Job 3 Tio RL PR

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

JOB III

RANGKAIAN NODE VOLTAGE (NV)


YUDISTIO SEDUNA IDRUS (2010017111042)
Asisten : Yogi Alvi Fajri (1910017111026)
Tanggal Percobaan : 27 November 2021
Praktikum Rangkaian Listrik
Laboratorium Dasar Elektrik dan Elektronika
Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta

Abstrak
Pada percobaan kali ini aliran arus listrik yang konstan dari potensial tinggi ke potensial
rendah. Rangkaian arus dc dapat di selesaikan dengan berbagai metode diantaranya:
metode mesh current, metode node voltage dan metode superposisi. node voltage adalah
penyelesaian rangkaian dengan meode titik percabangan dan superposisi adalah metode
penyelesaian rangkaian jika sumber tegangan maka arus di open sirkuit dan jika sumber
arus maka tegangangan di short circuit. Pada Percobaan metode muesh current ini brtujuan
mampu memahami prinsip dari metoda node voltaage dan mampu menganalisa dan
membuktikan percobaan terhadap teori node voltage. Fungsi node voltage jika konsep dasar
dan hukum-hukum dasar tidak dapat digunakan untuk menganalisis rangkaian. Manfaat dari
node voltage adalah untuk mempermudah untuk menganalisis suatu rangkaaian.

Kata Kunci: : Rangkaian DC ;Node Voltage; Analisis Node

1. PENDAHULUAN Analisis node berprinsip pada Hukum


Rangkaian arus searah adalah aliran Kirchoff I (KCL=Kirchoff Current Law
listrik atau elektron dari titik yang memiliki atauHukum Arus Kirchoff = HAK ) dimana
aliran berpotensi tinggi ke area yang jumlah arus yang masuk dan keluar dari
memiliki titik yang memiliki aliran suatu titik percabangan akan sama
berpotensi rendah. Di dalam kawat dengan nol, dimana tegangan merupakan
penghantar, biasanya terdapat aliran parameter yang tidak diketahui. Atau
elektron yang memiliki jumlah yang sangat analisis node lebih mudah jika pencatunya
besar. Dan aliran elektron inilah yang bisa semuanya adalah sumber arus. Node atau
menghasilkan arus listrik. Pada awalnya titik simpul adalah titik pertemuan dari dua
Rangkaian Arus Searah ini mengajarkan atau lebih elemen rangkaian. Junction
dan menampilkan bagaimana sistem kerja atau titik simpul utama atau titik
arus listrik searah ini dengan yang percabangan adalah titik pertemuan dari
menghubungkan antara ujung positif ke tigaatau lebih elemen rangkaian.
negatif. Selanjutnya tentukan arah arus yang
mengalir dari setiap sumber tegangan.
Dan sistem sederhananya adalah aliran
Node atau titik simpul adalah titik
listrik tersebut mengalir dari ujung atau
pertemuan dari dua atau lebih elemen
sumbu positif sumber arus ke arah ujung
rangkaian.
atau sumbu negatif area tersebut. Namun
pada akhirnya ditemukan sebuah Namun Adapun tujuan dari pratikum ini adalah
pada akhirnya ditemukan sebuah 1. Pratikan Mampu mampu memahami
pengamatan baru yang menyatakan prinsip dari metoda nod voltage
kebalikannya.Arus yang searah tersebut 2. Pratikan mampu menganalisa dan
mengalir dari ujung sumbu yang negatif membuktikan percobaan terhadap
ke arah ujung yang positif. teori node voltage
2. STUDI PUSTAKA hukum-hukum dasar seperti Hukum Ohm
2.1 Rangkaian DC dan Hukum Kirchoff yang tidak dapat
Hukum ini merupakan hukum menyelesaikan permasalahan pada
kekekalan muatan listrik yang menyatakan rangkaian tersebut. Pada bab ini akan
bahwa jumlah muatan listrik yang dibahas tiga metoda analisis rangkaian
mengalir tidaklah berubah. Jadi, pada yang akan dipakai, yaitu : analisis node,
suatu percabangan, laju muatan listrik analisis mesh dan analisis arus cabang.
yang menuju titik cabang sama besarnya
dengan laju muatan yang meninggalkan 2.2 Node Voltage
titik cabang itu. Hukum ini berlaku pada Node adalah titik cabang dari cabang
rangkaian yang tidak bercabang yang dari beberapa komponen beberapa
digunakan untuk menganalisis beda komponen yang dipertemukan yang
potensial (tegangan) pada suatu rangkaian dipertemukan dalam suatu titik Dalam
tertutup. Hukum II Kirchhoff biasa disebut menganalisis teorema node berprinsip
Hukum Tegangan Kirchhoff atau pada Hukum Arus Kirchoff yaitu Jumlah
Kirchhoff’s Voltage Law (KVL). aljabar semua arus yang memasuki
sebuah simpul adalah nol.
Tujuan analisis rangkaian listrik
pada umumnya untuk menentukan kuat Analisis node lebih mudah jika
arus dan beda potensial (tegangan) pencatunya adalah sumber arus dimana
pada suatu rangkaian listrik. Pada tegangan pada setiap node belum
rangkaian DC hanya melibatkan arus dan diketahui Dalam menganalisis teorema
tegangan searah, yaitu arus dan node voltage langkah pertama adalah
teganganyang tidak berubah terhadap menentukan salah satu simpul node yang
waktu. Elemen pada rangkaian DC dijadikan sebagai simpul referensi yang
meliputi: selanjutnya akan mendefinisikan tegangan
diantara setiap simpul lain dengan simpul
1. baterai
referensi. Perlu diketahui bahwa sebuah
2. hambatan
rangkaian yang bersimpul N memiliki (N-
3. kawat penghantar
1)tegangan yang tak diketahui dan (N-1)
Baterai menghasilkan e.m.f untuk persamaan untuk dapat disederhanakan.
menggerakkan elektron yang akhirnya Simpul yang lain juga dapat dipilih namun
menghasilkan aliran listrik. Sebutan akan lebih sulit dalam menyederhanakan
“rangkaian” sangat cocok digunakan persamaannya.
karena dalam hal ini harus terjadi suatu
Selanjutnya tentukan arah arus yang
lintasan elektron secara lengkap
mengalir dari setiap sumber tegangan.
meninggalkan kutub negatif dan kembali
Node atau titik simpul adalah titik
ke kutub positif. Hambatan kawat
pertemuan dari dua atau lebih elemen
penghantar sedemikian kecilnya sehingga
rangkaian. Junction atau titik simpul
dalam prakteknya harganya dapat
utama atau titik percabangan adalah titik
diabaikan. Bentuk hambatan (resistor) di
pertemuan dari tiga atau lebih elemen
pasaran sangat bervariasi, berharga mulai
rangkaian.
0,1 W sampai 10 MW atau lebih besar lagi.
Analisis node berprinsip pada Hukum
Metoda analisis rangkaian sebenarnya
Kirchoff I/KCL dimana jumlah arus yang
merupakan salah satu alat bantu untuk
masuk dan keluar dari titik percabangan
menyelesaikan suatu permasalahan yang
akan samadengan nol, dimana tegangan
muncul dalam menganalisis suatu
merupakan parameter yang tidak
rangkaian,bilamana konsep dasar atau
diketahui. Atau analisis node lebih mudah menggunakan hukum tegangan Kirchoff
jika pencatunya semuanya adalah sumber (KVL).
arus. Analisis ini dapat diterapkan pada
Jika rangkaian hanya mengandung
sumber searah/ DC maupun sumber
sumber tegangan, gunakan hukum
bolak-balik/ AC.
tegangan Kirchoff mengelilingi setiap
Beberapa hal yang perlu diperhatikan mesh, samakan jumlah semua tegangan
pada analisis node, yaitu : tahanan jika rangkaian hanya mempunyai
1. Analisis node berprinsip pada Hukum sumber tegangan bebas, samakan jumlah
Kirchoff I/ KCL semua tegangan tahanan di dalam arah
2. Jumlah arus yang masuk dan keluar jarum jam, dengan semua berlawanan
dari titik percabangan akan dengan arah jarum jam, dan aturlah
samadengan nol sukusuku tersebut, dari i1, ke iM. Untuk
3. Tegangan merupakan parameter setiap variabel i1, i2, … , iM, jika belum
yang tidak diketahui. berada dalam bentuk tersebut.
4. Analisis node lebih mudah jika
pencatunya semuanya adalah
sumber arus
5. Analisis node dapat diterapkan pada
sumber searah/ DC maupun sumber
bolak-balik/ AC. Gambar 2.1 Rangkaian node voltage
6. Menentukan node referensi sebagai
ground/ potensial nol. Dari gambar 2.1 diperoleh persmaan
7. Menentukan node voltage, yaitu arusnya :
tegangan antara node non referensi I1=(𝑉𝐴𝐵_ 𝑉1)/𝑅!
dan ground. 𝐼1 = (𝑉𝐴𝐵 -𝑉2)/𝑅2
8. Asumsikan tegangan node yang = (𝑉𝐴𝐵)/𝑅3
sedang diperhitungkan lebih tinggi
daripada tegangan node manapun, Analisis node mudah dilakukan bila
sehingga arah arus keluar dari node pencatunya berupa sumber arus. Apabila
tersebut positif. pada rangkaian tersebut terdapat sumber
9. Jika terdapat N node, maka jumlah tegangan, maka sumber tegangan
node voltage adalah (N-1). Jumlah tersebut diperlakukansebagai supernode ,
node voltage ini akan menentukan yaitu dengan menganggap sumber
banyaknya persamaan ini yang tegangan tersebut sebagai satu node.
dihasilkan. Dengan metoda ini akan dicari nilai
tegangan yang tidak diketahui dalam
Theorema node Voltage atau metode suatu rangkaian.Simpul adalah didefinisi
arus cabang adalah metode untuk kan sebagai titik pertemuan dua atau lebih
menentukan tegangan (beda potensial) elemen rangkaian.
antara “node” (titik-titik di mana unsur-
Karena tegangan didefinisikan antara
unsur atau cabang terhubung) dalam
2 simpul maka pilih salah satu simpul
sebuah sirkuit listrik dalam hal cabang
sebagai simpul referensi atau disebut
arus. Dalam menganalisis suatu rangkaian
simpul datum (datum node). Simpul
yang menggunakan rangkaian Hukum
referensi yang dipilih umumnya adalah
Kirchoff, salah satu sentral dapat
suatu tempat dimana paling banyak
melakukan analisis menggunakan hukum
cabang bertemu. Simpul referensi
arus Kirchoff (KCL) atau analisis mesh
mempunyai tegangan nol (zero potential, 1.Tentukan node referensi sebagai
ground potensial) dan simpul lainnya ground/ potensial nol.
mempunyai tegangan positif. Analisis 2.Tentukan node voltage, yaitu
simpul berprinsip pada Hukum Kirchhoff 1 tegangan antara node non referensi
dimana jumlah arus yang masuk dan dan ground.
keluar dari titik percabangan akan sama 3.Asumsikan tegangan node yang
dengan nol. sedang diperhitungkan lebih tinggi
daripada
2.3 Analisis Node
4.tegangan node manapun, sehingga
Sebelum membahas metoda ini ada
arah arus keluar dari node tersebut
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu
positif.
pengertian mengenai tentang node.
Node atau titik simpul adalah titik
Jika terdapat N node, maka jumlah
pertemuan dari dua atau lebih elemen
node voltage adalah (N-1). Jumlah node
rangkaian. Junction atau titik simpul
voltage ini akan menentukan banyaknya
utama atau titik percabangan adalah titik
persamaan yang dihasilkan.
pertemuan dari tiga atau lebih elemen
rangkaian. Untuk lebih jelasnya mengenai
2.4 Hukum Kirchoff I
dua pengertian dasar diatas, dapat
dimodelkan dengan contoh gambar Hukum ini merupakan hukum
berikut. kekekalan muatan listrik yang
menyatakan bahwa jumlah muatan listrik
yang mengalir tidaklah berubah. Jadi,
pada suatu percabangan, laju muatan
listrik yang menuju titik cabang sama
besarnya dengan laju muatan yang
meninggalkan titik cabang itu. Maksud
hukum Kirchoff sangat penting dipelajari
sebagai dasar untuk mempelajari
Gambar 2.2 Analisis Node
rangkaian listrik, terutama rangkaian
listrik tertutup. Sesuai namanya, bunyi
Jumlah node = 5, yaitu : a, b, c, d,
Hukum Kirchoff dikemukakan oleh
e=f=g=h
ilmuwan Fisika asal Jerman bernama
Jumlah junction = 3, yaitu : b, c, e=f=g=h
Gustav Robert Kirchoff. Peneliian Gustav
Kirchoff ini membahas tentang konduksi
Analisis node berprinsip pada Hukum
listrik.Tujuan analisis rangkaian listrik
Kirchoff I/ KCL dimana jumlah arus yang
pada umumnya untuk menentukan kuat
masukdan keluar dari titik percabangan
arus dan beda potensial (tegangan) pada
akan samadengan nol, dimana tegangan
suatu rangkaian listrik
merupakan parameter yang tidak
diketahui. Atau analisis node lebih mudah
jika pencatunya semuanya adalah sumber
arus. Analisis ini dapat diterapkan pada
sumber searah/ DC maupun sumber
bolak-balik/ AC.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada analisis node, yaitu : Gambar 2.3 Hukum Arus Kirchoff
Berdasarkan gambar di atas, besar mengubah tegangan yang tinggi menjadi
kuat arus total yang ini melewati titik tegangan yang lebih rendah.
percabangan ada secara matematis
Dengan hanya menggunakan dua
dinyatakan Σ Imasuk= Σ Ikeluar yang
resistor yang dipasang secara seri dan
besarnya adalah I1 = I2+ I3. Pada
dengan sebuah input tegangan, kita dapat
kehidupan sehari-hari, kita seringkali
membuat tegangan output yang mana
menemukan rangkaian listrik yang terdiri
teganan output ini merupakan hasil
dari banyak hubungan. Artinya,
perhitungan dari tegangan input. Pembagi
rangkaian listrik tersebut memiliki banyak
tegangan merupakan salah satu rangkaian
cabang dan titik simpul. Titik simpul di
dasar yang harus dikuasai dalam
sini adalah pertemuan dari tiga cabang
elektronika.
atau lebih.
Untuk analisis rangkaian listrik ini, di Rangkaian pembagi tegangan
samping hukum Ohm, hukum yang banyak (voltage divider) disebut juga sebagai
dipakai adalah hukum Kirchhoff. Ada dua rangkaian pembagi potensial (potential
hukum Kirchoff yakni hukum I Kirchoff divider). Input ke sebuah rangkaian
atau KCL(Kirchhoff’s Current Law) dan pembagi tegangan adalah tegangan Vin.
hukum II Kirchoff atau KVL (Kirchhoff’s Tegangan Vin tersebut menggerakkan
voltage Law). Hukum Kirchhoff I arus I untuk mengalir melewati kedua
menyatakan : Jumlah aljabar kuat arus resistor. Karena kedua resistor terhubung
yang menuju suatu titik cabang rangkaian secara seri, maka arus yang sama
listrik = jumlah aljabar arus yang mengalir melewati tiap-tiap resistor.
meninggalkan titik cabang tersebut. Pada Tahanan efektif dari kedua resistor seri
hukum II Kirchhoff menyatakan : Jumlah adalah R1 + R2. Jatuh tegangan pada
aljabar penurunan tegangan (voltage gabungan kedua resistor ini adalah Vin
drop) pada rangkaian tertutup (loop) (Ahmad, 2007).
menuruti arah yang ditentukan = jumlah
aljabar kenaikan tegangan (voltage rise)
nya.
Pada setiap titik percabangan dalam
sirkuit listrik, jumlah dari arus yang masuk
kedalam titik itu sama dengan jumlah arus
yang keluar dari titik tersebut. Atau
Jumlah total arus pada sebuah titik adalah
Gambar 2.4 Rangkaian pembagi
nol. Mengingat bahwa arus adalah
tegangan
besaran bertanda (positif atau negatif)
yang menunjukan arah arus tersebut Rangkaian ini pembagi tegangan
menuju atau keluar dari titik, maka prinsip biasanya digunakan untuk membagi
ini bisa dirumuskan . tegangan atau mengkonversi dari
resistensi menjadi sebuah tegangan.
Hukum ini berlaku pada rangkaian yang
Biasanya fungsi dari pembagi tegangan
tidak bercabang yang digunakan untuk
ini untuk dapat mengubah atau
menganalisis beda potensial (tegangan)
mengkonversikan dari tegangan pada
pada suatu rangkaian tertutup. Hukum II
tegangan yang lebih besar untuk
Kirchhoff biasa disebut Hukum Tegangan
memberi bias kepada komponen .
Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltage Law
(KVL). Pembagi tegangan merupakan Rangkaian Pembagi Tegangan bentuk
rangkaian sederhana yang dapat rangkaian sederhana yang tidak terlalu
kompleks memiliki tegangan output yang Gambar 2.5 Gelombang arus DC
diberi simbol V0, dan juga arus yang
bersimbol I, mengalir ke rangkaian R1 Direct Current (DC) atau arus listrik
dan R2. Dan hasil di tegangan VI searah, merupakan arus listrik yang
merupakan hasil dari penggabungan atau mengalir dari kutub negatif ke positif, dan
penjumlahan dari rumus VS dan hanya terjadi dalam searah saja. Aliran-
VO.Dalam elektronik, pembagi tegangan aliran tersebut, akan menyebabkan
(juga dikenal sebagai pembagi potensial) adanya lubang dengan muatan positif
adalah sebuah rangkaian elektronika yang terlihat menuju ke kutub negatif.
linear yang akan menghasilkan
tegangan output(Vout) yang merupakan sumber tegangan arus listrik DC
sebagian kecil dari tegangan masukan digolongkan menjadi tiga yaitu :
(Vin). Pembagi tegangan yang itu 1. Sumber arus listrik primer, seperti
biasanya menggunakan dua resistor atau baterai (elemen Leclanche), elemen
dibuat dengan satu potensiometer. volta, elemen Daniel, dan lain-lain,
yang apabila telah tercapai
Analisis mesh didasarkan pada hukum
keseimbangan potensial tidak dapat
tegngan kirchoff (Kirchoff's voltage law /
diisi potensial kembali karena terjadi
KVL), dimana jumlah tegangan pada
perubahan atau kerusakan satu atau
suatu loop sama dengan nol. Mesh
beberapa komponen di dalamnya.
sendiri dalam bahasa indonesia diartikan
2. Sumber arus listrik sekunder, seperti
sebagai jala atau sesuatu yang melingkar
accumulator (aki), elemen alkaline
dan terhubung, dalam rangkaian listrik,
(energizer), dan lain-lain, yang
mesh adalah sebuah loop yang tidak
apabila telah tercapai keseimbangan
memasukkan loop lainnya sebagai bagian
potensial dapat diisi potensial
darinya.
kembali dengan cara disetrum listrik.
2.5 Arus DC 3. Sumber arus listrik mekanis, seperti
Arus listrik merupakan sebuah aliran generator, dinamo, dan stop kontak
listrik yang terjadi akibat jumlah muatan dari PLN.
listrik yang mengalir dari satu titik ke titik Dalam kehidupan sehari-hari, contoh
lain dalam suatu rangkaian tiap satuan pemanfaataan arus listrik DC terlihat pada
waktu.Penyebab dari terjadinya arus listrik peralatan seperti komputer, laptop,
ini adalah karena adanya beda potensial televisi, Lampu LED dan sebagainya. Arus
atau tegangan pada media penghantar listrik DC juga dapat dikemas dalam
antara dua titik. bentuk Aki atau dapat disebut elemen
Semakin besar nilai tegangan antara basah. Aki tersebut dapat digunakan pada
kedua titik tersebut, maka akan semakin kendaraan motor dan mobil yang
besar pula nilai arus yang mengalir pada membutuhkan daya listrik besar, namun
kedua titik tersebut.Aliran arus listrik tegangannya kecil.
sendiri mengikuti arah aliran muatan
Listrik DC (direct current) biasanya
positif. Dengan kata lain, arus listrik
digunakan oleh perangkat elektronika.
mengalir dari muatan positif menuju
Misalnya laptop, lampu LED, komputer,
muatan negatif, atau bisa pula diartikan
laptop, TV, radio, dan masih banyak lagi.
bahwa arus listrik mengalir dari potensial
Jika faktor daya di arus AC harus
menuju potensial rendah.
diantara 0 dan 1 (satu), maka faktor
daya arus DC harus selalu 1 (satu). Dan
arus DC ini bisa didapatkan dari sell atau
baterai. Gambar 4.1 Rangkaian Node Voltage
3. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
5. PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun alat-alat yang digunakan
1. Membuat rangkaian percobaan
sebagai berikut :
seperti gambar 4.1 (yang diberikan
1. Sumber tegangan DC variable
oleh asisten) dan gunakan resistor
Fungsi : untuk menyuplai tegangan
yang tersedia
langsung kekomponen dalam casing
2. Mengatur sumber tengangan V1 dan
yang membutuhkan tegangan.
V2(sesuai petunjuk asisten)
Jumlah : 1 Unit
3. Pada setiap kali perubahan tegangan
2. Voltmeter DC
,ukur dan catat penunjukan VAB
Fungsi : mengukur beda potensial
4. Ulangi cara seperti di atas untuk
antara dua titik dalam sebuah
besar tegangan sumber yang lain
rangkaian DC kemudian dihubungkan
paralel dengan sebuah sumber
6. RANGKAIAN PELAKSANAAN
tegangan atau komponen rangkaian.
Pada Pratikum kali rangkaian
Jumlah : 1 Unit
pelaksanaan dapat dilihat pada gambar,
3. Amperemeter DC sebagai berikut:
Fungsi : untuk mengukur arus
tegangan listrik yang ada dalam
rangkaian tertutup dengan cara
menempelkan alat amperemeter
secara langsung ke dalam rangkaian
tersebut.
Jumlah : 1 Unit
4. Resistor
Fungsi : sebagai penghambat arus
Gambar 6.1 Rangkaian Pengawatan node
listrik yang mengalir suatu rangkaian
voltage
elektronik
Jumlah : 3 Buah
5. Jumper
Fungsi : berfungsi atau digunakan
untuk menghubungkan dua titik atau
lebih
Jumlah : Secukupnya

