Contoh Laporan Praktikum Kerja Bangku
Contoh Laporan Praktikum Kerja Bangku
Contoh Laporan Praktikum Kerja Bangku
Disusun Oleh :
Mengesahkan,
Guru Mapel Ka. Prog. Teknik Mesin
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, hidayah dan juga
karunia-Nya, tidak lupa juga kita sampaikan shalawat serta salam kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW. beserta para keluarganya, sahabat, dan para pengikutnya hingga
akhir zaman. Maha suci Allah yang telah memberi segala nikmat dan petunjuk kepada
penulis, sehingga akhirnya Laporan Praktikum Kerja Bangku ini dapat diselesaikan.
Pembuatan Laporan Praktikum Kerja Bangku ini diajukan sebagai salah satu syarat
kelulusan bagi siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Bandar Lampung yang
telah melaksanakan Praktik Kerja Bangku. Laporan ini juga merupakan salah satu bukti
penulis telah melaksanakan Praktik Kerja Bangku
Selama melaksanakan Praktik Kerja Bangku penulis telah berhasil menyusun laporan
sebagai bukti dan hasil dari kegiatan Praktık Kerja Bangku di Bengkel Bubut di Sekolah.
Segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan Praktik Kerja Bangku dan pembuatan
Laporan ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini Saya ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Drs. Moh Edy Harjito selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Bandar Lampung.
2. Bapak Agus Suparjo, S. T., MM. selaku Kepala Teknik Permesinan.
3. Ibu Eka Elvira, S.T. selaku guru pembimbing beserta staf/guru pembimbing lainnya.
Pada akhirnya, Saya berharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
Saya sendiri dan umumnya bagi pembaca. Penulis menyadari laporan ini jauh dari kata
sempurna, masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan yang disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangatlah Saya harapkan bagi kemajuan dan perbaikan
laporan ini.
DAFTAR ISI
Halaman
Bab ini akan menjelaskan mengenai, Tujuan, Manfaat, dan Rumusan Masalah
sehingga rumusan permasalahan dapat dipahami dengan baik oleh para pembacanya.
Baik secara bahasa, kosakata, maupun penjelasan yang mudah dicerna oleh pembaca.
1.1 Tujuan
Tujuan dari Praktek kerja bangku adalah untuk melatih siswa agar mampu
menggunakan alat kerja yang baik dan benar, serta mampu menghasilkan benda kerja
yang memiliki standar tertentu sesuai dengan lembar kerja yang ditentukan. Dengan
begitu siswa dapat melatih skill dan keterampilannya dalam mengolah bahan dengan
baik.
1.2 Manfaat
Manfaat dari kerja bangku adalah untuk menambah wawasan dari para siswa, agar
siswa dapat mengetahui cara menghasilkan benda kerja dengan baik dan benar melatih
skill dan keterampilan dari siswa untuk menambah pengalaman dalam mengolah bahan.
Laporan ini akan menjelaskan tahap-tahap atau proses, serta pengertian dari praktik
kerja bangku.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
Kerja bangku terdiri dari persiapan mengukur dan melukis terhadap benda kerja.
Adapun alat ukur yang digunakan untuk mengukur dan melukis benda kerja adalah
meliputi mistar, mistar sorong, jangka, mikrometer, pena gores, penitik pusat, siku, meja
rata, dongkrak dan lain-lain. Untuk pekerjaan kerja bangku terhadap benda kerja terdiri
atas pekerjaan mengikir dan mengikis, menggergaji, memahat, mengebor dan
meluaskan, mengetap dan menyenai dengan menggunakan alat bantu kerja bangku yang
meliputi palu, ragum, sepit jajar, tang, kunci mongki, kunci pas, kunci pipa, obeng-
obeng, kunci mata dan mur baut.
Kerja bangku terdiri dari persiapan mengukur dan melukis terhadap benda kerja.
Adapun alat ukur yang digunakan untuk mengukur dan melukis benda kerja adalah
meliputi mistar, mistar sorong, jangka, mikrometer, pena gores, penitik pusat, siku, meja
rata, dongkrak dan lain-lain. Untuk pekerjaan kerja bangku terhadap benda kerja terdiri
atas pekerjaan mengikir dan mengikis, menggergaji, memahat, mengebor dan
meluaskan, mengetap dan menyenai dengan menggunakan alat bantu kerja bangku yang
meliputi palu, ragum, sepit jajar, tang, kunci mongki, kunci pas, kunci pipa, obeng-
obeng, kunci mata dan mur baut.
