Konsep Kespro

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 43

KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI

SERTA KEWENANGAN BIDAN DALAM KESEHATAN REPRODUKSI

OLEH : LIA NURCAHYANI, SST, MPH


DEFINISI KESEHATAN REPRODUKSI

International Conference On Population And Development (ICPD)


Tahun 1994 di Kairo, Mesir

Kesehatan reproduksi yaitu keadaan sehat yang menyeluruh,


meliputi aspek fisik, mental dan sosial, dan bukan sekadar tidak
adanya penyakit atau gangguan di segala hal yang berkaitan
dengan sistem reproduksi, fungsinya maupun
proses reproduksi itu sendiri

Permenkes RI Nomor 21 Tahun 2021

Kesehatan reproduksi adalah keadaan yang menunjukkan kondisi


kesehatan fisik, mental, dan sosial seseorang dihubungkan dengan
system, fungsi dan proses reproduksinya, termasuk tidak adanya
penyakit dan kelainan yang mempengaruhi kesehatan
reproduksi tersebut
RUANG LINGKUP KESEHATAN REPRODUKSI
Mencakup pendekatan siklus hidup (life cycle approach)

Penyatuan sel ovum dengan sel sperma, biasanya terjadi di pars ampularis
tuba uterina. Hasil konsepsi (zygot) membelah diri menjadi morulla, blastula,
gastrula, neurulla yang akhirnya menjadi janin dan terbentuk plasenta
Dalam lingkup kesehatan reproduksi, kesehatan ibu selama kehamilan, persalinan
dan nifas menjadi masalah utama kesehatan reproduksi perempuan

Hasil Long Form Sensus Penduduk (SP) 2020 AKI di Indonesia sebesar 189
Kelahiran Hidup (Target SDGs tahun 2030 : 70/100.000 KH)

AKB : 16,85 per 1000 KH (Target SDGs tahun 2030 : 12/1000 KH)

Sampling Registration System (SRS) 2018 : AKI 24% terjadi saat hamil, 36%
saat persalinan dan 40% pasca persalinan dengan penyebab faktor risiko
sebelum hamil (anemia, kurang energi kalori, obesitas, mempunyai penyakit
penyerta seperti tuberculosis dll) dan saat hamil (hipertensi, perdarahan, anemia,
diabetes, infeksi, penyakit jantung dll (Kemenkes RI, 2021)

Pada saat sebelum hamil, di Indonesia 23,9% anemia, 21,3% hipertensi, 14,5%
KEK, 23,9% pernikahan remaja (15-19 tahun) dan 36/1000 kehamilan remaja
(Kemenkes RI, 2018).

Upaya yang dilakukan sesuai pendekatan siklus hidup “continuum of care” yang
dimulai dari mass sebelum hamil, masa hamil, persalinan, sampai masa sesudah
melahirkan
HAK KESEHATAN REPRODUKSI

Setiap orang baik perempuan maupun laki-laki, tanpa


memandang perbedaan kelas sosial, suku, umur , agama,
mempunyai hak yang sama untuk memutuskan secara bebas dan
bertanggungjawab kepada diri, keluarga dan masyarakat
mengenai jumlah anak, jarak antar anak, serta menentukan waktu
kelahiran anak di mana akan melahirkan

Hak kesehatan reproduksi merupakan bagian dari pengakuan


hak hak asasi manusia yang diakui secara internasional
HAK KESEHATAN REPRODUKSI (ICPD KAIRO, TAHUN1994)
KEWENANGAN BIDAN DALAM ASUHAN
KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB
BERDASARKAN PERMENKES RI NO. 28
TAHUN 2017
Ratusan bidan meluapkan kegembiraan pada saat pengesahaan UU tentang Kebidanan
pada rapat paripurna DPR dari ruang rapat Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen,
Senayan, Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Dengan disahkannnya UU Kebidanan ini, menjadi dasar/landasan hukum bagi bidan