4. RANGKAIAN PERCOBAAN
Adapun pada rangkaian percobaan
kali ini : Gambar 6.2 Rangkaian Pelaksanaan node
voltage

7. HASIL DAN ANALISA


7.1 Hasil
Adapaun dari hasil percobaan ini
adalah:
Tabel 1.1 Hasil Pelaksanaan
No Nama Material Spesifikasi
1 R1 3Ω
2 R2 5,6Ω I teori−I prak
% I= × 100 %
3 R3 12 Ω I teori
4 RT 8Ω 1, 08−0 , 32
¿ ×100 %
Tabel 1.2 hasil pelaksanaan 1 , 08
Nama Elemen Hasil ¿ 70 , 37 %
No
Listrik Pengukuran Persentase mencari kesalahan I 3:
Sumber Tegangan I teori−I prak
1 17 V % I= × 100 %
1 I teori
Sumber Tegangan 0 ,38−0 , 65
2 10,8 V ¿ × 100 %
2
0 ,38
2 I1 0 , 37 A
¿−71 ,05 %
3 I2 0 , 32A 7.1 7.3 Analisa Kata
4 I3 0 , 65 A Pada praktikum kali ini kita melakukan
9 VT 27 , 8 V pengukuran dengan motedo node voltage
yang menggunakan alat voltmeter,
7.2 Analisa Data ampermeter dan resistor sebelum kita
RT =8 Ω melakukan pengukuran, rangkailah
V T =27 , 8 V rangkaian sesuai dengan gambar 6.1 dan
I 1=0 , 37 A gambar pada 6.1 menggunakan visio.
Pada praktikum kali ini kita menggunakan
I 2=0 , 32 A
dua buah power supplay.
I 3=0 , 65 A
Pertama kita ukur tegangan pada power
I masuk =I keluar supplay, setelah kita dapatkan tegangan
kita rangkai seperti gambar 6.1 dan kita
V 1−V AB V AB−0 V AB−V 2 mendapatkan I1, I2 dan I3 dengan nilai
= + pada table 1.2. setelah kita mendapatkan
R1 R3 R2 nilai arus maka kita melakukan analisa
17−V AB V AB V AB −10 ,8 data dengan rumus node voltage. Setelah
= +
3 12 5,6 itu kita cari persentase kesalahan antara
17−V AB 5 , 6 V AB+ 12V AB −129 ,6 arus teori dengan arus praktek maka kita
= akan mendapatkan persentase kesalahan
3 67 , 2
380 , 8−22, 4 V AB=17 V AB−129 , 6 yang kita dapatkan.
510 , 4=39 , 4 V ABV AB=12 , 95 V
8. KESIMPULAN
17−V AB 17−12 ,95 Pada praktek kali ini pengukuran
I teori 1= = =1, 35 A menggunakan metode node voltage
3 3 ini,kami dapat melaksanakan praktek
dengan lancar. Dari hasil pengukuran
V AB−0 12 , 95
I teori 2= = =1 , 08 A diatas dapat diambil kesimpulan sebelum
12 12 kita mennghitung persentase kesalahan
kita ukur dulu tegangan dan arus. Pertama
V AB−10 , 8 12 ,95−10 , 8 kita ukur tegangan pada power supplay,
I teori 3= = =0 , 38 A
5,6 5,6 setelah kita dapatkan tegangan kita
rangkai seperti gambar 6.1 dan kita
Persentase mencari kesalahan I 1: mendapatkan I1, I2 dan I3 dengan nilai
I teori−I prak pada table 1.2. setelah kita mendapatkan
% I= × 100 % nilai arus maka kita melakukan analisa
I teori
data dengan rumus node voltage.
1, 35−0 ,37
¿ ×100 %
1 , 35
¿ 72 ,59 %
Persentase mencari kesalahan I 2:

Anda mungkin juga menyukai