Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Salep Eks

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL

BIJI PINANG (Areca catechu)

Laely Nur Afita1, Abi Aufa2, Ressy Krisbella Mardiantik3, dan Tris Naena Fatmawati4
E-mail : [email protected]
1234
Program Studi S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Mandala Husada Slawi.
Jln. Cut Nyak Dhien, Kalisapu, Slawi, Tegal. Telp/Fax (0283) 6197570

Abstrak

Pinang dengan nama latinnya Areca catechu L merupakan salah satu tanaman family palmae
selain pohon kelapa yang mudah tumbuh dan berkembang biak melalui biji, dan dari bijinya itu
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan, minuman, obat, pewarna dan kosmetik. Salep
merupakan sediaan setengah padat yang ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput
lendir. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Penelitian dimulai dengan
proses ekstraksi metode maserasi dengan pelarut etanol 96%, pembuatan formulasi yang tepat
terdiri dari ekstrak biji pinang sebagai zat aktif, jenis basis larut air dengan basis PEG-400 dan peg-
4000 yang dapat melepaskan zat aktif dengan baik dibandingkan dengan basis yang larut minyak,
selain itu basis ini juga cocok untuk kulit yang berjerawat karena tidak mengandung minyak,
nipagin dan oleum citri. Uji evaluasi sediaan salep yang dilakukan adalah uji organolepti, uji pH,
uji homogenitas, uji daya lekat, uji daya sebar, dan uji viskositas.

Kata kunci : Formulasi, Salep, Ekstrak Biji Pinang, Antijerawat.

1. Pendahuluan berminyak menyebabkan pori-pori tersumbat,


Kulit merupakan salah satu panca indera sehingga bakteri anaerobic seperti
manusia yang terletak di permukaan tubuh. S.aureus dan P. acnes akan berkembang biak
Berkaitan dengan letaknya yang ada di dengan cepat dan menyebabkan timbulnya
permukaan tubuh maka kulit merupakan organ jerawat(3). Oleh karena itu dibutuhkan
pertama yang terkena pengaruh tidak kosmetika untuk mengobati jerawat agar bakteri
menguntungkan dari lingkungan(1). Kulit penyebab jerawat tersebut dapat dihilangkan.
mempunyai bermacam-macam fungsi dan Sediaan anti jerawat telah banyak beredar
kegunaan, diantaranya kulit berfungsi sebagai di pasaran, baik dalam bentuk gel, salep, krim
termostat dalam mempertahankan suhu tubuh, dan losio tetapi dari jenis sediaan tersebut salep
melindungi tubuh dari serangan lebih cocok digunakan untuk jerawat. Sediaan
mikroorganisme, sinar ultraviolet dan berperan salep merupakan bentuk sediaan yang memiliki
pula dalam mengatur tekanan darah. Secara konsistensi yang cocok digunakan untuk terapi
alamiah kulit telah berusaha untuk melindungi penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri.
diri dari serangan mikroorganisme dengan Sediaan salep dengan basis PEG dapat
adanya tabir lemak di atas kulit yang diperoleh melepaskan zat aktif dengan baik dibandingkan
dari kelenjar lemak dan sedikit kelenjar dengan basis yang larut minyak, selain itu basis
keringat dari kulit serta adanya lapisan kulit ini juga cocok untuk kulit yang berjerawat
luar yang berfungsi sebagai sawar kulit. Namun karena tidak mengandung minyak (4).
dalam kondisi tertentu faktor perlindungan Saat ini masih banyak masyarakat yang
alamiah tersebut tidak mencukupi dan lebih memilih menggunakan kosmetika
seringkali akibat bakteri yang melekat pada tradisional, meskipun penggunaannya sedikit
kulit menyebabkan terjadinya jerawat. rumit namun lebih aman untuk kesehatan kulit.
Jerawat (acne) adalah salah satu penyakit Banyak tumbuh-tumbuhan di sekitar kita yang
kulit yang selalu mendapat perhatian bagi para dapat dimanfaatkan untuk kesehatan maupun
remaja dan dewasa muda(2).. Kulit yang kecantikan. Pinang (Areca catechu) adalah
salah satu dari berbagai jenis tanaman yang sudah dikeringkan. Pembuatan serbuk biji
bermanfaat untuk kesehatan. Pinang dilakukan dengan cara diblender dan
Salep merupakan sediaan setengah padat diayak dengan ayakan no. 18.
yang ditujukan untuk pemakaian topikal pada
kulit atau selaput lendir. Formulasi salep Pembuatan Ekstrak
dibutuhkan adanyasuatu basis salep,basis salep Sejumlah 200 gram serbuk simplisia biji
sendiri merupakan zat pembawa yang bersifat Pinang dimasukkan dalam maserator,
inaktif dari sediaan topikal dapat berupa bentuk ditambahkan 2 liter etanol 96%. Direndam
cair atau padat yang membawa bahan aktif selama 6 jam pertama sambil sekali-sekali
untuk berkontak dengan kulit. Pemilihan basis diaduk, kemudian didiamkan selama 24 jam.
salep merupakan salah satu hal yang harus Maserat dipisahkan dengan cara filtrasi
diperhatikan dalam pembuatan salep. Basis (penyaringan), proses penyaringan diulangi 2
salep yang digunakan dalam sebuah formulasi kali menggunakan kertas saring. Semua maserat
obat harus bersifat inert dengan kata lain tidak dikumpulkan, kemudian diuapkan dengan water
merusak ataupun mengurangi efek terapi dari bath hingga diperoleh ekstrak kental.
obat yang dikandungnya (5). Rendemen yang diperoleh ditimbang dan
Penelitian ini bertujuan untuk membuat dicatat.
sediaan salep anti jerawat dari ekstrak biji
Pinang (Areca catechu) yang memenuhi syarat Hasil rendemen ekstrak biji pinang dapat
pengujian sediaan salep. dihitung dengan rumus berikut:

2. Metode Penelitian Bobot ekstrak


Jenis penelitian yang digunakan adalah yg diperoleh( gram)
penelitian eksperimental menentukan formulasi % Rendemen= x 100 %
Bobot simplisia sebelum
yang baik sediaan salep ekstrak etanol biji
diekstraksi (gram)
Pinang.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Farmasetika Program Studi S1 farmasi STIKes Pembuatan Salep Ekstrak Biji Pinang
Bhakti Mandala Husada Slawi, Tegal pada Salep dibuat dengan cara larutkan
tanggal 28 Oktober 2019. Penelitian dimulai nipagin dengan PEG-400 kemudian lebur PEG-
dengan proses ekstraksi, pembuatan formulasi 4000 dan campuran PEG-400 dengan nipagin di
yang tepat sehingga terbentuk sediaan yang atas tangas air, aduk sampai dingin. Tambahkan
stabil, efektif dan aman, proses pembuatan ekstrak rimpang temulawak ke dalam campuran
sediaan dan uji sifat fisik dari sediaan tersebut. basis tersebut, lalu diaduk sampai homogen.
Setelah homogen, ditambahkan oleum citri
3. Alat bahan sedikit demi sedikit dalam campuran tersebut
Alat-alat yang digunakan pada penelitian (Selfie, 2014).
ini, yaitu timbangan analitik, cawan, wadah
maserasi, gelas beaker, gelas ukur, batang Tabel 1. Formulasi Salep Ekstrak Biji Pinang
pengaduk, kain serbet, pipet tetes, water bath, Bahan Jumlah (%)
kaca arloji, kertas pH, penggaris, Viskometer Ekstrak Biji Pinang 7,6
brookfield. PEG-400 36,89
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini PEG-4000 55,33
yaitu simplisia biji Pinang, etanol 96%, PEG Nipagin 0,18
400, PEG 4000, Nipagin dan oleum citri. Oleum citri qs

4. Cara Kerja Formulasi diatas dibuat sebanyak 30 gram


Pembuatan Serbuk Simplisia sediaan salep.
Serbuk simplisia dibuat dari simplisia utuh
atau potongan-potongan halus simplisia yang Uji Sifat Fisik Sediaan Salep
Evaluasi sifat fisik sediaan salep dilakukan biaya kehidupan karena selain bahannya dapat
selama satu hari bersamaan dengan pembuatan diperoleh dengan mudah dialam, lebih murah,
sediaan salep. Uji sifat fisik yang diamati aman dan tidak memiliki efek samping (9).
adalah uji organoleptik, pH, homogenitas, daya
sebar, daya lekat dan viskositas. Serbuk Simplisia Biji Pinang
Tujuan dari proses penghalusan menjadi
Uji Organoleptik serbuk yaitu untuk memperkecil ukuran partikel
Sediaan diamati tekstur dan warna secara sehingga permukaan partikel semakin luas dan
visual, bau secara penciuman (6). semakin besar kontak permukaan partikel
Uji Homogenitas dengan pelarut akan mempermudah penetrasi
Sediaan salep sebanyak 0,5 gram pelarut kedalam simplisia sehingga dapat
diletakkan di atas obyek gelas kemudian menarik senyawa-senyawa dari simplisia lebih
diratakan dan diamati secara visual (7). banyak (10).

Uji pH Ekstrak Kental Biji Pinang


Salep yang sudah ditimbang sebesar 0,5 Metode ekstraksi yang digunakan adalah
g dilarutkan dengan 5 mL aquades, kemudian di maserasi. Alasan dipilihnya metode maserasi
cek pH larutannya (7). karena memiliki banyak keuntungan seperti
cara pengerjaan dan alat yang digunakan
Uji Daya Sebar sederhana, biaya operasional relatif rendah,
Salep yang sudah ditimbang sebesar 0,5 serta dapat menghindari rusaknya senyawa-
g diletakkan diatas kaca bulat yang berdiameter senyawa yang bersifat termostabil (11).
15 cm, lalu kaca lainnya diletakkan di atasnya Pelarut yang digunakan adalah etanol 96%
dan dibiarkan selama 1 menit. Diameter karena termasuk pelarut ideal yang sering
penyebaran salep diukur. Setelahnya, digunakan dan merupakan pelarut
ditambahkan 100 g beban tambahan dan pengekstraksi yang terbaik untuk hampir semua
didiamkan selama 1 menit lalu diukur diameter senyawa dengan berat molekul rendah (12).
yang konstan (7). Pengadukan juga berfungsi untuk
mempercepat proses ekstraksi, kemudian
Uji Daya Lekat disaring dan diuapkan dengan water bath
Salep yang sudah ditimbang sebesar 0,25 dihasilkan ekstrak kental warna merah
g diletakkan di atas gelas obyek yang telah kehitaman dengan berat ekstrak 9,09 gram dan
ditentukan luasnya, lalu diletakkan gelas obyek rendemen yang dihasilkan 9,09%. Rendemen
yang lain di atas salep tersebut dan ditekan merupakan nilai penting dalam pembuatan
dengan beban 1 kg selama 5 menit. Selanjutnya produk, dihitung berdasarkan perbandingan
dipasang gelas obyek pada alat tes. Dilepas berat akhir (berat ekstrak yang dihasilkan)
beban seberat 80 gram, dan dicatat waktunya dengan berat awal dikalikan 100% (13). Nilai
hingga kedua gelas obyek tersebut terlepas (7). rendemen juga berkaitan dengan banyaknya
kandungan bioaktif yang terkandung dalam
Uji Viskositas tanaman (14).
Sediaan salep sebanyak 100 gram, Tabel 3. Rendemen simplisia terhadap ekstrak
dimasukkan dalam cawan pengukur lalu diukur Berat Berat
Rendemen
viskositasnya menggunakan Viskometer Ekstrak Simplisia Ekstrak
(%)
brookfield. Viskositas dilihat pada skala (g) (g)
dalam alat setelah tercapai kestabilan (8). Biji
100 9,09 9,09
Pinang
5. Hasil dan Pembahasan
Penggunaan obat tradisional sudah Formulasi Sediaan Salep Biji Pinang
membudidaya di kalangan masyarakat. Adanya Formulasi sediaan salep ekstrak biji pinang
penggunaan obat tradisional akan menghemat terdiri dari bahan aktif dan bahan tambahan.
Bahan aktif berupa ekstrak biji pinang yang Sediaan salep yang baik adalah dengan
berkhasiat sebagain antiacne. Basis salep yang bentuk setengah padat, warna seperti ekstrak,
digunakan adalah PEG-400 dan PEG-4000. dan bau khas dari sampel. Berdasarkan evaluasi
Basis tersebut termasuk basis larut air. Alasan yang telah dilakukan uji organoleptis bentuk
pemilihan basis larut air karena memiliki sediaan salep dan basis salep yaitu memiliki
banyak keuntungan diantaranya mudah dicuci bentuk setengah padat. Uji organoleptis warna
dengan air sehingga dapat dioleskan pada dari sediaan salep berasal dari ekstrak tersebut
permukaan kulit. Kombinasi PEG-400 dan yaitu merah kecoklatan dan bau sediaan salep
PEG-4000 bertujuan menurunkan titik lebur berasal dari oleum citri.
PEG-4000 sehingga didapatkan sediaan yang
kompatibel. Basis PEG memiliki sifat yang Uji Homogenitas
tidak merangsang, memiliki daya lekat dan Uji homegenitas yang bertujuan untuk
didistribusi yang baik pada kulit dan tidak mengetahui salep yang dibuat homogen atau
menghambat pertukaran gas dan produksi tercampur merata antara zat aktif dengan basis
minyak(15). Basis PEG ini juga dapat salep(5).
melepaskan zat aktif dengan baik dibandingkan
basis yang larut minyak, selain itu juga basis ini Tabel 5.2 Hasil Uji Homogenitas
cocok untuk kulit yang berjerawat karena tidak Sediaan Homogenitas
mengandung minyak (16). Salep Ekstrak Biji
Homogen
Pinang

Hasil uji homogenitas pada sediaan salep


yang diperoleh menunjukkan bahwa bahan aktif
dan bahan tambahan lainnya tercampur merata
pada saat salep dioleskan pada kaca objek.
Sediaan yang homogen akan memberikan hasil
yang baik karena bahan obat terdispersi dalam
bahan dasarnya secara merata, sehingga dalam
Gambar 5.1 Salep Ekstrak Biji Pinang setiap bagian sediaan mengandung bahan obat
yang jumlahnya sama. Jika bahan obat tidak
Evaluasi Fisik Sediaan Salep Biji Pinang terdispersi merata dalam bahan dasarnya maka
Evaluasi fisik sediaan bertujuan untuk obat tersebut tidak akan mencapai efek terapi
melihat kestabilan suatu sediaan obat. yang diinginkan (16).
Kestabilan suatu sediaan merupakan salah satu
karakter terpenting dan mempunyai pengaruh Uji pH
besar terhadap mutu produk obat ketika Uji pH yang dilakukan bertujuan untuk
dipasarkan. Stabilitas produk obat ini akan mengetahui sifat dari salep dalam mengiritasi
berpengaruh terhadap daya simpan sediaan kulit.
tersebut(17). Evaluasi fisik sediaan salep
meliputi uji organopeltik, pH, homogenitas, Tabel 5.3 Hasil Uji pH
daya sebar, daya lekat dan viskositas. Sediaan Nilai pH
Salep ekstrak biji
5
Organoleptik pinang
Tabel 5.1 Hasil Uji Organoleptik
Jenis Uji pH dilakukan dengan menggunakan
Bentuk Warna Bau
salep kertas pH. Kulit normal berkisar antara pH 4,5-
Merah 6,5. Nilai pH yang melampaui 7 dikhawatirkan
Basis Semi Oleum dapat menyebabkan iritasi kulit(18). Hasil
kecoklata
larut air padat citri menunjukan bahwa telah memenuhi
n
persyaratan pH untuk suatu sediaan topikal.
Jadi bisa dikatakan bahwa salep ekstrak biji
pinang tidak menyebabkan iritasi jika Tabel 5.5 Hasil Viskositas
diaplikasikan pada kulit. Nilai
Kecepatan
viskositas %
(Rpm)
Uji Daya Sebar (m.pa.s)
Uji daya sebar yang dilakukan untuk 30 9700 97,0
melihat daya penyebaran salep pada kulit, 60 19440 97,2
dimana suatu basis salep sebaiknya memiliki
daya sebar yang baik untuk menjamin 6. Kesimpulan
pemberian obat yang memuaskan. Semakin luas Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat
membran tempat sediaan menyebar maka disimpulkan bahwa salep ekstrak biji pinang
koefisien difusi makin besar yang dengan komposisi dan konsentrasi yang sesuai
mengakibatkan difusi obat pun semakin dengan formulasi, menghasilkan sediaan salep
meningkat, sehingga semakin besar daya sebar yang baik meliputi warna, bentuk dan baunya.
suatu sediaan maka semakin baik (19). Evaluasi fisik salep menunjukkan tidak
stabil karena ditandai dengan hasil uji daya
Tabel 5.4 Hasil Uji Daya Sebar lekat yang tidak sesuai dengan persyaratan,
Sediaan Nilai sedangkan evaluasi sediaan yang lainnya
Salep ekstrak biji memenuhi persyaratan.
5 cm
pinang
Daftar Pustaka
Hasil uji daya sebar yang telah dilakukan
menunjukan bahwa sediaan salep memenuhi (1) Santoso, D. (2022). Ramuan Tradisional
parameter daya sebar dimana diameter daya untuk Penyakit Kulit, Edisi Kedua. Penebar
sebar yang baik adalah 5-7 cm (5). Swadaya. Jakarta.
(2) Yuindartanto, A. (2020) Acne Vulgaris.
Uji Daya Lekat Fakultas Kedokteran Universitas
Pengujian daya lekat bertujuan untuk Indonesia. Jakarta.
mengetahui waktu yang dibutuhkan oleh salep (3) Pasroni., Marchaban. dan Yulianti, T.
untuk melekat di kulit. Berdasarkan hasil (2019). Uji Aktivitas Temu ireng (Curcuma
pemeriksaan uji daya lekat sediaan salep, aeruginosa Roxb.) sebagai Anti Jamur
didapatkan hasil daya lekat selama 10 detik, hal dalam Sediaan Salep ; Pengaruh Tipe
ini menunjukkan bahwa sediaan tidak Basis Beminyak dan Tipe Basis larut
memenuhi syarat. Karena syarat uji daya lekat air. Media Farmasi Medan, dipublikasikan.
yang baik tidak kurang dari 4 detik (16). (4) Novita, R., Munira, M., & Hayati, R.
(2019). Formulasi Sediaan Salep Ekstrak
Uji Viskositas Etanol Pliek U Sebagai Antibakteri.
Viskositas menunjukkan daya alir atau AcTion: Aceh Nutrition Journal, 2(2), 103-
kekentalan suatu zat cair atau semipadat. 108.
Perbedaan tipe basis menyebabkan perbedaan
nilai viskositas, salep basis hidrokarbon
diperoleh nilai viskositas 140-147 posie,
sedangkan pada salep basis serap diperoleh
nilai viskositas 117-120 poise dan basis larut air
memiliki viskositas paling tinggi dibanding
basis yang lainya.

Anda mungkin juga menyukai