Prinsip kerja dari kerja bangku adalah kerja bangku terdiri dari beberapa proses
yang meliputi kegiatan mengukur, menggores, menitik, mengebor, membuat ulir, dan
mengikir benda kerja.
Prinsip kerja dari kerja bangku dapat dijelaskan dengan melihat secara umum
proses yang dikerjakan dalam kerja bangku. Prinsip kerja bangku adalah menyelesaikan
2
suatu pekerjaan dengan bantuan alat-alat yang biasanya tersedia dalam kehidupan
sehari-hari. Prinsip kerja dari proses kerja bangku antara lain:
1. Mengukur
Pengukuran dalam arti yang umum adalah membandingkan suatu besaran dengan
besaran acuan/pembanding/referensi. Proses pengukuran akan menghasilkan angka
yang diikuti dengan besaran acuan. Dalam proses kerja bangku, alat ukur yang
digunakan adalah jangka sorong. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui ukuran balok
besi yang digunakan, serta untuk mengukur jarak dari tepi besi ke bidang yang akan
dibor.
2. Menggores
Menggores yaitu memberi garis-garis yang telah diukur pada benda kerja sebagai
tanda dengan menggunakan pulpen atau ujung kikir.
3. Menitik
Proses pemberian tanda ini merupakan proses penggoresan tanda pada benda kerja.
Pemberian tanda dilakukan terhadap benda yang lebih lunak dibandingkan dengan alat
penitik yang digunakan. Tujuan dari penandaan penitik adalah menemukan titik atau
garis yang menandakan titik atau garis yang akan dipotong pada benda kerja.
4. Mengebor
Mengebor merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membuat lubang pada benda
kerja dengan diameter tertentu menggunakan mesin bor atau mesin bubut. Ada dua
macam mesin bor yang bisa digunakan yaitu mesin bor tangan dan mesin bor duduk
atau bor meja (Milling, Drilling). Cara penggunaan mesin mesin bor duduk atau mesin
bor meja (Milling, Drilling) adalah
a. Setelah benda yang akan dibor diberi tanda dengan penitik maka jepitlah benda
menggunakan ragum yang terdapat di meja bor dengan kencang dan rapat.
b. Pastikan mata bor yang akan digunakan telah sesuai dan terpasang dengan benar dan
kencang.
3
c. Posisikan benda kerja yang telah dijepit ragum tadi lurus dengan mata bor dengan
menempelkan ujung dari mata bor terhadap lubang penanda dari penitik.
d. Setelah dirasa sudah tepat, nyalakan mesin bor untuk memulai proses pengeboran.
e. Saat mata bor mulai melubangi benda kerja tekan perlahan-lahan dan angkat kembali
mata bor kemudian tekan kembali mata bor, ulangi hingga berlubang atau hingga
sesuai dengan ketentuan.
f. Setelah selesai maka matikan mesin bor dan lepaskan benda kerja dari ragum.
5. Membuat ulir
Setelah benda kerja di bor dan berlubang maka untuk membuat ulir di dalam
lubang yang selesai di bor bisa menggunakan alat tap ini. Cara penggunaannya :
a. Pastikan ukuran tap dan lubang hasil bor sesuai.
b. Pasang benda kerja pada ragum, usahakan tidak miring dan terpasang kencang
c. Pasang batang tap terhadap pemegang tap, pastikan telah terpasang dengan
benar dan terpasang rapat.
d. Tancapkan ujung batang tap terhadap lubang pada benda kerja.
e. Setelah dikira posisi tap lurus maka proses pengetapan bisa mulai.
f. Pegang pemegang tap pada masing-masing batangnya, usahakan tekanan yang
diberikan oleh tangan kiri dan tangan kanan besarnya sama.
g. Putar tap searah jarum jam perlahan lahan dengan momen setiap satu putaran ke
kanan maka harus diulangi dengan setengah putaran ke kiri.
h. Begitu seterusnya dilakukan hingga ulir dalam mencapai ketentuan.
i. Dalam proses pengetapan apabila putaran terasa berat maka bisa diberi cairan
sabun untuk meringankan putaran tap.
