Optimalisasi KIE Untuk Gema Cermat 2022

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 38

OPTIMALISASI

KEGIATAN KOMUNIKASI-INFORMASI-EDUKASI

OLEH
APOTEKER UNTUK MENDUKUNG GEMA
CERMAT
Tri Widiyartiningsih
Disampaikan pada: Primadi Avianto
Optimalisasidan Evaluasi Pelaksanaan Gema Cermat Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus
Surabaya - Kamis, 6 Oktober 2022
Cabang Kab. Sidoarjo
CIRI PROFESI
▪ Dibutuhkan masyarakat

▪ Kompetensi ekslusif

▪ Bersifat altruism (memperhatikan kesejahteraan orang lain/ masy.)

▪ Panggilan hati

▪ Memiliki kode etik dan standar profesi (sebagai kompas moral dan pedoman)
LIMA PILAR STRATEGIS IKATAN A

B a k i A C ka a s
K B
n

b a
po
a
e
u po P
r
t
t
n

n
a
lo
r e e e
a

ga
n
n
t
n
r
ke
lit d
ke
r
P
a r a
, u

s
n e
P n

P
in n

n
g O e
P d
g

K
r

la
gu d
e a

n a r
u
k
A

n n
ga id

g n s a
k

ik
po
e g-
t
a

ja a li
is t

t
e
a ga
w
n
k a
n

ke
s
r

TIGA LANDASAN PRAKTIK PROFESI


PRAKTIK PROFESI
ILMU HUKUM ETIKA

7 PRINSIP ETIK PROFESI


▪ Peduli

▪ Berpihak pada masyarkat

▪ Menghormati

▪ Partisipasi pasien

▪ Update kompetensi
▪ Jujur dan Berintegritas

▪ Bertanggung jawab

PROBLEM PENGGUNAAN OBAT


PADA MASYARAKAT INDONESIA
▪ Mendapatkan obat dari sarana tidak resmi

▪ Marketplace yang tidak jelas kualitas dan


keamanan obatnya

▪ Obat palsu/ tidak berizin edar

▪ Menggunakan obat secara tidak rasional

▪ Pemakaian antibiotik untuk selain infeksi bakteri


▪ Pengobatan penyakit kronis tidak teratur

▪ Menyimpan obat tidak aman

▪ Membuang obat sembarangan

PRO
BLEM PENGGUNAAN OBAT PADA MASYARAKAT INDONESIA (2)
▪ Menyimpan obat tidak aman

▪ Mudah dijangkau anak-anak

▪ Terkena panas dan terpapar kelembapan

▪ Membuang obat sembarangan


▪ Menjadi cikal bakal pemalsuan obat

▪ Sisa obat rusak “didaur ulang”

▪ Mencemari lingkungan

TREN
PERKEMBANGAN FARMASI
▪ Secara umum terjadi
peningkatan pelayanan OTC
▪ Hampir pada semua golongan
sediaan; Terutama: vitamin,
analgesic, cold & cough dan
skin treatment
▪ Resiko penggunaan OTC
terlebih bila tdk rasional dan
tdk waspada ESO?

Sources: Statista, IMF, WHO, National statistical offices,


National industry associations, Association of the European Self-Medication Industry

TREN PERKEMBANGAN FARMASI (2)


Sources: Statista, IMF, WHO, National statistical offices, National industry associations,
Association of the European Self-Medication Industry
▪ Transaksi secara online meningkat → 1 dari 4 pelayanan OTC

▪ Mayoritas melalui HP (smartphone) → sangat mudah aksesnya

▪ Resiko mendapatkan obat secara online?

PROBLEM PENGGUNAAN OBAT


PADA MASYARAKAT INDONESIA (3)
▪ Jumlah penduduk Indonesia → 261 juta jiwa (Proyeksi BPS 2015)

▪ 30,53% (+ 79 juta) punya keluhan kesehatan

▪ 61,05% (+ 48 juta) mengobati sendiri (swamedikasi)


(SUSENAS, 2016)

▪ Jumlah Rumah Tangga → 64 Juta (1 rumah tangga ~ 4 orang)

▪ 35,2% menyimpan obat dirumah


▪ 81,9 % menyimpan obat keras tanpa resep dokter

▪ 27,8% menyimpan Antibiotik sisa

(RISKESDAS, 2013)

▪ Rasionalkah?

➔ Menurut WHO, > 50% obat yang digunakan tidak rasional

SYARAT PENGGUNAAN OBAT


RASIONAL

Sakit → + Obat → Sembuh/ Sehat/ Membaik

Syaratnya Tepat Indikasi


Tepat Obat Rutin kontrol ke Fasilitas
Tepat Dosis Kesehatan (Puskemas, Klinik, RS)
Tepat Cara Pakai
Waspada Efek Samping Dapatkan obat hanya dari sarana
Berdasarkan rekomendasi tenaga resmi
kesehatan professional (berizin)

SOLUSI AKAN MASALAH DALAM


PENGGUNAAN OBAT DI MASYARAKAT
▪ Pemberdayaan masyarakat menjadi masyarakat yang cerdas menggunakan

obat → Optimalisasi program nasional Gema Cermat

▪ Perlu mendapatkan informasi yang sesuai


▪ Tepat/ Objektif dan ilmiah

▪ Berimbang

▪ Uptodate/ Terkini

SO
LUSI AKAN MASALAH DALAM PENGGUNAAN OBAT
DI MASYARAKAT (2)
▪ Profesi APOTEKER

▪ Mudah dijangkau masyarakat

▪ Mudah ditemui di berbagai setting pelayanan Kesehatan

▪ Profesi “paling terkahir” yang ditemui masyarakat sebelum pulang dari Faskes
▪ Memiliki kompetensi/ kapasitas terkait penggunaan obat yang rasional

