Pengendalian Dan Sistem Informasi Akuntansi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

PENGENDALIAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Analisa Sistem Informasi Akuntansi

Dosen pengampu : Wahyu Qohar Suhada.S,Ak,M.Ak(can)

Disusun oleh :

Emiliyani Situmeang Rosinda Siringoringo

211001018 211001009

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MARS

PEMATANGSIANTAR

2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan
rahmatnya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi”, guna memenuhi tugas dari dosen pengampu yaitu Wahyu Qohar
Suhada.S,Ak,M.Ak(can).

Kami sadar bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
sebab itu kami mohon maaf atas kekurangan yang terdapat dalam penyusunan makalah ini
dan kami mempersilahkan dosen pengampu dan teman-teman untuk memberikan kritik
dan saran yang membangun sehingga dapat lebih baik kedepannya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita dan pengembangan ilmu pengetahuan ke depan.

Pematang Siantar,29 April 2024

Penulis
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.............................................................................. ii

DAFTAR ISI.............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Pengendalian dan Sistem Informasi................ 1


1.2. Rumusan Masalah.....................................................................
3
1.3. Manfatan dan Tujuan.................................................................
3

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 5

2.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian.............


5

2.2. Bagian-bagian dari Sistem Informasi...............................................


5

2.3. Pengendalian Internal......................................................................


6

2.4. Kerangka Pengendalian..................................................................


7

2.5. Lingkungan Internal........................................................................


9

2.6. Struktur Organisasi.........................................................................


10

2.7. Aktivitas Pengendalian.................................................................


10

2.8. Informasi dan Komunikasi.............................................................


12

BAB III PENUTUP........................................................................................


13

3.1. Kesimpulan....................................................................................
13

3.2. Saran..............................................................................................
13

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................


14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pengendalian dan Sistem Informasi

Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu jenis sistem informasi

yang diperlukan oleh perusahaan dalam menangani kegiatan operasionalnya

sehari-hari untuk menghasilkan informasi-informasi akuntansi serta informasi

lainnya mengenai proses bisnis perusahaan yang diperlukan oleh manajemen dan

pihak-pihak terkait lainnya sehubungan dengan pengambilan keputusan dan

kebijakan-kebijakan lainnya. Sistem informasi juga merupakan faktor penting

dalam suatu instansi pelayanan masyarakat yang memiliki tingkat rutinitas yang

tinggi dan pengelolaan data yang termanajemen. Sistem informasi digunakan

untuk mengumpulkan ,mengolah ,dan menyediakan informasi.


Pada proses menghasilkan informasi akuntansi sehari-hari dilaksanakan

menurut sistem yang diterapkan pada setiap perusahaan masing-masing dan

pelaksanaannya tidak terlepas dari permasalahan ,contohnya para pemakai yang

belum mengerti cara mengoperasikan sistem sehingga kinerja sistem informasi

yang dilakukan pun belum maksimal sesuai dengan yang diharapkan dan tidak

cocoknya sistem yang digunakan di suatu perusahaan, misalnya pada perusahaan

besar tetapi masih menggunakan sistem informasi yang sangat sederhana tidak

dapat memenuhi kebutuhan sistem informasi yang diperlukan perusahaan tersebut.

Pemamfaatan sistem informasi juga mampu meminimalkan jumlah sumber daya

manusia karena banyak pekerjaan rutinitas dapat digantikan oleh sistem aplikasi
komputer. Perubahan ini sejalan akibat didorong oleh pesatnya perkembangan

teknologi informasi.

Hampir setiap tahun, lebih dari 60% organisasi mengalami kegagalan utama

dalam mengendalikan keamanan dan integritas sistem komputer mereka. Alasan

untuk kegagalan tersebut meliputi:

 Informasi tersedia untuk sejumlah pekerja yang tidak pernah ada. Sebagai
contoh, Chevron memiliki 35.000 PC. .
 Informasi pada jaringan komputer distribusi sulit dikendalikan Informasi
di Chevron, didistribusikan di antara banyaknya sistem dan ribuan pegawai
di seluruh dunia. Setiap sistem dan pegawai mencerminkan sebuah titik
kerentanan pengendalian yang potensial.
 Pelanggan serta pemasok memiliki akses ke sistem dan data satu sama lain
Sebagai contoh, Walmart mengizinkan vendor antuk mengakses database-
nya. Bayangkan, masalah kerahasiaan yang dapat terjadi jika vendor
membentuk persekutuan dengan pesaing Walmart.

Organisasi belum melindungi data dengan baik karena:

 Beberapa perusahaan memandang kehilangan atas informasi penting


sebagai sebuah ancaman yang tidak mungkin terjadi.
 Implikasi pengendalian atas pemindahan dari sistem komputer
tersentralisasi ke sistem berbasis Internet tidak sepenuhnya dipahami.
sebuah sumber daya strategis
 Banyak perusahaan tidak menyadari bahwa informasi adalah dan
melindungi informasi harus menjadi sebuah ketentuan strategis. Sebagai
contoh, sebuah perusahaan kehilangan jutaan dolar karena ia tidak
melindungi transmisi data. Seorang pesaing menyadap ke dalam
sambungan telepon perusahaan dan mendapatkan faks desain produk baru.
 Produktivitas dan penekanan biaya memotivasi manajemen untuk
mengabaikan ukuran- ukuran pengendalian yang memakan waktu.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di masuksud dengan Sistem Informasi Akuntansi dan
Pengendalian ?
2. Sebutkan bagian-bagian dari sistem informasi ?
3. Apakah yang dimaksud dengan pengendalian internal ?
4. Bagaimana kerangka pengendalian dalam sistem informasi akuntansi ?
5. Bagaimana lingkungan internal dalam sistem informasi akuntansi ?
6. Bagaimana struktur organisasi dalam sistem informasi akuntansi ?
7. Apakah yang dimaksud dengan aktivitas pengendalian ?

1.3. Manfatan dan Tujuan


1. Memahami apakah yang di masuksud dengan Sistem Informasi Akuntansi dan
Pengendalian.
2. Mengetahui bagian-bagian dari Sistem informasi.
3. Mengetahui Apakah yang dimaksud dengan pengendalian internal.
4. Mengetahui apa saja kerangka pengendalian dalam sistem informasi
akuntansi.
5. Mengetahui bagaimana lingkungan internal dalam sistem informasi akuntansi.
6. Memahami struktur organisasi dalam sistem informasi akuntansi.
7. Mengetahui apakah yang dimaksud dengan aktivitas pengendalian.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian

Menurut Bodnard dan Hopwood (2000:23) sistem informasi akuntansi adalah


kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data
menjadi informasi.Menurut Baridwan (1996:4) sistem informasi akuntansi adalah suatu
komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisadan
komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada
pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan kreditur ) dan pihak- pihak dalam
(terutama manajemen).Pengendalian adalah proses memantau kegiatan untuk memastikan
bahwa kegiatan tersebut diselesaikan seperti yang telah direncanakan dan proses mengkoreksi
setiap penyimpangan yang berarti Pengendalian (control ) adalah proses mempengaruhi atau
mengarahkan aktivitas sebuah obyek, organisasi atau sistem.Pengendalian intern adalah
rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva,
menghasilkan informasi yang akurat dan dapat di percaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk
mendorong ditaatinya kebijakan manajemen. Pengendalian internal (internal control) adalah
proses yang dijalankan untuk menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan-tujuan
pengendalian telahtercapai.

2.2. Bagian-bagian dari Sistem Informasi

a. Perangkat keras

Komponen fisik yang memungkinkan computer untuk beroperasi, termasuk


RAM, CPU, dan lain sebagainya

b. Perangkat lunak

Program yang dijalankan oleh perangkat keras, termasuk sistem operasi,


aplikasi, dan software lainnya

c. Manusia

Manusia yang mengoperasikan sistem informasi, termasuk sistem analisis,


administrator, dan pengembang perangkat lunak

d. Database

Kolam data yang menyimpan berbagai informasi yang relevan bagi organisasi
atau perusahaan

e. Prosedur
Kumpulan langkah-langkah yang diterapkan untuk mengelola data menjadi
informasi, termasuk prosedur pengelolahan data, informasi dan hasil.

2.3. Pengendalian Internal

Pengendalian internal adalah sebuah proses karena ia menyebar ke seluruh


aktivitas pengoperasian perusahaan dan merupakan bagian integral dari aktivitas
manajemen. Pengendalian internal memberikan jaminan memadai-jaminan
menyeluruh yang sulit dicapai dan terlalu mahal. Selain itu, sistem pengendalian
internal memiliki keterbatasan yang melekat, seperti kelemahan terhadap kekeliruan
dan kesalahan sederhana, pertimbangan dan pembuatan keputusan yang salah,
pengesampingan manajemen, serta kolusi.

Pengendalian internal (nternal control) adalah proses yang dijalankan untuk


mony jaminan menindai bales tujuan-tujuan pengendalian berikut telah dicapai

1. Mengamankan aset-mencegah atau mendeteksi perolehan, penggunaan, atas


penempata yang tidak sah
2. Mengelola catatan dengan detail yang baik untuk melaporkan aset perusahaan ca
akurat dan wajar
3. Memberikan informasi yang akurat dan reliabel
4. Menyiapkan laporan keuangan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Mendorong dan memperbaiki efisiensi operasional.
5. Mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang telah ditentukan.
6. Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengendalian internal menjalankan tiga fungsi penting sebagai berikut :

1. Pengendalian preventif (preventive control), mencegah masalah sebelum tumbul


Contohnya, merekrut personel berkualifikası, menusahkan tugas pegawai, dan
mengendalikan akses fisik atas aset dan informasi

2. Pengendalian detektif (detective control), menemukan masalah yang tidak


terelakkan Contohnya, menduplikasi pengecekan kalkulası dan menyiapkan
rekonsiliasi bank serta neraca saldo bulanan

3. Pengendalian korektif (corrective control), mengidentifikasi dan memperbaiki


masalah serta memperbaiki dan memulihkannya dari kesalahan yang dihasilkan.
Contohnya. menjaga salınan backup pada file, perbaikan kesalahan entri data, dan
pengumpulan ulang transaksi-transaksi untuk pemrosesan selanjutnya.

Pengendalian internal sering kali dipisahkan dalam dua kategori sebagai


berikut.

1. Pengendalian umum (general control), memastikan lingkungan pengendalian


sebuah organisasi stabil dan dikelola dengan baik. Contohnya, keamanan;
infrastruktur TI; dan pengendalian pembelian perangkat lunak, pengembangan, dan
pemeliharaan.

2. Pengendalian aplikasi (application control), mencegah, mendeteksi, dan


mengoreksi kesalahan transaksi serta penipuan di dalam program aplikasi.
Pengendalian ini fokus terhadap ketepatan, kelengkapan, validitas, serta otorisasi data
yang didapat, dimasukkan, diproses, disimpan, ditransmisikan ke sistem lain, dan
dilaporkan.

2.4. Kerangka Pengendalian

1. Kerangka COBIT

COBIT merupakan singkatan dari Control Objectives for Information and


Related Technologies. COBIT merupakan framework yang memberikan pendekatan
yang sederhana dan sistematis guna membantu beragam pihak terutama pimpinan
organisasi untuk melaksanakan tugas tersebut.COBIT menggabungkan standar-
standar pengendalian dari banyak sumber berbeda ke dalam sebuah kerangka unggal
yang memungkinkan yaitu :

(1) manajemen untuk membuat tolok ukur praktik-praktik keamanan dan


peragendalian lingkungan T1,

(2) para pengguna layanan T1 dijamin dengan adanya keamanan dan pengendalian
yang memadai, dan

(3) para auditer memperkuat opini pengendalian internal dan mempertimbangkan


masalah keamanan TI dan pengendalian yang dilakukan

Kerangka COBIT 5 menjelaskan praktik-praktik terbaik untuk tata kelola dan


manajemen 11 yang efektif. Selain itu, COBIT 5 didasarkan pada lima prinsip utama
tata kelola dan manajemen TI. Prinsip-prinsip berikut ini memungkinkan dalam
membantu organisasi membangun sebuah tata kelola yang efektif dan kerangka
manajemen yang melindungi investasi pemangku kepentingan dan menghasilkan
sistem informasi terbaik.

1. Memenuhi keperluan pemangku kepentingan. Kerangka COBIT 5 membantu para


pengguna mengatur proses dan prosedur bisnis untuk menciptakan sebuah sistem
informasi yang menambah nilai untuk pemangku kepentingan, la juga memungkinkan
perusahaan menciptakan keseimbangan yang tepat di antara risiko dan penghargaan.

2. Mencakup perusahaan dari ujung ke ujung. Kerangka COBIT 5 tidak hanya


berfokus pada operasi TI, ia juga mengintegrasikan semua fungsi dan proses TI ke
dalam fungsi serta proses keseluruhan perusahaan.
3. Mengajukan sebuah kerangka terintegrasi dan tunggal. Kerangka COBIT 5 dapat
disejajarkan pada tingkatan yang tinggi dengan standar dan kerangka lainnya,
sehingga sebuah kerangka yang menyeluruh bagi tata kelola T1 dan manajemen
diciptakan.

4. Memungkinkan pendekatan holistik. Kerangka COBIT 5 memberikan sebuah


pendekatan holistik yang menghasilkan tata kelola dan manajemen yang efektif dari
semus fungsi TI di perusahaan.

5. Memisahkan tata kelola dari manajemen. Kerangka COBIT 5 membedakan antara


tata kelola dan manajemen.

2.Kerangka COSO
COSO merupakan singkatan dari Consmitire of Sponsoring Organizations .
Kerangka COSO adalah sistem yang digunakan untuk menetapkan pengendalian
internal untuk diintegrasikan ke dalam proses bisnis. Secara kolektif, pengendalian
ini memberikan jaminan yang masuk akal bahwa organisasi beroperasi secara etis,
transparan, dan sesuai dengan standar industri yang ditetapkan (COSO).

Pengendalian internal menurut COSO mencakup 5 (lima) komponen yaitu :


1. Lingkungan Pengendalian

Committee of Sponsoring Organization (COSO) mendefinisikan


lingkungan pengendalian sebagai seperangkat standar, proses dan struktur yang
memberikan dasar untuk melaksanakan pengendalian internal di seluruh organisas

2.Penilaian Risiko

Penilaian risiko (risk assasment) dalam tujuan pelaporan keuangan merupakan


suatu identifikasi, analisis, dan pengelolaan risiko suatu entitas yang relevan
dengan penyusunan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

2. Aktivitas pengendalian

Aktivitas Pengendalian merupakan tindakan yang ditetapkan melalui


kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan arahan manajemen untuk
mengurangi risiko terhadap pencapaiaan tujuan

4. Informasi dan komunikasi,

Komunikasi internal merupakan sarana dalam penyebaran informasi ke


seluruh organisasi.

5. Pemantauan ( monitoring )
Pemantauan (monitoring) adalah evaluasi berkelanjutan dimana fungsi
utamanya adalah untuk memastikan apakah masing-masing dari lima komponen
pengendalian internal telah berjalan dengan baik.

2.5. Lingkungan Internal

Lingkungan internal (internal environment), atau budaya perusahaan,


memengaruhi cara organisasi menetapkan strategi dan tujuannya; membuat
struktur aktivitas bisnis; dan mengidentifikasi, menilai, serta merespons risiko. Ini
adalah fondasi dari seluruh komponen ERM Jainnya. Lingkungan internal yang
lemah atau tidak efisien sering kali menghasilkan.

kerusakan di dalam manajemen dan pengendalian risiko, Hal tersebut secara


esensial merupakan hal yang sama dengan lingkungan pengendalian pada kerangka
IC Sebuah lingkungan internal mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Filosofi manajemen, gaya pengoperasian, dan selera risiko

2. Komitmen terhadap integritas, nilai-nilai etis, dan kompetensi

3. Pengawasan pengendalian internal oleh dewan direksi.

5. Metode penetapan wewenang dan tanggung jawab.

6. Standar-standar sumber daya manusia yang menarik, mengembangkan, dan

mempertahankan individu yang kompeten

7. Pengaruh eksternal.

Enron adalah sebuah contoh dari ketidakefektifan lingkungan internal yang


mengakibatkan kegagalan finansial. Meskipun Enron tampaknya memiliki sistem
ERM yang efektif, ternyata lingkungan internalnya tidak efektif. Manajemen
terlibat dalam praktik bisnis yang berisiko serta meragukan, dan dewan direksi
tidak pernah mempertanyakannya. Manajemen salah menyajikan kondisi keuangan
perusahaan, kehilangan keyakinan para pemangku kepentingan, dan akhirnya
mengajukan kebangkrutan.

2.6. Struktur Organisasi

Sebuah struktur organisasi perusahaan memberikan sebuah kerangka untuk


operasi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan. Aspek-aspek
penting dari struktur organisasi menyertakan hal-hal sebagai berikut :
1. Sentralisasi atau desentralisasi wewenang
2. Hubungan pengarahan atau matriks pelaporan.
3. Organisasi berdasarkan industri, lini produk, lokası, atau jaringan pemasaran
4. Bagaimana alokasi tanggung jawab memengaruhi ketentuan informası
5. Organisasi dan garis wewenang untuk akuntansi, pengauditan, dan fungsi
sistem informasi.
6. Ukuran dan jems aktivitas perusahaan.

2.7. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian (control activities) adalah kebijakan, prosedur, dan


aturan yang memberikan jaminan memadai bahwa tujuan pengendalian telah dicapai
dan respons risiko dilakukan. Hal tersebut merupakan tanggung jawab manajemen
untuk mengembangkan sebuah sistem yang aman dan dikendalikan dengan tepat.
Manajemen harus memastikan bahwa

1. pengendalian dipilih dan dikembangkan untuk membantu mengurangi risiko hingga


level yang dapat diterima,
2. pengendalian umum yang sesuai dipilih dan dikembangkan melalui teknologi.
3. aktivitas pengendalian diimplementasikan dan dijalankan sesuai dengan kebijakan
prosedur perusahaan yang telah ditentukan

Petugas keamanan informasi dan stal operasi bertanggung jawab untuk


memastikan bahwa prosedur pengendalian telah dikuti Pengendalian akan jauh lebih
efektif ketika djalenkan sejak sistem dibangun, daripada sesudah dibangun.
Akibatnya, manajer perlu melibatkan analis sistem, desainer, dan pengguna akhir
ketika mendesain sistem pengendalian berbasis komputer Hal yang penting bahwa
aktivitas pengendalian tetap berjalan selama musun liburan akhir tahun, karena
jumlah penipuan komputer yang tidak proporsienal dan perampokan keamanan yang
dilakukan pada waktu terician. Beberapa alasannya, yaitu :

(1) liburan pegawai yang diperpanjang berarti bahwa orang yang mengurusa toko"
lebih sedikit,

(2) para pelajar libur sekolah dan mempunyai waktu lebih, dan

(3) para hacker yang budayanya berbeda meningkatkan serangan mereka.

Prosedur pengendalian dilakukan dalam kategori kategori berikut

1. Otorisasi transaksi dan aktivitas yang layak


2. Pemisahan tugas

3. Pengembangan proyek dan pengendalian akuisisi (perolehan)

4. Mengubah pengendalian manajemen

5. Mendesain dan menggunakan dokumen serta catatan.

6 Pengamanan aset, catatan, dan data.

7. Pengecekan kinerja yang independen

2.8. Informasi dan Komunikasi


Sistem informasi dan komunikasi haruslah memperoleh dan mempertukarkan
informasi yang dibutuhkan untuk mengatur, mengelola, dan mengendalikan operasi
perusahaan. Tujuan utama dari sistem informasi akuntansi (SIA-accounting
information system) adalah untuk mengumpulkan, mencatat, memproses, menyunpan,
meringkas, dan mengomunikasikan informasi mengenai sebuah organisasi. Hal
tersebut meliputi pemahaman cara transaksi dilakukan, data diperoleh, file diakses
serta diperbarui, data diproses, dan informasi dilaporkan. Hal itu meliputi pemahaman
pencatatan dan perosedur akuntansı, dokumen dokumen pendukung, dan laporan
keuangan.
Kerangka IC yang diperbarui memerinci bahwa tiga prinsip berikut berlaku di
dalam proses informasi dan komunikasi.

1. Mendapatkan atau menghasilkan informası yang relevan dan berkualitas tinggi


untuk mendukung pengendahan internal.
2. Mengomunikasikan informasi secara internal, termasuk tujuan dan tanggung jawab
yang diperlukan untuk mendukung komponen-komponen lain dari
pengendalian internal
3. Mengomunikasikan hal hal pengendalian internal yang relevan kepada pihak pihak
eksternal.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengendalian adalah proses memantau kegiatan untuk memastikan bahwa


kegiatan tersebut diselesaikan seperti yang telah direncanakan dan proses mengkoreksi
setiap penyimpangan yang berarti. Pengendalian (control) adalah proses mempengaruhi
atau mengarahkan aktivitas sebuah objek, organisasi atau sistem,

3.2 Saran

Makalah ini dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Pada pengendalian internal maka yang harus diberikan fokus perhatian adalah
pada indikator aktivitas pengendalian, dimana perusahaan harus bisa menjalankan
aktivitas pengendalian melalui kebijakan dan prosedur secara konsisten.
Pengawasan internal yang dilakukan oleh manajemen harus bisa menjangkau dan
mendeteksi keberadaan dugaan kecurangan yang terjadi di lingkungan
perusahaan. Pengawasan internal harus dilakukan secara independen dan harus
dilakukan secara efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh manajemen
salah satunya yaitu sistem informasi akuntansi dapat berfungsi sesuai dengan yang
seharusnya.
2. Pada sistem informasi akuntansi maka yang harus diberikan fokus perhatian
adalah. pada indikator flaksibel, dimana perusahaan harus memastikan sistemnya
harus fleksibel sehingga setiap kantor pelayanan sudah bisa terintegrasi satu sama
lain. Dengan sistem yang fleksibel diharapkan dapat meningkatkan kualitas
laporan keuangan sehingga pengguna bisa menerima informasi yang tepat guna,
andal, lengkap dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Paket Sistem Informasi Akuntansi Edisi 13

https://www.google.com/search?
q=kerangka+coso+adalah&sca_esv=b511c58466c4623d&rlz=1C1FHFK_idID
970ID970&sxsrf=ACQVn0-rELGeqI2ARSnu8SW-xeiJ-fweJA
%3A1714584667938&ei=W3wyZqvaOMqRseMPl4eWmAI&ved=0ahUKEw
jr88bQ_eyFAxXKSGwGHZeDBSMQ4dUDCBA&uact=5&oq=kerangka+cos
o+adalah&gs_lp=Egxnd3Mtd2l6LXNlcnAiFGtlcmFuZ2thIGNvc28gYWRhb
GFoMgUQABiABDIIEAAYgAQYogQyCBAAGIAEGKIEMggQABiABBii
BEjLG1DnBFjVFXABeAGQAQCYAaYBoAGRB6oBAzAuN7gBA8gBAPg
BAZgCB6ACqQbCAgoQABiwAxjWBBhHwgIHECMYsAIYJ8ICBxAAGIA
EGA3CAggQABgHGAgYHpgDAIgGAZAGCJIHAzEuNqAHjB4&sclient=g
ws-wiz-serp

https://www.google.com/search?
q=kerangka+cobit+adalah&rlz=1C1FHFK_idID970ID970&oq=kerangka+cob
it+adalah&gs_lcrp=EgZjaHJvbWUyBggAEEUYOTIHCAEQABiABDIHCAI
QABiABDIICAMQABgWGB4yCAgEEAAYFhgeMggIBRAAGBYYHjIKC
AYQABiABBiiBNIBCDU5MjhqMWo3qAIAsAIA&sourceid=chrome&ie=U
TF-8

https://surabaya.telkomuniversity.ac.id/apa-yang-dimaksud-dengan-sistem-
informasi-pengertian-dan-manfaatnya/

Anda mungkin juga menyukai