Teknik Penciptaan Dalam Make Up Teater

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Teknik Penciptaan Dalam Make Up Teater

Oleh: Sandi Tramiaji junior, S.Pd.

Email: [email protected] /Hp: 085733258233

Pendahuluan

Make up adalah salah satu unsur artistik dalam teater, dalam hal lain make
up berfungsi untuk menunjang suatu pementasan. Make up awalnya hadir melalui
upacara-upacara adat dizaman purba dengan mengunakan bahan-bahan yang
berasal dari alam, seperti tanah liat, lumpur, darah, darah, lemak, air, daun, buah,
dan sebagainya dan hanya terbatas pada warna-warna yang ada di sekitar alam.

Selain make up, topeng juga digunakan untuk sebuah pementasan pada
zaman romawi kuno dengan beragam ekspresi. Namun karena perkembangan
zaman, topeng dirasa terlalu kaku serta hanya menyajikan satu ekspresi dari setiap
tokoh oleh karena itu berkembanglah make up teater.

Make up menurut halim paningkiran dibagi menjadi tiga yaitu,

 Corrective make up adalah suatu tata rias yang diterapkan untuk menutupi
kekurangan dan menonjolkan kelebihan demi mendapatkan kesempurnaan
wajah.
 Character makeup adalah suatu tata rias yang di terapkan untuk mengubah
penampilan seseorang dalam hal umur, sifat, wajah, suku dan bangsa
sehingga sesuai dengan tokoh yang diperankannya
 Style Make up adalah suatu tata rias yang dibuat dengan daya khayal atau
imajinasi seseorang untuk menciptakan suatu tokoh sehingga menghasilkan
suatu karya dalam tata rias.

Sedangkan unuk bentuk make up tebagi menjadi dua tiga dimensi dan dua dimensi

Pra penciptaan
Merias
desain

eksplorasi
data
visual dan
analisis verbal
naskah

Gambar 1.2 : alur kerja penata rias

Sebelum Perias mengerjakan make up, perlu adanya sebuah desain. Desain
berasal hasil analisis naskah Perias bersama dengan sutradara. Analisis naskah
nantinya digunakan untuk mencari Psikologi, Sosiologi dan Fisiologi seorang aktor.
Analilis Psikologi berguna untuk menggetahui sifat-sifat tokoh. Analilis Sosiologi
berguna untuk memahami hubungan kehidupan tokoh dalam naskah dengan
tokoh-tokoh disekitarnya. Sedangkan analisis Fisiologi berguna untuk memahami
bentuk fisik seorang tokoh. misalnya, usia, ras, tinggi dan berat badan.

Setelah mengetahui karakter tokoh kemudian dilanjutkan dengan kerja eksplorasi


dengan mencari data visual dan data verbal. Data visual berasal dari gambar visual
seperti foto dan media rekam visual lainya. sedangkan data verbal berasal dari
tulisan, buku, dll.

Untukmake up karakter terdapat penjelasan mengenai garis kerut wajah. Dibawah


ini akan dijelasan bebearapa garis kerut menurut usia.
Gambar 1.1: anatomy garis wajah (sumber: special makeup effect for stage and screen,2009)

Usia 20-an

■ Halus garis transverse frontal mungkin muncul di dahi.

■ Halus garis glabellar vertikal dapat muncul pada orang yang sering cemberut.

■ garis orbital lateral yang halus, atau "kaki gagak," mungkin muncul pada orang
yang sering tersenyum atau menghabiskan banyak waktu di bawah sinar matahari.

Usia 30-an

■ garis Transverse frontal memperdalam.

■ vertikal garis glabellar memperdalam.

■ garis orbital Lateral meningkat dalam jumlah dan memperdalam.

■ garis hidung Transverse dapat membentuk di bagian atas hidung.

■ garis Nasolabial atau alur-alur menjadi nyata.

Usia 40-an
■ Alur inferior orbital menjadi jelas.

■ Alis mungkin turun sedikit.

■ Kelebihan kelopak mata atas dapat mengembangkan dan sebagian dari alur
orbital superior mungkin dikaburkan di sisi lateral.

■ rahang menjadi kurang tegas.

■ striae circumoral menjadi nyata, terutama pada perokok.

■ Bibir mungkin mulai tipis.

■ garis oromental tergantung pada struktur wajah.