Sehingga, menjadi TANGGUNG JAWAB PROFESI

→ Pelopor Penggunaan Obat Rasional di Masyarakat

Pola Kegiatan Pelayanan di Apotek


(community
setting)
Pelanggan/
Pasien
1. Membawa resep
2. Membawa keluhan professional judgement
3. Membawa nama produk
4. Membawa contoh produk PROBLEM
SOLVED
Apoteker
Praktik
1. Membawa sed. Farm.
Assassment, analysis,

KOMUNIKASI, INFORMASI & EDUKASI


2. Membawa nasihat

PERAN APOTEKER
MENGEDUKASI MASYARAKAT
▪ Dilakukan pada berbagai kesempatan

▪ Baik ditempat praktiknya (RS, Puskesmas, Apotek, Klinik)


▪ Secara terprogram/ penyuluhan terjadwal

▪ Secara insedentil pada kesempatan tertentu

▪ Menggunakan Teknik komunikasi Efektif

▪ Informasi yang objektif, berimbang dan uptodate

▪ Disampaikan dengan “Bahasa” yang sesuai

▪ Mengedepankan semangat kerjasama antar profesi

▪ Menjaga etika antar profesi kesehatan

MANFAAT EDUKASI OLEH APOTEKER


MANFAAT EDUKASI OLEH APOTEKER
(2)
KEGIAT
AN EDUKASI

Membuka Booth Gema Cermat dan Pojok


Konsultasi Obat di acara publik
KEGIATAN EDUKASI (2)

Pendampingan SAKA BAKTI


HUSADA (PRAMUKA)

KEGIATAN EDUKASI (3)


Edukasi
Topik : Gema Cermat dan Penggunaan
Antibiotik Bijak
KEGIATAN EDUKASI (4)

Talkshow di Radio
Suara Sidoarjo

KEGIATAN EDUKASI (5)


Ular Tangga Gema Cermat

KEGIATAN EDUKASI (6)


Pendampingan “Kampung DAGUSIBU”

KEGIATAN EDUKASI (7)


Giat di Car Free Day (edukasi tematik)
→ topik DM dan TB
Screening
(bukan untuk
diagnosis) dan edukasi DM
CONTOH MATERI EDUKASI

CONTOH MATERI EDUKASI (2)


PROSES RAWATAN PASIEN

Rangkaian ini membutuhkan


1. Protap yang jelas
2. Terdokumentasi

PR
AKTIK KEFARMASIAN PADA FASILITAS YANFAR
(RS, PKM, APT)
▪ Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan BMHP
(Manajemen Farmasi)

▪ Pelayanan Farmasi Klinis

PRAKTIK KEFARMASIAN PADA


FASILITAS YANFAR (RS, PKM, APT)
Pemusnahan dan √ √ √
Penerikan
BIDANG PRAKTIK RS PKM APT
Pengendalian √ √ √
Manejemen Farmasi
Administrasi √ √ √
Pemilihan √

Perencanaan √ √ √ BIDANG PRAKTIK RS PKM APT


Pengadaan √ √ √
Pelayanan Farmasi Klinik
Penerimaan √ √ √
Pengkajian dan Pelayanan Resep √ √ √
Penyimpanan √ √ √
Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat √ √ √
Pendistribusian √ √
Rekonsiliasi Obat √ Evaluasi penggunaan obat √

PIO √ √ √ Dispensing Sediaan Steril √


Konseling √ √ √ PKOD √
isite √ √ Pharmacy Home Care √ √ √
Pemantauan terapi obat √ √ √ Dispensing √ √ √
MESO √ √ √

PENGERTIAP PROTAP/ SOP


1. Kumpulan instruksi untuk mengarahkan dan memandu operasional
kegiatan sehingga tercapai sebuah prosedur baku atau terstandarisasi
secara lebih efektif
2. Dokumen yang berfungsi sebagai perlindungan hukum bagi petugas,
konsumen dan organisasi
3. Dokumen tertulis yang memuat prosedur kerja secara rinci , tahap demi
tahap dan sistematis
CONTOH DOKUMEN PADA SETTING
APOTEK

CONTOH DOKUMEN PADA SETTING APOTEK (2)


CONTOH DOKUMEN PADA SETTING
APOTEK (3)
CONTOH DOKUMEN PADA SETTING APOTEK (4)
CONTOH DOKUMEN PADA SETTING
APOTEK (5)
KESIMPULAN
▪ IAI sebagai Organisasi Profesi sebagai tempat berhimpun anggota (apoteker)

berperan penting dalam pembinaan dan peningkatan kapasitas anggota ▪

Pembinaan dan pengawasan dilakukan bersama Pemerintah (dlm hal ini Dinas
Kesehatan- Kemenkes) → supaya sejalan dengan program nasional

▪ Giat Komunikasi Informasi dan Edukasi sangat penting untuk mendukung

pembangunan kesehatan/ penggunaan obat rasional di masyarakat

▪ Giat KIE dapat dilakukan oleh apoteker dalam berbagai kesempatan, baik secara

individu maupun kelompok

▪ Masyarakat yang berdayaguna akan menunjang peningkatan kesejahteraan secara

umum → optimalisasi program Gema Cermat

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai