Ekonomi Kelompok 2
Ekonomi Kelompok 2
Ekonomi Kelompok 2
Nama Anggota :
Heni Septiani
Perdian Syah
Menghitung pendapatan secara nasional sendiri dihitung dengan menggunakan sejumlah konsep dalam pendapatan
negara itu sendiri.
Konsep pendapatan nasional ini menekankan perhitungan pendapatan bruto penduduk asli di negara asalnya, yang
ditambah pendapatan bruto penduduk asing di negara tersebut. Dalam konteks negara Indonesia, konsep GDP diartikan
sebagai hasil penjumlahan antara pendapatan bruto WNI di Indonesia dengan pendapatan bruto WNA di Indonesia.
Pendapatan bruto yang dihitung di sini adalah pendapatan yang diperoleh selama setahun terakhir. Adapun WNA dalam
perhitungan ini bisa siapa saja. Baik itu individu, atau perusahaan asing yang berdiri di Indonesia.
Kalau dirumuskan, maka bentuk metode sekaligus cara menghitung pendapatan negara ini adalah:
GDP= Pendapatan WNI Dalam Negeri (Indonesia) + Pendapatan WNA Dalam Negeri (Indonesia)
Konsep pendapatan nasional ini menekankan perhitungan bruto penduduk suatu negara, baik yang dia dapat di negaranya
sendiri, maupun di luar negeri. Ada tiga rumus yang dipakai dalam konsep sekaligus cara menghitungnya, yaitu:
Rumus 1:
Rumus 2:
Rumus 3:
GNP= GDP – Pendapatan Netto dari Pendapatan Bruto WNI di Luar Negeri
Ini merupakan konsep pendapatan nasional yang terbentuk dari hasil pengurangan GNP dengan penyusutan. Dalam konsep
ini, penyusutan diartikan sebagai pengurangan modal dalam proses suatu produksi. Inti dari konsep ini adalah profit atau
laba yang diperoleh dari pendapatan suatu produk. Ini sesuai dengan tujuan konsep dan cara menghitung pendapatan
nasional ini, yaitu untuk menentukan netto atau pendapatan bersih. Apabila ditulis dalam bentuk rumus, maka konsep ini
akan berbentuk sebagai berikut:
Kalau NNP menghitung pendapatan nasional dari segi produk, maka konsep ini lebih menekankan pada aspek jasa. Konsep
ini sendiri terbentuk dari hasil pengurangan NNP terhadap hasil penjumlahan antara pajak tak langsung dan subsidi. Dalam
konsep ini, pajak tak langsung diartikan sebagai pajak yang tidak diterima langsung oleh produsen atau pemilik jasa,
terutama dalam jasa yang mereka jual. Kendati demikian, uang pajak tak langsung tersebut wajib diserahkan kepada
pemerintah. Sementara itu, subsidi dalam konsep ini didefinisikan sebagai subsidi yang ada pada bahan baku yang dipakai
oleh produsen. Seperti: subsidi BBM, beras, dan sejenisnya. Bila dirumuskan, maka konsep ini akan berbentuk sebagai
berikut:
Ini merupakan konsep penghitungan pendapatan nasional yang menitikberatkan pendapatan individu atau perseorangan.
PI = NNI + Transfer Payment – (laba ditahan + iuran asuransi + iuran jaminan sosial + pajak perseoran)
Dilansir dari Investopedia, disposable income adalah konsep pendapatan nasional yang berasal dari pengurangan PI dengan
pajak langsung. Pajak langsung pada konsep ini adalah pajak yang diterima ketika PI membelanjakan pendapatan yang
dimilikinya. Adapun rumus konsep ini adalah:
DI = PI – Pajak Langsung
Squad, pendekatan yang pertama adalah pendekatan produksi. Pendekatan ini menekankan pada kegiatan yang
menciptakan nilai tambah (value added). Maka dari itu, perhitungan hanya mencakup perhitungan nilai tambah pada
sektor produksi. Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
Pendekatan kedua yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah pendekatan pendapatan. Berdasarkan
pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima
masyarakat (pemilik faktor produksi) sebagai balas jasa yang mereka terima dalam proses produksi meliputi:
Jadi secara matematis, menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dirumuskan sebagai berikut:
Y=w+r+i+p
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
Terakhir adalah pendekatan pengeluaran. Nah, pada pendekatan ini pendapatan nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan permintaan akhir dari para pelaku ekonomi (konsumen, produsen, dan pemerintah) dalam suatu negara,
meliputi:
Ekspor neto atau nilai ekspor (Export/X) dikurangi impor (Import/I) → (X–M).
Y = C + G + I + (X-M)
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
I = investment ( investasi )
X = ekspor
M = impor
Nah itu ya sobat pintar 3 metode pendekatan pendapatan nasional yaitu produksi, pendapatan, dan pengeluaran dapat
membantu suatu negara untuk menentukan jumlah atau besarnya pendapatan nasional lho. Karena besar kecilnya
pendapatan nasional suatu negara menentukan maju dan berkembangnya suatu negara karena berhubungan dengan laju
perekonomian negara.