dalam melaksanakan pelayanan kebidanan yang akan memberikan perlindungan dan
kepastian hukum bagi masyarakat dan bidan. Lahirnya UU Kebidanan merupakan
peluang dalam pengaturan profesi bidan secara komprehensif mulai dari pendidikan,
pelayanan dan pengembangan profesi bidan.
Rancangan Undang-Undang (RUU) mulai berproses sejak tahun 2005, dan secara intensif
baru dibahas mulai tahun 2013, sampai masuk dalam Program Legislasi Nasional pada
tahun 2016 sebagai RUU inisiatif DPR oleh Komisi IX DPR RI, dan akhirnya dibahas
dalam rapat paripurna DPR RI pada tanggal 13 Februari 2019, serta disahkan dan
ditandatangani oleh Presiden RI pada tanggal 13 Maret 2019, serta mulai diundangkan oleh
Menteri Hukum dan HAM RI tanggal 15 Maret 2019

RUU Kebidanan terdiri dari 12 (dua belas) Bab, 80 (delapan puluh) Pasal,
dengan sistematika sebagai berikut :

I. Ketentuan Umum
II. Pendidikan Kebidanan
III. Registrasi dan Izin Praktik
IV. Bidan Warga Negara Indonesia Lulusan Luar Negeri
V. Bidan Warga Negara Asing
VI. Praktik Kebidanan
VII. Hak dan Kewajiban
VIII. Organisasi Profesi Bidan
IX. Pendayagunaan Bidan
X. Pembinaan dan Pengawasan
XI. Ketentuan Peralihan
XII. Ketentuan Penutup
BAB VI. PRAKTIK KEBIDANAN
BAB IV
DATFAR POKOK BAHASAN, MASALAH DAN KETERAMPILAN

Area Kompetensi 4
Area Kompetensi 5
PROGRAM KESEHATAN •Penjaringan kes. peserta didik
•BIAS : DT (kelas 1),
DENGAN PENDEKATAN SIKLUS KEHIDUPAN
TT (kelas2 atau 3)
• Penjaringan kes. Peserta didik •UKS
• Psoyandu remaja •PMT-AS
• Kespro remaja , PKPR
• Konseling: Gizi HIV/AIDS,NAPZA dll
• Pemberian Tablet
Anak SD Balita
tambah darah
- Penundaan Usia Perkawinan
Anak SMP/A & remaja
•Konseling Kespro
•Pelayanan KB
• Pemantauan
PUS & WUS pertumbuhan &
•KIE Kespro Catin
•Skrining kesehatan perkembangan
•Imunisasi • PMT
•Suplementasi gizi Bayi

Persalinan, nifas & Lansia berkualitas


Pemeriksaan
neonatal •ASI eksklusif
Kehamilan
•KN
•Imunisasi dasar
•P4K
lengkap
•Buku KIA
Mendorong persalinan di
• MP-ASI
•ANC terpadu
Fasyankes •Penimbangan • Posyandu Lansia
• 10T
•APN dan KF1 – KF 4 •Vit A
•Kelas Ibu Hamil • Perhatian terhadap
•IMD, Vit K 1 inj, Imm Hep B •MTBS, MTBM
•Fe & asam folat •Rumah Tunggu Kelahiran menopause
•PMT ibu hamil •Kemitraan Bidan Dukun • Pengendalian
42 •TT ibu hamil KB pasca persalinan penyakit Degeneratif
PONED-PONEK
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor HK.01.07/ Menkes/ 320 /2020 tentang


Standar Profesi Bidan

Permenkes No 28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan

Permenkes RI Nomor 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan


Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan Masa sesudah melahirkan,
pelayanan kontrasepsi dan pelayanan kesehatan seksual

PP IBI (2019) Lahirnya Undang-Undang Kebidanan sebagai Bentuk Perlindungan


dan Kepastian Hukum bagi Masyarakat dan Bidan, https://www.ibi.or.id/id

Prijatni I, Rahayu S (2016) Modul Bahan Ajar Cetak Kebidanan, Kesehatan


Reproduksi dan Keluarga Berencana, Badan PPSDM Kemenkes RI

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai