3510 7621 1 SM
3510 7621 1 SM
3510 7621 1 SM
Maria Angelina Tuas1, Magdalena Sunarty Pareira2, Natalia Desy Djata Ndua3
1,2,3
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Timor
ABSTRACT
Agricultural cultivation activities in Sekon Village are limited by soil conditions and water
availability which then affects soil fertility and plant growth. Horticultural plants cultivated by
the community have yellow-brown leaves, small leaf and stem sizes and stunted growth. Soil
conservation strategy that can be implemented in this condition is the use of natural fertilizer
(organic material). Meanwhile, water conservation efforts to overcome low water availability
can be carried out by regulating watering through the application of a drip irrigation system.
This research is a qualitative descriptive study which aims to identify the availability of Ca,
Mg, K, Na and KTK in planting media samples after application of biochar compost and cow
manure as well as implementation of watering regulations. The results of laboratory analysis
show the average contents of Ca, Mg, K and Na respectively, namely 25.59 me 100 g soil-1
(very high), 2.66 me 100 g soil-1 (high), 0.96 me 100 g soil-1 (high) and 0.16 me 100 g soil-1
(low). The average KTK is 38.02 me 100 g soil-1 and is classified as high.
Key-words: cations, planting media, soil and water conservation
INTISARI
Kegiatan budidaya pertanian di Desa Sekon dibatasi dengan kondisi tanah dan ketersediaan air
yang kemudian mempengaruhi kesuburan tanah serta pertumbuhan tanaman. Tanaman
hortikultura yang dibudidayakan masyarakat memiliki warna daun yang kuning-kecokelatan,
ukurandaun dan batang yang kecil serta pertumbuhannya kerdil. Strategi konservasi tanah yang
dapat dilakukan pada kondisi ini yaitu penggunaan pupuk alami (bahan organik). Sedangkan
upaya konservasi air yang dilakukan dalam mengatasi ketersediaan air yang rendah dapat
dilakukan dengan pengaturan penyiraman melalui aplikasi penggunaansistem irigasi tetes.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan mengidentifikasi
ketersediaan Ca, Mg, K dan Na serta KTK pada sampel media tanam setelah aplikasi kompos
biochar dan pupuk kandang sapi serta penerapan pengaturan penyiraman. Hasil analisis
laboratorium menunjukkan rata-rata kandungan Ca, Mg, K dan Na berturut-turut yaitu 25,59
me 100 g tanah-1 (sangat tinggi), 2,66 me 100 g tanah-1 (tinggi), 0,96 me 100 g tanah-1 (tinggi)
dan 0,16 me 100 g tanah-1 (rendah). Rata-rata KTK sebesar rata-rata 38,02 me 100 g tanah-1
dan tergolong tinggi.
Kata kunci: kation, konservasi tanah dan air, media tanam
1
Corresponding author: Maria Angelina Tuas, Universitas Timor. Email : [email protected]
3744 Jurnal Pertanian Agros Vol.25 No.4, Oktober 2023: 3743-3750
1 V0M0 Penyiraman rutin setiap hari pada sore dengan 100% tanah entisol
2 V0M1 Penyiraman rutin setiap hari pada sore dengan 75% Tanah
entisol : 25% biochar + PKS
3 V0M2 Penyiraman rutin setiap hari pada sore dengan 50% tanah entisol
: 50% biochar + PKS
4 V1M0 Penyiraman setiap dua hari sekali pada sore dengan 100% tanah
entisol
5 V1M1 Penyiraman setiap dua hari sekali pada sore dengan 75% Tanah
entisol : 25% biochar + PKS
6 V1M2 Penyiraman setiap dua hari sekali pada sore dengan 50% tanah
entisol : 50% biochar + PKS
7 V2M0 Penyiraman rutin setiap empat hari sekali dengan 100% tanah
entisol
8 V2M1 Penyiraman rutin setiap empat hari sekali dengan 75% Tanah
entisol : 25% biochar + PKS
9 V2M2 Penyiraman rutin setiap empat hari sekali dengan 50% tanah
entisol : 50% biochar + PKS
Identifikasi Ca, Mg, K, Na, KTK (MA Tuas, MS Pareira, NDD Ndua) 3747
Jurnal Pertanian Agros Vol.25 No.4, Oktober 2023: 3743-3750
unsur makro tanaman yang sangat penting sampai 3,23 me 100 g tanah-1.. Hasil
bagi tanaman karena dapat berfungsi analisis menunjukkan kandungan rata-rata
sebagai penyusun dinding sel dan menjaga Mg tergolong tinggi yaitu 2,66 me 100 g
elastisitas sel. Hasil analisis media taman tanah-1. Hasil penelitian Situmeang
(Gambar 1) menunjukkan kandungan Ca Yohanes (2020) juga menunjukkan
berkisar antara 25,25 me 100 g tanah-1 kandungan Mg pada biochar bambu
sampai 26,07 me 100 g tanah-1 dengan rata- sebesar 15,88 mg/kg. Tingginya kadar Mg
rata 25,59 me 100 g tanah-1. Keberadaan dalam biochar ini mampu meningkatkan
Ca ini tergolong sangat tinggi. Hasil ketersediaan Mg dalam media tanam. Oleh
analisis kandungan Ca dari kesembilan karena itu, aplikasi media tanah dengan
sampel tanah tidak berbeda signifikan. Hal kompos biochar dan pupuk kandang sapi
ini menunjukkan bahwa pengaruh dapat meningkatkan kation dalam tanah.
konservasi dengan mengkombinasikan Sama seperti Ca, kandungan Mg pada
media tanam dan jenis interval penyiraman kesembilan sampel tanah tidak berbeda
menggunakan irigasi tetes dapat signifikan namun dapat menaikkan nilai
memberikan nilai kandungan Ca yang Mg dari perlakuan kontrol. Mg merupakan
relatif sama. Media tanam yang digunakan unsur hara makro sekunder yang penting
yaitu terdiri dari kompos biochar dan dalam tanah dan tanaman karena Mg
pupuk kandang sapi. Biochar yang berfungsi sebagai penyusun klorofil. Selain
ditambahkan pada media tanam dapat itu, Mg juga memiliki peran yang sama
meningkatkan ketersediaan Ca karena dengan Ca yaitu untuk mengimbangi
biochar mengandung Ca yang cukup tingginya kelarutan Al dan Fe pada tanah
tinggi. Hasil analisis Situmeang Yohanes yang bersifat masam (Havlin et al., 2010).
(2020), menunjukkan biochar bambu Gambar 3 menyajikan hasil analisis
memiliki kandungan Ca 32,20 mg/kg K dalam media tanam. Kandungan K yang
sedangkan kandungan Ca dalam kompos ditemukan dalam sampel media tanam
sebesar 9,28 mg/kg. Kandungan Ca yang yaitu berkisar antara 0,54 me 100 g tanah-1
sangat tinggi di dalam tanah dapat sampai 1,25 me 100 g tanah-1 dengan rata-
mengimbangi pengaruh negatif dari rata 0,96 me 100 g tanah-1. Tuas, et al.,
keberadaan kation lain seperti Al, Fe dan (2022) menyatakan unsur kalium berperan
Mn. Selain terbatasnya ketersediaan air, dalam proses pembentukan protein dan
salah satu penyebab rendahnya kualitas karbohidrat serta meningkatkan ketahanan
tanah di lahan kering yaitu kandungan Ca tanaman terhadap penyakit. Unsur kalium
yang relatif rendah. Upaya perbaikan (K) juga sangat berperan dalam
kualitas tanah dapat dilakukan dengan pertumbuhan tanaman untuk memacu
aplikasi kompos biochar dan pupuk translokasi karbohidrat dari daun ke organ
kandang sapi pada media tanam. tanaman (Agustina, 2004). Dilihat dari
Gambar 2 menyajikan kandungan pentingnya kalium bagi tanaman maka
Mg dalam sampel media tanam yang perlu diperhatikan upaya untuk menjaga
berkisar antara 2,17 me 100 g tanah-1 ketersediaan kalium. Media tanam yang
Identifikasi Ca, Mg, K, Na, KTK (MA Tuas, MS Pareira, NDD Ndua) 3749
Jurnal Pertanian Agros Vol.25 No.4, Oktober 2023: 3743-3750
terdiri dari campuran biochar maupun dengan sodisitas sebagai bagian dari kation
kompos biochar umumnya mengandung K garam total yang biasa diekspresikan
yang tinggi karena struktur biochar yang dengan salinitas. Salinitas dan sodisitas
berpori dapat menjaga ketersediaan K yang terlalu tinggi membawa pengaruh
maupun unsur lainnya. Biochar dapat buruk bagi tanaman, baik secara sendiri-
mempertahankan kation-kation dalam sendiri maupun secara bersamaan. Hasil
media tanam karena biochar dapat analisis sampel tanah yang dilakukan
mengurangi resiko pencucian hara. Hal ini menunjukkan pengaruh negatif Na baik
sesuai dengan penyataan Bambang (2012) pada tanah maupun pada tanaman relatif
bahwa pemberian biochar sebagai bahan tidak ada.
pembenah tanah dapat meningkatkan KTK adalah jumlah maksimum
ketersediaan kation-kation seperti kalium. kation yang dapat diikat oleh tanah per
Pada Gambar 4 menunjukkan massa dari tanah tersebut. Hasil analisis
kandungan Na dalam sampel media tanam nilai KTK berkisar antara 34,56 me 100 g
berkisar antara 0,1 me 100 g tanah-1 sampai tanah-1 sampai 41,07 me 100 g tanah-1
0,19 me 100 g tanah-1. Rata-rata kandungan dengan rata-rata 38,02 me 100 g tanah-1.
Na dalam sampel media tanam yaitu Kandungan KTK dalam sampel media
sebesar 0,16 me 100 g tanah-1. Keberadaan tanam ini tergolong cukup tinggi.
Na ini tergolong rendah. Kandungan Na Tingginya nilai KTK dipengaruhi oleh
dalam biochar lebih rendah dibandingkan pemberian pupuk kandang sapi sebagai
dengan kandungan Na dalam kompos. pupuk organik dengan tambahan kompos
Utami (2004) menyatakan bahwa kadar biochar. Aplikasi pupuk kandang sapi dan
normal Na dalam tanah yaitu 0,03 me 100 kompos biochar serta pengaturan
g tanah-1. Na yang tinggi pada tanah dapat penyiraman menggunkan irigasi tetes
mengakibatkan terjadinya erosi karena dapat menjaga dan meningkatkan bahan
kelebihan Na menyebabkan tanah organik dalam tanah. Suriadikarta, et al.,
terdispersi (Djajadi dan Murdiyati, 2000). (2002) menyatakan tanah-tanah yang
Selain itu, natrium berlebihan memiliki bahan organik sedang hingga
menyebabkan sodisitas yang dapat tinggi, biasanya memiliki KTK tanah yang
merusak struktur tanah. Djuwansah relative lebih tinggi daripada tanah-tanah
Muhamad (2013) menjelaskan kandungan yang rendah bahan organik.
Na di dalam tanah biasa dekspresikan