■garis mentolabial menjadi lebih jelas, tergantung pada struktur wajah.

■ Garis-garis halus di leher menjadi nyata.

Usia 50-an

■ Alur orbital rendah dapat menentukan kantong berkembang di bawah mata.

■ Kelebihan jaringan kelopak mata bagian atas (lateral obital) bertambah sehingga
menutupi orbital superior.

■ garis nasolabial lebih terlihat.

■ garis oromental bertambah dalam.

■ Bibir terus menipis, terutama pada orang yang memiliki bibir tipis di masa muda.

■ perubahan Gigi dapat menjadi jelas.

■ Sebuah alur buccomandibular muncul.

■ rahang menjadi jauh lebih sedikit tegas.


■ rahang dan dagu ganda mungkin muncul.

■ garis di leher yang lebih terlihat.

■ Arcus senilis mulai muncul di mata.

Usia 60s

■ Semua garis tersebut menjadi berlebihan.

■ circumoral striae dapat menyeberang ver- juta perbatasan bibir.

■ Telinga menjadi lebih besar dan keriput muncul di depan tragus.

■ muncul jaringan dibawa leher.

Usia 70-an keatas

■ Semua garis tersebut menjadi lebih jelas dan didefinisikan, disertai dengan
ditandai hilangnya elastisitas kulit dan jaringan kendur. Arcus senilisis keabu-abuan
atau keputihan berawan atau lingkaran di sekeliling kornea orang dewasa yang
lebih tua; itu disebabkan oleh endapan lemak-asam di lapisan dalam dari kornea
perifer. Ini paling sering terjadi setelah usia 50 dan paling sering pada pria. Faktor-
faktor lain dapat membuat penampilan memiliki umur tanpa banyak perjalanan
waktu yang sebenarnya. Rambut rontok dan berat badan sedikit dapat
mempengaruhi penampilan penuaan luar kronologi normal. Perlu diingat bahwa
ketika Anda membuat garis frontal melintang, mereka tidak bisa eksis di luar garis
rambut alami, karena mereka corre- spond tarikan vertikal tegak lurus dari otot
frontalis, yang berhenti sangat dekat garis rambut pada kebanyakan orang

Penciptaan

Setelah melakukan proses mendesain, saatnya untuk melanjutkan ketahap merias,


dalam merias diperlukan alat serta bahan make up. Perlu diperhatikan bahwasanya
pemilihan alat dan bahan make up harus diperhatikan agar menjamin keselamatan
kerja dalam merias. Perias juga harus mendiagnosa kulit peraga sehinga tercipta
kenyamanan antara perias dan peraga. Tahapan-tahapan merias Teater dapat
dijelaskan sebagai berikut:

1. Bersihkan wajah terlebih dahulu menggunakan Tissu basah


2. Mulai dengan meratakan Foundation di wajah, telinga, hingga leher
3. Gunakan bedak tabur terlebih setelahnya
4. Kemudian rapikan dengan bedak padat
5. Buatlah shading untuk memberi efek lebih mancung pada hidung dengan cara
menarik turun garis dari pangkal alis sampai puncak hidung menggunakan
Eye Shadow coklat
6. Mulai warnai kelopak mata dengan Eye Shadow warna
7. Setelah itu beri sentuhan warna hitam di ujung kelopak mata dan diteruskan
sampai ke ujung pangkal kelopak mata.
8. Berikan efek Highlight menggunakan Eye Shadow warna terang seperti putih
atau silver pada ujung alis bagian bawah
9. Gunakan Eye Liner untuk mempertegas bentuk mata
10. Sambung ujung Eye Liner dengan pensil alis warna hitam kearah bawah mata
lalu menyamping sampai ke tengah mengikuti garis bawah mata Di pangkal
mata gunakan pensil alis warna putih sebagai efek Highlight tarik ketengah
11. Sapukan Blush on warna coklat pada pipi,
12. Berikan warna coklat pada alis
13. Terakhir warnai bibir dengan Lipstik warna coklat

Kerja tim make up yang baik dalam sebuah pementasan didasari oleh proses
manajemen yang tertata, oleh karena perlu adanya langkah-langkah yang tertuang
dalam breakdown make up berupa make up Sheet menjelaskan pengunaan bahan
dan gambar desain.

Anda mungkin juga menyukai