kayla brother
complex, ada juga yang menyebut Kayden
sister complex. Bahkan ada yang menghina
mereka dengan kalimat sweet home Alabama.
***
172
“Kenapa kita kemari?" Tanya Kayla sekali
lagi.
173
Kayla akan tidur sendirian malam ini.
174
sembari Kayden menghentak tubuh Kayla
dengan cepat.
175
BAGIAN KEEMPAT BELAS
176
tersinggung, Kayden saat itu menatap Johanes
dengan tatapan yang seolah merendahkan.
Mengatakan kalau Kayden tidak percaya
dengan Johanes, Johanes tidak sepintar dirinya
dan kemungkinan justru akan membuat
mereka berdua mendapat nilai yang tidak
memuaskan.
177
banyak orang yang menggunjingkannya dan
juga adik kembarnya.
178
toilet. Johanes justru melangkahkan kakinya
menuju ke ruangan kelas kosong yang Kayden
dan Kayla masuki.
179
Kayden dan Kayla saling bercumbu satu sama
lain dalam keadaan tubuh saling menyatu.
180
Jika anak-anak kampus tahu soal hubungan
gila Kayden dengan adik kembarnya itu,
apakah Kayden masih bisa bersikap sombong
dan menganggap rendah Johanes? Siapa yang
tahu bukan.
***
Kayla kembali menemui sahabatnya di cafe,
ia datang dengan keadaan berkeringat. Para
sahabatnya menatap Kayla dengan tatapan
aneh, dalam hati mereka bertanya-tanya apa
yang Kayla lakukan sampai berkeringat begitu.
181
Kayla yang sadar akan tatapan para
sahabatnya itu tertawa canggung, mulai
mengarang kebohongan. "Aku berlari kemari
takut kalian menunggu ku terlalu lama, aku jadi
berkeringat begini."
***
182
mereka sudah menduga kalau Kayden dan
Kayla itu pasangan incest.
183
Belum sempat Lorraine mengatakan sesuatu,
Kayla sudah lebih dulu melarikan diri karena
malu.
184
menghentikan taksi untuk pulang. Ketiga
sahabatnya menghentikannya.
185
Kayla tidak punya pilihan lain selain
menuruti kemauan Lorraine untuk bicara,
mungkin sudah saatnya Kayla jujur dengan
ketiga sahabatnya itu.
***
186
***
187
"Katakan Kayla, video itu video asli atau
editan?" tanya Lorraine lagi, tapi kali ini ia
berusaha membuat nada suaranya lebih lembut
dari sebelumnya.
188
Kayla lagi-lagi menggelengkan kepalanya,
"Kayden tidak memaksa ku, mengancam ku,
apa lagi memperkosa ku."
189
"Aku.. aku juga awalnya tidak mau, kalian
tahu sendiri aku sudah berusaha mencari
kekasih. Tapi malam itu, malam di saat aku dan
Kayden benar-benar berada di masa terberat
kami, kami berdua mabuk berat dan berakhir
melakukan sex. Aku menyesal tentu saja, tapi
karena sex itu juga aku jadi sadar akan perasaan
ku sendiri, bahwa selama ini aku sebenarnya
sudah jatuh cinta dengan Kayden. Selama ini
aku tidak pernah bisa punya kekasih bukan
hanya karena Kayden yang terlalu protektif,
tapi karena aku juga tidak pernah bisa benar
benar membuka hati untuk orang lain selain
Kayden."
190
kami mulai bersikap layaknya sepasang
kekasih, aku dan Kayden saling mencintai."
191
berada di sisi mu selama ini. Hubungan mu
dengan Kayden tidak bisa diteruskan, senang
atau pun tidak senang kalian harus mengakhiri
hubungan gila kalian itu sebelum semuanya
terlambat."
192
BAGIAN KELIMA BELAS
193
Kayden mengambil handphonenya yang
sedang di-charge, mencoba mendial nomor
Kayla, ingin memastikan kalau Kayla baik-baik
saja namun Kayla tak kunjung mengangkat
panggilannya. Kayden mengirim pesan pun tak
kunjung di balas.
194
Kayden berdecak kesal, ia tidak bisa
memikirkan soal perusahaan sekarang. Yang
ada dipikirannya hanyalah Kayla. Kayden
khawatir terjadi sesuatu kepada Kayla, terlebih
lagi Kayla sekarang tidak bisa dihubungi,
membuat Kayden semakin diliputi perasaan
khawatir.
195
Sean ingin menghentikan Kayden namun
percuma, Kayden sudah lebih dulu masuk ke
dalam lift. Kalau pun Sean sempat
menghentikan Kayden, Sean sangsi kalau
Kayden mau menurutinya untuk tidak pergi.
***
196
Sesampainya di rumah, Kayden melangkah
lebar-lebar masuk ke dalam sembari berteriak
memanggil-manggil nama Kayla.
197
Awalnya Kayden sudah berniat mengambil
kunci cadangan agar bisa masuk, namun baru
saja ia ingin melangkah pergi menuju lemari
penyimpanan. Pintu kamar Kayla sudah lebih
dulu terbuka, pintu tersebut terbuka dan
menunjukkan Kayla yang dalam keadaan
berantakan.
198
“Kayden.. bagaimana ini video kita tersebar,
semua orang membicarakan kita. Aku takut..”
Kayla kembali menangis, ia sudah melihat isi
pesan di handphonenya yang berisi kata makian
terhadap dirinya, belum lagi tayangan televisi
yang memuat tentang dirinya dan juga Kayden.
199
ku pun sudah tahu soal hubungan kita. Mereka
bilang hubungan kita salah, kita tidak
seharusnya begini. Kita itu saudara kembar.”
200
membawa hal buruk. Baik gunjingan dari
orang lain sampai kecacatan. Jika kita
meneruskan hubungan tidak wajar ini dan aku
berakhir hamil, anak kita nanti bisa terlahir
cacat.” Kayla sebenarnya tidak mampu
mengatakan hal ini tapi kalau dipikir-pikir apa
yang sahabatnya katakan kepadanya ada
benarnya. Ini demi kebaikan mereka berdua.
201
kembarnya lagi. Tidak setelah apa yang mereka
lewati bersama.
202
Kayla tidak yakin apakah ia sanggup kembali
menjadi seperti dulu, seolah tidak terjadi apa
apa di antara mereka. Atau bahkan saling
menjauh satu sama lain, Kayla tidak yakin.
203
“Kau percaya pada ku kan?”
***
204
Kayden keluar dari kamar Kayla sembari
sibuk mengecek handphonenya, mencari tahu
dari mana asal mula video tersebut bisa
tersebar.
205
Kayden merenggangkan otot lehernya,
sepertinya ia kembali mempunyai target untuk
ia habisi. Johanes.. lihat saja, Kayden pasti akan
membuat Johanes menyesal karena telah
berani-beraninya mengusik hidupnya dan
Kayla.
206
BAGIAN KEENAM BELAS
207
serta surat tes DNA kalau aku bukan anak
kandung Carlos dan Fernanda.”
208
Terlebih lagi ada surat DNA, foto kembaran
Kayla yang asli hingga surat wasiat. Orang
orang tidak akan bisa mempertanyakannya
hubungan Kayla dan Kayden lagi dengan
semua bukti ini.
209
Kayden sudah bersiap untuk pergi lagi. Jika
sebelumnya ia pergi ke rumah untuk
memastikan keadaan Kayla baik-baik saja, kali
ini tujuan Kayden bukan rumahnya melainkan
rumah Johanes.
***
210
Saat masuk ke dalam, keadaan rumah itu
gelap. Lampunya mati karena Johanes sudah
terlelap di kamarnya. Melihat Johanes yang
tidur dengan lelapnya membuat Kayden ingin
menusuk leher Johanes dengan sebilah pisau,
namun Kayden mengurungkan niatnya.
211
Setelah itu Kayden pergi dari sana dengan
santainya, besok siang saat reaksi obat yang
Kayden suntikan ke Johanes telah habis.
Johanes tetap tak akan bisa bangun, karena
Johanes pasti telah mati karena kehabisan
oksigen.
212
Kayden ikut naik ke atas ranjang dan
berbaring di sebelah Kayla, memeluk Kayla
dengan erat dari belakang. Hal yang paling
Kayden suka setelah membunuh adalah
kembali ke pelukan Kayla, rasanya nyaman dan
menyenangkan.