Pengikiran ialah operasi yang menggunakan alat berupa kikir. Biasa dilakukan
untuk mengurangi ketebalan benda kerja, membentuk, meratakan, hingga menghaluskan
benda kerja. Bisa dikatakan bahwa mengikir berfungsi untuk meratakan, membuat siku,
bahkan menghaluskan permukaan bidang kerja. Mengikir adalah mengurangi jumlah
partikel-partikel benda kerja dengan menggesekkan kikir pada permukaan benda kerja
4
agar terbentuk atau agar sesuai dengan target pencapaian. Alat yang dipergunakan
dalam mengikir disebut kikir.
1. Gergaji besi
Gergaji besi digunakan untuk memotong benda berbahan logam seperti besi. Berikut
gambar gergaji besi.
Gambar 2. 2. Ragum
5
3. Jangka sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter dalam dan luar, kedalaman suatu
benda dan mengukur ketebalan benda. Berikut gambar jangka sorong.
Gambar 2. 4. Kuas
5. Kikir
Kikir digunakan untuk pengikisan benda kerja. Kikir digunakan untuk meratakan
dan menghaluskan suatu bidang pada pekerjaan penyayatan. Kikir digunakan untuk
membuat bidang tertentu seperti rata dan menyiku, rata sejajar, bidang-bidang
berbentuk dan sebagainya. Berikut adalah gambar kikir.
Gambar 2. 5. Kikir
6
6. Material ST 37
Material ST 37 merupakan baja karbon yang termasuk bukan baja keras karena
kandungan karbon yang sedikit biasa disebut baja ringan. Material ST 37 ini
digunakan sebagai bahan baku utama pada praktikum ini.
Gambar 2. 6. Material ST 37
7. Tap dan gagang tap
Alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dengan tangan dinamakan “TAP”
dalam hal ini disebut saja “tap tangan”. Berikut adalah gambar TAP dan gagang
TAP. Tap terbagi menjadi tiga yaitu Top, Medium, Bottom.
Gambar 2. 8. Coolant
7
9. Penitik
Alat ini digunakan untuk penanda batas-batas pengerjaan pemotongan maupun
penanda untuk pengeboran. Berikut alat penitik.
Gambar 2. 9. Penitik
10. Mesin bor
Mesin bor ginukan untuk membuat lubang/mengebor benda kerja secara presisi.
Berikut adalah gambar mesin bor.
8
BAB III
PROSEDUR KERJA
9
• Tepatkan mata bor pada titik yang telah ditentukan untuk dilakukan proses bubut.
• Semprot bahan kerja dengan air coolant agar mata bor tidak panas.
• Turunkan mata bor secara perlahan sampai terbentuk bolongan pada benda kerja.
• Jika sudah terbentuk bolongan, pengerjaan dilanjutkan dengan pembuatan drat.
• Jepit benda kerja pada ragum, pembuatan dilakukan dengan alat tap dengan tiga
tingkatan alat yang dimulai dengan top, medium dan bottom.
• Jika drat telah terbentuk, haluskan kembali benda kerja yang masih kasar
menggunakan kikir halus.
• Benda kerja telah selesai dibentuk.
10
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
11
4.1.3 Hasil Proses Mencari Titik Tengah Pada Benda Kerja (Material ST37)
12
4.1.5 Hasil Akhir Semua Proses Benda Kerja (Proyeksi Amerika)
PROYEKSI AMERIKA
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan ini adalah :
1. Alat yang digunakan pada proses pengerjaan kerja bangku adalah gergaji besi,
ragum, jangka sorong, kuas, kikir, TAP, penitik, air coolant, mesin bor dan material
ST 37.
2. Proses pengerjaan kerja bangku terdiri dari kegiatan mengukur, menggores,
menitik, mengebor, membuat ulir, dan mengikir benda kerja
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dalam laporan ini adalah:
1. Pengerjaan laporan dilakukan setelah praktikum setiap minggunya.
2. Dokumentasi praktikum diletakkan pada link google drive yang bisa diakses siswa.
14