213
BAGIAN KETUJUH BELAS
214
“Kau mau ke mana?” tanya Kayden dengan
suara serak khas baru bangun tidurnya itu.
215
Kayden akhirnya melepaskan pelukannya,
meraih handphonenya yang tergeletak di atas
nakas dan menunjukkan headline berita hari ini
pada Kayla.
216
“Aku tidak berbohong Kayla, aku memang
bukan saudara kembar mu.”
217
sebagai kembaran mu terus berlanjut hingga
kita dewasa.”
218
aspal bersamaan dengan bunyi decitan mobil
yang mengerikan memekakkan telinganya.
219
sendiri setiap hari, ia tidak mau makan dan
berakhir masuk rumah sakit berkali-kali.
220
perbedaan antara Kayden yang asli yang telah
tiada dengan Kayden yang palsu.
221
hidup mu. Tapi kau juga bisa melihat dari sisi
baiknya, dengan ini kita bisa bersama tanpa ada
yang bisa menentang kita. Papa pasti juga
senang di atas sana, karena ini keinginan beliau
sejak dulu.”
“Benarkah?”
222
“Papa.. kenapa Papa tidak pernah cerita soal
ini?”
223
“Bukan begitu Kayden, aku justru senang.
Kau tidak tahu betapa sedihnya aku saat
memikirkan kita harus berpisah. Aku bahkan
sempat mencari-cari tempat di mana
pernikahan sedarah di terima, berpikiran
bahwa kita bisa melarikan diri ke sana. Aku..
aku begitu tidak ingin berpisah dari mu, dan
berita ini membuat ku bersyukur, kita tidak
perlu lari, aku bisa mencintai mu sebebas yang
aku mau.”
224
Kayden membalas pelukan Kayla,
mengusap-usap punggung Kayla dengan
gerakan lembut. “Aku juga mencintai mu,
Kayla.”
225
BAGIAN KEDELAPAN BELAS
226
Dengan pipi bersemu merah Kayla
menganggukkan kepalanya, ia dan Kayden
resmi sebagai sepasang kekasih sekarang.
227
itu kemarin ditemukan dalam keadaan
meninggal di rumahnya.” kali ini Lorraine yang
bicara, ia teringat dengan berita yang sempat ia
baca dari grup fakultas mereka.
228
sekretarisnya lalu kembali ke rumah, Kayden
jelas-jelas berada di pelukan ku sepanjang
malam.”
***
229
Ia tersenyum saat Kayla membuka pintu mobil
dan duduk di sebelahnya.
230
Selama perjalanan menuju rumah Kayla
menyalakan musik, bersenandung sepanjang
jalan tentang lagu cinta. Sesekali Kayden juga
meraih tangan Kayla dan mengecup punggung
tangan Kayla penuh kasih sayang.
***
231
“Karena kau sudah kenyang, kini giliran ku
yang makan. Aku akan memakan mu sampai
ku puas.” Kayden membawa Kayla yang
berada dalam gendongannya ke kamar,
membiarkan pelayan sibuk membereskan sisa
makanan mereka.
232
Saat tangan nakal Kayden berhasil membuka
baju Kayla, Kayden meraup gemas dua dada
Kayla yang akhir-akhir ini menjadi bagian
favoritnya.
233
Kayden yang telah mengeras dan berdiri tegak
itu.
234
dari dalam mulut Kayla, kembali membantu
merubah posisi Kayla menjadi berbaring di
ranjang. Mengeluarkan vibrator dari dalam
vagina Kayla, menggantikannya dengan
kejantanannya.
235
sanggup lagi. Ia mendesah tertahan saat
orgasmenya datang.
236
Kayden memandang Kayla yang berada di
bawahnya, masih dalam keadaan tubuh saling
menyatu satu sama lain Kayden menunduk dan
membisikan sesuatu di telinga Kayla.
237
Saat Kayden menarik lepas kejantanannya,
Kayden membelai dan mencium perut Kayla
dengan lembut.
238
Kayden memeluk Kayla erat-erat, tidak ada
yang bisa menjauhkan Kayla dari dirinya
bahkan Kayla sendiri. Kayla miliknya, hanya
miliknya seorang.
The End
239
Terima kasih karena telah membeli dan
membaca cerita Perfect Sin karya
Theshittyqueen dengan cara legal, sampai
berjumpa lagi di lain cerita.
240